Dial Caliper

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan
Rahmat, Inayah, Taufik dan Hinayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam Pengukuran teknik mesin.

Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun
isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan makalah ini.

Medan, Maret 2018

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................1

DAFTAR ISI ............................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................3

1.1.Latar Belakang ....................................................................................................3


1.2.Rumusan Masalah ..............................................................................................4
1.3.Tujuan.................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................5
2.1. Pengertian Jangka Sorong .................................................................................5
2.2. Bentuk dan Bagian Bagian Jangka Jangka Sorong.............................................5
2.3. Pembacaan Dial Caliper ....................................................................................5
BAB III PENUTUP ......................................................................................................8
3.1. Kesimpulan ........................................................................................................8
3.2. Saran..................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................9

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Untuk mengukur panjang suatu benda, kita dapat menggunakan berbagai


macam alat ukur panjang, diantaranya mistar, rolmeter, jangka sorong, dan
mikrometer skrup. Masing-masing alat ukur panjang tersebut memiliki ketelitian
yang berbeda. Semakin teliti suatu alat maka pengukuran tersebut akan mendekati
ukuran yang sebenarnya.

Dalam mengukur panjang suatu benda, selain memperhatikan ketelitian alat


ukurnya, juga memperhatikan jenis dan macam benda yang akan diukur. Jika benda
yang akan diukur memiliki bentuk yang sangat besar, maka pengukuran tidak
mementingkan ketelitian yang besar. Contohnya untuk mengukur meja, mengukur
suatu ruangan, mengukur suatu bahan tekstil, maka alat ukur yang digunakan adalah
penggaris ataupun rol meter. Namun jika benda yang diukur menuntut ketelitian
yang tinggi, terutama dalam suatu percobaan fisika maka alat ukur yang
digunakanpun merupakan alat ukur dengan ketelitian yang tinggi yang memiliki
skala terkecil yang sangat kecil. Contoh untuk mengukur diametr bola, diameter
balok, , mengukur diameter luar tabung, diameter dalam tabung, mengukur
kedalaman, bisa menggunakan mikrometer sekrup dan untuk dua kemampuan
terakhir bisa secara spesifik dilakukan oleh alat ukur jangka sorong.

Makalah ini akan membahas mengenai alat ukur panjang yaitu jangka
sorong khususnya dial caliper secara detail meliputi jangka sorong ( dial caliper),
fungsi jangka sorong, prinsip kerja jangka sorong, pembacaan kalibrasi, prosedur
penggunaannya, dan cara pembacaan hasil pengukuran.

3
1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang digunakan pada makalah alat ukur panjang jangka
sorong ini adalah sebagai berikut :

1. Apa itu dial caliper ?

2. Bagaimana bentuk dial caliper dan bagian-bagiannya?

3. Bagaimana prosedur pengukuran dial caliper ?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan pembuatan makalah alat ukur panjang jangka sorong ini adalah
sebagai berikut :

1. Mengetahui bentuk dial caliper beserta bagian-bagiannya.

5. Mengetahui prosedur pengukuran dial caliper.

6. Mengetahui cara pembacaan hasil pengukuran dial caliper.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Jangka Sorong

Jangka sorong (vernier caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian dari 0,02 mm,
0,05 dan 0,1.. keuntungan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk
mengukur diameter sebuah kelereng, diameter dalam sebuah tabung atau cincin,
maupun kedalam sebuah tabung.

2.2. Bentuk dan Bagian-Bagian Dial Caliper

2.3. Membaca Dial Caliper

5
Periksa galat nol. Tutup rahang dengan sempurna. Jika jarum pada dial tidak
menunjukkan angka nol, putar dial dengan jari Anda hingga angka nol berada pada
jarum.[5] Anda mungkin perlu mengendurkan sekrup pada bagian atas atau dasar
dial sebelum melakukannya.[6] Jika begitu, maka ingatlah untuk mengunci sekrup
lagi setelah melakukan penyesuaian.

Lakukan pengukuran. Jepit rahang yang lebih besar dan datar pada suatu objek
untuk mengukur diameter atau lebar bagian luar benda, atau masukkan rahang yang
lancip dan lebih kecil ke dalam objek lalu geser untuk mengukur diameter dan lebar
bagian dalam

Baca ukuran skala. Skala yang tertulis pada kaliper tersebut dapat dibaca seperti
saat Anda membaca penggaris biasa. Temukan nilai pada ujung dalam bagian
rahang kaliper Anda.

- Skala tersebut akan tercantum dengan suatu satuan, biasanya dalam cm


(sentimeter) atau in (inci).
- Ingat bahwa skala inci pada sebuah kaliper biasanya merupakan skala
insinyur. Setiap inci dibagi menjadi 10 bagian (0,1) atau lima bagian (0,2).

6
Hal tersebut berbeda dari kebanyakan penggaris yang menuliskan 16 atau
18 bagian pada setiap inci.

Baca ukuran dial. Jarum pada dial menunjukkan nilai tambahan untuk pengukuran
yang lebih presisi. Satuan tersebut tercantum pada permukaan dial, biasanya dalam
satuan 0,01 atau 0,001 cm atau in.

Tambahkan kedua nilai secara bersamaan. Ubah pengukuran tersebut ke dalam


satuan yang sama, lalu tambahkan keduanya secara bersamaan. Anda mungkin
tidak perlu menggunakan digit yang paling rinci pada banyak penggunaannya.

- Contohnya, skala tetap menunjukkan ukuran 5,5 dan memiliki satuan cm.
Jarum pada dial menunjukkan ukuran 9,2 dalam satuan 0,001 cm, maka
ukuran tersebut sama dengan 0,0092 cm. Tambahkan kedua pengukuran
untuk mendapatkan hasil akhir pengukuran, yaitu 5,5092 cm. Anda dapat
membulatkannya menjadi 5,51 cm, kecuali jika Anda mengerjakan projek
yang memerlukan ukuran yang sangat presisi.

7
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Mistar ingsut (Dial caliper) adalah suatu alat ukur panjang yang dapat
digunakan untuk mengukur panjang suatu benda dengan ketelitian hingga 0,1 mm.
Keunggulan penggunaan jangka sorong adalah dapat digunakan untuk mengukur
diameter luar, diameter dalam, maupun kedalam benda.

Prinsip Kerja Jangka Sorong terdiri dari prinsip ketika melakukan suatu
pengukuran, yaitu apabila kunci peluncur telah dikendurkan, maka skala nonius
dapat digeser ke depan atau belakang sesuai dengan keperluan pengukuran. Dan
prinsip ketika membaca hasil pengukuran, yaitu hasil pengukuran tergantung
besarnya ketelitian yang dimiliki jangka sorong, karena ketelitian setiap jengka
sorong berbeda-beda berdasarkan skala nonius yang dimilikinya.

3.2. Saran

 Pertimbangkan untuk membeli kaliper digital jika Anda mengalami


kesulitan dalam membaca vernier atau dial caliper.
 Untuk mengurangi risiko kesalahan, maka letakkan kaliper Anda dengan
rahang sedikit terbuka.[7] Bersihkan kaliper dari debu dan kotoran di antara
kedua rahang secara dengan menggosokan alkohol gosok atau bahan
mineral.
 Jangan memiringkan kaliper saat melakukan pengukuran. Jika rahang
tersebut tidak tegak lurus dengan diameter yang sedang diukur, maka Anda
tidak akan mendapatkan hasil yang akurat.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alonso, Marcello dan Edward J Finn. 1994. Dasar-Dasar Fisika


Universitas.Jakarta: Erlangga.

Hallidy dan Resnick. 1998. Fisika Jilid I Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.

http://id.wikipedia.org/wiki/Jangka_sorong

http://pdfdatabase.com/teori-dasar-pengukuran-fisika.htm

http://pdfsatabase.com/Uraian Materi Pembelajaran ”Pengukuran Fisika”.html

http://www.doc-search-engine.com/search-pengukuran-fisika-doc.html

http://www.edukasi-net.com

http://www.find-pdf.com/cari-pengukuran+fisika.html

http://www.mustofaabihamid.blogspot.com

http://technoku.blogspot.com/2008/10/jangka-sorong.html

Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Lasmi, Ni Ketut. 2008. Fisika SMA dan MA. Bandung: Erlangga.

Zaelani, Ahmad dan Cucun Cunayah. 2006. Fisika. Bandung: Yrama Widya.

Anda mungkin juga menyukai