Penulisan Teks Artikel Ilmiah
Penulisan Teks Artikel Ilmiah
Penulisan Teks Artikel Ilmiah
BAHASA INDONESIA
PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH
Dosen Pengampu : Fitriani Lubis, S.Pd., M.Pd.
OLEH
A. Kesimpulan ................................................................................................... 18
B. Saran ............................................................................................................. 18
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu teks artikel ilmiah?
2. Bagaimanakah struktur teks artikel ilmiah?
3. Bagaimanakah genre pada teks artikel ilmiah?
4. Bagaimanakah langkah-langkah penulisan artikel ilmiah?
5. Bagaimanakah penulisan daftar rujukan pada teks artikel ilmiah?
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi artikel ilmiah
2. Mengetahui struktur teks artikel ilmiah
3. Memahami perbedaan genre pada teks artikel ilmiah
4. Mengerti dan mengetahui langkah-langkah penulisan artikel ilmiah
5. Memahami penulisan daftar rujukan pada teks artikel ilmiah
1
BAB II
PEMBAHASAN
Kata teks bisa dimaknai dengan naskah yang berupa kata-kata asli dari penulisnya, tulisan
yang dihasilakan penulis atau wacana tulis. Sedangkan kata artikel dapat dimaknai sebagai
karya tulis lengkap. Kemudian kata ilmiah dapat diartikan dengan sifat ilmu dan memenuhi
syarat keilmuan. Sehingga artikel ilmiah adalah tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau
memenuhi syarat ilmu pengetahuan.
Ada 4 prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Pertama, teks ilmiah bersifat objektif.
Artinya, penulis tidak boleh memasukkan unsur subjektifitasnya ke dalam karyanya. Kedua,
segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan fakta. Ketiga, penyimpulan
penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif, keempat, pembahasan datanya
berdasarkan rasio.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan
lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan penemuan
di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasrkan rasio. teks
artikel ilmiah dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual.
Ada dua macam teks artikel ilmiah yaitu teks artikel penelitian dan teks artikel
konseptual. Dalam hal ini, teks artikel penelitian adalah teks artikel yang penuyusanannya
berdasarkan suatu penelitian yang telah dilakukan. Teks artikel konseptual adalah teks artikel
yang disusun sebagai hasil pemikiran secara konseptual.
Secara umum struktur teks artikel penelitian adalah abstrak, pendahuluan, tinjauan
pustaka, metodologi penelitian, hasil, pembahasan, simpulan. Dan struktur teks artikel
konseptual yang sering dijumpai adalah abstrak, pendahuluan, tinjuauan pustaka,
pembahasan, simpulan. Selain kedua macam artikel ilmiah tersebut, terdapat lagi jenis artikel
ilmiah populer. Artikel ilmiah populer adalah artikel yang penulisannya dengan gaya yang
relatif informal. Artikel semacam ini banyak dipublikasikan melalui surat kabar. Struktur teks
artikel ilmiah populer adalah berbentuk esai. Pada umumnya esai ditulis dengan genre
eksposisi atau diskusi. Dalam hal ini, struktur teks ekposisi adalah pernyataan tesis,
argumentasi, reiterasi. Adanya unsur reiterasi ini menunjukkan bahwa di dalam teks
eksposisi, sleian unsur simpulan, ada juga pengulangan tesis yang bersifat menekankan tesis
atau tema teks itu sendiri. Kemudian genre diskusi mempunyai struktur teks isu, argumentasi
mendukung, argumentasi menentang, simpulan dan rekomendasi.
2
Menurut Wahyu Wibowo, komponen Utama Artikel Ilmiah adalah:
Judul
Abstrak/intisari
Berupa latar belakang, metode, dan teori yang digunakan , dan hasil yang diperoleh
(disarankan menggunakan bahasa Inggris demi keperluan lembaga abstrak;
Dibubuhi keyword berupa dua-tiga patah kata kunci yang digunakan dalam penelitian.
Bodi
Pendahuluan;
Berisikan alasan penelitian, hipotesis atau perumusan masalah, dan tujuan penelitian.
Pendahuluan tidak sama dengan tinjauan pustaka. Pendahuluan jangan terlalu panjang
dan tidak terlalu banyak merujuk pada kepustakaan.
Materi inti dan metode ;
Hasil penelitian;
Pembahasan hasil penelitian.
Penutup/Simpulan/Saran
Berisikan apa-apa yang telah ditemukan dlama penelitian. Jadi, bukan ringkasan dari bodi
artikel. Dikemukakan pula saran sepanjang diperlukan
Daftar pustaka
3
C. Hubungan genre pada Teks Artikel Ilmiah
1. Hubungan Genre pada Teks Artikel Penelitian
4
Struktur Teks Genre Mikro yang Fungsi retoris
diharapkan
Abstrak Abstrak Menyajikan ringkasan yang mewakili
seluruh artikel
Pendahuluan Eksposisi (dan atau meliputi Memberi latar belakang masalah yang
deskripsi) menyangkut pernyataan masalah,
pentingnya maslah itu dibahas, dan
informasi tentang cara atau strategi
yang digunakan dalam
memperlakukan masalah tersebut.
Tinjauan pustaka Review Menyajikan ulasan teoritis tentang
dasar pemikiran yang digunakan untuk
memecahkan masalah yang diajukan.
Pembahasan Diskusi (dan atau meliputi Membahas (dan atau menjelaskan)
eksplanasi) permasalahan dengan disertai
pemecahannya.
Simpulan Eksposisi (dan atau melipui Menyajikan uraian bahwa pokok
deskripsi) persoalan yang disajikan telah
dperlakukan sedemikian rupa dengan
hasil seperti pada pembahasan, diikuti
dengan saran bak secara teoritis
maupun praktis.
Sumber: Wiratno, Wibowo & Suwardi Dalam Paristiyanti Nurwardani dkk (2016:192) Dalam
Sanggup Barus dkk (2019:93).
Agus Setiawan
Abstrak
Berdasarkan fenomena yang ada, banyak ditemukan siswa lulusan Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) terutama Kelompok Bisnis dan Manajemen ketika mencari pekerjaan tidak
disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Akibatnya dalam kondisi demikian banyak
lulusan dari SMK yang tidak optimal dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki karena
kurangnya pemahaman diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam karir, adanya rasa
5
ketidakpuasan dalam bekerja dan cenderung semaunya saja. Pada penelitian ini diambil
populasi dari siswa kelas X tahun pelajaran 2009/2010 sejumlah 266 dengan sampel sejumlah
40 orang. Metode sampling menggunakan teknik proporsional clouster random sampling.
Metode analisis data menggunakan metode uji-T dengan menggunakan skala psikologis
sebagai metode pengambilan datanya. Pada perhitungan rumus validitas dengan rumus
product moment variabel (Y) didapatkan skala kemandirian 40 item. Sedangkan dalam
perhitungan reliabilitas dengan rumus alpha variabel (Y) kemandirian pilihan karir pada
siswa adalah reliabel. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan antara
bimbingan kelompok tugas terhadap kemandirian pilihan karir pada siswa kelas X SMK
(SMEA) Pelita Nusantara I Semarang tahun pelajaran 2009/2010. Berdasarkan perhitungan
melalui SPSS diperoleh hasil uji-T, 10,503. Mengingat > sehingga dapat diartikan
hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi “Bimbingan kelompok tugas efektif untuk
mengembangkan kemandirian pilihan karir pada siswa kelas X semester genap SMK
kelompok Bisnis dan Manajemen (SMEA) Pelita Nusantara I Semarang tahun ajaran
2009/2010 diterima. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan pihak sekolah
dapat meningkatkan pelayanan bimbingan dan konseling khususnya bimbingan kelompok
tugas untuk mengembangkan pilihan karir siswa. Sikap pengembangan kemandirian pilihan
karir pada siswa kelas X semester genap SMK (SMEA) Pelita Nusantara I Semarang tahun
pelajaran 2009/2010 tinggi, namun demikian diharapkan siswa mampu untuk meninjaklanjuti
kemandiriannya terhadap karier yang akan dipilih. Adanya rasa tanggung jawab ini,
diharapkan siswa memiliki motivasi untuk merencanakan kehidupan karirnya secara matang.
A. Pendahuluan
6
pekerjaan tidak disesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki. Siswa-siswi SMK cenderung
memilih pekerjaan/usaha yang banyak mengeluarkan tenaga namun upahnya sedikit daripada
harus memilih pekerjaan yang membutuhkan kerja otak dan bergaji cukup. Bagi sebagian
besar individu, mendapatkan uang dari pekerjaannya sendiri memberikan kepuasan yang
lebih secara materi. Akibatnya dalam kondisi demikian banyak lulusan dari Sekolah
Menengah Kejuruan yang tidak optimal dalam mengeluarkan kemampuan yang dimiliki
karena kurangnya pemahaman diri terhadap kemampuan yang dimiliki dalam kariernya,
adanya rasa ketidakpuasan dalam bekerja dan cenderung semaunya saja.
Menurut Prayitno dan Amti (2004: 307) untuk mengoptimalkan potensi siswa, khususnya
dalam aspek kemandirian dalam pemilihan karir dapat diadakan bimbingan kelompok, pada
penelitian ini penulis menggunakan metode bimbingan kelompok tugas. Apabila konseling
perorangan menunjukkan layanan kepada individu atau klien orangperorangan, maka
bimbingan kelompok mengarahkan layanan kepada sekelompok individu. Dengan satu kali
kegiatan, layanan kelompok itu memberikan manfaat atau jasa kepada sejumlah orang.
Kemanfaatan yang lebih meluas inilah yang paling menjadi perhatian semua pihak berkenaan
dengan layanan kelompok itu. Apalagi pada zaman yang menekankan perlunya efisiensi,
perlunya perluasan pelayanan jasa yang mampu menjangkau lebih banyak konsumen secara
cepat dan tepat, layanan kelompok semakin menarik.
Keunggulan yang diberikan oleh layanan kelompok ternyata bukan hanya menyangkut
aspek ekonomis atau efisiensi sebagaimana dituturkan di atas. Dinamika perubahan yang
terjadi ketika layanan itu berlangsung juga amat menarik perhatian. Dalam layanan kelompok
interaksi antar individu anggota kelompok merupakan suatu yang khas, yang tidak mungkin
terjadi pada layanan yang diberikan secara perorangan. Dengan interaksi sosial yang intensif
dan dinamis selama berlangsungnya layanan, diharapkan tujuan-tujuan
B. Tinjauan Pustaka
Kemandirian berasal dari kata dasar diri, pembahasan mengenai kemandirian tidak
dapat dilepaskan dari pembahasan mengenai perkembangan diri itu sendiri, yang dalam
konsep Carl Rogers disebut dengan istilah self (Brammer dan Shostrom dalam Ali dan
Asrori, 2009: 109) karena diri itu merupakan inti dari kemandirian. Kemandirian menurut
Barnadib dalam Fatimah (2006: 142), meliputi perilaku mampu berinisiatif, mampu
mengatasi hambatan/masalah, mempunyai rasa percaya diri dan dapat melakukan sesuatu
sendiri tanpa bantuan orang lain. Masih dalam Fatimah, Kartini dan Dali juga memberikan
penguatan tentang pengertian kemandirian, yaitu kemandirian merupakan “hasrat untuk
mengerjakan segala sesuatu bagi diri sendiri”. Secara singkat, dapat disimpulkan bahwa
kemandirian mengandung pengertian dimana keadaan seseorang yang memiliki hasrat
7
bersaing untuk maju demi kebaikan dirinya, mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk
mengatasi masalah yang dihadapi, memiliki kepercayaan diri dalam mengerjakan tugas-
tugasnya, serta bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
Pemilihan suatu jabatan adalah suatu pernyataan kepribadian. Menurut Sukardi (2004:
5), pemilihan karir ialah:
Pemilihan setiap jabatan adalah suatu tindakan ekspresif yang memantulkan motivasi,
pengetahuan, kepribadian, dan kemampuan orang seseorang. Jabatanjabatan
menggambarkan suatu pandangan hidup, suatu lingkungan daripada menetapkan
fungsi-fungsi atau keterampilan kerja secara terpisah. Bekerja sebagai tukang kayu
berarti tidak hanya menggunakan alat-alat atau perabotan, tetapi juga memiliki suatu
status tertentu, persamaan peran, peranan dalam masyarakat, dan memiliki pola hidup
tertentu. Dalam beberapa hal, pemilihan suatu judul jabatan menggambarkan beberapa
macam informasi tertentu: motivasi, pengetahuan masalah-masalah jabatan,
pemahaman dirinya dan wawasannya, dan kemampuankemampuannya.
Menurut Healy dalam A. Muri Yusuf (2002: 16) menyatakan bahwa pemilihan karir
bukan sekedar pemilihan pekerjaan atau okupasi. Pemilihan karir meliputi preokupasi,
okupasi, dan post-okupasi selama kehidupan seseorang. Karir merupakan sekuensi/urutan
posisi/pekerjaan utama yang diduduki seseorang sejak remaja sampai pensiun selama rentang
kehidupan. Setiap jabatan/pekerjaan itu meliputi pula preokupasi, okupasi, dan post-okupasi.
Menurut Ali dan Asrori (2009: 119) ada sejumlah faktor yang sering disebut sebagai
korelat bagi perkembangan kemandirian, yaitu pertama gen atau keturunan orang tua. Orang
tua yang memiliki sifat kemandirian dalam karir tinggi seringkali menurunkan anak yang
memiliki kemandirian pemilihan karir juga. Namun, faktor keturunan ini masih menjadi
perdebatan karena ada yang berpendapat bahwa sesungguhnya bukan sifat kemandirian
dalam karir orang tuanya itu menurun kepada anaknya. Melainkan sifat orang tuanya muncul
berdasarkan cara orang tua mendidik anaknya dalam menentukan pilihan karir.
Kedua, Pola asuh orang tua. Cara orang tua mengasuh atau mendidik anak akan
mempengaruhi perkembangan kemandirian pilihan karir anak remajanya. Orang tua yang
terlalu banyak melarang atau mengeluarkan kata “jangan” kepada anak tanpa disertai dengan
penjelasan yang rasional akan menghambat perkembangan kemandirian pilihan karir anak.
8
Sebaliknya, orang tua yang menciptakan suasana aman dalam interaksi keluarganya akan
dapat mendorong kelancaran perkembangan anak. Demikian juga, orang tua yang cenderung
sering membanding-bandingkan anak yang satu dengan anak yang lainnya juga akan
berpengaruh kurang baik terhadap perkembangan kemandirian pilihan karir anak.
Bimbingan kelompok memiliki banyak arti dalam dunia bimbingan dan konseling,
salah satunya ialah bimbingan kelompok diartikan sebagai upaya untuk membimbing
kelompok-kelompok siwa agar kelompok itu menjadi besar. Bimbingan kelompok dapat juga
9
diartikan sebagai layanan yang diberikan secara kelompok kepada siswa yang mengalami
permasalahan yang sama (Prayitno, 1995: 61-63).
B. Metode Penelitian
a. Populasi
Dalam hal ini yang menjadi populasi yaitu siswa kelas X SMK (SMEA) Pelita
Nusantara I Semarang tahun ajaran 2009/2010 yang terdiri atas tiga jurusan, yaitu Penjualan
(PJ), Sekretaris (AP), dan Akutansi (AK) yang berjumlah 266 siswa yang terbagi dalam tujuh
kelas.
b. Sampel
Memperhatikan jumlah populasi yang lebih dari 100, maka menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 134) sampel yang diambil antara 10-15%. Disini peneliti mengambil 15%
sampel dari jumlah populasi, dengan pertimbangan kemampuan peneliti terkait dengan
waktu, tenaga, dan dana. Jadi sampel yang diambil 40 siswa dari jurusan Penjualan, Akuntasi,
dan Sekretaris.
c. Sampling
10
merupakan sampel kelompok yang diambil secara acak dengan memperhatikan
perimbanganperimbangan dan proporsi pada tiap bagian, agar sampel yang diperoleh
representatif. Untuk lebih jelasnya maka rumus yang digunakan dalam pengambilan sampel
𝑁1
adalah, 𝑓1 = dimana f1 adalah jumlah sampel yang diambil pada tiap bagian. Untuk
𝑁
lebih jelasnya dalam pengambilan sampel dapat dilihat pada tabel berikut :
2. Rancangan Penelitian
Pada penelitian ini digunakan Pre Experimental Design dengan menggunakan one
group pretest-posttest design. Rancangan ini untuk mengetahui perbandingan penampilan-
penampilan satu kelompok subyek sebelum dan sesudah mendapatkan perlakuan layanan
bimbingan kelompok tugas, lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
T1 X T
Dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut: (a) memilih secara acak satu
kelompok dari populasi dengan memperhatikan perimbangan-perimbangan siswa/siswi yang
kemandirian pemilihan karirnya rendah, (b) lakukan tes awal T1, untuk mengukur skor
ratarata sebelum subjek mendapatkan perlakuan, (c) Berikan perlakuan X, dengan
memberikan layanan bimbingan kelompok tugas dalam jangka waktu tertentu, (d) lakukan tes
akhir T2, untuk mengukur skor rata-rata (mean) setelah mendapat perlakuan bimbingan
11
kelompok tugas, (e) membandingkan T1 dan T2, untuk menentukan ada atau tidak ada
perbedaan sebagai akibat dari perlakuan X, (f) perbedaan tersebut, bila ada diuji dengan
teknik statistik yang sesuai untuk menentukan perbedaan tersebut apakah signifikan atau
tidak, dan (g) memberikan tafsiran/interpretasi terhadap hasil pengujian statistik.
Dari analisis deskriptif diperoleh rata-rata untuk pre-test kemandirian pilihan karir
siswa 123,75. Skor terendah kemandirian pilihan karir siswa adalah 66 dan skor tertinggi 171,
selanjutnya masing-masing skor pada setiap responden dimasukkan dalam interval
pengkategorian.
Hasil dari analisis deskriptif diperoleh rata-rata untuk post-test kemandirian pilihan
karir siswa sebesar 139,97. Skor terendah kemandirian pilihan karir siswa adalah 70 dan skor
tertinggi 177, selanjutnya masing-masing skor pada setiap responden dimasukkan dalam
interval pengkategorian. Berdasarkan interval dapat disusun tabel distribusi frekuensi
bergolong sebagai berikut:
Tabel 4:
12
Jumlah 40 100
Apabila dilihat dari rata-rata kemandirian pilihan karir siswa sebesar 139,97 termasuk
dalam interval (137-168) maka dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan kemandirian
pilihan karir siswa di SMK (SMEA) Pelita Nusantara I Semarang berada pada kategori tinggi.
E. Pembahasan
F. Simpulan
13
dalam memilih karier. Dengan kemandirian dalam memilih karier tersebut akan
menghasilkan pemilihan karier yang memberikan kepuasan dalam menjalani kehidupan
karier dimasa depannya.
DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Enung. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia.
Lauster, Peter. 2006. Tes Kepribadian (alih bahasa: D. H. Gulo). Jakarta: PT. Bumi Aksara
Prayitno. 1995. Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok (Dasar dan Profil). Bogor:
Ghalia Indonesia.
Prayitno. 2001. Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan dan Konseling Sekolah. Jakarta:
PT. Rineka Cipta.
Prayitno dan Erman Anti. 2004. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Sukardi, Dewa Ketut. 2004. Psikologi Pemilihan Karir. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Tohirin. 2009. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah (Berbasis Integrasi).
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Yusuf, A. Muri. 2005. Kiat Sukses dalam Karier. Bogor: Ghalia Indonesia.
Winkel, W.S. dan M.M. Sri Hastuti. 2007. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan.
Yogyakarta: Media Abadi.
Pentingnya teks artikel ilmiah dapat dirasakan melalui pengalaman penulisannya yang
dapat membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis denagn artikel
ilmiah, misalnya paper, esai atau makalah dengan lebih mudah. Dengan mengetahui tata cara
penulisan artikel ilmiah,penulis akan lebih mudah membaca artikel ilmiah dan akan dapat
menulisnya dengan struktur teks dan pilhan bahasa yang tepat.
14
Artikel ilmiah dapat diterbitkan di berbagai forum dan media. Selain dipublikasikan di jurnal-
jurnal ilmiah, kedua jenis artikel itu dapat disajikan di forum seminar, konferensi, konvensi
dan sebagainya.
Langkah-langkah penulisan teks artikel ilmiah penelitian, maka kita harus mengikuti dan
juga memperhatikan struktur teksnya. Dibandingkan langkah penulisan teks artikel
penelitian, proses penulisan teks artikel konseptual lebih panjang. Penulisan teks artikel
ilmiah konseptual dapat dibagi atas tiga tahap. Yaitu:
1. Pra-penulisan
Langkah yang ditempuh pada tahap ini adalah (1) pemilihan topik (2) pembatasan topik
(3) penentuan judul (4) perumusan tema (5) pengumpulan bahan (6) penyusunan kerangka
artikel konseptual.
2. Penulisan
Langkah yang akan ditempuh pada tahap ini adalah (1) penulisan pendahuluan (2)
penulisan tinjauan pustaka (3) penulisan pembahasan (4) penulisna penutup.
3. Revisi
Jika teks artikel ilmiah sudah selesai, maka teks perlu dibaca kembali. Mungkin teks atau
naskah perlu direvisi. Sebenarnya revisi sudah dilakukan ketika tahap penulisan berlangsung.
Namun, setelah naskah artikel ilmiah selesai ditulis, revisi secara menyeluruh dilakukan
sebelum dtulis atau dketik kembali.
Kutipan adalah fakta, ide opini, atau pendapat yang dikutip dari sumber tertulis untuk
mendukung atau memperjelas argumen, posisi, atau opini penulis dalam artikel ilmiah.
Semua kutipan yang digunakan dalam penulisan artikel ilmiah, diberi tanda dengan nama
akhir pengarang, tahun tebit sumber rujukan, nomor urut halaman sumber kutipan itu. ada
beberapa kata tertentu yang digunakan dalam penulisan kutipan, antara lan menyatakan,
menerangkan, mengemukakan, berpendapat, melaporkan, menyarankan dan sebagainya. Bila
penulis buku sumber, maka kata yang digunakan adalah menyatakan. Kata menerangkan dan
mengemukakakan biasa digunakan apabila kutipan itu merupakan uraian ekspositoris.
Untuk memperjelas informasi diatas, berikut ini dberikan contoh penulisan kutipan.
15
Saylor, dkk (1981:98) menyatakan, “Pengertian kurikulum sebaga sejumlah mata
pelajaran yang harus ditempuh oelh peserta didik, merupakan konsep kurikulum yang sampai
saat ini banyak mewarnai teori-teori dan praktik pendidikan.”
Penulisan sumber kutipan dikatakan berbentuk integral apabila nama penulis yang pendapat
atau idenya dikutip menyatu dengan teks. Sedangkan penulisan sumber kutipan nonintegral
adalah penulisan kutipan yang nama penulisnya tidak menyatu dengan teks. Perhatikan
contoh.
a). Effendy (1997:32) menyatakan, “strategi pada hakikatnya adalah perencanaan dan
manajemen untuk mencapai suatu tujuan.” (kutipan integral).
b). Dalam suatu komunitas, pelanggaran terhadap cita rasa yang baik dapat membangkitkan
emosi yang lebih besar dibanding suatu pelanggaran terhadap kecerdasan (Rivers dan
Mathewa, (1994: 90).
Jika buku acuan dijadikan rujukan dan buku tersebut mengutip dari buku lain, maka kita
dapat menulis kutipan tersebut dengan contoh berikut:
Rogers dan Rogers dalam Effendy (1997: 114) menyatakan, “suatu sistem yang
mapan dari mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama, melalui suatu jenjang
kepangkatan dan pembagian tugas.”
Daftar pustaka dan daftar rujukan merupakan istilah yang dipakai untuk menamai
baguan karya tulis, tempat sejumlah rujukan didaftarkan, namun keduanya memiliki konsep
yang berbeda. Daftar pustaka (bibliografi) adalah sejumlah rujukan yang menjadi sumber
kutipan dan yang memberi dukungan secara tidak langsung (tidak dikutip). Sedangkan daftar
rujukan adalah daftar semua sumber kutipan yang digunakan dalam penulisan sebuah karya
tulis.
Dalam penulisan artikel ilmiah, rujukan yang didaftarkan hanya rujukan yang menjadi
sumber kutipan. Oleh karena itu, bagian artikel yang menjadi tempat pendaftaran sejumlah
rujukan, lebih tepat diberi nama daftar pustaka.
16
6. Penulisan nama akhir mendahului penulisan nama diri penulis dan dipisahkan
dengan tanda koma.
7. Bila buku ini ditulis oleh dua orang penulis, disisipkan kata dan di antara
kedua nama penulis.
8. Bila buku ini ditulis lebih dari dua orang, yang ditulis hanya nama penulis
pertama dengan menambahkan singkatan dkk, dibelakangnya.
Contoh:
DAFTAR RUJUKAN
Feuerle, Lois dan Gschossmann, Elke (2014). German Grammar. United States: McGraw-
Hill Education
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan
lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan penemuan
di dalamnya berpola induktif dan deduktif serta pembahasan datanya berdasrkan rasio. teks
artikel ilmiah dibedakan atas teks artikel penelitian dan teks artikel konseptual. Artikel ilmiah
dapat membantu dalam mengerjakan tugas-tugas penulisan yang sejenis denagn artikel
ilmiah, misalnya paper, esai atau makalah dengan lebih mudah. Dan dalam menulis teks
artikel ilmiah kita perlu memperhatikan penulisan daftar rujukan dan juga penulisan kutipan
yang kita ambil dari sumber lain yang relevan.
B. Saran
Artikel ilmiah sangat penting. Untuk itu kami menyarankan untuk lebih sering berlatih
dalam menulis teks artikel ilmiah guna membiasakan diri dan juga mengetahui sistematika
dan tata cara menyusun dan juga menulis teks artikel ilmiah.
18
DAFTAR RUJUKAN
Barus, Sanggup dkk. (2019). Pendidikan Bahasa Indonesia. Medan: Unimed Press.
Nurwardani, Paristiyanti dkk. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kemenristek dan Pendidikan
Tinggi Republik Indonesia.
Wibowo, Wahyu. (2008). Piawai Menembus Jurnal Terakreditasi: Paradigma Baru Kiat
Menulis Artikel Ilmiah. Jakarta: PT Bumi Akasara.
19