Dokumen Akred Plered Final

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 160

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No.40 Desa Tegalsari Kec. Plered Tlp (0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON 45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/A/SK/I/03/16/001

TENTANG
JENIS- JENIS PELAYANAN YANG ADA DI UPT PUSKESMAS PLERED

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

Menimbang : a. bahwa guna meningkatkan kualitas pelayanan di unit


pelayanan publik di unit pelayanan publik di puskesmas
yang transparan dan akuntabel serta efektif dan efisien,
perlu dibuat surat keputusan dari kepala puskesmas
tentang jenis – jenis pelayanan yang ada di UPT
Puskesmas Plered;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan dimaksud huruf a,


agar pelaksanaannya pelayanan dapat berdaya-guna dan
berhasil-guna, efektif dan efisien Perlu menetapkan
Keputusan Kepala UPT Puskesmas Plered tentang jenis –
jenis pelayanan yang ada di UPT Puskesmas Plered;

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun
2009, tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun


2014, tentang Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun


2012 tentang Sistem Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang


Jaminan Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Menteri Kesehatan, No.


1691/MENKES/PER/VIII/2011, tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;

6. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013


tentang Pelayanan Kesehatan Jaminan Kesehatan
Nasional;

7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Nomor 63/KEP/M.PAN/2003, tentang Pedoman Umum
Penyelenggaraan Pelayanan Publik;

9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara


Nomor KEP/25/25/M.PAN/2/2004. Pedoman Umum
Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit
Pelayanan Instansi Pemerintah;

10. Pedoman Manajemen puskesmas sebagai tindak lanjut


dari Keputusan mentri Kesehatan Republik Indonesia
Nomer 128 MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan
dasar puskesmas;

11. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia,


Nomor 828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di
Kabupaten/Kota;

12. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, Nomor 5 Tahun


2008, tentang pembentukan organisasi dinas daerah
Kabupaten Cirebon;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG JENIS-JENIS


PELAYANAN YANG ADA DI UPT PUSKESMAS PLERED

Kesatu : Pelaksanaan pelayanaan kepada masyarakat sesuai dengan


lampiran surat keputusan tentang jenis-jenis pelayanan yang
ada di UPT Puskesmas Plered ;

Kedua : Sebagai upaya tercapainya kinerja puskesmas yang


berkualitas secara optimal dalam mendukung pencapaian
tujuan pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Plered;

Ketiga : Untuk melakukan identifikasi dan analisis masalah,


mencapai penyebab dan latar belakang serta hambatan
masalah kesehatan berdasarkan adanya kesenjangan jenis-
jenis pelayanan di UPT Puskesmas Plered;

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan diadakan
perbaikan seperlunya;

Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
Kepala UPT Puskesmas Plered,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 800/A/SK/I/03/16/001
TENTANG : JENIS-JENIS PELAYANAN YANG
ADA DI UPT PUSKESMAS
PLERED

JENIS PELAYANAN YANG DISEDIAKAN DI UPT PUSKESMAS PLERED

NO JENIS – JENIS PELAYANAN UPAYA PELAYANAN


1 UKM Esensial  Promkes
 Kesling
 KIA/KB
 Gizi
 P2P
 Pelayanan Pengobatan Dasar
 Kesehatan anak
2 UKM Pengembangan  Usaha Kesehatan Sekolah
 Upaya Kesehatan Gigi dan
Mulut
 Kesehatan Jiwa
 Perawatan Kesehatan
Masyarakat
 Kesehatan Lansia
 Kesehatan Indra
 Kesehatan Olahraga
 Pengobatan Tradisional
 Upaya Kesehatan Kerja
3 UKP  Pemeriksaan Umum
 Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelayanan KIA dan KB
 Pelayanan Tindakan Gawat
Darurat
 Pelayanan Gizi
 Laboratorium
 Kefarmasian
 Persalinan

Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

Kepala UPT Puskesmas Plered,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
VISI TARIF RETRIBUSI

A MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI Berdasarkan Perda Kab. Cirebon No. 03 Tahun 2011

AYANAN PRIMA DAN BERMARTABAT DI  TARIF RETRIBUSI


PUSKESMAS PLERED 1. Rawat Jalan : Rp. 4.000,- /kunjungan
2. Pemeriksaan USG : Rp. 36.000,-
 TARIF PEMERIKSAAN LABORATORIUM
MISI 1. Pemeriksaan Darah : Rp. 3.500,-
2. Pemeriksaan Leukosit : Rp. 3.500,-
3. Pemeriksaan Trombosit : Rp. 3.500,-
mampuan, kualitas dan profesionalisme 4. Pemeriksaan Golongan Darah : Rp. 5.000,-
an 5. Pemeriksaan Glukosa Darah : Rp. 15.000,-
layanan kesehatan yang bermutu 6. Pemeriksaan Asam Urat : Rp. 20.000,-
7. Pemeriksaan Kolesterol : Rp. 30.000,-
ses pelayanan kepada masyarakat 8. Pemeriksan Tes Kehamilan : Rp. 8.000,-
9. Pemeriksaan Protein Urine : Rp. 3.000,-
n memberdayakan, guna mendorong 10. Pemeriksaan Glukosa Urine : Rp. 3.000,-
yarakat dan keluarga dalam
 PAKET TINDAKAN MEDIK UMUM
kesehatan dengan mengupayakan 1. Perawatan Luka Tanpa Jahitan : Rp. 5.000,-
ersih dan sehat menjadi kebutuhan 2. Perawatan Luka Jahitan (5 jahitan) : Rp. 15.000,-
3. Perawatan Luka Jahitan >5 (@jahitan) : Rp. 3.000,-
4. Khitanan : Rp. 100.000,-
nerapan etika dalam memberikan 5. Incise Abses : Rp. 20.000,-
atan kepada masyarakat
 PAKET TINDAKAN KEBIDANAN & KB
1. Persalinan Normal : Rp. 350.000,-
2. Tindik Daun Telinga : Rp. 10.000,-
3. Pemasangan/Pencabutan IUD : Rp. 25.000,-
4. Pemasangan/Pencabutan Implant : Rp. 50.000,-
 PAKET TINDAKAN MEDIK GIGI
1. Pembersihan Karang Gigi : Rp. 20.000,-
2. Pencabutan Gigi Anak : Rp. 10.000,-
3. Pencabutan Gigi Dewasa non komplikasi : Rp. 15.000,-
4. Pencabutan Gigi dengan komplikasi : Rp. 20.000,-
5. Jahitan, Penjahitan : Rp. 5.000,-
6. Penambalan Sementara : Rp. 8.000,-
7. Penambalan Permanen : Rp. 15.000,-
8. Konsultasi Bumil dari KIA : Rp. 4.000,-

Gedung UPT Puskesmas Plered


 KEURING (Pemeriksaan Kesehatan)
1. Untuk Bekerja di LN : Rp. 25.000,-
UPT PUSKESMAS PLERED
2. Persyaratan Melamar Pekerjaan : Rp. 10.000,- Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered 45158
MOTTO:
3. Pemeriksaan Catin : Rp. 15.000,- Telp. (0231) 322311
4. Persyaratan Ibadah Haji : Rp. 25.000,-
N PELAYANAN YANG CEPAT, TEPAT E-mail : [email protected]
dan RAMAH” KABUPATEN CIREBON
N DOKTER SPESIALIS BASIC SIX PROGRAM

Kebidanan dan Penyakit Kandungan  Pelayanan Promosi Kesehatan


saan Konsultatif 1 Bulan Sekali)  Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga
PELAYANAN Berencana
 Pelayanan Perbaikan Gizi Masyarakat
u Hamil  Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
( Suntik, Pil, IUD, Kondom, Implant )  Pelayanan Pengobatan
nisasi DASAR
k BP UMUM ( Anak dan Dewasa )
ehatan Gigi dan Mulut
seling Terpadu (IMS/HIV, KUSTA, Gedung PONED
A-DIARE, JIWA, TB PARU)
sultasi Gizi
PELAYANAN PENDUKUNG
Pengobatan TB Paru
akan Gawat Darurat
 Musholla
G
 Ruang Tunggu Pasien
anan / Sunat /Sirkumsisi
Ruang Tindakan  Kantin
 Ruang KIP/K
ologi dengan Psikolog: PELAYANAN 24 JAM  Ruang Pojok Laktasi ( Menyusui )
ANTI, SE, S.Psi, M.Psi)
 Ruang Pojok URO ( Unit Rehidrasi Oral )
aboratorium
 PONED / Persalinan 24 Jam  Mobil Ambulance dan Pusling
NED 24 Jam
kan umum dan PONED
EHAT bersama UPT Puskesmas SMS PENGADUAN TATA NILAI
085224353741 Pelayanan SEHAT
Santun, Empati, Handal, Adil & Teladan
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No. 40 Desa Tegalsari Telp (0231-322311) Kec. Plered
E-mail : [email protected]
CIREBON 45158

HASIL ANALISIS DAN RENCANA TINDAK LANJUT KELUHAN DAN UMPAN BALIK

No Hasil Identifikasi Sumber Analisa Rencana Tindak Lanjut


1. Loket pendaftaran sering terjadi Kotak saran Tempat pendaftaran akan dipindahkan ke Sosialisasi alur pendaftaran dan
penumpukan pasien (Tanggal 21-07-16) tempat yang lebih luas pelayanan usulan perluas ruang tunggu
pendaftaran
2. Petugas pelayanan di loket - Kotak saran Perlunya bimbingan dan arahan dari Kepala Puskesmas melakukan pengarahan
pendaftaran dirasakan kurang (Tanggal 18-07-16) Kepala Puskesmas
cepat dan tanggap - MMD Desa Trusmi
Wetan
(Tanggal 23-08-16)
3. Kunjungan rumah oleh Petugas MMD Panembahan Petugas TB Paru akan menginventarisir Petugas Paru akan membuat jadwal
Puskesmas (TB Paru) masih (Tanggal 30-07-16) penderita yang ada di wilayah kerja kunjungan rumah
kurang
4. Tempat ruang tunggu / tempat Kotak saran Pasien yang datang berobat lebih banyak Puskesmas akan menyediakan tempat
duduk kurang (Tanggal 04-08-16) dibandingkan kursi tunggu yang duduk tambahan sesuai dengan dana
disediakan
5. Proses pengambilan obat yang Kotak saran Memberikan penyuluhan kepada pasien Petugas obat akan segera menyiapkan
terlalu lama (Tanggal 08-08-16) tentang prosedur penyiapan/peracikan resep obat untuk pasien
obat

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Moh. Yusup


NIP : 19770706 200604 2 031 NIP : 19760904 200312 1 002
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MASYARAKAT
DAN TANGGAP MASYARAKAT TERHADAP
MUTU PELAYANAN
No. Dokumen : 440/A/SOP/ /I/16
No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit : 07 Maret 2016
Halaman : 1/2

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN PUSKESMAS
CIREBON PLERED
dr. Dewi Waskito Ningtiyas
NIP. 19770706 200604 2 031
Pengertian Sebagai upaya untuk memperoleh kualitas pelayanan mutu di
mata pelanggan.

Tujuan Melakukan identifikasi tingkat kepuasan pelanggan atas pelayanan


yang diberikan oleh UPT Puskesmas Plered untuk mendapatkan
umpan balik guna memperbaiki dan meningkatkan pelaksanaan
pelayanan tersebut.

Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Plered No.800/A/I/SK/2016/002


Tanggal 01-03-2016 tentang Menjalin komunikasi dengan
masyarakat

Referensi Manual Akreditasi UPT Puskesmas Plered Kabupaten Cirebon

Prosedur a. Persiapan Bahan dan Alat :


Format Data Kuesioner
b. Langkah – Langkah Prosedur :
1. Wakil Managemen Akreditasi bertanggung jawab untuk
memonitor kegiatan survey secara periodik sesuai dengan
waktu yang ditentukan (setiap 1 bulan).
2. Survey dilakukan dengan memberfkan daftar pertanyaan
(kuesioner) yang tertuang didalam Daftar Penilaian
Pelanggan kepada pelanggan.
3. Jawaban atas survey yang drterima oleh petugas survey
kemudian diolah dan dibuatkan analisanya untuk
mengetahui hasil survey tersebut
4. Hasil survey yang dilakukan kemudian dilaporkan kepada
Wakil Manajemen Akreditasi dan Pimpinan Manajemen
untuk dibahas dan ditindak lanjuti bersama-sama.
5. Kepala Puskesmas akan memerintahkan kepada petugas
untuk mencatat pada buku formulir laporan keluhan
pelanggan
6. Pencatatan buku, formulir, laporan, keluhan pelanggan
sudah selesai dicatat dan dilaporkan kepada kepala
puskesmas
7. Kepala puskesmas sudah menerima hasil dan hasil sudah
disetujui oleh kepala puskesmas dan ditandatangani

- Petugas Program
- Petugas Tata Usaha
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MASYARAKAT
DAN TANGGAP MASYARAKAT TERHADAP
MUTU PELAYANAN
No. Dokumen : 440/A/SOP/ /I/16
No. Revisi :0
PEMERINTAH SOP UPT
Tanggal Terbit : 07 Maret 2016
KABUPATEN Halaman : 2/2 PUSKESMAS
CIREBON PLERED

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031

Rangkuman Historis Perubahan


Tgl Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No. 40 Desa Tegalsari Telp (0231-322311) Kec. Plered
E-mail : [email protected]
CIREBON 45158

HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYAMPAIAN INFORMASI LINTAS SEKTOR

Sumber Evaluasi Tindak


No Tanggal Isi Informasi Rencana Tindak Lanjut Tindak Lanjut Evaluasi
Informasi Lanjut
1. Lokakarya Sosialisasi Membuat jadwal Menjadwalkan Pelaksanaan PIN di Setiap desa sudah
Kecamatan pelaksanaan kegiatan pelaksanaan kegiatan PIN pelaksanaan kegiatan setiap desa berjalan mengetahui
PIN PIN dengan baik pelaksanaan
kegiatan PIN
2. Lokakarya Sosialisasi tentang Membuat jadwal Koordinasi antara Sasaran target BPB Lintas program dan
Kecamatan kegiatan BPB sosialisasi kegiatan BPB lintas program dan tercapai lintas sektor sudah
kepada seluruh lintas lintas sektor dalam mengetahui adanya
sektor kegiatan BPB kegiatan BPB
3. Lokakarya Sosialisasi tentang PSN Membuat jadwal tentang Koordinasi antara Kegiatan PSN berjalan Lintas program dan
Kecamatan (Pemberantasan kegiatan PSN lintas program dan dengan baik lintas sektor sudah
Sarang Nyamuk) lintas sektor dalam mengetahui adanya
kegiatan PSN kegiatan PSN
4. Lokakarya Sosialisasi tentang Membuat jadwal tentang Koordinasi antara Kegiatan BIAS berjalan Lintas program dan
Kecamatan BIAS kegiatan BIAS lintas program dan lancer lintas sektor sudah
lintas sektor dalam mengetahui adanya
kegiatan BIAS kegiatan BIAS

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Moh. Yusup


NIP : 19770706 200604 2 031 NIP : 19760904 200312 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No. 40 Desa Tegalsari Telp (0231-322311) Kec. Plered
E-mail : [email protected]
CIREBON 45158

HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYAMPAIAN INFORMASI LINTAS PROGRAM

Sumber Rencana Tindak Evaluasi


No Tanggal Isi Informasi Tindak Lanjut Evaluasi
Informasi Lanjut Tindak Lanjut
1. Lokbul Penyusunan RUK, Melaksanakan Semua pemegang Semua karyawan RUK, RKA dan
kepala RKA BPJS dan BOK penyusunan RUK, RKA program menyusun paham dan BOK sudah
puskesmas 2015 BPJS dan BOK RUK, RKA dan BOK mengetahui tentang tersusun oleh
2015 penyusunan RUK, RKA program
dan BOK 2015
2. Ka. TU Hasil Penilaian Merencanakan Setiap programmer Mengidentifikasi Setiap kendala
Kinerja Puskesmas peningkatan kinerja melakukan evaluasi permasalahan sudah
tahun 2014 puskesmas agar terhadap kendala sehingga mampu dievaluasi
tercapai nilai PKP lebih yang dihadapi pada menentukan prioritas
baik untuk tahun pencapaian masalah dan
berikutnya sebelumnya penyelesaiannya
3. Kepala Sosialisasi tentang Dilakukan sosialisasi Semua karyawan Semua karyawan Semua
Puskesmas akreditasi kepada seluruh melakukan persiapan mampu menyiapkan karyawan sudah
Puskesmas karyawan tentang untuk akreditasi semua persiapan siap untuk
akreditasi untuk akreditasi akreditasi
4. Koordinator Sosialisasi Dilakukan sosialisasi Koordinasi antara Sasaran target PIN Kegiatan PIN
program pelaksanaan kegiatan PIN kepada lintas program dan tercapai sudah
imunisasi kegiatan PIN seluruh lintas program lintas sektor dalam terlaksana
dan lintas sektor kegiatan PIN
Sumber Rencana Tindak Evaluasi
No Tanggal Isi Informasi Tindak Lanjut Evaluasi
Informasi Lanjut Tindak Lanjut
5. Dokter Sosialisasi Dilakukan sosialisasi Petugas unit Pengisian medical Pelaksanaan
Puskesmas pengisian rekam kepada petugas di unit pelayanan record sudah sesuai pengisian
medik dan cara pelayanan tentang cara melaksanakan tata standar dan penulisan medical record
penulisan resep dan pengisian medical cara pengisian resep di unit pelayanan dan penulisan
sosialisasi SMS record dan cara medical record dan juga sudah sesuai resep serta
Gateway tentang penulisan resep serta penulisan resep serta standar serta petugas sistem rujukan
sistem rujukan sistem rujukan dari petugas PONED PONED sudah SMS Gateway
PONED SMS Gateway mengetahui sistem memahami sistem sudah berjalan
rujukan SMS Gateway rujukan SMS Gateway dengan lancar

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Moh. Yusup


NIP : 19770706 200604 2 031 NIP : 19760904 200312 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
NOMOR : 800/A/SK/II/03/16/006

TENTANG
KEWAJIBAN MENGIKUTI ORIENTASI BAGI , PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
DAN PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU
DI UPT PUSKESMAS PLERED

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

MENIMBANG : a. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan


kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya
promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diwilayah kerjanya;

b. bahwa dalam memahai tugas pokok dan tanggung


jawab yang akan diberikan kepada karyawan baru
maka karyawan harus mengikuti orientasi yang
ditetapkan di UPT Puskesmas Plered;

c. bahwa dalam rangka pelaksanaan tersebut, perlu


dituangkan dalam Surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Plered.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun


2009, tentang Kesehatan;

2. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun


2014, tentang Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013


tentang Jaminan Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014


tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia


Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter, dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, Nomor 5 Tahun
2008, tentang pembentukan organisasi dinas daerah
Kabupaten Cirebon;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN


MENGIKUTI ORIENTASI BAGI PENANGGUNG JAWAB
PROGRAM DAN PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU DI
UPT PUSKESMAS PLERED

KESATU : Aspek kegiatan Orientasi termasuk mutu kegiatan


pengenalan area puskesmas yang telah mengembangkan
mutu pelayanan;

KEDUA : Sebagai upaya pengenalan tentang tugas pokok dan


tanggung jawab secara optimal dalam mendukung
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di UPT
Puskesmas Plered;

KETIGA : Untuk mengarahkan agar mendapat pelayanan dan


cakupan program yang bermutu di UPT Puskesmas
Plered;

KEEMPAT : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
MENGIKUTI SEMINAR PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN

No. Dokumen 440/A/SOP/II/03/16/011

No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016

Halaman 1/1

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED

Mengikuti seminar, pendidikan dan pelatihan yang dilakukan


untuk memberi kesempatan ke semua karyawan/programmer
PENGERTIAN
apabila ada program pelatihan dari dinkes untuk mengikuti
seminar
TUJUAN Menambah ilmu pengatahuan dan wawasan serta keterampilan.
Keputusan Kepala Puskesmas Plered Nomor
800/A/SK/II/03/16/006 tentang Kewajiban Mengikuti Program
KEBIJAKAN
Orientasi Bagi Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Program
Dan Pelaksana Kegiatan Yang Baru
REFERENSI Permenkes 75 tahun 2015 tentang puskesmas
1. Karyawan mengajukan seminar atau diklat yang akan di ikuti
kepada Kepala Tata Usaha Puskesmas
2. Kepala Tata Usaha mencatat jenis, waktu pelaksanaan dan
lama pelaksnaan seminar yang akan di ikuti oleh karyawan
Puskesmas
3. Kepala Tata Usaha menyampaikan kepada kepala puskesmas
tentang karyawan yang mengajukan untuk mengikuti seminar
atau diklat.
4. Kepala puskesmas membuat rekomendasi kepala kepala Tata
usaha untuk membuat surat tugas karyawan yang akan
PROSEDUR mengikuti seminar atau diklat.
5. Kepala Tata Usaha membuat surat tugas untuk pegawai yang
akan mengikuti seminar atau diklat.
6. Kepala Tata Usaha menyerahkan surat tugas mengikuti
seminar atau diklat kepada karyawan yang akan mengikuti
seminar atau diklat.
7. Karyawan mengikuti seminar atau diklat sesuai dengan waktu
dan jadwal pelaksanaan seminar atau diklat.
8. Karyawan yang telah mengikuti diklat melaporkan kepada
kepala Tata Usaha tentang seminar atau diklat yang telah di
ikuti.
UNIT TERKAIT Seluruh unit kerja

Rekaman Historis Perubahan

Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
JL. Otto Iskandar Dinata No. 40 Desa Tegalsari-Cirebon (0231) 322311
E-mail : [email protected] Kode Pos 45158
MONITORING KEBERSIHAN BAGIAN WC (TOILET)
UPT PUSKESMAS PLERED
▪Bulan : Tahun :
▪Area (Lokasi) :
Checklist ketuntasan kegiatan per-hari
No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Catatan
1 Menyikat lantai *
2 Membersihkan lantai dengan cairan
pembersih + cairan pengharum *
3 Mengosongkan tempat sampah
4 Membersihkan saringan (saluran) air
dari kotoran yang menyumbat
5 Membersihkan dinding-dinding *
6 Membersihkan langit-langit *
7 Membersihkan ventilasi *
8 Menguras bak / ember *
9 Mengecek kelayakan fungsi kran air
10 Mengecek alat / perlengkapan toilet
11 Mengecek kelayakan fungsi pengharum
ruangan
12 Mengecek kelayakan fungsi engsel,
gagang, kunci, gembok, gerendel pintu
13 Mengecek fungsi saklar dan lampu
14 Mengecek keberadaan papan (tulisan)
tata tertib & peringatan
15 Membersihkan kését *
SUPERVISI (paraf):
Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala

Mengetahui, Plered, 2017


Kepala UPT Puskesmas Plered Sanitarian

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Mety Hastuty, SKM


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19720501 1994032 005
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
JL. Otto Iskandar Dinata No. 40 Desa Tegalsari-Cirebon (0231) 322311
E-mail : [email protected] Kode Pos 45158

MONITORING KEBERSIHAN RUANGAN

▪Bulan_____________ / Tahun___________ ▪Waktu: pagi / sore **

▪Area (Lokasi)__________________

Checklist ketuntasan kegiatan per-hari


No. Jenis Kegiatan Catatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
1 Menyapu lantai seluruh sudut ruangan
2 Memisahkan kotoran (sampah) kedalam
tempat sampah organik dan non organik
3 Mengepel lantai dengan larutan obat pél
4 Membersihkan noda/kerak lantai
denganskrap/spon dan obat pembersih
5 Mengosongkan tempat sampah dengan
membuang isinya ke bak sampah pusat
6 Membersihkan dinding dinding *
7 Membersihkan langit langit *
8 Membersihkan ventilasi *
9 Membersihkan kaca jendela dengan
kemoceng
10 Mengelap kaca jendela dengan kain / lap
khusus dan semprotan pembersih *
11 Mengecek fungsi saklar dan lampu
12 Mengecek keberadaan papan (tulisan)

13 Membersihkan keset *

Petugas
Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala
** coret salah satu

Mengetahui, Plered, 2016


Kepala UPT Puskesmas Plered Sanitarian

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Mety Hastuty, SKM


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19720501 1994032 005
MONITORING KEBERSIHAN TAMAN / AREA PUSKESMAS

▪Bulan_____________ / Tahun___________ ▪Waktu: pagi / sore **

▪Area (Lokasi)__________________

Checklist ketuntasan kegiatan per-hari


No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Catatan
Menyiram / menyemprot halaman agar
tidak berpasir dan berdebu
1 Menyapu dengan sapu lidi bergagang
panjang
2 Memisahkan kotoran (sampah) kedalam
tempat sampah organik dan non organik
3 Mengosongkan tempat sampah dengan
membuang isinya ke bak sampah pusat
4 Membersihkan selokan air dari kotoran /
sampah yang menyumbat
5 Membersihkan dinding dinding tembok
dari lumut, rumput dan tanaman liar *
6 Memeriksa pohon dan tanaman jika ada
yang layu / mati dan terjadi kerusakan
7 Merawat pohon dan tanaman *
8 Menyiram / menyemprot pohon dan
tanaman
9 Mengecek keberadaan papan (tulisan)
tata tertib & peringatan
SUPERVISI (paraf):

Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala
** coret salah satu

Mengetahui, Plered, 2017


Kepala UPT Puskesmas Plered Sanitarian

dr. Dewi Waskito Ningtiyas Mety Hastuty, SKM


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19720501 1994032 005
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN ORIENTASI BAGI PEGAWAI ALIH PROGRAM

A. Latar belakang
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai alih program
di UPT PUSKESMAS PLERED diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan
pembekalan kepada pegawai alih program yang akan memegang program baru di UPT
PUSKESMAS PLERED. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melakukan
pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai pelaksana program yang menjadi tangung jawabnya.
Disamping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan pengenalan
bagi para pegawai pada tugas dan fungsi , sehingga pegawai dapat segera dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan segera dan mampu memberikan dukungan
yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di UPT PUSKESMAS PLERED.
Selanjutnya sebagai pelaksana program baru dilingkungan UPT PUSKESMAS
PLERED perlu diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
dan budaya kerja UPT PUSKESMAS PLERED. Penyesuaian diri yang tepat dan cepat
semakin mendukung sikap kerja pegawai sinergi dengan lingkungannya, sehingga
apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara menyesuaikan diri, para
pegawai memiliki bekal untuk dapat menyelesaikan secara mandiri dan tidak
mempengaruhi kinerja dan akhirnya tidak berdampak buruk pada pelayanan kepada
masyarakat.

B.Dasar Pelaksanaan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang akreditasi
puskesmas.
3. SK Nomor : tentang Kewajiban mengikuti program orientasi di UPT
Puskesmas Plered.

C.Pelaksanaan :
Orientasi Pegawai pemegang program baru yang bersifat pemberian materi
diberikan selama 2 hari sebagai pembekalan awal sebelum memasuki ruangan sesuai
dengan ketentuan penempatan program yang menjadi tanggung jawabnya..

D. Metode Pelaksanaan :
Metode yang digunakan adalah metode ajar klasikal dan diskusi oleh peserta
orientasi yang meliputi materi orientasi umum dan khusus, sebagai berikut :
1. Orientasi Umum disampaikan secara Klasikal yang berisi materi tentang :
a. Visi dan misi UPT PUSKESMAS PLERED
b. Aturan-aturan kepegawaian dan administrasi kepegawaian
c. Budaya dan tata nilai UPT Puskesmas Plered
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

2. Orientasi khusus disampaikan secara on the job training masing-masing unit


terdiri dari :
a. SOP (standar operasional prosedur) yang disesuaikan dengan penempatan
dan fungsi kerja pegawai .
b. Uraian tugas dan wewenang sesuai dengan posisi penempatan sesuai
dengan programnya.

E. Pemateri/narasumber dan Jadwal Pelaksanaan

No. Materi Narasumber 1 2

1. Visi, misi dan motto UPT Puskesmas Kepala Puskesmas


Plered
2. Aturan-aturan kepegawaian dan Koordinator tata usaha
administrasi kepegawaian
3. Budaya dan tata nilai UPT Puskesmas WMM
Plered
4. SOP (standar operasional prosedur) Penanggung
5. Uraian tugas dan wewenang jawab/koordinator
6. Penugasan dan pendelegasian program

F. Penanggung Jawab Pelaksanaan


Pelaksanaan masa orientasi dilaksanakan dibawah koordinasi Kepala UPT
Puskesmas Plered & Koordinator Tata Usaha UPT Puskesmas Plered sesuai tugas
pokok dan fungsinya.

G. MONITORING DAN EVALUASI


Monitoring dilakukan dengan cara pengumpulan data secara rutin dan
melakukan pengukuran kemajuan atas objektif program / Memantau perubahan, yang
fokus pada proses selama kegiatan orientasi berlangsung.
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan
1. Setelah masa orientasi pegawai alih program (2 hari) coordinator Tata Usaha UPT
Puskesmas Plered melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program orientasi
pegawai yang sedang berjalan.
2. Pelaporan dilakukan dengan mengumpulkan data orientasi pegawai yang sedang
berjalan dan membandingkan kesesuaiannya dengan jadwal yang ada dan
dilaporkan kepada Kepala UPT Puskesmas Plered.

CIREBON, 12 JANUARI 2016


MENGETAHUI KOORDINATOR TATA USAHA
KEPALA UPT PUSKESMAS UPT PUSKESMAS PLERED
PLERED

Dr. DEWI WASKITO NINGTIYAS MOH. YUSUP, S. Kep.


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19760409 200312 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN ORIENTASI PEGAWAI BARU

A. Pendahuluan
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di
UPT PUSKESMAS PLERED diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan
dan pembekalan kepada pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan UPT
PUSKESMAS PLERED. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai baru
untuk melakukan pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
tujuan rekrutmen.
Di samping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan
pengenalan bagi para pegawai baru pada tugas dan fungsi serta visi,misi
organisasi UPT PUSKESMAS PLERED, sehingga para pegawai baru dapat
segera melaksanakan tugas dan fungsi nya dengan segera dan mampu
memberikan dukungan yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di UPT
PUSKESMAS PLERED.
Adapun visi UPT PUSKESMAS PLERED yaitu “terwujudnya masyarakat
sehat yang mandiri melalui pelayanan prima dan bermartabat di puskesmas
Plered. Dan Misi UPT PUSKESMAS PLERED yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme petugas kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat
4. Meningkatkan dan memperdayakan guna mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dengan
mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat.
5. Meningkatkan penerapan etika dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Motto UPT Puskesmas Plered “ kami berikan pelayanan cepat tepat dan
ramah”
Selanjutnya sebagai pegawai baru dilingkungan UPT PUSKESMAS PLERED
perlu diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
dan budaya kerja di UPT PUSKESMAS PLERED. Penyesuaian diri yang cepat
dan tepat semakin mendukung sikap kerja para pegawai dan sinergi dengan
lingkungannya, sehingga ada permasalahan yang berkaitan dengan cara
menyesuaikan diri, para pegawai baru memiliki bekal untuk dapat menyelesaikan
secara mandiri dan tidak mempengaruhi kinerja dan akhirnya berdampak buruk
pada pelayanan kepada masyarakat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mempersiapkan penanggung jawab dan pelaksana baru untuk memahami
tanggung jawab, tugas pokok dan fungsinya.
2. Tujuan Khusus
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

b. Mendapatkan informasi dan pandangan mengenai visi, misi, tujuan


organisasi dan tatalaksana dari organisasi di Puskesmas.
c. Memahami jenis- jenis pelayanan yang ada dan unit-unit dalam organisasi.
d. Mengetahui lingkungan puskesmas untuk memudahkan adaptasi sebelum
memulai pekerjaan dalam waktu yang singkat.
e. Memahami penting nya menjalin hubungan profesional dengan tim
kesehatan lainnya dalam kelancaran pelaksanaan pekerjaan.
f. Meningkatkan kemampuan kinerja dalam memberikan asuhan/ pelayanan
prima.
g. Terciptanya suasana kerja yang kondusif, sehingga pegawai baru dapat
bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya.

C. Dasar Pelaksanaan
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004
tentang Pedoman pengadaan Tenaga Kesehatann Dengan perjanjian Keja
Di Sarana Milik Pemerintah.
2. Peraturan Menkes RI Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi.

D. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan


1. Penanggung jawab dan pelaksana baru menghadap Kepala Puskesmas.
2. Penanggung jawab dan pelaksana baru melengkapi persyaratan
kepegawaian dan diserahkan kepada pelaksana TU bagian kepegawaian
yaitu :
a. Fotocopi KTP
b. Pas foto
c. Ijazah dan Transkip Nilai
d. Sertifikat pelatihan kompetensi
e. Surat tugas/Mutasi dari Dinas Kesehatan.
3. Kepala Puskesmas memperkenalkan penanggung jawab dan pelaksana
baru pada waktu apel
4. Urusan kepegawaian untuk selanjutnya mengatur jadwal dan tempat
orientasi.
5. Penanggung jawab dan pelaksana baru mengikuti orientasi sesuai dengan
ketentuan
Minggu I : Tata Usaha, Pengenalan Program wajib Puskesmas
Minggu II : Poli KIA/KB, PONED, Poli Gimul, poli dewasa, poli anak,
pengenalan program pengembangan dan praktek kerja
lapangan.
6. Penilaian penanggung jawab dan pelaksana baru oleh pembimbing tiap unit
kerja dan selanjutnya diserahkan kepada bagian kepegawaian.
7. Bagian Kepegawaian membuat laporan yang ditujukan kepada Kepala
Puskesmas
8. Monitoring dan Evaluasi oleh Kepala Puskesmas, Pelaksana TU bagian
kepegawaian dan pembimbing tiap unit kerja
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

9. Pembinaan dan pengawasan oleh Kepala Puskesmas terhadap pelaksana


orientasi.

E. Sasaran
Penanggung jawab dan Pelaksana baru meliputi pemegang program ataupun
pelaksana kegiatan di UPT PUSKESMAS PLERED.

F. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


Orientasi terhadap penanggung jawab dan pelaksana baru dilaksanakan selama
dua minggu dari mulai keluar nya surat tugas orientasi dengan rincian sebagai
berikut :
Minggu I : Tata Usaha, pengenalan Program wajib Puskesmas
Minggu II : Poli KIA/KB, PONED, Poli Gimul, Poli Dewasa, Poli Anak,
Pengenalan Program Pengembangan dan Praktek Kerja lapangan.

CIREBON, 12 JANUARI 2016


MENGETAHUI KOORDINATOR TATA USAHA
KEPALA UPT PUSKESMAS UPT PUSKESMAS PLERED
PLERED

Dr. DEWI WASKITO NINGTIYAS MOH. YUSUP, S. Kep.


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19760409 200312 1 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl.Otto Iskandar Dinata No. 40 Ds Tegalsari Plered Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158

JADWAL ORIENTASI PEGAWAI BARU


UPT PUSKESMAS PLERED TAHUN 2016
Nama :
Bagian :
No Materi Narasumber 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
1 Pengarahan Kapus tentang tugas dan Kepala Puskesmas
tanggung jawab
2 Visi, Misi, Tujuan, tata Nilai dan Motto Kepala Puskesmas
3 Strutur Organisasi Puskesmas WMM
4 Manajemen Mutu Puskesmas WMM
5 Hak dan Kewajiban karyawan Puskesmas TU
6 Program Pembinaan dan pengembangan TU
7 Peraturan yang berlaku di Puskesmas TU
8 Uraian tugas dan fungsi di ruangan kia Bidkor
9 SOP KIA Bidkor
10 Praktek lapangan Bidkor

Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered Koordinator Tata usaha

Dr. Dewi Waskito Ningtyas Mohamad Yusup, S. Kep


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19760904 200312 1 002
BAB I
PENDAHULUAN

Arah pembanguanan kesehatan RPJMN III 2015-2019 adalah akses pelayanan


masyarakat yang berkualitas.Salah satu pokok pembangunan kesehatan adalah
meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar. Sistem kesehatan perlu
disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang baik dari sisi
kuantiatas maupun kualitas. Salah satu tujuan Rencana Strategis Pembangunan
Kesehatan Provinsi Jawa Barat tahun 2013-2018 adalah tercapainya pelayanan
Kesehatan yang berkualitas.
Pelaksanaan upaya kesehatan kuratif dan rehaboilitatif serta upaya preventif dan
promosi kesehatan dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
menuju program Indonesia sehat. Program Indonesia sehat merupakan penjewantahan
dari semua rencana kerja bidang kesehatan yang terdiri dari paradigma sehat,
kesehatan primer, jaminan kesehatan. Paradigma sehat dan penguatan pelayanan
kesehatan akan mendukung terlaksananya jaminan kesehatan nasional yang ditandai
dengan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Dasar utama Progran Indonesia Sehat adalah
upaya preventif dan promotif .
Strategi penguatan pelayanan primer adalah peningkatan akses, peningkatan
mutu dan regionalisasi rujukan.Dalam meningkatan mutu pelayanan puskesmas perlu
adanya alat ukur pencapaian standar dan pencapaian mutu yang diharapkan yaitu
dengan akreditasi FKTP. Akreditasi merupakan pengakuan terhadap Puskesmas, klinik
pratama, klinik dokter, dan praktik dokter gigi yang diberikan oleh lembaga independen
penyelenggara akreditasi yang ditetapkan oleh menteri setelah dinilai bahwa FKTP
tersebut telah memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
telah ditetapkan untuk meningkatkan mutu pelayanan secara berkesinambungan.
Unsur penting dan sangat vital yang menentukan keberhasilan akreditasi FKTP
adalah bagaimana mengatur sistem pendokumentasian dokumen. Pengaturan sistem
dokumentasi dalam proses akreditasi FKTP dianggap penting karena dokumen
merupakan acuan kerja, bukti pelaksanaan dan penerapan kebijakan, program dan
kegiatan, serta bagian dari salah satu persyaratan akreditasi FKTP. Dengan adanya
sistem dokumen yang baik dalam suatu institusi/organisasi diharapkan fungsi-fungsi
setiap personil maupun bagian-bagian dari organisasi dapat berjalan sesuai
perencanaan bersama dalam upaya mewujudkan kinerja yang optimal.
Manual mutu merupakan dokumen yang memberikan informasi yang konsisten
kedalam maupun keluar tentang sistem manajemen mutu. Manual Mutu ini disusun
untuk menjelaskan sistem Manajemen Mutu yang diterapkan pada UPT Puskesmas
Plered. Sistem Manajemen Mutu UPT Puskesmas Plered yang dijelaskan akan

1
mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu, komitmen dan Manajemen , Organisasi
Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses usaha yang dijalankan organisasi.

A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang enyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
prefentif, untuk mencapai derajat kesehatan diwilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 Tahun 2014).

Operasionalisasi administratif dan payung hukum UPT Puskesmas Plered


ini berdasarkan Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010 tentang
perubahan kedua atas peraturan Bupati Cirebon nomor 36 tahun 2009
tentang organisasi, tugas, fungsi dan tata kerja unit pelaksana teknis Pusat
Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan sebagaimana telah diubah
dengan peraturan Bupati Cirebon nomor 72 tahun 2009 tentang perubahan
kedudukan dan wilayah kerja unit pelaksana teknis Pusat Kesehatan
Masyarakat pada Dinas Kesehatan, dan Surat Keputusan Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 050/507/TU tahun 2007 tentang
Penataan Wilayah Kerja Puskesmas Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon.

Kriteria Puskesmas Plered ini termasuk Puskesmas Pedesaan,


sebagaimana lokasi dan aksesibilitasnya dapat digambarkan sebagai
berikut; wilayah kerjaUPT PuskesmasPlered tanah pedesaan agraris
dengan luas wilayah sekitar 5,8 ha yang tersebar menjadi 6 wilayah desa
binaan. Batas wilayah Puskesmas Plered berbatasan dengan sebelah utara
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Pangkalan, sebelah selatan
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Karangsari, sebelah barat
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Plumbon dan sebelah timur
berbatasan dengan wilayah kerja Puskesmas Kedawung.

2
Gambar 1
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Plered
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon

Gambaran posisi wilayah kerja


Puskesmas Plered

Gambar 2
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Plered
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon

Wotgali Y
Y
Kaliwulu Y Trusmi

Tegalsari Kulon
Y Y
Trusmi

Wetan

Panembahan
Y

3
Keberadaan Puskesmas Plered terdiri dari 6 desa yang seluruhnya
termasuk desa swakarsa. Luas wilayah keseluruhan 5,82 Ha. Jarak tempuh
ke Puskesmas Plered berkisar antara 0 hingga 7 km dengan waktu tempuh
menggunakan kendaraan roda dua antara 15 hingga 20 menit.Semua desa
mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua, roda empat
maupun jalan kaki.

Tabel 1
Situasi Geografis
Data Geografis Puskesmas Plered Tahun 2016

Luas Waktu
Jarak Ke
No Desa Wilayah Tempuh ke
Puskesmas
(Ha) Puskesmas

1 Panembahan 0,6 1 km 10’

2 Trusmi Wetan 0,54 500 m 10’

3 Trusmi Kulon 0,58 700 m 10’

4 Wotgali 1,23 500 m 5’

5 Kaliwulu 1,4 700 m 5’

6 Tegalsari 1,47 100 m 2’

JUMLAH 5,82

Tabel 2
Data Wilayah Puskesmas Plered Tahun 2016

Jumlah Jumlah Jumlah


No Desa
RT RW Rumah KK

1 Panembahan 16 4 1019 1144

2 Trusmi Wetan 16 5 500 739

3 Trusmi Kulon 16 4 593 888

4 Wotgali 15 5 1215 1788

5 Kaliwulu 28 5 2097 2306

6 Tegalsari 21 8 1984 2462

JUMLAH 112 31 7408 9327

4
Keadaan pegawai pada bulan Desember tahun 2016 adalah 61 orang, terdiri dari 8
pegawai laki-laki dan 53 pegawai perempuan dengan gambaran status
kepegawaian yang ada di PuskesmasPlered terdiri atas : PNS sebanyak 32 orang,
PKD sebanyak 3 orang, PTT sebanyak 6 orang dan Sukarelawan (sukwan)
sebanyak 20 orang. Adapun gambaran sumber daya manusia sesuai pendidikan
profesi yang bekerja di Puskesmas Plered, sebagai berikut :

Tabel 3
Situasi Ketenagaan di Puskesmas Plered
Tahun 2016

No Jenis Tenaga Jumlah

1 Kepala Puskesmas 1

2 Dokter Umum 1

3 Dokter Gigi 1

4 Perawat 15

5 Perawat Gigi 2

6 Bidan 22

7 Nutrisionis 2

8 Sanitarian 2

9 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1

10 Apoteker 1

11 Asisten Apoteker 2

12 Analis Kesehatan 2

13 Pelaksana 5

14 Rekam Medik 1

15 Penjaga Malam 1

16 Petugas Kebersihan 2

Jumlah 61

Pada tahun 2012, di Puskesmas Plered dilaksanakan pembangunan gedung baru


yang pada awal tahun 2013 sudah dapat dipergunakan kembali. Sarana-sarana
kesehatan lainnya yang baru juga diperoleh pada tahun 2016 .Berikut ini daftar
sarana dan prasarana di Puskesmas Plered Tahun 2016.

5
Tabel 4
Sarana Kesehatan di Puskesmas Plered ahun 2016

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas Induk dengan Poned 1

2 Wahana yankesdas 1

3 Poskesdes 5

4 Posyandu 41

5 Posbindu 8

6 Pos UKK 1

7 Desa Siaga 6

8 Dokter praktik swasta 4

9 Bidan Praktek swasta 10

10 BP swasta 1

11 Apotek 2

Sarana dan Prasaran gedung Puskesmas Plered memiliki 2 lantai, lantai 1


dimanfaatkan untuk pelayanan kesehatan klinis, konseling maupun promosi
kesehatan, PONED dan lantai 2 dimanfaatkan untuk kegiatan manajemen
dan administrasi perkantoran termasuk sekertariat manajemen
pengendalian mutu dan ruang pertemuan , dan kegiatan lainnya.

Sarana kendaraan : sarana untuk menunjang kegiatan Puskesmas Plered di


lengkapi kendaraan roda 2 sebanyak 2 buah, kendaraan Puskesmas
Keliling sebanyak 1 buah yang digunakan untuk kegiatan Posbindu, serta
kegiatan luar gedung lainnya dan 1 buah mobil Ambulance yang digunakan
untuk kegiatan rujukan

Sarana sistem informatik : sarana penunjang manajemen administrasi dan


sistem informatika Puskesmas memiliki 17 buah computer (7 Laptop dan 10
PC) dengan sistem jaringan 3 WiFi dan 4 Modem. Software sistem informasi
puskesmas (SIMPUS) yang tersedia saat ini ada 3 : yaitu P-Care khusus
kegiatan kepersertaan BPJS dan e-Puskesmas yang meliputi sistem online
data pelayanan dalam gedung dan sistem SP3 maupun laporan program
lainnya ke tingkat Kabupaten, saat ini sistem informatika yang digunakan
adalah pengembangan dari kedua sistem tersebut, yaitu bridging antara P-
care dan e-Puskesmas.

6
b. Visi dan Misi Organisasi
a) Visi Organisasi
Terwujudnya Masyarakat Sehat Yang Mandiri Melalui Pelayanan Prima dan
Bermartabat Di Puskesmas Plered
b) Misi Organisasi
1. Meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme petugas
kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat
4. Meningkatkan dan memberdayakan guna mendorong kemandirian
masyarakat dan keluargadalam pembangunan kesehatan dengan
mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat
5. Meningkatkan penerapan etika dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
Berkaitan dengan mengemban misi puskesmas, maka dilakukan langkah-
langkah strategiuntuk mencapainya, antara lain :

1. Meningkatkan pengembangan dan pendayagunaan SDM yang merata dan


bermutu melalui peningkatan profesionalisme petugas
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang merata, terjangkau, bermutu dan
berkeadilan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif melalui kegiatan
pembinaan dan pemeliharaan kesehatan masyarakat meliputi promosi kesehatan,
pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi masyarakat,
peningkatan kesehatan keluarga termasuk KB dan pengobatan dasar serta upaya
kesehatan masyarakat lainnya sesuai kebutuhan
3. Memberikan pelayanan kuratif dan rehabilitatif yang bermutu, merata, dan
terjangkau melalui kegiatan pelayanan rawat jalan di Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Poskesdes dan Puskesmas Keliling.
4. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam upaya kesehatan melalui
kegiatan pembinaan dan kerjasama lintas program dan lintas sektor yang terkait

c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas plered didasarkan kepada Peraturan Bupati
Cirebon Nomor 36 Tahun 2009, tentang Organisasi, Tugas, Fungsi dan tata kerja UPT
Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ada pada lampiran pertama
manual mutu ini.

d. Motto

7
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Plered adalah “Kami Berikan Pelayanan dengan Cepat, Tepat dan
Ramah”.

e. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPT Puskesmas Plered berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai SEHAT, sebagai berikut :
S= Santun (Sopan dalam tutur kata dan perilaku)
E= Empati (Melayani masyarakat dengan sepenuh hati)
H = Handal (Pelayanan yang diberikan oleh tenaga yang profesional)
A = Adil (Tidak membeda-bedakan pasien)
T =Teladan (Menjadi panutan dalam masyarakat dalam berperilaku hidup sehat)

2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Plered telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh
jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan Mutu tersebut
adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas plered
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan motto “Kami
Berikan Pelayanan Dengan Cepat, Tepat dan Ramah”. Untuk itu Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran manual mutu ini.

3. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)


Sistem Manajemen Mutu dalam Dokumen Manual Mutu ini diuraikan dengan
menjelaskan proses pelayanan yang berlangsung dan dijalankan oleh UPT
Puskesmas Plered. Penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas Plered ini
sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44
Tahun 2016 terdiri dari upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama serta menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan dan dalam menyelenggarakan upaya kesehatan
diatas dilaksanakan pelayanan penunjang. Adapun uraian proses bisnis di UPT
Puskesmas Plered dalam implementasi manual mutu ini, sebagai berikut :

a. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) esensial :


1. Pelayanan Promosi Kesehatan
2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

8
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Pelayanan Penyakit Tidak Menular

b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Klinis/Perseorangan (UKP) :


1. Pelayanan Klinik Umum rawat jalan
2. Pelayanan KIA/KB dan Imunisasi
3. Pelayanan Klinik Lansia dan Penyakit Tidak Menular (PTM)
4. Pelayanan Klinik Gigi
5. Pelayanan Klinik Anak
6. Pelayanan Klinik di Puskesmas Pembantu (1 Pustu)
7. Pelayanan Klinik di Poskesdes (5 unit)
8. Pelayanan Klinik di Polindes (3 unit)
9. Pelayanan Klinik Wahana (1 unit)
10. Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED – buka 24 jam)

c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Pengembangan :


1. Upaya Kesehatan Sekolah (UKS)
2. Kesehatan Kerja – POS UKK
3. Kesehatan Olah Raga
4. Kesehatan Indera
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
6. Kesehatan Jiwa
7. Kesehatan Usia Lanjut
8. Pengobatan Tradisional
9. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat

d. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Penunjang :


1. Pelayanan Laboratorium sederhana
2. Pelayanan kefarmasian

B. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
standar akreditasi Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan
yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Pelayan Klinis
Perseorangan, dan Upaya Kesehatan Pengembangan dan Penunjang sebagaimana

9
yang diuraikan pada proses bisnis. Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini
memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.

C. Tujuan
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Plered
dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).

D. Landasan Hukum dan Acuan


Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah :
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan, Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063;
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah,
Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 8737);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan Lingkungan;
8. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
10. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009
tentang Pedoman Penilaian Kinerja Sumber Daya Manusia Kesehatan di
Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem Rujukan
Pelayanan Kesehatan Perseorangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2013 Nomor 122);

10
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1118);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang Tidak Diminati (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 153);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 906);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA) (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon tahun 2009 Nomor 3, seri E.3);
19. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan kedua
atas peraturan Bupati Cirebon nomor 36 tahun 2009 tentang organisasi, tugas,
fungsi dan tata kerja unit pelaksana teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bupati Cirebon nomor 72 tahun
2009 tentang perubahan kedudukan dan wilayah kerja unit pelaksana teknis
Puskesmas pada Dinas Kesehatan;
20. Keputusan Bupati Cirebon Nomor 440/Kep.196/Dinkes/2016 tentang
pemberian izin operasional unit pelaksana teknis Puskesmas Kabupaten
Cirebon;
21. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 050/507/TU
tahun 2007 tentang Penataan Wilayah Kerja Puskesmas Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon;
Acuan yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah : standar
akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008.

E. Istilah dan Definisi


1. Dokumen adalah segala benda yang berbentuk barang, gambar, ataupun tulisan
sebagai bukti dan dapat memberikan keterangan yang penting dan absah.

11
2. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi efektifitasnya.
3. Efisiensi adalah sebagai kemampuan suatu unit pelayanan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, efisiensi selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi
yang harus dicapai.
4. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan menyeluruh dari suatu organisasi
tentang mutu yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. Point
dalam kebijakan ini haruslah mencakup komitmen untuk mengikutsertakan
persyaratan dan meningkatkan keefektifan secara terus menerus dari suatu
sistem manajemen mutu dan harus konsisten dengan kebijakan organisasi
secara keseluruhan.
5. Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap pelayanan yang telah
diterima.
6. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima
pelayanan/perawatan medis.
7. Pedoman/Manual Mutu adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah – langkah yang harus dilakukan dan merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
8. Pelanggan adalah orang atau pasien yang datang ke Puskesmas dengan
maksud dan tujuan serta harapan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang
mereka inginkan dengan baik dan menyenangkan.
9. Perencanaan Mutu adalah Suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
berhasil guna dan berdaya guna.
10. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana
dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada
benda-benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-
benda yang tidak bergerak.
11. Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika
ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
12. Rekaman adalah Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan

12
dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
13. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan pencapaian proses pelayanan yang bermutu.
14. Sasaran Mutu adalah target dari masing masing layanan/program yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
15. Tindakan Korektif adalah tindakan perbaikan penting yang dilakukan untuk
menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi
pelayanan medis maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan
melaporkannya kepada pihak manajemen.
16. Tindakan Preventif adalah sebuah tindakan pencegahan penting yang dilakukan
untuk menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi
pelayanan medis maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan
melaporkannya kepada pihak manajemen.

13
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAANPELAYANAN

A. Persyaratan Umum
Puskesmas Plered menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO
9001:2008. SIstem ini di susun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggara upaya puskesmas maupun pelayanan klinik, yang
meliputi kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumberdaya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/
pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.

B. Pengendalian Dokumen
Secara Umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen mutu UPT
Puskesmas Plered;
b. Dokumen level 2: Pedoman/Manual;
c. Dokumen level 3: Standar Oprasional Prosedur (SOP);
d. Dokumen level4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Plered ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Plered yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di
Puskesmas Plered.
Tujuan pengendalian Dokumen ini adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penertiban, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesmen dalam
pendampingan akreditasi.Hasil self assesmen digunakan sebagai acuan untuk
mengidentifikasi dokumen sesuai standar Akreditasi yang sudah ada di FTKP.
Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif
atau tidak
2. Penyususnan Dokumen
Kepala Tata Usaha Puskesmas, Penanggung Jawab Admen di Puskesmas
Plered dan Penanggung Jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap

14
pelaksanaan identifikasi / perubahan serta penyusunan dokumen. Penyusunan
dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu / tim akreditasi dengan
mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun pelaksana atau unit kerja disampaikan ke Tim
b) Fungsi Tim Mutu di dalam penyusunan dokumen adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksidan memperbaiki dokumen yang
telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik segi bahasa maupun
penulisan.
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/tumpang tindihdokumen antar unit
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yangditandatangani oleh
Kepala Puskesmas
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen, khusus bagi SOP yang rumit maka perlu melaksanakan
SOP tersebut perlu untuk dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen, Kepala Puskesmas
menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim Akreditasi sebagai Petugas
pengendali Dokumen. Petugas tersebut bertanggungjawab atas :
a. Penomoran Dokumen
Tata cara Penomoran Dokumen diatur pada kebijakan pengendalian
dokumen, dengan ketentuan :
1) Semua dokumen harus diberi nomor
2) Kepala Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor
sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman,
3) Pemberian nomor mengikuti tata naskah FTKP, atau ketentuan
penomoran (bisa menggunakan garis miring atau dengan sistem digit)
4) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat
b. Pencatatan dalam daftar Dokumen Eksternal atau Internal.
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah di beri stempel terkendali. Tata cara
pendistribusian dokumen :
1) Distribusi adalah kegiatan / usaha menyampaikan dokumen kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agardapat
digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Mutu atau bagian Tata Usaha
Puskesmas sesuai dengan pedoman tata naskah.

15
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau tanda terima.
3) Distribusi Dokumen bias hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bias juga
untuk seluruh unit kerja lainnya.
4) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka distribusi
dokumen bias melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan
otoritas disetiap unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam
membuka dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
serta mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “ Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen
tersebut selama 2 tahun
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
6. Tata cara penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan disekretariat Tim Mutu Puskesmas atau
bagian Tata Usaha Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
organisasi tersebut dengan tatacara pengarsipan dokumen dalam pedoman
/ tatanaskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapih, sesuai metoda
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas,
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah
tidak berlaku ke sekertariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha sehingga di
Unit kerja hanya ada dokumen yang berlaku saja. Sekertariat Tim Mutu atau
bagian Tata Usaha dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak
berlaku tersebut., namun untuk dokumen yang asli agar tetp disimpan,
dengan lama penyimpanan sesuai ketentuanretensi dokumen yang berlaku
di Puskesmas.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
terlihat dan mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian Dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing BAB/kelompok Pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan
kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan

16
c. Isi revisi perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas Cover merupakan tanggal terbit
Dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)

C. Pengendalian Rekaman Implementasi


Pengendalian Rekaman Implementasi di Puskesmas Plered :
1. Rekaman Implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektifdari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai didalam kegiatan Puskesmas
dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
2. Catatan/rekaman implementasi sebagai bukti pelaksanaan kegiatan juga harus
dikendalikan. Organisasi harus menetapkan SOP terdokumentasi untuk
identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, lama penyimpanan, dan
pemusnahan. Catatan/rekam implementasi harus dapat terbaca, segera dapat
teridentifikai dan dapat diakses kembali.

17
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.

B. Fokus pada Sasaran/Pasien


Pelayanan yang disediakan oleh Puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi kebutuhan dan harapan
pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya Puskesmas dan pelayanan klinis,
pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi serta tindak lanjut pelayanan.

C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen unutk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan dan memperhatikan keselamatan pelanggan. Kebijakan
mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan
mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
Dalam pemberi pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan kompetensi kerja
yang disesuaikan tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman serta
menindaklanjuti kompetensi tersebut melalui pendidikan atau pelatihan serta
pembinaan sesuai bidangnya atau tugas, .disamping itu untuk meningkatkan
keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian sasaran mutu perlu
adanya suatu pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar dapat
dievaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi petugas demi tercapainya kepuasan
pelanggan.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja/Mutu


Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standar kinerja/standar pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis, indikator
penyelenggaraan upaya puskesmas.Perencanaan disusun dengan memperhatikan
kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan kewajiban pelanggan, serta upaya
unutk mencapai sasaran kinerja yang ditetapkan.
Perencanaan mutu Puskesmas dan keselamatan pasien berisi program-program
kegiatan peningkatan mutu yang meliputi :
a. Penilaian dan peningkatan kinerja baik UKM maupun UKP
b. Upaya pencapaian enam sasaran keselamatan pasien

18
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien

E. Tanggung jawab dan Wewenang


Tanggung jawab dan wewenang dari Kepala Puskesmas, wakil manajemen
Mutu/penanggung jawab mutu, penanggung jawab UKM dan tanggung jawab
pelayanan klinis dan seluruh karyawan dalam peningkatan mutu ada dalam
lampiran pedoman ini.
Tanggung jawab dan wewenang Kepala Puskesmas adalah:
1. Bertanggung jawab secara menyeluruh terhadap keputusan strategis
pada pelaksanaan program kerja puskesmas
2. Mengesahkan Pedoman dan Standar Prosedur Operasional mutu,
3. Menetapkan pernyataan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu kinerja,
4. Mengadakan Tinjauan Manajemen secara berkala
5. Menyediakan sumber daya yang dibutuhkan dalam penerapan Sistem
Manajemen Mutu.
6. Memastikan setiap peraturan yang berkaitan dengan pelayanan telah dipahami
oleh pihak terkait
7. Menetapkan dan melaksanakan Manajemen Mutu Puskesmas
8. Mengesahkan Struktur Organisasi manajemen mutu dan mengangkat Ketua
Tim Mutu serta menyediakan sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam
pengelolaannya.
9. Memastikan bahwa tanggung jawab dan wewenang dikomunikasikan ke
pelaksana terkait di dalam Puskesmas
10. Memeriksa dan meninjau struktur organisasi, tanggung jawab dan
wewenang
11. Menetapkan, mengembangkan dan menganalsis standar Kompetensi
semua karyawan yang ada,
12. Menyediakan pola ketenagaan Puskesmas,
13. Menetapkan dan memelihara sistem perbaikan berkesinambungan yang
berhubungan dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.

19
Wakil Manajemen Mutu (Management Representative)
Wakil manajemen adalah seorang pegawai internal Puskesmas Plered yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas dan bertanggung jawab untuk menjamin
kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
Wakil Manajemen mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sbb :
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar.
2. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan dan diperbaiki secara efektif
dan efisiensi secara terus menerus sesuai dengan fungsi .
3. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala
Puskesmas
4. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu.
5. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan
dengan sistem manajemen mutu.
6. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran
mutu keseluruh karyawan.
7. Melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan
8. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
9. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Pukesmas dimengerti
dan dilaksanakan oleh Karyawan Puskesmas
10. Memastikan efektifitas pengendalian system manajemen mutu dalam rangka
persyaratan akreditasi puskesmas
11. Melaksanakan dan menerapkan serta memelihara Standar Operasional
Prosedur (SOP) pengendalian Dokumen dan SOP pengendalian Catatan.
12. Melaksanakan sosialisasi tentang kebijakan mutu Puskesmas
13. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
14. Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan Rapat Tinjauan
Manajemen.
15. Melaksanakan sosialisasi kebijakan mutu sumber daya manusia pada seluruh
pegawai Puskesmas.
16. Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem Manajemen Mutu melalui Audit
Mutu Internal.
17. Merencanakan, menetapkan dan melaksanakan proses pengukuran kepuasan
pelanggan.
18. Memantau efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
19. Mengkoordinir untuk melakukan analisis data dan hasil audit mutu internal,
kinerja Puskesmas dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan.

20
20. Mengkoordinir melakukan pengumpulan, pengukuran dan analisis data serta
melaporkan kepada kepala Puskesmas.
21. Memastikan proses manajemen mutudilaksanakan sesuai dengan fungsi
olehmasing-masing unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran
Puskesmas.
22. Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang efektifitas penerapan sistem
manajemen mutu.

Tanggungjawab dan wewenang Penanggungjawab Upaya pelayanan Klinis :


1. Bertanggung jawab dalam penerapan dan pemeliharaan sistem pelayanan
klinis.
2. Menyusun rencana manajemen mutu sesuai dengan sasaranKinerja
3. Melaksanakan manajemen mutu sesuai dengan batas waktu yang
direncanakan
4. Memantau pelaksanaan Manajemen mutu diunit kerjanya
5. Memeriksa, meninjau dan memberi masukan mengenai kebijakan mutu
Puskesmas
6. Memberi masukan tentang Kompetensi Klinis pada tenaga klinis dan non klinis
lainnya
7. Menyusun dan mengendalikan SOP serta dokumen lain yang berkaitan
dengan tanggungjawab dan aktivitas termasuk aktifitas perubahannya .
8. Melaporkan permasalahan di unit kerja masing –masing sesuai SOP dengan
memperbaiki SOP yang sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi terkini
9. Melakukan Tindakan perbaikan dan tindakan pencegahan serta melakukan
perbaikan terus menerus.
10. Memastikan pelaksanaan aktivitas dan tanggung jawab sesuai dengan
kebijakan mutu Puskesmas,
11. Melakukan peningkatan terus menerus Sistem Manajemen Mutu dan kinerja di
unit kerja masing-masing
12. Memelihara Catatan Mutu Klinis maupun mutu Upaya Pelayanan di Puskesmas
13. Menetapkan dan mamantau serta menganalisa proses dalam pelayanan
Sistem Manajemen Mutu Puskesmas di masing-masing unit pelayanan
14. Menindaklanjuti hasil keputusan Rapat Tinjauan Manajemen

Tanggungjawab dan wewenang Penanggung jawab Upaya Kesehatan Masyarakat,


1. menjelaskan tanggung jawab dan proses komunikasi dalam penerapan
Sistem Manajemen Mutu
2. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas

21
3. Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada lintas
progam maupun lintas sektoral,

Tanggungjawab dan wewenang Seluruh Karyawan :


1. Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan manajemen mutu,
2. Menindaklanjuti seluruh kegiatan Puskesmas yang berhubungan dengan
peningkatan mutu terhadap pelanggan.
3. Melaksanakan seluruh kegiatan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan.

F. Wakil Manajemen Mutu


Kepala Puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung
jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di Puskesmas :
a. Memastikan bahwa Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Plered ditetapkan,
diimplementasikan, dan dipelihara.
b. Melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan
kinerja pelayanan.
c. Memastikan kesadaran kesadaran seluruh karyawan terhadap kebutuhan dan
harapan pelanggan.
d. Membina dan melakukan hubungan dengan pihak luar dalam hubungannya
dengan Sistem Manajemen Mutu dan Standar.

G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Plered telah ditetapkan
menjadi suatu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam
dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi
dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu.
Komunikasi internal ini dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.

22
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan proses evaluasi terhadap kesesuaian
dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala
dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Karakteristik pertemuan tinjauan manajemen :
a. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang disesuaikan dengan
tingkat kepentingan.
b. Direncanakan dengan baik kejelasan tujuan, agenda dan penjadwalan.
c. Didokumentasikan dengan baik
d. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan
dampaknyapada mutu dan kinerja.
e. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, tindkan
preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu maupun sistem
pelayanan
f. Tindak lanjut dipantau pelaksnaannya
g. Pihak manajemen dan pelaksana terkait di undang dalam pertemuan
h. Pertemuan diawali dengan pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya

B. Masukan tinjauan manajemen meliputi :


1. Hasil Audit
2. Umpan Balik Pelanggan
3. Kinerja Proses
4. Pencapaian sasaran Mutu
5. Status Tindakan Koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan terhadap kebijakan mutu
8. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu atau sistem
pelayanan.

C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektifitas
sistem manajemen mutu, dan sistem pelayanan.peningkatan pelayanan terkait
dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan baik pada sistem manajemen maupun sistem pelayanan termasuk

23
penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan efektif.

24
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya


Kepala Puskesmas berkewajiban menyediakan sumber daya yang dibutuhkan
untuk penyelenggaraan pelayanan di puskesmas.Penyediaan sumber daya meliputi
baik untuk penyelenggaraan Administrasi manajemen, pelayanan UKM maupun
pelayanan klinis.

B. Manajemen Sumber Daya Manusia


Penyediaan Sumber Daya Manusia di Puskesmas Plered terlatih dan kompeten
yang meliputi proses rekrutmen, proses kredensial, proses pelatihan dan
peningkatan kompetensi diatur dalam dokumen sistem manajemen mutu.
a. Infrastuktur
Pengelolaan infrastruktur di Puskesmas Plered dijelaskan dalam uraian sistem
manajemen mutu, baik tempat dan bangunan serta ditopang dengan fasilitas
yang cukup memadai dan terdapatnya sumber air.
b. Sarana kerja / infrastruktur untuk mendukung pekerjaan dan mencapai sasaran
dan persyaratan produk maupun proses dipastikan terpenuhi.
c. Melakukan pemeliharaan secara teratur terhadap alat – alat maupun fasilitas
pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan.
d. Sarana kerja baru yang diperlukan secepatnya diidentifikasi dan ditindak lanjuti
sesuai prosedur yang berlaku
e. Puskesmas menyediakan dan memelihara sarana dan prasarana yang
diperlukan untuk kepuasan pelanggan
f. Sarana dan prasaranan tersebut meliputi gedung,tempat kerja dan peralatan
kesehatan
g. Sarana dan prasarana tersebut agar dpelihara dan adanya perbaikan secara
berkesinambungan untuk menjaga mutu dan kualitas sarana tersebut
h. Kepala urusan Tata Usaha bertanggungjawab untuk memastikan kelengkapan
dan kelayakan sarana kerja dengan kondisi yang baik

C. Lingkungan Kerja Puskesmas


a. Lingkungan tempat kerja dilaksanakan dengan rasa aman dan nyaman untuk
kepuasan dalam menjalankan pelayanan atau tugas dilingkungan unit masing-
masing
b. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja
senantiasa ditata ulang agar lingkungan kerja terlihat rapih, bersih, aman dan
nyaman.

25
c. Karyawan dan pimpinan berkewajiban mengupayakan akan kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan kondisi lingkungan kerja masing-masing.
d. Pengendalian terhadap lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung
komitmen mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian
terhadap persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan

26
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat, askes, dan pengukuran kinerja.
Perencanaan pada tingkat Puskesmas adalah suatu proses kegiatan yang
sistematis untuk menyusun atau mempersiapkan kegiatan yang akan
dilaksanakan kegiatan pada tahun berikutnya.
Langkah pertama dalam mekanisme perencanaan upaya kesehatan masyarakat
adalah menyusun RUK dengan tahapan :
a. Tahap persiapan
Memepersiapkan petugas dengan pembentukan tim perencana tingkat
Puskesmas agar memperoleh persamaan pandangan dan pengetahuan
dalam proses perencanaan.
b. Tahap analisa situasi
Diperlukan data dan informasi untuk mengetahui dan memahami keadaan
dan permasalahan operasinal puskesmas yang perlu di tanggulangi berupa
identifikasi masalah, penamaan dan penetapan prioritas masalah dengan
melihat data situasi umum dana data khusus serta data pencapaian target
program kemudian dilakukan analisis.
c. Tahap penyusunan rencana usulan kegiatan
Rencana usulan kegiatan kegiatan (RUK) pada dasarnya melalui kegiatan
perumusan masalah pencapaian kegiatan program, perumusan penyebab
terjadinya masalah dan akhirnya menyusun RUK. RUK ini kemudian
diajukan ke dinas kesehatan Kabupaten yang sudah dirumuskan kedalam
format RUK yang mengandung jenis kegiatan lengkap dan anggarannya.
d. Tahap penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan
Tahap pelaksanaan kegiatan (RPK) yang disebut pula Plan of action (POA).
Penyusunan RPK dilaksanakan melalui suatu pembahasan dalam mini
lokakarya pada tahun yang sedang berjalan setelah RAKERKESDA
Kabupaten Cirebon. RPK disusun setelah diterimanya alokasi dana yang
diberikan oleh pemerintah daerah ke Kabupaten. Puskesmas menelaah
ulang tentang ususlan kegiatannya dalam rangka memantapkan,
pengecekan, pelaksanaan kegiatan dalam tahun sedang berjalan.

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran :


a. Penetapan persyaratan sasaran
Persyaratan sasaran adalah permintaan/harapan yang diinginkan oleh
sasaran.Ini merupakan tanggung jawab wakil manajemen mutu. Tim mutu

27
mengidentifikas persyaratan sasaran sasaran dari hasil Survai Mawas Diri,
manajemen mutu, tim mutu puskesmas menerima hasil SMD untuk
menentukan persyaratan sasaran sesuai denga prioritas dan kemampuan
Puskesmas. Kemudian ditindak lanjuti dan diserahkan kepada kepala
Puskesmas untuk disetujui.
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Wakil manajemen mutu mendistribusikan dan mendokumentasikan rencana
tindak lanjut tersebut kemudian di respon ke unit pelayanan
c. Komunikasi dengan sasaran
Untuk berkomunikasi dengan sasaran langkah awal TU membuat surat
undangan untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat, saat proses
pertemuan dengan masyarakat dilakukan monitoring dan evaluasi tentang
penyelenggaraan program kegiatan Puskesmas, masyarakat memberikan
umpan balik saat pertemuan tersebut.

3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan upaya penyelenggaraan
kesehatan masyarakat, dalam keadaan tekendali yang mencakup :
1. Ketersediaan informasi tentang upaya penyelenggaraan kesehatan
masyarakat.
2. Ketersediaan instruksi kerja dari pimpinan puskesmas
3. Pemakaian peralatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
Masyarakat
4. Ketersediaan dan pemakaian sarana dan pengukuran untuk memantau
hasil upaya kesehatan masyarakat
5. Implementasi pemantauan dan pengukuran hasil kegiatan upaya
kesehatan masyarakat.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
1. Puskesmas menetapkan beberapa indicator yang diverifikasi baik
melalui pengukuran atau pemantauan
2. Untuk indikator tersebut maka Puskesmas akan melakukan validasi
dengan cara :
a) Menetapkan kriteria untuk pengesahan proses
b) Menetapkan alat dan kualifikasi personil yang melakukan proses
c) Menetapkan spesifik
d) Menetapkan rekaman yang dibutuhkan
e) Melakukan validasi ulang

28
c. Identifikasi dan mampu telusur
1. Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus
diindentifikasi sehingga mampu ditelusuri
2. Umummnya proses identifikasi melalui laporan W2KPU, Bimtek P2P,
kohort ibu, bayi dan balita, sistem informasi posyandu, F1, F2, kohort
balita gizi buruk, kohort ASI, daftar hadir kelas ibu hamil dan ibu balita.
d. Hak dan kewajiban sasaran
1. Hak sasaran
a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
memperoleh layanan UKM
b) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai pelayanan
c) Hak di dengar pendapat atau keluhannya atas pelayanan yang
didapatkan
d) Hak untuk mendapat pembinaan dalam penyelengaraan UKM
e) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, dan serta
tidak diskriminatif.
2. Kewajiban sasaran
a) Membaca atau mengikuti informasi dan prosedur pemanfaatan
pelayanan UKM demi keamanan dan keselamatan
b) Beritikad baik dalam menunjang program penyelenggaraan UKM
(Undang-undang konsumen no.8 tahun 1999)
c) Berdasarkan UU no 29 tahun 2004 pasal 53 tentang kewajiban
sasaran adalah :
1) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang kesehatannya
2) Mematuhi nasehat dan petunjuk.
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
1) Manajemen resiko
a) Definisi
Adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi
untuk meminimalkan kerugiaan akibat kecelakaan pada manusia,
sarana prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui
identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Puskesmas.
b) Tujuan
- Mengurangi mortality dan morbility

29
- Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan mencegah
penyimpangan hasil melalui pendekatan sistematis terkoordinasi
dan berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan pasien
- Untuk melindungi orang, asset serta keuangan Puskesmas akibat
terjadinya insiden, dan manajemen yang tidak efektif
c) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
 Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
 Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan
 Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
 Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
 Pasien diberitahu tentang resiko
 Pelayanan non diskriminatif
 Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
- Resiko terkait staf medis
 Kredensial terhadap staf medis
 Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur
baku
 Pasien dikelola dengan benar
 Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
 Menjaga lingkungan yang aman
 Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait properti
 Melindungi asset kerugian akibat bencana
 Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan
dilindungi dari kerusakan dan perusakan
 Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari
kerugian
- Resiko lain-lain
 Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
 Manajemen limbah
- Resiko terkait hukum dan peraturan

30
2) Keselamatan sasaran
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien
di Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD
(kejadian tidak diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
 Assesment Resiko
 Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
 Pelaporan dan analisa insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Adverse Event /KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)


Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak
diharapkan pada pasien karena suatu tindakan (commission) atau
karena tidak bertindak (ommission) ketimbang daripada “underlying
dessease” atau kondisi pasien (KPP-RS).KTD yang tidak dapat dicegah
(unprevetable adverse event) yaitu suatu KTD akibat komplikasi yang
tidak dapat dicegah dengan pengetahuan yang mutakhir.

Near miss/ KNC (Kejadian Nyaris Cedera)


Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (ommission), yang dapat mencederai pasien tetapi cedera
serius tidak terjadi karena keberuntungan*), karena pencegahan**), atau
karena peringanan***).
Misal :

31
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***)Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini
dan diberikan antidotum-nya

Tujuh standar keselamatan pasien


1. Hak pasien:Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk
kemungkinan KTD.
2. Mendidik pasien dan keluarga:Puskesmas harus mendidik pasien
dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien
dalam asuhan pasien.
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan: Puskesmas
menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan
evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien: Puskesmas
harus mendisain proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data,
menganalisis secara intensif KTD, dan melakukan perubahan untuk
meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien.
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien:
Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi melalui penerapan tujuh
langkah menuju KPRS. Pimpinan menjamim berlangsungnya
program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan pasien dan
program menekan atau mengurangi KTD. Pimpinan mendorong dan
menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu
berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan
pasien. Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk
mengukur, mengkaji dan meningkatkan kinerja Puskesmas serta
meningkatkan keselamatan pasien. Pimpinan mengukur dan
mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien.
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Puskesmas memiliki
proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara

32
jelas Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien: Puskesmas merencanakan dan mendesain
proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal dan eksternal Transmisi data dan
informasi harus tepat waktu dan akurat

4. Pengukuran, analisa dan penyempurnaan Sasaran Kinerja UKM :


a. Umum
Semua unit upaya pelayanan kesehatan masyarakat melakukan
pengukuran terhadap kegiatannya.
1) Pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan
2) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa .
3) Hasil pengukuran/pemantauan/analisa dipakai untuk :
- Membuktikan kesesuaian pelayanan UKM
- Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
4) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan.
5) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan sesuai
dengan tujuan
b. Pemantauan dan pengukuran :
1. Kepuasan pelanggan
a) Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat jalan
yang diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala.
b) Pemantauan dimaksudkan untuk untuk menilai dan mengukur kinerja
sistem manajemen mutu serta mengetahui apakah persyaratan
pelanggan telah dipenuhi.
c) Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan informasi
yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.

2. Audit Internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan system manajemen mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang
telah direncanakan
b) Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan disahkan oleh
Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum
melaksanakan audit.

33
c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang
akan diaudit.
d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak
lanjuti temuan audit pada unitnya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidak-sesuaian yang telah ditemukan.
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan
tindakan yang telah diambil.
l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Manajemen
Representatif

3. Pemantauan dan Pengukuran Proses


a. Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan program
harus dipastikan keabsahannya.
b. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan koreksi
dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap produk.

4. Pemantauan dan pengukuran hasil layanan


a. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilakukan
sesuai prosedur
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran programPuskesmas untuk
memastikan semua persyaratan program terpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang
telah ditentukan.

34
d. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilaksanakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam
rencana monitoring pelayanan/program yang dibuat oleh MR.
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran program Puskesmas
harus dicatat termasuk personil yang melaksanakan.

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


a) Hasil seluruhprogram yang tidak sesuai adalah yang kondisinya berada
di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan pada rencana
monitoring program.
b) Hasil program yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar tidak
digunakan dan tidak dikirim ke proses selanjutnya.
c) Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk menangani
yang tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
d) Konsesi adalah kesepakatan untuk memberi persetujuan terhadap
program Puskesmas tidak sesuai. Di Puskesmas dinamakan
Persetujuan Hasil Pelayanan.
e) Konsesi hanya boleh dilakukan dalam kondisi sangat khusus dan
setelah mendapat persetujuan, minimal dari yang mewakili
f) Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka harus
ditangani secara tuntas dan efektif dengan salah satu atau beberapa
cara berikut ini:
 Diperbaiki untuk menghilangkan ketidak-sesuaian
 Mengubah kegunaan dan diproses ulang
 Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
g) Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat.
h) Bilamana program Puskesmas tidak sesuai diperbaiki maka harus
dilakukan verifikasi ulang.
i) Bilamana program Puskesmas tidak sesuai telah terlanjur diterima
pelanggan, maka puskesmas harus mengambil langkah-langkah yang
sesuai untuk menangani akibat /potensi akibatnya.

d. Analisis Data
a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik.
b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Program, kegiatannya
untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat

35
kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
d) Prosedur analisa data dibuat oleh WMM dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
e) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan serta tindakan perbaikan yang diperlukan.
f) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.

e. Peningkatan berkelanjutan
a) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan koreksi
dan prevensi serta tinjauan manajemen.

f. Tindakan korektif
a) Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/
dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
b) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
puskesmas secara keseluruhan.
c) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
1. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
2. Menentukan penyebab-penyebab masalah
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
4. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
5. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
d) Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
e) Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
g. Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara
keseluruhan

36
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak yang
dapat ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektief dan preventif

B. Pelayanan Klinis (Upaya Kesehatan Perseorangan)


a. Perencanaan pelayanan Klinis
Puskesmas Pleredmenetapkan dan merencanakan agar realisasi pelayanan
konsisten dengan persyaratan-persyaratan dari sistem manajemen mutu, serta
telah didokumentasikan dalam bentuk yang sesuai dengan metode-metode
operasional yang digunakan oleh puskesmas.
Menetapkan hal-hal berikut secara tepat dalam perencanaan proses untuk
realisasi pelayanan:
a. Sasaran mutu untuk pelayanan,
b. Kebutuhan menetapkan proses-proses dan dokumentasi serta memberikan
sumber-sumber daya dan fasilitas terhadap pelayanan,
c. Aktivitas-aktivitas verifikasi dan validasi serta kriteria untuk pelayanan,
d. Catatan-catatan yang diperlukan agar memberikan kesesuaian dari proses-
proses dan pelayanan yang dihasilkan.

b. Proses yang berhubungan dengan pelanggan


1. Penetapan Persyaratan pelanggan
Kepala Puskesmas memastikan proses yang berhubungan dengan
pelanggan untuk memenuhi kepuasan pelanggan sesuai Sistem
Manajemen Mutu.
Wakil Manajemen mengidentifikasi dan memastikan persyaratan pelanggan
untuk dipenuhi sesuai dengan sistem pelayanan mutu puskesmas dan
menjamin pemenuhan persyaratan pelanggan.
Penanggungjawab Unit Pelayanan Terkait melaksanakan pelayanan sesuai
dengan sasaran mutu untuk memenuhi persyaratan pelanggan dan
melakukan perbaikan untuk memenuhi persyaratan pelanggan

2. Tinjauan terhadap persyaratanpelanggan


Menetapkan persyaratan sasaran/pelanggan yang terkait dengan
pelayanan, meliputi :

37
 Persyaratan untuk menerima pelayanan dan proses pelayanan.
 Persyaratan lain yang diperlukan untuk pelanggan tertentu.

3. Komunikasi dengan pelanggan


Puskesmas menetapkan dan menerapkan proses komunikasi yang efektif
dengan pelanggan mengenai ;
a) Informasi pelayanan
b) Umpan balik pelanggan, termasuk keluhan-keluhan pelanggan.
Dokumen Terkait :
1. Pengendalian Pelayanan Rawat Jalan
2. Pengendalian Pelayanan Penunjang
3. Inform concent

c. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis :


1. Proses pembeliaan
Puskesmas Plered menjamin bahwa setiap barang yang dibeli sesuai
dengan persyaratan-persyaratan yang ditetapkan.
Kepala Puskesmas menetapkan prosedur pengadaan barang di Puskesmas
Tim pengadaan dan pengelolaan Barang
 Menerapkan,memelihara dan mengembangkan prosedur pengadaan
barang di semua unit pelayanan.
 Menentukan pengadaan barang yang sesuai dan memenuhi kebutuhan
yang diperlukanKoordinator Unit Pelayanan Terkait
 Mengidentifikasi kebutuhan barang yang akan dibutuhkan di unit
pelayanan masing-masing
Puskesmas Plereddapat memenuhi kebutuhan barang yangdiperlukan
oleh pelanggan dalam proses pelayanan.
a) Menerangkan kalimat yang dimaksud dengan barang adalah :
 Alat Medis
 Alat Non Medis
 Obat-obatan
 Bahan habis Pakai
 Alat Tulis Kantor
b) Menetapkan prosedur pengadaan barang untuk menetukan
kebutuhan barang yang diperlukan dalam proses palayanan.
c) Kegiatan pengadaan barang dilakukan oleh seksi pengadaan dan
pengelolaan barang.
d) Sebelum pengadaan barang dilaksanakan semua persyaratan
produk harus dibahas secara jelas.

38
e) Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat
sebelum dilaksanakan.
f) Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain,
maka harus dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai
keterlibatan/wewenang unit-unit terkait.
g) Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus
tercatat.

2. Verifikasi barang yang dibeli


Puskesmas Plered menetapkan dan melaksanakan aktifitas verifikasi
penerimaan untuk menjamin barang atau material yang dibeli sesuai
dengan persyaratannya.

3. Kontrak dengan pihak ketiga


Perjanjian kerjasama adalah sebuah bisnis yang melibatkan dua orang atau
lebih dalam kegiatan bisnis tersebut, rawan memunculkan terjadinya
perbedaan. Hal ini merupakan sebuah kewajaran dalam proses kemajuan
sebuah kegiatan selama biasa disikapi dengan positif. Namun, bila disikapi
dengan negatif dan tidak dicari solusi atas perbedaan tersebut, bisa menjadi
sebuah ancaman atas kelangsungan
bisnis. Disinilah pentingnya dibuat perjanjian kerjasama antara pihak-
pihakyang terlibat dalam pelaksanaan bisnis.Perjanjian kerjasama dalam
sebuah bisnis bisa dilakukan secara formal maupun informal.Hal ini
disesuaikan dengan jenis.

4. Tujuan perjanjian Kerjasama


Tujuan perjanjian kerjasama adalah untuk menghindari masalah atau untuk
menyelesaikan permasalahan yang muncul. Namun ada beberapa hal lain
yang menjadi tujuan dibuatnya sebuah perjanjian kerjasama pada berbagai
macamaktivitas manusia yang melibatkan hubungan dua belah pihak atau
lebih pada sebuah transaksi.
Beberapa tujuan pembuatan perjanjian kerjasama tersebut diantaranya
adalah:
a. Sebagai acuan dalam proses kegiatan.
Dengan demikian, semua aktivitas yang akan dilakukan oleh semua
pihak yang terlibat dalam proses kerjasama, harus mengacu pada
ketentuan yang sudah diatur dalam surat perjanjian kerjasama.
b. Kepastian transaksi.
Dengan adanya surat perjanjian takan memberikan ketenangan semua

39
pihak dalam transaksi tersebut. Hal ini mengingat di dalam surat
perjanjian kerjasama biasanya tercantum mengenai ketentuan bagi yang
sudah disepakati dalam proses kerjasama.
Puskesmas Plered melakukan kontrak dengan pihak ketiga yaitu dengan
PT JASA MEDIVEST,

d. Penyelenggaraan pelayanan Klinis :


1. Pengendalian proses pelayanan klinis
Puskesmas Pleredmenentukan pengendalian pelayanan dan proses
pelayanan ruang lingkup puskesmas melalui:
a) Ketersediaan informasi dari pelayanan.
b) Menetapkan prosedur kerja (SOP) yang dibutuhkan.
c) Penggunaan dan pemeliharaan peralatan yang sesuai untuk proses
pelayanan.
d) Menetapakan aktivitas pengukuran dan pemantauan.

2. Validasi proses pelayanan


Menetapkan peraturan untuk validasi proses apabila diterapkan meliputi
a. Prosedur peninjauan-ulang dan adanya kriteria persetujuan dari proses-
proses.
b. Persetujuan peralatan dan kualifiksi karyawan.
c. Penggunaan prosedur dan metode yang dispesifikan
d. Kebutuhan untuk catatan-catatan
e. Validasi ulang

3. Identifikasi dan ketelusuran


a. Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus
diidentifikasi sehingga mampu ditelusuri
b. Secara garis besar, proses identifikasi melalui proses rekam medik, buku
registrasi, laporan kegiatan, laporan program, dan sebagainya

4. Hak dan kewajiban pasien


a. Hak
1) Pasien memperoleh informasi mengenai tata tertib dan pperaturan
yang berlaku di Puskesmas
2) Pasien memperoleh informasi hak dan kewajiban pasien
3) Pasien memperoleh pelayanan yang manusiawi, adil, jujur dan tanpa
diskriminasi

40
4) Pasien memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar operasional profesi
5) Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Pasien mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan
7) Pasien memilih konsultasi mengenai penyakit dideritanya kepada
dokter
8) Pasien mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
9) Pasien memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya
10)Pasien mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medi, tujuan tindakan medis, alternate tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11)Pasien di damping keluarganya dalam keadaan kritis
12)Pasien menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menganggu pengguna/pasien lainnya.
13)Pasien memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas
14)Pasien mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
puskesmas terhadap dirinya
15)Pasien menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
16)Pasien menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila
puskesmas itu di duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata dan pidana
17)Pasien mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik

b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan
petugas Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Pasien memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima

41
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis,dsb)
a. Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan kehilangan
barang milik pelanggan selama berada di bawah kendali Puskesmas
atau digunakan dalam proses pemberian pelayanan kepada pelanggan
ybs.
b. Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam
pemberian pelayanan (seperti: Data Rekam medik pasien, spesimen
laboratorium, obat yang dibawa sendiri, alat kesehatan milik sendiri),
maka barang tersebut harus diidentifikasi, diverifikasi, dilindungi dan
dijaga.
c. Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai
maka hal tersebut harus dilakukan penanganan sesuai prosedur
pengendalian ketidaksesuaian pelayanan.

6. Manajemen risiko dan keselamatan pasien


a. Manajemen risiko
d) Definisi
adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi
untuk meminimalkan kerugiaan akibat kecelakaan pada manusia,
sarana prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui
identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Puskesmas.
e) Tujuan
- Mengurangi mortality dan morbility
- Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan mencegah
penyimpangan hasil melalui pendekatan sistematis terkoordinasi
dan berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan pasien
- Untuk melindungi orang, asset serta keuangan Puskesmas akibat
terjadinya insiden, dan manajemen yang tidak efektif
f) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
 Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
 Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan
yang diharapkan
 Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
 Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
 Pasien diberitahu tentang resiko
 Pelayanan non diskriminatif
 Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
42
- Resiko terkait staf medis
 Kredensial terhadap staf medis
 Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur
baku
 Pasien dikelola dengan benar
 Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
 Menjaga lingkungan yang aman
 Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait proferti
 Melindungi asset kerugian akibat bencana kebakaran,
banjir dll
 Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan
dilindungi dari kerusakan dan perusakan
 Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas
dari kerugian
- Resiko lain-lain
 Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
 Manajemen limbah
- Resiko terkait hukum dan peraturan

b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien di
Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) Puskesmas
terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD (kejadian tidak
diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-program
pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian tidak
diharapkan).
Sistem Patient Safety
 Assesment Resiko

43
 Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
 Pelaporan dan analisa insiden
 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
 Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.

Adverse Event /KTD (Kejadian Tidak Diharapkan)


Suatu kejadian yang mengakibatkan cedera yang tidak diharapkan pada
pasien karena suatu tindakan (commission) atau karena tidak bertindak
(ommission) ketimbang daripada “underlying dessease” atau kondisi
pasien (KPP-RS).KTD yang tidak dapat dicegah (unprevetable adverse
event) yaitu suatu KTD akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah
dengan pengetahuan yang mutakhir.

Near miss/ KNC (Kejadian Nyaris Cedera)


Suatu kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya
diambil (ommission), yang dpt mencederai pasien tetapi cedera serius
tidak terjadi karena keberuntungan*), karena pencegahan**), atau
karena peringanan***).
Misal :
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tdk
timbul reaksi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***)Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini
dan diberikan antidotum-nya

Tujuh standar keselamatan pasien


1. Hak pasien:
Pasien dan keluarga mempunyai hak untuk mendapat informasi
Ttg rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan KTD,
2. Mendidik pasien dan keluarga:Puskesmas harus mendidik pasien
dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien
dalam asuhan pasien,

44
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan:Puskesmas
menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan,
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien:Puskesmas harus mendisain proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif
KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien,
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien:Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi
program keselamatan pasien secara terintegrasi melalui
penerapan tujuh langkah menuju KPRS. Pimpinan menjamim
berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselatan pasien dan program menekan atau mengurangi
KTD. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang keselamatan pasien. Pimpinan
mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji dan meningkatkan kinerja Puskesmas serta
meningkatkan keselamatan pasien. Pimpinan mengukur dan
mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien,
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Puskesmas memiliki
proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara
jelasPuskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi
staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan
pasien,
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien:Puskesmas merencanakan dan mendesain
proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi

e. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan keselamatan Pasien


1. Penilaian indikator kinerja klinis

45
Indikator Kinerja Klinis adalah variable untuk mengukur prestasi kegiatan
perawat dan bidan dalam waktu tertentu.IKK dirumuskan dalam bentuk
kuantitas untuk mengukur pelaksanaan SOP asuhan keperawatan /
kebidanan.Variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung
maupun tidak langsung (WHO,1981)

Sistem klasifikasi indikator atas kerangka kerja yang logis dimana kontinum
antara input –output :
a) Indikator input : merujuk pada sumber-sumber/fasilitas untuk melakukan
kegiatan antara lain :personel, alat/fasilitas, informasi, dana,
peraturan/kebijakan
b) Indikator proses : memonitor yugas atau tindakan/kegiatan yang
dilaksanakan
c) Indikator out put : mengukur hasil kegiatan mencakup pengetahuan,
sikap, keterampilan/perubahan perilaku yang dihasilkan dari tindakan
(jangka Pendek)
d) Indikator outcome : mengukur/menilai perubahan atau dampak sautu
program dalam jangka panjang contoh perubahan status masyarakat

2. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien


Ada 6 indikator pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien :
a. Keamanan pelanggan yang datang baik berupa jiwa dan barang.
b. Kenyamanan, pelanggan dalam memperoleh pelayanan meliputi :
ruangan, bebas kebisingan, tersedianya sarana sanitasi di wilayah
pelayanan, dan menunggu proses pelayanan.
c. Keselamatan, tersedianya standar keselamatan pelayanan dalam hal
institusi unit pelayanan , dalam keadaan bencana ataupun tidak.
d. Ketepatan, pelanggan mendapatkan kepastiuan dan ketepatan
pelayanan baik berupa jasa pelayanan dan obat.
e. Ketelitian, pelanggan mendapatankan pelayanan yang sangat baik dan
sangat teliti dari unit pelayanan
f. Ketertiban pelanggan mendapatkan pelayanan secara tertib dan teratur

3. Pelaporan insiden dan keselamatan pasien


a. Pelaporan insiden adalah suatu sistem untuk mendokumentasikan
laporan insiden keselamatan pasien, analisis dan solusi untuk
pembelajaran. Sistem pelaporan insiden dilakukan secara internal di
Puskesmas . mengacu kepada Pasal 17 permenkes no 1691 tahun
2011 ayat (1) menyatakan “Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit /

46
yang telah ada dan dibentuk oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (PERSI) masih tetap melaksanakan tugas sepanjang Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit belum terbentuk”
b. Laporan Insiden keselamatan pasien Internal adalah pelaporan secara
tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa
pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di
Puskesamas. Laporan insiden keselamatan pasien eksternal KKP-
Puskesmas. Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-Puskesmas
setiap Kondisi Potensial cedera dan Insiden Keselamatan Pasien yang
terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi
dan solusinya.
c. Pelaporan insiden bertujuan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi
sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk
menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden harus dilaporkan
secara internal kepada TKP Puskesmas secara berjenjang dalam waktu
paling lambat 2×24 jam sesuai format laporan.
d. TKP Puskesmas melakukan analisis dan memberikan rekomendasi
serta solusi atas insiden yang dilaporkan dan melaporkan hasil
kegiatannya kepada kepala Puskesmas. Tim TKP Puskesmas harus
melaporkan insiden, analisis, rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada Tim Pengendali Mutu sesuai
format laporan

4. Analisis dan tindak lanjut


a. Analisa
a. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik
b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator unit pelyanan,
kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing
proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
a) Prosedur analisa data dibuat oleh Wakil Manajemen dan menjadi
acuan bagi semua fungsi lainnya.
b) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
c) Data dianalisa antara lain untuk memantau :

47
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.

b.Tindak lanjut
1. Membuat tempat parkir tempat kendaraan pasien
2. Membuat alur pelayanan pasien
3. Menyiapkan tempat tunggu pelayanan yang nyaman dan tersedianya
tempat sanitasi pelanggan
4. Membuat identifikasi pasien secara terukur dan terencana
5. Menginformasikan kepada pasien mengenai proses pelayanan
6. Mengarahkan pelanggan agar tertib dalam proses pelayanan dan
menunjukkan unit pelayanan yang dibutuhkan
7. Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP kasus klinis masing-
masing
8. Memberikan obat sesuai dengan iidentifikasi pelanggan dan
ketepatan obat sesuai dengan SOP
9. Mengarahkan pelanggan untuk tertib keluar dari unit pelayanan.

5. Penerapan manajemen risiko


a. Resiko terkait pelayanan
1. Membuat alur pelayanan,
2. Memberikan nomer antrian pelanggan
3. Membuat identifiakasi pasien dalam medical record pasien
4. Memberikan kartu kunjungan berobat sesuai dengan identitas
pelanggan
5. Memberikan hasil tertulis dari peeriksaan laboratorium
6. Menuliskan aturan minum obat
7. Memberikan KIE (Konseling, Informasi dan Edukasi ) di setiap unit
pelayanan
b. Resiko terkait staff medis
1. Mengetahui alur pelayanan
2. Membuat aturan kepegawaian
3. Memakai Alat Pelindung Diri sesuai dengan kebutuhan
4. Tersedianya tempat cuci tangan dan dekontaminasi alat serta
tempat pembuangan limbah medis
5. Menjalankan SOP yang telah dibuat

48
c. Resiko terhadap karyawan
1. Mengetahui alur pelayanan
2. Membuat aturan kepegawaian
3. Mengedukasi karyawan tentang sanitasi dan kebersihan lingkungan
4. Memahami dan menjalankan tupoksi masing-masing
d. Resiko terhadap Proferti
1. Membuat daftar inventaris barang setiap unit/ruangan
2. Menjauhkan barang-barang dari hal yang dapat merusak baik zat
korusif maupun bukan
3. Adanya prosedur pemeliharaan dan kebersihan.
4. Adanya perlindungan keamanan
e. Resiko terhadap hukum dan peraturan
1. Menginformasikan kepada karyawan mengenai peraturan yang
terkait
2. Mengikuti dan menjalankan proses pelayanan sesuai peraturan
yang berlaku
3. Menjalankan SOP

6. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan :


a) Umum
Semua unit upaya pelayanan kesehatan masyarakat melakukan
pengukuran terhadap kegiatannya.
1) Pengukuran direncanakan sebelum dilaksanakan
2) Data kegiatan dikumpulkan untuk dianalisa .
3) Hasil pengukuran/pemantauan/analisa dipakai untuk :
- Membuktikan kesesuaian pelayanan UKP
- Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
4) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan
sesuai dengan tujuan.
5) Metode pemantauan/ pengukuran /analisa /perbaikan dipastikan
sesuai dengan tujuan

b) Pemantauan dan pengukuran :


1) Kepuasaan pelanggan
 Persepsi pelanggan dan kepuasan terhadap pelayanan rawat
jalan yang diberikan puskesmas harus dipantau secara berkala.
 Pemantauan dimaksudkan untuk untuk menilai dan mengukur
kinerja sistem manajemen mutu serta mengetahui apakah
persyaratan pelanggan telah dipenuhi.

49
 Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
Dokumen Terkait :
1. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
2. Prosedur Survei Kepuasan Pelanggan

2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen
mutu diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai
dengan yang telah direncanakan.
b) Tim audit dibentuk oleh Wakil Manajemen dan disahkan oleh
Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum
melaksanakan audit.
c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit
yang akan diaudit.
d) terencana dan terdokumentasi serta mengedepankan integritas
dan independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus memperhatikan
hasil audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak-lanjuti temuan audit pada unit-nya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidak-sesuaian yang telah ditemukan.
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan
tindakan yang telah diambil.
l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Wakil
Manajemen
Dokumen Terkait : Prosedur Audit Internal

50
3) Pemantaun dan pengukuran proses, kinerja
a. Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan
pelayanan harus dipastikan keabsahannya.
b. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap produk.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
a. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilakukan
sesuai prosedur.
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran pelayanan
Puskesmas untuk memastikan semua persyaratan
pelayananterpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang
telah ditentukan.
d. Pemantauan dan pengukuran pelayanan Puskesmas
dilaksanakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang
tertuang dalam rencana monitoring pelayanan yang dibuat oleh
Wakil Manajemen
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran pelayanan
Puskesmas harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.

c) Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai


1. Hasil seluruhpelayanan yang tidak sesuai adalah yang kondisinya
berada di luar batas persyaratan yang telah ditetapkan pada
rencana monitoring pelayanan.
2. Hasil pelayanan yang tidak sesuai dikendalikan serta dicegah agar
tidak digunakan dan tidak dikirim ke proses selanjutnya.
3. Pengendalian dan tanggung jawab serta wewenang untuk
menangani yang tidak sesuai harus ditetapkan dalam prosedur.
4. Konsesi adalah kesepakatan untuk memberi persetujuan terhadap
pelayanan Puskesmas tidak sesuai. Di Puskesmas dinamakan
Persetujuan Hasil Pelayanan.
5. Konsesi hanya boleh dilakukan dalam kondisi sangat khusus dan
setelah mendapat persetujuan, minimal dari yang mewakili.

51
6. Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka
harus ditangani secara tuntas dan efektif dengan salah satu atau
beberapa cara berikut ini:
 Diperbaiki untuk menghilangkan ketidak-sesuaian
 Mengubah kegunaan
 Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
 Diproses ulang
7. Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat bilamana
pelayanan Puskesmas tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
8. Bilamana pelayananPuskesmas tidak sesuai telah terlanjur diterima
pelanggan, maka puskesmas harus mengambil langkah-langkah
yang sesuai untuk menangani akibat /potensi akibatnya.

d) Analisa data
1. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik
2. Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
3. Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Pelayanan,
kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing
proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
4. Prosedur analisa data dibuat oleh WM dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
5. Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
6. Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.

e) Peningkatan berkelanjutan
a. Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.

52
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan
koreksi dan prevensi serta tinjauan manajemen.

f) Tindakan korektif
1. Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan
dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
2. Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah
mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan
kinerja puskesmas secara keseluruhan.
3. Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
4. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
5. Menentukan penyebab-penyebab masalah
6. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
7. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
8. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
9. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
10. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat

g) Tindakan preventif
1. Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
puskesmas secara keseluruhan
2. Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
3. Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
4. Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat.

53
BAB VII
PENUTUP

Manual mutu merupakan dokumen yang memberikan informasi yang konsisten


tentang sistem manajemen mutu.Sehingga Manual Mutu ini disusun untuk menjelaskan
sistem Manajemen Mutu yang diterapkan pada UPT Puskesmas Plered yang
mencakup Kebijakan, Sasaran Mutu, komitmen dan Manajemen Puskesmas. Oleh
karena itu dalam penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas Pleredkegiatan
yang dilakukan diantaranya yaitu peningkatan akses, peningkatan mutu dan
regionalisasi rujukan.Sehingga untuk meningkatan mutu pelayanan puskesmas perlu
adanya alat ukur untuk pencapaian standar pencapaian mutu yaitu dengan akreditasi
Puskesmas (FKTP).Akreditasi ini merupakan pengakuan terhadap Puskesmas yang
memenuhi standar pelayanan fasilitas kesehatan tingkat pertama oleh lembaga
independen yang ditetapkan oleh menteri.
Penyelenggaraan Sistem Manajemen Mutu dilakukan melalui suatu proses yaitu
proses penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat yang meliputi kejelasan
penanggung jawab, penyediaan sumberdaya, penyelenggaraan pelayanan dari mulai
perencanaan yang berdasar terhadap kebutuhan masyarakat / pelanggan secara
berkesinambungan. Penyelenggara Upaya Kesehatan Masyarakat dan Penyelenggara
Upaya Pelayanan Klinis harus melalui suatu Perencanaan anggaran maupun
Perencanaan Program kegiatan.

54
AUDIT INTERNAL

No. Dokumen 440/A/SOP/III/03/16/039

No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016

Halaman 1/1

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED

Audit internal adalah audit yang dilakukan terhadap suatu


PENGERTIAN organisasi oleh auditor internal yang merupakan karyawan
organisasi sendiri untuk kepentingan internal organisasi
Menyusun langkah-langkah kegiatan audit internal di UPT
TUJUAN
Puskesmas Plered
KEBIJAKAN Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Plered
Peraturan Menteri Kesehatan No.46 Tahun 2015 tentang
REFERENSI Akreditasi Puskesmas
1. Kepala Puskesmas menetapkan Tim Audit Internal
2. Wakil Manajemen Mutu membuat perencanaan pelaksanaan
Audit Internal dengan pemilihan Auditor dan merencanakan
waktu pelaksanaan audit.
3. Tim audit mengadakan pertemuan untuk membuat
perencanaan jadwal audit.
4. Ketua tim audit memberitahu secara lisan kepada unit yang
akan di audit,
5. Auditor melaksanakan audit internal sesuai jadwal,
6. Auditor mencatat hasil temuan penyimpangan pelaksanaan
Sistem Manajemen Mutu dalam Laporan Hasil Audit dan
PROSEDUR kemudian menunjukkan kepada pihak auditee untuk
mendapatkan persetujuannya.
7. Ketua tim audit melaporkan hasil audit internal kepada
Penanggungjawab mutu
8. Kepala Puskesmas beserta penanggung jawab mutu dan
auditor menganalisis hasil analisis
9. Kepala Puskesmas melakukan sosialisasi dan RTL hasil
audit kepada seluruh penanggung unit layanan
10. Penanggung jawab mutu melakukan monitoring dan evaluasi
tindak lanjut hasil audit internal
11. Penanggung jawab mutu melakukan tindakan perbaikan bila
ditemukan ketidaksesuaian dari hasil monitoring
1. Auditor Internal
2. Unit Administrasi Manajemen
UNIT TERKAIT
3. Unit Pelayanan UKM
4. Unit Pelayanan UKP

Rekaman Historis Perubahan


No Yang Dirubah Isi Perubahan Tgl. Mulai Diberlakukan
AUDIT INTERNAL

No. Dokumen 440/ A/SOP/III/03/16/039


UPT
dr. Dewi WNT.
PUSKESMAS No. Revisi 0
PLERED SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016

Halaman 1/2
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

RINGKASAN TEMUAN AUDIT DAN RENCANA TINDAK LANJUT

KETIDAKSESUAIAN
URAIAN TINDAKAN
BUKTI -BUKTI TERHADAP TINDAKAN WAKTU
NO KETIDAK ANALISIS PENCEGAH-
OBJEKTIF STANDAR/ PERBAIKAN PENYELESAIAN
SESUAIAN AN
INSTRUMEN
1 Masih ditemukan - Belum ada Sebagian pengguna Pengguna Membuat Petugas piket 1 minggu
pengguna banner pelayanan masih pelayanan banner dan informasi
pelayanan yang pelayanan di belum mengetahui mengetahui jadwal mensosialisasi
belum bagian jenis-jenis pelayanan jenis- jenis pelayanan kan jadwal
mengetahui pendaftaran yang disediakan oleh pelayanan dibagian pelayanan dan
jadwal Puskesmas dan dan pendaftaran pada saat
pemeriksaan memanfaatkan jenis- manfaatnya penyuluhan
tertentu jenis pelayanan yang dalam gedung
disediakan
2 Peralatan medis belum Peralatan medis dan peralatan kerjasama kordinasi 1 bulan
dibeberapa unit dilakukan non medis tersedia, medis di dengan dengan
pelayanan belum kalibrasi terpelihara, dan kalibrasi pihak yang penanggung
dilakukan terhadap berfungsi dengan baik sesuai berkaitan jawab
kalibrasi peralatan untuk menunjang standar dalam pengelola
medis tertentu akses, keamanan, penanganan barang bila
seperti diruang kelancaran dalam kalibrasi alat ada peralatan
laboratorium memberikan medis. yang
pelayanan sesuai meragukan
dengan pelayanan hasil
yang disediakan. pengukuran-
nya

3 Pelayanan di Rekam medik Hasil kajian dicatat Pelaksanaan - pengadaan Monitoring 2 minggu
pendaftaran belum berjalan dalam catatan medis rekam medik kartu rekam berkala oleh
belum sesuai maksimal, dan mudah diakses yang medik penanggung
dengan standar karena belum oleh petugas yang berkesinamb - kepatuhan jawab
yang telah ada petugas bertanggung jawab ungandan petugas pendaftaran
ditetapkan medrek terhadap pelayanan pelaksanaan dalam dan
pelaksanaan
pelayanan pasien SOP penanggung
SOP
belum pendaftaran jawab UKP
- pengadaan
terlaksana petugas
sesuai SOP rekam medik
4 Pelayanan di BP Pasien tidak Pelaksanaan layanan Pelaksanaan Kepatuhan Monitoring 1 minggu
umum belum dibaringkan dipandu oleh SOP BP petugas dalam penanggung
sesuai standar ditempat tidur, kebijakan, prosedur, umum pelaksanaan jawab BP
yang ditetapkan letak meja dan peraturan yang SOP umum
dokter dan berlaku. terhadap
perawat yang kesinambunga
belum sesuai n pelayanan
standar yang sesuai
pemeriksaan standar

5 Penulisan resep Masih Peresepan, Kelengkapan kordinasi pada tiap 1 minggu


obat belum ditemukan pemesanan dan penulisan dengan semua layanan
lengkap resep yang pengelolaan obat resep obat petugas unit menulis
tidak dituliskan dipandu kebijakan dan layanan untuk kelengkapan
identitas prosedur yang efektif kelengkapan penulisan
lengkap pasien penulisan resep obat
resep

6 Pelayanan Belum ada Prasarana Kenyamana Pengajuan Pembuatan 2 minggu


Keamanan Hadling Puskesmas belum n dan pembuatan handling pada
Puskesmas pengamanan terlaksana maksimal keamanan Hadling tangga dan
masih kurang pada tangga untuk menunjang lingkungan pengamanan WC/kamar
memadai dan WC/kamar akses, keamanan, puskesmas pada tangga mandi pasien
mandi pasien kelancaran dalam dan WC/kamar
memberikan mandi pasien
pelayanan sesuai
dengan pelayanan
yang disediakan.
7 Upaya Gizi : target Target Cakupan Asi Pencapaian Penyuluhan kordinasi 6 bulan
pencapaian 90% target ASI ekslusifdi dengan lintas
Cakupan Asi
63% cakupan ASI didalam dan program dan
Ekslusif belum
luar gedung lintas sektoral
mencapai target
8 Upaya Promkes : - Target Target Cakupan Pencapaian Pembinaan kordinasi 6 bulan
pencapaian Pembinaan UKBM target posyandu dengan lintas
kegiatan 35% Posyandu Purnama & kegiatan yang belum program dan
pembinaan - Belum Mandiri 65% UKBM mencapai lintas sektoral
UKBM posyandu berjalan strata
Purnama kegiatan Purnama
&Mandiri masih tambahan
Mandiri
belum mencapai lain seperti
target BKB, Toga,
Dana sehat
dll

9 Upaya Kesling : Target Target Cakupan Pencapaian Sosialisasi kordinasi 6 bulan


pencapaian Pengawasan Rumah target rumah sehat dengan lintas
Pengawasan
51% Sehat 75% kegiatan kepada program dan
rumah sehat
Pengawasan masyarakat lintas sektoral
belum mencapai
Rumah
target
Sehat
10 Upaya Kesehatan Target cakupan Target pencapaian Pencapaian Sosialisasi Koordinasi 6 bulan
Jiwa : pencapaian 20% dari pengunjung target program lintas program
0,18% pasien screeaning kesehatan jiwa
Deteksi dini
gangguan
belum mencapai
jiwa
target
11 Upaya P2P : Target cakupan Target Pencapain > Pencapaian Sossialisasi Koordinas 1 minggu
ABJ 81,25% 95 % target ABJ Program P2P ilintas program
Angka Bebas
DBD dan lintas
Jentik masihr
sektor
rendah

12 Upaya KIA : Target cakupan Target cakupan 58,3 Kehamilan KIE, Koordinasi 1 bulan
96,8% % dari sasaran ibu masih Penyuluhan, lintas program
Kasus bumil resti
hamil dianggap hal dan Pelatihan (promkes),
masih tinggi
biasa dan kader lintas sektor
masih ada Posyandu dan membuat
masyarakat jadwal
belum pelatihan
mengetahui kader tentang
tanda pengenalan
bahaya tanda bahaya
kehamilan

Cirebon, 28 Agustus 2016


Kepala UPT Puskesmas Plered

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP.19770706 200604 2 031
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegalsari Plered Tlp(0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON 45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/B/SK/IV/03/16/002

TENTANG
INDIKATOR DAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA UKM
DI UPT PUSKESMAS PLERED

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

Menimbang : a. bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah Unit Pelaksana


Teknis (UPT) dari Dinas Kesehatan yang merupakan fasilitas
penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama (FKTP);

b. bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif
dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya diwilayah kerjanya;

c. bahwa untuk mengalokasikan wewenang kepada perawat/tenaga kesehatan


lainya maka harus dibuat Indikator Dan Target Pencapaian Kinerja UKM di
UPT Puskesmas Plered;

d. bahwa dalam Penerapan Indikator Dan Target Pencapaian Kinerja Ukm


Puskesmas melakukan penilaian kinerjanya secara mandiri di UPT Puskesmas
Plered;

e. bahwa dalam rangka pelaksanaan tersebut, perlu dituangkan dalam Surat


Keputusan Kepala UPT Puskesmas Plered.

Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;

2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2014, tentang


Tenaga kesehatan;

3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012


tentang Sistem Kesehatan Nasional;

4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang Jaminan


Kesehatan Nasional;

5. Peraturan Kementerian Kesehatan No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011,


tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit

6. Peraturan Kementerian Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013 tentang Jaminan


Kesehatan Nasional, Tahun 2019 akreditasi sebagai salah satu syarat
credentialing;

7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat


Kesehatan Masyarakat;

8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor


828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota;

9. Keputusan kepala dinas kesehatan kabupaten Cirebon no.


441/kpts.1910/Dinkes/2017

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG INDIKATOR DAN


TARGET PENCAPAIAN KINERJA UKM DI UPT PUSKESMAS PLERED

Kesatu : Aspek ini bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM mencapai
tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran kegiatan UKM, perlu dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan UKM;

Kedua : Evaluasi dilakukan dengan adanya indikator-indikator dan target dari Dines
Kesehatan Kabupaten Cirebon dan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas;

Ketiga : Untuk meningkatkan kualitas target sasaran dalam pencapaian kinerja UKM di
UPT Puskesmas Plered;

Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 1 April 2017
Kepala UPT Puskesmas Plered,

Dewi Waskito Ningtiyas


Pembina
NIP. 19770706 200604 2 031
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegalsari Plered Tlp(0231) 322311
Email : [email protected]
45158

LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS


NOMOR 102/SK/KA-PKM.PLRD/I/2016
TENTANG : INDIKATOR DAN TARGET PENCAPAIAN
KINERJA UKM DI UPT PUSKESMAS PLERED

INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN WAJIB


PUSKESMAS : PLERED
KABUPATEN : Cirebon
CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN SASARAN PENCAPAIAN TARGET
(4/3 X 100%) (5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7.0
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan 42,634 804 5.00
Konseling (KIP/K)
2 Cakupan Penyuluhan kelompok oleh 96 81 96.50
petugas di dalam gedung Puskesmas
3 Cakupan Institusi Kesehatan ber-PHBS 8 8 100.00
PROMOSI KESEHATAN LUAR GEDUNG
4 Cakupan Pengkajian dan Pembinaan PHBS 8,827 3,070 55.00
di Tatanan Rumah Tangga
5 Cakupan Pemberdayaan Masyarakat 648 409 100.00
melalui Penyuluhan Kelompok oleh Petugas
di Masyarakat
6 Cakupan Pembinaan UKBM dilihat melalui 54 35 65.00
persentase (%) Posyandu Purnama &
Mandiri
7 Cakupan Pembinaan Pemberdayaan 10 10 60.00
Masyarakat dilihat melalui Persentase (%)
Desa Siaga Aktif (untuk Kabupaten)/ RW
Siaga Aktif (untuk kota)
8 Cakupan Pemberdayaan Individu/ Keluarga 804 265 50.00
melalui Kunjungan Rumah
CAKUPAN
VARIABEL 1.A.
B. UPAYA KESEHATAN LINGKUNGAN
1 Cakupan Pengawasan Rumah Sehat 8,827 4,500 75.00
2 Cakupan Pengawasan Sarana Air Bersih 6,352 3,550 80.00
3 Cakupan Pengawasan Jamban 6,949 4,638 75.00
4 Cakupan pengawasan SPAL 5,007 3,390 80.00
5 Cakupan Pengawasan Tempat-Tempat 288 195 75.00
Umum (TTU)
6 Cakupan Pengawasan Tempat Pengolahan 160 115 75.00
Makanan (TPM)
7 Cakupan Pengawasan Industri 19 14 75.00
8 Cakupan Kegiatan Klinik Sanitasi 2,387 490 25.00
CAKUPAN
VARIABEL 1.B.
C. UPAYA KIA & KB
KESEHATAN IBU
1 Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4 976 934 95.00
2 Cakupan Pertolongan Persalinan oleh 931 859 90.00
Tenaga Kesehatan
3 Cakupan Komplikasi Kebidanan yang 195 231 80.00
ditangani
4 Cakupan Pelayanan Nifas 931 859 90.00
KESEHATAN ANAK
5 Cakupan Kunjungan Neonatus 1 (KN1) 909 862 90.00
6 Cakupan Kunjungan Neonatus Lengkap (KN 909 862 90.00
Lengkap)
7 Cakupan Neonatus dengan Komplikasi yang 133 19 15.00
ditangani
8 Cakupan Kunjungan Bayi 887 842 100.00
9 Cakupan Pelayanan Anak Balita 3,551 2,830 100.00
KELUARGA BERENCANA
10 Cakupan Peserta KB Aktif 8,052 6,328 75.00
CAKUPAN
VARIABEL 1.C.
D. UPAYA PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
1 Cakupan Keluarga Sadar Gizi 300 250 100.00
2 Cakupan Balita Ditimbang (D/S) 3,346 3,149 85.00
3 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi 469 469 90.00
Bayi (6-11 bulan)
4 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A Bagi 2,593 2,593 90.00
Anak Balita (12-59 bulan)
5 Cakupan Distribusi Kapsul Vitamin A bagi 931 861 97.40
Ibu Nifas
6 Cakupan Distribusi Tablet Fe 90 tablet pada 976 934 97.60
ibu hamil
7 Cakupan Distribusi MP- ASI Baduta Gakin - - 100.00
8 Cakupan balita gizi buruk mendapat - - 100.00
perawatan
9 Cakupan ASI Eksklusif 146 93 90.00
CAKUPAN
VARIABEL 1.D.
E. UPAYA PENCEGAHAN & P2M
PELAYANAN IMUNISASI DASAR
1 Cakupan BCG 887 847 98.00
2 Cakupan DPTHIB 1 887 870 98.00
3 Cakupan DPTHIB 3 887 853 93.00
4 Cakupan Polio 4 887 846 90.00
5 Cakupan Campak 887 846 90.00
PELAYANAN IMUNISASI LANJUTAN
6 Cakupan BIAS DT 824 793 95.00
7 Cakupan BIAS TD 1,566 1,543 95.00
8 Cakupan BIAS Campak 824 762 95.00
9 Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu Hamil 976 931 90.00
TT2+
10 Cakupan Desa/ Kelurahan Universal Child 10 10 85.00
Immunization (UCI)
11 Cakupan Sistem Kewaspadaan Dini 52 52 90.00
12 Cakupan Surveilans Terpadu Penyakit 12 12 90.00
13 Cakupan Pengendalian KLB 10 10 100.00
PENEMUAN DAN PENANGANAN
PENDERITA PENYAKIT
14 Cakupan Penderita Peneumonia Balita 434 222 86.00
15 Cakupan Penemuan Pasien baru TB BTA 33 22 80.00
Positif
16 Cakupan Kesembuhan Pasien TB BTA 34 32 85.00
Positif
17 Cakupan Penderita DBD yang ditangani 27 27 100.00
18 Cakupan Penemuan Penderita Diare 1,204 1,417 100.00
CAKUPAN
VARIABEL 1.E.
F. UPAYA PENGOBATAN
1 Kunjungan Rawat Jalan 6,496 39,799 100.00
2 Kunjungan Rawat Jalan Gigi 1,732 4,047 100.00
3 Cakupan jumlah seluruh Pemeriksaan 54,280 5,090 20.00
Laboratorium Puskesmas
4 Cakupan Jumlah Pemeriksaan 5,090 45 10.00
Laboratorium yang dirujuk
5 Cakupan Asuhan Keperawatan Individu 971 593 100.00
pada Pasien Rawat Inap
CAKUPAN
VARIABEL 1.F.
CAKUPAN
VARIABEL 1.
INSTRUMEN PENILAIAN CAKUPAN PELAYANAN UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
PUSKESMAS : PLERED
KABUPATEN : Cirebon
TARGET CAKUPAN KINERJA
No. JENIS KEGIATAN PENCAPAIAN TARGET
SASARAN (4/3 X 100%) (5/6 X 100%)
1 2 3 4 5 6 7
II. UPAYA KESEHATAN PENGEMBANGAN
A. UPAYA KESEHATAN SEKOLAH
1 Cakupan Sekolah (SD/MI/ sederajat) yang melaksanakan 19 19 100.00
penjaringan Kesehatan
CAKUPAN VARIABEL 2.A.
B. UPAYA KESEHATAN OLAH RAGA
1 Cakupan Pembinaan Kelompok Olahraga 26 24 100.00
CAKUPAN VARIABEL 2.B.
C. UPAYA PERAWATAN KES. MASY.
1 Cakupan Keluarga Dibina (Keluarga Rawan) 148 257 100.00
2 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina KM III 148 133 100.00
3 Cakupan Keluarga Rawan Selesai Dibina IV 148 106 100.00
CAKUPAN VARIABEL 2.C.
D. UPAYA KESEHATAN KERJA
1 Cakupan Pembinaan Pos UKK 1 - - 100.00 -
2 Cakupan Penanganan Penyakit Akibat Kerja (PAK) dan 2,701 2,428 89.89 100.00 89.89
Panyakit Akibat Hubungan Kerja (AHK)
CAKUPAN VARIABEL 2.D.
E. UPAYA KES. GIGI & MULUT
1 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di Masyarakat 54 39 60.00
2 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi di TK 3 3 80.00
3 Cakupan Pembinaan Kesehatan Gigi dan Mulut di SD/ MI 19 19 80.00
4 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa TK 111 103 80.00
5 Cakupan Pemeriksaan Kesehatan Gigi dan Mulut Siswa SD 813 805 80.00
6 Cakupan Penanganan Siswa TK yang Membutuhkan 10 10 100.00
Perawatan Kesehatan Gigi
7 Cakupan Penanganan Siswa SD yang Membutuhkan 95 95 100.00
Perawatan Kesehatan Gigi
CAKUPAN VARIABEL 2.E.
F. UPAYA KESEHATAN JIWA
1 Cakupan Deteksi Dini Gangguan Kesehatan Jiwa 1,856 2,115 20.00
2 Cakupan Penanganan Pasien Terdeteksi Gangguan 1,903 2,115 100.00
Kesehatan Jiwa
CAKUPAN VARIABEL 2.F.
G. UPAYA KESEHATAN INDERA
KESEHATAN MATA
1 Cakupan Skrining Kelainan/ gangguan refraksi pada anak 3,426 2,740 80.00
sekolah
2 Cakupan Penanganan kasus kelaianan refraksi 3 3 100.00
3 Cakupan skrining katarak 276 276 100.00
4 Cakupan Penanganan Penyakit Katarak 90 90 100.00
5 Cakupan rujukan gangguan penglihatan pada kasus - 100.00
Diabetes Militus ke RS
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan 744 595 80.00
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang 45 45 100.00
ditangani
CAKUPAN VARIABEL 2.G.
H. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Usila 2,727 414 19.00
2 Cakupan Pembinaan Usia Lanjut pada Kelompok Usia 10 10 100.00
lanjut
CAKUPAN VARIABEL 2.H.
I. UPAYA KESEHATAN TRADISIONAL
1 Cakupan Pembinaan Upaya Kesehatan Tradisional 5 5 13.00
(Kestrad)
2 Cakupan Pengobat Tradisional Terdaftar/ berijin 5 3 100.00
3 Cakupan Pembinaaan Kelompok Taman Obat Keluarga 1 1 100.00
(TOGA)
CAKUPAN VARIABEL 2.I.
CAKUPAN VARIABEL 2.
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No 40, Tegal Sari, Plered, Cirebon
Email :[email protected]
CIREBON
45154
4.1.1.3
HASIL IDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEBUTUHAN MASYARAKAT
UPAYA PROGRAM UKM ESENSIAL
TAHU 2017

NO HASIL IDENTIFIKASI SUMBER ANALISIS KET


1 PROMKES
masyarkat menginginkan diadakan penyuluhan MMD trusmi Masih ada masyarakat yang ketinggalan tentang
kesehatan kulon informasi kesehatan
2 KESLING
Masyarakat menginginkan ada pembuangan MMD desa Belum adanya tempat pembuangan sampah
sampah sementara di wilayah kerja PKM Plered Trusmi sementara di wilayah PKM Plered
Wetan,Trusmi
Kulon,
Wotgali
Masyarakat masih ada yang BAB sembarangan Belum semua masyarakat belum bisa
SMD memanfaatkan sarana MCK ( jamban umum)
yang telah disediakan
3 GIZI
Masyarakat menginginkan adanya informasi lebih MMD Pada kasus kali ini, masyarakat mempercayai
banyak lagi tentang ASI eksklusif (Ibu Rosi, bahwa ibu yg melahirkan bayi dengan cara
Kader caesar tdk bisa melakukan ASI eksklusif.
Ds.Kaliwulu)
4 KIA
Masyarakat mengharapkan Bidan Desa bisa tinggal MMD Masyarakat masih membutuhkan keberadaan
di Desa atau Pertolongan bidan di Desa
Masyarakat meminta informasi atau sosialisasi MMD Masih ada masyarakat yang belum mengetahui
tentang kelas ibu hamil dan kelas ibu balita,dan bisa Ds.TS tentang kelas ibu hamil dan kelas ibu balita
dilaksanakan di setiap pos yandu
Masyarakat meminta petugas agar sosialisasi MMD Belum semua masyarakat mengetahui tentang
tentang bumil resti dan tanda bahaya Bumil resti dan tanda bahayanya.
5 P2P
DBD
Bapak mulyadi aparat desa Tegalsari meminta MMD Masih ada masyarakat yang belum mengetahui
diadakan penyuluhan penyakit DBD di setiap tentang penyakit DBD
posyandu
IMS
Masih banyak masyarakat yang belum tahu tentang SMD Masih kurangnya penyebar informasi pada
pemeriksaan tes HIV/VCT di Puskesmas Plered dan masyarakat tentang penyakit IMS/HIV AIDS
masyarakat meminta diadakan penyuluhan tentang
penyakit IMS/HIV AIDS

Mengetahui Plered,25 Pebruari 2017


Kepala Puskesmas Plered Penanggung jawab UKM

DR. HJ.ATIH ANDRIYANTIE FAUZI NANI SUMARNI


NIP:19781204 200701 2 007 NIP:19790325 200112 2001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN

UPT PUSKESMAS PLERED


Jl. Otto Iskandar Dinata No. 40 Desa Tegal Sari - Plered, Cirebon
Email :[email protected]
CIREBON

45154
4.1.1.7

RENCANA KEGIATAN HASIL IDENTIFIKASI PROGRAM UKM ESENSIAL TAHUN 2018

LOKASI TENAGA SUMBE


RINCIAN
NO KEGIATAN SASARAN TARGET PELAKSANAA PELAKSAN JADWAL R
KEGIATAN
N A BIAYA

1 PROMKES

Penyuluhan kelompok luar gedung masyarakat 41 kl/bln 6 org x 41 kl x1 6 desa Bides,PKD, Maret -
bln progremer
2 KESLING

Kerjasama lintas sektor ( Dinas Lintas Koordinasi 3 Desa


Adanya Petugas
lingkungan Hidup) untuk bekerjasama sektor dengan lintas wilayah kerja Maret -
TPS Kesling
mengadakan TPS sektor PKM plered
- Membuat jadwal penyuluhan Mayarakat Semua Penyuluhan 6 desa wilayah
Petugas
tentang PHBS masyara tentang PHBS kerja PKM Mei BOK
kesling
- Pemicuan STBM kat dan STBM plered
3 GIZI

Kelompok Sayang ASI Kader/Angg - Menyiapk


ota keluarga an ATK
Bumil/Bufas - Menyiapk
an kit
Laktasi TPG,
- Me Bulan April
6 desa Promkes, BOK
nyiapkan Posyandu 2018
materi Bikor
- Praktek
menyusui
- Pertemu
an rutin
4 KIA - KB -
Bidan Desa memberikan pelayanan di Melayani -Buka
Bidan di Januari s/d
desa tersebut dengan ketentuan yang Masyara kat masyara Pelayanan Desa
sudah di sepakati kat 24 di Desa. Desa Des.
jam -On call 24 jam
Mengadakan kelas ibu hamil dan kelas -Kelas ibu hamil
ibu balita di setiap Pos Yandu Ibu hamil 9 pos yandu x
Bidan di Januari s/d
dan ibu 9 Pos 10 org x 3 hr. Pos yandu Bok
yandu -Kelas ibu balita Desa Nopember
Balita
9 pos yandu x
15 org x 1 hr
- Memberikan KIE pada ibu hamil.
- Sosialisasi tentang bumil resti dan
tanda bahaya,di setiap pertemuan -Bumil -Bikor Januari s/d
rakordes -Masyara 20 % 20% x 777=156 6 Desa -Bidan PKM
desember
- Memasang poster tentang tanda kat -Bides
bahaya di tempat pelayanan.
5 P2P

DBD

Penyuluhan penyakit DBD di setiap Masyarakat Seluruh Posyandu


1kali/bulan di Programer Setiap
posyandu masyara wilayah kerja JKN
setiap posyandu Tim bulan
kat PKM Plered
IMS

Merencanakan kegiatan sosialisasi -Bumil Masyara-


penyakit IMS/HIV AIDS -Masyarakat kat
mengeta- 2 x 6 Desa x 1 April dan
6 Desa Programer
hui ttg org Nop
penykit.
IMS

Mengetahui Plered, 25 Pebruari 2017


Kepala Puskesmas Penanggung Jawab UKM Esensial

Dr. Hj. Atih Andriyantie Fauzi Nani Sumarni


NIP: 19781204 200701 2 007 NIP: 19790325 200112 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No 40, Tegal Sari, Plered Tlp (0231) 322311
Email :[email protected]
CIREBON

45158

4.2.2.1
BUKTI PELAKSANAAN PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA SASARAN UPAYA PROGRAM UKM ESENSIAL
TAHUN 2017

Tangga Sasaran,
N Kegiatan Komunikasi/Membina Hubungan
Program l Pelanggan, Bukti Hasil Bukti Tindak Lanjut
o dengan Pelanggan, Pihak Terkait
Pihak Terkait
Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Informasi kembali
1. 2017 upaya promkes Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Promkes
PROMKES
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya
promkes
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu,Ketua Peserta mengetahui Informasi kembali
KIA 2017 Program KIA pokja posyandu, tujuan Program, kegiatan program KIA
Ketua TPPKK Kegiatan
Desa, Lintas program,Tahapan
sektor program,dan jadwal
pelaksanaan kegiatan
program KIA.
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan - Camat, Kuwu, Peserta mengetahui Dijadwalkan kembali
2017 upaya program gizi ketua pokja tujuan, kegiatan, kegiatan sosialisasi
Posyandu, tahapan dan jadwal upaya program gizi
GIZI Ket. TP PKK pelaksanaan kegiatan
desa, Lintas upaya program gizi
sektor

1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Kesling Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Kesling
KESLING
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
Kesling
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, Ketua Peserta mengetahui Jadwalkan pertemuan
2017 upaya Keperkom Pokja Posyandu, program perkesmas, kedua untuk program
PERKESMA RT/RW, Ketua tujuan dan tahapan Perkesmas
S TPPKK, 6 Desa upaya Perkesmas,
se wilayah kerja kegiatan upaya
PKM Plered Perkesmas, dan jadwal
pelaksanaan
Perkesmas
P2P
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program IMS Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program IMS
IMS
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
IMS
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Imunisasi Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Imunisasi
IMUNISASI
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya
Program Imunisasi
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Surveilans Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
SURVAILAN Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Surveilans
S Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
Surveilans
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
ZOONOSIS
2017 upaya program ZOONOSIS Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program zoonosis
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
zoonosis
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program DBD Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program DBD
DBD
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
DBD
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program kusta Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program kusta
KUSTA
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
kusta
Januari Mengikutidanmenghadiripertemuanrakord Masyarakat,Desa Peserta mengetahui Informasi kembali
1. 2017 es / MMD desapenambahan , Lintas tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Sektoralterkait upaya, tahapan upaya penanggulanganpenyak
TB dan jadwal pelaksanaan it TB paru
kegiatan upaya
penanggulanganpenyak
it TB paru
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program ISPA Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program ISPA
ISPA
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
ISPA
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program diare Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program diare
DIARE
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
diare

Mengetahui Plered, 15 Januari 2017


Kepala UPT Puskesmas Plered Penanggung Jawab Upaya Program UKM

NANI SUMARNI
Dr. Dewi Waskito Ningtiyas NIP.19790325 200112 2 001
NIP: 19770706 200604 2 031
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegal sari Plered Tlp.( 0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON 45158

KERANGKA ACUAN
CARA MENDAPATKAN UMPAN BALIK DARI MASYARAKAT
PROGRAM UKM

A.PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan umpan balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan
balik masyarakat terhadap mutu dan kepuasan adalah dengan cara pengumpulan
informasi dalam rangka harapan pelanggan terhadap pelayanan
puskesmas,sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat selalu diberikan secara
cepat,tepat dan murah,terbuka,sederhna dan mudah dilaksanakan serta tidak
diskriminatif.
Akan tetapi dalam kegiatan UKM bertujuan untuk terwujudnya Masyarakat yang
sehat dan mandiri serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu .
Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi umpan balik masyarakat atau
sasaran program adalah dengan cara menyampaikan langsung dengan kehendak
sendiri kepada kepala puskesmas, penanggung jawab program atau pelaksana
program.
Umpan balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap masyarakat dilaksanakan oleh
koordinator administrasi dalam hal ini ditunjuk oleh kepala puskesmas.saran melalui
MMD dilaksanakan dalam 1 tahun sekali.
B. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu subtansi administrasi sangat berperan dalam
mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai
tujuan.repormasi di bidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menjadikan lebih efisien,efaktif serta dapat dijangkau oleh lapisan
masyarakat.oleh karena itu di perlukan umpan balik dari masyarakat untuk
melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan
upaya puskesmas salah satunya program upaya kesehatan masyarakat.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh masukan dari masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
upaya upaya kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui efektifitas kegiatan upaya kesehatan masyarakat.
b. Untuk penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan
upaya Puskesmas salah satunya upaya kesehatan masyarakat.
D.KEGIATAN POKOK DAN RICIAN KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Tatap muka secara langsung
Tatap muka secara langsung dapat dilakukan ketika masyarakat sedang
mendzpatkan pelayanan di salah satu unit pelayanan di desa maupun puskesmas
ketika ada masyarakat yang bertanya ke salah satu petugas.
2. SMS center
Merupakan wadah untuk memperoleh umpan balikdari masyarakat dalam
peningkatan kegiatan UKM di Puskesmas Plered.
3. KUISIONER

E. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan untuk mendapatkan umpan balik masyarakat adalah semua
pegawai puskesmas plered.

F. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan untuk mendapatkan umpan balik adalah sebagai berikut :

BULAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1. Tatap muka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. SMS Center √
3. KUISIONER √

6.PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinyaa
kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat

Mengetahui Cirebon, 3 Januari 2017


Kepala puskesmas plered Penanggung jawab UKM Pengembangan

Dr.Dewi waskito ningtyas Nani Sumarni


Nip. 19770706200604 2 031 Nip: 19790325 200112 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No. 40 Desa Tegalsari Telp (0231-322311) Kec. Plered
E-mail : [email protected]
CIREBON 45158

HASIL EVALUASI PEJABAT UKM DAN PELAKSANA ORIENTASI TERHADAP


KEBI9JAKAN YANG BARU

Bersama ini, Kepala Puskesmas Plered dengan telah memperhatikan hasil


pelaksanaan orientasi bagi pejabat UKM dan pelaksana yang saya tugaskan untuk
orientasi hasilnya telah sesuai dengan Kerangka Acuan Kegiatan dan Standar
operasional Prosedur yang ditentukan.

Kepala puskesmas menyatakan bahwa semua peserta telah mengikuti orientasi


dan mendapatkan materi serta memahami tentang kebijakan yang baru

Plered, 29 Maret 2016


Kepala Puskesmas Plered

Dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP 19770706 200604 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

5.1.5.1
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
AKIBAT PELAKSANANAAN KEGIATAN UKM

No Program Identifikasi Risiko Penyebab Ket

Resiko terjadinya cidera, dacin terjatuh, balita Kondisi bayi, balita rewel, menangis, banyak
terbentur dacin gerak, dapat menyebabkan bayi terjatuh serta
Posyandu
1 dacin diletakan ditempat yang rapuh sehingga
mudah terjatuh.
Resiko terjadinya cidera yang tidak diinginkan. Belum ada tempat yang khusus untuk lansia
2 Posbindu
3 Resiko terjadinya cedera yang tidak diinginkan Belum ada tempat yang khusus untuk kelas bumil
Kelas bumil
Resiko terjadinya kebisingan Sarana alat penyuluhan yang kurang baik
4 Penyuluhan
Keselamatan dan Resiko cidera yang tidak Belum ada tempat yang khusus untuk kelas ibu
5 Kelas Balita diinginkan balita

Tidak ada faktor resiko


6 Kunjungan rumah
Plered, 1 Januari 2017
Kepala UPT PuskesmasPlered Penanggung Jawab UKM

Dr. DewiWaskitoNingtiyas Nani Sumarni


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP 19790325 200112 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 TegalsariPleredTlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

5.1.5.3, 5.1.5.4, 5.1.5.5


RENCANA PENCEGAHAN DAN MINIMALISASI RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
AKIBAT PELAKSANAAN KEGIATAN UKM

NO Program Masalah Penyebab Rencana Tujuan Sasaran Penanggun Pelaksana Indikator


/upaya Kegiatan g Hasil
jawab
1 Posyandu Resiko Terbentur -dacin pada tiang Tidak terjadi Petugas Progremer Tim Posyandu
cidera dacin penyangga cidera pada bayi pelayanan Gizi Puskesmas dengan aman
karena -ikat dacin dan balita kader Plered
dacin dengan kencang
terjatuh -menimbang bayi
dan balita sesuai
prosedur

2 Posbindu -Resiko Belum ada Mengadakan kerja Posbindu Petugas Programer Tim Posbindu
cidera yang tempat khusus sama dengan pihak berjalan dengan pelayanan posbindu puskesmas berjalan
tidak untuk ke 3 untuk aman kader plered dengan aman
diinginkan posbindu pengelolaan untuk
melaksanakan
posbindu
3 Kelas bumil Resiko cidera Belum ada Melakasanakan Kelas bumil - petugas Petugas Semua Kelas bumil
yang tidak tempat yang kelas Bumil berjalan dengan pelayanan pelayanan bidan dan berjalan
diinginkan khusus untuk ditempat yang aman Program dengan
kelas bumil aman terkait aman.
-Kerjasama dengan
pihak ketiga

4 Penyuluhan Resiko Kebisingan Melakukan Penyuluhan Petugas Programer Promkes Penyuluhan


kebisingan karena sarana penyuluhan sesuai berjalan tanpa penyuluhan promkes dan berjalan
alat penyuluhan prosedur kebisingan program dengan baik
yang kurang terkait
baik

5 Kelas balita Resiko cidera Belum ada Melakasanakan Kelas bumil Kelas bumil Petugas Kelas bumil Kelas balita
yang tidak tempat yang kelas Balita berjalan dengan berjalan dengan pelayanan berjalan berjalan
diinginkan khusus untuk ditempat yang aman aman dengan dengan aman
kelas balita aman aman
-Kerjasama dengan
pihak ketiga
6 Kunjungan Tidak ada
rumah
Mengetahui
Kepala UPT PuskesmasPlered Plered, 1 Februari 2017
Penanggung Jawab UKM Esensial

Dr. Dewi Waskito Ningtiyas Nani Sumarni


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19790325 200112 2 001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

5.3.2.1

HASIL MONITORING KEGIATAN TUGAS PELAKSANA UKM ESENSIAL

NO KEGIATAN SASARAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT

1. Monitoring aspek Pelaksana promkes Dari hasil monitoring bahwa petugas Menginventarisir alat media penyuluhan
petugas dalam belum memakai media alat penyuluhan dan pengajuan ke dinas kesehatan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ada untuk pengajuan media penyuluhan
dan tugas kegiatan
UKM
2 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana gizi Petugas sudah sesuai melaksanakan Memberikan motivasi kerja
melaksanakan kegiatan tugas atau kegiatan gizi
dan tugas kegiatan
UKM
3 Monitoring aspek Koordinator KIA Petugas belum melaksanakan IVA test Melengkapi persiapan sarana dan alat
petugas dalam dan pengambilan spesimen untuk pap untuk mengadakan pemeriksaan IVA
melaksanakan kegiatan smear test
dan tugas kegiatan
UKM
4 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana sanitarian Petugas belum melaksanakan kegiatan Membuat hasil monitoring dan ecvaluasi
melaksanakan kegiatan monitoringbdan evaluasi setiap kegiatan
dan tugas kegiatan yang di laksanakan
UKM
5 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana surveilance Petugas belum melaksanakan pendataan Melaksanakan pendataan sasaran
melaksanakan kegiatan sasaran dan belum menganalisa kegiatan dengan kader dan menanalisa hasil
dan tugas kegiatan kegiatan
UKM
6 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana IMS Petugas belum melaksanakan pendataan Mengikuti pendataan sasaran dengan
melaksanakan kegiatan sasaran dan belum menganalisa kegiatan kader dan menganalisa kegiatan
dan tugas kegiatan
UKM
7 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana perkesmas Petugas sudah melaksanakan rangkaian Terus memberikan motivasi kerja
melaksanakan kegiatan kegiatan perkesmas
dan tugas kegiatan
UKM

Mengetahui, Plered,
Kepala Puskesmas Plered Penanggung jawab UKM Esensial

Dr. Dewi Waskito Ningtiyas Nani Sumarni


NIP.19770706 200604 2 031 NIP. 197903252001122001
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No. 40, Tegal Sari, Plered Tlp.0231-
322311
E-mail: [email protected]
CIREBON45158 45158

URAIAN TUGAS

PELAKSANAAN PENANGGUNG JAWAB UKM

A. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan UKM di UPT Puskesmas
Plered

B. Fungsi
Mengkoordinir kegiatan UKM Lintas Program dan Lintas Sektoral serta
mengefektifkan kelancaran pelaksanaan program

C. Tanggung Jawab
1. Mempromosikan kebijakan dan sasaran mutu diseluruh unit pelayanan untuk
meningkatkan kesadaran motivasi dan keterlibatan karyawan
2. Mempromosikan pelaksanaan kegiatan UKM melalui media elektronika
maupun cetak
3. Menggali potensi dibidang kesehatan melalui kelompok masyarakat
4. Merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan UKM di
Puskesmas

D. Wewenang
1. Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas
2. Memonitoring semua kegiatan UKM Puskesmas dalam 3 bulan sekali
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No 40, Tegal Sari, Plered, Cirebon
45158

6.1.2.3

Komitmen melaksanakan Peningkatan Kinerja Berkesinambungan

Bersama ini, saya selaku Penanggunggung jawab UKM :

Nama : Nani Sumarni

Jabatan : Penanggung Jawab UKM

Dan Pelaksana UKM :

No Nama No Nama
1 Popi Kusumawati 9 Helmi Bayuni
2 Musrifah 10 Ati Ningsih
3 Tumi Arsih 11 Nurhayati Fatahudin
4 Rojito 12 Nurazizah
5 Mety Hastuty 13 Moh. Yusup
6 Intan Kania Dewi 14 Neneng Rusmiayati
7 Sopiyah 15 Ratnasari
8 Varina 16 Neni

Bersama ini , kami bersama sama berkomitmen untuk melaksanakan peningkatan


kinerja yang berkesinambungan dalam kegiatan UKM di Puskesmas Plered.

Plered, 20 Agustus 2016


Penanggung Jawab UKM

NANI SUMARNI
NIP.19790325 200112 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED KECAMATAN PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No 40, Tegalsari, Plered, Cirebon 45154

BUKTI HASIL PELAKSANAAN MONITORING UKM SEMESTER 1


6.1.5.2 TAHUN 2016

NO WAKTU UPAYA TARGET CAKUPAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
1 Juli 2016 PROMKES 65 % 13,7 % Tidak memenuhi Menjadwalkan Sosialisasi tentang PHBS Pelaksanaan Sosialisasi tentang PHBS rumah tangga
Pendataan PHBS target rumah tangga dengan lintas sector dan dengan lintas sector dan lintas program
lintas program
2 Juli 2016 KESLING 75 % 28.8 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang IS Rumah Sehat Mensosialisasi tentang IS Rumah Sehat
Cakupan IS target
rumah Sehat
3 Juli 2016 PERBAIKAN GIZI 100 % 52,6 % Tidak memenuhi Membuat jadwal untuk pemberiaan Pemberiaan Vitamin A pada Bayi di bulan agustus
MASYARAKAT target Vitamin A pada Bayi di bulan agustus
Pemberiaan
Kapsul Vitamin A
bagi Bayi masih
rendah
4 Juli 2016 KIA/KB 80 % 75.5 % Tidak memenuhi Membuat sasaran Resti sesaaat setiap Melaksanakan Pertemuan Tim Resti
Cakupan target bulan dan membuat jadwal pertemuan
tingginya kasus Tim Komplikasi
Komplikasi
5 Juli 2016 PENCEGAHAN 85 % 30 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang Penyakit TBC Penyuluhan tentang Penyakit TBC
P2M target

6 Juli 2016 DBD < 95 % 81.25 % Tidak memenuhi Menjadwalkan sosialisasi lintas program Melaksanakan sosialisasi lintas program dan lintas
ABJ masih rendah target dan lintas sektor sektor

7 Juli 2016 PROGRAM 20 % 8.5 % Tidak memenuhi Melaksanakan Kerja sama lintas program Meningkatkan Kerja sama lintas program untuk
PENGEMBANGAN target untuk kegiatan Deteksi Dini kegiatan Deteksi Dini
Jiwa
Mengetahui Plered,
Kepala UPT Puskesmas Plered Penanggung Jawab UKM

dr. DEWI WASKITO NINGTIYAS INTAN KANIA DEWI


NIP 19770706 200604 2 031 NIP 19820118 200312 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED KECAMATAN PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No 40, Tegalsari, Plered, Cirebon 45154

BUKTI HASIL PELAKSANAAN MONITORING UKM SEMESTER 2


6.1.5.2 TAHUN 2016

NO WAKTU UPAYA TARGET CAKUPAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
1 Des PROMKES 65 % 25.42 % Tidak memenuhi Menjadwalkan Sosialisasi Pelaksanaan Sosialisasi tentang PHBS
2016 Pendataan PHBS target tentang PHBS rumah tangga rumah tangga dengan lintas sector dan
dengan lintas sector dan lintas lintas program, belum terlaksana.
program di tahun 2017
2 Des KESLING 75 % 56.57 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang IS Rumah Mensosialisasi tentang IS Rumah Sehat,
2016 Cakupan IS rumah target Sehat. Akan dilaksanakan di belum terlaksana.
Sehat tahun 2017
3 Des PERBAIKAN GIZI 90 % 106.92 % memenuhi target Membuat jadwal untuk Pemberiaan Vitamin A pada Bayi di bulan
2016 MASYARAKAT pemberiaan Vitamin A pada Bayi agustus
Pemberiaan di bulan agustus
Kapsul Vitamin A
bagi Bayi masih
rendah
4 Des KIA/KB 80 % 148. 08% memenuhi target Membuat sasaran Resti sesaaat Melaksanakan Pertemuan Tim Resti
2016 Cakupan tingginya setiap bulan dan membuat
kasus Komplikasi jadwal pertemuan Tim
Komplikasi
5 Des TB Paru : 85 % 46.15 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang Penyakit Penyuluhan tentang Penyakit TBC, belum
2016 Penemuan BTA target TBC, pencarian suspect TB di terlaksana.
(+) tahun 2017.
6 Des DBD : ABJ rendah 95 % 82.37 % Tidak memenuhi Menjadwalkan sosialisasi lintas Melaksanakan sosialisasi lintas program
2016 target program dan lintas sector di dan lintas sector, belum terlaksana.
tahun 2017.
7 Des PROGRAM 100 % 43.47 % Tidak memenuhi Melaksanakan Kerja sama lintas Meningkatkan Kerja sama lintas program
2016 PENGEMBANGAN target program untuk kegiatan Deteksi untuk kegiatan Deteksi Dini, belum
Jiwa ( deteksi dini Dini di tahun 2017. terlaksana.
pasien jiwa )

Mengetahui Plered, 30 Desember 2016


Kepala UPT Puskesmas Plered Penanggung Jawab UKM

dr. DEWI WASKITO NINGTIYAS INTAN KANIA DEWI


NIP 19770706 200604 2 031 NIP 19820118 200312 2 003
ALUR PELAYANAN PASIEN

No. Dokumen 440/C/SOP/VII/03/16/007

No. Revisi 0
SOP
TanggalTerbit 07 Maret 2016

Halaman 1/1

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2031 PLERED

Alurpelayananpasienadalah proses urutanpelayananpasien di


PENGERTIAN PuskesmasPleredsesuaikebutuhanpasienberdasarkandengankete
ntuan yang berlaku
Agar
TUJUAN sejakawalpasien/keluargamemperolehinformasidanpahamterhadap
tahapandanprosedurpelayananklinis.
KEBIJAKAN SK Kepala UPT PuskesmasPlered No:
800/A/SK/IX/03/16/047PelayananKlinis.
REFERENSI Permenkes no 75 tahun 2014tentangPuskesmas
1. Petugasinformasimempersilahkanpasien yang
datanguntukmengambilnomorurutsesuaidenganwarnakelompo
kumurdanmemintapasienuntukmenunggu di ruangtunggu,
2. Petugaspendaftaranmemanggilpasiensesuainomorurutdanmen
daftarkanpasien,
3. Petugaspendaftaranmenyimpanrekammedisditempat yang
sudahdisiapkan, kemudianpetugas BP
mengambilRekamMedistersebut yang
kemudianuntukdilakukanpemeriksaan.
4. Petugaspada unit pelayananmemeriksapasien,
5. Petugaspada unit pelayananmerujukpasienke unit
terkaitsesuaidengankebutuhanpasienjikamemerlukanpemeriks
PROSEDUR aanpenunjang,
6. Petugastersebutmenegakkandiagnosadanmembuatresepuntuk
pasienrawatjalan, danmemberikaninform
consentuntukpasienrawatinap, setelahpetugasdalam unit
pelayanantersebutmenerimahasilpemeriksaanpenunjang,
7. Petugasmemintapasienmenyerahkanreseppadabagianobat /
apotik,
8. Petugaspadabagianobatmenerimaresepdanmenyiapkanobat,
9. Petugasmemberikanobatpadapasiendanmenjelaskanprosedur
mengkonsumsinyajikapasienmerupakanpasienrawatjalan,
10. Petugasberkoordinasidenganpetugasponeduntukmempersiapk
anperawatanselanjutnya. Jikapasienmerupakanpasienyang
memerlukanobservasilebihlanjut.
UNIT TERKAIT Semua unit dan divisi yang terkait dalam Puskesmas

Rekaman Historis Perubahan


Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Telp (0231) 322311
E-mail : [email protected]
CIREBON 45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/VII/03/16/001
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas

TENTANG

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN


DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN
DI UPT PUSKESMAS PLERED

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

Menimbang : a. bahwa untuk menjamin tercapainya hasil mutu


pelayanan yang sesuai harapan pasien, diperlukan
komunikasi yang baik antara petugas pemberi layanan
dengan pasien maupun keluarganya;

b. bahwa agar komunikasi antara petugas pemberi layanan


dengan pasien dapat berjalan optimal, dipandang perlu
untuk melakukan identifikasi hambatan budaya, bahasa,
kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b,


perlu menetapkan keputusan Kepala UPT Puskesmas
Plered tentang Kewajiban Mengidenfikasi Hambatan
Budaya, Bahasa, Kebiasaan dan Hambatan Lain Dalam
Pelayanan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004, tentang Praktik


Kedokteran;

2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang


Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.


128/Men.Kes/SK/II/ 2004 tentang Kebijakan Dasar
Puskesmas;

4. Peraturan Menteri Kesehatan No.290/MENKES/PER/


III/2008 Tentang Persetujuan Tindakan Kedokteran;

5. Peraturan Menteri Kesehatan No.1691/MENKES/PER/


VIII/2011 Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PLERED TENTANG


KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA,
BAHASA, KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN DALAM
PELAYANAN DI UPT PUSKESMAS PLERED;

KESATU : Menentukan kewajiban mengidentifikasi hambatan budaya,


bahasa, kebiasaan dan hambatan lain dalam pelayanan menjadi
kewajiban bersama baik Kepala Puskesmas, petugas pendaftaran
maupun petugas pemberi layanan klinis;

KESATU : Identifikasi hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan


lain dalam pelayanan sebagaimana diktum Pertama
dilaksanakan sekali dalam setahun dalam sebuah rapat
koordinasi antara Kepala Puskesmas dengan petugas
pendaftaran dan petugas pemberi layanan klinis;

KETIGA : Segala hambatan budaya, bahasa, kebiasaan dan hambatan lain


dalam pelayanan yang diidentifikasi pada saat rapat koordinasi,
dilakukan tindak lanjut untuk meminimalkan hambatan
sehingga proses pelayanan berjalan lancar;

KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila


dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka
akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 800/C/SK/VII/03/16/001
TENTANG : KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI
HAMBATAN BUDAYA, BAHASA,
KEBIASAAN DAN HAMBATAN LAIN
DALAM PELAYANAN DI UPT
PUSKESMAS PLERED

KEWAJIBAN MENGIDENTIFIKASI HAMBATAN BUDAYA, BAHASA, KEBIASAAN


DAN HAMBATAN LAIN DALAM PELAYANAN

HAK PASIEN

1. Pasien berhak memperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas Plered.
2. Mendapatkan pelayanan yang adil, jujur dan manusiawi.
3. Memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai standar profesi
kedokteran.
4. Mendapat asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
5. Mendapat asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
6. Mendapat informasi lengkap seputar tindakan medis yang meliputi :
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Prognosis penyakitnya.
d. Perkiraan biaya yang dibutuhkan
7. Memilih tenaga medis yang akan memberikan pengobatan dan perawatan.
8. Meminta konsultasi dengan tenaga medis lain di lingkungan Puskesmas
Plered tentang penyakitnya dengan sepengetahuan tenaga medis yang
merawat.
9. Berhak atas kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data medisnya.
10. Menyetujui / memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga medis sehubungan dengan penyakitnya.
11. Menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas Plered.
13. Mengajukan usul, kritik dan saran untuk perbaikan Puskesmas dalam
pemberian pelayanan.
14. Mendapatkan informasi tentang isi Rekam Medis.
KEWAJIBAN PASIEN

1. Pasien dan keluarganya wajib mentaati segala peraturan dan tata tertib yang
berlaku di Puskesmas Plered.
2. Wajib mematuhi segala instruksi dokter dan perawat selama proses
pengobatan dan perawatan.
3. Wajib memberi informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang
diderita kepada tenaga medis yang merawatnya.
4. Pasien dan atau penanggungnya wajib melunasi semua biaya pengobatan
dan perawatan di Puskesmas Plered.
5. Pasien dan atau penanggungnya wajib memenuhi kesepakatan / perjanjian
yang telah dibuatnya (memberi informed consent).
6. Wajib menghormati hak petugas yang memberi pengobatan dan perawatan.
7. Wajib berterus terang apabila timbul masalah.
8. Wajib memeriksakan sedini mungkin.
9. Wajib berobat ulang (kontrol) sesuai anjuran.
10. Wajib beritikad baik kepada tenaga kesehatan dan Puskesmas.

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
PENYUSUNAN RENCANA LAYANAN KLINIS

No. Kode : 440/C/dt/VII/03/16/017


Terbitan : 0
DAFTAR
No. Revisi : 1
TILIK
Puskesmas Tgl. Mulai Berlaku : 05 Januari 2017
Plered Halaman : 1

Unit :
Nama Petugas :
Tgl. Pelaksanaan :

Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas poli mengambil kartu rekam medis pasien ke
meja pendaftaran?
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ruang periksa?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa?
4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik?
5 Apakah Petugas menegakkan diagnosa pasien?
6 Apakah Petugas menyusun rencana penatalaksanaan pasien
sesuai dengan masalah kesehatan pasien?
7 Apakah Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain bila
pasien membutuhkan penanganan tim kesehatan lain?
8 Apakah Petugas melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana layanan yang telah di susun?
9 Apakah Petugas mengevaluasi segera ( Formatif ) untuk
tindakan yang sudah dilakukan?
10 Apakah Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah
kesehatan pasien belum teratasi?
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan?

CR : ( Jumlah ya / Jumlah ya + tidak % )

Pelaksana/Auditor

dr. Citra Setanggi


NIP. 19870401 201412 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158

BUKTI HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT LAYANAN KLINIS TAHUN 2016

TAHAPAN HASIL RENCANA TINDAK EVALUASI TINDAK LANJUT


NO TINDAK LANJUT
KEGIATAN EVALUASI LANJUT TINDAK LANJUT EVALUASI
1. Penerimaan rekam Sesuai Menjadwalkan koordinasi Pelaksanaan Pelaksanaan Meningkatkan koordinasi
medis pasien dari petugas bp dengan koordinasi koordinasi petugas petugas bp dan petugas
petugas pendaftaran petugas bp dan bp dan petugas pendaftaran
pendaftaran petugas pendaftaran
pendaftaran berjalan dengan
baik
2. Petugas memanggil Sesuai Meningkatkan sikap Menerapkan sikap Pelaksanaan Tetap melayani pasien
pasien masuk ruang petugas dalam cepat dan ramah tahapan kegiatan sesuai dengan motto
periksa pemanggilan pasien petugas terhadap dalam pemanggilan puskesmas
untuk masuk ke ruang pasien pasien sudah
periksa sesuai dengan
aturan yang ada

3. Petugas melakukan Sesuai Meningkatkan tahapan Menerapkan sikap Pelaksanaan Meningkatkan pengetahuan
anamnesa anamnesa yang sesuai ramah pada saat tahapan dalam petugas dalam
dengan standar yang ada berkomunikasi melakukan menganamnesa pasien
dengan pasien anamnesa pada
pasien berjalan
dengan baik
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158

4. Petugas melakukan Sesuai Meningkatkan Menerapkan sikap Pemeriksaan fisik Melaksanakan pemeriksaan
pemeriksaan fisik kemampuan petugas ramah pada saat dillakukan dengan fisik sesuai dengan standar
dalam melaksanakan melakukan baik oprasional dan prosedur
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
5. Petugas Sesuai Menegakkan diagnose Menerapkan sikap Pelaksanaan Memberikan diagnose
menegakkan pasien yang sesuai ramah pada saat tahapan dalam sesuai dengan keluhan
diagnose pasien dengan standar yang ada berkomunikasi menegakan pasien
dengan pasien Diagnosa pada
pasien berjalan
dengan baik
6. Petugas menyusun Sesuai Meningkatkan pelayanan Melayanani Penanganan pasien Memberikan pelayanan
rencana sesuai standar kesehatan pasien sesuai sesuai dengan SOP sesuai diagnose yang
penatalaksanaan dengan standar sudah di tegakkan
pasien sesuai
dengan masalah
kesehatan pasien
7. Petugas kolaborasi Sesuai Meningkatkan kerjasama Bekerja sama Pelaksanaan kerja Semua tim dapat diajak
dengan tim dengan tim kesehatan dengan tim sama berjalan baik kerja sama dengan baik
kesehatan lain bila yang lain bila ada pasien kesehatan lain
pasien yang membutuhkan bila membutuhkan
membutuhkan konsultasi koordinasi
penanganan tim (lab,gigi,konsultasi dll)
kesehatan lain
8. Petugas Sesuai Melaksanakan tindakan Lakukan tindakan Pelayanan tindakan Semua prosedur diterapkan
melaksanakan sesuai dengan rencana sesuai rencana berjalan dengan
tindakan sesuai layanan yang sudah baik
dengan rencana disusun
layanan yang telah
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158

di susun

9. Petugas Sesuai Dokter mengevaluasi evaluasi segera Evaluasi selalu Evaluasi sesuai dengan
mengevaluasi segera tindakan yang tindakan yang dilakukan format yang ada rekam
segera (formatif sudah dilakukan sudah dilakukan medis
)untuk tindakan
yang sudah
dilakukan
10. Petugas menyusun Sesuai Menyusun rencana tindak Rencana yang Implementasi Evaluasi berdasarakan
rencana tindak lanjut bila masalah sudah disususn di sesuai intervensi seberapa besar pencapaian
lanjut bila masalah kesehatan pasien yang implementasikan tujuan umum dan khusus
kesehatan pasien belum teratasi dengan yang telah disusun
yang belum teratasi kunjungan rumah
11. Petugas sesuai Mendokumentasikan Didokumentasikan Pendokumentasian Format Dokumentasi
mendokumtasikan semua kegiatan yang sesuai dengan sesuai dengan dilengkapi
kegiatan dilakukan apa yang sudah format yang ada
dilaksanakan

Plered, 30 Desember 2016

Mengetahui Penanggung Jawab UKP


Kepala Puskesmas Plered

dr.Dewi Waskito Ningtiyas dr.Citra Setanggi


NIP.19770706 200604 2 031 NIP.19870401 201412 2 002
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158

p
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/VIII/03/16/011
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas

TENTANG
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI UPT PUSKESMAS PLERED

BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

MENIMBANG : a. bahwa menunjang diagnosis penyakit dan peningkatan


pelayanan klinis di UPT Puskesmas Plered maka di
perlukan pengembangan pelayanan klinis yaitu melalui
pemeriksaan laboratorium Puskesmas;

b. bahwa untuk melaksanakan pemeriksaan laboratorium


perlu di tentukan jenis-jenis pemeriksaan laboratorium
yang dapat dilakukan di UPT Puskesmas Plered;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a dan b


perlu menetapkan Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Plered tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium
Puskesmas.

MENGINGAT : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun


2009 tentang Pelayanan Publik;

2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun


2009 tentang Kesehatan;

3. Keputusan Mentri Kesehatan


No.364/MENKES/SK/III/2003 tentang laboratorium
kesehatan;

4. Keputusan Mentri Kesehatan RI No.


128/MENKES/SK/II/2004 tentang kebijakan dasar
puskesmas;

5. Keputusan Mentri Kesehatan No


1674/MENKES/SK/XII/2005 tentang pedoman jejaring
pelayanan laboratorium kesehatan;

6. Keputusan Menteri RI No 37 tahun 2012 tentang


penyelenggaraan laboratorium Pusat Kesehatan
Masyarakat;
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi puskesmas Klinik Pratama, Tempat
Praktik Mandiri Dokter, Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi;

MEMUTUSKAN

MENETAPKAN : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG JENIS-JENIS


PEMERIKSAAN LABORATORIUM DI UPT PUSKESMAS
PLERED;

KESATU : Menentukan jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang


dapat dilaksanakan di puskesmas Plered sebagai mana
terlampir dalam keputusan ini;

KESATU : Jenis-jenis pemeriksaan laboratorium yang tersedia terlampir


dalam lampiran surat keputusan ini;

KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dalam penetapannya akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS
NOMOR : 800/C/SK/VIII/03/16/010
TENTANG : JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI UPT PUSKESMAS PLERED

JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA


DI PUSKESMAS PLERED

NO JENIS-JENIS PEMERIKSAAN

1. Pemeriksaan Haemoglobin
2. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
3. Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
4. Pemeriksaan Golongan Darah
5. Pemeriksaan Gula Darah
6. Pemeriksaan Asam Urat
7. Pemeriksaan Kolesterol
8. Pemeriksaan Protein Urin
9. Pemeriksaan Reduksi Urin
10. Pemeriksaan Anti HIV

11. Pemeriksaan Rapid Sifillis

12. Pemeriksaan IMS Sediaan kering

13. Pemeriksaan IMS Gonorrhoeae

14. Pemeriksaan BTA

15. Pemeriksaan Tes Kehamilan

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen 440/C/SOP/VIII/03/16/048

No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016

Halaman 1/2

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED

Pemeriksaan laboratorium adalah salah satu sarana kesehatan


yang melakukan kegiatan pemeriksaan untuk menunjang
PENGERTIAN
diagnosa suatu penyakit.

Menetapkan pedoman untuk menegakan diagnosa suatu


penyakit dan monitoring terafi suatu penyakit di laboratorium Upt
TUJUAN
Puskesmas Plered.

Keputusan Kepala UPT Puskesmas Plered Nomor :


800/C/SK/VIII/03/16/012 tentang permintaan, pemeriksaan ,
KEBIJAKAN
penerimaan, pengambilan dan penyimpanan spesimen

1. Kepmenkes RI No. 364/Menkes/SK/III/ 2003 tentang


Laboratorium Kesehatan
2. Kepmenkes RI No. 298/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman
REFERENSI Akreditasi Laboratorium Kesehatan
3. Pedoman Praktik Laboratorium yang Benar (good laboratory
practice)

1. Pasien umum/pasien rujukan datang menuju loket


pendaftaran
2. Pasien umum diperiksa terlebih dahulu di ruang BP Umum/
KIA-KB/ GIGI sesuai dengan keluhan pasien.
3. Pasien umum membawa surat pengantar dari ruang BP
Umum, KIA-KB, GIGI
4. Pasien rujukan membawa surat pengantar dari bidan praktek
swasta atau dokter luar
PROSEDUR
5. Petugas mengambil sampel untuk pemeriksaan yang diminta
6. Petugas melakukan pemeriksaan laboratorium yang diminta
7. Petugas mencatat data pasien, dan menvalidasi hasil
pemeriksaan
8. Petugas memberikan hasil pemeriksaan kepada pasien
setelah selesai pemeriksaan dan meminta pasien untuk
kembali ke petugas pemberi rujukan pemeriksaan.

UNIT TERKAIT Semua Unit pelayanan klinis


PEMERIKSAAN LABORATORIUM

No. Dokumen 440/C/SOP/VIII/03/16/048


UPT
PUSKESMAS No. Revisi 0 dr. Dewi WNT
PLERED SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016

Halaman 2/2

DIAGRAM ALIR PASIEN PASIEN RUJUKAN

LOKET PENDAFTARAN

BP UMUM, KIA-KB, GIGI

RUANG LABORATORIUM

PENGAMBILAN SPESIMEN

PEMERIKSAAN SPESIMEN

VALIDASI HASIL

PENGAMBILAN HASIL

Rekaman historis perubahan

No Isi Perubahan Tanggal. Mulai Diberlakukan


PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegal sari Plered Tlp.( 0231) 322311
Email : [email protected] Kode Pos 45158

BUKTI PENGUMPULAN DATA DAN MUTU LAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK
NO Ruangan Bukti Hasil Kegiatan Jadwal
1 Pendaftaran 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Sudah tepat pasien sesuai tujuan
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko
2 Rawat Jalan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko pasien
jatuh
3 Ruang Tindakan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko pasien
jatuh

Plered, 30 juni 2016


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Plered TIM PMKP

Dr. DewiWaskitoNingtyas DewiSuciati, Amd.Keb


NIP. 19770706 200604 2 031 NIP. 19751017 200701 2 006
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegal sari Plered Tlp.( 0231) 322311
Email : [email protected] Kode Pos 45158

BUKTI PENGUMPULAN DATA DAN MUTU LAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK
NO Ruangan Bukti Hasil Kegiatan Jadwal

1 Pendaftaran 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali


2. Komunikasi yang efektif
sudah dilakukan
3. Sudah tepat pasien sesuai
tujuan
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko
infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Ada pengurangan resiko
2 Rawat Jalan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif
sudah dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko
infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Ada pengurangan resiko
pasien jatuh

3 Ruang Tindakan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali


2. Komunikasi yang efektif
sudah dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko
infeksi terkait pelayanan
kesehatan
6. Ada pengurangan resiko
pasien jatuh

Plered, 28 Desember 2016


Mengetahui
Kepala UPT Puskesmas Plered TIM PMKP

Dewi Suciati, Amd.Keb


Dr. Dewi Waskito Ningtyas NIP. 19751017 200701 2 006
NIP. 19770706 200604 2 031
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegalsari Plered Tlp (0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON
45158

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/IX/03/16/023
Lampiran : 1 ( satu ) berkas

Tentang

KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM MENINGKATKAN MUTU KLINIS


DAN KESELAMATAN PASIEN

KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu klinis dan


keselamatan pasien puskesmas perlu susun kewajiban
tenaga klinis dalam peningkatan mutu klinis dan
keselamatan pasien khusunya di wilayah UPT Puskesmas
Plered.

b. bahwa sehubungan dengan butir a tersebut diatas maka


perlu menetapkan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas
Plered tentang Kewajiban tenaga Klini dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia,Nomor 36 Tahun


2009,tentang Kesehatan;
2. Undang-undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun
2014, tentang Tenaga kesehatan;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun
2012 tentang Sistem KesehatanNasional;
4. Peraturan Presiden No 12 Tahun 2013, pasal 42 tentang
Jaminan Kesehatan Nasional;
5. Peraturan Kementerian Kesehatan No.
1691/MENKES/PER/VIII/2011, tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit.
6. Peraturan Kementerian Kesehatan, Nomor 71 Tahun 2013
tentang Jaminan Kesehatan Nasional, Tahun 2019
akreditasi sebagai salah satu syarat credentialing;
7. Peraturan Menteri Kesehatan, Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Nomor
828/Menkes/SK/IX/2008 tentang Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
9. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon, Nomor 5 Tahun
2008, tentang pembentukan organisasi dinas daerah
Kabupaten Cirebon;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEWAJIBAN


TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN
KESELAMATAN PASIEN DI UPT PUSKESMAS PLERED

Kesatu : Setiap Tenaga Klinis wajib melakukan upaya peningkatan


mutu klinis;
Kedua :
Setiap Tenaga Klinis harus memperhatikan keselamatan
pasien dalam memberikan pelayanan kesehatan;

Ketiga : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan


dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan seperlunya.

Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 1 Maret 2016
Kepala UPT Puskesmas Plered,

dr. Dewi Waskito Ningtiyas


NIP. 19770706 200604 2 031
SISTEM MANAJEMEN
PANDUAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS PLERED

UPT PUSKESMAS PLERED PUSKESMAS


JL. Otto Iskandardinata No. 40 Tegal Sari PleredTlp. ( 0231 ) 322311 PLERED DINAS
KAB. CIREBON
Email : [email protected] KodePos 45158 KESEHATAN
Jl. Sunan Kalijaga
No. 7 Sumber KAB. CIREBON
No. Dokumen : No. Revisi : 0 Tgl. Terbit : 1 Maret 2016 Hal.: 1/1
800/C/SK/IX/03/16/023
LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS NOMOR 800/SK/IX/16/023
TENTANG : KEWAJIBAN TENAGA
KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU
KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN DI
UPT PUSKESMAS PLERED

PANDUAN PROGRAM KESELAMATAN PASIEN


DI PUSKESMAS PLERED

STANDAR KESELAMATAN PASIEN


Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu :
1. Hak pasien
Standar : Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi
tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian yang
tidak diharapkan.
Kriteria : Harus ada dokter penanggungjawab pelayanan, wajib memberikan penjelasan
kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan untuk pasien
termasuk kemungkinan kejadian yang tidak diharapkan

2. Mendidik pasien dan keluarga


Standar : Puskesmas harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggungajwab pasien dalam asuhan pasien.
Kriteria : Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien dan keluarga pasien yang merupakan partner dalam asuhan pasien

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan


Standar : Puskesmas menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriteria : Terdapaat koordinasi pelayanan secara menyeluruh dari saat pasien masuk,
pemeriksaan,diagnosis,perencanaan pelayanan,tindakan pengobatan dan rujukan pasien.

4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan


program peningkatan keselamatan pasien
Standar : Puskesmas harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada,
monitoring dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara
intensif kejadian yang tidak diharapkan dan melakukan perubahan untuk meningkatkan
kinerja serta keselamatan pasien.
Kriteria : Setiap puskesmas harus melakukan proses desain yang baik, mengacu pada
visi,misi dan tujuan puskesmas.

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien


Standar :Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program keselamatan pasien
secara terintegrasi dalam organiasasi melalui penerapan tujuh langkah menuju
keselamatan pasien, pimpinan menjamin berlangsungnya program untuk identifikasi
resiko keselamatan pasien dan program mengurangi kejadian tidak diharapkan,
pimpinan mendorong untuk menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan
individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien.
Kriteria : Terdapat Tim PMKP untuk mengelola program keselamatan pasien dan Tim
TKPP untuk identifikasi dan meminimalkan insiden kejadian muali dari kejadian nyaris
cedera sampai kejadian tidak diharapkan.

6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien


Standar : Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan untuk
meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
Kriteria : Memiliki program pendidikan dan pelatihan dan orientasi bagi staf baru yang
memuat topik keselamatan pasien sesuai dengan tugasnya masing-masing

7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien


Standar : Merencanakan dan mendesain proses menejemen informasi keselamatan
pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal, transmisi data dan
informasi harus tepat waktu.

Kriteria : Disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses menejemen


untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan psien

SASARAN II : PENINGKATAN KOMUNIKASI YANG EFEKTIF

Standar : Puskesmas mengembangkan pendekatan untuk meningkatkan efektifitas komunikasi


antar para pemberi layanan.

Elemen Penilaian :

1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan
ditulisakan secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lengkap lisan dan telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara
lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau menyampaikan
hasil pemeriksaan.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi
lisan atau melalui telepon secara konsisten.

SASARAN III : PENINGKATAN KEAMANAN OBAT YANG PERLU DIWASPADAI


(HIGH-ALERT)

Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk memperbaiki keamanan obat-


obat yang perlu diwaspadai (high-alert)

Elemen Penilaian :

1. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan agar memuat proses identifikasi,


menetapkan lokasi,pemberian label, dan penyimpanan obat-obat yang perlu diwaspadai
(high-alert) : epinefrin injeksi,lidokain injeksi, antiglikemik oral.MgSO4,Oxitocin
injeksi.
2. Implementasi kebijakan dan prosedur.
3. Penyimpanan obat high-alert tidak berada di unit pelayanan pasien kecuali jika
dibutuhkan secara klinis dan tindakan diambil untuk mencegah pemberian yang kurang
hati-hati di area tersebut sesuai kebijakan.
4. Obat-obat high alert yang disimpan pada unit pelayanan pasien harus diberi label yang
jelas, dan disimpan pada tempat yang khusus dengan memonitor tanggal kadaluarsa
obat.

SASARAN IV : KEPASTIAN TEPAT- LOKASI, TEPAT-PROSEDUR,TEPAT-PASIEN


OPERASI

Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk memastikan tepat-lokasi,tepat-


prosedur,tepat-pasien.

Elemen Penilaian :

1. Puskesmas menggunakan tanda yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi
tindakan medis dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Puskesmas menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saatpra
tindakan tepat lokasi,tepat prosedur,dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan
yang diperlukan tersedia,tepat dan fungsional.
3. Petugas melengkapi form inform consent sebelum dimulainya suatu tindakan medis.
4. Prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk memastikan
tepat lokasi, tepat prosedur,dan tepat pasien termasuk prosedur medis dan dental yang
dilaksanakan diluar ruang tindakan.

SASARAN V : PENGURANGAN RESIKO INFEKSI TERKAIT PELAYANAN


KESEHATAN

Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian :
1. Puskesmas mengadopsi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum (al dari WHO Patient Safety).
2. Puskesmas merupakan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.

SASARAN VI : PENGURANGAN RESIKO PASIEN JATUH

Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari
cedera karena jatuh

Elemen Penilaian :

1. Puskesmas menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan
melakukan assesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan,dan lain-lain
2. Langkah langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada
hasil assesmen dianggap beresiko jatuh.
3. Langkah langkah dimonitor hasilnya,baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh
dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan
berkelanjutan resiko pasien cedera akibat jatuh di puskesmas : Handle dinding, kursi
roda, klosed duduk, Papan petanda lantai basah, Step/ tangga naik pasien ketempat
tidur.

TUJUH LANGKAH MENUJU KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS

1. Membangun Kesadaran Akan Nilai Keselamatan Pasien


2. Memimpin Dan Mendukung Staf
3. Mengintegrasikan Aktifitas Pengelolaan Resiko
4. Mengembangkan Sistem Pelaporan’
5. Melibatkan Dan Berkomuniaksi Dengan Pasien
6. Belajar Dan Berbagi Pengalaman Tentang Keselamatan Pasien
7. Mencegah Cedera Melalui Implementasi Sistem Keselamatan pasien.

Plered, 1 Maret 2016


Kepala UPT Puskesmas Plered

dr.Dewi Waskito Ningtiyas


NIP.19770706 200604 2 031
PENYUSUNAN LAPORAN
LAYANAN KLINIS
No. Dokumen : SOP/KTU/PLRD/
053
SOP No. Revisi : 0
Tanggal Terbit : 18 Januari 2016
Halaman : 1/2

Pemerintah
Kabupaten PUSKESMAS
dr.Dewi Waskito Ningtiyas
Cirebon NIP. 19770706 200604 2 031
PLERED

1. Pengertian Prosedur ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai dasar untuk
menyusun pelayanan klinis.

2. Tujuan Pelayanan klinis yang diselenggarakan berdasarkan prosedur standart


diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan.
3. Kebijakan a. Keputusan Kepala Puskesmas Plered No. 175/SK/K-PKM.PLRD/I/2016,
tgl. 02-01-2016 tentang penyusunan indikator klinis dan indikator prilaku
pemberi layanan klnis dan penilaiannya

4. Referensi  UU RI No.36 th 2009 ps. 5 tentang pelayanan, monitoring, dan


evaluasi pelayanan kesehatan di puskesmas
 Permenkes 75 th 2014 tentang puskesmas
 Permenkes 1483 th 2010 tentang standart pelayanan kedokteran
5. Prosedur Kepala puskesmas dan tim peningkatan mutu pelayanan klinis
mengadakan pertemuan membahas:
1. Prioritas prosedur layanan klinis yang harus disusun dengan
mempertimbangkan: visi, misi puskesmas tingkat kegawatan
penyakit, kondisi 10 besar penyakit yang ditemui di puskesmas,
kemampuan puskesmas
2. Data literatur yang diperlukan dalam penyusunan
3. Tim mutu pelayanan klinis membuat SPO layanan klinis
4. Pertimbangan masing-masing unit dalam penyusunan SPO
5. Pelaksanaan SPO.
6. Unit Terkait Ka Puskesmas, Tim mutu pelayanan klinis

7. Dokumen Terkait Pedoman laporan layanan klinis.

8. Rekaman
Historis
No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diberlakukan
PENYUSUNAN LAPORAN LAYANAN
KLINIS
No. Dokumen 440/C/Dt/IX/03/16/130

No. Revisi 0
DAFTAR Tanggal
TILIK Terbit
07 Maret 2016

Halaman 1/2

PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED

TIM MUTU PELAYANAN KLINIS


Bulan:

No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Kepala Puskesmas dan Tim Peningkatan
Pelayanan Klinis mengadakan pertemuan yang
membahas tentang:
- Prioritas prosedur layanan klinis yang
mempertimbangkan visi misi puskesmas,
tingkat kegawatdaruratan penyakit, dan kondisi
10 besar penyakit yang ditemui di puskesmas
menurut kemampuan puskesmas
- Data literatur yang diperlukan dalam
penyusunan
- Tim mutu pelayanan klinis membuat SPO
layanan klinis
- Mempertimbangkan masing masing unit dalam
penyusunan SPO
- Pelaksanaan SPO

PENANGGUNG JAWAB

dr. Citra Setanggi


Nip.19870401 2001412 200 2

Anda mungkin juga menyukai