Dokumen Akred Plered Final
Dokumen Akred Plered Final
Dokumen Akred Plered Final
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otista No.40 Desa Tegalsari Kec. Plered Tlp (0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON 45158
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/A/SK/I/03/16/001
TENTANG
JENIS- JENIS PELAYANAN YANG ADA DI UPT PUSKESMAS PLERED
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun
2009, tentang Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
Kepala UPT Puskesmas Plered,
Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
A MASYARAKAT SEHAT YANG MANDIRI Berdasarkan Perda Kab. Cirebon No. 03 Tahun 2011
HASIL ANALISIS DAN RENCANA TINDAK LANJUT KELUHAN DAN UMPAN BALIK
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN PUSKESMAS
CIREBON PLERED
dr. Dewi Waskito Ningtiyas
NIP. 19770706 200604 2 031
Pengertian Sebagai upaya untuk memperoleh kualitas pelayanan mutu di
mata pelanggan.
- Petugas Program
- Petugas Tata Usaha
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN MASYARAKAT
DAN TANGGAP MASYARAKAT TERHADAP
MUTU PELAYANAN
No. Dokumen : 440/A/SOP/ /I/16
No. Revisi :0
PEMERINTAH SOP UPT
Tanggal Terbit : 07 Maret 2016
KABUPATEN Halaman : 2/2 PUSKESMAS
CIREBON PLERED
HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYAMPAIAN INFORMASI LINTAS SEKTOR
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN
HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT TERHADAP PENYAMPAIAN INFORMASI LINTAS PROGRAM
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered ketua POKJA ADMEN
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
NOMOR : 800/A/SK/II/03/16/006
TENTANG
KEWAJIBAN MENGIKUTI ORIENTASI BAGI , PENANGGUNG JAWAB PROGRAM
DAN PELAKSANA KEGIATAN YANG BARU
DI UPT PUSKESMAS PLERED
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016
Halaman 1/1
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED
Tgl. Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan Diberlakukan
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
JL. Otto Iskandar Dinata No. 40 Desa Tegalsari-Cirebon (0231) 322311
E-mail : [email protected] Kode Pos 45158
MONITORING KEBERSIHAN BAGIAN WC (TOILET)
UPT PUSKESMAS PLERED
▪Bulan : Tahun :
▪Area (Lokasi) :
Checklist ketuntasan kegiatan per-hari
No. Jenis Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Catatan
1 Menyikat lantai *
2 Membersihkan lantai dengan cairan
pembersih + cairan pengharum *
3 Mengosongkan tempat sampah
4 Membersihkan saringan (saluran) air
dari kotoran yang menyumbat
5 Membersihkan dinding-dinding *
6 Membersihkan langit-langit *
7 Membersihkan ventilasi *
8 Menguras bak / ember *
9 Mengecek kelayakan fungsi kran air
10 Mengecek alat / perlengkapan toilet
11 Mengecek kelayakan fungsi pengharum
ruangan
12 Mengecek kelayakan fungsi engsel,
gagang, kunci, gembok, gerendel pintu
13 Mengecek fungsi saklar dan lampu
14 Mengecek keberadaan papan (tulisan)
tata tertib & peringatan
15 Membersihkan kését *
SUPERVISI (paraf):
Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala
▪Area (Lokasi)__________________
13 Membersihkan keset *
Petugas
Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala
** coret salah satu
▪Area (Lokasi)__________________
Keterangan:
* kegiatan tersebut dilakukan secara berkala
** coret salah satu
KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN ORIENTASI BAGI PEGAWAI ALIH PROGRAM
A. Latar belakang
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai alih program
di UPT PUSKESMAS PLERED diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan dan
pembekalan kepada pegawai alih program yang akan memegang program baru di UPT
PUSKESMAS PLERED. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai untuk melakukan
pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan tugas pokok dan fungsi
sebagai pelaksana program yang menjadi tangung jawabnya.
Disamping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan pengenalan
bagi para pegawai pada tugas dan fungsi , sehingga pegawai dapat segera dapat
melaksanakan tugas dan fungsinya dengan segera dan mampu memberikan dukungan
yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di UPT PUSKESMAS PLERED.
Selanjutnya sebagai pelaksana program baru dilingkungan UPT PUSKESMAS
PLERED perlu diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
dan budaya kerja UPT PUSKESMAS PLERED. Penyesuaian diri yang tepat dan cepat
semakin mendukung sikap kerja pegawai sinergi dengan lingkungannya, sehingga
apabila ada permasalahan yang berkaitan dengan cara menyesuaikan diri, para
pegawai memiliki bekal untuk dapat menyelesaikan secara mandiri dan tidak
mempengaruhi kinerja dan akhirnya tidak berdampak buruk pada pelayanan kepada
masyarakat.
B.Dasar Pelaksanaan :
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 Tahun 2015 tentang akreditasi
puskesmas.
3. SK Nomor : tentang Kewajiban mengikuti program orientasi di UPT
Puskesmas Plered.
C.Pelaksanaan :
Orientasi Pegawai pemegang program baru yang bersifat pemberian materi
diberikan selama 2 hari sebagai pembekalan awal sebelum memasuki ruangan sesuai
dengan ketentuan penempatan program yang menjadi tanggung jawabnya..
D. Metode Pelaksanaan :
Metode yang digunakan adalah metode ajar klasikal dan diskusi oleh peserta
orientasi yang meliputi materi orientasi umum dan khusus, sebagai berikut :
1. Orientasi Umum disampaikan secara Klasikal yang berisi materi tentang :
a. Visi dan misi UPT PUSKESMAS PLERED
b. Aturan-aturan kepegawaian dan administrasi kepegawaian
c. Budaya dan tata nilai UPT Puskesmas Plered
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158
KERANGKA ACUAN
PELAKSANAAN ORIENTASI PEGAWAI BARU
A. Pendahuluan
Dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas kemampuan pegawai baru di
UPT PUSKESMAS PLERED diperlukan mekanisme untuk melakukan pembinaan
dan pembekalan kepada pegawai baru yang akan bekerja di lingkungan UPT
PUSKESMAS PLERED. Program tersebut dilaksanakan dalam jangka waktu
yang telah ditentukan untuk memberikan kesempatan kepada pegawai baru
untuk melakukan pengenalan terhadap tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
tujuan rekrutmen.
Di samping itu masa orientasi akan memberikan pemahaman dan
pengenalan bagi para pegawai baru pada tugas dan fungsi serta visi,misi
organisasi UPT PUSKESMAS PLERED, sehingga para pegawai baru dapat
segera melaksanakan tugas dan fungsi nya dengan segera dan mampu
memberikan dukungan yang tepat kepada pelaksanaan tugas pelayanan di UPT
PUSKESMAS PLERED.
Adapun visi UPT PUSKESMAS PLERED yaitu “terwujudnya masyarakat
sehat yang mandiri melalui pelayanan prima dan bermartabat di puskesmas
Plered. Dan Misi UPT PUSKESMAS PLERED yaitu:
1. Meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme petugas kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat
4. Meningkatkan dan memperdayakan guna mendorong kemandirian
masyarakat dan keluarga dalam pembangunan kesehatan dengan
mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat.
5. Meningkatkan penerapan etika dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat.
Motto UPT Puskesmas Plered “ kami berikan pelayanan cepat tepat dan
ramah”
Selanjutnya sebagai pegawai baru dilingkungan UPT PUSKESMAS PLERED
perlu diberikan pendampingan agar dapat menyesuaikan diri dengan nilai-nilai
dan budaya kerja di UPT PUSKESMAS PLERED. Penyesuaian diri yang cepat
dan tepat semakin mendukung sikap kerja para pegawai dan sinergi dengan
lingkungannya, sehingga ada permasalahan yang berkaitan dengan cara
menyesuaikan diri, para pegawai baru memiliki bekal untuk dapat menyelesaikan
secara mandiri dan tidak mempengaruhi kinerja dan akhirnya berdampak buruk
pada pelayanan kepada masyarakat.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mempersiapkan penanggung jawab dan pelaksana baru untuk memahami
tanggung jawab, tugas pokok dan fungsinya.
2. Tujuan Khusus
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandar Dinata No.40, Desa Tegalsari Cirebon Telp.:0231-322311
Email : [email protected], Kode Pos 45158
C. Dasar Pelaksanaan
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1199/MENKES/PER/X/2004
tentang Pedoman pengadaan Tenaga Kesehatann Dengan perjanjian Keja
Di Sarana Milik Pemerintah.
2. Peraturan Menkes RI Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi.
E. Sasaran
Penanggung jawab dan Pelaksana baru meliputi pemegang program ataupun
pelaksana kegiatan di UPT PUSKESMAS PLERED.
Mengetahui,
Kepala UPT Puskesmas Plered Koordinator Tata usaha
1
mencakup Kebijakan dan Sasaran Mutu, komitmen dan Manajemen , Organisasi
Puskesmas serta uraian singkat Proses-proses usaha yang dijalankan organisasi.
A. Latar Belakang
1. Profil Organisasi
a. Gambaran Umum Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang enyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat (UKM) dan upaya kesehatan perorangan
(UKP) tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
prefentif, untuk mencapai derajat kesehatan diwilayah kerjanya (Permenkes
No. 75 Tahun 2014).
2
Gambar 1
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Plered
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Gambar 2
Peta Posisi Wilayah Kerja Puskesmas Plered
Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon
Wotgali Y
Y
Kaliwulu Y Trusmi
Tegalsari Kulon
Y Y
Trusmi
Wetan
Panembahan
Y
3
Keberadaan Puskesmas Plered terdiri dari 6 desa yang seluruhnya
termasuk desa swakarsa. Luas wilayah keseluruhan 5,82 Ha. Jarak tempuh
ke Puskesmas Plered berkisar antara 0 hingga 7 km dengan waktu tempuh
menggunakan kendaraan roda dua antara 15 hingga 20 menit.Semua desa
mudah dijangkau baik menggunakan kendaraan roda dua, roda empat
maupun jalan kaki.
Tabel 1
Situasi Geografis
Data Geografis Puskesmas Plered Tahun 2016
Luas Waktu
Jarak Ke
No Desa Wilayah Tempuh ke
Puskesmas
(Ha) Puskesmas
JUMLAH 5,82
Tabel 2
Data Wilayah Puskesmas Plered Tahun 2016
4
Keadaan pegawai pada bulan Desember tahun 2016 adalah 61 orang, terdiri dari 8
pegawai laki-laki dan 53 pegawai perempuan dengan gambaran status
kepegawaian yang ada di PuskesmasPlered terdiri atas : PNS sebanyak 32 orang,
PKD sebanyak 3 orang, PTT sebanyak 6 orang dan Sukarelawan (sukwan)
sebanyak 20 orang. Adapun gambaran sumber daya manusia sesuai pendidikan
profesi yang bekerja di Puskesmas Plered, sebagai berikut :
Tabel 3
Situasi Ketenagaan di Puskesmas Plered
Tahun 2016
1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter Umum 1
3 Dokter Gigi 1
4 Perawat 15
5 Perawat Gigi 2
6 Bidan 22
7 Nutrisionis 2
8 Sanitarian 2
10 Apoteker 1
11 Asisten Apoteker 2
12 Analis Kesehatan 2
13 Pelaksana 5
14 Rekam Medik 1
15 Penjaga Malam 1
16 Petugas Kebersihan 2
Jumlah 61
5
Tabel 4
Sarana Kesehatan di Puskesmas Plered ahun 2016
2 Wahana yankesdas 1
3 Poskesdes 5
4 Posyandu 41
5 Posbindu 8
6 Pos UKK 1
7 Desa Siaga 6
10 BP swasta 1
11 Apotek 2
6
b. Visi dan Misi Organisasi
a) Visi Organisasi
Terwujudnya Masyarakat Sehat Yang Mandiri Melalui Pelayanan Prima dan
Bermartabat Di Puskesmas Plered
b) Misi Organisasi
1. Meningkatkan kemampuan, kualitas dan profesionalisme petugas
kesehatan
2. Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Meningkatkan akses pelayanan kepada masyarakat
4. Meningkatkan dan memberdayakan guna mendorong kemandirian
masyarakat dan keluargadalam pembangunan kesehatan dengan
mengupayakan perilaku hidup bersih dan sehat menjadi kebutuhan
masyarakat
5. Meningkatkan penerapan etika dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat
Berkaitan dengan mengemban misi puskesmas, maka dilakukan langkah-
langkah strategiuntuk mencapainya, antara lain :
c. Struktur Organisasi
Struktur organisasi UPT Puskesmas plered didasarkan kepada Peraturan Bupati
Cirebon Nomor 36 Tahun 2009, tentang Organisasi, Tugas, Fungsi dan tata kerja UPT
Puskesmas pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon ada pada lampiran pertama
manual mutu ini.
d. Motto
7
Motto kebijakan manajemen penyelenggaraan pelayanan kesehatan di UPT
Puskesmas Plered adalah “Kami Berikan Pelayanan dengan Cepat, Tepat dan
Ramah”.
e. Tata Nilai
Dalam mencapai visi dan misinya, UPT Puskesmas Plered berkomitmen untuk
menerapkan tata nilai SEHAT, sebagai berikut :
S= Santun (Sopan dalam tutur kata dan perilaku)
E= Empati (Melayani masyarakat dengan sepenuh hati)
H = Handal (Pelayanan yang diberikan oleh tenaga yang profesional)
A = Adil (Tidak membeda-bedakan pasien)
T =Teladan (Menjadi panutan dalam masyarakat dalam berperilaku hidup sehat)
2. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Plered telah menetapkan suatu
Kebijakan Mutu Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh
jajaran pengelola dan seluruh karyawan Puskesmas. Kebijakan Mutu tersebut
adalah :
a. Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan UPT Puskesmas plered
berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan dengan motto “Kami
Berikan Pelayanan Dengan Cepat, Tepat dan Ramah”. Untuk itu Kami
berkomitmen untuk memperbaiki proses pelayanan berdasarkan fakta.
b. Kebijakan teknis dalam perbaikan mutu dan keselamatan pasien ada pada
lampiran manual mutu ini.
8
3. Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
4. Pelayanan Gizi; dan
5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
6. Pelayanan Penyakit Tidak Menular
B. Ruang Lingkup
Lingkup Manual Mutu ini disusun berdasarkan persyaratan ISO 9001:2008 dan
standar akreditasi Puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen
mutu, tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan
yang terdiri dari penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat, Pelayan Klinis
Perseorangan, dan Upaya Kesehatan Pengembangan dan Penunjang sebagaimana
9
yang diuraikan pada proses bisnis. Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP ini
memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan manajemen risiko.
C. Tujuan
Tujuan Manual Mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Plered
dalam membangun sistem manajemen mutu baik untuk penyelenggaraan UKM
maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis (UKP).
10
12. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 1118);
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 6 Tahun 2013 tentang Kriteria Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Terpencil, Sangat Terpencil, dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan yang Tidak Diminati (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013
Nomor 153);
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2013 Nomor 906);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014
tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan Dalam Penyelenggaraan Program
Jaminan Kesehatan;
16. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
17. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter,
dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
18. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 3 tahun 2009 tentang Kesehatan
Ibu, Bayi Baru Lahir, Bayi dan Anak Balita (KIBBLA) (Lembaran Daerah
Kabupaten Cirebon tahun 2009 Nomor 3, seri E.3);
19. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 12 Tahun 2010 tentang perubahan kedua
atas peraturan Bupati Cirebon nomor 36 tahun 2009 tentang organisasi, tugas,
fungsi dan tata kerja unit pelaksana teknis Puskesmas pada Dinas Kesehatan
sebagaimana telah diubah dengan peraturan Bupati Cirebon nomor 72 tahun
2009 tentang perubahan kedudukan dan wilayah kerja unit pelaksana teknis
Puskesmas pada Dinas Kesehatan;
20. Keputusan Bupati Cirebon Nomor 440/Kep.196/Dinkes/2016 tentang
pemberian izin operasional unit pelaksana teknis Puskesmas Kabupaten
Cirebon;
21. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon Nomor 050/507/TU
tahun 2007 tentang Penataan Wilayah Kerja Puskesmas Dinas Kesehatan
Kabupaten Cirebon;
Acuan yang digunakan dalam menyusun manual mutu ini adalah : standar
akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008.
11
2. Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,
kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang
dicapai, makin tinggi efektifitasnya.
3. Efisiensi adalah sebagai kemampuan suatu unit pelayanan untuk mencapai
tujuan yang diinginkan, efisiensi selalu dikaitkan dengan tujuan organisasi
yang harus dicapai.
4. Kebijakan Mutu adalah maksud dan arahan menyeluruh dari suatu organisasi
tentang mutu yang dinyatakan secara resmi oleh manajemen puncak. Point
dalam kebijakan ini haruslah mencakup komitmen untuk mengikutsertakan
persyaratan dan meningkatkan keefektifan secara terus menerus dari suatu
sistem manajemen mutu dan harus konsisten dengan kebijakan organisasi
secara keseluruhan.
5. Kepuasan Pelanggan adalah perasaan senang seseorang yang muncul setelah
membandingkan antara persepsi/kesannya terhadap pelayanan yang telah
diterima.
6. Pasien adalah seorang individu yang mencari atau menerima
pelayanan/perawatan medis.
7. Pedoman/Manual Mutu adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah
langkah – langkah yang harus dilakukan dan merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan.
8. Pelanggan adalah orang atau pasien yang datang ke Puskesmas dengan
maksud dan tujuan serta harapan tertentu untuk mendapatkan pelayanan yang
mereka inginkan dengan baik dan menyenangkan.
9. Perencanaan Mutu adalah Suatu proses kegiatan secara urut yang harus
dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka mencapai tujuan yang
telah ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia secara
berhasil guna dan berdaya guna.
10. Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek). Antara sarana
dan prasarana tidak terlalu jauh berbeda, karena keduanya saling berkaitan dan
tidak dapat dipisahkan. Untuk membedakannya, sarana lebih ditujukan kepada
benda-benda yang bergerak, sedangkan prasarana lebih ditujukan untuk benda-
benda yang tidak bergerak.
11. Proses adalah serangkaian langkah sistematis, atau tahapan yang jelas dan
dapat ditempuh berulangkali, untuk mencapai hasil yang diinginkan. Jika
ditempuh, setiap tahapan itu secara konsisten mengarah pada hasil yang
diinginkan.
12. Rekaman adalah Keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang
identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa segala pelayanan
12
dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien dan pengobatan baik yang
dirawat inap, rawat jalan maupun yang mendapatkan pelayanan gawat darurat.
13. Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai
maksud atau tujuan pencapaian proses pelayanan yang bermutu.
14. Sasaran Mutu adalah target dari masing masing layanan/program yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu.
15. Tindakan Korektif adalah tindakan perbaikan penting yang dilakukan untuk
menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi
pelayanan medis maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan
melaporkannya kepada pihak manajemen.
16. Tindakan Preventif adalah sebuah tindakan pencegahan penting yang dilakukan
untuk menjamin sistem manajemen mutu bebas dari permasalahan dalam segi
pelayanan medis maupun program dengan cara mengidentifikasi masalah,
menganalisis akar masalah, mencari bentuk perbaikan dan pencegahannya, dan
melaporkannya kepada pihak manajemen.
13
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAANPELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Plered menetapkan, mendokumentasikan, memelihara sistem
manajemen mutu sesuai dengan standar akreditasi Puskesmas dan standar ISO
9001:2008. SIstem ini di susun untuk memastikan telah diterapkannya persyaratan
pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan pelayanan kepada
masyarakat baik penyelenggara upaya puskesmas maupun pelayanan klinik, yang
meliputi kejelasan penanggung jawab, penyediaan sumberdaya, penyelenggaraan
pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan yang berdasar kebutuhan masyarakat/
pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun, pelaksanaan pelayanan, dan
verifikasi terhadap proses pelayanan dan hasil-hasil yang dicapai, monitoring dan
evaluasi serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Secara Umum dokumen-dokumen dalam system manajemen mutu yang
disusun meliputi :
a. Dokumen level 1 : Kebijakan dan uraian singkat sistem manajemen mutu UPT
Puskesmas Plered;
b. Dokumen level 2: Pedoman/Manual;
c. Dokumen level 3: Standar Oprasional Prosedur (SOP);
d. Dokumen level4 : Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat
pelaksanaan kebijakan, pedoman dan prosedur.
Prosedur Pengendalian Dokumen di Puskesmas Plered ditetapkan oleh
Kepala UPT Puskesmas Plered yang dijadikan acuan oleh seluruh unit di
Puskesmas Plered.
Tujuan pengendalian Dokumen ini adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penertiban, distribusi dan sirkulasi dokumen.
1. Identifikasi Penyusunan/Perubahan Dokumen
Identifikasi kebutuhan, dilakukan pada tahap self assesmen dalam
pendampingan akreditasi.Hasil self assesmen digunakan sebagai acuan untuk
mengidentifikasi dokumen sesuai standar Akreditasi yang sudah ada di FTKP.
Bila dokumen sudah ada, dapat diidentifikasi dokumen tersebut masih efektif
atau tidak
2. Penyususnan Dokumen
Kepala Tata Usaha Puskesmas, Penanggung Jawab Admen di Puskesmas
Plered dan Penanggung Jawab UKM dan UKP bertanggung jawab terhadap
14
pelaksanaan identifikasi / perubahan serta penyusunan dokumen. Penyusunan
dokumen secara keseluruhan dikoordinir oleh tim mutu / tim akreditasi dengan
mekanisme sebagai berikut :
a) SOP yang telah disusun pelaksana atau unit kerja disampaikan ke Tim
b) Fungsi Tim Mutu di dalam penyusunan dokumen adalah :
(1) Memberikan tanggapan, mengkoreksidan memperbaiki dokumen yang
telah disusun oleh pelaksana atau unit kerja baik segi bahasa maupun
penulisan.
(2) Mengkoordinir proses pembuatan dokumen sehingga tidak terjadi
duplikasi/tumpang tindihdokumen antar unit
(3) Melakukan cek ulang terhadap dokumen yangditandatangani oleh
Kepala Puskesmas
3. Pengesahan Dokumen
Dokumen disahkan oleh Kepala Puskesmas
4. Sosialisasi Dokumen
Agar dokumen dapat dikenali oleh seluruh pelaksana maka perlu dilakukan
sosialisasi dokumen, khusus bagi SOP yang rumit maka perlu melaksanakan
SOP tersebut perlu untuk dilakukan pelatihan.
5. Pencatatan Dokumen, Distribusi dan Penarikan Dokumen, Kepala Puskesmas
menunjuk salah satu anggota Tim Mutu/Tim Akreditasi sebagai Petugas
pengendali Dokumen. Petugas tersebut bertanggungjawab atas :
a. Penomoran Dokumen
Tata cara Penomoran Dokumen diatur pada kebijakan pengendalian
dokumen, dengan ketentuan :
1) Semua dokumen harus diberi nomor
2) Kepala Puskesmas agar membuat kebijakan tentang pemberian nomor
sesuai dengan tata naskah yang dijadikan pedoman,
3) Pemberian nomor mengikuti tata naskah FTKP, atau ketentuan
penomoran (bisa menggunakan garis miring atau dengan sistem digit)
4) Pemberian nomor sebaiknya dilakukan secara terpusat
b. Pencatatan dalam daftar Dokumen Eksternal atau Internal.
c. Menyerahkan dokumen kepada pengusul untuk menggandakan
d. Mendistribusikan dokumen yang sudah di beri stempel terkendali. Tata cara
pendistribusian dokumen :
1) Distribusi adalah kegiatan / usaha menyampaikan dokumen kepada unit
upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen tersebut agardapat
digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatannya.
Kegiatan ini dilakukan oleh Tim Mutu atau bagian Tata Usaha
Puskesmas sesuai dengan pedoman tata naskah.
15
2) Distribusi harus memakai ekspedisi dan atau tanda terima.
3) Distribusi Dokumen bias hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bias juga
untuk seluruh unit kerja lainnya.
4) Bagi Puskesmas yang sudah menggunakan e-file maka distribusi
dokumen bias melalui jejaring area local, dan diatur kewenangan
otoritas disetiap unit kerja dapat mengetahui batas kewenangan dalam
membuka dokumen.
e. Menarik dokumen lama apabila dokumen ini adalah dokumen pengganti
serta mengisi format usulan penambahan/penarikan dokumen
f. Mengarsipkan dokumen induk yang sudah tidak berlaku dengan
membubuhkan stempel “ Kedaluwarsa” dan kemudian menyimpan dokumen
tersebut selama 2 tahun
g. Memusnahkan dokumen sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan
6. Tata cara penyimpanan dokumen
a. Dokumen asli (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) agar disimpan disekretariat Tim Mutu Puskesmas atau
bagian Tata Usaha Puskesmas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku di
organisasi tersebut dengan tatacara pengarsipan dokumen dalam pedoman
/ tatanaskah. Penyimpanan dokumen yang asli harus rapih, sesuai metoda
pengarsipan sehingga mudah dicari kembali bila diperlukan.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit upaya Puskesmas,
dimana dokumen tersebut dipergunakan. Bila tidak berlaku lagi atau tidak
dipergunakan maka unit kerja wajib mengembalikan dokumen yang sudah
tidak berlaku ke sekertariat Tim Mutu atau bagian Tata Usaha sehingga di
Unit kerja hanya ada dokumen yang berlaku saja. Sekertariat Tim Mutu atau
bagian Tata Usaha dapat memusnahkan fotocopy dokumen yang tidak
berlaku tersebut., namun untuk dokumen yang asli agar tetp disimpan,
dengan lama penyimpanan sesuai ketentuanretensi dokumen yang berlaku
di Puskesmas.
c. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat yang mudah
terlihat dan mudah dibaca oleh pelaksana.
7. Penataan Dokumen
Untuk memudahkan pencarian Dokumen akreditasi Puskesmas dikelompokkan
masing-masing BAB/kelompok Pelayanan/UKM dengan diurutkan setiap urutan
kriteria dan elemen penilaian, dan diberikan daftar secara berurutan
8. Revisi atau perubahan dokumen
a. Dilakukan setelah proses pengkajian serta mendapat pengesahan sesuai
pejabat yang berwenang
b. Setiap kali revisi seluruh halaman akan mengalami perubahan
16
c. Isi revisi perubahan harus tercatat pada Riwayat Perubahan Dokumen.
d. Tanggal terbit pada sudut kanan atas Cover merupakan tanggal terbit
Dokumen terkini (untuk dokumen selain kebijakan dan SOP)
17
BAB III
TANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh
karyawan Puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan
yang ada pada manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen unutk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan dan memperhatikan keselamatan pelanggan. Kebijakan
mutu dituangkan dalam surat keputusan Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan
mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu pelayanan UKM.
Dalam pemberi pelayanan kesehatan yang bermutu berdasarkan kompetensi kerja
yang disesuaikan tingkat pendidikan, pelatihan, kemampuan dan pengalaman serta
menindaklanjuti kompetensi tersebut melalui pendidikan atau pelatihan serta
pembinaan sesuai bidangnya atau tugas, .disamping itu untuk meningkatkan
keterlibatan dan kepedulian karyawan dalam pencapaian sasaran mutu perlu
adanya suatu pembinaan karyawan baik formal dan nonformal agar dapat
dievaluasi terhadap efektifitas dan efisiensi petugas demi tercapainya kepuasan
pelanggan.
18
c. Penerapan manajemen risiko pada area prioritas
d. Penilaian kontrak/kerjasama pihak ketiga
e. Pelaporan dan tindak lanjut insiden keselamatan pasien
f. Peningkatan mutu pelayanan laboratorium
g. Peningkatan mutu pelayanan obat
h. Pendidikan dan pelatihan karyawan tentang mutu dan keselamatan pasien
19
Wakil Manajemen Mutu (Management Representative)
Wakil manajemen adalah seorang pegawai internal Puskesmas Plered yang
ditunjuk oleh Kepala Puskesmas dan bertanggung jawab untuk menjamin
kesesuaian dan efektivitas implementasi sistem manajemen mutu.
Wakil Manajemen mendapat otoritas yang cukup untuk menjalankan tugas dan
tanggung jawabnya sbb :
1. Mengembangkan sistem manajemen mutu sesuai persyaratan standar.
2. Menjamin sistem manajemen mutu dipertahankan dan diperbaiki secara efektif
dan efisiensi secara terus menerus sesuai dengan fungsi .
3. Melaporkan hasil atau kinerja sistem manajemen mutu kepada Kepala
Puskesmas
4. Mengupayakan peningkatan kesadaran dan pemahaman karyawan dalam
sistem manajemen mutu.
5. Membina hubungan dengan pihak eksternal untuk hal-hal yang berkaitan
dengan sistem manajemen mutu.
6. Menyelenggarakan program pendukung untuk membudayakan kesadaran
mutu keseluruh karyawan.
7. Melakukan komunikasi kepada seluruh karyawan
8. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit
9. Menerapkan dan memelihara Sistem Manajemen Mutu Pukesmas dimengerti
dan dilaksanakan oleh Karyawan Puskesmas
10. Memastikan efektifitas pengendalian system manajemen mutu dalam rangka
persyaratan akreditasi puskesmas
11. Melaksanakan dan menerapkan serta memelihara Standar Operasional
Prosedur (SOP) pengendalian Dokumen dan SOP pengendalian Catatan.
12. Melaksanakan sosialisasi tentang kebijakan mutu Puskesmas
13. Sebagai penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas.
14. Melaksanakan dan mendokumentasikan pelaksanaan Rapat Tinjauan
Manajemen.
15. Melaksanakan sosialisasi kebijakan mutu sumber daya manusia pada seluruh
pegawai Puskesmas.
16. Mengevaluasi dan meningkatkan kinerja sistem Manajemen Mutu melalui Audit
Mutu Internal.
17. Merencanakan, menetapkan dan melaksanakan proses pengukuran kepuasan
pelanggan.
18. Memantau efektivitas penerapan Sistem Manajemen Mutu.
19. Mengkoordinir untuk melakukan analisis data dan hasil audit mutu internal,
kinerja Puskesmas dan hasil pengukuran kepuasan pelanggan.
20
20. Mengkoordinir melakukan pengumpulan, pengukuran dan analisis data serta
melaporkan kepada kepala Puskesmas.
21. Memastikan proses manajemen mutudilaksanakan sesuai dengan fungsi
olehmasing-masing unit kerja sesuai dengan tujuan dan sasaran
Puskesmas.
22. Melaporkan kepada kepala puskesmas tentang efektifitas penerapan sistem
manajemen mutu.
21
3. Mensosialisasikan Kebijakan Mutu dan Sasaran Mutu Kinerja kepada lintas
progam maupun lintas sektoral,
G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam Puskesmas Plered telah ditetapkan
menjadi suatu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam
dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antar fungsi
dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan sistem manajemen mutu.
Komunikasi internal ini dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya),
pertemuan, diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan
komunikasi.
22
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan proses evaluasi terhadap kesesuaian
dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan secara berkala
dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan operasional kegiatan organisasi.
Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan minimal dua kali dalam setahun.
Karakteristik pertemuan tinjauan manajemen :
a. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang disesuaikan dengan
tingkat kepentingan.
b. Direncanakan dengan baik kejelasan tujuan, agenda dan penjadwalan.
c. Didokumentasikan dengan baik
d. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan
dampaknyapada mutu dan kinerja.
e. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, tindkan
preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu maupun sistem
pelayanan
f. Tindak lanjut dipantau pelaksnaannya
g. Pihak manajemen dan pelaksana terkait di undang dalam pertemuan
h. Pertemuan diawali dengan pembahasan hasil dan tindak lanjut pertemuan
tinjauan manajemen sebelumnya
C. Luaran Tinjauan
Hasil yang diharapkan dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektifitas
sistem manajemen mutu, dan sistem pelayanan.peningkatan pelayanan terkait
dengan persyaratan pelanggan, dan identifikasi perubahan-perubahan yang
diperlukan baik pada sistem manajemen maupun sistem pelayanan termasuk
23
penyediaan sumber daya yang perlu dilakukan agar sistem manajemen mutu dan
sistem pelayanan efektif.
24
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
25
c. Karyawan dan pimpinan berkewajiban mengupayakan akan kebersihan,
kerapihan dan kenyamanan kondisi lingkungan kerja masing-masing.
d. Pengendalian terhadap lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung
komitmen mutu dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian
terhadap persyaratan proses pelayanan yang telah ditetapkan
26
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
27
mengidentifikas persyaratan sasaran sasaran dari hasil Survai Mawas Diri,
manajemen mutu, tim mutu puskesmas menerima hasil SMD untuk
menentukan persyaratan sasaran sesuai denga prioritas dan kemampuan
Puskesmas. Kemudian ditindak lanjuti dan diserahkan kepada kepala
Puskesmas untuk disetujui.
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
Wakil manajemen mutu mendistribusikan dan mendokumentasikan rencana
tindak lanjut tersebut kemudian di respon ke unit pelayanan
c. Komunikasi dengan sasaran
Untuk berkomunikasi dengan sasaran langkah awal TU membuat surat
undangan untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat, saat proses
pertemuan dengan masyarakat dilakukan monitoring dan evaluasi tentang
penyelenggaraan program kegiatan Puskesmas, masyarakat memberikan
umpan balik saat pertemuan tersebut.
3. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
Puskesmas merencanakan dan melaksanakan upaya penyelenggaraan
kesehatan masyarakat, dalam keadaan tekendali yang mencakup :
1. Ketersediaan informasi tentang upaya penyelenggaraan kesehatan
masyarakat.
2. Ketersediaan instruksi kerja dari pimpinan puskesmas
3. Pemakaian peralatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan
Masyarakat
4. Ketersediaan dan pemakaian sarana dan pengukuran untuk memantau
hasil upaya kesehatan masyarakat
5. Implementasi pemantauan dan pengukuran hasil kegiatan upaya
kesehatan masyarakat.
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
1. Puskesmas menetapkan beberapa indicator yang diverifikasi baik
melalui pengukuran atau pemantauan
2. Untuk indikator tersebut maka Puskesmas akan melakukan validasi
dengan cara :
a) Menetapkan kriteria untuk pengesahan proses
b) Menetapkan alat dan kualifikasi personil yang melakukan proses
c) Menetapkan spesifik
d) Menetapkan rekaman yang dibutuhkan
e) Melakukan validasi ulang
28
c. Identifikasi dan mampu telusur
1. Seluruh pelayanan puskesmas yang telah dilaksanakan harus
diindentifikasi sehingga mampu ditelusuri
2. Umummnya proses identifikasi melalui laporan W2KPU, Bimtek P2P,
kohort ibu, bayi dan balita, sistem informasi posyandu, F1, F2, kohort
balita gizi buruk, kohort ASI, daftar hadir kelas ibu hamil dan ibu balita.
d. Hak dan kewajiban sasaran
1. Hak sasaran
a) Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam
memperoleh layanan UKM
b) Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai pelayanan
c) Hak di dengar pendapat atau keluhannya atas pelayanan yang
didapatkan
d) Hak untuk mendapat pembinaan dalam penyelengaraan UKM
e) Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar, jujur, dan serta
tidak diskriminatif.
2. Kewajiban sasaran
a) Membaca atau mengikuti informasi dan prosedur pemanfaatan
pelayanan UKM demi keamanan dan keselamatan
b) Beritikad baik dalam menunjang program penyelenggaraan UKM
(Undang-undang konsumen no.8 tahun 1999)
c) Berdasarkan UU no 29 tahun 2004 pasal 53 tentang kewajiban
sasaran adalah :
1) Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang kesehatannya
2) Mematuhi nasehat dan petunjuk.
3) Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan
4) Memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima.
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen resiko dan keselamatan pasien
1) Manajemen resiko
a) Definisi
Adalah proses untuk menciptakan dan mengimplementasikan strategi
untuk meminimalkan kerugiaan akibat kecelakaan pada manusia,
sarana prasarana fasilitas dan keuangan Puskesmas melalui
identifikasi dan penilaian potensi kehilangan asset Puskesmas.
b) Tujuan
- Mengurangi mortality dan morbility
29
- Meningkatkan pelayanan kepada pasien dengan mencegah
penyimpangan hasil melalui pendekatan sistematis terkoordinasi
dan berkesinambungan untuk meningkatkan keselamatan pasien
- Untuk melindungi orang, asset serta keuangan Puskesmas akibat
terjadinya insiden, dan manajemen yang tidak efektif
c) Ruang lingkup
- Resiko terkait pelayanan pasien :
Berhubungan langsung dengan pelayanan pasien
Konsekuensi hasil pelayanan yang tidak sesuai dengan yang
diharapkan
Kerahasian dan pemberian informasi yang sesuai
Perlindungan dari pelecehan, kelalaian dan serangan
Pasien diberitahu tentang resiko
Pelayanan non diskriminatif
Perlindungan barang berharga pasien dari kerusakan,
kerugian.
- Resiko terkait staf medis
Kredensial terhadap staf medis
Tindakan medis dilakukan sesuai kompetensi dan prosedur
baku
Pasien dikelola dengan benar
Pelatihan staf medis
- Resiko terkait pegawai
Menjaga lingkungan yang aman
Kebijakan kesehatan pegawai
- Resiko terkait properti
Melindungi asset kerugian akibat bencana
Catatan rekam medik non elektronik dan catatan keuangan
dilindungi dari kerusakan dan perusakan
Ikatan kerjasama dan asuransi untuk melindungi fasilitas dari
kerugian
- Resiko lain-lain
Manajemen bahan berbahaya lainnya, bahan kimia, bahan
biologis menular.
Manajemen limbah
- Resiko terkait hukum dan peraturan
30
2) Keselamatan sasaran
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien
di Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab)
Puskesmas terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD
(kejadian tidak diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-
program pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD
(kejadian tidak diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
31
*) Pasien menerima obat yang sebenarnya kontra indikasi tetapi tidak
timbul reaksi.
**) Obat dengan lethal overdosis akan diberikan tetapi diketahui staf lain
dan membatalkannya sebelum obat dikonsumsi pasien.
***)Obat dengan lethal overdosis diberikan tetapi diketahui secara dini
dan diberikan antidotum-nya
32
jelas Puskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staf
serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien.
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien: Puskesmas merencanakan dan mendesain
proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk memenuhi
kebutuhan informasi internal dan eksternal Transmisi data dan
informasi harus tepat waktu dan akurat
2. Audit Internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan system manajemen mutu
diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang
telah direncanakan
b) Tim audit dibentuk oleh Manajemen Representatif dan disahkan oleh
Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum
melaksanakan audit.
33
c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit yang
akan diaudit.
d) Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan
terdokumentasi serta mengedepankan integritas dan independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus memperhatikan hasil
audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti ketentuan
persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk menindak
lanjuti temuan audit pada unitnya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidak-sesuaian yang telah ditemukan.
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan
tindakan yang telah diambil.
l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Manajemen
Representatif
34
d. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilaksanakan
berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang tertuang dalam
rencana monitoring pelayanan/program yang dibuat oleh MR.
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran program Puskesmas
harus dicatat termasuk personil yang melaksanakan.
d. Analisis Data
a) Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik.
b) Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
c) Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Program, kegiatannya
untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing proses/melihat
35
kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat dilakukan tindakan
perbaikan.
d) Prosedur analisa data dibuat oleh WMM dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
e) Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan serta tindakan perbaikan yang diperlukan.
f) Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
e. Peningkatan berkelanjutan
a) Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
b) Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan koreksi
dan prevensi serta tinjauan manajemen.
f. Tindakan korektif
a) Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan dieliminasi/
dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
b) Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
puskesmas secara keseluruhan.
c) Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
1. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
2. Menentukan penyebab-penyebab masalah
3. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
4. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
5. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
d) Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
e) Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
g. Tindakan preventif
a) Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah terulangnya
masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja puskesmas secara
keseluruhan
36
b) Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak yang
dapat ditimbulkan dari masalah tersebut
c) Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
d) Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat
Dokumen terkait:
Prosedur Pengendalian Program
Prosedur tindakan korektief dan preventif
37
Persyaratan untuk menerima pelayanan dan proses pelayanan.
Persyaratan lain yang diperlukan untuk pelanggan tertentu.
38
e) Perencanaan pengadaan barang harus terlebih dahulu dibuat
sebelum dilaksanakan.
f) Bila kegiatan pengadaan barang melibatkan unit-unit yang lain,
maka harus dipastikan adanya kejelasan pengaturan mengenai
keterlibatan/wewenang unit-unit terkait.
g) Komunikasi pada semua tahap kegiatan pengadaan barang harus
tercatat.
39
pihak dalam transaksi tersebut. Hal ini mengingat di dalam surat
perjanjian kerjasama biasanya tercantum mengenai ketentuan bagi yang
sudah disepakati dalam proses kerjasama.
Puskesmas Plered melakukan kontrak dengan pihak ketiga yaitu dengan
PT JASA MEDIVEST,
40
4) Pasien memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu sesuai
dengan standar profesi dan standar operasional profesi
5) Pasien memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga
pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi
6) Pasien mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang
didapatkan
7) Pasien memilih konsultasi mengenai penyakit dideritanya kepada
dokter
8) Pasien mendapatkan privasi dan kerahasian penyakit yang diderita
termasuk data-data medisnya
9) Pasien memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang
akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap penyakit yang
dideritanya
10)Pasien mendapatkan informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara
tindakan medi, tujuan tindakan medis, alternate tindakan, resiko dan
komplikasi yang mungkin terjadi, prognosis terhadap tindakan yang
dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan
11)Pasien di damping keluarganya dalam keadaan kritis
12)Pasien menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang
dianutnya selama hal itu tidak menganggu pengguna/pasien lainnya.
13)Pasien memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama
dalam perawatan di Puskesmas
14)Pasien mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan
puskesmas terhadap dirinya
15)Pasien menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai
dengan agama dan kepercayaan yang dianutnya
16)Pasien menggugat dan atau menuntut puskesmas apabila
puskesmas itu di duga memberikan pelayanan yang tidak sesuai
dengan standar baik secara perdata dan pidana
17)Pasien mengeluhkan pelayanan Puskesmas yang tidak sesuai
dengan standar pelayanan melalui media cetak dan elektronik
b. Kewajiban
1) Pasien memberikan informasi yang lengkap dan jujur tentang
masalah kesehatan
2) Pasien mamatuhi nasehat dan petunjuk dokter, dokter gigi dan
petugas Puskesmas
3) Pasien mematuhi ketentuan yang berlaku di Puskesmas
4) Pasien memberi imbalan jasa atas pelayanan yang diterima
41
5. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam medis,dsb)
a. Puskesmas merawat dan menjaga dari kerusakan dan kehilangan
barang milik pelanggan selama berada di bawah kendali Puskesmas
atau digunakan dalam proses pemberian pelayanan kepada pelanggan
ybs.
b. Bila barang milik pelanggan digunakan atau digabungkan dalam
pemberian pelayanan (seperti: Data Rekam medik pasien, spesimen
laboratorium, obat yang dibawa sendiri, alat kesehatan milik sendiri),
maka barang tersebut harus diidentifikasi, diverifikasi, dilindungi dan
dijaga.
c. Bila ada barang milik pelanggan yang hilang, rusak atau tidak sesuai
maka hal tersebut harus dilakukan penanganan sesuai prosedur
pengendalian ketidaksesuaian pelayanan.
b. Keselamatan pasien
Keselamatan pasien (patient safety) adalah reduksi dan
meminimalkan tindakan yang tidak aman dalam sistem pelayanan
kesehatan sebisa mungkin melalui pratik yang terbaik untuk mencapai
luaran klinis yang optimum. (The Canadian Patient Safety Dictionary,
October 2003). Keselamatan pasien menghindarkan pasien dari
cedera/cedera potensial dalam pelayanan yang bertujuan untuk
membantu pasien.
Tujuan Patient Safety terciptanya budaya keselamatan pasien di
Puskesmas., meningkatnya akuntabilitas (tanggung jawab) Puskesmas
terhadap pasien dan masyarakat,menurunnya KTD (kejadian tidak
diharapkan) di Puskesmas, terlaksananya program-program
pencegahan, sehingga tidak terjadi pengulangan KTD (kejadian tidak
diharapkan).
Sistem Patient Safety
Assesment Resiko
43
Identifikasi dan Pengelolaan hal yang berhubungan dengan resiko
pasien
Pelaporan dan analisa insiden
Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya
Implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya resiko
Solusi: Mencegah terjadinya CEDERA akibat kesalahan suatu tindakan
atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan.
44
3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan:Puskesmas
menjamin keseinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi
antar tenaga dan antar unit pelayanan,
4. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan
pasien:Puskesmas harus mendisain proses baru atau
memperbaiki proses yang ada, memonitor dan mengevaluasi
kinerja melalui pengumpulan data, menganalisis secara intensif
KTD, dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta
keselamatan pasien,
5. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan
pasien:Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi
program keselamatan pasien secara terintegrasi melalui
penerapan tujuh langkah menuju KPRS. Pimpinan menjamim
berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi risiko
keselatan pasien dan program menekan atau mengurangi
KTD. Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan
koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan
keputusan tentang keselamatan pasien. Pimpinan
mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur,
mengkaji dan meningkatkan kinerja Puskesmas serta
meningkatkan keselamatan pasien. Pimpinan mengukur dan
mengkaji efektifitas kontribusinya dalam meningkatkan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien,
6. Mendidik staf tentang keselamatan pasien Puskesmas memiliki
proses pendidikan, pelatihan dan orientasi untuk setiap jabatan
mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara
jelasPuskesmas menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
berkelanjutan untuk meningkatkan dan ememlihara kompetensi
staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan
pasien,
7. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien:Puskesmas merencanakan dan mendesain
proses manajemen informasi keselamatan pasien untuk
memenuhi kebutuhan informasi
45
Indikator Kinerja Klinis adalah variable untuk mengukur prestasi kegiatan
perawat dan bidan dalam waktu tertentu.IKK dirumuskan dalam bentuk
kuantitas untuk mengukur pelaksanaan SOP asuhan keperawatan /
kebidanan.Variabel untuk mengukur suatu perubahan baik langsung
maupun tidak langsung (WHO,1981)
Sistem klasifikasi indikator atas kerangka kerja yang logis dimana kontinum
antara input –output :
a) Indikator input : merujuk pada sumber-sumber/fasilitas untuk melakukan
kegiatan antara lain :personel, alat/fasilitas, informasi, dana,
peraturan/kebijakan
b) Indikator proses : memonitor yugas atau tindakan/kegiatan yang
dilaksanakan
c) Indikator out put : mengukur hasil kegiatan mencakup pengetahuan,
sikap, keterampilan/perubahan perilaku yang dihasilkan dari tindakan
(jangka Pendek)
d) Indikator outcome : mengukur/menilai perubahan atau dampak sautu
program dalam jangka panjang contoh perubahan status masyarakat
46
yang telah ada dan dibentuk oleh Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh
Indonesia (PERSI) masih tetap melaksanakan tugas sepanjang Komite
Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit belum terbentuk”
b. Laporan Insiden keselamatan pasien Internal adalah pelaporan secara
tertulis setiap kondisi potensial cedera dan insiden yang menimpa
pasien, keluarga pengunjung, maupun karyawan yang terjadi di
Puskesamas. Laporan insiden keselamatan pasien eksternal KKP-
Puskesmas. Pelaporan secara anonim dan tertulis ke KKP-Puskesmas
setiap Kondisi Potensial cedera dan Insiden Keselamatan Pasien yang
terjadi pada pasien, dan telah dilakukan analisa penyebab, rekomendasi
dan solusinya.
c. Pelaporan insiden bertujuan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi
sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk
menyalahkan orang (non blaming). Setiap insiden harus dilaporkan
secara internal kepada TKP Puskesmas secara berjenjang dalam waktu
paling lambat 2×24 jam sesuai format laporan.
d. TKP Puskesmas melakukan analisis dan memberikan rekomendasi
serta solusi atas insiden yang dilaporkan dan melaporkan hasil
kegiatannya kepada kepala Puskesmas. Tim TKP Puskesmas harus
melaporkan insiden, analisis, rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak
Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada Tim Pengendali Mutu sesuai
format laporan
47
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
b.Tindak lanjut
1. Membuat tempat parkir tempat kendaraan pasien
2. Membuat alur pelayanan pasien
3. Menyiapkan tempat tunggu pelayanan yang nyaman dan tersedianya
tempat sanitasi pelanggan
4. Membuat identifikasi pasien secara terukur dan terencana
5. Menginformasikan kepada pasien mengenai proses pelayanan
6. Mengarahkan pelanggan agar tertib dalam proses pelayanan dan
menunjukkan unit pelayanan yang dibutuhkan
7. Memberikan pelayanan sesuai dengan SOP kasus klinis masing-
masing
8. Memberikan obat sesuai dengan iidentifikasi pelanggan dan
ketepatan obat sesuai dengan SOP
9. Mengarahkan pelanggan untuk tertib keluar dari unit pelayanan.
48
c. Resiko terhadap karyawan
1. Mengetahui alur pelayanan
2. Membuat aturan kepegawaian
3. Mengedukasi karyawan tentang sanitasi dan kebersihan lingkungan
4. Memahami dan menjalankan tupoksi masing-masing
d. Resiko terhadap Proferti
1. Membuat daftar inventaris barang setiap unit/ruangan
2. Menjauhkan barang-barang dari hal yang dapat merusak baik zat
korusif maupun bukan
3. Adanya prosedur pemeliharaan dan kebersihan.
4. Adanya perlindungan keamanan
e. Resiko terhadap hukum dan peraturan
1. Menginformasikan kepada karyawan mengenai peraturan yang
terkait
2. Mengikuti dan menjalankan proses pelayanan sesuai peraturan
yang berlaku
3. Menjalankan SOP
49
Metode untuk memperoleh informasi dan pemanfaatan
informasi yang diperoleh dipastikan tertuang dalam prosedur.
Dokumen Terkait :
1. Prosedur Penanganan Keluhan Pelanggan
2. Prosedur Survei Kepuasan Pelanggan
2) Audit internal
a) Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem manajemen
mutu diimplementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai
dengan yang telah direncanakan.
b) Tim audit dibentuk oleh Wakil Manajemen dan disahkan oleh
Kepala Puskesmas dan dibekali pelatihan yang cukup sebelum
melaksanakan audit.
c) Program audit direncanakan oleh ketua tim audit dengan
mempertimbangkan tingkat kepentingan dan kekritisan unit
yang akan diaudit.
d) terencana dan terdokumentasi serta mengedepankan integritas
dan independensi.
e) Audit harus dilakukan sesuai dengan prosedur audit yang telah
ditetapkan.
f) Dalam setiap pelaksanaan audit , auditor harus memperhatikan
hasil audit yang terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya.
g) Kriteria audit, lingkup, frekuensi dan metode-metode yang akan
digunakan dipastikan ditentukan dalam prosedur audit internal.
h) Pelaksanaan audit dilakukan secara objektif dan mengikuti
ketentuan persyaratan audit.
i) Koordinator unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindak-lanjuti temuan audit pada unit-nya.
j) Tindakan koreksi diambil segera mungkin untuk mengeliminasi
ketidak-sesuaian yang telah ditemukan.
k) Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan
tindakan yang telah diambil.
l) Ketua tim audit bertanggung jawab dan melapor kepada Wakil
Manajemen
Dokumen Terkait : Prosedur Audit Internal
50
3) Pemantaun dan pengukuran proses, kinerja
a. Metode pemantauan dan pengukuran yang digunakan untuk
mengevaluasi efektivitas sistem manajemen mutu dan
pelayanan harus dipastikan keabsahannya.
b. Metode yang digunakan harus dapat dibuktikan kemampuannya
untuk mencapai hasil yang telah direncanakan.
c. Bila hasil yang direncanakan tidak tercapai maka tindakan
koreksi dan pencegahannya harus dilakukan untuk memastikan
kesesuaian terhadap produk.
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
a. Pemantauan dan pengukuran program Puskesmas dilakukan
sesuai prosedur.
b. Tujuan pemantauan dan pengukuran pelayanan
Puskesmas untuk memastikan semua persyaratan
pelayananterpenuhi.
c. Pengukuran dan pemantauan dilaksanakan pada tahapan yang
telah ditentukan.
d. Pemantauan dan pengukuran pelayanan Puskesmas
dilaksanakan berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan yang
tertuang dalam rencana monitoring pelayanan yang dibuat oleh
Wakil Manajemen
e. Catatan hasil pemantauan dan pengukuran pelayanan
Puskesmas harus dicatat termasuk personil yang
melaksanakan.
51
6. Bila Pelayanan Puskesmas tidak sesuai tidak di-konsesi maka
harus ditangani secara tuntas dan efektif dengan salah satu atau
beberapa cara berikut ini:
Diperbaiki untuk menghilangkan ketidak-sesuaian
Mengubah kegunaan
Mengizinkan penggunaan/pengiriman atas persetujuan
Diproses ulang
7. Ketidak-sesuaian dan tindakan yang diambil harus dicatat bilamana
pelayanan Puskesmas tidak sesuai diperbaiki maka harus dilakukan
verifikasi ulang.
8. Bilamana pelayananPuskesmas tidak sesuai telah terlanjur diterima
pelanggan, maka puskesmas harus mengambil langkah-langkah
yang sesuai untuk menangani akibat /potensi akibatnya.
d) Analisa data
1. Data-data proses atau implementasi sistem manajemen mutu harus
dikelola dengan baik
2. Data dianalisa dengan menggunakan teknik-teknik yang sesuai,
misalkan menggunakan teknik statistik.
3. Analisa data dilakukan oleh setiap Koordinator Pelayanan,
kegiatannya untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing
proses/melihat kesenjangan-kesenjangan yang ada sehingga dapat
dilakukan tindakan perbaikan.
4. Prosedur analisa data dibuat oleh WM dan menjadi acuan bagi
semua fungsi lainnya.
5. Hasil analisa data harus mengarah pada pengidentifikasian ketidak-
sesuaian ketidak-efektifan dan tindakan-tindakan perbaikan yang
diperlukan.
6. Data dianalisa antara lain untuk memantau :
- Kepuasan pelanggan
- Kesesuaian terhadap persyaratan Pelayanan Puskesmas
- Karakteristik dan kecenderungan proses,Pelayanan Puskesmas
- Sebagai dasar untuk mengambil langkah-langkah yang
diperlukan.
e) Peningkatan berkelanjutan
a. Seluruh karyawan dan koordinator wajib melakukan peningkatan
secara terus menerus terhadap efektivitas sistem manajemen mutu
sesuai dengan tugas, tanggung jawab dan wewenangnya.
52
b. Semua perbaikan mengacu pada komitmen yang tertuang dalam
kebijakan mutu,sasaran mutu, hasil audit, analisa data tindakan
koreksi dan prevensi serta tinjauan manajemen.
f) Tindakan korektif
1. Penyebab-penyebab terjadinya ketidak-sesuaian dipastikan
dieliminasi/ dihilangkan dan dicegah dari terjadi lagi.
2. Tujuan dari tindakan koreksi dan tindakan prevensi adalah
mencegah terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan
kinerja puskesmas secara keseluruhan.
3. Agar proses tindakan koreksi berjalan lancar dan hasilnya efektif,
dipastikan prosedur tindakan koreksi disediakan yang mencakup:
4. Meninjau ketidak-sesuaian termasuk keluhan pelanggan.
5. Menentukan penyebab-penyebab masalah
6. Merencanakan dan melaksanakan tindakan koreksi
7. Menyimpan Rekaman Mutu tindakan koreksi
8. Meninjau efektivitas tindakan koreksi
9. Tindakan koreksi harus sesuai dengan dampak dari masalah
10. Prosedur tindakan koreksi dipastikan dibuat
g) Tindakan preventif
1. Tujuan dari tindakan tindakan preventif adalah mencegah
terulangnya masalah yang sama dan untuk meningkatkan kinerja
puskesmas secara keseluruhan
2. Upaya tindakan preventif dipastikan sesuai dengan skala dampak
yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut.
3. Koordinator Unit bertanggung-jawab memastikan tindakan koreksi/
prevensi yang telah dilaksanakan efektif
4. Prosedur tindakan preventif dipastikan dibuat.
53
BAB VII
PENUTUP
54
AUDIT INTERNAL
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016
Halaman 1/1
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED
Halaman 1/2
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158
KETIDAKSESUAIAN
URAIAN TINDAKAN
BUKTI -BUKTI TERHADAP TINDAKAN WAKTU
NO KETIDAK ANALISIS PENCEGAH-
OBJEKTIF STANDAR/ PERBAIKAN PENYELESAIAN
SESUAIAN AN
INSTRUMEN
1 Masih ditemukan - Belum ada Sebagian pengguna Pengguna Membuat Petugas piket 1 minggu
pengguna banner pelayanan masih pelayanan banner dan informasi
pelayanan yang pelayanan di belum mengetahui mengetahui jadwal mensosialisasi
belum bagian jenis-jenis pelayanan jenis- jenis pelayanan kan jadwal
mengetahui pendaftaran yang disediakan oleh pelayanan dibagian pelayanan dan
jadwal Puskesmas dan dan pendaftaran pada saat
pemeriksaan memanfaatkan jenis- manfaatnya penyuluhan
tertentu jenis pelayanan yang dalam gedung
disediakan
2 Peralatan medis belum Peralatan medis dan peralatan kerjasama kordinasi 1 bulan
dibeberapa unit dilakukan non medis tersedia, medis di dengan dengan
pelayanan belum kalibrasi terpelihara, dan kalibrasi pihak yang penanggung
dilakukan terhadap berfungsi dengan baik sesuai berkaitan jawab
kalibrasi peralatan untuk menunjang standar dalam pengelola
medis tertentu akses, keamanan, penanganan barang bila
seperti diruang kelancaran dalam kalibrasi alat ada peralatan
laboratorium memberikan medis. yang
pelayanan sesuai meragukan
dengan pelayanan hasil
yang disediakan. pengukuran-
nya
3 Pelayanan di Rekam medik Hasil kajian dicatat Pelaksanaan - pengadaan Monitoring 2 minggu
pendaftaran belum berjalan dalam catatan medis rekam medik kartu rekam berkala oleh
belum sesuai maksimal, dan mudah diakses yang medik penanggung
dengan standar karena belum oleh petugas yang berkesinamb - kepatuhan jawab
yang telah ada petugas bertanggung jawab ungandan petugas pendaftaran
ditetapkan medrek terhadap pelayanan pelaksanaan dalam dan
pelaksanaan
pelayanan pasien SOP penanggung
SOP
belum pendaftaran jawab UKP
- pengadaan
terlaksana petugas
sesuai SOP rekam medik
4 Pelayanan di BP Pasien tidak Pelaksanaan layanan Pelaksanaan Kepatuhan Monitoring 1 minggu
umum belum dibaringkan dipandu oleh SOP BP petugas dalam penanggung
sesuai standar ditempat tidur, kebijakan, prosedur, umum pelaksanaan jawab BP
yang ditetapkan letak meja dan peraturan yang SOP umum
dokter dan berlaku. terhadap
perawat yang kesinambunga
belum sesuai n pelayanan
standar yang sesuai
pemeriksaan standar
12 Upaya KIA : Target cakupan Target cakupan 58,3 Kehamilan KIE, Koordinasi 1 bulan
96,8% % dari sasaran ibu masih Penyuluhan, lintas program
Kasus bumil resti
hamil dianggap hal dan Pelatihan (promkes),
masih tinggi
biasa dan kader lintas sektor
masih ada Posyandu dan membuat
masyarakat jadwal
belum pelatihan
mengetahui kader tentang
tanda pengenalan
bahaya tanda bahaya
kehamilan
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/B/SK/IV/03/16/002
TENTANG
INDIKATOR DAN TARGET PENCAPAIAN KINERJA UKM
DI UPT PUSKESMAS PLERED
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Mengingat :
1. Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 36 Tahun 2009, tentang
Kesehatan;
MEMUTUSKAN
Kesatu : Aspek ini bertujuan untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan UKM mencapai
tujuan yang diharapkan dan apakah sesuai dengan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran kegiatan UKM, perlu dilakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan kegiatan UKM;
Kedua : Evaluasi dilakukan dengan adanya indikator-indikator dan target dari Dines
Kesehatan Kabupaten Cirebon dan disesuaikan dengan kemampuan puskesmas;
Ketiga : Untuk meningkatkan kualitas target sasaran dalam pencapaian kinerja UKM di
UPT Puskesmas Plered;
Keempat : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dan atau kesalahan didalamnya, akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Plered
Pada Tanggal : 1 April 2017
Kepala UPT Puskesmas Plered,
45154
4.1.1.7
1 PROMKES
Penyuluhan kelompok luar gedung masyarakat 41 kl/bln 6 org x 41 kl x1 6 desa Bides,PKD, Maret -
bln progremer
2 KESLING
DBD
45158
4.2.2.1
BUKTI PELAKSANAAN PENYAMPAIAN INFORMASI KEPADA SASARAN UPAYA PROGRAM UKM ESENSIAL
TAHUN 2017
Tangga Sasaran,
N Kegiatan Komunikasi/Membina Hubungan
Program l Pelanggan, Bukti Hasil Bukti Tindak Lanjut
o dengan Pelanggan, Pihak Terkait
Pihak Terkait
Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Informasi kembali
1. 2017 upaya promkes Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Promkes
PROMKES
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya
promkes
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu,Ketua Peserta mengetahui Informasi kembali
KIA 2017 Program KIA pokja posyandu, tujuan Program, kegiatan program KIA
Ketua TPPKK Kegiatan
Desa, Lintas program,Tahapan
sektor program,dan jadwal
pelaksanaan kegiatan
program KIA.
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan - Camat, Kuwu, Peserta mengetahui Dijadwalkan kembali
2017 upaya program gizi ketua pokja tujuan, kegiatan, kegiatan sosialisasi
Posyandu, tahapan dan jadwal upaya program gizi
GIZI Ket. TP PKK pelaksanaan kegiatan
desa, Lintas upaya program gizi
sektor
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Kesling Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Kesling
KESLING
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
Kesling
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, Ketua Peserta mengetahui Jadwalkan pertemuan
2017 upaya Keperkom Pokja Posyandu, program perkesmas, kedua untuk program
PERKESMA RT/RW, Ketua tujuan dan tahapan Perkesmas
S TPPKK, 6 Desa upaya Perkesmas,
se wilayah kerja kegiatan upaya
PKM Plered Perkesmas, dan jadwal
pelaksanaan
Perkesmas
P2P
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program IMS Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program IMS
IMS
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
IMS
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Imunisasi Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Imunisasi
IMUNISASI
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya
Program Imunisasi
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program Surveilans Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
SURVAILAN Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program Surveilans
S Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
Surveilans
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
ZOONOSIS
2017 upaya program ZOONOSIS Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program zoonosis
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
zoonosis
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program DBD Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program DBD
DBD
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
DBD
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program kusta Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program kusta
KUSTA
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
kusta
Januari Mengikutidanmenghadiripertemuanrakord Masyarakat,Desa Peserta mengetahui Informasi kembali
1. 2017 es / MMD desapenambahan , Lintas tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Sektoralterkait upaya, tahapan upaya penanggulanganpenyak
TB dan jadwal pelaksanaan it TB paru
kegiatan upaya
penanggulanganpenyak
it TB paru
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program ISPA Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program ISPA
ISPA
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
ISPA
1 Januari Pertemuan sosialisasi informasi kegiatan Kuwu, ketua Peserta mengetahui Di jadwalkan kembali
2017 upaya program diare Pokja, Posyandu, tujuan upaya, kegiatan kegiatan upaya
Ketua TPPKK, upaya, tahapan upaya Program diare
DIARE
Desa, Lintas dan jadwal pelaksanaan
Sektoral kegiatan upaya Progam
diare
NANI SUMARNI
Dr. Dewi Waskito Ningtiyas NIP.19790325 200112 2 001
NIP: 19770706 200604 2 031
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No.40 Tegal sari Plered Tlp.( 0231) 322311
Email : [email protected]
CIREBON 45158
KERANGKA ACUAN
CARA MENDAPATKAN UMPAN BALIK DARI MASYARAKAT
PROGRAM UKM
A.PENDAHULUAN
Untuk mendapatkan umpan balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap umpan
balik masyarakat terhadap mutu dan kepuasan adalah dengan cara pengumpulan
informasi dalam rangka harapan pelanggan terhadap pelayanan
puskesmas,sehingga pelayanan kepada masyarakat dapat selalu diberikan secara
cepat,tepat dan murah,terbuka,sederhna dan mudah dilaksanakan serta tidak
diskriminatif.
Akan tetapi dalam kegiatan UKM bertujuan untuk terwujudnya Masyarakat yang
sehat dan mandiri serta meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu .
Cara yang dilakukan untuk mengumpulkan informasi umpan balik masyarakat atau
sasaran program adalah dengan cara menyampaikan langsung dengan kehendak
sendiri kepada kepala puskesmas, penanggung jawab program atau pelaksana
program.
Umpan balik pembahasan dan tindak lanjut terhadap masyarakat dilaksanakan oleh
koordinator administrasi dalam hal ini ditunjuk oleh kepala puskesmas.saran melalui
MMD dilaksanakan dalam 1 tahun sekali.
B. Latar Belakang
Dewasa ini masyarakat semakin terbuka dalam memberikan kritik bagi
pelayanan kesehatan. Oleh karena itu subtansi administrasi sangat berperan dalam
mengatur dan mengarahkan seluruh kegiatan organisasi pelayanan dalam mencapai
tujuan.repormasi di bidang kesehatan dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
kesehatan dan menjadikan lebih efisien,efaktif serta dapat dijangkau oleh lapisan
masyarakat.oleh karena itu di perlukan umpan balik dari masyarakat untuk
melakukan penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan
upaya puskesmas salah satunya program upaya kesehatan masyarakat.
C.TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memperoleh masukan dari masyarakat terhadap pelaksanaan kegiatan
upaya upaya kesehatan masyarakat.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui efektifitas kegiatan upaya kesehatan masyarakat.
b. Untuk penyesuaian dan perbaikan-perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan
upaya Puskesmas salah satunya upaya kesehatan masyarakat.
D.KEGIATAN POKOK DAN RICIAN KEGIATAN
Kegiatan yang dilakukan yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut :
1.Tatap muka secara langsung
Tatap muka secara langsung dapat dilakukan ketika masyarakat sedang
mendzpatkan pelayanan di salah satu unit pelayanan di desa maupun puskesmas
ketika ada masyarakat yang bertanya ke salah satu petugas.
2. SMS center
Merupakan wadah untuk memperoleh umpan balikdari masyarakat dalam
peningkatan kegiatan UKM di Puskesmas Plered.
3. KUISIONER
E. PELAKSANA
Pelaksana kegiatan untuk mendapatkan umpan balik masyarakat adalah semua
pegawai puskesmas plered.
F. JADWAL KEGIATAN
Adapun jadwal kegiatan untuk mendapatkan umpan balik adalah sebagai berikut :
BULAN
No Kegiatan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Tatap muka √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. SMS Center √
3. KUISIONER √
6.PENUTUP
Demikian kerangka acuan dibuat agar dapat digunakan sebagaimana mestinyaa
kebutuhan untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat
5.1.5.1
HASIL IDENTIFIKASI RISIKO TERHADAP LINGKUNGAN DAN MASYARAKAT
AKIBAT PELAKSANANAAN KEGIATAN UKM
Resiko terjadinya cidera, dacin terjatuh, balita Kondisi bayi, balita rewel, menangis, banyak
terbentur dacin gerak, dapat menyebabkan bayi terjatuh serta
Posyandu
1 dacin diletakan ditempat yang rapuh sehingga
mudah terjatuh.
Resiko terjadinya cidera yang tidak diinginkan. Belum ada tempat yang khusus untuk lansia
2 Posbindu
3 Resiko terjadinya cedera yang tidak diinginkan Belum ada tempat yang khusus untuk kelas bumil
Kelas bumil
Resiko terjadinya kebisingan Sarana alat penyuluhan yang kurang baik
4 Penyuluhan
Keselamatan dan Resiko cidera yang tidak Belum ada tempat yang khusus untuk kelas ibu
5 Kelas Balita diinginkan balita
2 Posbindu -Resiko Belum ada Mengadakan kerja Posbindu Petugas Programer Tim Posbindu
cidera yang tempat khusus sama dengan pihak berjalan dengan pelayanan posbindu puskesmas berjalan
tidak untuk ke 3 untuk aman kader plered dengan aman
diinginkan posbindu pengelolaan untuk
melaksanakan
posbindu
3 Kelas bumil Resiko cidera Belum ada Melakasanakan Kelas bumil - petugas Petugas Semua Kelas bumil
yang tidak tempat yang kelas Bumil berjalan dengan pelayanan pelayanan bidan dan berjalan
diinginkan khusus untuk ditempat yang aman Program dengan
kelas bumil aman terkait aman.
-Kerjasama dengan
pihak ketiga
5 Kelas balita Resiko cidera Belum ada Melakasanakan Kelas bumil Kelas bumil Petugas Kelas bumil Kelas balita
yang tidak tempat yang kelas Balita berjalan dengan berjalan dengan pelayanan berjalan berjalan
diinginkan khusus untuk ditempat yang aman aman dengan dengan aman
kelas balita aman aman
-Kerjasama dengan
pihak ketiga
6 Kunjungan Tidak ada
rumah
Mengetahui
Kepala UPT PuskesmasPlered Plered, 1 Februari 2017
Penanggung Jawab UKM Esensial
5.3.2.1
1. Monitoring aspek Pelaksana promkes Dari hasil monitoring bahwa petugas Menginventarisir alat media penyuluhan
petugas dalam belum memakai media alat penyuluhan dan pengajuan ke dinas kesehatan
melaksanakan kegiatan sesuai dengan prosedur yang ada untuk pengajuan media penyuluhan
dan tugas kegiatan
UKM
2 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana gizi Petugas sudah sesuai melaksanakan Memberikan motivasi kerja
melaksanakan kegiatan tugas atau kegiatan gizi
dan tugas kegiatan
UKM
3 Monitoring aspek Koordinator KIA Petugas belum melaksanakan IVA test Melengkapi persiapan sarana dan alat
petugas dalam dan pengambilan spesimen untuk pap untuk mengadakan pemeriksaan IVA
melaksanakan kegiatan smear test
dan tugas kegiatan
UKM
4 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana sanitarian Petugas belum melaksanakan kegiatan Membuat hasil monitoring dan ecvaluasi
melaksanakan kegiatan monitoringbdan evaluasi setiap kegiatan
dan tugas kegiatan yang di laksanakan
UKM
5 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana surveilance Petugas belum melaksanakan pendataan Melaksanakan pendataan sasaran
melaksanakan kegiatan sasaran dan belum menganalisa kegiatan dengan kader dan menanalisa hasil
dan tugas kegiatan kegiatan
UKM
6 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana IMS Petugas belum melaksanakan pendataan Mengikuti pendataan sasaran dengan
melaksanakan kegiatan sasaran dan belum menganalisa kegiatan kader dan menganalisa kegiatan
dan tugas kegiatan
UKM
7 Monitoring aspek
petugas dalam Pelaksana perkesmas Petugas sudah melaksanakan rangkaian Terus memberikan motivasi kerja
melaksanakan kegiatan kegiatan perkesmas
dan tugas kegiatan
UKM
Mengetahui, Plered,
Kepala Puskesmas Plered Penanggung jawab UKM Esensial
URAIAN TUGAS
A. Tugas Pokok
Bertanggung jawab terhadap kegiatan pelayanan UKM di UPT Puskesmas
Plered
B. Fungsi
Mengkoordinir kegiatan UKM Lintas Program dan Lintas Sektoral serta
mengefektifkan kelancaran pelaksanaan program
C. Tanggung Jawab
1. Mempromosikan kebijakan dan sasaran mutu diseluruh unit pelayanan untuk
meningkatkan kesadaran motivasi dan keterlibatan karyawan
2. Mempromosikan pelaksanaan kegiatan UKM melalui media elektronika
maupun cetak
3. Menggali potensi dibidang kesehatan melalui kelompok masyarakat
4. Merencanakan melaksanakan dan mengevaluasi kegiatan UKM di
Puskesmas
D. Wewenang
1. Menerima konsultasi dari semua kegiatan Puskesmas
2. Memonitoring semua kegiatan UKM Puskesmas dalam 3 bulan sekali
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No 40, Tegal Sari, Plered, Cirebon
45158
6.1.2.3
No Nama No Nama
1 Popi Kusumawati 9 Helmi Bayuni
2 Musrifah 10 Ati Ningsih
3 Tumi Arsih 11 Nurhayati Fatahudin
4 Rojito 12 Nurazizah
5 Mety Hastuty 13 Moh. Yusup
6 Intan Kania Dewi 14 Neneng Rusmiayati
7 Sopiyah 15 Ratnasari
8 Varina 16 Neni
NANI SUMARNI
NIP.19790325 200112 2 003
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED KECAMATAN PLERED
Jl. Otto IskandarDinata No 40, Tegalsari, Plered, Cirebon 45154
NO WAKTU UPAYA TARGET CAKUPAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
1 Juli 2016 PROMKES 65 % 13,7 % Tidak memenuhi Menjadwalkan Sosialisasi tentang PHBS Pelaksanaan Sosialisasi tentang PHBS rumah tangga
Pendataan PHBS target rumah tangga dengan lintas sector dan dengan lintas sector dan lintas program
lintas program
2 Juli 2016 KESLING 75 % 28.8 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang IS Rumah Sehat Mensosialisasi tentang IS Rumah Sehat
Cakupan IS target
rumah Sehat
3 Juli 2016 PERBAIKAN GIZI 100 % 52,6 % Tidak memenuhi Membuat jadwal untuk pemberiaan Pemberiaan Vitamin A pada Bayi di bulan agustus
MASYARAKAT target Vitamin A pada Bayi di bulan agustus
Pemberiaan
Kapsul Vitamin A
bagi Bayi masih
rendah
4 Juli 2016 KIA/KB 80 % 75.5 % Tidak memenuhi Membuat sasaran Resti sesaaat setiap Melaksanakan Pertemuan Tim Resti
Cakupan target bulan dan membuat jadwal pertemuan
tingginya kasus Tim Komplikasi
Komplikasi
5 Juli 2016 PENCEGAHAN 85 % 30 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang Penyakit TBC Penyuluhan tentang Penyakit TBC
P2M target
6 Juli 2016 DBD < 95 % 81.25 % Tidak memenuhi Menjadwalkan sosialisasi lintas program Melaksanakan sosialisasi lintas program dan lintas
ABJ masih rendah target dan lintas sektor sektor
7 Juli 2016 PROGRAM 20 % 8.5 % Tidak memenuhi Melaksanakan Kerja sama lintas program Meningkatkan Kerja sama lintas program untuk
PENGEMBANGAN target untuk kegiatan Deteksi Dini kegiatan Deteksi Dini
Jiwa
Mengetahui Plered,
Kepala UPT Puskesmas Plered Penanggung Jawab UKM
NO WAKTU UPAYA TARGET CAKUPAN ANALISA RENCANA TINDAK LANJUT TINDAK LANJUT
1 Des PROMKES 65 % 25.42 % Tidak memenuhi Menjadwalkan Sosialisasi Pelaksanaan Sosialisasi tentang PHBS
2016 Pendataan PHBS target tentang PHBS rumah tangga rumah tangga dengan lintas sector dan
dengan lintas sector dan lintas lintas program, belum terlaksana.
program di tahun 2017
2 Des KESLING 75 % 56.57 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang IS Rumah Mensosialisasi tentang IS Rumah Sehat,
2016 Cakupan IS rumah target Sehat. Akan dilaksanakan di belum terlaksana.
Sehat tahun 2017
3 Des PERBAIKAN GIZI 90 % 106.92 % memenuhi target Membuat jadwal untuk Pemberiaan Vitamin A pada Bayi di bulan
2016 MASYARAKAT pemberiaan Vitamin A pada Bayi agustus
Pemberiaan di bulan agustus
Kapsul Vitamin A
bagi Bayi masih
rendah
4 Des KIA/KB 80 % 148. 08% memenuhi target Membuat sasaran Resti sesaaat Melaksanakan Pertemuan Tim Resti
2016 Cakupan tingginya setiap bulan dan membuat
kasus Komplikasi jadwal pertemuan Tim
Komplikasi
5 Des TB Paru : 85 % 46.15 % Tidak memenuhi Sosialisasi tentang Penyakit Penyuluhan tentang Penyakit TBC, belum
2016 Penemuan BTA target TBC, pencarian suspect TB di terlaksana.
(+) tahun 2017.
6 Des DBD : ABJ rendah 95 % 82.37 % Tidak memenuhi Menjadwalkan sosialisasi lintas Melaksanakan sosialisasi lintas program
2016 target program dan lintas sector di dan lintas sector, belum terlaksana.
tahun 2017.
7 Des PROGRAM 100 % 43.47 % Tidak memenuhi Melaksanakan Kerja sama lintas Meningkatkan Kerja sama lintas program
2016 PENGEMBANGAN target program untuk kegiatan Deteksi untuk kegiatan Deteksi Dini, belum
Jiwa ( deteksi dini Dini di tahun 2017. terlaksana.
pasien jiwa )
No. Revisi 0
SOP
TanggalTerbit 07 Maret 2016
Halaman 1/1
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2031 PLERED
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/VII/03/16/001
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas
TENTANG
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
HAK PASIEN
1. Pasien berhak memperoleh informasi tentang tata tertib dan peraturan yang
berlaku di Puskesmas Plered.
2. Mendapatkan pelayanan yang adil, jujur dan manusiawi.
3. Memperoleh pelayanan medis yang bermutu sesuai standar profesi
kedokteran.
4. Mendapat asuhan keperawatan sesuai dengan standar profesi keperawatan.
5. Mendapat asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi kebidanan.
6. Mendapat informasi lengkap seputar tindakan medis yang meliputi :
a. Penyakit yang diderita
b. Tindakan medis yang akan dilakukan
c. Prognosis penyakitnya.
d. Perkiraan biaya yang dibutuhkan
7. Memilih tenaga medis yang akan memberikan pengobatan dan perawatan.
8. Meminta konsultasi dengan tenaga medis lain di lingkungan Puskesmas
Plered tentang penyakitnya dengan sepengetahuan tenaga medis yang
merawat.
9. Berhak atas kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data medisnya.
10. Menyetujui / memberikan ijin atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga medis sehubungan dengan penyakitnya.
11. Menolak tindakan yang akan dilakukan terhadap dirinya dan mengakhiri
pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sendiri setelah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya.
12. Berhak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Puskesmas Plered.
13. Mengajukan usul, kritik dan saran untuk perbaikan Puskesmas dalam
pemberian pelayanan.
14. Mendapatkan informasi tentang isi Rekam Medis.
KEWAJIBAN PASIEN
1. Pasien dan keluarganya wajib mentaati segala peraturan dan tata tertib yang
berlaku di Puskesmas Plered.
2. Wajib mematuhi segala instruksi dokter dan perawat selama proses
pengobatan dan perawatan.
3. Wajib memberi informasi dengan jujur dan lengkap tentang penyakit yang
diderita kepada tenaga medis yang merawatnya.
4. Pasien dan atau penanggungnya wajib melunasi semua biaya pengobatan
dan perawatan di Puskesmas Plered.
5. Pasien dan atau penanggungnya wajib memenuhi kesepakatan / perjanjian
yang telah dibuatnya (memberi informed consent).
6. Wajib menghormati hak petugas yang memberi pengobatan dan perawatan.
7. Wajib berterus terang apabila timbul masalah.
8. Wajib memeriksakan sedini mungkin.
9. Wajib berobat ulang (kontrol) sesuai anjuran.
10. Wajib beritikad baik kepada tenaga kesehatan dan Puskesmas.
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
Unit :
Nama Petugas :
Tgl. Pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Apakah Petugas poli mengambil kartu rekam medis pasien ke
meja pendaftaran?
2 Apakah Petugas memanggil pasien masuk ruang periksa?
3 Apakah Petugas melakukan anamnesa?
4 Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik?
5 Apakah Petugas menegakkan diagnosa pasien?
6 Apakah Petugas menyusun rencana penatalaksanaan pasien
sesuai dengan masalah kesehatan pasien?
7 Apakah Petugas berkolaborasi dengan tim kesehatan lain bila
pasien membutuhkan penanganan tim kesehatan lain?
8 Apakah Petugas melaksanakan tindakan sesuai dengan
rencana layanan yang telah di susun?
9 Apakah Petugas mengevaluasi segera ( Formatif ) untuk
tindakan yang sudah dilakukan?
10 Apakah Petugas menyusun rencana tindak lanjut bila masalah
kesehatan pasien belum teratasi?
11 Apakah Petugas mendokumentasikan kegiatan?
Pelaksana/Auditor
BUKTI HASIL EVALUASI DAN TINDAK LANJUT LAYANAN KLINIS TAHUN 2016
3. Petugas melakukan Sesuai Meningkatkan tahapan Menerapkan sikap Pelaksanaan Meningkatkan pengetahuan
anamnesa anamnesa yang sesuai ramah pada saat tahapan dalam petugas dalam
dengan standar yang ada berkomunikasi melakukan menganamnesa pasien
dengan pasien anamnesa pada
pasien berjalan
dengan baik
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158
4. Petugas melakukan Sesuai Meningkatkan Menerapkan sikap Pemeriksaan fisik Melaksanakan pemeriksaan
pemeriksaan fisik kemampuan petugas ramah pada saat dillakukan dengan fisik sesuai dengan standar
dalam melaksanakan melakukan baik oprasional dan prosedur
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
5. Petugas Sesuai Menegakkan diagnose Menerapkan sikap Pelaksanaan Memberikan diagnose
menegakkan pasien yang sesuai ramah pada saat tahapan dalam sesuai dengan keluhan
diagnose pasien dengan standar yang ada berkomunikasi menegakan pasien
dengan pasien Diagnosa pada
pasien berjalan
dengan baik
6. Petugas menyusun Sesuai Meningkatkan pelayanan Melayanani Penanganan pasien Memberikan pelayanan
rencana sesuai standar kesehatan pasien sesuai sesuai dengan SOP sesuai diagnose yang
penatalaksanaan dengan standar sudah di tegakkan
pasien sesuai
dengan masalah
kesehatan pasien
7. Petugas kolaborasi Sesuai Meningkatkan kerjasama Bekerja sama Pelaksanaan kerja Semua tim dapat diajak
dengan tim dengan tim kesehatan dengan tim sama berjalan baik kerja sama dengan baik
kesehatan lain bila yang lain bila ada pasien kesehatan lain
pasien yang membutuhkan bila membutuhkan
membutuhkan konsultasi koordinasi
penanganan tim (lab,gigi,konsultasi dll)
kesehatan lain
8. Petugas Sesuai Melaksanakan tindakan Lakukan tindakan Pelayanan tindakan Semua prosedur diterapkan
melaksanakan sesuai dengan rencana sesuai rencana berjalan dengan
tindakan sesuai layanan yang sudah baik
dengan rencana disusun
layanan yang telah
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jalan Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari, PleredTlp. (0231) 322311 Email :[email protected]
45158
di susun
9. Petugas Sesuai Dokter mengevaluasi evaluasi segera Evaluasi selalu Evaluasi sesuai dengan
mengevaluasi segera tindakan yang tindakan yang dilakukan format yang ada rekam
segera (formatif sudah dilakukan sudah dilakukan medis
)untuk tindakan
yang sudah
dilakukan
10. Petugas menyusun Sesuai Menyusun rencana tindak Rencana yang Implementasi Evaluasi berdasarakan
rencana tindak lanjut bila masalah sudah disususn di sesuai intervensi seberapa besar pencapaian
lanjut bila masalah kesehatan pasien yang implementasikan tujuan umum dan khusus
kesehatan pasien belum teratasi dengan yang telah disusun
yang belum teratasi kunjungan rumah
11. Petugas sesuai Mendokumentasikan Didokumentasikan Pendokumentasian Format Dokumentasi
mendokumtasikan semua kegiatan yang sesuai dengan sesuai dengan dilengkapi
kegiatan dilakukan apa yang sudah format yang ada
dilaksanakan
p
PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PLERED
Jl. Otto Iskandardinata No. 40 Tegalsari Plered Tlp. (0231) 322311
Email: [email protected]
CIREBON 45158
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/VIII/03/16/011
Lampiran : 1 ( satu ) Berkas
TENTANG
JENIS-JENIS PEMERIKSAAN LABORATORIUM YANG TERSEDIA
DI UPT PUSKESMAS PLERED
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
NO JENIS-JENIS PEMERIKSAAN
1. Pemeriksaan Haemoglobin
2. Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
3. Pemeriksaan Hitung Jumlah Trombosit
4. Pemeriksaan Golongan Darah
5. Pemeriksaan Gula Darah
6. Pemeriksaan Asam Urat
7. Pemeriksaan Kolesterol
8. Pemeriksaan Protein Urin
9. Pemeriksaan Reduksi Urin
10. Pemeriksaan Anti HIV
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 01 Maret 2016
No. Revisi 0
SOP
Tanggal Terbit 07 Maret 2016
Halaman 1/2
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED
Halaman 2/2
LOKET PENDAFTARAN
RUANG LABORATORIUM
PENGAMBILAN SPESIMEN
PEMERIKSAAN SPESIMEN
VALIDASI HASIL
PENGAMBILAN HASIL
BUKTI PENGUMPULAN DATA DAN MUTU LAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK
NO Ruangan Bukti Hasil Kegiatan Jadwal
1 Pendaftaran 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Sudah tepat pasien sesuai tujuan
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko
2 Rawat Jalan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko pasien
jatuh
3 Ruang Tindakan 1. Sudah tepat identitas pasien Enam bulan sekali
2. Komunikasi yang efektif sudah
dilakukan
3. Keamanan obat yang perlu
diwaspadai
4. Sudah tepat lokasi, tepat
prosedur, tepat pasien
5. Ada pengurangan resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6. Ada pengurangan resiko pasien
jatuh
BUKTI PENGUMPULAN DATA DAN MUTU LAYANAN DAN KESELAMATAN PASIEN SECARA PERIODIK
NO Ruangan Bukti Hasil Kegiatan Jadwal
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PLERED
Nomor : 800/C/SK/IX/03/16/023
Lampiran : 1 ( satu ) berkas
Tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di : PLERED
Pada Tanggal : 1 Maret 2016
Kepala UPT Puskesmas Plered,
Elemen Penilaian :
1. Perintah lengkap secara lisan dan yang melalui telepon atau hasil pemeriksaan
ditulisakan secara lengkap oleh penerima perintah.
2. Perintah lengkap lisan dan telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali secara
lengkap oleh penerima perintah.
3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atau menyampaikan
hasil pemeriksaan.
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan komunikasi
lisan atau melalui telepon secara konsisten.
Elemen Penilaian :
Elemen Penilaian :
1. Puskesmas menggunakan tanda yang jelas dan dimengerti untuk identifikasi lokasi
tindakan medis dan melibatkan pasien di dalam proses penandaan.
2. Puskesmas menggunakan suatu checklist atau proses lain untuk memverifikasi saatpra
tindakan tepat lokasi,tepat prosedur,dan tepat pasien dan semua dokumen serta peralatan
yang diperlukan tersedia,tepat dan fungsional.
3. Petugas melengkapi form inform consent sebelum dimulainya suatu tindakan medis.
4. Prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam untuk memastikan
tepat lokasi, tepat prosedur,dan tepat pasien termasuk prosedur medis dan dental yang
dilaksanakan diluar ruang tindakan.
Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko infeksi yang
terkait pelayanan kesehatan
Elemen Penilaian :
1. Puskesmas mengadopsi pedoman hand hygiene terbaru yang diterbitkan dan sudah
diterima secara umum (al dari WHO Patient Safety).
2. Puskesmas merupakan program hand hygiene yang efektif.
3. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan secara
berkelanjutan risiko dari infeksi yang terkait pelayanan kesehatan.
Standar : Puskesmas mengembangkan suatu pendekatan untuk mengurangi risiko pasien dari
cedera karena jatuh
Elemen Penilaian :
1. Puskesmas menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap risiko jatuh dan
melakukan assesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan,dan lain-lain
2. Langkah langkah diterapkan untuk mengurangi resiko jatuh bagi mereka yang pada
hasil assesmen dianggap beresiko jatuh.
3. Langkah langkah dimonitor hasilnya,baik keberhasilan pengurangan cedera akibat jatuh
dan dampak dari kejadian tidak diharapkan.
4. Kebijakan dan/atau prosedur dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan
berkelanjutan resiko pasien cedera akibat jatuh di puskesmas : Handle dinding, kursi
roda, klosed duduk, Papan petanda lantai basah, Step/ tangga naik pasien ketempat
tidur.
Pemerintah
Kabupaten PUSKESMAS
dr.Dewi Waskito Ningtiyas
Cirebon NIP. 19770706 200604 2 031
PLERED
1. Pengertian Prosedur ini meliputi segala upaya yang dipakai sebagai dasar untuk
menyusun pelayanan klinis.
8. Rekaman
Historis
No Yang di ubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan
diberlakukan
PENYUSUNAN LAPORAN LAYANAN
KLINIS
No. Dokumen 440/C/Dt/IX/03/16/130
No. Revisi 0
DAFTAR Tanggal
TILIK Terbit
07 Maret 2016
Halaman 1/2
PEMERINTAH UPT
KABUPATEN dr. Dewi Waskito Ningtiyas PUSKESMAS
CIREBON NIP. 19770706 200604 2 031 PLERED
No Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Kepala Puskesmas dan Tim Peningkatan
Pelayanan Klinis mengadakan pertemuan yang
membahas tentang:
- Prioritas prosedur layanan klinis yang
mempertimbangkan visi misi puskesmas,
tingkat kegawatdaruratan penyakit, dan kondisi
10 besar penyakit yang ditemui di puskesmas
menurut kemampuan puskesmas
- Data literatur yang diperlukan dalam
penyusunan
- Tim mutu pelayanan klinis membuat SPO
layanan klinis
- Mempertimbangkan masing masing unit dalam
penyusunan SPO
- Pelaksanaan SPO
PENANGGUNG JAWAB