Teknologi Pemotong Ranting

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Juitech / Vol.01 / No.

02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

TEKNOLOGI PEMOTONG RANTING ADJUSTABLE


DENGAN SISTEM HIDROLIK MINI

Zufri Hasrudy Siregar1)


1)
Universitas Quality, Jln. Ring Road Nguban Surbakti No.18 Medan
Email : [email protected]

Abstrak
Penelitian ini merupakan penciptaan teknologi baru yang sederhana dengan
merekayasa sistem hidrolik dan prinsip genggaman tangan yang difungsikan
sebagai alat pemotong ranting adjustable (dapat diatur panjang pendeknya) yang
ergonomi, dengan panjang normal 1,5 meter, maksimal 3 meter. Berat 2,8 kg,
panjang jangkauan genggaman 94 mm dan diameter gagang 52 mm. Penelitian ini
menggunakan metode analisa ergonomi untuk mengetahui kesesuaian alat dengan
manusia yaitu dengan pengambilan 95 persentil. Di dapat diameter genggaman
tangan 54, 29 mm sedangkan untuk lebar telapak tangan adalah 97,87 mm,
tekanan maksimal yang diperlukan untuk memotong ranting adalah 234,39
kg/cm2 dengan diameter 5 mm yaitu jenis ranting kakao. Sedangkan dengan
analisa NIOSH didapat berat yang disyaratkan adalah 4,89 Kg, kemudian dengan
metode QEC didapat level presentase skornya paling tinggi adalah 47,62. artinya
diperlukan perbaikan untuk alat tersebut dalam waktu kedepan. Untuk
pembebanan kerja agar tidak letih dengan waktu kerja 8,40 menit dan istirahat
7,14 menit. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alat tersebut masih harus
diperbaiki dalam waktu kedepan, sedangkan penggunaannya cukup singkat dan
hanya difungsikan untuk pamanenan cengkeh saja serta pemanenan yang lain
yang sejenis dengan diameter maksimal (1 cm) saja.
Kata Kunci : Pemotong Ranting, Ranting, Hidrolik

Abstract
This research is the creation of a simple new technology by manipulating the
hydraulic system and the principle of hand grip that functioned as an
ergonomically adjustable twistable short cutter, with a normal length of 1.5
meters, a maximum of 3 meters. Weight 2.8 kg, long grasp of 94 mm and the
diameter of the handle 52 mm. This research uses ergonomic analysis method to
know suitability of tool with human that is with taking 95 percentile. At the
diameter of the hand grip 54, 29 mm while for the width of the palm of the hand is
97.87 mm, the maximum pressure required to cut the twig is 234.39 kg / cm2 with
a diameter of 5 mm that is the type of twig cocoa. While the NIOSH analysis
obtained the required weight is 4.89 kg, then with the QEC method obtained the
highest percentage level of the score is 47.62. it means repair is needed for the
tool in the future. For the loading of work so as not to tired with working time of
8.40 minutes and rest 7.14 minutes. The results of the study concluded that the
tool still has to be repaired in the future, while its use is quite short and only
functioned for clove planting only and other similar harvesting with a maximum
diameter (1 cm) only.
Keywords: cutting twig, twig, hydraulic

Hal 92
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Pendauluan
Secara menyeluruh Indonesia mempermuda dalam hal pemotongan
merupakan daerah tropis, dan ranting pohon. Dalam pembuatan
mempunyai curah hujan yang baik Teknologi baru pemotongan ranting,
serta negara yang memiliki daerah- proses pendisainan alat sangat
daerah yang banyak di tumbuhi diperlukan. Dengan mempergunakan
pepohonan. Beraneka ragam jenis data anthropometri dan keteguhan
tanaman yang tidak dijumpai di geser ranting membuat alat lebih
tempat- tempat lain, dapat dijumpai ergonomis dalam pemakaiannya.
disini. Dalam kemajuan dan Adapun rumusan permasalahan
perkembangan Teknologi, pepohon- dalam penelitian alat potong ranting
an sering juga dipakai sebagai adjustable ini antaralain :
penghijauan jalan – jalan serta untuk 1. Apakah alat pemotong ranting
penghias rumah dan pemukiman. yang di ciptakan dapat menjawab
Yang secara estitika dan fungsinya keterbatasan energi ?
dapat memberikan kesan indah, 2. Berapakah lama pemakainan alat
hidup, dan segar. Untuk pemotong ranting yang optimal
mendapatkan kesan dan fungsi dengan mempertimbangkan
tersebut, dibutuhkan maintenance ergonomi alat tersebut
yang baik untuk penataannya. biomekanikal dan anthropometri.
Pemotongan ranting diperlukan
untuk menghilangkan kesan Didalam penulisan dibuat batasan
semerawut dan tidak tertata, masalah untuk dapat memberikan
sehingga dalam pelaksanaannya, pemahaman tentang fokus penelitian
dibutuhkan alat yang safety, mudah tersebut. Adapun batasan masalah
penggunaannya, serta efisien. Dalam dari tesis ini adalah:
penanganannya, sering terkendala 1. Desain alat potong ranting
dalam pemotongan ranting – ranting ditinjau dari segi ergonomi dan
yang dianggap tidak perlu. Sehingga, anthropometri manusia Indonesia
yang sering terjadi adalah 2. Alat potong ranting manual dan
pemotongan dahan pohon, yang hidrolik yang telah ada dipasaran
mengakibatkan rusaknya ekosistem 3. Ranting yang dipakai sebagai
pohon serta tidak baik secara estetika contoh adalah 3 (tiga) jenis
nya. pohon, yaitu
Pemanfaatan energi internal a. Pohon cengkeh (Syzygium
Manusia, yang terpasilitasikan aromaticum, syn. Eugenia
dengan Teknologi Hidrolik Mini, aromaticum), karena
merupakan alternatif solusi untuk merupakan komoditas asli
menghadapi keterbatasan dan daerah Maluku Utara yang
pengembangan Teknologi berbasis penanganannya masih secara
Industri Kecil. Terciptanya alat manual serta sangat susah
tersebut, juga mempertimbangkan dalam pemanenannya.
ergonomi, antropometri, dan b. Pohon jeruk purut (citrus
kebiasaan tubuh manusia yang hystrix dc.), karena termasuk
harapannya menjadi Teknologi / alat tanaman perdu yang
yang aplikatif, guna menunjang serta tingginya 5 – 7,5 meter dan

Hal 93
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

mempunyai ranting pohon masyarakat Indonesia yang masih


yang banyak untuk perawatan awam dengan teknologi,
dan pemanenannya sulit 3. Merancang dan merekayasa alat
sehingga sesuai untuk alat pemotong ranting pepohonan
yang akan dibuat (pruning, haevesting) yang telah
c. Pohon kakao, karena pohon ada serta memberikan solusi
tersebut merupakan konkrit dari keterbatasan alat
tumbuhan yang tumbuh tersebut
dengan panjang pohon ± 4 –
6 meter dan memiliki ranting Teori
pohon yang sangat banyak Hidrolik adalah teknologi yang
yang pada perawatannya memanfaatkan zat cair, biasanya oli,
membutuhkan waktu yang untuk melakukan suatu gerakan
extra dibanding dengan segaris atau putaran. Sistem ini
pohon yang lain. bekerja berdasarkan prinsif jika
suatu zat cair dikenakan tekanan,
maka itu akan merambat ke segala
Hasil penelitian ini diharapkan dapat
arah dengan tidak bertambah atau
memberikan manfaat antara lain :
berkurang kekuatannya. Sebuah
1. Dengan penelitian ini diharapkan
pompa hidrolis yang digerakan
dapat memberikan teknologi
secara mekanik (engine) yang
alternatif yang dapat membantu
mengubah kedalam pressure energy
masyarakat / petani dalam hal
dan kinetic energy didalam system
memotong ranting pepohonan,
Hidrolis dan diubah lagi kedalam
2. Sebagai Solusi alternatif bagi
mechanical energy untuk bekerja.
Dinas Tatakota dalam hal
Sedangkan hidrolik power adalah
pemotongan ranting pepohonan
kekutan “pressure energy” yang
jalan raya,
3. Pengembagan teknologi tepat dihasilkan melalui kerja piston yang
guna yang berbasis Industri kecil bergerak berdasarkan perinsif hukum
Pascal, dan diteruskan keseluruh
Menengah yang aplikatif,
sistem hingga piston yang lain
4. Pemicu pengembangan teknologi
bergerak sebanding dengan tekanan
sejenis yang lebih baik, efesien
input yang dikeluarkan. Ringkasnya
dan ramah lingkungan.
hidrolik power adalah komponen
Tujuan Penelitian yang penulis
pengubah tekanan fluida. menurut
lakukan ialah :
hukum Pascal yang dikatakan bahwa
1. Memberikan solusi bagi
tekanan pada suatu fluida akan
masyarakat Indonesia dalam
diteruskan kesegala arah. Hal ini
penanganan dan perawatan
mengakibatkan kesetimbangan
pohon diperkotaan, serta
tekanan yang diberikan sebagai
pemanenan buah (jeruk purut,
fungsi dari aksi reaksi didalam suatu
cengkeh dan kakao)
bejana berhubungan yang diisi
2. Membuat teknologi tepat guna
sejenis cairan kental (fluida)
yang aplikatif, markettable, yang
langsung dapat dipergunakan sehingga tekanan pada kedua
sehari-hari baik dengan peghisap menjadi sama (P1 =P2 )

Hal 94
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Rem hidrolik adalah suatu penerapan menyebabkan kenaikan tekanan ke


dari perinsif hukum pascal yang segala arah dengan sama besar”.
mana pada cairan diberi tekanan,
maka tekanan yang sama akan Prinsip kerja Hukum Pascal yaitu
diteruskan ke semua arah. Cara penghisap 1 mempunyai luas
kerjanya yaitu bila pedal rem penampang A1. Jika penghisap 1
ditekan, batang torak akan melawan ditekan dengan gaya F1, maka zat
tekanan pegas pembalik dan torak cair akan menekan penghisap 1 ke
digerakkan ke depan. Pada waktu atas dengan gaya P.A1 sehingga
piston cup berada di ujung torak, terjadi keseimbangan pada penghisap
compensating port akan tertutup. 1 dan berlalu.
Bila torak maju lebih jauh lagi, 𝐹
𝑃. 𝐴1 = 𝐹1 ⇔ 𝑃 =
tekanan minyak silinder akan 𝐹1
bertambah dan melawan tegangan … … … … … … … … . . (𝑎)
𝐴1
pegas outlet untuk membuka katup. F = P x A .................................(b)
Tekanan hidrolik ini kemudian Istilah “Ergonomi’ berasal dari
dipindahkan melalui pipa – pipa rem bahasa latin yaitu ERGON (Kerja)
ke sebelah silinder – silinder roda.
dan NOMOS (Hukum Alam) dan
Bila pedal rem dibebaskan, maka dapat didefenisikan sebagai studi
torak akan mundur ke belakang pada tentang aspek-aspek manusia dalam
posisi semula dengan adanya pegas lingkungan kerjanya yaitu ditinjau
pembalik. Dalam waktu yang secara anatomi, fisiologi, pisiologi,
bersamaan katup outlet tertutup psikologi, engineering, manajemen
dengan adanya desakan pegas. dan desain / perancangan (Eko
Ketika torak kembali, piston cup Nurmianto”Ergonomi Konsep dasar
mengerut dan memungkinkan dan aplikasi”). Ergonomi berkenaan
minyak rem yang ada disekeliling pula dengan optimasi, efisiensi,
piston cup untuk mengalir dengan kesehatan, keselamatan dan
cepat di kelilingi bagian luar cup kenyamanan manusia ditempat kerja,
masuk ke silinder untuk menjaga dirumah, dan tempat kerja. Didalam
agar silinder selalu terisi penuh oleh ergonomi dibutuhkan studi tentang
minyak rem. Dilain pihak, tegangan sistem dimana manusia, fasilitas
pegas – pegas sepatu rem bekerja kerja dan lingkungan saling
pada minyak rem dapat berinteraksi dengan tujuan utama
menyebabkan katup master silinder yaitu menyesuaikan suasana kerja
membuka dan menyebabkan minyak dengan manusianya (Pheasant,S.
rem dalam pipa – pipa rem kembali 1986).
ke master silinder. Bila sepatu rem Anthropometri menurut Stevenson
kembali pada posisi semula, maka (1989) dan Nurmianto (1991) adalah
menjadi seimbang, katup tertutup suatu kumpulan data numerik yang
dan meskipun cairan tidak dapat berhubungan dengan karakteristik
mengalir ke master silinder, karena fisik tubuh manusia ukuran, bentuk
masih terdapat tekanan relatif kecil. dan kekuatan serta penerapan dari
Hukum pascal dinyatakan “tekanan data tersebut untuk penanganan
yang dikerjakan pada suatu fluida masalah desain. Penerapan data
dalam ruang tertutup akan Anthropometri ini akan dapat

Hal 95
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

dilakukan jika tersedia nilai mean static) dan kerja dinamis (dynamic
(rat-rata) dan SD (standar deviasi) task) untuk memperkirakan tingkat
nya dari suatu distribusi normal. risiko dari postur tubuh dengan
Adapaun distribusi normal ditandai melibatkan unsur pengulangan
dengan adanya nilai mean (rata-rata) gerakan, tenaga/beban dan lama
dan SD (standar deviasi). Persoalan tugas untuk area tubuh yang berbeda
yang muncul berkaitan dengan (Li dan Buckle, 1999).
desain peralatan adalah berkaitan Exposure level (E) dihitung
dengan antropometri orang Indonesia berdasarkan persentase antara total
adalah kompatibilitasnya dengan skor aktual exposure (X) dengan
antropometri tenaga kerja Indonesia. total skor maksimum (Xmaks) yaitu
Permasalahan ini timbul karena (Brown dan Li, 2003):
semuanya itu didesain bukan oleh X
E(%) = x 100%
orang Indonesia dan tidak X m aks
berdasarkan pada data antropometri
Dimana :
tenaga kerja Indonesia, meskipun
X = total skor yang diperoleh dari
pada akhirnya hasil rancangan
penilaian terhadap postur
tersebut akan dioperasikan oleh
(punggung + bahu/lengan+
orang Indonesia. Karena itu perlu
pergelangan tangan + leher)
dilakukan pengukuran data
Xmaks = total skor maksimum untuk
antropometri orang Indonesia untuk
postur kerja (punggung +
menjawab permasalahan yang
bahu/lengan + pergelangan
timbul. Berdasarkan penelitian yang
tangan + leher)
dilakukan Dwi Ayu Muliasari yang
Xmaks adalah konstan untuk tipe-tipe
berjudul “ Analisa pengaruh postur
tugas tertentu. Pemberian skor
tangan dan jenis kelamin terhadap
maksimum (Xmaks =162) apabila
tingkat getaran, waktu reaksi
tipe tubuh adalah statis,
pengereman, dan kekuatan
termasuk duduk atau berdiri
genggam” di ketahui bahwa
tanpa pengulangan (repetitive)
kekuatan genggaman tangan laki –
yang sering dan penggunaan
laki 39,50 kg dan wanita 22, 45 kg
tenaga/beban yang relatif lebih
berdasarkan jumlah sampel 29 orang
rendah. Untuk pemberian skor
yaitu laki – laki 15 orang dan
maksimum (Xmaks = 176)
perempuan 14 orang penelitian
apabila dilakukan manual
tersebut menggunakan alat ukur
handling yaitu mengangkat,
genggaman tangan yaitu (Hand Grip
mendorong, menarik dan
jaman Dynamometer).
membawa beban
QEC adalah metode penilaian
terhadap risiko kerja yang
Metode Penelitian
berhubungan dengan gangguan otot
Secara garis besar proses penelitian
di tempat kerja. Metode ini menilai
dan pembuatan alat dapat digambar-
gangguan risiko yang terjadi pada
kan dalam bentuk diagram alir (Flow
bagian belakang punggung,
Chart) seperti pembuatan alat potong
bahu/lengan, pergelangan tangan,
ranting.
dan leher. Penilaian pada QEC
dilakukan pada tubuh statis (body

Hal 96
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Konsep Disain
Mulai

Desain
Memodelkan
Antrophometri
desain alat Preliminary Desain
dan ergonomi

Survei lapangan (pemanenan/


prunning pohon) permasalahan Detail
Desain
serta penentuan tema

Gambar Alat

Pengumpulan data, studi


pustaka
Prototype alat

T
Perancangan ergonomi dan Prototype baik ?

antropometri alat pemotong


ranting
Y

Pembuatan alat secara


Gambar detail alat Real

dan pengujian
mekanika bahan
(ranting)
Pengujian Hasil alat dan
Mekanika pembuatan
kayu laporan

Pembuatan alat berdasarkan Pengujian alat


gambar

T
pengujian mekanika
T dan ergonomi sesuai ?

Alat sesuai..?
Y

Selesai
Y

Pengujian tingkat kelelahan


penggunaan alat

Hasil dan Analisa


Penulis dalam melakukan penelitian
ini menerapkan beberapa tahapan
Penentuan
spesifikasi alat proses dalam merancang suatu
produk. Langkah perancangan
produk meliputi:
Selssai

Hal 97
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Pembuatan alat pemotong ranting posisi normal untuk memotong. Serta


adjustable dengan sistem hidrolik minyak hidrolik menpunyai tekanan
mini terbuat dari besi stainless steel normal sehingga pisau pemotong
yang berasumsi bahwa pengelasan ranting membuka yang akan
dan kekuatannya lebih baik dan berfungsi untuk memotong kembali.
tahan terhadap korosi dengan Secara matematis, dapat dimodelkan
panjang ± 3 meter yang dapat di yaitu:
asembling dengan masing – masing Tekanan, tekanan didefenisikan
tongkat mempunyai panjang ± 1 sebagai jumlah gaya tiap satuan luas.
meter. 𝐹
𝑝=
𝐴
Dengan :
p : tekanan (kgf/m2 atau N/m2)
F : gaya (kgf atau N)
A : luas (m2)
Di dalam zat cair diam tidak
terjadi tegangan geser dan gaya yang
bekerja pada suatu bidang adalah
gaya tekanan yang bekerja tegak
Gambar 3. Mata pisau pemotong lurus pada bidang tersebut
ranting Perhitungan 95 persentil diameter
genggaman (maksimum) dari
populasi tersebut adalah dengan
menggunakan rumus
= X + 1,645 SD
= 51 + 1,645 (2)
= 54,29 mm
Perhitungan 95 persentil lebar
telapak tangan (sampai ibu jari) dari
populasi tersebut adalah dengan
menggunakan rumus
Gambar 4. Sistem Pompa = X + 1,645 SD
Genggaman tangan hidrolik
= 88 + 1,645 (6)
= 97,87 mm
Perinsip kerja alat Dari perhitungan data antropometri
Genggaman tangan menekan tuas untuk mendapatkan data persentil
yang ada pada alat dengan perinsip dari genggaman tangan adalah 54,29
genggam rem motor serta tangan kiri mm sedangkan untuk lebar telapak
mengatur keseimbangan alat untuk tangan adalah 97,87 mm. Data
mendapatkan akurasi pemotongan. tersebut berguna untuk perbaikan
Minyak yang ada pada hidrolik jangkauan genggaman tangan untuk
menekan piston, piston hidrolik alat pemotong ranting tersebut.
mendorok pisau ranting untuk untuk menghitung gaya yang bekerja
menutup. Ketika tekanan di hentikan pada hidrolik adalah dengan
pegas yang ada di pisau pemotong mengetahui diameter pipa minyak
mendorong pisau kembali pada 0,9 cm, panjang pipa vertikal 3 m

Hal 98
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

diameter hidrolik pertama dan kedua Dimana:


adalah 3 cm, dan tekanan yang H = Posisi horizontal (centimeter
𝑁 𝐾𝑔 atau Inches), arah titik tengah
bekerja adalah 23 𝑚𝑚2 (234,39 𝑐𝑚2 )
mata kaki pada tempat
di ambil dari tabel diameter Kakao
asal sebelum beban diangkat.
berdasarkan pengujian tingkat
V = Posisi vertikal (centimeter atau
keletihan (Lampiran 7) yaitu rata-
Inches), pada tempat asal
rata 5,9 mm. Ditabel uji keteguhan
sebelum beban diangkat.
geser diambil diameter 5 mm.
𝜋.𝑑 3,14.3 D = jarak angkat vertikal (centimeter
A= 4 = 4 = 0,023 m = 23mm atau Inches). Antara temapat
𝑁
P = 23 𝑚𝑚2 asal dan tujuan dari aktifitas
Jadi berdasarkan Hukum Pascal angkat tersebut.
𝐹 Fmax = Frekwensi maksimum yang
𝑃=𝐴 dapat dilaksanakan
𝐹1 𝐹
= 𝐴2 Variabel – variabel tersebut
𝐴1 2
𝐹1.𝜋.𝑟2 diasumsikan mempunyai batasan –
2
𝐹2 = batasan sebagai berikut :
𝜋.𝑟12
𝐹1.𝑟2 H adalah antara 15 cm dan 80 cm
2
𝐹2 = suatu beban tidak dapat lebih dekat
𝑟12
Dimana: dari 15 cm tanpa bersentuhan
F1 = Gaya masuk dengan badan operator sedangkan
F2 = Gaya keluar beban yang berposisi lebih jauh
r1 = jari – jari piston kecil dari 80 cm akan sulit untuk
r2 = jari – jari piston besar dijangkau oleh kebanyakan orang.
V adalah diasumsikan antara 0 cm
Sehingga, dan 175 cm yang menggambarkan
𝑁 𝐹1 rentang jarak untuk aktifitas angkat
23 𝑚𝑚2 = 23𝑚𝑚
vertikal pada kebanyakan orang.
𝑁
F1 = (23 𝑚𝑚2 ) 23mm D adalah antara 25 cm dan (200-V)
= 529 N cm. Untuk jarak perpindahan
Jadi bila di lakukan tekanan kepada vertikal yang kurang dari 25 cm
alat pemotog ranting tersebut sebesar gunakan D = 2.
𝑁 𝐾𝑔 F adalah antara 0,2 ( satu aktifitas
23 𝑚𝑚2 (234,39 𝑐𝑚2 ) akan angkat setiap 5 menit) adan Fmax
menghasilkan gaya 529 N. Bila di (lihat tabel).Sedangkan aktivitas
konversikan akan sepadan dengan angkat yang kurang dari satu
memotong ranting cengkeh dengan angkat per 5 menit gunakan F= 0.
diameter 5 mm (490,33 N). Untuk angkatan alat pemotong
Adapun metode yang dipakai adalah ranting di dapat:
dengan penggunaan persamaan H= 100 cm
NIOSH (National Occupational V= 80 cm ( beban diangkat sampai
Health and Safety Commission ketinggian tangan (Kneckle Height)
(Worksafe Australia)) D= 80 cm
Fmax= 0 (aktifitas angkat kurang dari
AL (kg) = 40 (15/H)(1-0,004/V- satu angkat per 5 menit)
75)(0,7+7,5/D)(1-F/Fmax)

Hal 99
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

AL (kg) = 40 (15/H)(1-0,004/V- >100% = Tidak diperbolehkan


75)(0,7+7,5/D)(1-F/Fmax) beraktifitas
=40(15/100)(1-0,004/80- Setelah dilakukan analisa %CVL,
75)(0,7+7,5/65)(1-0/Fmax) didapat nilai rata-rata dari %CVL
= 6 (1-0,004 / 5)(0,7+7,5/65) adalah 44,23 % yang dikategorikan
= 4,89 Kilogram “Diperlukan perbaikan” atau terjadi
Dari analisa NIOSH di dapat batasan kelelahan dalam pekerjaan serta
angkatan normal adalah 4,89 Kg, lamanya waktu yang optimal untuk
dimana berat alat tersebut adalah ± 3 melakukan pekerjaan agar tidak
kg, sehingga terdapat allowance terjadi keletihan memotong ranting
(kelonggaran) 1,89 kg. Sehingga alat tersebut adalah 8,40 menit. Dan
tersebut masih layak untuk lamanya waktu istirahat 7,14 menit.
digunakan dalam kurun waktu
beberapa lama. Kesimpulan
Penilaian pada QEC dilakukan pada Berdasarkan hasil penelitian
tubuh statis (body static) dan kerja Teknologi pemotong ranting
dinamis (dynamic task) untuk Adjsutable dengan sistem hidrolik
memperkirakan tingkat risiko dari mini , dapat diambil beberapa
postur tubuh dengan melibatkan kesimpulan antara lain:
unsur pengulangan gerakan Setelah 1. Dari pengambilan 95 persentil
dianalisa dengan metode QEC, dapat diameter genggaman tangan di
ditentukan untuk tindakan dapat genggaman tangan yang di
penggunaan alat pemotong ranting disain adalah 54, 29 mm
adjustable tersebut bahwa nilai level sedangkan untuk lebar telapak
presentase skornya paling tinggi tangan adalah 97,87 mm.
adalah 47,62. Itu berarti diperlukan 2. Input tekanan awal adalah
perbaikan untuk alat tersebut dalam tekanan genggaman tangan
waktu kedepan.Lama waktu bekerja 𝑁
pengguna alat yaitu 23 𝑚𝑚2
merupakan rumusan untuk 𝐾𝑔
menentukan optimasi seseorang (234,39 𝑐𝑚2 ) (lihat lampiran 5)
dalam bekerja sebelum timbul rasa akan menghasilkan gaya 529 N.
letih (fatigue) yang ditandai Bila di konversikan akan sepadan
munculnya Asam Laktat. Menurut dengan memotong ranting kakao
Murrel (1965) jika seseorang bekerja dengan diameter 5 mm (490,33
pada tingkat energi diatas 5,2 kcal N)
per menit, maka saat itu akan timbul 3. Dari analisa NIOSH di dapat
rasa lelah. Dari perhitungan % CVL batasan angkatan normal adalah
tersebut kemudian dibandingkan 4,89 Kg, dimana berat alat
dengan klasifikasi yang telah tersebut adalah ± 3 kg, sehingga
ditetapkan sebagai berikut : terdapat allowance (kelonggaran)
< 30% = Tidak terjadi kelelahan 1,89 kg. Sehingga alat tersebut
30 s/d 60%= Diperlukan perbaikan masih layak untuk digunakan
60 s/d 80%= Kerja dalam waktu dalam kurun waktu beberapa
singkat lama, dan dengan metode QEC di
80 s/d 100 %= Diperlukan tindakan dapat nilai level presentase
segera skornya paling tinggi adalah

Hal 100
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

47,62. Itu berarti diperlukan dan Pengembangan


perbaikan untuk alat tersebut Kehutanan. Jakarta.
dalam waktu kedepan. ______ , 2004, “Pembangunan
4. Analisa %CVL, didapat nilai Hutan Tanaman Acacia
rata-rata 44,23 % yang mangium Pengalaman di
dikategorikan “Diperlukan PT.Musi Hutan Persada,
perbaikan” atau terjadi kelelahan Sumatera Selatan”, Polydoor
dalam pekerjaan serta lamanya Yogyakarta.
waktu yang optimal untuk Bambang Triatmodjo, 1993,
melakukan pekerjaan agar tidak “Hidraulika II”, Yogyakarta:
terjadi keletihan memotong Beta Offset
ranting tersebut adalah 8,40 Brown S. 1997,“Estimating biomasas
menit. Dan lamanya waktu change of tropical forest”, a
istirahat 7,14 menit. Dari primer. FAO Forestry paper
kesimpulan ini, telah menjawab 134,FAO, Rome.
hipotesis yang dibuat Daniel, Th.W.,John Helms dan
bahwasanya Semakin lama F.S.Baker, 1987,”Prinsip-
penggunaan alat pemotong Prinsip Silvikutur” Gadjah
ranting akan cenderung diikuti Mada University Press,
berkurangnya kekuatan Yogyakarta.
genggaman tangan. Dwi Ayu Mulia Sari, 2008,“Analisa
5. Dari data tersebut dapat diambil Pengaruh postur tangan dan
kesimpulan untuk menentukan jenis kelamin terhadap tingkat
keteguhan geser yang paling getaran, waktu reaksi
tinggi dari berbagai jenis ranting pengereman, dan kekuatan
dan diameternya yaitu ranting genggam”Skripsi, TI-
cengkeh dengan Keteguhan geser FTMI,FT-UGM.
58, 23 N/mm2. Evans, 1982,”Plantation Forestry in
The Tropics”,Clarendon Press
Daftar Pustaka Oxford.
Grandjean, E. 1986. Fitting the Task
Ahmad Zaelani, Cucu Cunayah, to the Man. 4th ed. Taylor &
Etsa Indra Irawan Francis Inc. London.
2006,”Bimbingan http://www.wikipedia.org.id/hidrolik
pemantapan fisika untuk .
SMA/MA”, Yrama widya. http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanik
Bandung. a_fluida.
Anonim, 1998, “Buku Panduan http://images.google.com.sg/imgres?i
Kehutanan Indonesia. Badan mgurl.
Penelitian dan Kroemer, K.H.E. 1994. Ergonomics:
Pengembangan Kehutanan How to Design for Ease and
dan Perkebunan”. Jakarta. Efficiency. New Jersey:
______ , 1998, “Pedoman Prentice-Hall, Inc.
Pembangunan Hutan Tanaman Li, G. dan Buckle,P. 1999. “Current
Industri”, Departemen Teechniques for assessing
Kehutanan Badan Penelitian Physical Exposure to Work-

Hal 101
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261

Related Musculuskeletal Risk, Kerja dan Produksivitas”,


with Emphasis on Posturew- UNIBA PRESS, Surakarta,
Based Methods”, Ergonomics, Indonesia.
42(5): 674-695 Thomas Krist, Dr.Ing. (1991),”
Nurmianto, E. (1991 b), “Desain Hidarulika”, Erlangga
stasiun kerja industri” : Van Noordwijk, 1999. Functional
Tinjauan ergonomi dalam Branch Analysis to derive
industri. Seminar Nasional alometrik equations of trees.
Desain Produk Industri, FTSP- In:Murdyarso D, Van
FTI ITS, Surabaya. Noordwijk M and Suyamto D
Nurmianto, E (2003),”Ergonomi, A (eds.) Modelling Global
Konsep dasar dan Change Impactson the Soil
aplikasinya”,Guna widaya, Environment. IC-SEA Report
ITS, Surabaya. No 6: 77-79.
Pheasant, S. (1986),”Body space : Wagaurd, Frederick, 1950,”The
anthropometry, ergonomics and mechanical properties of
design” London: Taylor and wood”, John wiley & sons, Inc.
Francis. New York, Chapmen Q hell,
Purnomo, Dwi Edi, Mayor Infantri limited, London.
(1991),”Studi Ergonomi pada Yustadi Y CE, 1986,” Seri
bentuk pistol P-1 9 mm buatan penyelesaian- Mekanika Fluida
PT. PINDAD”. Tugas mata ”Cipta Offset
kuliah Ergonomi, TMNI-XII,
STTAL- KODIKAL, Surabaya.
Riduwan, Drs.,M.B.A., Prof.Dr.
Akdon, M.Pd (2007),”Rumus
dan data dalam Analisis
Statistika”Alfabeta, Bandung.
Sunardi. B. S. P. (1977),”Ilmu
kayu”,Yayasan pembina
fakultas kehutanan UGM
Yogyakarta.
Stevenson.M.G. (1989),“Lecture
notes the principles of
ergonomics”,center for safety
science, Univ. Of New South
Wales, Sydney.
T.A.Prayitno,
(1995).Terjemahan,”Pengujian
sifat fisika dan mekanika
menurut ISO”, Fakultas
Kehutanan Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.
Tarwaka, Solichul HA.Bakri, Lilik
Sudiajeng, (2004),”Ergonomi
untuk Kesehatan, Keselamatan

Hal 102

Anda mungkin juga menyukai