Teknologi Pemotong Ranting
Teknologi Pemotong Ranting
Teknologi Pemotong Ranting
Abstrak
Penelitian ini merupakan penciptaan teknologi baru yang sederhana dengan
merekayasa sistem hidrolik dan prinsip genggaman tangan yang difungsikan
sebagai alat pemotong ranting adjustable (dapat diatur panjang pendeknya) yang
ergonomi, dengan panjang normal 1,5 meter, maksimal 3 meter. Berat 2,8 kg,
panjang jangkauan genggaman 94 mm dan diameter gagang 52 mm. Penelitian ini
menggunakan metode analisa ergonomi untuk mengetahui kesesuaian alat dengan
manusia yaitu dengan pengambilan 95 persentil. Di dapat diameter genggaman
tangan 54, 29 mm sedangkan untuk lebar telapak tangan adalah 97,87 mm,
tekanan maksimal yang diperlukan untuk memotong ranting adalah 234,39
kg/cm2 dengan diameter 5 mm yaitu jenis ranting kakao. Sedangkan dengan
analisa NIOSH didapat berat yang disyaratkan adalah 4,89 Kg, kemudian dengan
metode QEC didapat level presentase skornya paling tinggi adalah 47,62. artinya
diperlukan perbaikan untuk alat tersebut dalam waktu kedepan. Untuk
pembebanan kerja agar tidak letih dengan waktu kerja 8,40 menit dan istirahat
7,14 menit. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa alat tersebut masih harus
diperbaiki dalam waktu kedepan, sedangkan penggunaannya cukup singkat dan
hanya difungsikan untuk pamanenan cengkeh saja serta pemanenan yang lain
yang sejenis dengan diameter maksimal (1 cm) saja.
Kata Kunci : Pemotong Ranting, Ranting, Hidrolik
Abstract
This research is the creation of a simple new technology by manipulating the
hydraulic system and the principle of hand grip that functioned as an
ergonomically adjustable twistable short cutter, with a normal length of 1.5
meters, a maximum of 3 meters. Weight 2.8 kg, long grasp of 94 mm and the
diameter of the handle 52 mm. This research uses ergonomic analysis method to
know suitability of tool with human that is with taking 95 percentile. At the
diameter of the hand grip 54, 29 mm while for the width of the palm of the hand is
97.87 mm, the maximum pressure required to cut the twig is 234.39 kg / cm2 with
a diameter of 5 mm that is the type of twig cocoa. While the NIOSH analysis
obtained the required weight is 4.89 kg, then with the QEC method obtained the
highest percentage level of the score is 47.62. it means repair is needed for the
tool in the future. For the loading of work so as not to tired with working time of
8.40 minutes and rest 7.14 minutes. The results of the study concluded that the
tool still has to be repaired in the future, while its use is quite short and only
functioned for clove planting only and other similar harvesting with a maximum
diameter (1 cm) only.
Keywords: cutting twig, twig, hydraulic
Hal 92
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Pendauluan
Secara menyeluruh Indonesia mempermuda dalam hal pemotongan
merupakan daerah tropis, dan ranting pohon. Dalam pembuatan
mempunyai curah hujan yang baik Teknologi baru pemotongan ranting,
serta negara yang memiliki daerah- proses pendisainan alat sangat
daerah yang banyak di tumbuhi diperlukan. Dengan mempergunakan
pepohonan. Beraneka ragam jenis data anthropometri dan keteguhan
tanaman yang tidak dijumpai di geser ranting membuat alat lebih
tempat- tempat lain, dapat dijumpai ergonomis dalam pemakaiannya.
disini. Dalam kemajuan dan Adapun rumusan permasalahan
perkembangan Teknologi, pepohon- dalam penelitian alat potong ranting
an sering juga dipakai sebagai adjustable ini antaralain :
penghijauan jalan – jalan serta untuk 1. Apakah alat pemotong ranting
penghias rumah dan pemukiman. yang di ciptakan dapat menjawab
Yang secara estitika dan fungsinya keterbatasan energi ?
dapat memberikan kesan indah, 2. Berapakah lama pemakainan alat
hidup, dan segar. Untuk pemotong ranting yang optimal
mendapatkan kesan dan fungsi dengan mempertimbangkan
tersebut, dibutuhkan maintenance ergonomi alat tersebut
yang baik untuk penataannya. biomekanikal dan anthropometri.
Pemotongan ranting diperlukan
untuk menghilangkan kesan Didalam penulisan dibuat batasan
semerawut dan tidak tertata, masalah untuk dapat memberikan
sehingga dalam pelaksanaannya, pemahaman tentang fokus penelitian
dibutuhkan alat yang safety, mudah tersebut. Adapun batasan masalah
penggunaannya, serta efisien. Dalam dari tesis ini adalah:
penanganannya, sering terkendala 1. Desain alat potong ranting
dalam pemotongan ranting – ranting ditinjau dari segi ergonomi dan
yang dianggap tidak perlu. Sehingga, anthropometri manusia Indonesia
yang sering terjadi adalah 2. Alat potong ranting manual dan
pemotongan dahan pohon, yang hidrolik yang telah ada dipasaran
mengakibatkan rusaknya ekosistem 3. Ranting yang dipakai sebagai
pohon serta tidak baik secara estetika contoh adalah 3 (tiga) jenis
nya. pohon, yaitu
Pemanfaatan energi internal a. Pohon cengkeh (Syzygium
Manusia, yang terpasilitasikan aromaticum, syn. Eugenia
dengan Teknologi Hidrolik Mini, aromaticum), karena
merupakan alternatif solusi untuk merupakan komoditas asli
menghadapi keterbatasan dan daerah Maluku Utara yang
pengembangan Teknologi berbasis penanganannya masih secara
Industri Kecil. Terciptanya alat manual serta sangat susah
tersebut, juga mempertimbangkan dalam pemanenannya.
ergonomi, antropometri, dan b. Pohon jeruk purut (citrus
kebiasaan tubuh manusia yang hystrix dc.), karena termasuk
harapannya menjadi Teknologi / alat tanaman perdu yang
yang aplikatif, guna menunjang serta tingginya 5 – 7,5 meter dan
Hal 93
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 94
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 95
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
dilakukan jika tersedia nilai mean static) dan kerja dinamis (dynamic
(rat-rata) dan SD (standar deviasi) task) untuk memperkirakan tingkat
nya dari suatu distribusi normal. risiko dari postur tubuh dengan
Adapaun distribusi normal ditandai melibatkan unsur pengulangan
dengan adanya nilai mean (rata-rata) gerakan, tenaga/beban dan lama
dan SD (standar deviasi). Persoalan tugas untuk area tubuh yang berbeda
yang muncul berkaitan dengan (Li dan Buckle, 1999).
desain peralatan adalah berkaitan Exposure level (E) dihitung
dengan antropometri orang Indonesia berdasarkan persentase antara total
adalah kompatibilitasnya dengan skor aktual exposure (X) dengan
antropometri tenaga kerja Indonesia. total skor maksimum (Xmaks) yaitu
Permasalahan ini timbul karena (Brown dan Li, 2003):
semuanya itu didesain bukan oleh X
E(%) = x 100%
orang Indonesia dan tidak X m aks
berdasarkan pada data antropometri
Dimana :
tenaga kerja Indonesia, meskipun
X = total skor yang diperoleh dari
pada akhirnya hasil rancangan
penilaian terhadap postur
tersebut akan dioperasikan oleh
(punggung + bahu/lengan+
orang Indonesia. Karena itu perlu
pergelangan tangan + leher)
dilakukan pengukuran data
Xmaks = total skor maksimum untuk
antropometri orang Indonesia untuk
postur kerja (punggung +
menjawab permasalahan yang
bahu/lengan + pergelangan
timbul. Berdasarkan penelitian yang
tangan + leher)
dilakukan Dwi Ayu Muliasari yang
Xmaks adalah konstan untuk tipe-tipe
berjudul “ Analisa pengaruh postur
tugas tertentu. Pemberian skor
tangan dan jenis kelamin terhadap
maksimum (Xmaks =162) apabila
tingkat getaran, waktu reaksi
tipe tubuh adalah statis,
pengereman, dan kekuatan
termasuk duduk atau berdiri
genggam” di ketahui bahwa
tanpa pengulangan (repetitive)
kekuatan genggaman tangan laki –
yang sering dan penggunaan
laki 39,50 kg dan wanita 22, 45 kg
tenaga/beban yang relatif lebih
berdasarkan jumlah sampel 29 orang
rendah. Untuk pemberian skor
yaitu laki – laki 15 orang dan
maksimum (Xmaks = 176)
perempuan 14 orang penelitian
apabila dilakukan manual
tersebut menggunakan alat ukur
handling yaitu mengangkat,
genggaman tangan yaitu (Hand Grip
mendorong, menarik dan
jaman Dynamometer).
membawa beban
QEC adalah metode penilaian
terhadap risiko kerja yang
Metode Penelitian
berhubungan dengan gangguan otot
Secara garis besar proses penelitian
di tempat kerja. Metode ini menilai
dan pembuatan alat dapat digambar-
gangguan risiko yang terjadi pada
kan dalam bentuk diagram alir (Flow
bagian belakang punggung,
Chart) seperti pembuatan alat potong
bahu/lengan, pergelangan tangan,
ranting.
dan leher. Penilaian pada QEC
dilakukan pada tubuh statis (body
Hal 96
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Konsep Disain
Mulai
Desain
Memodelkan
Antrophometri
desain alat Preliminary Desain
dan ergonomi
Gambar Alat
T
Perancangan ergonomi dan Prototype baik ?
dan pengujian
mekanika bahan
(ranting)
Pengujian Hasil alat dan
Mekanika pembuatan
kayu laporan
T
pengujian mekanika
T dan ergonomi sesuai ?
Alat sesuai..?
Y
Selesai
Y
Hal 97
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 98
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 99
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 100
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 101
Juitech / Vol.01 / No. 02 / Oktober 2017 / p-ISSN : 2580-4057 / e-ISSN : 2597-7261
Hal 102