Manajemen Pakan Proposal Fachri
Manajemen Pakan Proposal Fachri
Manajemen Pakan Proposal Fachri
A. 1610326
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS DJUANDA
BOGOR
2019
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sapi potong merupakan salah satu sumber protein hewani yang sangat
penting dan dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan akan konsumsi daging sapi
akan terus mengalami peningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk,
perbaikan ekonomi masyarakat serta meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya mengkonsumsi protein hewani. Ditambah lagi dengan daya beli dan
perbaikan ekonomi masyarakat sehingga mereka bisa mancukupi kebutuhan
konsumsi protein hewani.
Peningkatan populasi sapi potong disebabkan oleh perkembangan dan
kemajuan informasi mengenai dunia peternakan, sementara peningkatan populasi
penduduk juga semakin meningkat sebagai pangsa pasar bagi peternak sapi
potong di indonesia. Karena peningkatan populsi tersebut masih belum mampu
memenuhi kebutuhan akan daging sapi di dalam negeri. Upaya untuk memenuhi
permintaan tersebut membuka peluang bagi peternak untuk melakukan
pengembangan terhadap populasi dan produktivitas sapi potong. Untuk
mengembangkan dan meningkatan produktivitas sapi potong perlu dilakukan
manajemen pemeliharaan yang baik.
Manajenmen pemeliharan yang baik harus memperhatikan aspek-aspek
terkait dalam pemeliharaan sapi potong. Aspek-aspek tersebut meliputi pakan
yang diberikan, perkandangan, penanganan kesehatan, pengelolaan limbah, serta
aspek terkait lainya diharapkan menghasilkan produktivitas yang tinggi.
CV.Wahyu Farm Sejahtera merupakan salah satu peternakan yang bergerak
dibidang peternakan ruminansia, khususnya penggemukan sapi potong. Untuk
meningkatkan produktivitas sapi potong hal yang perlu diperhatikan adalah
manajemen pakan yang baik.
1.2 Tujuan
Kuliah kerja lapangan ini bertujuan menambah wawasan dan memperoleh
pengalaman di bidang peternakan khususnya dalam manajemen pakan sapi
potong dan meningkatkan pengetahuan mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dengan penerapannya di dunia kerja (lapangan) serta faktor-faktor yang
mempengaruhinya sehingga dapat menjadi bekal bagi mahasiswa setelah terjun di
masyarakat.Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang
peternakan khususnya pada pemeliharaan sapi potong dan mempelajari secara
langsung aktifitas produksi penggemukan sapi potong yang ada di CV. Wahyu
Farm Sejahtera
1.3 Manfaat
Manfaat dari kuliah kerja lapangan yaitu agar mahasiswa dapat
bersosialisasi dengan masyarakat peternakan dan untuk menambah wawasan dan
pengalaman serta membina kemampuan mahasiswa dalam dunia peternakan
khususnya dalam bidang manajemen pakan sapi potong.
II TINJAUAN PUSTAKA
C. Limbah industry
Yang dimaksud dengan limbah industri ialah limbah dari industri pengolahan
tanaman pertanian diantaranya :
1. Dedak Padi
Dedak pada biasanya digunakanan sebagai pakan sumber energi bagi ternak
ruminansia yang pemberiannya disertai dengan hijauan makanan ternak. Biasanya
terbagi atas :
Kulit gabah yang banyak mengandung serat kasar dan mineral.
Selaput perah (katul) dedak halus yang kaya akan protein, vitamin B1, lemak
dan mineral.
Dedak kasar adalah kulit gabah halus yang bercampur dengan pecahan
lembaga beras dimana daya cernanya rendah
2. Bungkil Kelapa
Banyak digunakan karena mudah ditemui dan harganya relatif lebih murah,
walaupun kadar proteinnya lebih rendah dibandingkan dengan bungkil lainnya
tetapi daya cerna zat-zat lainnya cukup tinggi.
3. Bungkil Kedele
Merupakan bahan pakan yang paling baik untuk ternak , mudah dicerna kadar
proteinnya tinggi dan kaya akan asam amino essensial dan bila dikombinasikan
dengan jagung akan menghasilkan pakan yang baik untuk ternak. Karena kadar
lemaknya sangat tinggi sebaiknya pemberian tidak lebih dari 25% dari jumlah
pakan konsentrat.
4. Onggok
Hasil pembuatan tepung tapioka dan biasanya digunakan sebagai sumber
karbohidrat.
5. Ampas Kecap
Limbah dari pembuatan kecap mengandung protein yang tinggi disamping
kalsium dan fosfor. Ampas kecap dapat diberikan langsung sebagai pakan ternak
sampai jumlah 20% dari ransum. Penambahan 5% ( Etty, dkk 1996) sudah dapat
memberikan kenaikkan berat badan ternak.
6. Ampas Tahu
Dengan kandungan protein, lemak, kalsium dan fosfor yang tinggi
sebagaimana ampas kecap ampas tahu dapat diberikan dalam jumlah yang cukup
tinggi sampai 25% serta dapat diberikan langsung ke dalam pakan ternak.
Ternyata begitu bayak bahan-bahan disekitar kita yang dapat dijadikan pakan
(makanan) untuk ternak sapi khususnya sapi yang digemukkan. Untuk setiap
pengenalan bahan baru sebaiknya diberikan sedikit demi sedikit sampai ternak
terbiasa . Apabila terjadi perubahan pada ternak (mencret, pertambahan berat
badan yang cenderung turun dll) hentikan pemberian karena ada kemungkinan
pemberian sudah melampaui batas kemampuan untuk mengkonsumsi suatu bahan
(Harmaini)
Hadi PU, Ilham N. 2009. Problem dan Prospek Pengembangan Usaha Sapi Potong
di Indonesia.Jurnal Litbang Pertanian.
Muktiani. 2011. Sukses Usaha Penggemukan Sapi Potong. Jakarta. Pustaka Baru
Press.
Payne JB, Kroger EC, Watkins SE. 2002. Evaluation of Litter Treatments on
Salmonella Recovery From Poultry Litter. J. Appl. Poult. Res. 11: 239-243
PerryTW. 1980.Beef Cattle Feeding and Management.5thed. MacMIIIan
Publishing.
Setiadi Mohammad Agus, E. Gumbira Sa’id, R. Kurnia Achjadi. 2012. Sapi Dari
Hulu ke Hilir dan Info Mancanegara. Agriflo. Jakarta.
Selatan.