Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma
vera herlina
Cholangiocarcinoma
Mungkin Anda jarang mendengar nama penyakit ini. Namun, menurut statistik rumah
sakit dalam Sistem Informasi Rumah Sakit (SIRS) tahun 2007, cholangiocarcinoma
menempati urutan ketiga pada pasien rawat inap di seluruh RS di Indonesia.
Penasaran? Simak terus penjelasan berikut ini!
Mengenal Cholangiocarcinoma
Cholangiocarcinoma adalah tumor ganas yang timbul dari sel cholangiocytes di
empedu. Penyakit ini cenderung memiliki angka kematian yang tinggi.
Cholangiocarcinomas bisa terjadi di intrahepatik (di dalam hati) maupun
ekstrahepatik (di luar hati).
Kejadian kanker hati dan saluran empedu intrahepatik adalah yang paling umum
terjadi dan lebih banyak terjadi pada pria dan orang dewasa.
Tes fungsi hati. Tes ini dapat memberi petunjuk pada dokter tentang apa yang
menyebabkan tanda dan gejala yang muncul.
Uji penanda tumor CA 19-9. Penanda yang berada dalam darah penderita
mungkin memberi petunjuk tambahan tentang adanya protein yang terlalu
banyak diproduksi oleh sel kanker di saluran empedu. Tingginya kadar CA
19-9 dalam darah belum tentu menandakan penderita memiliki kanker saluran
empedu. Hasil ini juga bisa terjadi pada penyakit saluran empedu lainnya,
seperti peradangan saluran empedu dan penyumbatan.
Tes pencitraan. Tes pencitraan dapat membantu dokter melihat kelainan pada
organ dalam yang mungkin mengindikasikan cholangiocarcinoma. Teknik
yang digunakan untuk mendiagnosa kanker saluran empedu meliputi
pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) dan Magnetic Resonance
Imaging (MRI) yang dikombinasikan dengan Magnetic Resonance
Cholangiopancreatography (MRCP). MRCP semakin banyak digunakan
sebagai alternatif non-invasif untuk ERCP, yang akan menghasilkan gambar
3-D tanpa perlu pewarna untuk meningkatkan gambar.
Biopsi. Ini merupakan prosedur untuk mengambil sampel jaringan kecil untuk
diperiksa di bawah mikroskop.
Jika daerah yang mencurigakan terletak sangat dekat -dimana saluran empedu
bergabung dengan usus kecil, dokter mungkin akan mengambil sampel biopsi
selama ERCP. Jika daerah yang mencurigakan berada di dalam atau di dekat
hati, dokter akan mengambil sampel jaringan dengan memasukkan jarum
panjang melalui kulit ke daerah yang terkena (aspirasi jarum halus). Hasil
biopsi akan sangat mempengaruhi pilihan pengobatan mana yang memadai.
Terapi radiasi. Terapi radiasi menggunakan sumber energi tinggi, seperti foton
(x-ray) dan proton, untuk merusak atau menghancurkan sel kanker. Terapi
radiasi dapat melibatkan mesin yang mengarahkan sinar radiasi ke tubuh
(radiasi sinar eksternal). Atau bisa juga melibatkan penempatan bahan
radioaktif di dalam tubuh di dekat lokasi kanker (brachytherapy).
Perawatan paliatif adalah perawatan medis khusus yang berfokus pada penyembuhan
nyeri dan gejala penyakit serius lainnya. Spesialis perawatan paliatif bekerja sama
dengan penderita, keluarga penderita dan tim dokter lainnya untuk memberikan
tambahan dukungan yang melengkapi perawatan yang sedang berlangsung. Bila
perawatan paliatif digunakan bersamaan dengan perawatan lain yang sesuai, penderita
kanker mungkin merasa lebih baik dan mungkin hidup lebih lama. Perawatan paliatif
disediakan oleh tim dokter, perawat dan profesional terlatih lainnya. Tim ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dan keluarga mereka.
Sumber:
https://cholangiocarcinoma.org/the-disease/defined/
https://emedicine.medscape.com/article/277393-overview
https://www.mayoclinic.org/diseases-
conditions/cholangiocarcinoma/diagnosis-treatment/drc-20352413
https://radiopaedia.org/articles/cholangiocarcinoma
https://www.healthline.com/health/cholangiocarcinoma#Outlook