Buku Panduan LKPG 2019
Buku Panduan LKPG 2019
Buku Panduan LKPG 2019
BIODATA PESERTA
Nama:
Ttl:
Alamat:
No. HP:
Asal Jemaat:
Selamat mengikuti
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................ 4
PENTING !!!
Wajib mengikuti Ibadah Buka & Tutup
Jika tidak mengikuti 3 materi, maka peserta tidak akan
mendapatkan sertifikat!
JADWAL KEGIATAN
Persiapan
Panggilan beribadah (berdiri)
P Marilah kita memulaikan seluruh rangkaian kegiatan LKPG Tingkat
Dasar di tempat ini dengan beribadah kepada Tuhan
J Terpujilah nama Tuhan
P Kita percaya bahwa Tuhanlah yang telah menuntun kita semua dan
Tuhanlah yang telah mengadakan pertemuan dan kegiatan ini untuk
memperlengkapi dan diperlengkapi oleh Tuhan dalam kerja dan
pelayanan kita masing-masing sebagai pemuda gereja
J Sungguh tak terkirakan besarnya kasih Tuhan yang memimpin kita
semua. Kami bersyukur, mengangkat pujian bagi dia, Tuhan semesta
alam.
PERSEMBAHAN SYUKUR
P Ucaplah syukur senantiasa kepada Allah pemberi berkat yang telah
memberikan kelimpahan sambil kita mengingat firman ini : “Roma
12:1 “karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepad Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”
DOA SYAFAAT
Mari kita berdoa:……………………..
PERTUMBUHAN ROHANI
Banyak orang tidak sadar hidupnya jauh dari kehendak Tuhan, sampai mereka
berada dalam masalah besar. Sangat mudah untuk menyimpang dari jalan yang
Tuhan telah tetapkan bagi hidup kita, karena itu sangatlah bijaksana bila sesekali kita
memeriksa diri, apakah kita benar-benar sedang bertumbuh atau tidak sama sekali.
Pertumbuhan rohani adalah satu hal yang rumit untuk diukur kemajuannya.
Dalam II Petrus 3:14 kita terpanggil ”untuk berusaha supaya kedapatan tak
bercacat dan tak ternoda dihadapannya, dalam perdamaian dengan Dia.” Yang
dimaksud Petrus dengan kata “berusaha” adalah harus selalu waspada, yaitu pikiran
kita terfokus pada perkembangan kita di dalam Kristus. Dan dalam II Petrus 3:18,
Alkitab menuntut setiap orang percaya bertumbuh dalam pengenalan akan
Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Namun, bagaimanakah cara terbaik untuk dapat
mengukur pertumbuhan itu? Bagaiman kita tahu kita sedang bertumbuh?
Ada beberapa hal yang dapat kita lihat ketika kita semakin bertumbuh dewasa di
dalam iman kita. Mari kita lihat ke-13 tanda yang dapat kita gunakan untuk
mengetahui tahapan pertumbuhan kerohanian kita menuju kedewasaan. Saya
menganjurkan Anda agar tidak hanya membaca artikel ini sekali saja, dan kemudian
Anda menyampingkannya. Melainkan, ambillah sehelai kertas dan tuliskanlah hal-hal
ini, kemudian simpanlah di dalam Alkitab Anda. Daftar ini dapat menjadi referensi
bagi orang percaya yang ingin bertumbuh dalam iman mereka.
1 . Kerinduan yang besar untuk lebih mengenal Tuhan.
Semakin kita dewasa dalam perjalanan kekristenan kita, kita akan memiliki
kerinduan yang semakin besar untuk mengenal Tuhan. Kita tidak akan merasa puas
dengan seberapa baik kita mengenal Dia maupun jalan-jalanNya melainkan, kita akan
terus memiliki kerinduan untuk mengenal dan memahami Bapa kita lebih dalam lagi.
2 . Kerinduan untuk mengetahui kebenaran Firman Tuhan.
Semakin kita bertumbuh di dalam Tuhan, kita akan memiliki keinginan untuk
mengetahui apa yang Ia firmankan tentang segala sesuatu. Salah satu bagian
terpenting dari kedewasaan kita ialah memahami kuasa dan relevansi Firman Tuhan
bagi kita pada saat ini, dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita harus mau mencari
untuk mengetahui apa yang firman Tuhan katakan tentang keluarga, hubungan
dengan sesama, pelayanan, gereja, karir, politik, dan aspek lainnya dalam kehidupan
kita. Alkitab harus menjadi kompas penunjuk arah bagi hidup kita.
Izinkan saya bertanya kepada Anda: Berapa lama waktu yang Anda habiskan
untuk membaca Firman Tuhan, dibandingkan dengan waktu yang anda habiskan
untuk menonton televisi, membaca majalah, ataupun bermain internet dan mencari
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
11 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
melewati suatu peperangan, kita diberikan jaminan bahwa tidak ada satu pun yang
melebihi kuasaNya.
6 . Melihat ujian dan cobaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Menurut Anda, pada saat apa orang Kristen lebih bertumbuh? Pada saat ia
menghadapi masalah atau pada saat ia sukses? Kebenarannya, pada umumnya kita
akan belajar lebih banyak tentang Tuhan pada saat segala sesuatu tampaknya tidak
memberikan harapan. Sekalipun situasinya begitu menyakitkan, orang percaya yang
dewasa menyadari suatu potensi bahwa Tuhan akan menyatakan diriNya dengan cara
yang luar biasa. Orang percaya yg dewasa akan melihat semua masalah sebagai
kesempatan emas untuk berhasil dalam pengenalannya akan Tuhan Yesus Kristus.
7 . Memandang pelayanan bagi Tuhan sebagai suatu kehormatan, bukan beban.
Saat kita bertumbuh didalam Tuhan, Kita akan memiliki keinginan untuk
melayani Dia. Bila Anda mengasihi Tuhan, Anda akan memiliki kerinduan untuk
menunjukkan kasih itu dengan memberikan waktu anda. Lebih daripada itu adalah
kasih, bukan tanggungjawab ataupun kewajiban. Tak seorang pun akan memaksa
Anda untuk melayani Tuhan. Namun demikian, saat Anda semakin dewasa di dalam
Tuhan, Anda akan sangat menikmati waktu yang anda habiskan untuk melayani Dia.
Ini bukan berarti Anda harus memenuhi hidup anda dengan “kesibukan”. Ingatlah
bahwa sekalipun kita terpanggil untuk memiliki satu hari atau suatu masa untuk
beristirahat. Tuhan menghendaki yang terbaik dari kita, namun hal itu tidak akan
terjadi bila kita tidak mengambil waktu beristirahat dan terus memaksa diri kita
hingga kita lelah.
8 . Memandang segala sesuatu baik dan buruk berasal dari Tuhan.
Seringkali ketika tragedi terjadi, kita mencoba untuk melindungi Tuhan dengan
berkata, “tentunya Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Saudaraku,
Tuhan tidak perlu kita lindungi. Ia tidak perlu kita buatkan alasan bagiNya. Bila kita
mau menjadi orang percaya yang dewasa, maka kita harus memahami kedaulatan
Bapa yang total dan sempurna. Dengan kata lain, segala sesuatu yang terjadi entah
itu baik atau buruk ada di bawah kendaliNya.
Terkadang kita tidak dapat memahami maksud Tuhan untuk beberapa hal
tertentu. Namun demikian, kita harus mempercayai bahwa kehendakNya sempurna
dan Ia sanggup untuk memberikan hal yang baik dari situasi apapun. Sangatlah
penting bagi anak-anakNya untuk mempercayai firmanNya dalam Roma 8:28, bahwa
Tuhan dapat dan memang bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi dan melayani Dia.
9 . Iman untuk meminta perkara yang lebih besar kepada Tuhan.
Saat kita dewasa di dalam Kristus, demikian pula iman dan keyakinan kita bahwa
Tuhan akan menjawab doa-doa kita. Tuhan ingin kita mendoakan perkara-perkara
yang besar; saat kita meminta, tidak ada satu pun perkara yang terlalu besar bagiNya.
Tentu saja, jawaban dariNya mungkin “tidak” namun Tuhan dipermuliakan oleh
besarnya permintaan kita. Dibutuhkan iman yang besar untuk sesuatu yang
nampaknya mustahil, dengan meminta perkata yang besar. Orang percaya yang
dewasa menunjukkan keyakinan mereka yang besar kepada Tuhan, selagi mereka
mengizinkan Roh Kudus untuk menuntun permintaan mereka.
10 . Hasrat untuk memberitakan Kristus kepada orang lain.
Anda tidak dapat diam saja tentang hal ini. Kasih karunia Tuhan yang begitu
besar melingkupi Anda, semakin mendorong Anda memberitahukan kepada
seseorang akan apa yang telah Ia perbuat dalam hidup Anda.
Saat iman kita semakin dewasa, kita membentuk hati yang terbeban untuk orang lain.
Dan karena kita memahami apa yang Tuhan perbuat bagi kita, maka cara yang paling
tulus untuk menolong orang lain adalah dengan memberitakan kabar baik tentang
Yesus Kristus. Ketika kita merasakan adanya kebutuhan untuk memberitakan kepada
orang lain, kita percaya bahwa Tuhan sedang melakukan karya yang luar biasa dalam
hidup kita.
11 . Kerinduan yang sungguh-sungguh untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan.
Salah satu petunjuk kunci dari kedewasaan seorang percaya adalah apa yang
terjadi dengan uangnya. Berkali-kali Firman Tuhan memperingatkan kita tentang
bahaya dari uang.
Tahukah Anda bahwa di dalam Alkitab, Yesus mengajarkan lebih banyak tentang
hal ini daripada tentang topik lainnya? Yang menjadi permasalahannya adalah bila
kita tidak setia dengan sesuatu yang bersifat sementara seperti uang kita, mengapa
kita harus mengharapkan Tuhan mempercayakan kita dengan sesuatu yang bernilai
kekal ?
Pengeluaran kita adalah jendela-jendela kecil dari jiwa kita. Bila kita tidak setia
dalam area tersebut, maka bagian lainnya dari kehidupan kekristenan kita pun tidak
berada ditempat yang benar. Matius 6:21 menyatakan bahwa hati kita fokus kita
sebenarnya berada dimana harta kita berada. Bila hati Anda tertuju untuk pelayanan,
maka dengan sukacita, Anda akan memberi bagi pekerjaan injil.
12. Kesadaran yang semakin meningkat akan keberadaan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan kita.
Seorang percaya yang dewasa adalah pribadi yang senantiasa mengetahui
kehadiran dan karya Tuhan. I Tesalonika 5:16-18 mengatakan: Orang Kristen yang
bertumbuh senantiasa berdoa. Hal ini bukan berarti bahwa pada setiap waktu kita
harus berjalan dengan mata tertutup dan menundukkan kepala, melainkan ini adalah
suatu perintah untuk berdiam di dalam hadirat Tuhan di setiap waktu.
Orang percaya sejati tidak dapat mengkotak-kotakkan hidupnya. Ini berarti, diri
Anda di gereja pada hari ini minggu adalah pribadi yang sama di rumah,
di tempat kerja atau di sekolah di sepanjang minggu. Iman bukanlah komitmen
paruh waktu. Bila kita adalah orang percaya, kita harus percaya di setiap waktu.
13 . Prioritas unuk bersaat teduh secara pribadi.
Bagian terpenting dari hari yang dijalani oleh seorang percaya adalah waktu yang
didedikasikan semata-mata untuk semakin dekat dengan Bapa. Saat itulah kita akan
dipenuhi dengan kuasa, petunjuk dan penghiburan. Waktu saat teduh kita ini akan
menentukan hari kita;bila kita berdoa dengan terburu-buru, kemungkinan besar hari
kita pun akan berantakan. Seorang Kristen yang sungguh-sungguh bertumbuh
didalam Tuhan, pasti senantiasa memelihara waktu berharga yang ia lewatkan
bersama Tuhan.
Bagaimana sekarang?
Tujuan dari daftar ini bukanlah untuk memberikan rapor yang mengevaluasi
apakah anda “dewasa” atau tidak. Melainkan, daftar ini bertujuan untuk memberikan
suatu barometer yang dengannya Anda dapat mengukur pertumbuhan kekristenan
Anda. Sekali lagi, saya menyarankan agar Anda menyimpan catatan daftar ini dalam
alkitab Anda. Keluarkan daftar ini sewaktu-waktu, dan saat melihat setiap poinnya,
tanyakan pada diri Anda sendiri, “apakah saya sudah seperti ini Tuhan?
Saya berdoa agar Anda menjalami proses ini dengan jujur, Anda akan mendapati
bahwa pada kenyataannya, Anda sedang berubah menjadi pribadi yang Tuhan
kehendaki.
MANAJEMEN PELAYANAN
ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
Pengantar
Banyak kalangan Kristen, terutama Pemuda Gereja mengabaikan fungsi
administrasi kesekretariatan. Alasan yang seringkali dikemukakan adalah, torang kan
organisasi pelayanan, jadi biar jo biasa-biasa, biar jo salah-salah, atau dalam
pelayanan kan Cuma tampa latihan.
Padahal, ketertiban penataan administrasi kesekretariatan dalam sebuah
organisasi pelayanan akan menjadi salah satu unsur yang sangat menentukan dalam
penatalayanan yang efektif dan efisien.
Mengapa SEKRETARIAT ?
Dari kata dasar bahasa Inggris : secret, to secret, yang artinya rahasia, atau
merahasiakan. Artinya pengelola sekretariat (biasanya disebut sekretaris) memiliki
sistem pekerjaan sedemikian rupa yang hanya dia sendiri yang dapat
melaksanakanannya.
Biasanya kerahasiaan tersebut terkait dengan kode-kode tertentu seperti
penomoran, bentuk surat, teknik menuliskan isi, penggunaan huruf yang dipakai
(dalam komputer), pengarsipan, serta pencantuman nama inisial orang yang
membuat konsep atau yang mengetiknya.
Dalam Tata Gereja GMIM, setiap Sekretaris Komisi Pelayanan Kategorial memiliki
tugas untuk MEMIMPIN SEKRETARIAT. Itu berarti Sekretaris menjadi penanggung
jawab utama untuk tugas-tugas kesekretariatan. Hanya saja harus diakui dalam
sistem penatalayanan kita pedoman pelaksanaan tugas bagi sekretaris kurang
menjadi perhatian serius.
Oleh karenanya kalau dalam LKPG ditetapkan bahwa Mengelola Sekretariat
menjadi materi pokok, diharapkan agar pentingnya kemampuan mengelola
sekretariat dapat dimiliki oleh seluruh pelayan pemuda GMIM, sebab tugas sekretaris
juga dijabarkan dalam kepanitiaan atau tim kerja.
Kegiatan 1
Pilihlah Kelompok sesuai minat Anda, dan tulislah pilihan surat berikut :
1. UNDANGAN RAPAT
2. PERMOHONAN DANA
3. KEPUTUSAN KOMISI PEMUDA JEMAAT TENTANG PANITIA NATAL
2010
MENULIS/MEMBUAT SURAT
Pokok/bagian penting dari surat :
1. Kepala/kop surat
Menyampaikan informasi tentang nama organisasi/lembaga, alamat sekretariat,
alamat kontak (telepon, fax, e-mail, dll). Pola penulisannya pada umumnya deduktif,
tetapi ada yang menonjolkan kepraktisan. Dalam lingkungan gereja kita, penulisannya
deduktif mulai dari tingkat sinodal sampai lingkup terakhir.
Misalnya kop pemuda yang biasanya dicantumkan pada bagian atas setiap surat
yang dikeluarkan Komisi Pemuda Sinode. Pada bagian ini juga biasa ditempatkan
logo. Ada yang mencantumkan logo GMIM dan Pemuda GMIM di sisi kiri dan kanan
surat, ada yang mengkreasikannya sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik.
2. Nomor surat, cantuman lampiran, perihal dan tanggal
Dalam panduan penulisan surat organisasi resmi biasanya ada nomor-nomor
surat yang kode penulisannya hanya diketahui oleh bagian sekretariat. Di Komisi
Pemuda Sinode GMIM, jika kita mengambil nomor surat dari Kantor Sinode memiliki
kode khusus, K. (nomor)/BIPRA.III/(bulan)-(tahun, penulisan dua digit). K adalah kode
untuk Kategorial, BIPRA III adalah kode untuk P atau Pemuda, dan penulisan tahun
dalam dua digit misalnya ‘10, atau 2010
3. Salam pembuka
Bagian ini sering tidak termanfaatkan. Pada bagian ini dapat dilihat ciri khas dari
organisasi pembuat surat dan dapat dimanfaatkannya bentuk salam khas sehingga
setiap orang yang membaca surat dapat mengetahui bahwa pembuat surat
merupakan organisasi gereja, dan kewajiban menyampaikan salam adalah sifat rasuli
yang kita temui pada bagian surat-surat dalam Alkitab.
4. Isi surat
Setelah bagian pembuka atau salam, isi surat seharusnya senantiasa memuat 3
pokok, pengantar, isi pokok, dan penutup. (lihat contoh surat).
5. Legitimasi organisasi
Pada bagian ini dapat dilihat penanggung jawab organisasi yang diberikan
mandat untuk mewakili organisasi dalam penandatanganan. Dalam gereja kita,
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
17 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
biasanya memungkinkan untuk penggunaan atas nama, jika hanya ketua atau hanya
sekretaris yang bertanda tangan.
Dalam teknik penulisan surat, unsur penting yang harus diperhatikan adalah
penulisan ejaan, tanda baca, dan sifat pragmatis/praktis dari sebuah surat. Untuk hal
ini banyak sekali perdebatan, oleh karenanya alat ukur yang paling obyektif untuk
keberanaran sebuah penulisan ejaan dan tanda baca adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Seperti penggunaan tanda baca titik, koma, titik koma, dll.
MEMBUAT NOTULEN RAPAT
Tugas sekretaris adalah membuat notulen rapat meskipun ada yang membagi
tugas dengan mewakilkannya pada wakil sekretaris. Prinsipnya notulen rapat adalah
dokumen hasil pembicaraan, terutama rekaman terhadap keputusan-keputusan
organisasi. Dalam notulen, rekaman yang terpenting adalah soal waktu dan tempat
pelaksanaan rapat/sidang, jumlah peserta yang hadir, isi pembicaraan, serta
penanggung jawab pertemuan dan penanggung jawab pencatatan/notulis.
Notulen
a. Penjelasan Ketua Komisi Pemuda Jemaat Elusan tentang Program Pemuda 2010
b. Pengantar Ketua Panitia tentang tujuan, kegiatan2 perayaan natal, pengumpulan
dana.
MENGARSIPKAN/MENDOKUMENTASIKAN
Dalam sistem pengarsipan konvensional, model penyimpanan akan sangat
menentukan. Akan tetapi dalam perkembangan kemudian, sistem komputerisasi
sering menjadi alternatif pengganti dalam pengarsipan.
Meski demikian, kita sudah harus membiasakan dengan menyendirikan surat
berdasarkan kategori. Surat Biasa, Surat Keputusan/Tugas, Dokumen-dokumen
Keputusan Organisasi, dll, harus disimpan berdasarakan kategorinya masing-masing.
PENGAWASAN KEUANGAN
Pengawasan Internal
Oleh ketua dan bendahara
JENIS-JENIS PENDANAAN
Jenis-jenis Pendanaan Program:
IN (Yang masuk )
- Mencakup pendanaan yang masuk ke komisi pemuda sinode, juga panitia
yang bersumber dari sponsor atau donor yang digunakan untuk kepentingan
pelayanan dan tidak bertentangan dengan tata gereja GMIM 2007
Out (yang keluar)
- Mencakup Pendanaan yang keluar dari komisi pemuda sinode, juga panitia
yang di gunakan untuk kepentingan pelayanan
PENGGUNAAN DANA
1. Hanya digunakan sesuai dengan perencanaan tahunan /program, atau
bilamana mendesak harus sepengetahuan Ketua dalam pengesahan
2. Harus ada kwitansi asli
3. Pengeluaran yang tertulis dalam kwitansi harus sesuai dengan yang dikeluarkan
DANA TIDAK BOLEH UNTUK:
1. Pinjaman baik pribadi, kelompok atau institusi lain
2. Keperluan pribadi
3. Pengeluaran yang tidak ada dalam Perencanaan tahunan /program
KEPEMIMPINAN KRISTEN
DASAR KEPEMIMPINAN
Di mana ada dua atau lebih orang berkumpul, di sana tentu akan menemukan
seorang pemimpin. Pada pembentukan kelompok yang merupakan pula awal
terjadinya diferensiasi anggota kelompok dalam pihak pimpinan dan yang dipimpin
adanya ada saja anggota yang lebih aktif dari yang lain, yang lebih disukai, lebih
didengarkan dan dihormati, serta lebih dominan dari yang lainnya. Ketika kelompok
berkembang dan menjadi lebih stabil munculan struktur/hirarkhi pimpinan dan
pengikut yang lebih tertentu dan tetap. Secara bersamaan dalam hal ini pemimpin
menjadi lebih krusial.
Seperti sudah dijelaskan, individu hidup dalam konteks kelompok, sehingga ia
dipengaruhi juga oleh pemimpinnya. Siapa pemimpin, dan bagaimana mereka
memimpin, ikut menentukan nasibnya dalam kelompok.
Demikian pentingnya kalau kita hendak memahami, perilaku sosial seseorang.
Kita harus memahami dinamika pemimpin dan perusahaan kelompok. Inilah yang
akan dibahas dalam bob ini sebagai fokus utama.
Dalam memperkuat landasan teoritis beberapa aspek pada bagian ini akan
disertakan kesimpulan dari suatu eksperimen/studi yang pemah dilakukan atasnya .
Timbulnya Si Pemimpin
Setelah mengkaji bagaimana timbulnya seorang pemimpin atau lebih dalam
sesuatu kelompok/organisasi maka dapatlah dikemukakan di sini bahwa sebenamya
ada situasi dan kondisi yang merangsang untuk itu, yakni:
Bila ditinjau dari kondisi kelompok tersebut :
a. Makin besar dan kompleks suatu kelompok/organisasi itu berkembang
makin banyak pula unit-unit (pembagian) kerja yang: tercipta dalam
kelompok tersebut. Dengan sendirinya akan diperlukan adanya
pendelegasian kepemimpinan (wewenang dan tanggung jawab) kepada
beberapa anggota kelompok tersebut sehingga terciptalah suatu perangkat
pemimpin (munculnya leadership hierarchy) yang diperlukan untuk
membantu menggerakkan kelompok/organisasi tersebut Pendapat tersebut
di atas diperkuat dari fakta hasil studi William F. White, seorang sosiologis
dari Comell University, tentang Tom Jones yang menjadi pengusaha restoran.
Kesimpulan studi itu adalah makin besar suatu organisasi itu berkembang
makin banyak pekerjaan/tugas yang harus dilaksanakan. Demi efisiensi
opera dibutuhkan pembagian tugas dan wewenang; ini berarti tumbuhnya
pemimpin-pemimpin (menengah) baru pad organisasi itu.
b. Bila timbul ketidakstabilan di dalam kelompok, baik sebagai akibat dari
dalam ataupun luar kelompok yang bersangkutan, akan mendorong
timbulnya pemimpin yang dipandang cukup mampu untuk mengembalikan
keseimbangan suasana kelompok tadi. Sebagai contoh dapat dikemukakan
di sini bila terjadi perbenturan antara sub-kelompok yang diakibatkan oleh
perbedaan pendapat dalam usaha mencapai tujuan kelompok yang
bersangkutan maka kondisi ini pasti merangsang bangkitnya pemimpin
informal yang mampu mengatasi pertikaian tersebut. Crockett (1955)
mengatakan bahwa: "kelompok yang tepecah belah merupakan tempat
persemaian yang subur bagi perebutan kekuasaan diantara pemimpin lama
dan mendorong tumbuhnya pemimpin baru".
c. Bilamana dalam suatu kelompok/organisasi terdapat seorang atau lebih
yang berkeinginan (want) yang kuat, terutama di bidang kekuasaan (power),
prestasi, atau/dan keuntungan-keuntungan materi, akan bangkit seorang
atau lebih pemimpin baru. John K. Hemphill (1961) mengatakan bahwa
Fungsi-fungsi Pemimpin
Betapapun besarnya perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
kelompok/organisasi yang satu dengan lainnya dalam suatu masyarakat, khususnya
dalam segi titik berat dari fungsi-fungsi yang dijalankan oleh para pemimpin
kelompok-kelompok itu, pada hakekatnya semua pemimpin mempunyai persamaan
dalam fungsi yang dilaksanakannya, yakni ; mereka akan melaksanakan berbagai
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
25 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
fungsi yang hanya berbeda tekanannya sesuai dengan jenis kelompok yang
dipimpinnya serta tingkat kepemimpinannya. Karena adanya persamaan itulah maka
fungsi-fungsi seorang pemimpin umumnya dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
Fungsi-fungsi primer (primary function), dan
Fungsi-fungsi yang sifatnya pelengkap (accessory) saja.
Fungsi-fungsi yang termasuk kategori pertama sering disebut pula (khususnya
dalam dunia manajemen) sebagai "the areal managerial functions" sedangkan yang
termasuk dalam kategori kedua hanya berlaku dalam event-event tertentu (informal).
a. Fungsi-fungsi primer pemimpin
1. Pemimpin sebagai eksekutif
peran yang paling nyata dari seorang pemimpin adalah sebagai koordinator
teratas dari semua aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang bersangkutan,
walaupun dalam prakteknya wewenang ini seringkali didelegasikan kepada beberapa
anggota kelompoknya. Problema yang tidak jarang timbul dalam setiap kelompok
adalah ketidakmampuan si pemimpin mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab tersebut sehingga berakibat:
- Si pemimpin justru menjadi penghambat (bottle heck) dalam pelaksanaan
fungsi/aktivitas kelompok dan/atau
- la menjadi penghambat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari subsistem-
subsistem lainnya dalam seluruh sistem yang ada.
2. Pemimpin sebagai perencana
Dalam hal-hal tertentu pemimpin bertindak sebagai perendana; menetapkan
cara-cara dan sarana dalam usaha mencapai Tujuan-tujuan kelompok. Tidak jarang,
dialah satu-satunya orang yang mengetahui rendana tadi, sedangkan para anggota
kelompok hanya Mengetahui sebagian-sebagian saja dari seluruh rendana itu bahkan
sering pengetahuan para anggota itu seakan-akan tidak berhubungan satu dengan
lainnya.
3.. Pemimpin sebagai si pengambil keputusan
Salah satu dari tugas seorang pemimpin adalah pengambil keputusan serta
perumusan kebijakan kelompok. Dalam kerangka ini perlu kiranya diingat bahwa
proses pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan sesuatu
kelompok/organisasi pada umumnya berasal dari tiga sumber, yakni :
a. Dari atas : atasan si pemimpin yang menentukan keputusan dan
kebijakan tersebut, walaupun demikian pihak Pimpinan pada tingkat yang
lebih rendah sering diminta pendapatnya dalam proses tersebut.
diharapkan kesetiaan si pengikut kepada si pemimpin tadi. Hal ini ditunjang oleh
pendapat Fromm (1941) yang menyatakan bahwa ada kecenderungan orang untuk
mendelegasikan tanggung jawab yang bersifat kritis kepada pemimpinnya dalam
usaha pelariannya untuk memperoleh kebebasan.
5. Pemimpin sebagai seorang Ideologist
Kadangkala, karena kondisi yang khas, pemimpinlah yang merumuskan ideology
bagi kelompoknya; ia menjadi sumber keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan norma-
norma yang dipegang oleh para anggota kelompoknya. Karena itulah maka 'ciri'
ideology kelompok tadi merefleksikan pikiran si pemimpin daripada buah pikiran
seluruh anggotanya.
6. Pemimpin sebagai figure" Bapak" bagi kelompok
Bila fungsi-fungsi yang tersebut pada butir-butir di depan melebur menjadi suatu
kesatuan dalam diri si pemimpin, tidaklah dapat dihindari lagi bahwa hal tersebut
akan membentuk peran emosional umum atas figure si "Bapak" pada para anggota
kelompoknya. Bilamana temyata si pemimpin kurang memenuhi kebutuhan tersebut
di atas, seringkali para pengikutnya akan me "make up" nya sedemikian rupa agar
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Contoh daripada hasil ciptaan secara
sosial psikologis in! dapat dilihat pula pada hasil penelitian H.L. Ansbacher (1948) atas
tawanan-tawanan perang Jerman yang ditangkap pihak Sekutu tentang keyakinan
mereka pada Hitler. Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa :
a. Figur Hitler merupakan hasil kreasi dari para pengikutnya sendiri, dan
b. Obyek dari keyakinan ini, setidak-tidaknya sebagian dari hasil karya psikologi
sosial daripada suatu yang nyata.
7. Pemimpin sebagai tempat pelimpahan kesalahan (scapegoat):
Pemimpin memang merupakan obyek yang paling ideal bagi pelimpahan
emosi para pengikutnya, baik itu dalam bentuk yang positif maupun negatif.
Bilamana kelompok temyata Menghadapi kegagalan-kegagalan, maka otoritas si
pemimpin yang harus bertanggung jawab atas hal tersebut, karena itulah maka ia
merupakan tempat yang paling cocok untuk melemparkan semua kesalahan itu.
Dalam kelompok informal dan temporal banyak fungsi yang tidak memberikan
kesempatan untuk munculnya pemimpin. Akan tetapi dalam kelompok formal yang
stabil dan berjangka panjang seperti kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi
keluarga, partai politik, organisasi bisnis, unit militer, semua fungsi menjadi penting.
Rekapitulasi
Pemimpin-pemimpin dari sebuah kelompok atau organisasi (anggotaanggota
yang mempengaruhi kelompok secara dominan). muncul pada awal terbentuk;nya
kelompok atau organisasi itu. Munculnya pemimpin didorong oleh sejumlah fak.tor
misalnya meningkatkan besamya dan kompleksitas kelompok, penghalang-
penghalang pencapaian tujuan kelompok, ancaman-ancaman infemal dan ekstemal
dan kegagalan pimpinan yang resmi.
Tersedianya anggota-anggota yang punya motivasi kuat untuk mencoba
kepemimpinan. Macam-macam fungsi yang disebut terdahulu misalnya pemimpin
sebagai eksekutif, perendana, pembuat kebijakan dan lain-lain, dapat diklasifikasikan
dalam fungsi primer dan sekunder (tambahan).
PANDUAN
Karekteristik pemimpin dan tipe kepemimpinan yang ditunjukkan mencerminkan
tujuan dan norma-norma kelompok dan kepribadian pemimpin
keluarga terdiri dari seorang laki-laki dewasa, seorang wanita dewasa, dan
keturunannya. Spesialis pemberi tugas ada pada laki-laki dewasa (ayah), dan spesialis
pemelihara dipegang oleh wanita dewasa (ibu) tadi.
Gambar 12.1. Susunan kepemimpinan otoriter dalam kelompok kecil (kiri) dan
kelompok yang lebih besar (kanan)
c. Pemimpin demokratis
Pemimpin yang demokratis berusaha mengajak setiap anggota untuk sebesar
mungkin bepartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok dan dalam penentuan
tujuan-tujuan kelompok. la lebih suka membagi/menyebarkan tanggung jawab dari
pada memegangnya sendiri. Ia berusaha mendorong, dan memperkuat hubungan
intepersonal, mengurangi ketegangan dan konflik di dalam kelompok, la berusaha
mencegah perkembangan struktur kelompok secara hirarki di mana hak istimewa dan
perbedaan-perbedaan status berkuasa, Pemimpin demokratis menguji
keberhasilannya dengan melihat seberapa jauh kelompok dapat berjalan dengan
lancar selama ia tinggalkan pada waktu tertentu.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronald Lippit dan Ralp K. White yang
diarahkan secara umum oleh Kurt Lewin (1938) tentang beberapa aspek dari fungsi
kelompak di bawah tipe kepemimpinan yang berbeda (otoriter dan demokratis (box
12.5) diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam kelompok yang otoriter ada kecenderungan untuk bersifat agresif atau
lebih masa bodoh dari kelompok demokratis. Keagresifan diperlihatkan kepada
sesama anggota kelompok daripada kepada pemimpin mereka. Kalau
permusuhan telah memuncak mereka cenderung meninggalkan kelompok. Kalau
kelompok memperlihatkan keadaan apatis (masa bodoh) itu semata-mata karena
pengaruh tekanan dari pemimpin mereka, pada waktu pemimpin mereka untuk
sementara meninggalkan kelompok, keagresifan tiba-tiba muncul.
b. Dalam kelompok yang otoriter terdapat lebih banyak pendekatan penjinakan dan
juga tuntutan akan perhatian dari pemimpin. Pendekatan yang digunakan oleh
pemimpin yang demokratis lebih banyak ditujukan pada persaudaraan dan yang
dihubungkan dengan tugas-tugas.
c. Di dalam kelompok yang otoriter hubungan antar anggota cenderung lebih
agresif dan mendominasi daripada yang ada dalam kelompok demokratis.
d. Kekompakan kelompok terlihat lebih tinggi di dalam kelompok demokratis
daripada di dalam kelompok otoriter. Bagian yang lebih kecil di dalam kelompok
terlihat lebih stabil di dalam kelompok demokratis. Dalam kelompok otoriter ada
kecenderungan kestabilannya berkurang.
e. Kekonstruktifan dalam bekerja menurun dengan tajam bila pemimpin yang
otoriter sewaktu-waktu absen, dan hanya berkurang sedikit bila pemimpin yang
demokratis tidak hadir di dalam kelompok
f. Di dalam suatu percobaan dalam situasi bekerja dibuat mereka merasa frustrasi,
maka dalam kelompok yang demokratis ditanggapi dengan melakukan organisasi
untuk menghadap kesulitan itu sedang dalam kelompok yang otoriter cenderung
untuk menjadi tepecah-pecah dengan saling tuduh menuduh dan saling
menyalahkan di antara anggota.
2. Persepsi para pengikut terhadap pemimpin
a. Pemimpin merupakan "one of us"
Para pengikut memiliki persepsi bahwa pemimpin mereka merupakan "one of
us". Jadi pemimpin mereka haruslah orang dalam, salah seorang di antara mereka. Ini
berarti bahwa pemimpin mereka bukanlah merupakan orang asing bagi kelompok itu.
Brown (1936) menekankan bahwa pemimpin yang sukses harus memiliki sifat-
sifat anggota kelompok yang ditampilkan dalam memimpin. Ferano Merei
KEPEMIMPINAN KRISTEN
Pengantar
Kita awali pembahasan topik ini dengan pertanyaan apakah ada kepemimpinan
Kristen, dan kalau ada, apakah ciri-ciri yang membedakannya dengan kepemimpinan
pada umumnya? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah YA, dan karena
kepemimpinan Kristus ada, maka kita perlu memahami apa itu kepemimpinan
Kristen.
Dalam bagian ini anda akan mempelajari dan mendalami lima hal pokok yang
berkaitan dengan Kepemimpinan Kristen, yakni; Pengertian Fungsi Utama Pemimpin
Kristen, Ciri-ciri dan Sikap Seorang Pemimpin Kristen, Perbedaan Kepemimpinan
Kristen dengan Kepemimpinan pada Umumnya, Persiapan dan Syarat Menjadi
Pemimpin Kristen,. Lima hal Pokok yang menjadi bagian isi modul ini sebenamya
bukanlah hal baru untuk Anda, karena sebagai seorang anggota di salah satu
Gereja/organisasi, anda telah banyak memiliki pengalaman dalam tugas-tugas
memimpin. Hal-hal yang (mungkin) agak baru adalah pemahaman tentang konsep
dan prinsip kepemimpinan Kristen yang membedakannya dengan kepemimpinan
pada umumnya.
Dalam mempelajari isi bagian ini anda akan memperoleh manfaat yang bisa
langsung diterapkan dalam tugas/pekerjaan anda sebagai pemimpin kini dan masa
datang baik dalam Gereja/Jemaat maupun dalam organisasi dimana anda terlibat.
Selain itu, pemahaman dan keterampilan baru yang anda peroleh, dapat pula anda
sebarkan kepada teman-teman seorganisasi anda, melalui diskusi-diskusi informal,
pertemuan-pertemuan resmi, kelompok-kelompok kerja, terlebih-lebih melalui
keteladanan kepemimpinan yang anda nampakkan. Dengan demikian gagasan-
gagasan tentang kepemimpinan Kristen itu tidak berhenti pada batas dipahami saja,
tetapi benar-benar dihayati dan dilaksanakan/diwujud nyatakan dalam kehidupan
anda.
Allah. Hal ini juga dikemukakan oleh Ray S. Anderson (1986:72-73) dengan mengutip
Efesus 4:7-14 mengatakan bahwa kepemimpinan adalah anugerah karunia Allah.
Memang secara langsung, konsep/teori Kepemimpinan Kristen itu tidak di
kemukakan dalam Alkitab. Yang kita temukan dalam Alkitab (PL & Pa) ialah contoh-
contoh bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab (Mazmur 23; Matius
20:26-28; KPR 6:2-4).
Alkitab senantiasa menempatkan posisi seorang pemimpin dalam kedudukan
antara, yakni antara Allah (Pemimpin yang sesungguhnya) dan umat (manusia).
Pemimpin dalam Alkitab bukanlah "ujung kerucut" dari satu sistem sebagaimana
halnya sistem kepemimpinan dunia pada umumnya. Pengertian pemimpin di sini
adalah seorang yang diangkat oleh Allah sebagai "wakilNya" untuk mempamongi
umatNya. Allah sendiri ialah pemimpin dari umat itu. Segala kebijakan dan keputusan
berada di tangan Allah. Otoritas ini mutlak merupakan milikNya. Perhatikan misalnya
kepemimpinan Nabi Musa dalam Perjanjian Lama. Dalam kepemimpinan Musa, ia
tidak pemah melakukan tindakan berdasarkan pertimbangan pemikirannya,
melainkan selalu berdasarkan amanat, perintah, dan petunjuk dari Allah (Keluaran
12:43-51; 13:1-16; 14:15-31; 15:255; 16:4-16; 17:4-7).
Dalam sejarah kehidupan Israel, pada suatu saat Israel menghendaki adanya
seorang Raja/Pemimpin (I Samuel 8) sebagaimana layaknya : bangsa-bangsa yang ada
di sekeliling mereka. Permintaan ini mendukacitakan Samuel yang mempunyai
kedudukan sebagai Hakim ada waktu itu. Tetapi Allah bertirman kepada Samuel
untuk menerima permintaan Israel itu, sebab bukannya Samuel yang mereka tolak
melainkan Allah (I Samuel 8:6-7). Permintaan untuk memperoleh seorang saja adalah
perbuatan dosa di mata Tuhan (I Samuel 12:19). Itulah sebabnya meskipun di antara
Israel memerintah seorang Raja (Pemimpin), tapi Raja/Pemimpin Israel yang
sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri: saja manusiawi tidak lain adalah sebagai
wakil yang memerintah atas nama Allah. Sejauh Raja itu melaksanakan kehendak
Allah, maka sejauh itu pula ia mempunyai hak memerintah. Tetapi bilamana ia
bertindak lain dari apa yang Allah kehendaki, maka pada saatnya pula Allah
menurunkan dia dari takhtanya. Contoh Raja Saul (I Samuel 15:11). Namun apabila
Raja memerintah sesuai dengan kehendak Allah, maka Allah akan memujinya (contah
Raja Daud)
Istilah lain yang juga sering dipakai untuk memahami kepemimpinan dalam
Alkitab, adalah kata "gembala". Konsep gembala ini tercermin dalam tingkah laku
seorang pemimpin yang dikehendaki Allah yang tercermin dalam tingkah laku
seorang gembala yang mengenal dengan domba-domba gembalaannya. Dan
berkata “bukannya kamu memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya
kamu pergi dan menghasikan buah… “ (Yohanes 15 : 16).
Jadi tugas kepemimpinan sebagai panggilan Allah, harus di”respons", dan
kemampuan merespons panggilan tersebut karena Allah memberikan ability"
(kemampuan). Dari sinilah kita memahami kata "responsibility" yakni dari kata
respons + ability. Jadi seorang pemimpin Kristen harus memiliki kemampuan
merespons panggilan Allah.
Dua karakter utama yakni melayani dan bertanggung jawab, hanya dapat
dilakukan dengan baik (efektif) apabila pemimpin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kasih yang mendasari tindakkan dalam kepemimpinannya.
2. Memiliki kepercayaan kuat akan penyertaan Tuhan yang pada gilirannya
memberi kepercayaan pada diri sendiri.
3. Memiliki visi yang jauh ke depan (visioner) dan memiliki kemampuan untuk
menterjemahkan visi itu dalam tindakkan nyata.
4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
5. Memotivasi/mendorong orang yang dipimpinnya dengan jujur dan bukan dengan
tipu daya, serta memberi semangat agar anggota-anggota melakukan pekerjaan
dengan baik.
6. Mampu merekrut orang secara tepat untuk melaksanakan suatu tugas dan
tanggung jawab tertentu.
7. Bersedia membimbing serta melatih orang (mengkader) dan tahu cara
membimbing dan melatih orang, agar orang yang dilatih itu mampu melakukan
seperti apa yang dilakukan oleh si pemimpin.
8. Mengetahui kapan ia harus berhenti sebagai pemimpin dan bersifat memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menjadi pemimpin.
9. Bersedia dan rela dikritik oleh orang lain.
10. Mampu memahami orang lain serta peka terhadap masalah yang dihadapi oleh
orang-orang yang dipimpinnya.
11. Mudah menyesuaikan diri dan tidak kaku (fleksibel), dan terampil dalam
berkomunikasi.
12. Berlaku adil dalam memberi tugas/perintah kepada orang yang dipimpin.
13. Dapat menggunakan kekuasaan secara bijaksana, karena menyadari bahwa
kekuasaan itu berasal dari Allah.
Pemimpin yang memiliki ciri-ciri tersebut, akan menampakkan sikap sebagai
berikut:
Apa yang Tuhan sedang lakukan melalui kepemimpinanNya. Karena itu, setiap
pemimpin Kristen harus berusaha mengenal kehendak Tuhan di dalam dan melalui
kepemimpinannya, agar kepemimpinannya memberi buah.
4. Merendahkan Diri
Merendahkan diri bukanlah usaha manusia, melainkan pekerjaan Roh Kudus.
Merendahkan diri tidak sama dengan "rendah diri/minder", karena rendah diri adalah
merasa diri tidak mampu, kurang percaya diri, yang semua itu disebabkan oleh suatu
sikap yang kurang mempercayakan diri kepada Tuhan. Kegagalan seorang pemimpin
Kristen sering terjadi oleh karena ia tidak mampu merendahkan diri walaupun ia
memiliki pendirian rohani yang kuat. Tipe orang seperti ini adalah tidak rela
menerima teguran atas kesalahannya yang disampaikan oleh arang lain. Hal
merendahkan diri selalu berjalan bersama-sama dengan keikhlasan, kejujuran dan
keterbukaan untuk menerima dan mengakui akan kekurangan dan kelemahan diri
sendiri (Filipi 2:5-11).
5. Rela Menderita Demi Ketaatan Kepada Allah
Memimpin dengan banyak mengalami penderitaan, pengorbanan dan cucuran
air mata merupakan sumber kekuatan. Hal ini tidak berarti bahwa seorang pemimpin
harus berusaha supaya menderita. Namun apabila penderitaan itu memang harus
dialami demi kasih dan ketaatan kepada Allah, maka itu harus dijalani. Pemimpin
yang mau gampang saja, yang mau enak saja, bukanlah pemimpin Kristen yang baik
dan pemimpin seperti ini akan gagal (cf. Mazmur 126:5-b).
6. Tak Bercacad
Ujian akan membuktikan layak atau tidaknya seseorang memegang tugas dan
tanggung jawab tertentu. Karena itu setiap pemimpin Kristen perlu menjaga dan
mengusahakan "kesucian' hidupnya agar tak bercacad dihadapan Allah dan manusia.
Seorang pemimpin Kristen harus dipangkas oleh salib, dan mengusahakan dirinya
untuk sungguh-sungguh berakar di dalam Tuhan dan membangun dirinya di atas Dia
(Kolose 2:7).
7. Memiliki Fisik Yang Sehat
Seorang pemimpin harus sehat secara fisik. Syarat memiliki fisik yang sehat ini
perlu, karena pemimpin Kristen bukan sekedar sebagai simbol melainkan sebagai
teladan dalam segala hal (pikiran, tutur kata dan perilaku).
8. Memiliki dan Memelihara Etika Kepemimpinan
Disadari atau tidak, seorang pemimpin biasanya memiliki hak-hak istimewa yang
berkembang secara alamiah. Ucapan seorang pemimpin biasanya diperhatikan dan
dijadikan rujukan. Sebagai pemimpin jika diperlakukan berbeda dengan orang lain,
dan bahkan orang-orang yang menjadi pengikutnya bersedia berkorban untuk si
pemimpin, Dalam keadaan demikian bisa terjadi bahwa si pemimpin menganggap
semua hak-hak istimewa tersebut mutlak menjadi miliknya sehingga cenderung
Ada prinsip-prinsip lain yang akan kita bahas dalam mempelajari doa yang efektif
ini.
a. Syafaat.
b. Permintaan.
c. Permohonan.
d. Doa yang penuh iman.
e. Doa Kesepakatan.
f. Doa Bersama.
JAMINAN KESELAMATAN
Sesuai dengan topik di atas, kita akan membahas tentang kepastian keselamatan.
Sewaktu kita membicarakan tentang keselamatan, sudah barang tentu kita sedang
mengasumsikan bahwa ada suatu keadaan yang tidak selamat. Untuk bisa memahami
dengan baik arti keselamatan, maka kita perlu lebih dulu tahu apa yang dimaksud
dengan keadaan tidak selamat dari manusia. Setelah itu kita akan memahami
keselamatan yang di dalam Kristus, ditawarkan Allah kepada kita dan sejauh mana
keselamatan itu pasti.
dengan memperoleh kehidupan kekal, itu adalah pemberian Allah secara cuma-cuma
(Efesus 2:8-9)
Namun walaupun itu Gratis, semua manusia tidak dapat memperolehnya karena ada
yang menghalangi yaitu : DOSA
KARAKTER ALLAH
Banyak orang yang keliru terhadap karakter Allah.
Segelintir orang berpikir Allah itu hanya mengasihi dan tidak menghukum.
Pandangan ini terlalu melebihkan Kasih dan Kemurahan Allah sehingga mengabaikan
keadilanNya. Ini masih kurang tepat. Sebagian orang pun beranggapan Allah itu
Hanya menghukum orang yang bersalah. Pandangan ini melebihkan Murka dan
Keadilan Allah sehingga mengabaikan kasih-Nya. Ini juga kurang tepat.
Karakter Allah yang tepat adalah KASIH sekaligus ADIL
Allah Kasih – Karena itu tidak ingin menghukum kita. ( Yeremia 31 : 3 )
Allah Adil – Karena itu harus menghukum kita yang berdosa ( Keluaran 34 : 7b )
Pernyataan bahwa Allah adalah Kasih adalah ungkapan yang biasa didengar oleh
siapa pun. Kalau seseorang bermasalah maka biasanya dia akan mengharapkan kasih
Allah berlaku atas dirinya sehingga dia terbebas dari masalahnya. Tapi bagaimana
dengan Allah yang Adil? Keadilan Allah itu seperti apa?
Ilustrasi : Jika seorang yang sementara diadili karena kasus pembunuhan diberi
kesempatan melakukan pembelaan, dan dalam pembelaannya dia berkata :”Semasa
saya hidup saya sering beramal di panti asuhan, sering membantu fakir miskin dan
sering melakukan hal-hal baik, saya pun membunuh karena terpasa harus membela
diri”. Apakah dapat dikatakan Hakim yang adil jika dia membebaskan pelaku
pembunuhan tersebut? Tentunya seorang Hakim yang adil akan tetap menghukum
seorang yang telah berbuat salah, apapun alasannya. Demikian juga Allah yang adalah
Hakim yang Adil, tentunya dia harus menghukum setiap orang yang berdosa. (Roma
6:23a).
Dengan penjelasan ini maka muncul sebuah masalah besar, yaitu terjadi dilema.
Kedua sifat Allah ini tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus berjalan secara bersama.
Kalau kasih-Nya (tidak ingin menghukum) yang dilaksanakan tentu saja ini
bertentangan dengan keadilan-Nya (karena orang bersalah harus dihukum). Demikian
juga sebaliknya, kalau Allah harus menjalankan keadilan-Nya saja, maka Allah itu
tidak kasih. Bukankah ini seperti dilema? Bagi pandangan manusia ini memang
dilema, tapi bagi Allah ini tidak! Karena Allah tidak mungkin dan tak akan pernah
mengalami dilema. Dilema ini diselesaikan-Nya melalui pengorbanan diri-Nya di
dalam Yesus Kristus. Keadilan harus dijalankan dan kasih harus dinyatakan. Dan hal ini
hanya bisa terjadi kalau Allah sendiri mengorbankan diri-Nya di dalam Yesus Kristus.
YESUS KRISTUS
Yesus adalah Allah dan Manusia.
Yesus adalah Allah : Yohanes 1:1
Yesus adalah Manusia : Yohanes 1:14
IMAN
Untuk memperoleh hidup kekal anda harus memberikan tanggapan kepada sang
pemberi, yaitu Allah. Namun tanggapan ini bukanlah sebagai bagian usaha kita
namun merupakan respon. Seperti halnya seseorang memberikan kita pemberian
secara cuma-cuma, walaupun itu Gratis tapi kita harus merberikan tanggapan dengan
mengambil pemberian itu, walaupun itu gratis tapi kita tidak ingin mengambilnya
maka pemberian itupun tidak akan pernah menjadi milik kita. Respon kita atas
pemberian Keselamatan oleh Kristus adalah IMAN.
Namun Iman merupakan istilah yang sering disalahgunakan dan disalahmengerti
oleh banyak orang. Apakah anda beriman? Mungkin pertanyaan seperti ini pernah
ditanyakan kepada Anda. Tapi, apakah yang dimaksud dengan beriman disini? Nah
perlu dicamkan bahwa iman tidak identik dengan agama, pandangan hidup atau
keyakinan!
Iman ini ibarat sebuah kunci untuk membuka pintu Sorga. Begitu banyak
tawaran iman yang diberikan oleh dunia ini namun tentunya hanya satu Iman yang
dapat membawa kita kepada Keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus. Iman
yang dimaksudkan adalah Iman yang menyelamatkan. Jika demikian apakah yang
bisa kita golongkan pada Iman yang tidak menyelamatkan?
1. Iman Melompat dalam Gelap
Seorang yang mengaku percaya, tapi tidak tahu apa atau siapa yang dia percayai.
Pandangan ini tidak memperhitungkan fakta-fakta sejarah tentang kehidupan,
kematian dan kebangkitan Kristus. Padahal Kekristenan dibuktikan melalui fakta-fakta
historis. Contohnya : ”Kepada mereka Ia menunjukan diri-Nya setelah penderitaan-
Nya selesai. Dan dengan banyak tanda ia membuktikan bahwa Ia hidup.” (Kisah Para
Rasul 1:3)
2. Iman Intelektual
Tahu dan setuju siapa yang dipercayai, tapi tidak mengandalkan. Inilah yang
sering dimaksudkan orang pada umumnya ketika mengatakan : ”Aku percaya kepada
Allah/Yesus dan sebagainya. Ini hanyalah persetujuan intelektual belaka/keyakinan di
otak saja. Pengetahuan memang perlu dan merupakan salah satu unsur penting di
dalam iman tetapi tanpa pengandalan kepada Yesus, tentu tidak menyelamatkan.
Anda dapat mengetahui banyak hal tentang Yesus Kristus tanpa mengandalkan Dia.
seperti ayat berikut : ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab
Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku
untuk memperoleh hidup itu.” (Yohanes 39:40) & ”Engkau percaya, bahwa hanya ada
satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan
mereka gemetar.” (Yakobus 2:19)
3. Iman Sementara
Tahu, Setuju dan sudah mengandalkan. Tapi hanya mengandalkan Yesus
terhadap hal-hal yang sementara, bukan mengandalkan untuk memperoleh hidup
yang kekal. Ini adalah mempercayai Allah untuk hal-hal yang sementara di dalam
hidup ini saja. Misalnya untuk kesembuhan penyakit, pemenuhan kebutuhan hidup,
penyertaan dalam perjalanan dan hal lainnya. Bahkan seumur hidupnya seorang bisa
saja mengandalakan Yesus, tetapi hanya untuk hal-hal yang sementara. Sedangkan
untuk memperoleh hidup kekal sebenarnya dia masih mengandalkan diri sendiri.
(band Matius 7: 15-23 ; Perikop Hal Pengajar Sesat)
KEPASTIAN KESELAMATAN
Bagaimana dengan anda : apakah anda mau menerima hadiah Hidup Kekal itu?
Jika kita bersedia maka ada 4 tanggapan yang akan kita lakukan :
1. Menerima Yesus Pemberi Hidup Kekal
2. Alihkan Pengandalan Diri Anda Kepada Yesus Sebagai Juruselamat
3. Jadikan Yesus Sebagai Tuhan Anda Secara Pribadi Dalam Hati
4. Bertobat
Dalam 4 hal diatas mari kita ambil komitmen pribadi dengan TUHAN dalam doa.
Setelah kita memiliki Iman yang menyelamatkan maka kita memiliki janji yang PASTI
dari TUHAN tidak pernah ingkar dan gagal.
4. Meskipun kita anak Allah, selama di dunia ini kita akan berbuat dosa, tetapi itu
bukan berarti keselamatan kita akan hilang, sebab waktu kita berdosa status kita
tetap anak Allah. Tapi bukan berarti kita boleh seenaknya berbuat dosa, sebab
Allah sebagai orangtua akan mendidik kita dengan caranya ketika kita melakukan
kejahatan.
Ibrani 12:6 ; ”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak”
5. Sebaliknya Tuhan mau kita mendapat hidup kekal secara cuma-cuma (Efesus 2:8-
9), dan hidup kita memuliakan-Nya (Matius 5:16) Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Kita melakukan pekerjaan baik atau perbuatan baik bukan sebagai syarat untuk
memperoleh keselamatan, tetapi sebagai ucapan syukur kita kepada-Nya dan
sebagai buah dari keselamatan kita.
Efesus 2:10 ; “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya “
Galatia 5:22-23 ; “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”
TEKNIK BERKHOTBAH
Pendahuluan
Ilmu berkhotbah, sering disebut Homiletika, adalah sebuah pelajaran yang
memadukan antara senidan metode untuk menyampaikan firman Allah secara baik
dan benar. Homiletika dari dua kata Yunani homilia (pidato, khotbah)
dan tekne (teknik, keterampilan). Berkhotbah adalah suatu karunia rohani dari Roh
Kudus. Namun, bisa dipelajari dan bisa dilatih.
Bentuk Khotbah Ekspositori
Khotbah Ekspositori adalah bentuk khotbah yang mengupas nas Alkitab
berdasarkan konteksnya. Yang dimaksud konteks adalah nas sebelum atau sesudah
dari nas yang akan dikhotbahkan, atau latar belakang dari nas sampai kitab tersebut.
Berikut tujuh langkah dalam menyusun khotbah ekspositori:
Langkah I: Memilih Nas Khotbah
Sebelum persiapan membuat khotbah, yang sangat penting adalah menentukan
nas Alkitab yang akan dikhotbahkan. Memilih dan menentukan nas yang tepat akan
menjadi "menu" makanan rohani yang mudah dimasak dan lezat untuk dihidangkan.
Cara memilih nas Alkitab:
1. Dengan berdoa memohon pimpinan Roh Kudus.
Hubungan pengkhotbah dengan Tuhan akan menemukan kepekaan
kehendak-Nya.
2. Dengan menyelidiki nas yang sudah memberkati.
Hubungan pengkhotbah dengan pengalaman akan menghidupkan
pemberitaannya.
3. Dengan menyesuaikan kebutuhan pendengar.
Hubungan pengkhotbah dengan sesama akan menjadikan khotbah mem-
"bumi".
4. Dengan mencari sesuai tema yang diminta.
Hubungan pengkhotbah dengan perkembangan zaman khotbahnya akan
akurat.
5. Dengan mempertimbangkan kemampuan pengkhotbah.
Hubungan pengkhotbah dengan proses pembelajaran akan menjadi
khotbah yang relevan.
6. Dengan satu kesatuan nas yang logis dan praktis.
Khotbah adalah mengomunikasikan hubungan pengkhotbah
dengan Alkitab.
Kata kunci selalu jamak, untuk diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke
pokok besar lainnya.
DAFTAR KATA KUNCI
Alasan-alasan Kebenaran-kebenaran Peraturan-peraturan
Bukti-bukti Keputusan-keputusan Prioritas-prioritas
Bahaya-bahaya Keuntungan-keuntungan Pelajaran-pelajaran
Berkat-berkat Kekurangan-kekurangan Peringatan-peringatan
Cara-cara Kesan-kesan Perintah-perintah
Ciri-ciri Kebutuhan-kebutuhan Syarat-syarat
Dosa-dosa Kesalahan-kesalahan Sikap-sikap
Faedah-faedah Langkah-langkah Tugas-tugas
Faktor-faktor Masalah-masalah Teguran-teguran
Janji-janji Nasihat-nasihat Unsur-unsur
Daftar kata kunci bisa ditambahkan sesuai kebutuhan
Dalam membuat kata tanya, pastikanlah Anda sudah memikirkan
jawabannya di dalam nas yang akan dikhotbahkan. Ada enam kata tanya. Dan, dalam
satu khotbah hanya menggunakan satu kata tanya. Contoh penggunaan kata tanya,
dan kaitannya dengan kata kunci.
beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit"
(Nehemia 1:4).
2. Doa dengan merendahkan diri
"Duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa
dan berdoa" (Nehemia 1:4). Juga, "Dengan mengaku segala dosa yang kami
orang Israel telah lakukan" (Nehemia 1:6).
3. Doa dengan berusaha
"'Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-
hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil
hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.' Ketika itu aku ini juru
minuman raja" (Nehemia 1:11)
Contoh membuat pokok-pokok besar (2)
Nas Alkitab : Yohanes 2:1-11
Tema khotbah : Keluarga yang Diberkati Tuhan
Kalimat peralihan : Keluarga yang diberkati dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Yohanes 2:1-11. Apa langkah-langkahnya?
1. Mengundang Yesus
"Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu" (Yohanes 2:2).
2. Menaati firman Tuhan
"Apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah [taatilah] itu" (Yohanes 2:5).
3. Memanfaatkan potensi
"Di situ ada enam tempayan ..." (Yohanes 2:6).
4. Melangkah dengan iman
"Kata Yesus kepada mereka, 'Sekarang cedoklah dan bawalah kepada
pernimpin pesta.' Lalu mereka pun membawanya"
(Yohanes 2:8).
Latihan membuat pokok besar
Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah pokok-pokok
besar. Buatlah mulai dari langkah pertama sampai langkah keempat (tema, kalimat
peralihan, pokok besar).
Langkah V: Membuat Pokok Kecil
Maksud membuat pokok-pokok kecil adalah menjelaskan pokok-pokok besar
dengan dukungan nas dan uraian-uraian sesuai tema khotbah.
Pokok kecil biasanya terdiri empat bagian:
1. Menjelaskan
Pokok kecil menjelaskan pokok besar dengan ide-ide nas yang didapat dari
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
63 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
"kata", "frasa", atau "ayat". Jika ada kata yang memerlukan arti atau definisi,
harus dijelaskan menurut kamus atau Ensiklopedia.
2. Menguraikan
Pokok kecil menguraikan pokok besar dengan dukungan ayat terdekat,
konteks terdekat. Bisa dipakai Buku Tafsiran Alkitab.
3. Menggambarkan (ilustrasi)
Pokok kecil menggambarkan pokok besar dalam bentuk nyata, riil. Dalam hal
ini bisa dipakai ilustrasi (cara membuat ilustrasi akan dijelaskan lebih lanjut).
4. Menerapkan
Dalam pokok kecil harus diberi contoh penerapan yang bisa dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, riil,
relevan.
Cara membuat ilustrasi khotbah
1. Sumber ilustrasi: Kisah dari tokoh Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi,
alam sekitar, benda-benda sekitar, biografi tokoh, kata-kata bijak,
pengalaman riribadi, pengamatan, data-data statistik, dramatisasi, riwayat
lagu, karya sastra, karya seni, dan lain-lain (ilustrasi khotbah sebaiknya
bersifat ilmiah dengan mencantumkan data atau sumbernya).
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
67 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
69 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
71 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
73 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
75 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
77 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar
__________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________
______________________________________________________________________