Buku Panduan LKPG 2019

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 77

1 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

BIODATA PESERTA

Nama:

Ttl:

Alamat:

No. HP:

Asal Jemaat:

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
2

Struktur Komisi Pelayanan Pemuda


Wilayah Mapanget Satu

Ketua : Pnt. Fisky Gilbert Maramis


Wakil Ketua : Pnt. Stevanus M. Lariwu
Sekretaris : Pnt. Mega Mawuntu
Bendahara : Pnt. Stif Pakekong
Anggota : Pnt. Lusye Landeng
Pnt. Renald Masoara
Pnt. Eunike Runtunuwu
Pnt. Felty Tambuwun
Gracia M. Anis

Selamat mengikuti
Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja 2018

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


3 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

SUSUNAN PANITIA PELAKSANA


Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja (LKPG) Tingkat Dasar

Ketua : McGiver Guendly Rambing


Wakil Ketua : Chentaine Pricylia Dien
Sekretaris : Regina Theresia Saranga
Ass. Bendahara: Clifford Ilat

Seksi Acara Ibadah Seksi Dokumentasi


Natalia Bambulu Marhein Maliangga
Alfan Manapode Ezra Boyoh
Richart Raton Refke Lengkong
Sintia Suharto
Seksi Konsumsi
Seksi Usaha Dana Silvana Siwu
Oscar Rambing Gladys Lebe
Dewi Bawole Deiby Raton
Mega Raton
Syaloom Tunas Sekretariat
Never Pangayow Dewi Arifin
Hani Lambonan Kenny Raotn
Ervina Tambayong

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
4

DAFTAR ISI

BIODATA PESERTA .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI........................................................................................................ 4

TATA TERTIB KEGIATAN ................................................................................. 5

JADWAL KEGIATAN ......................................................................................... 6

LITURGI IBADAH BUKA .................................................................................... 7

PERTUMBUHAN ROHANI .............................................................................. 10

MANAJEMEN PELAYANAN ............................................................................ 15

KEPEMIMPINAN KRISTEN ............................................................................. 22

JAMINAN KESELAMATAN .............................................................................. 50

TEKNIK BERKHOTBAH .................................................................................. 57

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


5 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

TATA TERTIB KEGIATAN

1. Hadir 15 menit sebelum acara dimulai (Siapkan Alkitab, buku


panduan, catatan, ATK).
2. Menggunakan tanda pengenal selama mengikuti kegiatan.
3. Menggunakan pakaian yang rapi.
4. Setia dalam mengikuti acara.
5. Peliharalah kebersihan dan keindahan lingkungan maupun diri
sendiri.
6. Dilarang membawa benda tajam, minuman keras, dan dilarang
merokok.
7. Dilarang meninggalkan lokasi tanpa izin dari panitia.
8. Informasi, kritik dan saran untuk panitia maupun untuk
kelangsungan acara, langsung disampaikan pada panitia
pelaksana LKPG.
9. Wajib menaati tata tertib ini selama mengikuti kegiatan LKPG.

PENTING !!!
Wajib mengikuti Ibadah Buka & Tutup
Jika tidak mengikuti 3 materi, maka peserta tidak akan
mendapatkan sertifikat!

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
6

JADWAL KEGIATAN

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


7 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

LITURGI IBADAH BUKA

Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja


Khadim : Pdt. Vera L. Rompas-Kumendong, M.Th

Persiapan
Panggilan beribadah (berdiri)
P Marilah kita memulaikan seluruh rangkaian kegiatan LKPG Tingkat
Dasar di tempat ini dengan beribadah kepada Tuhan
J Terpujilah nama Tuhan
P Kita percaya bahwa Tuhanlah yang telah menuntun kita semua dan
Tuhanlah yang telah mengadakan pertemuan dan kegiatan ini untuk
memperlengkapi dan diperlengkapi oleh Tuhan dalam kerja dan
pelayanan kita masing-masing sebagai pemuda gereja
J Sungguh tak terkirakan besarnya kasih Tuhan yang memimpin kita
semua. Kami bersyukur, mengangkat pujian bagi dia, Tuhan semesta
alam.

Menyanyi PKJ No. 219 “Disaat Ini Kuangkat Tembang”


‘Disaat ini ‘kuangkat tembang’, kuangkat tembang bagi Yesus
Disaat ini ‘kuucap syukur’ kuucap syukur padaMu.
‘Kukasihi Engkau 3x Yesus Tuhan-ku
Disaat ini ‘kudatang Tuhan, ‘kudatang bersujud padamu
Disaat ini Engkau kusembah , engkau kusembah ya Tuhan
Kukasihi Engkau 3x Yesus Tuhan-ku

TAHBISAN DAN SALAM


P Pertolongan kepada kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan
langit dan bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak
meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Amin.
P Salam Kasih dan Damai dari Tuhan Allah Bapa kita dan dari Tuhan
Yesus Kristus bagi saudara-saudara
J Amin

Menyanyi : “Besar Anugrah-Mu”


Ku ada sebagai mana ku ada
Berdiri menghadap tahtaMu Bapa
Semua karna anugrahMu
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
Pemuda Wilayah Mapanget Satu
8

Yang t’lah slamatkan ku


Ku hidup dalam s’gala kelimpahan
Ku layak untuk melayani Tuhan
Semua karna AnugrahMu
Tercurah bagiku
Reff :
Besar AnugrahMu
Berlimpah kasihMu
Semakin hari, semakin bertambah
Besar AnugrahMu

PENGAKUAN DOSA(Jemaat duduk)


P Dengan penuh kerendahan hati, disaat ini kami menghadap Engkau ya Bapa
di Sorga
J Engkau mengetahui setiap pribadi kami yang datang di tempat ini
yang bersekutu memuji nama-Mu
P Terimalah pengakuan kami ya Tuhan Allah yang pengasih & penyayang
J Kami menyadari bahwa seringkali kami melalaikan tugas panggilan-
Mu dalam hidup kami dan kami lebih menuruti keinginan diri kami
sendiri
P Tak ada yang tersembunyi di hadapan-Mu ya Tuhan Allah
J Pikiran, perkataan dan perbuatan kami seringkali tidak sejalan
dengan keyakinan iman kami kepada-Mu bahwa sebagai
umat kami harus hidup dalam kebenaran-Mu
P Bersihkanlah kami dari dosa agar kami berlayak untuk menghampiri
takhta kekudusan-Mu
J Baharuilah setiap kami & ketahuilah akan segala kepikiran kami
P Sehingga pengampunan-Mu akan tinggal tetap atas kami dan kami
senantiasa berada di jalanMu
P+J Amin.

BERITA ANUGERAH ALLAH


P 1 Petrus 1:15 “tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh
hidupmu sama seperti Dia yang kudus yang telah memanggil kamu”
Menyanyi :“Jiwaku terbuka”
Jiwaku terbuka untuk-Mu Tuhan
S’lidiki, Nyatakan s’gala perkara
Singkapkan semua yang terselubung
Supaya ku layak di hadapan-Mu Tuhan
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
9 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

PELAYANAN FIRMAN TUHAN


oleh: Pdt. Vera L. Rompas-Kumendong, M.Th

KHOTBAH (EKSPOSISI TEMA)

PERSEMBAHAN SYUKUR
P Ucaplah syukur senantiasa kepada Allah pemberi berkat yang telah
memberikan kelimpahan sambil kita mengingat firman ini : “Roma
12:1 “karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku
menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan
kepad Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati.”

(sambil memberi persembahan)


Menyanyi : “Betapa hatiku berterimakasih Yesus”
Betapa hatiku, berterimakasih Yesus,
Kau mengasihiku, Kau memiliki ku.
Hanya ini Tuhan persembahanku,
segenap hidupku, jiwa dan ragaku
S’bab tak ku miliki harta kekayaan
yang cukup berarti tuk ku pesembahkan.
Hanya ini Tuhan permohonanku,
terimalah Tuhan persembahanku.
Pakailah hidupku sebagai alat-Mu seumur hidupku

DOA SYAFAAT
Mari kita berdoa:……………………..

PENGUTUSAN DAN BERKAT(Jemaat berdiri)


P Akhirnya, saudara-saudaraku, bersukacitalah, usahakanlah dirimu supaya
sempurna
J Sehati sepikirlah kamu dan hiduplah dalam damai sejahtera..
P Maka Allah, sumber Kasih dan Damai Sejahtera akan menyertai kamu
sekalian sekarang ini dan sampai selama – lamanya.
P+J Amin….Amin….Amin….Amin….Amin. (dinyanyikan)

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
10

PERTUMBUHAN ROHANI

Banyak orang tidak sadar hidupnya jauh dari kehendak Tuhan, sampai mereka
berada dalam masalah besar. Sangat mudah untuk menyimpang dari jalan yang
Tuhan telah tetapkan bagi hidup kita, karena itu sangatlah bijaksana bila sesekali kita
memeriksa diri, apakah kita benar-benar sedang bertumbuh atau tidak sama sekali.
Pertumbuhan rohani adalah satu hal yang rumit untuk diukur kemajuannya.
Dalam II Petrus 3:14 kita terpanggil ”untuk berusaha supaya kedapatan tak
bercacat dan tak ternoda dihadapannya, dalam perdamaian dengan Dia.” Yang
dimaksud Petrus dengan kata “berusaha” adalah harus selalu waspada, yaitu pikiran
kita terfokus pada perkembangan kita di dalam Kristus. Dan dalam II Petrus 3:18,
Alkitab menuntut setiap orang percaya bertumbuh dalam pengenalan akan
Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus. Namun, bagaimanakah cara terbaik untuk dapat
mengukur pertumbuhan itu? Bagaiman kita tahu kita sedang bertumbuh?
Ada beberapa hal yang dapat kita lihat ketika kita semakin bertumbuh dewasa di
dalam iman kita. Mari kita lihat ke-13 tanda yang dapat kita gunakan untuk
mengetahui tahapan pertumbuhan kerohanian kita menuju kedewasaan. Saya
menganjurkan Anda agar tidak hanya membaca artikel ini sekali saja, dan kemudian
Anda menyampingkannya. Melainkan, ambillah sehelai kertas dan tuliskanlah hal-hal
ini, kemudian simpanlah di dalam Alkitab Anda. Daftar ini dapat menjadi referensi
bagi orang percaya yang ingin bertumbuh dalam iman mereka.
1 . Kerinduan yang besar untuk lebih mengenal Tuhan.
Semakin kita dewasa dalam perjalanan kekristenan kita, kita akan memiliki
kerinduan yang semakin besar untuk mengenal Tuhan. Kita tidak akan merasa puas
dengan seberapa baik kita mengenal Dia maupun jalan-jalanNya melainkan, kita akan
terus memiliki kerinduan untuk mengenal dan memahami Bapa kita lebih dalam lagi.
2 . Kerinduan untuk mengetahui kebenaran Firman Tuhan.
Semakin kita bertumbuh di dalam Tuhan, kita akan memiliki keinginan untuk
mengetahui apa yang Ia firmankan tentang segala sesuatu. Salah satu bagian
terpenting dari kedewasaan kita ialah memahami kuasa dan relevansi Firman Tuhan
bagi kita pada saat ini, dalam setiap aspek kehidupan kita. Kita harus mau mencari
untuk mengetahui apa yang firman Tuhan katakan tentang keluarga, hubungan
dengan sesama, pelayanan, gereja, karir, politik, dan aspek lainnya dalam kehidupan
kita. Alkitab harus menjadi kompas penunjuk arah bagi hidup kita.
Izinkan saya bertanya kepada Anda: Berapa lama waktu yang Anda habiskan
untuk membaca Firman Tuhan, dibandingkan dengan waktu yang anda habiskan
untuk menonton televisi, membaca majalah, ataupun bermain internet dan mencari
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
11 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

berita terbaru? Saya memahami pentingnya perkembangan peristiwa yang terjadi di


seluruh dunia, namun kita harus berhati-hati untuk tidak memberikan terlalu banyak
waktu kita pada hal-hal duniawi. Secara pribadi, saya lebih suka mengetahui apa yang
Tuhan katakan daripada apa yang manusia katakan.
Camkan ini baik-baik! jika Anda merasa bahwa kehidupan rohani Anda bai-baik
saja padahal Anda jarang membaca dan mendalami Alkitab, kemungkinan besar
kehidupan rohani Anda berjalan pada arah yang salah. Bukti kehidupan kekristenan
Anda sehat adalah besarnya animo Anda dan rasa ingin tahu dan ingin menaati
Firman-Nya.
3 . Kita semakin sadar akan dosa kita.
Saat kita semakin dekat dengan Tuhan, kita akan semakin sadar betapa kita
sangat membutuhkanNya. Hal ini bukan berarti bahwa orang Kristen yang dewasa
harus melihat dirinya sebagai pribadi yang tidak berharga. Sebaliknya, kesadaran ini
memiliki arti bahwa roh kita yang dewasa ini tidak lagi dapat mentolerir dosa yang
sama, yang dulunya bisa dengan mudah kita lakukan.
Saat menerima keselamatan, kita menjadi ciptaan yang baru (II Korintus 5:17),
namun selama kita masih berada di dalam tubuh duniawi ini, kita menjadi subyek dari
hawa nafsu dan keinginan “daging”. Akan tetapi, bila kita tinggal di dalam kendaliNya
dan kita akan semakin sadar dengan kelemahan kita. Dengan mengakui ”daerah-
daerah berbahaya” ini, kita akan semakin wasapada terhadapnya.
4 . Respon yang cepat terhadap dosa, mencakup pertobatan sejati.
Orang percaya yang tidak dewasa akan menunda waktu selama mungkin untuk
berurusan dengan dosa/kesalahan mereka. Banyak orang bahkan mengatakan, “saya
tahu bahwa Tuhan akan mengampuni saya, jadi saya hanya ingin melakukan dosa ini
sedikit lebih lama lagi. “sungguh suatu penyalahgunaan yang mengerikan atas kasih
karunia yang Tuhan berikan. Saat kita bertumbuh secara rohani, kita tidak akan lagi
mampu melakukan dosa dengan mudah. Dan jika suatu saat kita tersandung, kita
akan ingin segera membawa dosa itu di bawah kaki Tuhan dan berpaling dari dosa
kita secepat mungkin.
5 . Adanya sukacita di tengah peperangan rohani yang besar.
Saat kita menjadi dewasa dalam iman kita, peperangan rohani kita akan semakin
besar. Ini berarti bahwa masalah kita mungkin akan semakin besar dan godaan akan
semakin mengundang kita. Akan tetapi, selama kita percaya kepada Roh Kudus, kita
masih dapat bersukacita, sebab kita tahu bahwa Tuhan sedang memproses untuk
membangun kita menjadi orang percaya yang dewasa. Setiap kali Ia mengijinkan kita

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
12

melewati suatu peperangan, kita diberikan jaminan bahwa tidak ada satu pun yang
melebihi kuasaNya.
6 . Melihat ujian dan cobaan sebagai kesempatan untuk bertumbuh.
Menurut Anda, pada saat apa orang Kristen lebih bertumbuh? Pada saat ia
menghadapi masalah atau pada saat ia sukses? Kebenarannya, pada umumnya kita
akan belajar lebih banyak tentang Tuhan pada saat segala sesuatu tampaknya tidak
memberikan harapan. Sekalipun situasinya begitu menyakitkan, orang percaya yang
dewasa menyadari suatu potensi bahwa Tuhan akan menyatakan diriNya dengan cara
yang luar biasa. Orang percaya yg dewasa akan melihat semua masalah sebagai
kesempatan emas untuk berhasil dalam pengenalannya akan Tuhan Yesus Kristus.
7 . Memandang pelayanan bagi Tuhan sebagai suatu kehormatan, bukan beban.
Saat kita bertumbuh didalam Tuhan, Kita akan memiliki keinginan untuk
melayani Dia. Bila Anda mengasihi Tuhan, Anda akan memiliki kerinduan untuk
menunjukkan kasih itu dengan memberikan waktu anda. Lebih daripada itu adalah
kasih, bukan tanggungjawab ataupun kewajiban. Tak seorang pun akan memaksa
Anda untuk melayani Tuhan. Namun demikian, saat Anda semakin dewasa di dalam
Tuhan, Anda akan sangat menikmati waktu yang anda habiskan untuk melayani Dia.
Ini bukan berarti Anda harus memenuhi hidup anda dengan “kesibukan”. Ingatlah
bahwa sekalipun kita terpanggil untuk memiliki satu hari atau suatu masa untuk
beristirahat. Tuhan menghendaki yang terbaik dari kita, namun hal itu tidak akan
terjadi bila kita tidak mengambil waktu beristirahat dan terus memaksa diri kita
hingga kita lelah.
8 . Memandang segala sesuatu baik dan buruk berasal dari Tuhan.
Seringkali ketika tragedi terjadi, kita mencoba untuk melindungi Tuhan dengan
berkata, “tentunya Tuhan tidak ada sangkut pautnya dengan hal itu. Saudaraku,
Tuhan tidak perlu kita lindungi. Ia tidak perlu kita buatkan alasan bagiNya. Bila kita
mau menjadi orang percaya yang dewasa, maka kita harus memahami kedaulatan
Bapa yang total dan sempurna. Dengan kata lain, segala sesuatu yang terjadi entah
itu baik atau buruk ada di bawah kendaliNya.
Terkadang kita tidak dapat memahami maksud Tuhan untuk beberapa hal
tertentu. Namun demikian, kita harus mempercayai bahwa kehendakNya sempurna
dan Ia sanggup untuk memberikan hal yang baik dari situasi apapun. Sangatlah
penting bagi anak-anakNya untuk mempercayai firmanNya dalam Roma 8:28, bahwa
Tuhan dapat dan memang bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan
kebaikan bagi mereka yang mengasihi dan melayani Dia.
9 . Iman untuk meminta perkara yang lebih besar kepada Tuhan.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


13 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Saat kita dewasa di dalam Kristus, demikian pula iman dan keyakinan kita bahwa
Tuhan akan menjawab doa-doa kita. Tuhan ingin kita mendoakan perkara-perkara
yang besar; saat kita meminta, tidak ada satu pun perkara yang terlalu besar bagiNya.
Tentu saja, jawaban dariNya mungkin “tidak” namun Tuhan dipermuliakan oleh
besarnya permintaan kita. Dibutuhkan iman yang besar untuk sesuatu yang
nampaknya mustahil, dengan meminta perkata yang besar. Orang percaya yang
dewasa menunjukkan keyakinan mereka yang besar kepada Tuhan, selagi mereka
mengizinkan Roh Kudus untuk menuntun permintaan mereka.
10 . Hasrat untuk memberitakan Kristus kepada orang lain.
Anda tidak dapat diam saja tentang hal ini. Kasih karunia Tuhan yang begitu
besar melingkupi Anda, semakin mendorong Anda memberitahukan kepada
seseorang akan apa yang telah Ia perbuat dalam hidup Anda.
Saat iman kita semakin dewasa, kita membentuk hati yang terbeban untuk orang lain.
Dan karena kita memahami apa yang Tuhan perbuat bagi kita, maka cara yang paling
tulus untuk menolong orang lain adalah dengan memberitakan kabar baik tentang
Yesus Kristus. Ketika kita merasakan adanya kebutuhan untuk memberitakan kepada
orang lain, kita percaya bahwa Tuhan sedang melakukan karya yang luar biasa dalam
hidup kita.
11 . Kerinduan yang sungguh-sungguh untuk memberi bagi pekerjaan Tuhan.
Salah satu petunjuk kunci dari kedewasaan seorang percaya adalah apa yang
terjadi dengan uangnya. Berkali-kali Firman Tuhan memperingatkan kita tentang
bahaya dari uang.
Tahukah Anda bahwa di dalam Alkitab, Yesus mengajarkan lebih banyak tentang
hal ini daripada tentang topik lainnya? Yang menjadi permasalahannya adalah bila
kita tidak setia dengan sesuatu yang bersifat sementara seperti uang kita, mengapa
kita harus mengharapkan Tuhan mempercayakan kita dengan sesuatu yang bernilai
kekal ?
Pengeluaran kita adalah jendela-jendela kecil dari jiwa kita. Bila kita tidak setia
dalam area tersebut, maka bagian lainnya dari kehidupan kekristenan kita pun tidak
berada ditempat yang benar. Matius 6:21 menyatakan bahwa hati kita fokus kita
sebenarnya berada dimana harta kita berada. Bila hati Anda tertuju untuk pelayanan,
maka dengan sukacita, Anda akan memberi bagi pekerjaan injil.
12. Kesadaran yang semakin meningkat akan keberadaan Tuhan dalam setiap aspek
kehidupan kita.
Seorang percaya yang dewasa adalah pribadi yang senantiasa mengetahui
kehadiran dan karya Tuhan. I Tesalonika 5:16-18 mengatakan: Orang Kristen yang

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
14

bertumbuh senantiasa berdoa. Hal ini bukan berarti bahwa pada setiap waktu kita
harus berjalan dengan mata tertutup dan menundukkan kepala, melainkan ini adalah
suatu perintah untuk berdiam di dalam hadirat Tuhan di setiap waktu.
Orang percaya sejati tidak dapat mengkotak-kotakkan hidupnya. Ini berarti, diri
Anda di gereja pada hari ini minggu adalah pribadi yang sama di rumah,
di tempat kerja atau di sekolah di sepanjang minggu. Iman bukanlah komitmen
paruh waktu. Bila kita adalah orang percaya, kita harus percaya di setiap waktu.
13 . Prioritas unuk bersaat teduh secara pribadi.
Bagian terpenting dari hari yang dijalani oleh seorang percaya adalah waktu yang
didedikasikan semata-mata untuk semakin dekat dengan Bapa. Saat itulah kita akan
dipenuhi dengan kuasa, petunjuk dan penghiburan. Waktu saat teduh kita ini akan
menentukan hari kita;bila kita berdoa dengan terburu-buru, kemungkinan besar hari
kita pun akan berantakan. Seorang Kristen yang sungguh-sungguh bertumbuh
didalam Tuhan, pasti senantiasa memelihara waktu berharga yang ia lewatkan
bersama Tuhan.
Bagaimana sekarang?
Tujuan dari daftar ini bukanlah untuk memberikan rapor yang mengevaluasi
apakah anda “dewasa” atau tidak. Melainkan, daftar ini bertujuan untuk memberikan
suatu barometer yang dengannya Anda dapat mengukur pertumbuhan kekristenan
Anda. Sekali lagi, saya menyarankan agar Anda menyimpan catatan daftar ini dalam
alkitab Anda. Keluarkan daftar ini sewaktu-waktu, dan saat melihat setiap poinnya,
tanyakan pada diri Anda sendiri, “apakah saya sudah seperti ini Tuhan?
Saya berdoa agar Anda menjalami proses ini dengan jujur, Anda akan mendapati
bahwa pada kenyataannya, Anda sedang berubah menjadi pribadi yang Tuhan
kehendaki.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


15 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

MANAJEMEN PELAYANAN

ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN
Pengantar
Banyak kalangan Kristen, terutama Pemuda Gereja mengabaikan fungsi
administrasi kesekretariatan. Alasan yang seringkali dikemukakan adalah, torang kan
organisasi pelayanan, jadi biar jo biasa-biasa, biar jo salah-salah, atau dalam
pelayanan kan Cuma tampa latihan.
Padahal, ketertiban penataan administrasi kesekretariatan dalam sebuah
organisasi pelayanan akan menjadi salah satu unsur yang sangat menentukan dalam
penatalayanan yang efektif dan efisien.
Mengapa SEKRETARIAT ?
Dari kata dasar bahasa Inggris : secret, to secret, yang artinya rahasia, atau
merahasiakan. Artinya pengelola sekretariat (biasanya disebut sekretaris) memiliki
sistem pekerjaan sedemikian rupa yang hanya dia sendiri yang dapat
melaksanakanannya.
Biasanya kerahasiaan tersebut terkait dengan kode-kode tertentu seperti
penomoran, bentuk surat, teknik menuliskan isi, penggunaan huruf yang dipakai
(dalam komputer), pengarsipan, serta pencantuman nama inisial orang yang
membuat konsep atau yang mengetiknya.
Dalam Tata Gereja GMIM, setiap Sekretaris Komisi Pelayanan Kategorial memiliki
tugas untuk MEMIMPIN SEKRETARIAT. Itu berarti Sekretaris menjadi penanggung
jawab utama untuk tugas-tugas kesekretariatan. Hanya saja harus diakui dalam
sistem penatalayanan kita pedoman pelaksanaan tugas bagi sekretaris kurang
menjadi perhatian serius.
Oleh karenanya kalau dalam LKPG ditetapkan bahwa Mengelola Sekretariat
menjadi materi pokok, diharapkan agar pentingnya kemampuan mengelola
sekretariat dapat dimiliki oleh seluruh pelayan pemuda GMIM, sebab tugas sekretaris
juga dijabarkan dalam kepanitiaan atau tim kerja.

PENATAAN ADMINISTRASI KESEKRETARIATAN


Kegiatan :
1. Menulis/membuat surat
2. Membuat notulen rapat
3. Menyusun/membuat proposal dan laporan kegiatan
4. Mengarsipkan/mendokumentasikan

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
16

Kegiatan 1
Pilihlah Kelompok sesuai minat Anda, dan tulislah pilihan surat berikut :
1. UNDANGAN RAPAT
2. PERMOHONAN DANA
3. KEPUTUSAN KOMISI PEMUDA JEMAAT TENTANG PANITIA NATAL
2010

MENULIS/MEMBUAT SURAT
Pokok/bagian penting dari surat :
1. Kepala/kop surat
Menyampaikan informasi tentang nama organisasi/lembaga, alamat sekretariat,
alamat kontak (telepon, fax, e-mail, dll). Pola penulisannya pada umumnya deduktif,
tetapi ada yang menonjolkan kepraktisan. Dalam lingkungan gereja kita, penulisannya
deduktif mulai dari tingkat sinodal sampai lingkup terakhir.
Misalnya kop pemuda yang biasanya dicantumkan pada bagian atas setiap surat
yang dikeluarkan Komisi Pemuda Sinode. Pada bagian ini juga biasa ditempatkan
logo. Ada yang mencantumkan logo GMIM dan Pemuda GMIM di sisi kiri dan kanan
surat, ada yang mengkreasikannya sedemikian rupa sehingga tampak lebih menarik.
2. Nomor surat, cantuman lampiran, perihal dan tanggal
Dalam panduan penulisan surat organisasi resmi biasanya ada nomor-nomor
surat yang kode penulisannya hanya diketahui oleh bagian sekretariat. Di Komisi
Pemuda Sinode GMIM, jika kita mengambil nomor surat dari Kantor Sinode memiliki
kode khusus, K. (nomor)/BIPRA.III/(bulan)-(tahun, penulisan dua digit). K adalah kode
untuk Kategorial, BIPRA III adalah kode untuk P atau Pemuda, dan penulisan tahun
dalam dua digit misalnya ‘10, atau 2010
3. Salam pembuka
Bagian ini sering tidak termanfaatkan. Pada bagian ini dapat dilihat ciri khas dari
organisasi pembuat surat dan dapat dimanfaatkannya bentuk salam khas sehingga
setiap orang yang membaca surat dapat mengetahui bahwa pembuat surat
merupakan organisasi gereja, dan kewajiban menyampaikan salam adalah sifat rasuli
yang kita temui pada bagian surat-surat dalam Alkitab.
4. Isi surat
Setelah bagian pembuka atau salam, isi surat seharusnya senantiasa memuat 3
pokok, pengantar, isi pokok, dan penutup. (lihat contoh surat).
5. Legitimasi organisasi
Pada bagian ini dapat dilihat penanggung jawab organisasi yang diberikan
mandat untuk mewakili organisasi dalam penandatanganan. Dalam gereja kita,
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
17 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

biasanya memungkinkan untuk penggunaan atas nama, jika hanya ketua atau hanya
sekretaris yang bertanda tangan.
Dalam teknik penulisan surat, unsur penting yang harus diperhatikan adalah
penulisan ejaan, tanda baca, dan sifat pragmatis/praktis dari sebuah surat. Untuk hal
ini banyak sekali perdebatan, oleh karenanya alat ukur yang paling obyektif untuk
keberanaran sebuah penulisan ejaan dan tanda baca adalah Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Seperti penggunaan tanda baca titik, koma, titik koma, dll.
MEMBUAT NOTULEN RAPAT
Tugas sekretaris adalah membuat notulen rapat meskipun ada yang membagi
tugas dengan mewakilkannya pada wakil sekretaris. Prinsipnya notulen rapat adalah
dokumen hasil pembicaraan, terutama rekaman terhadap keputusan-keputusan
organisasi. Dalam notulen, rekaman yang terpenting adalah soal waktu dan tempat
pelaksanaan rapat/sidang, jumlah peserta yang hadir, isi pembicaraan, serta
penanggung jawab pertemuan dan penanggung jawab pencatatan/notulis.

Contoh Notulen Rapat


Notulen Rapat Panitia Natal Yesus Kristus Jemaat Elusan Wilayah Amurang
Hari / tanggal :
Tempat :
Mulai :
Selesai :
Ibadah :
Jumlah hadir :
Jumlah tidak hadir :

Notulen
a. Penjelasan Ketua Komisi Pemuda Jemaat Elusan tentang Program Pemuda 2010
b. Pengantar Ketua Panitia tentang tujuan, kegiatan2 perayaan natal, pengumpulan
dana.

MEMBUAT PROPOSAL dan LAPORAN KEGIATAN


Pokok-pokok dalam proposal :
1. Latar Belakang/Dasar Pemikiran,
2. Berisi tiga hal pokok : pertama, gambaran tentang kondisi ideal sebuah situasi
atau sebuah kegiatan; kedua, gambaran tentang kondisi riil sebuah situasi atau

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
18

sebuah kegiatan; ketiga, gambaran tentang pentingnya sebuah situasi atau


sebuah kegiatan dilakukan.
3. Tujuan Pelaksanaan, Hasil yang diharapkan, Sasaran Kegiatan (siapa-siapa yang
hendak dilibatkan), Bentuk Kegiatan, Waktu dan Tempat Pelaksanaan, Rencana
Pembiayaan, dan Penutup.
Pokok-pokok dalam laporan kegiatan berisi hampir sama dengan proposal.
Perbedaannya terletak pada isi tentang kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, realisasi
pembiayaan, dan adanya poin tentang evaluasi dan saran,

MENGARSIPKAN/MENDOKUMENTASIKAN
Dalam sistem pengarsipan konvensional, model penyimpanan akan sangat
menentukan. Akan tetapi dalam perkembangan kemudian, sistem komputerisasi
sering menjadi alternatif pengganti dalam pengarsipan.
Meski demikian, kita sudah harus membiasakan dengan menyendirikan surat
berdasarkan kategori. Surat Biasa, Surat Keputusan/Tugas, Dokumen-dokumen
Keputusan Organisasi, dll, harus disimpan berdasarakan kategorinya masing-masing.

ADMINISTRASI DAN KEUANGAN


LUKAS 16:10
BARANGSIAPA SETIA DALAM PERKARA-PERKARA KECIL, IA SETIA JUGA DALAM
PERKARA-PERKARA BESAR. DAN BARANGSIAPA TIDAK BENAR DALAM
PERKARA-PERKARA KECIL, IA TIDAK BENAR JUGA DALAM PERKARA-PERKARA
BESAR
FUNGSI UTAMA PERBENDAHARAAN
1. Memastikan, menjamin dan melindungi semua sumber daya yang ada dalam
ruang lingkup pelayanan pemuda GMIM
2. Mencatat semua pemasukan dana dari sumber-sumber yang sesuai.
3. Mendistribusikan dana dengan baik dan benar sesuai pos program kerja komisi
pelayanan pemuda
4. Memeriksa semua laporan keuangan panitia yang di bentuk oleh komisi pemuda
5. Melaksanakan Audit
6. Menjaga efisiensi dalam penggunaan dana agar tidak boros

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


19 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

PENGAWASAN KEUANGAN
Pengawasan Internal
Oleh ketua dan bendahara

Di tingkat Jemaat : Sidang majelis


BPPJ
Wilayah
Sinode

PEMISAHAN TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB DALAM PENGAWASAN ORGANISASI


PELAYANAN PEMUDA
1. Fungsi kasir oleh Bendahara: bertugas memegang kas kecil/petty cash
2. Fungsi pencatatan: bertugas mencatat semua laporan keuangan, menulis slip
pengambilan uang dan sejenisnya, memeriksa semua kwitansi/bon
3. Fungsi pengesahan: dilakukan oleh ketua dan sekretaris
4. Setiap fungsi dijabat oleh orang yang berbeda

SISTEM PERTANGGUNGJAWABAN DALAM HAL KEUANGAN DI KOMISI PELAYANAN


PEMUDA - SISTEM KEAMANAN DATA KEUANGAN
Data keuangan adalah rahasia dan hanya dapat diakses oleh orang yang diberi
kewenangan, Data keuangan hanya bisa diakses oleh:
- Komisi Pemuda Sinode GMIM
- BPMS
- Pengawas perbendaharaan Sinode
- Peserta Konsultasi

PENGESAHAN LAPORAN KEUANGAN


Semua laporan keuangan harus ada tanda tangan: Ketua dan Bendahara Komisi

SISTEM PELAPORAN KEUANGAN


1. Sebulan sekali dilaporkan dalam mekanisme rapat rutin Komisi Pemuda Sinode
GMIM
2. Laporan yang diserahkan dalam rapat harus ada pengesahan dari 2 orang yang
berwenang

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
20

JENIS-JENIS PENDANAAN
Jenis-jenis Pendanaan Program:
IN (Yang masuk )
- Mencakup pendanaan yang masuk ke komisi pemuda sinode, juga panitia
yang bersumber dari sponsor atau donor yang digunakan untuk kepentingan
pelayanan dan tidak bertentangan dengan tata gereja GMIM 2007
Out (yang keluar)
- Mencakup Pendanaan yang keluar dari komisi pemuda sinode, juga panitia
yang di gunakan untuk kepentingan pelayanan
PENGGUNAAN DANA
1. Hanya digunakan sesuai dengan perencanaan tahunan /program, atau
bilamana mendesak harus sepengetahuan Ketua dalam pengesahan
2. Harus ada kwitansi asli
3. Pengeluaran yang tertulis dalam kwitansi harus sesuai dengan yang dikeluarkan
DANA TIDAK BOLEH UNTUK:
1. Pinjaman baik pribadi, kelompok atau institusi lain
2. Keperluan pribadi
3. Pengeluaran yang tidak ada dalam Perencanaan tahunan /program

PENCATATAN TRANSAKSI DALAM BUKU KAS

Dalam kolom Kas:kolom keterangan menerangkan: Penerimaan (+), dicatat di


Debet tanggal transaksi, Pengeluaran (-), dicatat diKredit
Teknik Dokumentasi Data Keuangan/ Laporan Keuangan Komisi Pemuda Sinode
GMIM (original receipt)
1. Setiap bukti transaksi asli dan sah
2. Beri nomor urut pada setiap bukti transaksi dan harus disusun berdasarkan
nomor urut dan tanggal transaksi.
3. Bukti-bukti transaksi yang telah disusun, Ketua dan bendahara harus
menandatangani rekapitulasi transaksi ini sebagai bagian dari persetujuan atas
dilakukannya sejumlah transaksi.
4. Buat Copy Buku Kas
5. Buat Copy lembar Laporan keuangan
6. Buat FC buku bank (tabungan) jika ada
7. Buat FC data keuangan lain yang mendukung laporan tersebut

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


21 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
22

KEPEMIMPINAN KRISTEN

DASAR KEPEMIMPINAN
Di mana ada dua atau lebih orang berkumpul, di sana tentu akan menemukan
seorang pemimpin. Pada pembentukan kelompok yang merupakan pula awal
terjadinya diferensiasi anggota kelompok dalam pihak pimpinan dan yang dipimpin
adanya ada saja anggota yang lebih aktif dari yang lain, yang lebih disukai, lebih
didengarkan dan dihormati, serta lebih dominan dari yang lainnya. Ketika kelompok
berkembang dan menjadi lebih stabil munculan struktur/hirarkhi pimpinan dan
pengikut yang lebih tertentu dan tetap. Secara bersamaan dalam hal ini pemimpin
menjadi lebih krusial.
Seperti sudah dijelaskan, individu hidup dalam konteks kelompok, sehingga ia
dipengaruhi juga oleh pemimpinnya. Siapa pemimpin, dan bagaimana mereka
memimpin, ikut menentukan nasibnya dalam kelompok.
Demikian pentingnya kalau kita hendak memahami, perilaku sosial seseorang.
Kita harus memahami dinamika pemimpin dan perusahaan kelompok. Inilah yang
akan dibahas dalam bob ini sebagai fokus utama.

Defenisi Dan Identifikasi


Mendefinisikan dan mengidentifikasi pemimpin, dapat dilakukan dengan,
metode atau cara.
Metode Self report
Cara ini umum, ditemui adalah dengan menanyakan anggota-anggota kelompok
siapa yang mereka anggap sebagai yang paling bepengaruh dalam mengarahkan
kelompok.
Metode Observation
Menanyakan atau meminta pendapat pada pengamat kelompok untuk
menyebut anggota-anggota yang tampaknya memiliki pengaruh terhadap anggota
lain atau untuk mencatat frekuensi relatif dari tindakan pengaruh efektif dari
anggota-anggota kelompok.
Kriteria umum untuk dua metode di atas adalah pengaruh yang seorang, individu
miliki terhadap teman-temannya. Dapat didefinisikan pemimpin sebagai anggota
kelompok yang mempengaruhi aktivitas kelompok.
PANDUAN
Timbulnya kepemimpinan dan fungsi-fungsinya dalam suatu kelompok
ditentukan oleh struktur, situasi, dan tugas-tugas dari kelompok tersebut.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


23 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Dalam memperkuat landasan teoritis beberapa aspek pada bagian ini akan
disertakan kesimpulan dari suatu eksperimen/studi yang pemah dilakukan atasnya .
Timbulnya Si Pemimpin
Setelah mengkaji bagaimana timbulnya seorang pemimpin atau lebih dalam
sesuatu kelompok/organisasi maka dapatlah dikemukakan di sini bahwa sebenamya
ada situasi dan kondisi yang merangsang untuk itu, yakni:
Bila ditinjau dari kondisi kelompok tersebut :
a. Makin besar dan kompleks suatu kelompok/organisasi itu berkembang
makin banyak pula unit-unit (pembagian) kerja yang: tercipta dalam
kelompok tersebut. Dengan sendirinya akan diperlukan adanya
pendelegasian kepemimpinan (wewenang dan tanggung jawab) kepada
beberapa anggota kelompok tersebut sehingga terciptalah suatu perangkat
pemimpin (munculnya leadership hierarchy) yang diperlukan untuk
membantu menggerakkan kelompok/organisasi tersebut Pendapat tersebut
di atas diperkuat dari fakta hasil studi William F. White, seorang sosiologis
dari Comell University, tentang Tom Jones yang menjadi pengusaha restoran.
Kesimpulan studi itu adalah makin besar suatu organisasi itu berkembang
makin banyak pekerjaan/tugas yang harus dilaksanakan. Demi efisiensi
opera dibutuhkan pembagian tugas dan wewenang; ini berarti tumbuhnya
pemimpin-pemimpin (menengah) baru pad organisasi itu.
b. Bila timbul ketidakstabilan di dalam kelompok, baik sebagai akibat dari
dalam ataupun luar kelompok yang bersangkutan, akan mendorong
timbulnya pemimpin yang dipandang cukup mampu untuk mengembalikan
keseimbangan suasana kelompok tadi. Sebagai contoh dapat dikemukakan
di sini bila terjadi perbenturan antara sub-kelompok yang diakibatkan oleh
perbedaan pendapat dalam usaha mencapai tujuan kelompok yang
bersangkutan maka kondisi ini pasti merangsang bangkitnya pemimpin
informal yang mampu mengatasi pertikaian tersebut. Crockett (1955)
mengatakan bahwa: "kelompok yang tepecah belah merupakan tempat
persemaian yang subur bagi perebutan kekuasaan diantara pemimpin lama
dan mendorong tumbuhnya pemimpin baru".
c. Bilamana dalam suatu kelompok/organisasi terdapat seorang atau lebih
yang berkeinginan (want) yang kuat, terutama di bidang kekuasaan (power),
prestasi, atau/dan keuntungan-keuntungan materi, akan bangkit seorang
atau lebih pemimpin baru. John K. Hemphill (1961) mengatakan bahwa

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
24

orang akan berjuang untuk menjalankan kepemimpinan agar dapat


mencapai tujuan-tujuan yang dipandang penting bagi dirinya.

Apabila ditinjau dari situasi dalam Kelompok


a. Bila kelompok menghadapi masa-masa krisis, seorang atau lebih yang dipandang
oleh para anggotanya mempunyai karakter-karakter tertentu, misalnya:
memiliki keberanian, atau karena pengetahuan dan keterampilan yang
dimillikinya, ataupun mempunyai kepercayaan diri, akan diangkat sebagai
pemimpin kelompok dalam usaha mengatasi masa krisis tersebut. Perlu
diperhatikan dalam hal ini, apa yang mempengaruhi timbulnya pemimpin serta
distribusi kepemimpinan itu adalah tingkat besamya ancaman yang dihadapi
dan tingkat kesukaran tugas-tugas yang harus dilaksanakan. Box 12. 2
menggambarkan suatu penelitian laboratoris yang dilakukan oleh Robert L.
Hamblin di University of Michigan terhadap 24 mahasiswa yang terbagi dalam 8
kelompok-kelompok yang terdiri atas tiga orang tentang pengaruh-pengaruh
keadaan krisis atas kepemimpinan. Hasil dari penelitian tersebut
mengungkapkan :
(a). Para pemimpin mempunyai lebih banyak pengaruh dalam saat-saat krisis
daripada bila situasinya normal.
(b). Dan kelompok akan menolak pemimpin lama serta menggantinya dengan
pemimpin yang baru. Jika pemimpin lama tidak segera dan secara
menentukan (decisively) dapat mengatasi situasi krisis tadi.
b. Jika temyata para pemimpin formal, seperti: perendana, para pemimpin yang
merumuskan kebijakan, para ahli, dan eksekutif tidak mampu menjalankan
kepemimpinannya secara efektif maka pada saat-saat seperti ini pasti akan
timbul pemimpin-pemimpin baru untuk mengambil alih kepemimpinan dalam
kelompok tersebut. Di samping Crockett (1955) yang menopang teori di atas,
Katz dkk (1951) pun telah mengemukakan sebagai hasil pengkajiannya, bila
pemimpin tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi kepemimpinannya maka pasti
akan timbul pemimpin baru.

Fungsi-fungsi Pemimpin
Betapapun besarnya perbedaan-perbedaan yang terdapat antara
kelompok/organisasi yang satu dengan lainnya dalam suatu masyarakat, khususnya
dalam segi titik berat dari fungsi-fungsi yang dijalankan oleh para pemimpin
kelompok-kelompok itu, pada hakekatnya semua pemimpin mempunyai persamaan
dalam fungsi yang dilaksanakannya, yakni ; mereka akan melaksanakan berbagai
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
25 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

fungsi yang hanya berbeda tekanannya sesuai dengan jenis kelompok yang
dipimpinnya serta tingkat kepemimpinannya. Karena adanya persamaan itulah maka
fungsi-fungsi seorang pemimpin umumnya dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :
 Fungsi-fungsi primer (primary function), dan
 Fungsi-fungsi yang sifatnya pelengkap (accessory) saja.
Fungsi-fungsi yang termasuk kategori pertama sering disebut pula (khususnya
dalam dunia manajemen) sebagai "the areal managerial functions" sedangkan yang
termasuk dalam kategori kedua hanya berlaku dalam event-event tertentu (informal).
a. Fungsi-fungsi primer pemimpin
1. Pemimpin sebagai eksekutif
peran yang paling nyata dari seorang pemimpin adalah sebagai koordinator
teratas dari semua aktivitas yang dilakukan oleh kelompok yang bersangkutan,
walaupun dalam prakteknya wewenang ini seringkali didelegasikan kepada beberapa
anggota kelompoknya. Problema yang tidak jarang timbul dalam setiap kelompok
adalah ketidakmampuan si pemimpin mendelegasikan wewenang dan tanggung
jawab tersebut sehingga berakibat:
- Si pemimpin justru menjadi penghambat (bottle heck) dalam pelaksanaan
fungsi/aktivitas kelompok dan/atau
- la menjadi penghambat pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dari subsistem-
subsistem lainnya dalam seluruh sistem yang ada.
2. Pemimpin sebagai perencana
Dalam hal-hal tertentu pemimpin bertindak sebagai perendana; menetapkan
cara-cara dan sarana dalam usaha mencapai Tujuan-tujuan kelompok. Tidak jarang,
dialah satu-satunya orang yang mengetahui rendana tadi, sedangkan para anggota
kelompok hanya Mengetahui sebagian-sebagian saja dari seluruh rendana itu bahkan
sering pengetahuan para anggota itu seakan-akan tidak berhubungan satu dengan
lainnya.
3.. Pemimpin sebagai si pengambil keputusan
Salah satu dari tugas seorang pemimpin adalah pengambil keputusan serta
perumusan kebijakan kelompok. Dalam kerangka ini perlu kiranya diingat bahwa
proses pengambilan keputusan maupun penetapan kebijakan sesuatu
kelompok/organisasi pada umumnya berasal dari tiga sumber, yakni :
a. Dari atas : atasan si pemimpin yang menentukan keputusan dan
kebijakan tersebut, walaupun demikian pihak Pimpinan pada tingkat yang
lebih rendah sering diminta pendapatnya dalam proses tersebut.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
26

b. Dari bawah: ditentukan oleh kelompak. Namun dalam hal


mempunyai tanggung jawab perumusannya dan ini berarti ia aktif.
c. Dari pemimpin itu sendiri jika ia memiliki hak atau wewenang
sebagai pembuat kebijakan.
4. Pemimpin sebagai sumber pemberi penghargaan dan hukuman :
Dipandang dari sudut para anggota kelompok si pemimpin merupakan sumber
yang dapat memberikan penghargaan dan hukuman; itulah sebabnya mengapa
dengan wewenang tersebut ia dapat menjalankan pengawasan pada seluruh anggota
kelompok.
5. Pemimpin sebagai ahli
Pemimpin sering dibedakan sebagai sumber yang layak dan keahlian yang
dimiliki.
b. Fungsi-fungsi Pelengkap Pemimpin
1. Pemimpin sebagai wakil kelompok pihak luar :
Tidaklah mungkin semua anggota kelompok dapat langsung berhubungan
dengan kelompok ataupun orang lain di luar kelompoknya secara bersama, oleh
karena itu hanya pemimpinlah yang dapat menjalankan peranan sebagai wakil dari
kelompoknya dalam hubungannya dengan pihak-pihak luar. Ia merupakan juru bicara
resmi dari kelompoknya. Sejalan dengan ini, Lewin (1952) menyebut seorang
pemimpin itu sebagai "the gatekeeper".
2. Pemimpin sebagai teladan (exemplar) :
Dalam beberapa jenis kelompok sering si pemimpin dipandang sebagai model
dari perilaku untuk para anggota kelompoknya; ini berarti suatu norma yang konkrit
alas apa yang seyogyanya diperbuat oleh para anggotanya.
3. Pemimpin sebagai simbol bagi kelompoknya :
Setiap kelompok lazimnya berusaha keras untuk menciptakan rasa persatuan
yang kokoh sehingga dapat dibedakan dengan jelas dari kelompok lainnya. Untuk
mencapai Tujuan ini maka sering dipakai tanda-tanda pengenal kelompok, seperti
misalnya: emblem, pakaian seragam, dan kode-kode tertentu. Dalam situasi dan
karakter yang sama, tidak jarang seorang pemimpin memainkan peranan yang sama
dengan cara membentuk sejenis tanda pengenal (cognitive focus) bagi persatuan
kelompoknya, misalnya: Keluarga Besar Siliwangi.
4. Pemimpin sebagai pengganti orang lain dalam pertanggungan jawab.
Tidaklah jarang seorang pengikut Menghadapi masalah yang
membingungkannya, sehingga ia tidak berani mengambil resiko tanggung jawab atas
tindakan yang akan dijalankannya. Dalam kondisi yang Demikian itu, seorang
pemimpin dapat mengambil alih tanggung jawab tadi dan sebagai imbalannya
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
27 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

diharapkan kesetiaan si pengikut kepada si pemimpin tadi. Hal ini ditunjang oleh
pendapat Fromm (1941) yang menyatakan bahwa ada kecenderungan orang untuk
mendelegasikan tanggung jawab yang bersifat kritis kepada pemimpinnya dalam
usaha pelariannya untuk memperoleh kebebasan.
5. Pemimpin sebagai seorang Ideologist
Kadangkala, karena kondisi yang khas, pemimpinlah yang merumuskan ideology
bagi kelompoknya; ia menjadi sumber keyakinan-keyakinan, nilai-nilai, dan norma-
norma yang dipegang oleh para anggota kelompoknya. Karena itulah maka 'ciri'
ideology kelompok tadi merefleksikan pikiran si pemimpin daripada buah pikiran
seluruh anggotanya.
6. Pemimpin sebagai figure" Bapak" bagi kelompok
Bila fungsi-fungsi yang tersebut pada butir-butir di depan melebur menjadi suatu
kesatuan dalam diri si pemimpin, tidaklah dapat dihindari lagi bahwa hal tersebut
akan membentuk peran emosional umum atas figure si "Bapak" pada para anggota
kelompoknya. Bilamana temyata si pemimpin kurang memenuhi kebutuhan tersebut
di atas, seringkali para pengikutnya akan me "make up" nya sedemikian rupa agar
sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan mereka. Contoh daripada hasil ciptaan secara
sosial psikologis in! dapat dilihat pula pada hasil penelitian H.L. Ansbacher (1948) atas
tawanan-tawanan perang Jerman yang ditangkap pihak Sekutu tentang keyakinan
mereka pada Hitler. Hasil penelitian itu mengungkapkan bahwa :
a. Figur Hitler merupakan hasil kreasi dari para pengikutnya sendiri, dan
b. Obyek dari keyakinan ini, setidak-tidaknya sebagian dari hasil karya psikologi
sosial daripada suatu yang nyata.
7. Pemimpin sebagai tempat pelimpahan kesalahan (scapegoat):
Pemimpin memang merupakan obyek yang paling ideal bagi pelimpahan
emosi para pengikutnya, baik itu dalam bentuk yang positif maupun negatif.
Bilamana kelompok temyata Menghadapi kegagalan-kegagalan, maka otoritas si
pemimpin yang harus bertanggung jawab atas hal tersebut, karena itulah maka ia
merupakan tempat yang paling cocok untuk melemparkan semua kesalahan itu.

Pola - Pola dan Fungsi Kepemimpinan


Walaupun kecenderungan pemimpin untuk menjalankan fungsi-fungsi
sebagaimana tersebut di atas, derajat kepentingan setiap fungsi, pola-pola hubungan
dari fungsi-fungsi , dan cara untuk menerangkan dari tiap fungsi sangat tergantung
dari tipe-tipe kelompok.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
28

Dalam kelompok informal dan temporal banyak fungsi yang tidak memberikan
kesempatan untuk munculnya pemimpin. Akan tetapi dalam kelompok formal yang
stabil dan berjangka panjang seperti kelompok-kelompok dan organisasi-organisasi
keluarga, partai politik, organisasi bisnis, unit militer, semua fungsi menjadi penting.
Rekapitulasi
Pemimpin-pemimpin dari sebuah kelompok atau organisasi (anggotaanggota
yang mempengaruhi kelompok secara dominan). muncul pada awal terbentuk;nya
kelompok atau organisasi itu. Munculnya pemimpin didorong oleh sejumlah fak.tor
misalnya meningkatkan besamya dan kompleksitas kelompok, penghalang-
penghalang pencapaian tujuan kelompok, ancaman-ancaman infemal dan ekstemal
dan kegagalan pimpinan yang resmi.
Tersedianya anggota-anggota yang punya motivasi kuat untuk mencoba
kepemimpinan. Macam-macam fungsi yang disebut terdahulu misalnya pemimpin
sebagai eksekutif, perendana, pembuat kebijakan dan lain-lain, dapat diklasifikasikan
dalam fungsi primer dan sekunder (tambahan).

PANDUAN
Karekteristik pemimpin dan tipe kepemimpinan yang ditunjukkan mencerminkan
tujuan dan norma-norma kelompok dan kepribadian pemimpin

DIMENSI-DIMENSI PERILAKU KEPEMIMPINAN


Perilaku Kepemimpinan
Sebuah hasil studi analisis faktor Halpin dan Winer (1957) menunjukkan bahwa
ada dua dimensi yang independen dari tingkah laku kepemimpinan ialah:
a. "Consideration" / Pertimbangan
b. "Initiating and Directing" / Pengajuan dan Pengarahan
Tingkah laku Kepemimpinan yang bersifat :
a. Consideration
Tingkah laku pemimpin yang titik beratnya adalah memotivasi para anggotanya
untuk menerima Tujuan dari kelompok serta mengerjakan tugas-tugas kelompok, dan
juga memelihara keserasian intemal dan kepuasan para anggotanya.
b. Initiating and Directing
Tingkah laku pemimpin mengutamakan penentuan cara dan sarana yang tepat
untuk mencapai Tujuan dan mengkoordinasikan kegiatan setiap anggota.
Seorang pemimpin yang lebih banyak beperilaku Kepemimpinan consideration
sangat berorientasi atau sangat memperhatikan anggota-anggotanya, segala sesuatu
berkenaan dengan anggota, imbalan dari pekerjaan yang baik, serta memperhatikan
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
29 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

ketegangan yang berhubungan erat dengan keharmonisan maupun kepuasan


hubungan antar anggota. Pemimpin ini mudah didekati anggota, dan mudah
menerima saran kelompok dan melibatkan anggota-anggotanya dalam perendanaan
maupun penyusunan kerangka tujuan yang hendak dicapai.
Tetapi bila ia hanya sedikit berkiblat kepada consideration (artinya ia lebih
condong ke initiating and directing) tadi, ia akan menghukum para anggota yang
pekerjaannya kurang baik, tidak; banyak memperhatikan perasaan par anggota,
bertindak tanpa konsultasi lebih dahulu, dan tidak mau menerima saran termasuk
tidak memberi penjelasan apa yang ia lakukan kepada para anggotanya. Dalam hal
kelompok Menghadapi masalah yang sulit kepemimpinan yang berdimensi initiating
and directing menduduki arti yang penting. Pemimpin ini akan memperlihatkan
fungsi-fungsi kepemimpinan yang utama berupa pembuat kebijaksanaan, perendana,
dan pelaksanaan.
Halpin dan Winer menyarankan bahwa jika pemimpin sudah berhasil
menggunakan pengaruhnya dan menggerakkan kelompok ke arah tujuannya ia harus
memotivasi para anggotanya dan memelihara keselarasan serta kepuasan para
anggota, dan pada waktu yang sama mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha-
usaha kelompok.

Spesialis pemberi tugas dan spesialis pemelihara


Dua fungsi sebagai spesialis pemberi tugas maupun spesialis pemelihara
dianggap dipunyai oleh seorang pemimpin resmi. Dua fungsi tersebut seharusnya
dipegang oleh seseorang agar kepemimpinan dapat berjalan secara efektif.
Kegagalan seorang pemimpin untuk memenuhi salah satu fungsi tersebut dapat
memunculkan seorang pemimpin tidak resmi yang akan mengambil alih peran yang
gagal tadi, dua fungsi tersebut dipegang oleh dua orang pemimpin yang berbeda
seorang sebagai spesialis pemelihara.
Bales (1953) yang telah melakukan studi tentang kelompok kecil diskusi
menyimpulkan bahwa kelompok memunculkan dua posisi kepemimpinan yang saling
mengisi ialah spesialis pemberi tugas dan spesialis emosi sosial. Yang terakhir ini oleh
Thibaut dan Kelley (1959) diberi istilah spesialis pemelihara.
Spesialis pemberi tugas memiliki ide yang terbaik dan pemberi panduan terbaik
dalam jalannya diskusi, membawa kelompok ke arah pemecahan masalah. Sedangkan
spesialis pemelihara memelihara ketergantungan antar anggota sehingga tepelihara
kelangsungan hidup kelompok. Sebagai contoh Zelditch (1955) mempelajari tentang
perbedaan peran yang ada pada unit terkecil keluarga (basic family unit). Sebuah

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
30

keluarga terdiri dari seorang laki-laki dewasa, seorang wanita dewasa, dan
keturunannya. Spesialis pemberi tugas ada pada laki-laki dewasa (ayah), dan spesialis
pemelihara dipegang oleh wanita dewasa (ibu) tadi.

Tipe kepemimpinan Pemimpin otoriter


Pemimpin yang otoriter mempunyai kekuasaan yang lebih absolut daripada
pemimpin yang demokratis, ia sendirilah yang menentukan kebijakan-kebijakan
kelompok, membuat rendana-rendana pokok, Mengetahui sepenuhnya langkah-
langkah yang akan datang tentang kegiatan kelompok, menentukan kegiatan para
anggota dan pola interelasi antar anggota. la sendiri yang bertindak sebagai tokoh
dan hakim terakhir dalam memberi ganjaran dan hukuman. Karena itu nasib setiap
anggota di dalam kelompok itu berada di dalam tangannya. Secara hirarki organisasi
dari kelompok yang otoriter, pemimpin memelihara kondisi, bahwa ia memiliki posisi
sebagai kekuatan pusat dari kelompok.

Gambar 12.1. Susunan kepemimpinan otoriter dalam kelompok kecil (kiri) dan
kelompok yang lebih besar (kanan)

c. Pemimpin demokratis
Pemimpin yang demokratis berusaha mengajak setiap anggota untuk sebesar
mungkin bepartisipasi dalam kegiatan-kegiatan kelompok dan dalam penentuan
tujuan-tujuan kelompok. la lebih suka membagi/menyebarkan tanggung jawab dari
pada memegangnya sendiri. Ia berusaha mendorong, dan memperkuat hubungan
intepersonal, mengurangi ketegangan dan konflik di dalam kelompok, la berusaha
mencegah perkembangan struktur kelompok secara hirarki di mana hak istimewa dan
perbedaan-perbedaan status berkuasa, Pemimpin demokratis menguji
keberhasilannya dengan melihat seberapa jauh kelompok dapat berjalan dengan
lancar selama ia tinggalkan pada waktu tertentu.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


31 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Ronald Lippit dan Ralp K. White yang
diarahkan secara umum oleh Kurt Lewin (1938) tentang beberapa aspek dari fungsi
kelompak di bawah tipe kepemimpinan yang berbeda (otoriter dan demokratis (box
12.5) diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
a. Dalam kelompok yang otoriter ada kecenderungan untuk bersifat agresif atau
lebih masa bodoh dari kelompok demokratis. Keagresifan diperlihatkan kepada
sesama anggota kelompok daripada kepada pemimpin mereka. Kalau
permusuhan telah memuncak mereka cenderung meninggalkan kelompok. Kalau
kelompok memperlihatkan keadaan apatis (masa bodoh) itu semata-mata karena
pengaruh tekanan dari pemimpin mereka, pada waktu pemimpin mereka untuk
sementara meninggalkan kelompok, keagresifan tiba-tiba muncul.
b. Dalam kelompok yang otoriter terdapat lebih banyak pendekatan penjinakan dan
juga tuntutan akan perhatian dari pemimpin. Pendekatan yang digunakan oleh
pemimpin yang demokratis lebih banyak ditujukan pada persaudaraan dan yang
dihubungkan dengan tugas-tugas.
c. Di dalam kelompok yang otoriter hubungan antar anggota cenderung lebih
agresif dan mendominasi daripada yang ada dalam kelompok demokratis.
d. Kekompakan kelompok terlihat lebih tinggi di dalam kelompok demokratis
daripada di dalam kelompok otoriter. Bagian yang lebih kecil di dalam kelompok
terlihat lebih stabil di dalam kelompok demokratis. Dalam kelompok otoriter ada
kecenderungan kestabilannya berkurang.
e. Kekonstruktifan dalam bekerja menurun dengan tajam bila pemimpin yang
otoriter sewaktu-waktu absen, dan hanya berkurang sedikit bila pemimpin yang
demokratis tidak hadir di dalam kelompok
f. Di dalam suatu percobaan dalam situasi bekerja dibuat mereka merasa frustrasi,
maka dalam kelompok yang demokratis ditanggapi dengan melakukan organisasi
untuk menghadap kesulitan itu sedang dalam kelompok yang otoriter cenderung
untuk menjadi tepecah-pecah dengan saling tuduh menuduh dan saling
menyalahkan di antara anggota.
2. Persepsi para pengikut terhadap pemimpin
a. Pemimpin merupakan "one of us"
Para pengikut memiliki persepsi bahwa pemimpin mereka merupakan "one of
us". Jadi pemimpin mereka haruslah orang dalam, salah seorang di antara mereka. Ini
berarti bahwa pemimpin mereka bukanlah merupakan orang asing bagi kelompok itu.
Brown (1936) menekankan bahwa pemimpin yang sukses harus memiliki sifat-
sifat anggota kelompok yang ditampilkan dalam memimpin. Ferano Merei

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
32

mengajukan pertanyaan yang ada hubungannya antara pemimpin dengan kelompok.


Pertanyaan itu sebagai berikut : Apakah kelompok mengikuti pemimpin ataukah
pemimpin dipaksa oleh tradisi kelompok yang ada dan harus mengikutinya? Dua
belas kelompok dari anak-anak TK yang homogen baik umur maupun jenis kelamin
ditempatkan secara tepisah dan diadakan pertemuan 30 - 40 kali setiap harinya untuk
pembentukan tradisi/kultur. Setelah beberapa kali pertemuan dan telah terbentuk
tradisi kelompok maka diterjunkanlah pada setiap kelompok seorang pemimpin
(ditentukan oleh guru), pemimpin ini diambilkan lebih tua dari anggota kelompok.
Hasilnya temyata bahwa pemimpin dipaksa menerima tradisi yang sudah ada biapun
setiap anggota kelompok mengakui kepemimpinan mereka. Kalau pemimpin itu ingin
berhasil dalam mengubah tradisi kelompok mula pertama ia harus mengikuti tradisi
kelompok, dengan secara pelan-pelan memasukkan tradisi baru dan Setelah
beberapa lama barulah perubahan tradisi dapat dilaksanakan lebih cepat.
b. Pemimpin adalah yang terbaik
Pemimpin juga harus yang terbaik tetapi jangan terlalu jauh bedanya dengan
para anggota kelompok pada umumnya. Dalam studinya Hollingworth (1942)
menemukan di antara anak-an bahwa pemimpin seharusnya lebih intelegensi tetapi
jangan berbeda terlalu jauh terhadap intelegensi rata-rata para anggotanya.
menemukan selisih lebih dari 30 satuan IQ, maka hubung pemimpin-anggota tidak
dapat berkembang.
c. Pemimpin harus cocok terhadap harapan pengikutnya
Para pengikut/anggota dalam kelompok memiliki ide-ide yang umum tentang
bagaimana kelakuan pemimpin mereka dan fungsi-fungsi apa yang akan
dibawakannya. Para pengikut dari kelompok hanya akan memilih pemimpin yang
cocok terhadap harapan mereka. Pemimpin harus dapat mengambil alih tanggung
jawab perorangan dari pengikutnya dan juga dapat beperan sebagai ayah. Maka
pemimpin akan dipilih dari mereka yang mampu memuaskan ketergantungan para
pengikut, kerjasama dan keinginan lain dari para pengikut. Dalam penelitian Fillmore
1, Sanford (Box 12. 8) tentang peran pengikut dalam hubungan pemimpin-pengikut
diambil kesimpulan bahwa kepribadian pengikut mengambil bagian yang sahih dalam
menentukan reaksi mereka terhadap pemimpin mereka. Dalam sample Sanford tadi
bahwa cara bertikir kelompok "otoriter" dan kelompok "kesamaan" semuanya
mengagumi kepemimpinan Roosevelt, tetapi mereka berbeda dalam memberikan
penalaran mereka mengapa kedua kelompok tadi sama-sama menerimanya sebagai
pemimpin mereka.
3. Sifat-sifat kepribadian Pemimpin

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


33 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Mann's (1959) hasil penelitiannya menunjukkan bahwa seorang pemimpin


cenderung jadi tetap lebih baik, baik penyesuaian dia lebih dominan, lebih extrovert,
lebih jantan (masculine), kurang konsenatif, dan memiliki intepersonal yang lebih
besar dan kebanyakan anggota yang lain, walaupun perbedaan ini tidak begitu besar.

Kepemimpinan : Umum atau Spesifik?


Ada dua pandangan mengenai hal ini :
Pertama kepemimpinan bersifat umum. Bahwa seseorang menjadi pemimpin
di dalam sebuah situasi, akan menjadi pemimpin pada semua situasi
yang lain.
Kedua kepemimpinan adalah spesifik terhadap tugas tertentu dan kepada
kelompok tertentu pula. Bila macam tugas maupun sifat-sifat
kelompok berbeda, kepemimpinan juga berubah,
Oleh Carter dan Nixon (1949) telah diobservasi dan diperoleh dua macam
kepemimpinan. Dua macam kepemimpinan itu ialah: Kepemimpinan "intellectual''
dan kepemimpinan Mechanical Assembly. Pengamatan lebih lanjut oleh Carter (1953)
maupun oleh Gibb (1949) ternyata kepemimpinan bersifat umum pada sekelompok
tugas-tugas serumpun, tetapi untuk tugas-tugas pada rumpun macam di atas tidak
sesuai. Box 12. 10 oleh Bemard M. Bass dari Lousiana State University disusun
tentang korelasi antara sejumlah perilaku pemimpin di dalam tes kelompok diskusi
tanpa pemimpin (“leaderless group discussion test") dan penampilan yang sukses dari
seorang pemimpin kelompok yang sesungguhnya "real life", diperoleh hasil: korelasi
positif, biarpun hanya sedang-sedang saja.

KEPEMIMPINAN KRISTEN
Pengantar
Kita awali pembahasan topik ini dengan pertanyaan apakah ada kepemimpinan
Kristen, dan kalau ada, apakah ciri-ciri yang membedakannya dengan kepemimpinan
pada umumnya? Jawaban atas pertanyaan tersebut adalah YA, dan karena
kepemimpinan Kristus ada, maka kita perlu memahami apa itu kepemimpinan
Kristen.
Dalam bagian ini anda akan mempelajari dan mendalami lima hal pokok yang
berkaitan dengan Kepemimpinan Kristen, yakni; Pengertian Fungsi Utama Pemimpin
Kristen, Ciri-ciri dan Sikap Seorang Pemimpin Kristen, Perbedaan Kepemimpinan
Kristen dengan Kepemimpinan pada Umumnya, Persiapan dan Syarat Menjadi
Pemimpin Kristen,. Lima hal Pokok yang menjadi bagian isi modul ini sebenamya

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
34

bukanlah hal baru untuk Anda, karena sebagai seorang anggota di salah satu
Gereja/organisasi, anda telah banyak memiliki pengalaman dalam tugas-tugas
memimpin. Hal-hal yang (mungkin) agak baru adalah pemahaman tentang konsep
dan prinsip kepemimpinan Kristen yang membedakannya dengan kepemimpinan
pada umumnya.
Dalam mempelajari isi bagian ini anda akan memperoleh manfaat yang bisa
langsung diterapkan dalam tugas/pekerjaan anda sebagai pemimpin kini dan masa
datang baik dalam Gereja/Jemaat maupun dalam organisasi dimana anda terlibat.
Selain itu, pemahaman dan keterampilan baru yang anda peroleh, dapat pula anda
sebarkan kepada teman-teman seorganisasi anda, melalui diskusi-diskusi informal,
pertemuan-pertemuan resmi, kelompok-kelompok kerja, terlebih-lebih melalui
keteladanan kepemimpinan yang anda nampakkan. Dengan demikian gagasan-
gagasan tentang kepemimpinan Kristen itu tidak berhenti pada batas dipahami saja,
tetapi benar-benar dihayati dan dilaksanakan/diwujud nyatakan dalam kehidupan
anda.

Pengertian Kepemimpinan Kristen


Dalam materi kepemimpinan dengan Pokok bahasan konsep-konsep dasar
kepemimpinan, telah diuraikan secara panjang lebar mengenai pengertian
kepemimpinan yang pada intinya berbicara mengenai Kemampuan seseorang Untuk
Mempengaruhi Orang Lain. Kepemimpinan dikatakan efektif apabila si pemimpin
dapat mempengaruhi orang yang dipimpinnya untuk melakukan sesuatu demi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Efektivitas pengaruh terhadap orang yang dipimpin
sangat ditentukan oleh kekuasaan yang dimiliki oleh seorang pemimpin.
Apabila seorang pemimpin memiliki jabatan yang tinggi; keahlian yang tinggi,
kekayaan yang berlimpah, dan fisik yang kuat, maka hal itu hendaklah dipahami
sebagai pemberian Allah dalam rangka memperlengkapi pemimpin dalam
melaksanakan tugas-tugas kepemimpinannya. Rasul Paulus dalam suratnya kepada
Jemaat di Efesus menulis:
"Dan ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-
pemberita Injil maupun gembala-gembala, dan pengajar-pengajar, untuk
memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan
Tubuh Kristus" (Efesus 4:11-12).
Ini berarti bahwa dalam kepemimpinan Kristen kemampuan mempengaruhi
orang yang dipimpin bukan didasarkan pada kekuatan dari dirinya pemimpin,
melainkan didasarkan pada kekuatan/kemampuan sebagai anugerah pemberian

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


35 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Allah. Hal ini juga dikemukakan oleh Ray S. Anderson (1986:72-73) dengan mengutip
Efesus 4:7-14 mengatakan bahwa kepemimpinan adalah anugerah karunia Allah.
Memang secara langsung, konsep/teori Kepemimpinan Kristen itu tidak di
kemukakan dalam Alkitab. Yang kita temukan dalam Alkitab (PL & Pa) ialah contoh-
contoh bagaimana menjadi pemimpin yang bertanggung jawab (Mazmur 23; Matius
20:26-28; KPR 6:2-4).
Alkitab senantiasa menempatkan posisi seorang pemimpin dalam kedudukan
antara, yakni antara Allah (Pemimpin yang sesungguhnya) dan umat (manusia).
Pemimpin dalam Alkitab bukanlah "ujung kerucut" dari satu sistem sebagaimana
halnya sistem kepemimpinan dunia pada umumnya. Pengertian pemimpin di sini
adalah seorang yang diangkat oleh Allah sebagai "wakilNya" untuk mempamongi
umatNya. Allah sendiri ialah pemimpin dari umat itu. Segala kebijakan dan keputusan
berada di tangan Allah. Otoritas ini mutlak merupakan milikNya. Perhatikan misalnya
kepemimpinan Nabi Musa dalam Perjanjian Lama. Dalam kepemimpinan Musa, ia
tidak pemah melakukan tindakan berdasarkan pertimbangan pemikirannya,
melainkan selalu berdasarkan amanat, perintah, dan petunjuk dari Allah (Keluaran
12:43-51; 13:1-16; 14:15-31; 15:255; 16:4-16; 17:4-7).
Dalam sejarah kehidupan Israel, pada suatu saat Israel menghendaki adanya
seorang Raja/Pemimpin (I Samuel 8) sebagaimana layaknya : bangsa-bangsa yang ada
di sekeliling mereka. Permintaan ini mendukacitakan Samuel yang mempunyai
kedudukan sebagai Hakim ada waktu itu. Tetapi Allah bertirman kepada Samuel
untuk menerima permintaan Israel itu, sebab bukannya Samuel yang mereka tolak
melainkan Allah (I Samuel 8:6-7). Permintaan untuk memperoleh seorang saja adalah
perbuatan dosa di mata Tuhan (I Samuel 12:19). Itulah sebabnya meskipun di antara
Israel memerintah seorang Raja (Pemimpin), tapi Raja/Pemimpin Israel yang
sesungguhnya adalah Tuhan Allah sendiri: saja manusiawi tidak lain adalah sebagai
wakil yang memerintah atas nama Allah. Sejauh Raja itu melaksanakan kehendak
Allah, maka sejauh itu pula ia mempunyai hak memerintah. Tetapi bilamana ia
bertindak lain dari apa yang Allah kehendaki, maka pada saatnya pula Allah
menurunkan dia dari takhtanya. Contoh Raja Saul (I Samuel 15:11). Namun apabila
Raja memerintah sesuai dengan kehendak Allah, maka Allah akan memujinya (contah
Raja Daud)
Istilah lain yang juga sering dipakai untuk memahami kepemimpinan dalam
Alkitab, adalah kata "gembala". Konsep gembala ini tercermin dalam tingkah laku
seorang pemimpin yang dikehendaki Allah yang tercermin dalam tingkah laku
seorang gembala yang mengenal dengan domba-domba gembalaannya. Dan

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
36

memang benar, karena tingkah seorang gembala tidak menggambarkan hierarkis


yang ketat, tetapi hubungan yang intim/akrab. Tuhan Yesus dalam Yohanes 10:14
berkata "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu dan domba-
dombaKu mengenal Aku". Dalam ayat ini kita melihat adanya relasi yang begitu akrab
antara Pemimpin (Yesus) sebagai gembala dan orang-orang yang dipimpin (domba-
dombaKu). Hubungan yang akrab ini didasarkan pada KASIH Sang Gembala terhadap
domba-dombanya (of. Yohanes 15:9-15 dan Yohanes 21:15). Pendekatannya
bukanlah pendekatan kekuasaan, melainkan pendekatan sahabat. Ini berarti seorang
pemimpin Kristen bukanlah yang harus ditinggikan di atas yang lain, melainkan yang
senantiasa berada di tengah-tengah orang yang dipimpinnya untuk memberi teladan,
bimbingan, tuntunan dan arahan agar anggota/kelompok yang dipimpin berjalan ke
jalan yang benar sesuai dengan kehendak Allah. Ini berarti tujuan utama
kepemimpinan Kristen adalah untuk mengusahakan kebaikan dan kesejahteraan
hidup dari orang/kelompok yang dipimpin (of. Mazmur 23). Dengan kata Iain,
Kepemimpinan Kristen bertujuan untuk membawa orang/kelompok yang dipimpin
kepada keselamatan di dalam Yesus Kristus dan memelihara keselamatan itu
sehingga memperoleh penggenapan di dalam kemuliaanNya. Karena itu menjadi
seorang pemimpin Kristen adalah untuk memikul tanggung jawab dan bukannya
untuk mencari kedudukan/kekuasaan. Di dalam kepemimpinan Kristen, fungsi dan
tanggung jawab ini harus mendahului posisi atau kedudukan.
Pemimpin dalam sistem sekuler (dunia) cenderung menggunakan kekuasaan itu
untuk menindas orang-orang yang dipimpinnya.
"Tetapi Yesus memanggil mereka lalu berkata: Kamu tahu bahwa pemerintah-
pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan
pembesar-pembesar menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tidaklah
demikian diantara kamu"
(Matius 20:25). Baca Juga I Raja-Raja 12:14-15).
Dengan kata lain, Yesus mau mengatakan bahwa sebagai pemimpin janganlah
menggunakan kekuasaan untuk menindas dan menyengsarakan orang/kelompok
yang dipimpin, melainkan hendaklah dipakai untuk melayani kebutuhan
orang/kelompok yang dipimpin.
"Jika hari ini engkau mau menjadi hamba rakyat, mau mengabdi kepada mereka
dan menjawab mereka dengan kata-kata yang balk, maka mereka menjadi hamba-
hambamu sepanjang waktu" (I Raja-Raja 12:7).
John R. Mott (seorang penginjil terkenal) pemah berkata: seorang pemimpin
adalah seorang yang mengenal jalan, yang dapat terus maju dan yang dapat menarik
orang lain mengikut dia.
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
37 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Fungsi Utama Pemimpin Kristen


Belajar dari apa yang diajarkan oleh Tuhan Yesus kepada murid-muridNya, maka
fungsi utama seorang pemimpin Kristen adalah:
1. FUNGSI MELAYANI (Kepemimpinan yang Melayani-Servant Leadership)
Telah disinggung di muka bahwa kepemimpinan berkaitan erat dengan
penggunaan kekuasaan. Dalam kepemimpinan Kristen, kekuasaan itu bersumber dari
Allah, dan oleh karena itu Yesus mengajarkan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh
seorang pemimpin Kristen hendaklah dipakai untuk melayani dan bukan untuk
dilayani. Ini berarti semakin seorang pemimpin Kristen memperoleh kedudukan
jabatan yang tinggi maka hendaklah ia semakin banyak memberi/melayani dan
bukannya semakin banyak menerima (minta dilayani). Oleh karena itu, dan bertolak
dari ajaran Yesus tersebut, maka fungsi utama seorang pemimpin Kristen adalah
untuk melayani (TO SERVE).
" ... Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayan, dan barangsiapa ingin menjadi terkemuka di antara kamu, hendaklah ia
menjadi hambamu; sama seperti anak manusia datang bukan untuk dilayani,
melainkan untuk melayani ... " (Matius 20:26-28).
" ... Yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda
dan pemimpin sebagai pelayan" (Lukas 22:26).
Kebesaran seorang pemimpin Kristen terletak pada bagaimana ia menggunakan
kekuasaan (power) dan wewenang (authority) yang ada padanya untuk melayani.
Kekuasaan sekuler (menurut pemahaman dunia), dipakai untuk "memerintah dan
menindas" (Matius 20:25; Markus 10:42), dan pemimpin cenderung minta dilayani.
Tetapi kekuasaan dan wewenang yang dimiliki oleh seorang pemimpin Kristen
haruslah dipakai untuk melayani, dan bukan untuk menindas (Matius 20:26-28;
Markus 10:43-45). Itulah sebabnya, fungsi utama seorang pemimpin Kristen adalah
melayani. Karena dalam fungsi melayani itu akan terjadi suatu interaksi saling
melayani.
" Jadi jikalau Aku membasuh kakimu, Aku yang adalah Tuhan dan Gurumu, maka
kamupun wajib saling membasuh kakimu (dapoI dibaca saling melayani); Sebab aku
telah memberikan suatu teladan kepada kamu (yakni teladan melayani), supaya
kamu juga berbuat sama seperti yang telah Kuperbuat kepadamu" (Yohanns 13:14-
15).

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
38

Sebagai pemimpin, maka pemimpinlah yang pertama-tama mengambil inisiatif


untuk melayani. Ini berarti, seorang pemimpin adalah seorang pelayan (servant)
(Lukas 22:24-27; Matius 20:26-28; Markus 10:43-45; Yohanes 13:1-15).
Dalam Markus 10:44 Yesus mengajarkan pemimpin sebagai hamba, "Barang
siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu hendaklah ia menjadi hamba
untuk semuanya". Pemimpin sebagai hamba adalah pemimpin yang bekerja untuk
kepentingan orang lain, peka akan kebutuhan orang lain, rela melakukan hal-hal kecil
dan rendah, hal-hal yang orang lain tidak suka mengerjakannya; tidak mengeluh dan
tidak minta dipuji, bekerja dengan sebaik-baiknya, dapat dipercaya; dapat
diandalkan, tidak ingkar janji, lebih mementingkan orang lain daripada dirinya sendiri.

Fungsi Menjaga Dan Memelihara


Dalam Yehezkiel 33:7, pemimpin disebut sebagai penjaga yang harus waspada
kalau-kalau ada yang mengancam kehidupan yang dijaga, dan mengingatkan mereka
terhadap bahaya yang mengancam. Dalam Yohanes 10:11-12, Yesus Sang Pemimpin
disebut sebagai gembala yang mempertaruhkan nyawaNya bagi domba-dombaNya.
Ini berarti pemimpin sebagai gembala berfungsi untuk menjaga, memelihara,
melindungi orang-orang yang dipimpinnya agar mereka memperoleh hidup dan
mempunyainya dalam kelimpahan.
"Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku, la membaringkan aku
dipadang yang berumput hijau, la membimbing aku ke air yang tenang ... "
(Mazmur23:1-6).
"Akulah gembala yang baik. Gembala yang baik memberikan nyawanya bagi
domba-dombanya ... Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-dombaKu
dan domba-dombaKu mengenal, Aku" (Yohanes 10:11, 14).
"Sesudah sarapan Yesus berkata kepada Simon Petrus: "Simon; anak Yohanes,
apakah engkau mengasihi Aku lebih dari pada mereka ini?" Jawab Petrus kepadaNya:
"Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau. Kata Yesus kepadanya:
Gembalakanlah domba-dombaKu ... (Yohanes 21:15-17).
“Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan
paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, ...(I Petrus 5:2-3).
Sebagai gembala, maka fungsi pemimpin adalah: menjaga, memelihara Jan
melindungi orang/kelompok yang dipimpinnya agar mereka memperoleh hidup dan
mempunyainya dalam kelimpahan (Yohanes 10:10-13; Mazmur 23:1-6).
Fungsi menjaga, memelihara dan melindungi dinampakkan dalam tindakkan :

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


39 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

a. Menuntun/membimbing orang-orang yang dipimpinnya kepada kehidupan


(cf. Mazmur 23:1-5), serta rela berkorban demi orang-orang yang
dipimpinnya itu (Yohanes 10:4, 11).
b. Mengenal dan memahami dengan baik setiap anggota yang dipimpin (Amsal
27:23; Yohanes 10:15).
c. Menjaga dan memelihara hubungan yang baik dengan orang-orang yang
dipimpin dalam semangat persaudaraan/persahabatan (cf. Yohanes 15:14).
d. Memberikan contoh teladan dalam segala hal terutama dalam ketekunan,
kesabaran, kerajinan dan kesungguhan melaksanakan pekerjaan untuk
kepentingan bersama (Ing ngarso sung tulada - di depan memberi teladan).
Baca juga I Timotius 4:12b.
e. Mengambil inisiatif/prakarsa untuk memulai dan melakukan suatu pekerjaan
serta membangkitkan kemauan para anggota untuk turut serta secara aktif
dalam pekerjaan itu (Ing madya mangun karsa - ditengah membangkitkan
kemauan).
f. Mengikuti/mengamati secara cermat keberadaan dan perkembangan setiap
anggota yang dipimpin (Tut wuri handayani - di belakang mengikuti).
g. Mendamaikan/mempertemukan pendapat-pendapat yang berbeda,
serta merukunkan anggota-anggota yang bermusuhan/berselisih paham.
h. Menyadarkan dan membimbing anggota untuk mampu dan mau memikul
tanggung jawab.
i. Membantu dan mendampingi anggota-anggota menemukan dirinya serta
mengembangkan kemampuan/potensi yang dimiliki.
Namun, sering terjadi bahwa apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin adalah
hanya sibuk "menggembalakan dirinya sendiri". Perhatikan apa yang dikatakan Nabi
Yehezkiel berikut ini :
"Celakalah gembala-gembala Israel yang menggembalakan dirinya sendiri.
Bukankah domba-domba yang seharusnya digembalakan oleh gembala-gembala itu?
Kamu menikmati susunya, dari bulunya kamu buat pakaian, yang gemuk kamu
sembelih, tetapi domba-domba itu sendiri tidak kamu gembalakan Yang lemon tidak
kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat
tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak
mereka dengan kekerasan dan kekejaman" (Yehezkiel 34:2b-4).
1. Pemimpin tidak boleh menindas atau memeras orang-orang yang dipimpinnya.
"Celakalah pemimpin yang berbuat demikian, karena sebetulnya mereka telah
melawan Allah".

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
40

2. Pemimpin harus melayani/menggembalakan orang-orang yang dipimpinnya, dan


bukannya sibuk " menggembalakan dirinya sendiri".
3. Pemimpin dengan tekun dan setia mengusahakan jalan agar orang-orang yang
dipimpinnya dapat menemukan makna kehidupannya;
4. Pemimpin harus bekerja dengan penuh kesungguhan hati dan bukan karena
terpaksa (cf. I Petrus 5:2).

Fungsi Membina (Mengkaderkan)


Pemimpin Kristen berfungsi untuk membina orang lain/anggota agar kelak bisa
menjadi pemimpin. Dengan demikian kesinambungan hidup organisasi dapat
terjamin. Tuhan Yesus naik ke Sorga setelah pembinaan (mengajar, melatih, memberi
tugas, memberi teladan) terhadap murid-muridnya selesai dilaksanakan (Lukas 9:1-b;
Lukas 10:1-12). Keberhasilan kepemimpinan suatu organisasi, antara lain diukur pada
kemampuan pemimpin mempersiapkan dan membina orang untuk menjadi
pemimpin. Adalah keliru apabila pemimpin Kristen (dengan alas an melayani) mau
menangani semua tugas-tugas pekerjaan dalam organisasi, dan kurang memberi
peluang/kesempatan kepada orang lain untuk berkembang. Karena itu, di samping
fungsi melayani dan fungsi menjaga/memelihara, pemimpin Kristen juga mempunyai
fungsi membina.
Agar ketiga fungsi tersebut dapat diwujudkan secara nyata, maka seorang
pemimpin Kristen haruslah memiliki orientasi dasar (titik pandang yang menentukan
arah) seperti diungkapkan Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi :
 Filipi 1:9-11 : "Dan inilah doaku semoga kasihmu makin melimpah dalam
pengetahuan yang benar dan dalam segala macam pengertian, sehingga kamu
dapat memilih apa yang baik ... ".
 Filipi 2:2-4 : "Hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu
tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri ... dengan rendah hati yang
seorang menganggap yang lain lebih utama daripada dirinya sendiri".
 Filipi 2:5-8 : Meneladani Kristus yang merendahkan diri dan taat sampai mati.

Ciri-Ciri, Watak Dan Sikap Seorang Pemimpin Kristen


Berdasarkan pengertian dan fungsi kepemimpinan Kristen seperti diuraikan di
muka, maka seorang seorang pemimpin Kristen yang berhasil (efektif) haruslah
memiliki dua karakateri utama yakni : (1) Melayani; dan (2) Bertanggung jawab.
Dua karakter utama tersebut, harus dinampakan oleh pemimpin Kristen, karena
menyadari bahwa kepemimpinannya adalah panggilan Yesus Kristus sendiri yang

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


41 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

berkata “bukannya kamu memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu, supaya
kamu pergi dan menghasikan buah… “ (Yohanes 15 : 16).
Jadi tugas kepemimpinan sebagai panggilan Allah, harus di”respons", dan
kemampuan merespons panggilan tersebut karena Allah memberikan ability"
(kemampuan). Dari sinilah kita memahami kata "responsibility" yakni dari kata
respons + ability. Jadi seorang pemimpin Kristen harus memiliki kemampuan
merespons panggilan Allah.
Dua karakter utama yakni melayani dan bertanggung jawab, hanya dapat
dilakukan dengan baik (efektif) apabila pemimpin memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki kasih yang mendasari tindakkan dalam kepemimpinannya.
2. Memiliki kepercayaan kuat akan penyertaan Tuhan yang pada gilirannya
memberi kepercayaan pada diri sendiri.
3. Memiliki visi yang jauh ke depan (visioner) dan memiliki kemampuan untuk
menterjemahkan visi itu dalam tindakkan nyata.
4. Melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
5. Memotivasi/mendorong orang yang dipimpinnya dengan jujur dan bukan dengan
tipu daya, serta memberi semangat agar anggota-anggota melakukan pekerjaan
dengan baik.
6. Mampu merekrut orang secara tepat untuk melaksanakan suatu tugas dan
tanggung jawab tertentu.
7. Bersedia membimbing serta melatih orang (mengkader) dan tahu cara
membimbing dan melatih orang, agar orang yang dilatih itu mampu melakukan
seperti apa yang dilakukan oleh si pemimpin.
8. Mengetahui kapan ia harus berhenti sebagai pemimpin dan bersifat memberi
kesempatan kepada orang lain untuk menjadi pemimpin.
9. Bersedia dan rela dikritik oleh orang lain.
10. Mampu memahami orang lain serta peka terhadap masalah yang dihadapi oleh
orang-orang yang dipimpinnya.
11. Mudah menyesuaikan diri dan tidak kaku (fleksibel), dan terampil dalam
berkomunikasi.
12. Berlaku adil dalam memberi tugas/perintah kepada orang yang dipimpin.
13. Dapat menggunakan kekuasaan secara bijaksana, karena menyadari bahwa
kekuasaan itu berasal dari Allah.
Pemimpin yang memiliki ciri-ciri tersebut, akan menampakkan sikap sebagai
berikut:

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
42

a. Sikap terhadap Tuhan, yakni kesadaran bahwa kedudukan/jabatan, tenaga,


kemampuan, pikiran, waktu, dsb, adalah pemberian Tuhan.
b. Sikap terhadap diri sendiri, yakni memiliki kepercayaan diri, tahan uji, bersedia
dikritik, mawas diri dan menyadari bahwa sebagai manusia ia juga memiliki
kekurangan dan kelemahan.
c. Sikap terhadap Organisasi, yakni rasa ikut memiliki dan rasa tanggung jawab
untuk memajukan organisasi, karena menyadari bahwa in adalah bagian dari
organisasi itu.
d. Sikap terhadap Orang Lain, yakni bahwa orang lain atau sesama harus
diperlakukan seperti memperlakukan diri sendiri dan bahkan selalu berusaha
untuk mencari kebaikan bagi orang lain, dan bahkan rela berkorban demi untuk
menolong mereka yang ditimpa kemalangan hidup.
e. Sikap terhadap Masalah, yakni adanya kesadaran bahwa hidup ini tidak luput
dari masalah dan harus dihadapi/dipecahkan dan bukannya berusaha untuk
menghindarinya.
f. Sikap terhadap Waktu, yakni kesadaran bahwa waktu adalah pemberian Tuhan,
karena itu harus dihargai, dikelola dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.
g. Sikap terhadap Sumber Daya (resources), yakni kesadaran bahwa sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki oleh organisasi/gereja/lembaga amat terbatas dan
karena itu akan berusaha menggunakan dart mengelola sumberdaya-
sumberdaya yang terbatas itu secara bertanggung jawab.
h. Sikap terhadap Tugas/Pekerjaan, yakni kesediaan dan kesetiaan untuk
melaksanakan tugas/pekerjaan dengan sebaik-baiknya sekalipun pekerjaan itu
tidak menguntungkan dirinya, dan berani menolak pekerjaan/tugas yang
merugikan/membawa bencana bagi orang lain.

Perbedaan Kepemimpinan Kristen Dengan Kepemimpinan Pada Umumnya


1. Pengertian
Kalau kepemimpinan pada umumnya mendasarkan kemampuan mempengaruhi
orang/kelompok yang dipimpin pada kekuatan manusia (kedudukan/jabatan,
keahlian, kekayaan, kepribadian, kekuatan fisik dsb.nya), maka dalam kepemimpinan
Kristen, kemampuan itu berasal dari Allah. Allahlah yang menjadi sumber kekuatan
dalam melaksanakan tugas-tugas kepemimpinan. Keberhasilan pemimpin Kristen
adalah karena penyertaan Allah. Karena kekuasaan itu berasal dari Allah, maka
hendaklah kekuasaan/jabatan yang dimiliki oleh seorang pemimpin dipergunakan
untuk melayani. (Markus 10:43-45; Matius 20:26-28).

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


43 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

2. Hubungan/Relasi Pemimpin dan Yang dipimpin


Dalam kepemimpinan pada umumnya, hubungan yang terjadi antara pemimpin
dan yang dipimpin terjalin secara vertical yang didasarkan pada hierarkis
kedudukan/jabatan. Dalam kepemimpinan Kristen hubungan itu terjalin secara
horizontal dalam relasi sahabat dan tidak menggambarkan hierarkis yang ketat.
(Yohanes 15:14-15)
Pemimpin di dalam menjalin hubungan dengan orang-orang yang dipimpinnya
tidak menonjolkan kekuasaan/jabatan, melainkan fungsi dan tanggung jawab. Oleh
karena itu, seorang pemimpin Kristen dalam melaksanakan kepemimpinannya akan
selalu mengupayakan keseimbangan antara orientasi kepada pencapaian hasil dan
orientasi kepada orang/kelompok yang dipimpin.
3. Tujuan
Dalam kepemimpinan pada umumnya, tugas kepemimpinan itu lebih ditekankan
kepada pencapaian tujuan organisasi, dan bahkan sering terjadi usaha untuk
mencapai tujuan tersebut hanya untuk menyenangkan atasan (manusia). Dalam
kepemimpinan Kristen fungsi dan tanggung jawab seorang pemimpin tidak hanya
untuk mewujudkan tujuan organisasi, tetapi yang terlebih penting adalah melayani
orang-orang yang dipimpin untuk membawa mereka kepada keselamatan Di dalam
Yesus Kristus, dan memelihara keselamatan itu sehingga memperoleh penggenapan
Di dalam kemuliaanNya.
4. Motivasi
Dalam kepemimpinan pada umumnya, faktor yang mendorong kepemimpinan
seseorang adalah untuk berprestasi dengan harapan akan memperoleh promosi
jabatan/kedudukan yang lebih tinggi. Dalam kepemimpinan Kristen, faktor utama
yang mendorong untuk melakukan tugas-tugas kepemimpinan adalah sebagai wujud
rasa syukur kepada Allah karena keselamatan yang diperoleh di dalam Yesus Kristus
Peningkatan jabatan/kedudukan (walau itu perlu) bukanlah merupakan faktor yang
dominan.
5. Ketaatan
Dalam kepemimpinan pada umumnya, ketaatan itu dilakukan terhadap pimpinan
yang lebih tinggi dalam suatu struktur hierarkis organisasi. Dalam kepemimpinan
Kristen, ketaatan itu adalah kepada Allah, karena menyadari bahwa sumber
kekuasaan itu adalah berasal dari Allah.
Pemimpin Kristen yang sungguh-sungguh menyadari bahwa dirinya hanyalah alat
Allah untuk menyatakan kehendakNya, akan selalu mempertanyakan dua pertanyaan
Pokok berikut ini : (1) Apa yang Tuhan kehendaki dengan kepemimpinanNya; dan (2)

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
44

Apa yang Tuhan sedang lakukan melalui kepemimpinanNya. Karena itu, setiap
pemimpin Kristen harus berusaha mengenal kehendak Tuhan di dalam dan melalui
kepemimpinannya, agar kepemimpinannya memberi buah.

Persiapan Dan Syarat Menjadi Pemimpin Kristen


Memang, kita tidak sepenuhnya dapat menguasai tingkah laku kita. Hanya oleh
pimpinan Roh Kuduslah kita dimampukan untuk melakukan apa yang seharusnya, apa
yang baik dan berkenan kepadaNya. Untuk mampu menjadi pemimpin Kristen seperti
Itulah dibutuhkan persiapan dan syarat-syarat tertentu antara lain :
1. Berkenan Kepada Tuhan
Pemimpin yang diangkat secara tiba-tiba, tidak akan mampu mengidentifikasikan
dirinya dengan orang-orang yang dipimpinnya. Dalam mempersiapkan rohani
seseorang, Tuhan tidak melihat pendidikan, keturunan dan status sosial, melainkan
yang terpenting ialah bahwa orang itu berkenan kepada Tuhan. Kata kunci di sini
adalah berkenan di hati Tuhan. Kalau kita terima ini sebagai salah satu patokan, maka
kita bisa menilai kembali proses hadimya seorang pemimpin dalam organisasi kita,
lembaga kita, gereja kita dan bahkan masyarakat kita. Harus diakui bahwa hal ini
sering diabaikan Di dalam proses mempersiapkan seorang pemimpin. Contoh lain dari
pribadi yang sudah dipersiapkan Tuhan secara rohani untuk menjadi pemimpin Israel
menggantikan Musa, adalah Yosua.
2. Kejujuran Rohani
Seorang pemimpin yang mengerti keadaan rohani dirinya sendiri, akan dapat
menolong orang lain yang merosot hidup rohaninya. Segala sesuatu yang dilakukan
oleh seorang pemimpin Kristen, diukur dari segi rohaninya sendiri. Kalau ia gagal
secara rohani, maka secara jujur harus mengakui kegagalan itu. Pengakuan yang jujur
akan menolong orang lain untuk mengerti bahwa seorang pemimpin Kristen bukanlah
manusia super. Namun sering orang tidak mau mengakui kelemahannya dan bahkan
berusaha menutup-nutupi melalui pelbagai cara sehingga di mata orang-orang yang
dipimpinnya ia tetap hebat walau sebetulnya banyak cacat celanya.
3. Pendirian Rohani Yang Teguh
Teguh dalam pendirian rohani, berarti memiliki dasar/landasan rohani/spiritual
yang kokoh. Memang kita sering digoncangkan oleh teori-teori, pendapat-pendapat
serta tuntutan-tuntutan dari masyarakat disekitar kita, tetapi kita harus berdiri tegak
sambil memeriksa semua pendapat dan tuntutan itu berdasarkan kehendak Tuhan,
sehingga dengan demikian setiap keputusan dan tindakkan kita, kembali pada prinsip
dan garis rohani yang jelas (cf. I Timotius 4:1-16, II Timotius 2:14-26).

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


45 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

4. Merendahkan Diri
Merendahkan diri bukanlah usaha manusia, melainkan pekerjaan Roh Kudus.
Merendahkan diri tidak sama dengan "rendah diri/minder", karena rendah diri adalah
merasa diri tidak mampu, kurang percaya diri, yang semua itu disebabkan oleh suatu
sikap yang kurang mempercayakan diri kepada Tuhan. Kegagalan seorang pemimpin
Kristen sering terjadi oleh karena ia tidak mampu merendahkan diri walaupun ia
memiliki pendirian rohani yang kuat. Tipe orang seperti ini adalah tidak rela
menerima teguran atas kesalahannya yang disampaikan oleh arang lain. Hal
merendahkan diri selalu berjalan bersama-sama dengan keikhlasan, kejujuran dan
keterbukaan untuk menerima dan mengakui akan kekurangan dan kelemahan diri
sendiri (Filipi 2:5-11).
5. Rela Menderita Demi Ketaatan Kepada Allah
Memimpin dengan banyak mengalami penderitaan, pengorbanan dan cucuran
air mata merupakan sumber kekuatan. Hal ini tidak berarti bahwa seorang pemimpin
harus berusaha supaya menderita. Namun apabila penderitaan itu memang harus
dialami demi kasih dan ketaatan kepada Allah, maka itu harus dijalani. Pemimpin
yang mau gampang saja, yang mau enak saja, bukanlah pemimpin Kristen yang baik
dan pemimpin seperti ini akan gagal (cf. Mazmur 126:5-b).
6. Tak Bercacad
Ujian akan membuktikan layak atau tidaknya seseorang memegang tugas dan
tanggung jawab tertentu. Karena itu setiap pemimpin Kristen perlu menjaga dan
mengusahakan "kesucian' hidupnya agar tak bercacad dihadapan Allah dan manusia.
Seorang pemimpin Kristen harus dipangkas oleh salib, dan mengusahakan dirinya
untuk sungguh-sungguh berakar di dalam Tuhan dan membangun dirinya di atas Dia
(Kolose 2:7).
7. Memiliki Fisik Yang Sehat
Seorang pemimpin harus sehat secara fisik. Syarat memiliki fisik yang sehat ini
perlu, karena pemimpin Kristen bukan sekedar sebagai simbol melainkan sebagai
teladan dalam segala hal (pikiran, tutur kata dan perilaku).
8. Memiliki dan Memelihara Etika Kepemimpinan
Disadari atau tidak, seorang pemimpin biasanya memiliki hak-hak istimewa yang
berkembang secara alamiah. Ucapan seorang pemimpin biasanya diperhatikan dan
dijadikan rujukan. Sebagai pemimpin jika diperlakukan berbeda dengan orang lain,
dan bahkan orang-orang yang menjadi pengikutnya bersedia berkorban untuk si
pemimpin, Dalam keadaan demikian bisa terjadi bahwa si pemimpin menganggap
semua hak-hak istimewa tersebut mutlak menjadi miliknya sehingga cenderung

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
46

menyepelekan aturan-aturan yang ada dan melakukan kepemimpinan berdasarkan


kehendaknya dan kepentingannya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan,
maka seorang pemimpin harus menyadari batas-batas etika dan moral
kepemimpinan, dan berusaha agar tetap berada dalam batas-batas etika dan moral
tersebut.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


47 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

DOA DAN KONSELING

Ada prinsip-prinsip lain yang akan kita bahas dalam mempelajari doa yang efektif
ini.

1. Doa harus sesuai dengan Firman Allah.


"Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya" (Yoh. 15:7).
Kalau Firman Allah memenuhi hati kita, doa kita akan mengalir keluar dari pengertian
kita akan janji-janji-Nya.
Kalau kita mempelajari Firman Allah dan menyimpannya di dalam hati kita, kita
dapat menyampaikan kembali Firman Allah kepada-Nya melalui doa-doa kita. Karena
janji Allah tidak pernah kembali dengan sia-sia (Yes. 55:11), kita dapat dengan berani
berdiri di atas Firman-Nya. Lebih jauh lagi, kita harus memastikan, bahwa doa kita
sesuai dengan Firman-Nya dan bukan suatu penyimpangan terhadap kehendak Allah
yang sudah dinyatakan di dalam Kitab Suci.
2. Doa harus terarah dan spesifik.
"Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat;
ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu.
Yang pertama sekali, Anda harus meminta. Apapun kebutuhan Anda, mintalah.
Dikatakan, kalau Anda meminta ikam kepada Bapa Anda, Ia tidak akan memberikan
ular. Apa yang diberikan-Nya? Tentu saja seekor ikan! Ketika Anda berdoa, Anda
harus menyebutkan nama-nama orang yang Anda doakan atau hal-hal spesifik yang
Anda butuhkan. Kalau Anda membutuhkan pertolongan keuangan, mintalah pada
Tuhan dengan menyebutkan jumlah yang tepat.
3. Berdoa dalam nama Yesus.
"Dan apa juga yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya,
supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku
dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya" (Yoh. 14:13-14). "Dan pada hari itu kamu
tidak akan menanyakan apa-apa kepada-Ku. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu minta kepada Bapa, akan diberikan-Nya kepadamu dalam
nama-Ku. Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku.
Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah suka citamu" (Yoh. 16:23-24).
4. Berdoa dengan iman.
Iman mendapatkan jawabannya sebelum hal itu terlihat oleh mata jasmani.
Ketika kita berdoa sesuai dengan kehendak Allah di dalam nama Yesus, kita dapat

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
48

mengharapkan datangnya jawaban. Amplified Bible mengatakan dalam Ibrani 11:1,


bahwa iman adalah "surat bukti hak milik" hal-hal yang kita harapkan.
Ketika Anda berdoa dengan iman, Anda menerima surat bukti hak milik hal-hal
yang Anda inginkan. Karena itu, entah Anda melihatnya atau tidak, Hal itu milik Anda.
Hal itu bukan menjadi milik Anda sewaktu Anda menerimanya, namun sewaktu Anda
menerima surat bukti hak milik dari Allah dalam doa.
5. Berdoa dengan tekun.
"Doa orang benar, bila dengan tekun didoakan, sangat besar kuasanya" (Yak.
5:16, NASB). Anda harus berdoa dengan segenap hati. Dengan bertekun, Anda
memperlihatkan kalau Anda bersungguh-sungguh.
Perhatikanlah Kisah Para Rasul 12:5, "Demikianlah Petrus ditahan di dalam
penjara. Tetapi jemaat dengan tekun mendoakannya kepada Allah." Petrus dituntun
keluar oleh seorang malaikat yang datang menolongnya sebagai jawaban bagi
"ketekunan" doa umat Allah.
6. Anda harus memiliki motivasi yang benar.
"Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu
salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan
hawa nafsumu" (Yak. 4:3).
Kita harus terus-menerus memeriksa motivasi kita dalam berdoa. Sekalipun kita
berdoa agar orang-orang diselamatkan dan kampus kita berubah, kiranya hal itu
hanya demi kemuliaan Allah!
7. Anda harus bertahan.
Perhatikanlah pengajaran yang disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya ini.
"Lalu kata-Nya kepada mereka: 'Jika seorang di antara kamu pada tengah malam
pergi ke ruman seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah
kepadaku tiga roti, sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan
singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan
kepadanya; masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan
mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku
tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. Aku berkata kepadamu:
Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu
adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga
dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya. Oleh karena itu Aku berkata
kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan
mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu" (Luk. 11:5-9).

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


49 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

8. Pahamilah berbagai jenis doa.


"Dalam segala doa dan permohonan. Berdolah setiap waktu di dalam Roh..." (Ef.
6:18).
Kita harus menyadari berbagai jenis doa yang disebutkan dalam Alkitab dan
mengetahui di mana dan bagaimana jenis-jenis itu digunakan. Berikut ini enam jenis
doa utama yang dapat digunakan oleh orang Kristen.

a. Syafaat.
b. Permintaan.
c. Permohonan.
d. Doa yang penuh iman.
e. Doa Kesepakatan.
f. Doa Bersama.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
50

JAMINAN KESELAMATAN

Sesuai dengan topik di atas, kita akan membahas tentang kepastian keselamatan.
Sewaktu kita membicarakan tentang keselamatan, sudah barang tentu kita sedang
mengasumsikan bahwa ada suatu keadaan yang tidak selamat. Untuk bisa memahami
dengan baik arti keselamatan, maka kita perlu lebih dulu tahu apa yang dimaksud
dengan keadaan tidak selamat dari manusia. Setelah itu kita akan memahami
keselamatan yang di dalam Kristus, ditawarkan Allah kepada kita dan sejauh mana
keselamatan itu pasti.

KEADAAN TIDAK SELAMAT


Keadaan tidak selamat ini dimengerti oleh manusia secara beraneka ragam. Hal
yang pertama berkaitan dengan keselamatan di dunia ini. Manusia sering
menghubungkan masalah-masalah, pergumulan hidup dan bencana yang dialaminya
sebagai keadaan yang tidak selamat. Misalnya, bagi orang yang sedang putus asa,
keadaannya yang buruk itu bukan keadaan yang selamat. Bagi orang yang sedang
menderita karena sakit, dia merasa keadaannya belum selamat. Bagi orang yang
sedang tertimpah bencana alam, penderitaan yang mereka alami adalah keadaan
yang tidak selamat. Bagi mereka yang terus hidup di dalam bayang-bayang ketakutan,
hidupnya dirasa belum selamat. Pendek kata, manusia yang mengalami hidup yang
jauh dari kebahagiaan, diasumsikan sebagai keadaan yang tidak selamat. Hal yang
kedua, berkaitan dengan keselamatan kekal/ Hidup yang kekal. Dosa sering dianggap
sebagai penghalang utama manusia untuk memperoleh kehidupan yang kekal. Bagi
orang yang masih hidup di dalam ikatan dosa perjudian, perselingkuhan, kemabukan,
kebohongan, perzinahan, seks bebas, narkoba, korupsi, pembunuhan, kemunafikan
dan sebagainya merupakan keadaan yang dianggap jauh dari keselamatan kekal itu
sendiri. Keselamatan kekal inilah yang akan di bahas secara lebih mendalam.
HIDUP KEKAL
Pada dasarnya Kehidupan Kekal atau Surga adalah Anugerah yang diberikan
TUHAN ALLAH pada manusia (Roma 6:23b). Karena arti dari Anugerah adalah
”Pemberian Kepada yang Tidak Layak”. Kehidupan kekal itu tidak akan kita peroleh
karena usaha kita, karena jika hidup kekal diperoleh karena usah sendiri atau karena
kita layak menerimanya, maka itu namanya Upah dan bukan Anugerah! Banyak
manusia berpikir demikian karena manusia sudah terbiasa untuk membayar segala
sesuatu. Segala sesuatu ada harganya. Bahkan pemahaman bahwa Saya sudah
melakukan sesuatu jadi saya berhak mendapatkan sesuatu (upah). Namun lain halnya

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


51 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

dengan memperoleh kehidupan kekal, itu adalah pemberian Allah secara cuma-cuma
(Efesus 2:8-9)

Namun walaupun itu Gratis, semua manusia tidak dapat memperolehnya karena ada
yang menghalangi yaitu : DOSA

SEMUA MANUSIA BERDOSA


Sebaik apapun manusia di dunia ini, pasti memiliki dosa. Menurut anda jika ada
orang yang paling baik di dunia ini berapa banyak dosa yang dia lakukan dalam
sehari? dan coba di hitung berapa jumlah dosanya di sepanjang hidupnya. Seandainya
kita hanya melakukan 3 dosa sehari saja, itu berarti dalam 1 tahun sudah lebih dari
1000 dosa. Dan kalau kita diberi hidup 80 tahun berarti ada 80.000 dosa selama
hidup. Dengan dosa sebanyak itu mungkinkah kita layak masuk surga? Manusia
sebenarnya tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Seperti seorang yang
tercebur di dalam lumpur hidup, dia tidak dapat menyelamatkan dirinya sendiri.
Banyak orang yang menilai keselamatan ibarat timbangan. Ketika Dosa kita yang lebih
berat dari perbuatan baik maka kita tidak selamat. Sebaliknya jika perbuatan baik kita
lebih berat dari dosa maka kita selamat. Ini adalah pemahaman yang keliru. Karena
jika perbuatan baik kita yang menjadi standar keselamatan maka harus sebaik apa
kita? ”Sedangkan Standar Allah adalah SEMPURNA” (Matius 5:48)
Maka jika Sempurna Standar Allah maka dengan satu dosa saja kita sudah tidak
layak di hadapan Allah, seperti Yakobus 2:10 ; ”Sebab barangsiapa menuruti seluruh
hukum itu, tetapi mengabaikan satu bagian daripadanya, ia bersalah terhadap
seluruhnya”
Oleh karena dengan usaha sendiri manusia Mustahil untuk dapat masuk surga,
maka harus ada cara yang lain yaitu caranya Allah.

KARAKTER ALLAH
Banyak orang yang keliru terhadap karakter Allah.
Segelintir orang berpikir Allah itu hanya mengasihi dan tidak menghukum.
Pandangan ini terlalu melebihkan Kasih dan Kemurahan Allah sehingga mengabaikan
keadilanNya. Ini masih kurang tepat. Sebagian orang pun beranggapan Allah itu
Hanya menghukum orang yang bersalah. Pandangan ini melebihkan Murka dan
Keadilan Allah sehingga mengabaikan kasih-Nya. Ini juga kurang tepat.
Karakter Allah yang tepat adalah KASIH sekaligus ADIL
Allah Kasih – Karena itu tidak ingin menghukum kita. ( Yeremia 31 : 3 )

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
52

Allah Adil – Karena itu harus menghukum kita yang berdosa ( Keluaran 34 : 7b )
Pernyataan bahwa Allah adalah Kasih adalah ungkapan yang biasa didengar oleh
siapa pun. Kalau seseorang bermasalah maka biasanya dia akan mengharapkan kasih
Allah berlaku atas dirinya sehingga dia terbebas dari masalahnya. Tapi bagaimana
dengan Allah yang Adil? Keadilan Allah itu seperti apa?
Ilustrasi : Jika seorang yang sementara diadili karena kasus pembunuhan diberi
kesempatan melakukan pembelaan, dan dalam pembelaannya dia berkata :”Semasa
saya hidup saya sering beramal di panti asuhan, sering membantu fakir miskin dan
sering melakukan hal-hal baik, saya pun membunuh karena terpasa harus membela
diri”. Apakah dapat dikatakan Hakim yang adil jika dia membebaskan pelaku
pembunuhan tersebut? Tentunya seorang Hakim yang adil akan tetap menghukum
seorang yang telah berbuat salah, apapun alasannya. Demikian juga Allah yang adalah
Hakim yang Adil, tentunya dia harus menghukum setiap orang yang berdosa. (Roma
6:23a).
Dengan penjelasan ini maka muncul sebuah masalah besar, yaitu terjadi dilema.
Kedua sifat Allah ini tidak dapat dipisahkan. Keduanya harus berjalan secara bersama.
Kalau kasih-Nya (tidak ingin menghukum) yang dilaksanakan tentu saja ini
bertentangan dengan keadilan-Nya (karena orang bersalah harus dihukum). Demikian
juga sebaliknya, kalau Allah harus menjalankan keadilan-Nya saja, maka Allah itu
tidak kasih. Bukankah ini seperti dilema? Bagi pandangan manusia ini memang
dilema, tapi bagi Allah ini tidak! Karena Allah tidak mungkin dan tak akan pernah
mengalami dilema. Dilema ini diselesaikan-Nya melalui pengorbanan diri-Nya di
dalam Yesus Kristus. Keadilan harus dijalankan dan kasih harus dinyatakan. Dan hal ini
hanya bisa terjadi kalau Allah sendiri mengorbankan diri-Nya di dalam Yesus Kristus.
YESUS KRISTUS
Yesus adalah Allah dan Manusia.
Yesus adalah Allah : Yohanes 1:1
Yesus adalah Manusia : Yohanes 1:14

Beberapa pertanyaan seputaran pengorbanan Allah :


- Mengapa Allah harus menjadi manusia dalam Yesus Kristus?
Karena Allah harus melakukan pengorbanan untuk menunjukan kasih dan
keadilanNya pada manusia.
- Mengapa untuk melakukan pengorbanan Allah harus menjadi manusia?
Karena untuk menegakan keadilan-Nya, yang berdosa harus dihukum. Yang berdosa
adalah manusia, maka yang harus dihukum adalah manusia. Hanya sebagai
manusia Dia dapat Menderita & Mati menggantikan kita manusia.
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
53 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

- Mengapa Allah sendiri harus mengorbankan diri-Nya menjadi manusia?


Karena Allah mempunyai tuntutan/standar yang sempurna. Maka untuk
memenuhi tuntutan ini maka Allah sendiri yang harus menjadi manusia, sebab tidak
ada yang sempurna selain Allah sendiri. Dan hanya sebagai Allah saja, Dia dapat
memberikan nilai tak terbatas pada pengorbanan-Nya untuk menyelamatkan
manusia dari murka Allah. Ini berarti makna pengorbanan Kristus berlaku efektif bagi
semua manusia sepanjang sejarah manusia di bumi.
Yesus yang hidup di tengah dunia yang penuh Dosa tidak terkontaminasi dengan
Dosa. Seorang Rasul Yesus berkata : ”Ia tidak berdosa dan tipu daya tidak ada dalam
mulut-Nya.” (1 Petrus 2:22) bahkan Yudas sang pengkhianat mengatakan : ”Aku telah
berdosa karena menyerahkan darah orang yang tidak bersalah.” (Matius 27:4). Hidup
yang sempurna ini menujukan bahwa hanya Yesus yang memenuhi standar Allah
untuk membayar dosa manusia.
Ketika Yesus menanggung dosa-dosa kita, sebelum mati Dia berkata : ”Sudah
Selesai” (Yohanes 19:30a) yang artinya : Karya keselamatan ini Yesus lakukan secara
sempurna, sekali untuk selama-lamanya seperti halnya dalam Ibrani 10 : 10,14 : ”Dan
karena kehendak-Nya inilah kita telah dikuduskan satu kali untuk selama-lamanya
oleh persembahan tubuh Kristus. Sebab oleh karena satu korban saja Ia telah
menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan”
Kita tidak perlu menanmbahkan ”sesuatu” untuk menyempurnakan tugas yang
sudah diselesaikan. Dosa anda dan saya sudah dibayar lunas. Dan tiga hari kemudian
Allah menunjukan perkenan-Nya atas tidakan Putra-Nya ketiaka Dia membangkitkan
Kristus

IMAN
Untuk memperoleh hidup kekal anda harus memberikan tanggapan kepada sang
pemberi, yaitu Allah. Namun tanggapan ini bukanlah sebagai bagian usaha kita
namun merupakan respon. Seperti halnya seseorang memberikan kita pemberian
secara cuma-cuma, walaupun itu Gratis tapi kita harus merberikan tanggapan dengan
mengambil pemberian itu, walaupun itu gratis tapi kita tidak ingin mengambilnya
maka pemberian itupun tidak akan pernah menjadi milik kita. Respon kita atas
pemberian Keselamatan oleh Kristus adalah IMAN.
Namun Iman merupakan istilah yang sering disalahgunakan dan disalahmengerti
oleh banyak orang. Apakah anda beriman? Mungkin pertanyaan seperti ini pernah
ditanyakan kepada Anda. Tapi, apakah yang dimaksud dengan beriman disini? Nah

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
54

perlu dicamkan bahwa iman tidak identik dengan agama, pandangan hidup atau
keyakinan!
Iman ini ibarat sebuah kunci untuk membuka pintu Sorga. Begitu banyak
tawaran iman yang diberikan oleh dunia ini namun tentunya hanya satu Iman yang
dapat membawa kita kepada Keselamatan yang diberikan Tuhan Yesus Kristus. Iman
yang dimaksudkan adalah Iman yang menyelamatkan. Jika demikian apakah yang
bisa kita golongkan pada Iman yang tidak menyelamatkan?
1. Iman Melompat dalam Gelap
Seorang yang mengaku percaya, tapi tidak tahu apa atau siapa yang dia percayai.
Pandangan ini tidak memperhitungkan fakta-fakta sejarah tentang kehidupan,
kematian dan kebangkitan Kristus. Padahal Kekristenan dibuktikan melalui fakta-fakta
historis. Contohnya : ”Kepada mereka Ia menunjukan diri-Nya setelah penderitaan-
Nya selesai. Dan dengan banyak tanda ia membuktikan bahwa Ia hidup.” (Kisah Para
Rasul 1:3)
2. Iman Intelektual
Tahu dan setuju siapa yang dipercayai, tapi tidak mengandalkan. Inilah yang
sering dimaksudkan orang pada umumnya ketika mengatakan : ”Aku percaya kepada
Allah/Yesus dan sebagainya. Ini hanyalah persetujuan intelektual belaka/keyakinan di
otak saja. Pengetahuan memang perlu dan merupakan salah satu unsur penting di
dalam iman tetapi tanpa pengandalan kepada Yesus, tentu tidak menyelamatkan.
Anda dapat mengetahui banyak hal tentang Yesus Kristus tanpa mengandalkan Dia.
seperti ayat berikut : ”Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka
bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab
Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku
untuk memperoleh hidup itu.” (Yohanes 39:40) & ”Engkau percaya, bahwa hanya ada
satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setan pun juga percaya akan hal itu dan
mereka gemetar.” (Yakobus 2:19)
3. Iman Sementara
Tahu, Setuju dan sudah mengandalkan. Tapi hanya mengandalkan Yesus
terhadap hal-hal yang sementara, bukan mengandalkan untuk memperoleh hidup
yang kekal. Ini adalah mempercayai Allah untuk hal-hal yang sementara di dalam
hidup ini saja. Misalnya untuk kesembuhan penyakit, pemenuhan kebutuhan hidup,
penyertaan dalam perjalanan dan hal lainnya. Bahkan seumur hidupnya seorang bisa
saja mengandalakan Yesus, tetapi hanya untuk hal-hal yang sementara. Sedangkan
untuk memperoleh hidup kekal sebenarnya dia masih mengandalkan diri sendiri.
(band Matius 7: 15-23 ; Perikop Hal Pengajar Sesat)

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


55 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Iman Yang Menyelamatkan


Ada tiga unsur penting dalam iman :
1. Pengetahuan
Harus memiliki pengetahuan tentang siapa atau apa yang dipercayai.
2. Persetujuan
Setuju atas Fakta-fakta tersebut, bisa jadi kita tahu tanpa menyetujuinya.
3. Pengandalan
Bersandar penuh/bergantung penuh kepada apa atau siapa yang kita percayai untuk
memperoleh keselamatan.

KEPASTIAN KESELAMATAN
Bagaimana dengan anda : apakah anda mau menerima hadiah Hidup Kekal itu?
Jika kita bersedia maka ada 4 tanggapan yang akan kita lakukan :
1. Menerima Yesus Pemberi Hidup Kekal
2. Alihkan Pengandalan Diri Anda Kepada Yesus Sebagai Juruselamat
3. Jadikan Yesus Sebagai Tuhan Anda Secara Pribadi Dalam Hati
4. Bertobat
Dalam 4 hal diatas mari kita ambil komitmen pribadi dengan TUHAN dalam doa.

Setelah kita memiliki Iman yang menyelamatkan maka kita memiliki janji yang PASTI
dari TUHAN tidak pernah ingkar dan gagal.

1. Yohanes 6 : 47 ; ”Aku berkata kepadamu: sesungguhnya barang siapa percaya, ia


mempunyai hidup yang kekal”
Hidup kekal atau keselamatan kita adalah sekali untuk selama-lamanya.
2. Jaminan keselamatan kita bukanlah mengandalkan kesetiaan atau kekuatan kita
yang rapuh dan mudah lelah untuk dapat terus menerus berpegang kepada
tangan Allah, tetapi jaminannya adalah tangan Allah yang teguh, tak pernah
lelah, setia memegang tangan kita. Yohanes 10:2 ; ”Aku memberikan hidup yang
kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya
dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku”
3. Yohanes 1:12 ; ”tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa
supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-
Nya(=Yesus)”
Ketika kita percaya dan menerima Yesus kita telah menjadi anak Allah dan sudah
tentu anak dalah ahli warisnya Allah yaitu kerajaan Sorga

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
56

4. Meskipun kita anak Allah, selama di dunia ini kita akan berbuat dosa, tetapi itu
bukan berarti keselamatan kita akan hilang, sebab waktu kita berdosa status kita
tetap anak Allah. Tapi bukan berarti kita boleh seenaknya berbuat dosa, sebab
Allah sebagai orangtua akan mendidik kita dengan caranya ketika kita melakukan
kejahatan.
Ibrani 12:6 ; ”Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya dan Ia menyesah orang
yang diakui-Nya sebagai anak”
5. Sebaliknya Tuhan mau kita mendapat hidup kekal secara cuma-cuma (Efesus 2:8-
9), dan hidup kita memuliakan-Nya (Matius 5:16) Demikianlah hendaknya
terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang
baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga.
Kita melakukan pekerjaan baik atau perbuatan baik bukan sebagai syarat untuk
memperoleh keselamatan, tetapi sebagai ucapan syukur kita kepada-Nya dan
sebagai buah dari keselamatan kita.
Efesus 2:10 ; “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk
melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya
kita hidup di dalamnya “
Galatia 5:22-23 ; “Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,
kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri”

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


57 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

TEKNIK BERKHOTBAH

Pendahuluan
Ilmu berkhotbah, sering disebut Homiletika, adalah sebuah pelajaran yang
memadukan antara senidan metode untuk menyampaikan firman Allah secara baik
dan benar. Homiletika dari dua kata Yunani homilia (pidato, khotbah)
dan tekne (teknik, keterampilan). Berkhotbah adalah suatu karunia rohani dari Roh
Kudus. Namun, bisa dipelajari dan bisa dilatih.
Bentuk Khotbah Ekspositori
Khotbah Ekspositori adalah bentuk khotbah yang mengupas nas Alkitab
berdasarkan konteksnya. Yang dimaksud konteks adalah nas sebelum atau sesudah
dari nas yang akan dikhotbahkan, atau latar belakang dari nas sampai kitab tersebut.
Berikut tujuh langkah dalam menyusun khotbah ekspositori:
Langkah I: Memilih Nas Khotbah
Sebelum persiapan membuat khotbah, yang sangat penting adalah menentukan
nas Alkitab yang akan dikhotbahkan. Memilih dan menentukan nas yang tepat akan
menjadi "menu" makanan rohani yang mudah dimasak dan lezat untuk dihidangkan.
Cara memilih nas Alkitab:
1. Dengan berdoa memohon pimpinan Roh Kudus.
Hubungan pengkhotbah dengan Tuhan akan menemukan kepekaan
kehendak-Nya.
2. Dengan menyelidiki nas yang sudah memberkati.
Hubungan pengkhotbah dengan pengalaman akan menghidupkan
pemberitaannya.
3. Dengan menyesuaikan kebutuhan pendengar.
Hubungan pengkhotbah dengan sesama akan menjadikan khotbah mem-
"bumi".
4. Dengan mencari sesuai tema yang diminta.
Hubungan pengkhotbah dengan perkembangan zaman khotbahnya akan
akurat.
5. Dengan mempertimbangkan kemampuan pengkhotbah.
Hubungan pengkhotbah dengan proses pembelajaran akan menjadi
khotbah yang relevan.
6. Dengan satu kesatuan nas yang logis dan praktis.
 Khotbah adalah mengomunikasikan hubungan pengkhotbah
dengan Alkitab.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
58

 Perhatikan nas dalam konteks dekat dan konteks jauh.


 Perhatikan latar belakang sejarah kitab.
 Gunakan metode penafsiran induktif bukan deduktif.
Hal yang perlu diwaspadai dalam memilih nas:
1. Jangan memilih hanya nas-nas yang sudah terkenal.
2. Jangan hanya biasa dengan kitab Perjanjian Baru atau Injil-injil, pelajarilah
Perjanjian Lama.
3. Jangan memilih karena ada "pesan sponsor" atau karena motif khusus.
4. Jangan memilih karena nas yang hanya menjadi kesukaan pribadi.
5. Jangan menentukan nas hanya karena pengalaman pribadi.
Contoh memilih nas khotbah
Nas Alasan memilih nas tersebut
Lukas 5:1-11 Karena nas ini sudah memberkati secara pribadi.
Yohanes 2:1-11 Karena sesuai kebutuhan pendengar.
Mazmur 90 Karena sesuai tema untuk khotbah akhir tahun.
Mazmur 133 Karena terpanggil untuk menyampaikan.
Nehemia 1 Karena tertark dengan biografi tokoh doa.
Latihan memilih nas khotbah
Pilihlah lima nas yang memiliki satu kesatuan logis (satu kesatuan pikiran) dan
praktis (bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari). Berilah alasan mengapa nas
tersebut dipilih.
Langkah II: Membuat Tema Khotbah
Setelah memilih nas, bacalah nas berulang-ulang kali, kemudian ringkaslah nas
tersebut menjadi satu kalimat. Kalimat hasil ringkasan nas ini disebut tema khotbah.
Satu nas bisa muncul menjadi beberapa tema, tetapi pilihlah salah satu tema yang
sangat dominan, di mana tema tersebut adalah hasil dari ringkasan nas, dan tema
tersebut akan menjelaskan nas.
Contoh membuat tema khotbah
Nas Kemungkinan tema khotbah yang bisa dipilih
Mukjizat Itu Nyata
Lukas 5:1-11 Berkat yang Melimpah-melimpah
Menjadi Orang yang Istimewa di Hadapan Tuhan
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
59 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Menghadirkan Yesus dalam Keluarga


Yohanes 2:1-11 Keluarga yang Diberkati
Tuhan Memberi yang Terbaik
Mazmur 90 Memanfaatkan Waktu dengan Bijaksana
Mazmur 133 Rukun itu Indah
Nehemia 1 Doa yang Mengubah Keadaan
Latihan membuat tema khotbah
Pilihlah tiga nas Alkitab, masing-masing nas buatlah tiga tema khotbah.
Kemudian pilihlah satu tema saja, dan berilah alasan mengapa tema tersebut dipilih.
Langkah III: Membuat Kalimat Peralihan
Kalimat peralihan adalah sebuah kalimat yang akan menjembatani atau
menjabarkan tema khotbah ke dalam nas Alkitab. Dalam kalimat peralihan terdiri
dari: tema khotbah + kata bantu + kata kunci + kata tanya.
Memakai kalimat peralihan harus mempersiapkan jawabannya dari kata kunci
tersebut di dalam nas. Jika kata kunci syarat-syarat, pastikanlah Ialam nas berisi
syarat-syarat. Jika kata kunci langkah-langkah, pastikanlah bahwa dalam nas ada
langkah-langkah. Kemudian pakailah kata tanya. Dan, pastikanlah jawabannya ada di
dalam nas.
Contoh membuat kalimat peralihan (1)

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
60

Contoh membuat kalimat peralihan (2)

Kata kunci selalu jamak, untuk diulang-ulang saat transisi dari pokok besar satu ke
pokok besar lainnya.
DAFTAR KATA KUNCI
Alasan-alasan Kebenaran-kebenaran Peraturan-peraturan
Bukti-bukti Keputusan-keputusan Prioritas-prioritas
Bahaya-bahaya Keuntungan-keuntungan Pelajaran-pelajaran
Berkat-berkat Kekurangan-kekurangan Peringatan-peringatan
Cara-cara Kesan-kesan Perintah-perintah
Ciri-ciri Kebutuhan-kebutuhan Syarat-syarat
Dosa-dosa Kesalahan-kesalahan Sikap-sikap
Faedah-faedah Langkah-langkah Tugas-tugas
Faktor-faktor Masalah-masalah Teguran-teguran
Janji-janji Nasihat-nasihat Unsur-unsur
Daftar kata kunci bisa ditambahkan sesuai kebutuhan
Dalam membuat kata tanya, pastikanlah Anda sudah memikirkan
jawabannya di dalam nas yang akan dikhotbahkan. Ada enam kata tanya. Dan, dalam
satu khotbah hanya menggunakan satu kata tanya. Contoh penggunaan kata tanya,
dan kaitannya dengan kata kunci.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


61 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

Kata Tanya Jawaban


Apakah langkah-langkahnya? Langkah-langkahnya: 1,2,3, dst.
Bagaimana cara menerapkan prinsip-prinsip? Prinsip-prinsipnya: 1,2,3, dst.
Mengapa rukun itu indah? Karena berkat-berkat: 1,2,3, dst.
Siapakah yang bijaksana? Yang memiliki nilai-nilai: 1,2,3, dst.
Di mana Gembala menjaga domba-Nya? Tempat-tempat: 1,2,3, dst.
Kapan Tuhan mengatur kita? Dalam waktu-waktu: 1,2,3, dst.
Latihan membuat kalimat peralihan
Pilihlah tiga nas, misalnya dari Lukas 5:1-11, Yohanes 2:1-11, dan Mazmur 90.
Buatlah tema khotbah, dengan kalimat peralihan. Dan juga persiapkan kata tanyanya.
Langkah IV: Membuat Pokok Besar
Pokok besar adalah ide-ide dari bagian-bagian nas yang akan dibuat dalam
bentuk ringkasan yang disesuaikan dengan tema khotbah dan kata kunci (jamak).
Pokok besar ini juga menjadi jawaban dari kata tanya dalam langkah 3.
Pokok besar yang baik akan memperhatikan unsur-unsur:
1. Satu kata atau kalimat yang sejajar sesuai kata kunci. Jika kata kuncinya
perintah, pokok besarnya berisi perintah-perintah. Jika kata kuncinya
langkah, pokok besarnya berisi langkah-langkah.
2. Satu kata atau kalimat yang mudah dimengerti dan relevan.
3. Pilihlah yang unik (contoh: kesamaan huruf, bunyi), mudah diingat, relevan.
4. Kreatif dan bersumber dari bagian-bagian nas.
5. Setiap pokok besar harus dicantumkan asal ide, atau kutipan ayat dari nas.
Ingat! Kata kunci harus jamak, harus diulang-ulang saat transisi dari pokok besar
satu ke pokok besar lainnya.
Contoh membuat pokok-pokok besar (1)
Nas Alkitab : Nehemia 1
Tema khotbah : Doa yang Mengubah Keadaan
Kalimat peralihan : Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Nehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?
1. Doa dengan terbeban
"Ketika kudengar berita ini, duduklah aku menangis dan berkabung selama

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
62

beberapa hari. Aku berpuasa dan berdoa ke hadirat Allah semesta langit"
(Nehemia 1:4).
2. Doa dengan merendahkan diri
"Duduklah aku menangis dan berkabung selama beberapa hari. Aku berpuasa
dan berdoa" (Nehemia 1:4). Juga, "Dengan mengaku segala dosa yang kami
orang Israel telah lakukan" (Nehemia 1:6).
3. Doa dengan berusaha
"'Ya, Tuhan, berilah telinga kepada doa hamba-Mu ini dan kepada doa hamba-
hamba-Mu yang rela takut akan nama-Mu, dan biarlah hamba-Mu berhasil
hari ini dan mendapat belas kasihan dari orang ini.' Ketika itu aku ini juru
minuman raja" (Nehemia 1:11)
Contoh membuat pokok-pokok besar (2)
Nas Alkitab : Yohanes 2:1-11
Tema khotbah : Keluarga yang Diberkati Tuhan
Kalimat peralihan : Keluarga yang diberkati dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Yohanes 2:1-11. Apa langkah-langkahnya?
1. Mengundang Yesus
"Yesus dan murid-murid-Nya diundang juga ke perkawinan itu" (Yohanes 2:2).
2. Menaati firman Tuhan
"Apa yang dikatakan kepadamu, lakukanlah [taatilah] itu" (Yohanes 2:5).
3. Memanfaatkan potensi
"Di situ ada enam tempayan ..." (Yohanes 2:6).
4. Melangkah dengan iman
"Kata Yesus kepada mereka, 'Sekarang cedoklah dan bawalah kepada
pernimpin pesta.' Lalu mereka pun membawanya"
(Yohanes 2:8).
Latihan membuat pokok besar
Pilihlah dua nas, misalnya Lukas 5:1-11 dan Yohanes 2:1-11. Buatlah pokok-pokok
besar. Buatlah mulai dari langkah pertama sampai langkah keempat (tema, kalimat
peralihan, pokok besar).
Langkah V: Membuat Pokok Kecil
Maksud membuat pokok-pokok kecil adalah menjelaskan pokok-pokok besar
dengan dukungan nas dan uraian-uraian sesuai tema khotbah.
Pokok kecil biasanya terdiri empat bagian:
1. Menjelaskan
Pokok kecil menjelaskan pokok besar dengan ide-ide nas yang didapat dari
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
63 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

"kata", "frasa", atau "ayat". Jika ada kata yang memerlukan arti atau definisi,
harus dijelaskan menurut kamus atau Ensiklopedia.
2. Menguraikan
Pokok kecil menguraikan pokok besar dengan dukungan ayat terdekat,
konteks terdekat. Bisa dipakai Buku Tafsiran Alkitab.
3. Menggambarkan (ilustrasi)
Pokok kecil menggambarkan pokok besar dalam bentuk nyata, riil. Dalam hal
ini bisa dipakai ilustrasi (cara membuat ilustrasi akan dijelaskan lebih lanjut).
4. Menerapkan
Dalam pokok kecil harus diberi contoh penerapan yang bisa dipraktikkan
dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan hares bersifat spesifik, praktis, riil,
relevan.
Cara membuat ilustrasi khotbah

1. Sumber ilustrasi: Kisah dari tokoh Alkitab, majalah, koran, tayangan televisi,
alam sekitar, benda-benda sekitar, biografi tokoh, kata-kata bijak,
pengalaman riribadi, pengamatan, data-data statistik, dramatisasi, riwayat
lagu, karya sastra, karya seni, dan lain-lain (ilustrasi khotbah sebaiknya
bersifat ilmiah dengan mencantumkan data atau sumbernya).

2. Cara mengoleksi ilustrasi: Membuat kliping dari potongan koran, majalah;


Mengumpulkan berdasarkan: abjad atau tema; Membuat filling
card (memotong dalam ukuran amplop dibuat seperti menyusun katalog);
Mengumpulkan benda, alat peraga: tali, lilin, roti, dan lain-lain.
3. Pedoman penggunaan ilustrasi:
1) Ilustrasi untuk menjelaskan kebenaran pokok besar atau tema, bukan
sebaliknya.
2) Ilustrasi untuk sarana menjelaskan pokok atau tema khotbah, bukan
tujuan khotbah.
3) Ilustrasi sebaiknya bersifat riil atau ilmiah, bukan dongeng, atau fiksi.
4) Jangan sering menggunakan ilustrasi dari pengalaman pribadi. cerita
keluarga, untuk menghindari "motif negatif dan ekses pendengar".
5) Ilustrasi bersifat membangun, bukan pelecehan, diskriminasi,
kesombongan pribadi.
6) Satu ilustrasi sebaiknya dipakai untuk menjelaskan hanya satu
kebenaran.

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
64

7) Waspadalah! Jangan menggunakan ilustrasi yang menarik perhatian,


lucu, konyol, sensasional, menyita waktu, yang pada akhirnya akan
merusak alur logika atau struktur khotbah. Dan, tidak membantu
menjelaskan nas.
Contoh membuat pokok kecil
Nas Alkitab : Nehemia 1:1-11
Tema khotbah : Doa yang Mengubah Keadaan
Kalimat peralihan : Doa yang mengubah keadaan dengan mengikuti langkah-langkah
dalam Nehemia 1:1-11. Apa langkah-langkahnya?

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


65 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

“Berteman Yuk…. !!”


NO Nama No. Tlp / WA Jemaat/Kolom
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
66

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
67 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
68

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
69 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
70

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
71 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
72

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
73 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
74

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
75 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019


Pemuda Wilayah Mapanget Satu
76

Catatan:

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

Catatan:
GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019
77 Latihan Kepemimpinan Pemuda Gereja – Tingkat Dasar

__________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

______________________________________________________________________

GMIM Syaloom Paniki Atas | 24-25 Mei 2019

Anda mungkin juga menyukai