Naskah Roleplay JIWA DPD
Naskah Roleplay JIWA DPD
Naskah Roleplay JIWA DPD
Kasus
Ny.H 46 tahun dibawa ke RSJ Menur Surabaya dan dimasukkan ruang PICU sejak 3
hari yang lalu, berdasarkan pengkajian Ny.H mengalami gelisah akut yang
menyebabkan klien tidak mau makan dan mandi. Klien tampak kotor dengan
penampilan lusuh, rambut acak – acakan dan kotor, botak dan mata memerah, ada lesi
di lengan dan kakinya. Keluarga klien mengatakan bahwa Ny.H sering BAB dan BAK
di samping tempat tidur. Keluarga klien tidak tahan dengan bau badan pasien yang
tidak mau mandi dan pasien jarang berganti pakaian. Menururut keluarga klien seperti
ini sejak ditinggal suaminya menikah lagi dengan orang lain dan Ny. H mengalami
depresi berat.
Pemeran :
Danik Kuswati : Narrator
Varisna Hani Savitri : Ny.H / Pasien
Septiani Dian Safitri : Suami pasien / Pak Bayu
Lutfi Darmalia Puspita : Istri baru Pak Bayu/ Bu L
Ninda Laras P : Perawat 1
Niwang Anggardani : Perawat 2
Eldha Ike W : Dokter 1
Fatimah Emma S: Adik Pasien/ Bu Moli
Zuvita Tahta: Anak Pasien/ Dewi
Siti Rosidah : Pasien RSJ
Ratna Monica : Pasien RSJ
Farida Hayyatun : Pasien RSJ
Chandra Dewi : Pasien RSJ
Aisyah Bahar : Pasien RSJ
Suatu hari terjadi pertengkaran hebat antara keluarga Ibu Hani dan Pak Bayu, hal itu
dikarenkan pak bayu telah menikah lagi tanpa sepengetahuan bu Hani. Saat itu pak
bayu membawa pulang istri barunya yaitu ibu Lutfi dan memperkenalkannya kepada
ibu Hani. Ibu Hani begitu terpukul dengan adanya hal ini.
Pak Bayu : Assalammualaikum. (Pak bayu menghampiri bu Hani yang sedang duduk
menonton TV)
Bu Hani : Waalaikumsalam, Pak ini siapa? (Bu Hani bingung sambil menunjuk kearah
Bu Lutfi).
Pak bayu dan Bu Lutfi duduk disebelah Bu Hani
Pak Bayu : Bu sebeleumnya bapak mau minta maaf, bapak mau jujur dengan ibu.
Bu Hani : Jujur apa pak? (Bu Hani semakin bingung)
Pak Bayu : Perkenalkan ini Bu Lutfi.
Bu Lutfi mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Bu Hani. Bu
Hani pun menyalaminya.
Bu Lutfi : Kenalkan saya Ragil saya istrinya pak bayu.
Bu Hani : Apa?, maksunya apa ini?
Pak Bayu : Iya bu jadi bapak sudah menikah lagi tanpa sepengetahuan ibu dan ini
adalah bu Lutfi istri baru bapak. Bapak harap ibu bisa mengerti.
Bu Hani : Apa yang sudah bapak lakukan?.
Pak Bayu : Maaf bu ini sudah keputusan bapak. Mulai sekarang bapak akan tinggal
bersama bu Lutfi dan menceraikan ibu.
Bu Lutfi : Iya dan saya harap ibu tidak usah mengganggu keluarga kami lagi (dengan
penuh rasa benci)
Bu Hani : (Syock dan menangis). Keluar kalian semua!
Pak Bayu : oke mulai sekarang saya akan pergi dari sini.
Bu Lutfi : Ayo Pak segera pergi dari sini.
Pak Bayu dan Bu Lutfi pun pergi meninggalkan Bu Hani yang syock dan marah –
marah.
Anak dan adik Bu Hani yang tinggal serumah dengannya melihat kondisi Bu Hani yang
semakin memprihatinkan sehingga memutuskan untuk membawa Bu Hani ke Rumah
Sakit.
Zuvita : Ibu, ibu tenang bu.
Bu Hani : (Terus berontak dan berteriak - teriak). Pergi kalian, dasar laki – laki tidak
bertanggungjawab. Dasar perempuan perebut suami orang!.
Fatimmah : Sabar mbak, tenang jangan marah – marah begini mbak
Zuvita : Tante, lebih baik kita bawa ibu ke rumah sakit saja.
Fatimmah : Iya Dewi kamu benar, kita sudah tidak bisa menangani ibumu lagi.
Bu Hani dibawa ke rumah sakit Menur tepatnya di Psikiatri Intensif Care Unit (PICU).
Saat ini Bu Hani sudah dirawat selama 3 hari ini di RSJ Menur. Klien yang mengalami
depresi berat dan gelisah sudah mampu melalui fase krisisnya, kini Bu Hani sudah
dapat dipindahkan dari fase intensif II ke fase intensif III karena kondisinya yang mulai
stabil.
Dokter : Suster sepertinya Bu Hani sudah bisa kita pindahkan karena kondisinya sudah
membaik.
Perawat I (Ninda) : Iya benar dok, karena saat ini kondisinya juga sudah mulai stabil
Perawat 2 (Niwang) : Benar, Bu Hani juga sudah dirawat disini sudah mencapai 72 jam.
Dokter : Baiklah mari kita siapkan pemindahan Bu Hani dari fase intensif II ke fase
Intensif III.
Bu Hani pun dipindahkan ke fase intensif III, dokter dan perawat pun berkolaborasi
untuk memberikan perawatan terbaik kepada Bu Hani agar lekas sembuh. Selama sakit
klien tidak mau makan dan mandi. Klien tampak kotor dengan penampilan lusuh,
rambut acak – acakan dan kotor, botak dan mata memerah.
Menurut keluarga, Bu Hani juga sering BAB dan BAK di samping tempat tidur.
Perawat 1 : Assalamualaikum, selamat pagi ibu… perkenalkan nama saya suster Ninda.
Saya perawat yang dinas di ruangan flamboyan ini. Hari ini saya dinas pagi dari jam
07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Saya akan merawat ibu selama di rumah sakit ini.
Nama ibu siapa? Senangnya ibu di panggil apa?.
Ny. H : Hani, panggil saja Bu Hani.
Perawat I (Ninda) : Bagaimana kabar ibu hari ini? apakah ibu sudah mandi?
Ny. H : Ya gini lah sus saya ditinggal kawin suami saya. Tidak, saya tidak mandi.
Perawat I (Ninda): Baiklah Bu, bagaimana kalau kita sekarang belajar tentang
kebersihan diri?, suster akan mengajari tentang SP1 masalah kebersihan diri.
Ny.H : Ngapain saya harus belajar kebersihan diri?
Perawat I (Ninda) : Iya, tadi kan ibu bilang kalau ibu belum mandi jadi kita belajar
SP1 tentang kebersihan diri. Bagaimana bu?
Ny.H : Yasudahlah tidak apa – apa.
Perawat I (Ninda) : Berapa lama bu mau belajar? Bagaimana kalau 15 menit?
Ny.H : Boleh, cepet ya sus.
Perawat I (Ninda) : Iya baik Bu Hani, Ibu mau belajar dimana? Bagaimana kalau di
taman depan kamar ibu?
Ny.H : Bolehlah, saya juga gerah disini.
Perawat Ninda dan Ny. H pun beranjak ke Taman depan kamar Ny.H.
Perawat I (Ninda) : Baiklah bu, sekaramg kita belajar SP 1 tentang menjaga
kebersihan diri ya bu.
Ny.H : (mengangguk)
Perawat I (Ninda) : Berapa kali ibu mandi dalam sehari?
Ny. H : Kan saya sudah bilang, saya tidak mandi.
Perawat I (Ninda) : Oh iya baik bu, menurut ibu apa kegunaan mandi?
Ny. H: Ya biar bersih lah sus.
Perawat I (Ninda):Iya benar sekali bu. Kalau keramas, berapa hari sekali ibu keramas.
Ny.H : Saya tidak keramas
Perawat I (Ninda): Mengapa ibu tidak melakukan keramas?
Ny.H : Karena saya tidak mandi jadi ya saya tidak keramas.
Perawat I (Ninda): Baiklah bu. Kalau gosok gigi, sehari berapa kali?
Ny.F : Tidak gosok gigi.
Perawat I (Ninda): Mengapa ibu tidak menggosok gigi?
Ny. H : Males sus.
Perawat I (Ninda): Baik kalau begitu kita ambil kesimpulan dari semua ya Bu Hani.
Apa alasan ibu sehingga tidak bisa merawat diri?
Ny.H : Ngapain saya merawat diri, suami saya sudah pergi sama wanita lain.
Perawat I (Ninda): Oh begitu, tapi ibu harus ingat ibu masih punya adik dan anak yang
sayang dengan ibu.
Ny.H : (Mengangguk)
Perawat I (Ninda): Menurut ibu apa manfaatnya kalau kita menjaga kebersihan diri?
Ny.H : Biar badan jadi bersih dan wangi, hmmmm. (sambil menghirup udara).
Perawat I (Ninda): Iya benar. Kira-kira tanda-tanda orang yang merawat diri dengan
baik seperti apa?
Ny.H : Badannya bersih, segar dan harum sus. Sudah saya bilang tadi.
Perawat I (Ninda): Kalau kita tidak teratur menjaga kebersihan diri masalah apa
menurut ibu yang bisa muncul?
Ny. H : Bisa gatal – gatal, badannya baud an juga kotor, hiiiii.
Perawat I (Ninda): Jadi, sekarang coba ibu sebutkan apa masalah yang ibu alami saat
ini!
Ny.H : Tidak mau mandi, tidak keramas dan tidak gosok gigi. Badan saya kotor dan
bau.
Perawat I (Ninda): Nah sekarang ibu sudah tau masalah yang ibu alami. Sekarang coba
sebutkan apa saja alat untuk menjaga kebersihan diri, seperti kalau kita mandi, cuci
rambut, gosok gigi apa saja yang disiapkan?
Ny. H : Baju ganti, gayung, handuk, sabun, shampoo, sikat gigi, odol sama sisir.
Perawat I (Ninda): Benar sekali, ibu perlu menyiapkan pakaian ganti, handuk, sabun
sikat gigi, pasta gigi, shampo serta sisir. Wah bagus sekali, ibu bisa menyebutkan
dengan benar. Sekarang cara berdandan atau merias diri .Dalam sehari, berapa kali ibu
berdandan?
Ny.H : Tidak dandan.
Perawat I (Ninda): Mengapa ibu tidak berdandan?
Ny.H : Buat apa dandan, tidak ada yang memuji lagi.
Perawat I (Ninda): Kan ada suster, adik dan anak ibu Hani, jadi ibu tidak perlu khawatir.
Coba ibu sebutkan manfaat dari berdandan!
Ny.H : Biar cantik dan rapi.
Perawat I (Ninda): Iya baik, selanjutnya apa saja yang diperlukan untuk berdandan?
Ny.H : Sisir, kaca sama bedak
Perawat I (Ninda): Iya benar sekali. Jadi, kesimpulannya apa masalah yang sedang ibu
alami?
Ny.H : Tidak mau dandan.
Perawat I (Ninda): Baiklan Bu Hani kita sudah bicara tentang kebersihan diri, mandi
dan keramas serta gosok gigi dan juga berdandan. Sekarang bisakah ibu cerita
bagaimana cara melakuakn mandi dan keramas serta gosok gigi dan juga berdandan.
Ny.H : Siram pakai air sampai rambut terus ambil shampoo, digosok di kepala terus
dibilas, lalu sabuni tubuh terus siram dengan air sampai bersih, sikat gigi pakai odol.
Lalu kumur-kumur. lalu keringkan pakai handuk.
Perawat I (Ninda): Ya benar. Saya bantu menambahi nanti ibu bisa coba berlatih
mempraktikkannya ya.
Ny. H : Ya.
Perawat I (Ninda): Pertama ibu bisa siram seluruh tubuh ibu termasuk rambut lalu
ambil shampo gosokkan pada kepala ibu sampai berbusa lalu bilas sampai
bersih.selanjutnya ambil sabun, gosokkan diseluruh tubuh secara merata lalu siram
dengan air sampai bersih, jangan lupa sikat gigi dengan diberi odol, giginya disikat
mulai dari arah atas ke bawah. Gosok seluruh gigi ibu mulai dari depan ke belakang.
Lalu kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu sampai bersih
lalu keringkan dengan handuk. Ibu bagus sekali melakukannya.
Selanjutnya ibu bisa pasang baju dan sisir rambutnya dengan baik, jika ibu ingin
memakai bedak ibu bisa member bedak di wajah ibu sampai merata.
Ny.H : (Mempraktikkan dengan simulasi).
Perawat I (Ninda): Ya baik sekali ibu, nanti jika ada jadwal mandi dan merawat ibu
harus melakukannya ya bu.
Ny.H : Ya suster.
Perawat I (Ninda): Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajr tentang pentingnya
kebersihan diri, dan merawat diri?.
Ny.H : Saya senang dan tertarik.
Perawat I (Ninda): Sekarang coba ibu ulangi lagi apa saja masalah yang ibu alami?
Ny.H : Tidak mau mandi, keramas, sikat gigi dan tidak mau dandan.
Perawat I (Ninda): Baik, lalu bagaimana cara menjaga kebersihan diri?
Ny. H : Harus mandi, keramas, gosok gigi sama dandan.
Perawat I (Ninda): Bagus sekali ibu sudah menjawabnya dengan benar. Nanti ibu
praktikkkan semua ya, tentunya suster akan selalu membantu ibu
Ny.H : Ya suster.
Perawat I (Ninda): Baik lah ibu jadi sekarang ibu sudah memahami masalah yang ibu
alami ya, bagaimana kalau besok belajar SP2 dengan teman saya suster Danik tentang
cara makan dan minum serta BAB dan BAK yang baik dan benar apakah ibu bersedia?
Ny.H : Ya boleh suster. Biar tambah pintar ya sus?.
Perawat I (Ninda): iya benar sekali Bu Hani. Ibu mau jam berapa? Bagaimana kalau
jam 11:00?.
Ny.H : Ya tidak apa – apa.
Perawat I (Ninda): Ibu maunya kita belajar dimana? Bagaimana kalau disini lagi?
Ny.H : iya suster.
Perawat I (Ninda): Baiklah bu besok teman saya suster Hurin akan kesini jam 11:00.
Kalau begitu saya permisi ya bu. Assalamualaikum.
Esok harinya suster Niwang memenuhi janjinya untuk hadir merawat Ny.H di taman
sesuai dengan kontrak yang telah dibuat Suster Ninda.
Perawat 2 : Assalamualaikum, selamat pagi ibu Hani, saya suster Niwang yang akan
merawat ibu hari ini sesuai yang sudah suster Ninda katakan. Bagaimana kabar ibu hari
ini? ibu terlihat lebih segar, apakah ibu sudah melakukan cara merawat diri yang sudah
suster Ninda ajarkan di SP1 kemarin?
Ny.H : Sudah, tapi saya belum keramas.
Perawat 2: Bagus sekali nanti perlu ditingkatkan lagi ya bu, sesuai yang suster Ninda
katakan kemarin, hari ini kita mau belajar apa bu?
Ny.H : Belajar SP 2 tentang makan dan minum sama BAB dan BAK.
Perawat 2 : Iya benar kita akan belajar SP2 yaitu cara melakukan makan dan minum
yang benar serta melakukan BAB dan BAK yang baik dan benar.Waktunya 15 menit
seperti kemarin ya bu.
Ny.H : Ya suster.
Perawat 2: Sekarang mari kita mulai belajar.
Ny.H : Mengangguk.
Perawat 2 : Berapa kali ibu makan sehari?
Ny.H : Tergantung suster kadang sekali kadang tidak makan, kadang makan tapi tidak
habis.
Perawat 2 : Kenapa ibu hanya makan 1 kali sehari, bahkan sampai tidak makan?
Ny.H : Tidak enak makan sus jadi saya malas makan.
Perawat 2 : Kira – kira apa dampak yang ditimbulkan jika hanya makan 1 kali sehari,
bahkan sampai tidak makan?
Ny. H : Ya kelaparan sus, kurang gizi jadi kurus.
Perawat 2 : Baiklah, kalau minum sehari berapa gelas bu?
Ny.H : Tidak menghitung sus, kadang minum sedikit kadang tidak minum.
Perawat 2 : Kenapa sedikit sekali bu?
Ny. H : Dibilangi saya males suster nggak enak buat makan dan minum.
Perawat 2: Oh begitu, jadi kira – kira apa dampaknya jika kita minum hanya sedikit?
Ny.H : Kehausan sus tenggorokannya kering.
Perawat 2 : Iya benar sekali. Jadi, apa masalah yang ibu alami saat ini?
Ny.H : Tidak mau makan dan tidak mau minum sus.
Perawat 2 : Iya benar, suster akan ajarkan ibu untuk mengatasi masalah makan dan
minum yang ibu alami ya bu.
Ny.H : Iya sus.
Perawat 2 : Sekarang, apa saja yang disiapkan untuk makan dan minum?
Ny.H : Ya makanan dan minumannya sus.
Perawat 2 : Iya benar sekali bu, jadi yang harus disiapkan adalah makanan dan
minuman serta peralatannya seperti piring, gelas dan sendok ya bu.
Ny.H : Ya sus benar.
Perawat 2 : Bagaimana cara makan dan minum yang baik menurut ibu?
Ny.H : Ya tinggal di makan sama di minum sus.
Perawat 2 : Iya benar bu, jadi kita harus makan makanan yang bergizi kemudian kita
makan perlahan – lahan, setelah makan dilanjutkan dengan minum agar tidak seret,
makan dan minum secara teratur dapat kesehatan dan memberikan tenaga sehingga kita
dapat melakukan aktifitas. Apakah ibu sudah paham?
Ny.H : Iya sus saya paham.
Perawat 2 : Baik sekarang kita belajar tentang BAB dan BAK ya. Ibu sudah BAB dan
BAK hari ini?
Ny.H : Sudah tadi pagi.
Perawat 2 : Berapa kali ibu BAB sehari? Kalau BAK berapa kali?
Ny.H : Ya nggak pasti lah sus
Perawat 2 : Dimana biasanya ibu BAB/BAK? Bagaimana membersihkannya?
Ny.H : Di kasur kalau tidak ya di dekat kasur.
Perawat 2 : Oh begitu, BAB dan BAK yang baik itu tempatnya dimana ya bu?
Ny.H : Di kamar mandi sus.
Perawat 2 : Oh iya benar sekali ibu, lalu mengapa ibu masih BAB dan BAK di tempat
tidur?
Ny.H : Males ke kamar mandi sus.
Perawat 2 : Jadi apa masalah yang ibu alami saat ini?
Ny.H : BAB dan BAK sembarangan sus.
Perawat 2 : Baiklah, suster akan ajarkan cara mengatasi masalah ibu ya bu.
Ny.H : Iya sus.
Perawat 2 : Nah kita tadi sudah belajar makan dan minum serta BAB dan BAK
Untuk makan dan minum, makanan dan minuman yang sudah ada diletakkan dalam
posisi yang nyaman, lalu ibu dapat menyendok makanannya secara perlahan, ibu bisa
menikmati makanannya sedikit demi sedikitt. Setelah selesai makan ibu bisa
mengambil minum dan meminumnya. Jika sudah letakkan peralatan makannya di meja
dengan rapi. Bagaimana bu apakah sudah paham?
Ny.H : Iya sus sudah paham.
Perawat 2 Baik bu bagus sekali, nanti siang saat waktu makan siang dilakukan ya bu.
Ny.H : (Mengangguk dengan semangat)
Perawat 2 : Sekarang kita belajar BAB dan BAK yang baik dan benar. Jika ingin BAB
atau BAK segera ke toilet tempat untuk BAB dan BAK, lalu ibu harus melepas celana
setelah itu bisa BAB dan BAK didalam closet yang ada di kamar mandi, setelah BAB
dan BAK jangan lupa untuk membersihkan diri agar kotorannya hilang dan bersih. Jika
sudah ibu bisa memakai celana ibu kembali dan ibu bisa kembali ke kamar, bagaimana
bu?
Ny.H: Iya saya bisa sus.
Perawat 2 : Iya, Pintar sekali ibu sudah memahami apa yang saya ajarkan. Nanti di
praktikkan ya bu, tidak boleh BAB dan BAK di tempat tidur lagi ya Bu Hani.
Ny.H : Baik sus saya praktekkan. Saya tidak akan mengulangi BAB dan BAK di tempat
tidur lagi.
Perawat 2 : Iya bagus sekali. Bagaimana perasaan ibu setelah kita belajr tentang makan
dan minum serta BAB dan BAK?
Ny.H : Senang suster, saya bisa belajar dengan baik.
Perawat 2 : Sekarang coba ibu ulangi lagi apa saja masalah yang ibu alami? .
Ny.H : Tidak mau makan dan minum serta BAB dan BAK di tempat tidur.
Perawat 2 Baik sekali. Sekarang coba sebutkan apa saja alat untuk makan dan minum?
Bagaimana caranya?
Ny.H : Ada makanan dan minuman, piring sendok dan gelas. Caranya, makanan dan
minuman yang sudah ada diletakkan dalam posisi yang nyaman, lalu disendok
makanannya pelan pelan , terus menikmati makanannya sedikit demi sedikit. Setelah
selesai makan bisa mengambil minum dan meminumnya. Jika sudah letakkan peralatan
makannya di meja dengan rapi.
Perawat 2 : Bagus sekli. Lalu dimana tempat yang benar jika kita ingin BAB dan BAK?
bagaimana cara BAB dan BAK yang baik?
Ny.H : Jika ingin BAB atau BAK segera ke toilet tempat untuk BAB dan BAK, lalu ibu
lepas celana setelah itu bisa BAB dan BAK didalam closet yang ada di kamar mandi,
setelah BAB dan BAK harus membersihkan diri agar kotorannya hilang dan bersih.
Jika sudah, bisa memakai celana kembali dan bisa kembali ke kamar.
Perawat 2 : Wah baik sekali ibu, ibu sudah menjawabnya dengan benar. Nanti ibu
praktikkkan semua ya, tentunya baik saya maupun suster Ninda akan selalu membantu
ibu.
Ny.H : iya suster.
Perawat 2 : Baiklah ibu jadi sekarang ibu sudah memahami masalah yang ibu alami ya,
bagaimana kalau mulai besok kita melakukan semua yang sudah suster ajarkan secara
teratur dan melakukan evaluasi. Apakah ibu bersedia?
Ny.H : Belajar lagi ya suster. Iya suster saya bersedia.
Perawat 2 : Baiklah besok kita melakukannya sesuai jadwal yang sudah ditetapkan di
rumah sakit ya bu.
Ny.H : (mengangguk dengan antusias).
Perawat 2 : Terimakasih bu, sampai jumpa lagi. Assalammualaikum.
Siang hari perawat beserta dokter bertemu dengan keluarga pasien untuk
membicarakan kondisi pasien serta melatih keluarga agar dapat ikut merawat pasien.
Dalam hal ini perawat dan dokter beserta keluarga mendiskusikan masalah yang
dihadapi keluarga dalam merawat pasien di rumah, menjelaskan tentang definisi defisit
perawatan diri, tanda – tanda defisit perawatan diri serta cara merawat pasien dengan
defisit perawatan diri, mendemonstrasikan cara merawat pasien dengan deficit
perawatan diri dan member kesempatan pada keluarga untuk mempraktikkan cara
merawat pasien.
Dokter : Assalamualaikum, selamat pagi ibu… perkenalkan nama saya dokter Eldha.
Saya dokter yang dinas di ruangan flamboyan ini. Hari ini saya dinas pagi dari jam
07:00 pagi sampai jam 14:00 siang. Dan ini adalah rekan saya suster Ninda dan suster
Niwang yang akan merawat kakak ibu selama di rumah sakit ini. Nama ibu, ibu siapa?
Fatimmah : Iya saya Ibu Fatimmah adik Bu Hani.
Zuvita : Nama saya Zuvita, saya anak dari Bu Hani.
Dokter : Oh begitu baiklah. Bagaimana kabar ibu dan adik hari ini?.
Fatimmah : Alhamdulillah baik dokter.
Dokter : Baiklah Bu, bagaimana kalau kita sekarang bercakap – cakap tentang kondisi
dan cara merawat Ny.H ?.
Fatimmah: Iya dok, saya ingin kakak saya cepat sembuh.
Dokter : Bagaimana kalau kita bicara selama 30 menit?
Fatimmah : Iya dok tidak apa – apa.
Zuvita: Sembuhkan ibu saya ya dokter.
Dokter : Iya kami akan mengusahakan. Setelah ini akan dijelaskan oleh suster Ninda
dan suster Danik tentang cara perawatan Bu Hani.
Fatimmah: Baik Dokter.
Perawat 1( Ninda) : Baik saya mulai ya bu. Apa yang ibu ketahui tentang masalah Ny.
H?
Fatimmah : Kakak saya mengalami depresi, terlihat lesu dan kotor, tidak mau makan,
mandi dan juga sering BAB dan BAK sembarangan.
Perawat 1(Ninda) : Ya benar ibu, Ny. H memang terlihat lesu dan kotor, tidak mau
makan, mandi dan juga sering BAB dan BAK sembarangan, dengan kata lain adik ibu
dan ibu mengalami masalah defisit perawatan diri sehingga tidak mampu untuk
merawat dirinya dengan baik, hal ini tentunya akan memberikan dambu yang kurang
baik bagi kesehatan Ny. H dan menimbulkan ketidaknyamanan orang – orang
disekitarnya. Sampai disini ibu dan ibu sudah memahami tentang defisit perawatan
diri?
Fatimmah : Iya sus kami mengerti.
Zuvita : Lalu apa yang harus kami lakukan sus?
Perawat 1 (Ninda) : Setelah kita mengerti masalah Ny. H, sebelum menjadi
permasalahan yang lebih serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik
kepada Ny. H.
Fatimmah : Baik suster.
Perawat 1(Ninda) : Kira – kira hal apa saja yang dapat dilakukan Ny.H untuk mengatasi
masalah deficit perawatan diri ini?
Fatimmah : Bu Hani harus belajar cara mandi, keramas, gosok gigi, berdandan, cara
makan dan minum serta cara BAB dan BAK yang benar.
Perawat 1(Ninda) : Iya benar sekali, Ny.H sudah belajar cara mandi, keramas, gosok
gigi, berdandan, cara makan dan minum serta cara BAB dan BAK yang benar. Ny.H
sudah belajar kapan waktu untuk melakukan hal tersebut. Untuk itu, ibu dapat
mengingatkan Ny.H untuk melakukan kegiatan tersebut sesuai dengan waktunya.
Tolong ibu bantu meyiapkan alat-alatnya ya bu. Dan jangan lupa memberikan pujian
agar Ny.H selalu termotivasi untuk melakukannya. Ajak pula Ny.H untuk
mengevaluasi diri, kegiatan apa yang telah dilakukan.
Fatimmah : Oh iya sus baik nanti akan kami praktikkan.
Perawat 1 : Selain itu, bila Ny.H sudah tidak lagi di rawat di RS, ibu tetap perlu
memantau perkembangan Ny.H. Jika masalah defisit perawatan diri muncul lagi pada
Ny. H secara berkelanjutan ibu bisa membawanya kembali ke RS.
Fatimmah : (Mengangguk dan mengerti)
Zuvita : Iya sus semoga ibu saya lekas sehat sus.
Perawat 2 : Nah ibu sudah tau cara mengajari Ny.H untuk merawat diri, sekarang
bagaimana kalau kita belajar memberi pujian dan mengevaluasi kegiatan yang
dilakukan oleh Ny.H.
Fatimmah : Baik suster, mohon bimbingannya sus.
Zuvita : Tolong ajarkan kita bagaimana caranya sus.
Perawat 2 : Temui Ny.H dan tanyakan kegiatan merawat diri apa yang sudah dilakukan
oleh Ny. H setelah itu beri pujian jika Ny.H jika sudah melakukannya dan bantu untuk
mengevaluasi diri : seperti Bagus sekali Ny. H kamu sudah bisa mandi dan berdandan,
Ny.H kamu sudah bisa melakukan apa saja? Silahkan ibu coba
Fatimmah : Bagus sekali Bu H kamu sudah bisa mandi dan berdandan, Bu H kamu
sudah bisa melakukan apa saja?
Perawat 2 : Bagus, coba ibu dan ibu praktikkan setelah ini.
Fatimmah : Baik sus akan kami praktikkan.
Perawat 2 : Nah sekarang bagaimana perasaan ibu setelah melakukan percakapan ini?
Fatimmah : Iya saya senang bisa dapat ilmunya untuk merawat kakak saya.
Perawat 2 : Sekarang dapatkah ibu jelaskan kembali masalah yang dihadapi oleh Ny.H
dan bagaimana cara merawatnya?”
Fatimmah: Iya kakak saya mengalami masalah defisit perawatan diri, kami dari
keluarganya harus merawat dan mengingatkan kegiatan Ny.H dan jangan lupa memberi
pujian.
Perawat 2 : Bagus sekali, ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap kali ibu
kemari bisa melakukan hal tersebut. Nanti di rumah juga demikian.
Fatimmah: Iya baik sus nanti kami akan mempraktikkannya.
Dokter (Eldha) : Oh iya bu ini ada sedikit tambahan dari saya, karena Ny.H masih
dalam kondisi depresi nanti ibu bisa memberikan obat antidepresan, nanti ibu bisa
menebus resepnya di apotik.
Fatimmah: Baik dok, nanti akan saya tebus resepnya.
Dokter (Eldha) : Bagaimana kalau kita bertemu 3 hari lagi untuk latihan langsung
dengan Ny.H beserta suster Ninda dan suster Danik?
Fatimmah : Baik dokter.
Dokter : Jam berapa ibu bisa datang kemari?
Fatimmah: Mungkin jam 2 saya setelah keponakan saya sudah pulang sekolah.
Dokter (Eldha) : Baik saya tunggu, terimakasih dan sampai jumpa kembali,
Assalammualaikum.
Fatimmah : Iya dokter suster terimakasih banyak. Waalaikumsalam.