Kaki Bengkak
Kaki Bengkak
Kaki Bengkak
Kelompok 1A
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
MAKASSAR
2013
SISTEM MEKANISME DASAR PENYAKIT (BMD)
SKENARIO 2
Seven Jump
B. Kalimat Kunci
1. Wanita 50 tahun
2. Sesak nafas sejak 2 hari lalu dan bertambah berat
3. Kedua kakibengkak dan berat kalau berjalan sejak 3 bulan lalu
4. Tidak pernah mengeluh demam
C. Pertanyaan
1. Apa yang menyebabkan bengkak pada kedua kaki pasien ?
2. Apa yang menyebabkan sesak nafas pasien bertambah berat?
3. Apa hubungan sesak nafas dan bengkak pada kaki
4. Mengapa pasien tidak mengalami demam?
Jawaban
D. LEARNING OBJECTIVE
1. Menjelaskan etiologi dan patomekanisme edema, sesak nafas,
dan demam
2. Mengetahui keseimbangan elektrolit dan cairan tubuh
3. Menjelaskan anatomi, histologi dan biokoma organ yang terkait
4. Menjelaskan parasit yang menyebabkan kaki bengkak
5. Menjelaskan penyakit-penyakit yang menyebabkan kaki
bengkak
Pembahasan Patomekanismenya
c. Etiologi Demam
1. Ada peradangan, ada bakteri
2. Keadaan lingkungan
Pirogen estrogen
Sitokin
OVLT, area preoptik melalui serabut aferen
Sel kupffer dihati Kel. Sel noradrenalin PGE2
Penyebab infeksi
1. Parasit
2. Bakteri
3. Virus
4. Jamur
1. Neoplasam
2. Nekrosis jaringan
3. Kelainan kolagen vaskuler
4. Emboli paru/ trombosit vena dalam
5. Obat, metabolisme
6. INFEKSI
Infeksi Riketsia,
Infeksi Piogenik Infeksi bakteri Sistemik Chlamydia, dan
Mikoplsama
Appendicitis Bartonellosis Rickettsial infections
Cat-scratch disease Brucellosis Anaplasmosis
Human Trichinosis
immunodeficiency virus
infection
Lymphocytic
choriomeningitis
Kawasaki’s disease
(mucocutaneous lymph
node syndrome)
Kikuchi’s necrotizing
lymphadenitis
NON INFEKSI
Collagen Penyakit Metabolik Dan
Neoplasma
Vascular/Hypersensitivity Bawaan
Diseases
Ganas Adult Still’s disease Adrenal insufficiency
Postmyocardial infarction
syndrome
Recurrent pulmonary
emboli
Tissue infarction/necrosis
Demam buatan
Pembahasan
30
20
Plasma 5%
1. Ginjal
Ginjal merupakan organ yang memiliki peran cukup besar dalam
pengaturan kebutuhan cairan dan elektrolit. Hal ini terlihat pada
fungsi ginjal, yakni sebagai pengatur air, pengatur konsentrasi
garam dalam darah. pengatur keseimbangan asam-basa darah,
dan ekskresi bahan buangan atau kelebihan garam.
2. Kulit
Kulit merupakan bagian penting dalam pengaturan cairan yang
terkait dengan proses pengaturan panas. Proses ini diatur oleh
pusat pengatur panas yang disarafi oleh vasomotorik dengan
kemanpuan mengendalikan arteriol kutan dengan cara vasodilatasi
dan vasouonstriksi. Proses pelepasan panas dapat dilakukan
dengan cara penguapan. Jumlah keringat yang dikeluarkan
tergantung pada banyaknya darah yang mengalir melalui pembuluh
darah dalam kulit. Proses pelepasan panas lainya dilakukan melalui
cara pemancaran yaitu dengan melepaskan panas ke udara
sekitarnya. Cara tersebut berupa cara konduksi, yaitu pengalihan
panas ke benda yang disentuh dan cara konveksi, yaitu dengan
mengalirkan udara yang telah panas ke permukaan yang lebih
dingin.
3. Paru
Organ paru berperan dalam pengeluaran cairan dengan
menghasilkan insensible water loss kurang lebih 400 ml/hari.
Proses pengeluaran cairan terkait dengan respons akibat
perubahan terhadap upaya kemampuan bernapas.
4. Gastrointestinal
Gastrointestinal merupakan organ saluran pencernaan _yang
berperan dalam mengeluarkan cairan melalui proses penyerapan
dan pengeluaran air. Dalam kondisi normal, cairan yang hilang
dalam sistem ini sekitar 100-200 ml/ hari.
5. Sistem Endokrin
a. ADH
Hormon ini memiliki peran dalam meningkatkan reabsorpsi air
sehingga dapat mengendalikan keseimbangan air dalam tubuh.
Hormon ini dibentuk oleh hipotalamus yang ada di hipofisis
posterior yang mensekresi ADH dengan meningkatkan osmolaritas
dan menurunkan cairan ekstrasel.
b. Aldosteron
Hormon ini berfungsi pada absorbsi natrium yang disekresi oleh
kelenjar adrenal di tubulus ginjal. Proses pengeluaran aldosteron ini
diatur oleh adanya perubahan konsentrasi kalium, natrium, dan
sistem angiotensin renin.
c. Prostaglandin
Prostagladin merupakan asam lemak yang ada pada jaringan yang
berlungsi merespons radang, pengendalian tekanan darah,
kontraksi uterus, dan pengaturan pergerakan gastrointestinal. Pada
ginjal, asam lemak ini berperan dalam mengatur sirkulasi ginjal.
d. Gukokortikoid
Hormon ini berfungsi mengatur peningkatan reabsorpsi natrium dan
air yang menyebabkan volume darah meningkat sehingga terjadi
retensi natrium.
2. Osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan zat ke larutan lain melalui
membran semipermeabel biasanya terjadi dari larutan dengan
konsentrasi yang kurang pekat ke larutan dengan konsentrasi lebih
pekat. Solut adalah zat pelarut, sedang solven adalah larutannya.
Air merupakan solven, sedang garam adalah solut. Proses osmosis
ini penting dalam pengaturan keseimbangan cairan ekstra dan
intrasel.
3. Transpor Aktif
Proses perpindahan cairan tubuh dapat menggunakan mekanisme
transpor aktif. Transpor aktif merupakan gerak zat yang akan
berdifusi dan berosmosis. Proses ini penting untuk
mempertahankan natrium dalam cairan intra dan ekstrasel.
Ginjal
Anatomi
Histologi
Biokimia
Fisiologi
Jantung
Anatomi
Histologi
Fisiologi
Paru-paru
Anatomi
Histologi
Biokimia
Fisiologi
Hepar
Anatomi
Histologi
Biokimia
Fisiologi
Parasit yang menyebabkan kaki bengkak
Wuchereria bancrofti
Brugia malayi
Brugia timori
Menjelaskan penyakit-penyakit yang menyebabkan kaki bengkak