Laporan Fitokimia Fix
Laporan Fitokimia Fix
Laporan Fitokimia Fix
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
obat, dari sekian ribu tanaman obat tersebut, masih banyak sekali tanaman
tersebut adalah tanaman singkong atau ketela pohon atau ubi kayu, atau
1
Singkong banyak di tanam di daerahdaerah berlahan kering dengan sistem
2
kanker.Rutin dapat membantu mencegah aterogenesis dan mengurangi
rutin sebagai bahan baku dalam jumlah yang cukup. Daun singkong
sehingga diharapkan rutin dapat menjadi salah satu produk unggulan dari
yang mudah untuk ditanam, murah dan mudah didapatkan daunnya dalam
jumlah banyak.
pada daun muda dibanding daun tua. Daun muda memiliki warna lebih hijau
muda, ukuran lebih kecil, lembar daun lebih tipis, tangkai kecil dan daun
berada pada pucuk batang 30-50cm ke bawah, sedang daun tua memiliki
warna hijau tua, lembar daun tebal, tangkai lebih besar, dan daun berada
sekitar 50 cm ke bawah dari pucuk daun. Isolasi rutin dari daun singkong
Penelitian ini menggunakan daun tua, sehingga sampel dapat diambil setiap
bulan.
angin muson barat dan angin muson timur. Dari bulan Oktober hingga
April, angin bertiup dari arah Utara Barat Laut membawa banyak uap
3
air dan hujan di kawasan Indonesia (musim penghujan), dari April hingga
Oktober angin bertiup dari Selatan Tenggara kering, membawa sedikit uap
baku adalah masa panen (Gunawan dan Mulyani, 2004). Cahaya akan
musim atau iklim ini diduga akan mempengaruhi kadar rutin pada daun
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
benzene yang dihubungkan oleh tiga atom karbon yang dapat atau tidak
gula tadi disebut aglikon. Hampir lebih dari 500 aglikon dan kurang
mendidih, larut dalam piridin, formamide dan larutan alkali, tetapi sukar larut
dalam alkohol, aseton, dan etil asetat, serta tak larut dalam kloroform,
5
Gambar 1. Struktur Kimia rutin
ekstremitas bawah (Ghica & Brett, 2004), dan juga berfungsi sebagai
Kingdom : Plantae
6
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
(Rukmana, 1994).
7
1.1.3 Kegunaan tanaman
(Sudaryanto, 1994)
2.2 Penyarian
semula berada dalam sel, ditarik oleh cairan penyari sehingga zat aktif
8
baik bila permukaan serbuk simplisianya yang bersentuhan dengan penyari
(Densitometri)
berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam
kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3) (Gandjar & Rohman,
2007). Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah yang paling cocok untuk
yang sangat sedikit (kira-kira 0,1 g), kebutuhan ruangan minimum, dan
9
flavonoid pada prinsipnya sama dengan yang digunakan untuk
(4 : 1 : 5)
asetat (1 : 18 : 1)
10
Silika Etil asetat : piridin : air :
methanol (80 : 20 : 10 :
5) (untuk flavon C
glikosida)
(18 : 1 :1 )
As.asetat (36 : 9 : 5 )
termetilasi)
11
elektromagnetik dengan analit yang merupakan noda pada
Suharman, 1995).
asam nukleat dan protein dari prekusornya seperti karbohidrat dan asam
12
jenis atau kelompok jenis organisme tertentu.Ciri spesifik metabolit sekunder :
merupakan sumber daya hayati dan sekaligus gudang senyawa kimia baik
2001).
13
penyinaran, kualitas cahaya dan intensitas cahaya (Anonim, 2011). Faktor
iklim termasuk suhu udara, sinar matahari, kelembaban udara dan angin,
(Mila, 2009).
14
BAB III
PROSEDUR PEKERJAAN
3.1.1 Alat
Botol Maserasi
Erlenmeyer
Corong
Spatel
Hot Plate/Waterbath
Rotary Evaporator
Pipet Kapiler
3.1.2 Bahan
Metanol
Karbon Aktif
Kapas
Kertas Saring
N-Heksan
Kloroform
15
Plat KLT
Vanilin Sulfat
5. Endapan dimaserasi dengan metanol 250 ml. Jika perlu dipanaskan dan
7. Lakukan rekristalisasi
9. Cek KLT senyawa hasil isolasi dengan fase diam kertas saring, fase
gerak Butanol: Asam Aseatat:Air (4:1:5). Liat fse diam di bawah sinau
16
BAB IV
4.1 Hasil
Randamen rutin
Diket:
Rumus randemen:
270 mg
× 100%
1000 mg
= 27%
Analisis Kualitatif
a) Sistem KLT I
Jarak migrasi : 8 cm
17
b) Sistem KLT II
Fase gerak : n-
Deteksi
sitroborat
18
Analisis Kuantitatif
19
b) Perhitungan Kadar
Keterangan:
20
Kadar Rata-Rata Kadar Flavonoid Total terhadap Pembanding
21
4.2 Pembahasan
flavonoid.
22
O (molekulgula berikatan dengan O-aglikon). Rutin daun singkong (satu zat
aktif) sebagai bahan obat-obatan dan kosmetik, serta jadi zat pengatur
tumbuh tanaman.
Kingdom : Plantae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Manihot
sebanyak 1Kg dikutil dan dirajang, kemudian direbus sealam satu jam. Setelah
selesai direbus, saring hasil rebusan yaitu daun singkong selagi panas,
kemudain diamkan selama tiga hari sampai terbentuk endapan. Jika endapan
telah terbentuk, pisahkanlah antara endapan dengan air hasil endapan yang
berada pada bagian atas. Hasil dari endapan dipindahkan ke dalam botol infus.
23
Selanjutnya tambahkan metanol pada hasil endapan untuk dilakukan
maserasi selama tiga kali dalam kurun waktu ± 15 menit dengan pemanasan di
water bath sambil diaduk sampai homogen antara endapan dengan pelarut.
Jika telah selesai, diamkanlah beberapa waktu untuk sampai dapat dipisahkan
dalam wadah botol infus lain, dan untuk endapan kembali dilakukan maserasi
24
itu direfluksselama 1 jam. Hal ini dilakukan untuk menyempurnakan reaksi.
nya lalusisihkan. Penggojogan tidak boleh terlalu kuat karena methanol yang
masih tersisadapat membentuk emulsi dengan eter. Sedangkan fase air nya
ditambah eter lagi,disari lagi hingga diperoleh lagi fase eter dan fase air. Fase
kuersetin. Fase air yang diperolehdari partisi tadi diuapkan dengan pemanasan
metodekromatografi lapistipis.
sistem pertama menggunakan fase gerak asam asetat 15%, sedangkan sistem k
bersifatlebih polar karena mengandung air lebih banyak dari sistem dua.
sitroborat.
25
Karena sistem satu bersifat polar, maka sistem ini digunakan
untukmenganalisis rutin yg bersifat polar. Rutin yang polar akan terelusi oleh
fasegeraknya, sedangkan senyawa non polar akan tertahan pada fase diam
adanya bercakdengan Rf 0,06; 0,26; dan 0,53 pada UV254 dan UV366 baik
Kedua sampel ini tidak terelusi, halini menunjukan bahwa kedua totolan
bersifat nonpolar karena tidak terelusi oleh fasegerak yang bersifat polar.Hasil
tidak ada bercak elusi yang timbul, hal ini tentu saja terjadi karena sampelB1
aglikon(kuersetin), eter tidak mampu menyari rutin yang bersifat polar. Pada
26
beberapa bercak. Bercak yang bersifat polar akan sulit terelusi (Rf kecil)
Pada sampel A ditemukan bercak pada Rf 0,19 dan0,34 pada sinar tampak dan
Pada sampel B1 ditemukan bercak pada Rf 0,66 dan 0,98. Rf yang besarini
yangdiduga sebagai kuersetin. Hal ini sesuai dengan teori bahwa sampel B1
0,38 (Rf rendah) dan pada Rf 0,58; 0,66 ; 0,98 (Rf tinggi). Hal ini
Dilihat dari warna pada bercak elusi sistem satu dibanding sistem dua,
bercak pada sistem dua akan berwarna lebih terang dibandingkanpada sistem s
atu. Hal initerjadi karena pada sistem dua, senyawa yang terelusi adalah
27
Kemudian dilakukan analisis secara kuantitatif dengan menghitung
pohon. Larutan uji B1 dipipet 500 µLditambah methanol 1,5 mL pada tabung
avonoid total. Dari percobaan isolasi flavonoid dari daun ketela pohon ini dida
sempurnamenjadi kuersetin.
28
BAB V
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
sesuai prosedur yang telah ditetapkan agar tidak terjadi kesalahan yang
29
DAFTAR PUSTAKA
stry Of
ISSN 2008-4978.
2013.
Kromatografi,7-
30
25, diterjemahkan oleh Padmawinata,K. Bandung:ITB
Pelaksana-
FMIPA. Jakarta:UI
Vol.
Hal:425-456.
isis
m,
31
Markham, K.R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Bandung:
ITB.
Springer
32
LAMPIRAN
Skema Kerja
Direbus 1 jam
↓
Saring, ambil endapan
↓
maserasi dengan etanol
etanol
↓
filtrat dirotary
↓
Hitung randemen
33
↓
Uji KLT
Gambar
34
OBJEK II ISOLASI TRITERPENOID DARI DAUN PEGAGAN
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
tanaman pegagan yang dianggap sebagai rumput liar ternyata digunakan oleh
campak, wasir, darah tinggi dan penambah daya ingat (Besung, 2009: 115).
dan antibakteri. Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Jagtap dkk (2002) yang
35
menunjukkan bahwa aktivitas antimikroba ekstrak etanol pegagan merupakan
ekstrak yang paling aktif dibandingkan ekstrak petroleum eter dan ekstrak air.
Indonesia adalah salah satu negara yang dikenal dengan alamnya yang
didukung oleh bukti-bukti ilmiah adanya manfaat klinik obat serta keamanan
tanaman obat yang memiliki banyak manfaat, sehingga menarik perhatian para
baru yang berasal dari alam. Sejauh ini bukti ilmiah efek herba pegagan
hati atau liver, bisul, darah tinggi, penambah daya ingat, campak, amandel,
sakit perut dan kurang nafsu makan. Penelitian tentang tanaman obat di
36
alternatif yang berkhasiat sebagai antipiretik yang berguna bagi perkembangan
tanaman.
Herba pegagan atau Centella asiatica (L.) Urban merupakan salah satu
industri obat alami, baik sebagai penyusun ramuan maupun sebagai bahan
perkebunan, tepi jalan, pematang sawah ataupun di ladang yang agak basah
(Dalimartha, 2006).
obat dan gizi dengan komponen biologi aktif triterpen saponin (Loiseau dan
al, 2005).
37
megaterium, Bacillus subtilis, Staphylococcus 2 aureus, danSarcinalutea) dan
parahemolyticus) (Ullah et al, 2009). Karies gigi atau gigi berlubang adalah
suatu penyakit pada jaringan keras gigi yang ditandai oleh rusaknya email dan
karies sebesar 46,5% dan yang mempunyai pengalaman karies sebesar 72,1%.
yang terdapat pada plak gigi dan merupakan bakteri utama penyebab
terjadinya karies. Plak adalah suatu masa padat yang merupakan kumpulan
bakteri yang tidak terkalsifikasi, melekat erat pada permukaan gigi, tahan
38
seluruh mineral dari jaringan keras gigi yang diikuti oleh kerusakan bahan
organik gigi karena terlarut dalam asam sehingga terjadi karies gigi (Dharsono
dkk, 2013). 3 Penderita karies pada umumnya datang ke dokter gigi setelah
merasakan sakit berdenyut pada giginya dan sakit bila diperiksa dengan cara
39
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Klasifikasi
Berdasarkantaksonomi,tumbuhanUsnea
spLinn.dapatdiklasifikasikansebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Filum : Ascomycotina
Kelas : Ascolichens
Ordo : Lecanorales
Famili : Parmeliaceae
Genus : Usnea
Species : Usnea sp
40
Pegagan (Aceh), pegago (Minangkabau), daun kaki kuda (Melayu),
dogauke/gogauke/sandanan (Irian).
dan beruas, serta menjalar hingga mencapai satu meter. Pada tiap ruas
dan akar berwarna putih, dengan rimpang pendek dan stolon yang
antara 5–8,7 untuk tanaman induk dan 2–5 daun pada anakannya
panjang 1-1,5 mm, lebar sampai 0,75 mm. buah pipih lebar lebih
41
kurang 7 mm dantinggi lebih kurang 3mm, bertekuk dua, jelas
keluar akar dan tunas yang akan tumbuh menjadi tanaman baru.
(L.) Urban.) juga dapat digunakan untuk mengobati sakit perut, batuk,
42
saponin. Triterpenoid saponin meliputi asiatic acid, madecassoside,
antioksidan sebagai penangkap radikal bebas yang dapat mematikan sel – sel
juga berperan berkhasiat anti lepra (kusta). Secara umum, pegagan berkasiat
Zat vellarine yang ada pada herba pegagan memberikan rasa pahit.
Selain itu garam – garam mineral sebagai pembentuk sel darah merah (zat
43
besi) yang berfungsi dalam mylenisasi otak dan peningkatan daya konsentrasi.
Menurut penilitian yang dilakukan di Afrika oleh salah satu Mahasiswi IPB
saponin molekul
Asiaticoside C48H78O19
H O-glu-glu- 958
rham
Madecassoside C48H78O20
OH O-glu-glu- 974
44
rham
Madecassic C30H48O6
OH OH 504
acid
2.3 Kegunaan
Berikut ini adalah hasil dari beberapa penelitian yang telah dilakukan
45
meningkatkan hormon testosterone dengan cara meminimalkan koversi
yang larut dalam etilasetat daun pegagan dapat berefek pada penurunan
sediaan herba secara iv maupun enteral pada anjing dapat berefek pada
bakar; dalam bentuk sediaan krim dan jeli mempunyai stabilitas yang relatif
baik dibandingkan dalam bentuk salep. Minyak atsiri daun : berefek pada
Urb.
46
2.4.1 Farmakologi klinik
dapat sembuh total dan 5 pasien yang lain terjadi pengurangan besar
dengan tukak peptik dan tukak duodenum yang diberi ekstrak Centella
secara topikal.
2.4.3 Kontraindikasi
47
2.4.4 Toksisitas
darah, disentri, sakit perut, radang usus, batuk, sariawan, sebagai kompres
lepra dan gangguan pembuluh darah vena; di samping itu semua bagian
ekstraknya untuk dibuat kapsul atau diolah menjadi krem, salep, obat
48
BAB III
PROSEDUR KERJA
3.1.1 Alat
Botol maserasi
Rotary evaporator
Erlenmeyer
Beker glass
Botol infus
Corong
Penangas air
Spatula
Blender
3.1.2 Bahan
Kertas saring
Methanol
Norit
Kapas
Plat KLT
49
Kloroform
haluskan
ekstrak tritepenoid:
kloroform-heksan (1:4)
50
b. Siapkan KLT 2X7 cm. beri garis bawah dan atas lalu
51
BAB IV
4.1 Hasil
berat ekstrak
𝑅𝑎𝑛𝑑𝑒𝑚𝑒𝑛 𝑒𝑘𝑠𝑡𝑟𝑎𝑘 = × 100%
𝑏𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑎𝑤𝑎𝑙
10,8447 𝑔𝑟𝑎𝑚
= × 100%
80 𝑔𝑟𝑎𝑚
= 13,555%
52
4.2 Pembahasan
Dari hasil isolasi triterpenoid dari daun pegagan hal yang pertama kali
dikeringkan dari kotoran yang menempel pada daun pegagan tersebut. Jika
setelah bersih maka daun pegagan dicuci untuk membersihkan apakah ada
tanah atau pengotor lain yang masih menempel. Untuk isolasi daun pegagan,
sampel yang kita gunakan adalah daun pegagan yang kering. Jadi sampel
harus kita keringkan dengan bantuan sinar matahari tetapi dengan cara
karena masih dalam ukuran besar, sehingga harus kita perkecilkan atau
Maserasi adalah salah satu jenis metoda ekstraksi dengan sistem tanpa
pemanasan atau dikenal dengan istilah ekstraksi dingin, jadi pada metoda ini
53
yang tidak tahan panas ataupun tahan panas . Maserasi merupakan cara
simplisia dalam cairan penyari yang sesuai selama tiga hari pada temperatur
kamar, terlindung dari cahaya, cairan penyari akan masuk ke dalam sel
melewati dinding sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan konsentrasi
antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang konsentrasinya
tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan penyari dengan konsentrasi
dengan cara merendam serbuk simplisia dalam cairan penyari selama beberapa
54
Salah satu kandungan kimia yang terkandung dalam daun pegagan
asiatica (L) Urban) yang digunakan adalah bagian daunnya yang telah disortir
terlebih dahulu. Daun pegagan (Centella asiatica (L) Urban) yang digunakan
merupakan daun yang telah kering. Tujuan digunakan daun yang telah kering
karena metode ini lebih sederhana, hanya dengan perendaman selama tiga hari
lalu disaring dan digabungkan dari ketiga hasil maserasi tersebut kedalam
botol infus besar. Selain itu sampel yang digunakan dalam jumlah yang
merupakan pelarut yang universal yang bisa melarutkan semua senyawa yang
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi
uap. Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan
terdiri dari tiga bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana
cairan mendidih lalu menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari
55
atau ke peralatan lainnya. maserat yang didapatkan tambahkan norit atau arang
jerap yang bertujuan untuk menghilangkan klorofil yang terdapat pada daun
Norit yang digunakan adalah norit yang sudah diaktifkan didalam oven
diberikan norit maka diaduk hasil sampel tersebut dengan menggunakan spatel
menyebabkan botol pecah. Ini disebabkan karena sifat methanol atau pelarut
dengan norit yang sudah ditambahkan. Apabila larutan tersebut belum jernih
maka perlu diulangi proses ini dengan cara dan perbandingan yang sama.
larutan yang jernih. Karena apabila masih hijau maka akan susah untuk proses
56
Proses selanjutnya adalah pengkristalisasi,Kristalisasi adalah proses
atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga merupakan
massa (mass transfer) dari suat zat terlarut (solute) dari cairan larutan ke fase
kristal padat.
senyawa yang di dapatkan sebanyak 13,555% dan dilakukan pula uji titik
0
lebur yang diperoleh 121 C. Rendemen adalah perbandingan jumlah
minyak asiri yang dihasilkan semakin benyak. Karena nilai rendemen dari
menguap. besarnya titik lebur suatu zat padat dipengaruhi oleh Bentuk dan
sifat ikatan atom-atom sehingga dapat juga digunakan sebagai jalan untuk
mengetahui kemurnian suatu zat. Apabila suatu zat padat tercampur oleh
bahan pengotor, maka tentu saja akan mempengaruhi besarnya titik lebur zat
murni.
57
Dalam bidang farmasi, suatu senyawa obat murni dapat ditentukan
kemurniannya salah satunya dengan jalan penentuan titik leburnya. Selain itu
penentuan titik lebur dari suatu bahan obat juga digunakan dalam pembuatan
sediaan obat (terutama untuk obat yang diberikan melalui rektal), dan
diperlukan pada penentuan cara penyimpanan suatu sediaan obat agar tidak
Pada titik lebur, getaran pada partikel zat padat dapat mengatasi
kekuatan gaya tarik menarik yang beroperasi pada zat padat. Seperti ti-tik
didih, ti-tik lebur zat padat tergantung pada kekuatan gaya tarik menarik.
Natrium klorida (NaCl) merupakan senyawa ionik yang terdiri dari banyak
58
BAB V
5.1 Kesimpulan
sebagai berikut :
5.2 Saran
59
DAFTAR PUSTAKA
Badan BPOM RI. 2010. Acuan sediaan Herbal volume Kelima edisi pertama
Universitas baiturrahmah
60
(Centella asiatica (L.)Urban Terhadap Fungsi Kognotif Belajar dan
2011. Penetapan bahan diagnose status hara NPK pada jaringan Tanaman
61
LAMPIRAN
Penyaringan Pegagan
62
Pegagan setelah di rotary evaporator
63
Hasil Uji Rekristalisasi
64