Konfigurasi ERP
Konfigurasi ERP
Konfigurasi ERP
Konfigurasi Server
Kebanyakan sistem ERP didasarkan pada model klien-server. Secara singkat, model
klien-server adalah bentuk topologi jaringan,dimana komputer atau terminal pengguna (
klien) mengakses berbagai program ERP dan data melalui komputer host yang disebut
dengan server. Terdapat dua bentuk dasar model klien-server,sebagai berikut:
1. Model dua tingkat (Two-tier model)
Dalam model dua tingkat yang umum, server menangani pekerjaan aplikasi dan basis
data. Komputer milik klien bertanggungjawab atas penyajian data ke pengguna dan
meneruskan input dari pengguna(klien) ke server. Beberapa pemasok ERP
menggunakan pendekatan ini untuk aplikasi local area network (LAN) dengan
penggunaan server dibatasi pada populasi pengguna yang relatif sedikit
2. Model tiga tingkat ( three-tier model)
Fungsi basis data dan aplikasi dipisah dalam model tingkat ini. Model ini banyak
digunakan sistem ERP yang dalam cakupan wide area network (WAN) sebagai
konektivitas antara penggunanya. Untuk memenuhi permintaan klien dibutuhkan dua
atau lebih koneksi jaringan. Sebagai permulaan, klien akan membuat koneksi atau
menghubungkan dengan server aplikasi. Server aplikasi kemudian memulai koneksi
kedua ke server basis data.
Server OLTP Versus OLAP
1. Online transaction processing (OLTP)
Aplikasi yang mendukung kegiatan operasi sehari hari pada bisnis yang tidak terbatas
pada penjualan dan distribusi, perencanaan bisnis, perencanaan produksi, pengendalian dasar
perusahaan dan logistik.
Peristiwa dalm OLTP terdiri atas sejumlah besar transaksi yang relatif sederhana
seperti pembaruan record akuntansi yang disimpan dalam beberapa tabel yang berhubungan.
Contohnya sistem entri pesanan yang menarik semua data yang berkaitan dengan pelanggan
tertentu untuk memproses sebuah transaksi penjualan. Data yang terkait akan dipilih dari
tabel pelanggan, tabel faktur, dan tabel perincian barang dijual. Tiap tabel terdiri atas kode
(contohnya nomor pelanggan) yang akan digunakan untuk menghubungkan berbagai baris
antartabel berbeda. OLTP ini biasanya digunakan secara sederhana.
2. Online Analitical Processing (OLAP)
Banyak perusahaan telah menemukan bahwa software ERP tidak dapat menjalankan semua
proses dalam perusahaan, kemudian perusahaan tersebut menggunakan sebuah variasi dari
2. Menghemat Biaya
Dengan sistem ERP, perusahaan dapat mengurangi biaya administrasi dan
operasional.Karena sebagian besar proses bisnis diotomatiskan, maka perusahaan dapat
memangkas biaya yang digunakan untuk tenaga kerja. Perusahaan juga tidak perlu
mengeluarkan biaya untuk membeli beberapa aplikasi yang berbeda untuk setiap manajemen.
Selain itu, dengan laporan bisnis yang lengkap dan akurat, perusahaan juga dapat
memprediksi pendapatan, permintaan konsumen, kebutuhan inventaris, dan lain-lain sehingga
dapat mengatur anggaran dengan lebih bijaksana.
3. Meningkatkan Efisiensi
Sistem ERP membantu perusahaan menghilangkan pekerjaan manual sehingga
berbagai proses dapat diselesaikan dengan lebih cepat. Misalnya, pencarian barang dapat
dilakukan hanya dalam hitungan detik sehingga perusahaan manufaktur dapat memproses
pengepakan barang dan mengirimnya ke pelanggan dengan lebih cepat.
ERP juga menungkinkan pemangku kepentingan untuk melihat KPI dari setiap divisi
di perusahaan melalui dasbor sehingga mereka tidak perlu menemui manajer dari setiap divisi
secara langsung hanya untuk menanyakan update.
4. Mengintegrasikan informasi
Perangkat lunak ERP memungkinkan setiap departemen untuk mengakses berbagai
informasi yang mereka butuhkan tanpa mengganggu pekerjaan departemen lain. Sebagai
contoh, departemen pemasaran ingin mengetahui perilaku belanja pelanggan. Dengan
bantuan sistem kolaboratif, mereka tidak perlu meminta datanya dari departemen penjualan,
karena mereka bisa menghasilkan data tersebut langsung dari sistem.
6. Meningkatkan Mobilitas
Sistem ERP berbasis cloud atau situs web memungkinkan pemilik bisnis untuk
memantau operasi bisnis mereka kapan pun dan di mana pun mereka berada dengan
menggunakan perangkat seluler. Tanpa ERP, pemilik bisnis harus hadir secara fisik di kantor
hanya untuk memastikan bahwa seluruh operasional berjalan lancar. Ini sulit dilakukan jika
mereka memiliki banyak cabang toko atau gudang yang lokasinya saling berjauhan.
Penjual ritel atau grosir dapat menerima dan mengelola pesanan serta melacak
ketersediaan stok mereka kapan pun mereka inginkan sehingga mereka tidak perlu menunda
pengiriman.
7. Memaksimalkan Produktivitas
Karena berbagai pekerjaan berulang dihilangkan, karyawan dapat lebih fokus ke
pekerjaan inti mereka dan mereka memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan tugas
atau proyek lain.