Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Karya Tulis Ilmiah
Oleh :
ADI TRIANGGORO
NIM : PO7220112 1024
Agama : Islam
3. M. Rofi (Adik)
v
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEPERAWATAN
Karya Tulis ilmiah, Februari 2016
Adi Trianggoro1, Novian Aldo, SST., MM 2, Dewi Puspa Rianda, STT., MPH 3.
Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Mobilisasi Dini Post Operasi Apendiksitis di
Ruang Bougenville Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tanjungpinang Tahun
2016
ABSTRAK
vi
MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
HEALTH POLYTECHNIC TANJUNGPINANG
NURSING MAJOR
NURSING DIPLOMA PROGRAM III
Scientific Writing, March 10, 2016
1 2 3
Adi Trianggoro , Novian Aldo, SST., MM , Dewi Puspa Rianda, STT., MPH .
Overview Patient Knowledge About Early Post Operation Mobilization appendicitis in
Space Bougenville Regional General Hospital (Hospital) Tanjungpinang 2016
ABSTRACT
Bibliography: 16 (2004-2014)
vii
KATA PENGANTAR
ilmiah ini, penulis tidak lepas dari bimbingan, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karna itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
viii
3. Dewi Puspa Rianda, SST., MPH. sebagai pembimbing II yang telah
6. Kepada orang tua saya Bapak La Arbani dan Ibu Suyati yang telah
7. Kepada kakak Kandung Wiwit Aji Liana dan adik-adik saya M. Fais
kepada saya.
ix
Semoga amal baiknya dinilai oleh Allah SWT. sebagai pahala dan
bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu
hasil penulisan karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat untuk kita semua,
terimakasih.
Adi Trianggoro
x
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN..................................................................... 1
xi
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... 9
2.2.1.1 Apendiks................................................................. 13
xii
3.4 Desain Penelitian......................................................................... 39
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR TABEL
Tanjungpinang ............................................................. 49
Tanjungpinang ............................................................ 49
Tanjungpinang ............................................................. 50
xv
Responden Tentang Manfaat Mobilisasi Dini Di Ruang
xvi
DAFTAR SINGKATAN
An : Anak
Nn : Nona
Ny : Nyonya
SD : Sekolah Dasar
Tn : Tuan
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
(Sulistiyawati, 2012)
tahun 2008 sebanyak 734.138 orang dan meningkat pada tahun 2009
1
2
tahun 2008 mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2009
laki-laki lebih tinggi dari pada perempuan (Eylin, 2009 dikutip dalam jurnal
2014 yaitu :
Tabel 1.1
10 Kasus Post Operasi Tertinggi Di Rumah Sakit Umum Daerah
KotaTanjungpinang (RSUD) Tahun 2014
Jumlah Bentuk
No Jenis Operasi
Post Operasi Persen (%)
1. Sectio Caesarea 317 53.82%
2. Apendiktomi 65 11.04%
3. Katarak 46 7.81%
4. Tonsil 44 7.47%
5 Hill 33 5.60%
6. Roid/orif 23 3.90%
7. Soft Tissue 21 3.57%
8. Pteregium 17 2.89%
9. Ca Mammae 13 2.21%
10. FAM 10 1.70%
Jumlah 589 100%
(Sumber : Subag Medical Record, 2014)
sekitar 589 pasien, dengan data tertinggi adalah Sectio Caesar sebanyak
3
317 pasien (53.82%), dan post operasi terendah adalah FAM sebanyak 10
pasien (1.70%), dari sekitar 589 pasien yang di operasi, ada sebanyak 65
perut lebih kecil, lama hari rawat lebih cepat, proses pemulihan lebih
cepat, dan dampak infeksi luka operasi lebih kecil. (Schwart, el al, 1999
percepatan hari rawat dan mengurangi resiko karena tirah baring lama
pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan berjalan
ke luar kamar (Smeltzer, 2001 dikutip oleh Rismalia, 2010). Mobilisasi dini
atau mobilisasi. Banyak masalah yang akan timbul jika pasien pasca
bisa BAK (retensi urin), perut menjadi kaku (distensi abdomen), terjadi
keakuan otot, dan sirkulasi darah tidak lancer (Smeltzer, 2001 yang dikutip
di tempat tidur, terkadang mengubah posisi miring kanan dan kiri dengan
5
karena rasa sakit, (nyeri), lemah dan takut jika jahitannya terlepas. Salah
Tanjungpinang.
apendiksitis.
8
apendiksitis.
apendiksitis.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengetahuan
2.1.1 Pengertian
seseorang terhadap objek melalui indra yang dimiliki nya (mata, hidung,
a. Tahu (know)
9
10
b. Memahami (comprehension)
yang dipelajari.
c. Menerapkan (application)
materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi yang sebenarnya.
d. Analisis (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
telah ada.
f. Evaluasi (Evaluation)
tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
a. Pendidikan
respon yang datang dari luar. Orang yang berpendidikan akan berfikir
gagasan tersebut.
melakukan.
d. Lingkungan
lingkungan tersebut.
13
e. Pengalaman
2.2.1 Pengertian
2.2.1.1 Apendiks
Apendiks disebut juga umbai cacing. Istilah usus buntu yang dikenal
sebenarnya adalah sekum. Organ yang tidak diketahui fungsi ini sering
2.1.1.2 Apendiksitis
penyebab paling umum inflamasi akut pada kuadran bawah kanan dari
rongga abdomen, untuk bedah abdomen darurat. (Mubarak, 2009 dikutip oleh
berbahaya. (Wim de jong . 2005 di kutip dalam buku Nanda NIC-NOC. 2013)
2.2.1.3 Apendiktomi
apendiktomi.
Open apendiktomi yaitu dengan cara mengiris kulit daerah Mc. Burney
apendiktomi adalah luka dinding perut lebih kecil, lama hari rawat lebih cepat,
proses pemulihan lebih cepat, dan dampak infeksi luka operasi lebih kecil
atau kronis.
Penatalaksanaan bedah ada dua cara yaitu non bedah (non surgical)
1. Batasi diet dengan makan sedikit dan sering (4-6 kali perhari)
pasase makanan.
b. Pembedahan
tekan atau masa yang dipalpasi pada fosa iliaka kanan. Otot
a. Perforasi
usia muda sekali atau terlalu tua, perforasi timbul 93% pada anak-anak
Perforasi jarang timbul dalam 12 jam pertama sejak awal sakit, tetapi
17
pembentukan abses.
b. Peritonitis
2.3.1 Pengertian
bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan aktifitas
dimulai dari latihan ringan diatas tempat tidur (latihan pernafasan, latihan
batuk efektif dan menggerakan tungkai) sampai dengan pasien bisa turun
18
dari tempat tidur, berjalan kekamar mandi dan berjalan ke luar kamar
ditemukan oleh Nuryani (2002) dalam jurnal Riska Rismalia, 2010 bahwa
Hal ini terlihat dari pernyataan informan yang mengungkapkan bahwa mereka
gerakan seperti duduk, miring kiri miring kanan, dan berjalan tanpa
tersebut akan lebih baik dari yang tidak mendapatkan informasi, tetapi
tersebut.
informan melakukan pergerakan seperti miring kiri miring kanan, duduk, dan
cukup baik. Hampir semua informan mengatakan bahwa tujuan dan manfaat
melakukan pergerakan setelah operasi adalah agar aliran darah dalam tubuh
menjadi lancar sehingga badan tidak terasa pegal, untuk pemulihan kondisi
tubuh misalnya angin yang ada dalam perut dapat keluar dan bisa
memperlancar buang air kecil, kemudian agar kaki tidak terasa kaku, cepat
Garrison (2004) di kutip dalam Riska Rismalia, 2010 bahwa tujuan yang
yang ditandai dengan terjadinya flatus atau buang gas (Kozier, 2004 di kutip
memelihara faal kandung kemih agar tetap berfungsi secara baik dan pasien
dapat beraktivitas.
buang air besar dan buang air kecil secara rasa nyeri pasca operasi (E.
Oswari. 2005 yang dikutip oleh Jurnal Keperawatan HKBP Balige, Vol.1 No 2,
2013)
21
dengan pasien bisa turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi dan
berjalan keluar kamar mandi dan berjalan keluar kamar (Smeltzer, 2001,
a. Pada saat awal (6 sampai 8 jam setelah operasi), pergerakan fisik bisa
kanan.
b. Pada 12 sampai 24 jam berikutnya atau bahkan lebih awal lagi badan
sudah bisa diposisikan duduk, baik bersandar maupun tidak dan fase
c. Pada hari kedua setelah operasi, rata-rata untuk pasien yang dirawat
di kamar atau bangsal dan tidak ada hambatan fisik untuk berjalan,
atau keluar kamar, misalnya ke toilet atau kamar mandi sendiri. Pasien
hal ini perlu dilakukan sedini mungkin pada pasien pasca operasi
Menurut Carpenito, (2000) yang dikutip oleh Riska Rismalia, 2010 mobilisasi
Hal ini untuk melatih kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan
menggerakkan kakinya.
a. Pengetahuan
pasien telah mengetahui manfaat dari mobilisasi dan hal itu dapat
rasa takut
b. Emosi
Emosi adalah perasaan dalam diri seseorang yang timbul karena ada
afektif baik pada tingkat lemah (dangkal) maupun pada tingkat yang
c. Sosial
Rismalia, 2010 adalah adanya hubungan dua orang atau lebih yang
untuk sembuh.
d. Fisik
energi di dalam tubuh. Pada pasien yang baru saja menjalani operasi
nyeri yang dirasakan juga membuat pasien merasa lemah dan hanya
e. Stimulus Lingkungan
yang baru saja menjalani operasi. Aktivitas yang dapat dilakukan yaitu
peran serta perawat, peran serta keluarga yang mendukung dan tidak
f. Gaya Hidup
Wiroreno (1994), dikutip dalam Riska Rismalia, 2010 gaya hidup lebih
waktu dan aktivitas mereka, dari minat mereka yaitu apa yang mereka
mereka tentang diri mereka sendiri serta dunia sekitar mereka. Gaya
tersebut dikarenakan kondisi fisik pasien yang lemah dan energi yang
h. Kebudayaan
sembuh.
i. Tingkat Energi
sehat. Untuk itu asupan makanan yang bergizi sangat diperlukan bagi
orang yang sedang sakit apalagi orang yang baru menjalani tindakan
operasi agar energi atau tenaga orang tersebut dapat kembali optimal
sangat aktif maka akan berakibat robeknya luka operasi yang masih
perkembangan.
BAB III
OPERASIONAL
Kerangka ini didapat dari konsep ilmu atau teori yang dipakai
Gambar 3.1
Kerangka Teori Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Mobilisasi
Dini Post Operasi Apendiksitis
34
35
subvariabel.
Gambar 3.2
Kerangka Konsep Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Mobilisasi
Dini Post Operasi Apendiksitis
Subvariabel Variabel
Pengetahuan post operasi Gambaran pengetahuan
apendiksitis : pasien tentang mobilisasi dini
post operasi apendiksitis
1. Pengertian mobilisasi dini
2. Tujuan mobilisasi dini Pengetahuan :
3. Manfaat mobilisasi dini
4. Tahap-tahap mobilisasi dini 1. Baik : 76-100%
2. Cukup : 56-75%
3. Kurang : ≤ 56%
2. Pergerakan sangat
penting dilakukan
pada pasien setelah
operasi usus buntu.
Ya =1
Tidak =0
3. Pergerakan dilakukan
setelah operasi
dimulai dari latihan
ringan di atas tempat
tidur (latihan
pernafasan, latihan
batuk efektif dan
menggerakkan
tungkai) sampai
dengan pasien bisa
duduk, turun dari
tempat tidur, berjalan
ke kamar mandi dan
berjalan ke luar
kamar.
Ya =1
Tidak =0
1. Melakukan
pergerakan
bertujuan untuk
mengurangi
komplikasi setelah
operasi.
Ya =1
Tidak =0
2. Memperlancar buang
air kecil dan buang
air besar bukan
merupakan tujuan
melakukan
pergerakan setelah
operasi.
Ya =1
Tidak =0
3. Melakukan
pergerakan setelah
operasi usus buntu
dapat memperlancar
peredaran darah.
Ya =1
Tidak =0
4. Mempertahankan
fungsi tubuh pasien
merupakan tujuan
melakukan
pergerakan setelah
operasi.
1=Ya
0=Tidak
1. Melakukan
pergerakan bertujuan
untuk mengurangi
komplikasi setelah
operasi.
Ya =1
Tidak =0
2. Memperlancar buang
air kecil dan buang
air besar bukan
38
merupakan tujuan
melakukan
pergerakan setelah
operasi.
Ya =1
Tidak =0
3. Melakukan
pergerakan setelah
operasi usus buntu
membuat benang
jahitan pada luka
operasi menjadi
putus.
Ya =1
Tidak =0
4. Melakukan
pergerakan setelah
operasi dapat
mengurangi
kelemehan dan rasa
sakit pada luka
operasi usus buntu.
Ya =1
Tidak =0
1. Pergerakan pasien
setelah operasi
dilakukan secara
berangsur-angsur
sesuai dengan tahap-
tahapnya.
Ya =1
Tidak =0
2. Tahap pertama (6
sampai 8 jam)
setelah operasi
pasien dianjurkan
melakukan
pergerakan seperti
menggerakkan
tangan dan kaki yang
bisa di tekuk dan
diluruskan serta
miring kanan dan
miring kiri.
39
Ya =1
Tidak =0
terjadi pada masa kini (Nursalam, 2008). Desain penelitian yang akan
3.5.1 Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien yang memenuhi kriteria yang
sebanyak 65 responden.
3.5.2 Sampel
sebagian atau wakil populasi yang akan diteliti (Nursalam, 2008). Sampel
dalam penelitian ini adalah seluruh pasien pre operasi apendiksitis yang
inklusi maupun kriteria ekslusi. Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri-ciri
yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota populasi yang dapat diambil
“apabila subjeknya kurang dari seratus lebih baik diambil semua sehingga
responden.
responden.
maka peneliti mengambil dua jenis data sebagai dasar penelitian ini yaitu :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang peneliti peroleh dari hasil pembagian
Tanjungpinang.
b. Data Sekunder
modifikasi oleh peneliti dengan sesuai teori yang ada, kuisioner ini terdiri
data yang kurang atau salah dari responden. Hal ini peneliti lakukan
b. Pengkodean (Coding)
salah (Tidak) = 0.
data.
46
benar akan diberi skor 1 (satu), sedangkan jika jawaban salah akan diberi
skor 0 (nol).
P= × 100%
Keterangan :
P = Persentase
N = Jumlah soal
47
100% = Konstanta
data yang sebenarnya dan selanjutnya data yang diperoleh akan disajikan
diteliti.
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Usia Di Ruang
Bougenville RSUD Kota Tanjungpinang
48
49
Tabel 4.2
Dustribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Di Ruang Bougenville RSUD Kota Tanjungpinang
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Di Ruang Bougenville RSUD Kota Tanjungpinang
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Di Ruang Bougenville RSUD Kota Tanjungpinang
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Pasien
Tentang Pengertian Mobilisasi Dini Di Ruang Bougenville
RSUD Kota Tanjungpinang
salah.
51
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Pasien
Tentang Tujuan Mobilisasi Dini Di Ruang Bougenville RSUD
Kota Tanjungpinang
salah.
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Pasien
Tentang Manfaat Mobilisasi Dini Di Ruang Bougenville RSUD
Kota Tanjungpinang
salah.
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Pasien
Tentang Tahap - Tahap Mobilisasi Dini Di Ruang Bougenville
RSUD Kota Tanjungpinang
salah.
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan PasienTentang
Mobilisasi Dini Post Operasi Apendiksitis Di Ruang
Bougenville RSUD Kota Tanjungpinang
4.2 Pembahasan
mobilisasi dini masih dalam criteria cukup, karena kurang dari sebagian
tujuan mobilisasi dini. Menurut (E. Oswari. 2005 yang dikutip oleh Jurnal
terjadinya buang air besar dan buang air kecil secara rasa nyeri pasca
manfaat dari mobilisasi dini dilihat dari jawaban responden yang salah
(22,5%). Menurut Potter dan perry, (2006) yang dikutip oleh Rismalia,
tahap mobilisasi dini masih dalam criteria cukup. Hal ini sesuai dengan
mobilisasi dini post operasi apendiksitis dan faktor – faktor yang melatar
masih kurang mengenai mobilisasi dini. Hal ini terlihat dari pernyataan
tidak boleh banyak bergerak karna membuat benang jahitan terputus dan
apendiksitis.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
58
59
1.2 Saran
tujuan, manfaat dan tahap – tahap mobilisasi dini pada pasien post
operasi apendiksitis.
2. Institusi Pendidikan
3. Peneliti Selanjutnya
yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA
Jurnal Keperawatan HKBP Balige, Vol. 1 No. 2. 2013. Hubungan Mobilisasi Dini
Dengan Lamanya Penyembuhan Luka Pasca Operasi Apendiktomi Di Zall
C Rumah Sakit HKBP Balige Tahun 2013. [email protected]. Diaskes
pada tanggal 8 juli 2015.
Muthiara Ald. 2014. Gambaran Tentang Pelaksanaan Teknik Mobilisasi Dini Oleh
Perawat Pada Post Operasi Apendiksitis di Ruang Bedah RSU AL Fatah
Ambon. Thyaijal.blogspot.co.id/2014/01/contoh-kuisioner-mobilisasi-post-
op.html?=1. Diaskes pada tanggal 6Jjuli 2015.
Potter dan Perry. 2005. “Usus Halus, Apendiks, Kolon dan Anorektum” in
Sjamsuhidayat R danWim De Jong (ed). 2005. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi
II. Jakarta: ECG.
Wijaya S.A, dkk. 2013. Keperawatan Medikal Bedah Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep. Cetakan Pertama. Yogyakarta: Nuha Medika.
http://www.scribd.com/mobile/documents/227534527/device_features.
Diaskes tanggal 10 Juni 2015.
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada Yth.
Pasien Pre Operasi Apendiksitis di Ruang Bougenville
RSUD Kota Tanjungpinang
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Tanjungpinang Program
Studi Diploma III Keperawatan sedang melaksanakan penelitian untuk
penulisan Karya Tulis Ilmiah sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan
pendidikan program studi Diploma III Keperawatan. Saya akan melakukan
penelitian tentang ”Gambaran Pengetahuan Pasien Tentang Mobilisasi
Dini Post Operasi Apendiksitis di Ruang Bougenville RSUD Kota
Tanjungpinang” untuk memperoleh gambaran pengetahuan pasien Post
Operasi Apendiksitis tentang Mobilisasi Dini.
Adi Trianggoro
NIM. PO72201121024
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Peneliti Responden
( Adi Trianggoro ) ( )
KUESIONER PENELITIAN
Nomor Responden
A. Petunjuk Responden
a. Isilah Identitas saudara dengan benar.
b. Bacalah setiap pertanyaan dengan teliti.
c. Apabila ada kata-kata yang kurang jelas atau kurang dimengerti
tanyakan kepada petugas yang memberi kuesioner.
d. Berilah tanda checklist (√) setiap pernyataan yang dianggap benar.
B. Identitas Responden
a. Nama : (Inisial)
b. Umur :
c. Alamat :
d. Jenis Kelamin :
e. Pendidikan :
1. Tidak tamat SD/ Tamat SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan Tinggi
f. Pekerjaan :
1. Tidak Bekerja
2. Pegawai Swasta / Wiraswasta
3. Pegawai Negeri Sipil
4. Lain - Lain
JAWABAN ( √ )
NO PERNYATAAN
YA TIDAK
1 Setelah operasi usus buntu pasien harus melakukan
pergerakan sedini mungkin.
2 Pergerakan sangat penting dilakukan pada pasien setelah
operasi usus buntu.
3. Pergerakan dilakukan setelah operasi dimulai dari latihan
ringan di atas tempat tidur (latihan pernafasan, latihan batuk
efektif dan menggerakkan tungkai) sampai dengan pasien
bisa duduk, turun dari tempat tidur, berjalan ke kamar mandi
dan berjalan ke luar kamar.
4 Melakukan pergerakan bertujuan untuk mengurangi
komplikasi setelah operasi usus buntu.
5 Memperlancar buang air kecil dan buang air besar bukan
merupakan tujuan melakukan pergerakan setelah operasi
usus buntu.
6 Melakukan pergerakan setelah operasi usus buntu dapat
memperlancar peredaran darah.
7 Salah satu tujuan melakukan pergerakan setelah operasi
usus buntu dapat mempertahankan fungsi tubuh pasien.
8 Manfaat melakukan pergerakan setelah operasi untuk
memulihkan otot-otot perut agar kembali normal.
9 Melalukan pergerakan setelah operasi dapat
memperpendek hari perawatan dan pasien bisa cepat
pulang.
10 Melakukan pergerakan setelah operasi usus buntu
membuat benang jahitan pada luka operasi menjadi putus.
11 Melakukan pergerakan setelah operasi dapat mengurangi
kelemehan dan rasa sakit pada luka operasi usus buntu.
12 Pergerakan pasien setelah operasi dilakukan secara
berangsur-angsur sesuai dengan tahap-tahapnya.
13 Tahap pertama (6 sampai 8 jam) setelah operasi pasien
dianjurkan melakukan pergerakan seperti menggerakkan
tangan dan kaki yang bisa di tekuk dan diluruskan serta
miring kanan dan miring kiri.
14 Tahap berikutnya (12 sampai 24 jam) setelah operasi
pasien sudah boleh duduk di atas tempat tidur, baik
bersandar maupun tidak dan selanjutnya duduk diatas
tempat tidur dengan kaki yang dijatuhkan atau ditempatkan
di lantai sambil digerak-gerakkan.
15 Pada hari ketiga setelah operasi pasien sudah boleh
berjalan ke sekitar kamar atau keluar kamar, misalnya ke
toilet atau ke kamar mandi dengan bimbingan keluarga
maupun perawat.
Manfaat 4 1 Ya
mobilisasi dini 2 Ya
3 Tidak
4 Ya
Tahap-tahap 4 1 Ya
mobilisasi dini 2 Ya
3 Ya
4 Ya
MASTER TABEL
PERNYATAAN KUISIONER
NO NAMA / PENDIDI PEKERJ PENGERTIAN MANFAAT MOBILISASI TAHAP-TAHAP MOBILISASI
UMUR ALAMAT JENIS KELAMIN TUJUAN MOBILISASI DINI PERSENT
RESPONDEN INISIAL KAN AAN MOBILISASI DINI n % PREDIKAT n % PREDIKAT DINI n % PREDIKAT DINI n % PREDIKAT SKOR PREDIKAT
ASE
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Tn. A 37 Tahun Kp. Terandan Laki-Laki 3 4 1 0 1 2 67% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 0 0 1 1 2 50% KURANG 11 73% CUKUP
2 Ny. E 34 Tahun Jln. Kp. Bugis Perempuan 2 1 0 0 1 1 33% KURANG 0 1 0 1 2 50% KURANG 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 0 3 75% CUKUP 9 60% CUKUP
3 An. L 19 Tahun Jln. Hutan Lindung Perempuan 1 1 0 0 1 1 33% KURANG 0 0 1 1 2 50% KURANG 1 0 0 1 2 50% KURANG 0 1 1 1 3 75% CUKUP 8 53% KURANG
4 Ny. J 25 Tahun Jln. Taman Bahagia Perempuan 3 1 1 0 1 2 67% CUKUP 1 1 1 0 3 75% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 11 73% CUKUP
5 An. G 18 Tahun Tg. Unggat Perempuan 1 1 1 1 0 2 67% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 0 1 0 1 2 50% KURANG 1 0 1 1 3 75% CUKUP 10 67% CUKUP
6 Nn. P 21 Tahun Perumnas Valia Perempuan 3 1 1 1 0 2 67% CUKUP 1 1 0 0 2 50% KURANG 1 1 1 0 3 75% CUKUP 1 1 1 0 3 75% CUKUP 10 67% CUKUP
7 Ny. P 22 Tahun Tg. Uban Perempuan 3 1 1 1 0 2 67% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 0 0 1 2 50% KURANG 1 1 0 1 3 75% CUKUP 10 67% CUKUP
8 Nn. M 20 Tahun Kp. Banjar Perempuan 3 1 0 1 1 2 67% CUKUP 0 0 1 1 2 50% KURANG 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 11 73% CUKUP
9 Ny. Y 24 Tahun Kijang Kencana III Perempuan 3 1 1 1 1 3 100% BAIK 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 1 0 3 75% CUKUP 14 93% BAIK
10 Tn. P 35 Tahun Jln. Bukit Kapita Laki-Laki 3 2 1 1 0 2 67% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
11 Tn. A 18 Tahun Jln. Adi Sucipto Laki-Laki 3 1 1 1 1 3 100% BAIK 1 0 1 0 2 50% KURANG 0 1 0 0 1 25% KURANG 1 1 1 1 4 100% BAIK 10 67% CUKUP
12 Tn. S 36 Tahun Senayang Laki-Laki 3 2 1 1 1 3 100% BAIK 0 1 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
13 Nn. K 19 Tahun Jln. Batu Kucing Perempuan 1 1 0 0 1 1 33% KURANG 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 11 73% CUKUP
14 Tn. S 28 Tahun Penyengat Laki-Laki 3 4 1 1 0 2 67% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
15 An. M 20 Tahun Kp. Lengkuas Laki-Laki 2 1 1 0 1 2 67% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 11 73% CUKUP
16 Ny. R 25 Tahun Bintan Plaza Perempuan 3 2 1 1 1 3 100% BAIK 1 1 1 0 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 0 1 0 2 50% KURANG 12 80% BAIK
17 Tn. A 36 Tahun Malang Rapat Laki-Laki 2 4 1 1 1 3 100% BAIK 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 13 87% BAIK
18 An. R 18 Tahun Jln. Bali Perempuan 1 1 0 0 0 0 100% BAIK 1 0 1 0 2 50% KURANG 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 0 2 50% KURANG 7 47% KURANG
19 Tn. H 49 Tahun Jln. DI Panjaitan Laki-Laki 4 3 1 1 1 3 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 13 87% BAIK
20 Ny. L 34 Tahun Dabo Singkep Perempuan 3 2 0 0 1 1 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 0 1 0 1 2 50% KURANG 1 1 1 1 4 100% BAIK 10 67% CUKUP
21 Tn. H 29 Tahun Kp. Bugis Laki-Laki 3 4 1 1 0 2 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 0 1 1 1 3 75% CUKUP 1 0 0 1 2 50% KURANG 10 67% CUKUP
22 Tn. S 31 Tahun Sri Bintan Laki-Laki 3 2 1 1 0 2 100% BAIK 0 1 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 0 1 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
23 Nn. R 19 Tahun Kijang Perempuan 3 1 1 1 1 3 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 1 1 0 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
24 Nn. H 24 Tahun Lembah Purnama Perempuan 3 1 1 1 1 3 100% BAIK 0 1 1 1 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 0 1 3 75% CUKUP 13 87% BAIK
25 Ny. R 33 Tahun Bt. 8 Atas Perempuan 4 3 1 1 1 3 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 12 80% BAIK
26 Ny. R 27 Tahun Kp. Jati I Perempuan 3 2 1 1 1 3 100% BAIK 1 1 1 0 3 75% CUKUP 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 0 0 2 50% KURANG 12 80% BAIK
27 Tn. T 51 Tahun Bukit Cermin Perempuan 3 2 0 0 1 1 100% BAIK 1 0 1 1 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 1 0 1 1 3 75% CUKUP 10 67% CUKUP
28 Tn. Y 30 Tahun Jln. Kp. Baru Keke Laki-Laki 4 3 1 1 1 3 100% BAIK 1 0 0 1 2 50% KURANG 1 1 1 0 3 75% CUKUP 1 1 0 1 3 75% CUKUP 11 73% CUKUP
29 Tn. S 53 Tahun Tg. Uban Laki-Laki 2 2 1 1 1 3 100% BAIK 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 1 1 4 100% BAIK 1 1 0 1 3 75% CUKUP 14 93% BAIK
30 An. F 19 Tahun Senayang Perempuan 1 1 1 1 1 3 100% BAIK 0 0 1 1 2 50% KURANG 1 0 1 0 2 50% KURANG 1 1 1 1 4 100% BAIK 11 73% CUKUP
BENAR 23 21 22 66 73,3% BAIK 23 12 26 24 85 70,83% BAIK 26 23 18 26 93 77,5% BAIK 28 20 19 23 90 75% CUKUP 296,63 74,15% CUKUP
TOTAL
SALAH 7 9 8 24 26,7% BAIK 7 18 4 6 35 29,17% BAIK 4 7 12 4 27 22,5% BAIK 2 10 11 7 30 25% KURANG 103,37 25,85% KURANG
RATA - RATA 77 70 73 220 73,3% BAIK 77 40 87 80 283 70,83% BAIK 87 77 60 87 310 77,5% BAIK 93 80 80 90 300 75% CUKUP 278 74,15% CUKUP
JUMLAH/KRITERIA CUKUP : 9 30% 73,3% CUKUP : 19 63% 70,83% CUKUP : 14 47% 77,5% CUKUP : 20 37% 75%
1. TIDAK TAMAT SD / TAMAT SD 1. TIDAK BEKERJA 0 : JIKA JAWABAN SALAH BAIK : ≥76%-100%
2. PEGAWAI SWASTA / WIRASWASTA CUKUP : 56-75%
2. SMP