Makalah
Makalah
Makalah
Banyumasan,
13 Banten Rumah Badui TariTopeng Nasi sumsum
Jawa
14 Jawa Tengah Jawa Padepokan Gandrung Lumpia
15 DI Yogyakarta Jawa Joglo Bedaya Bapia
Jawadan
16 JawaTimur Situbondo Reog Ponorogo Rujak Cingur
Madura
Be’siap Base
Gapura
17 Bali Bali dan Sasak Kecak Palaleh
CandiBentar
1
Nama Bahasa Makanan
No Rumah Adat Tarian
Provinsi Daerah Khas
Nusa Tenggara Sumbawa, Istana Sultan
18 Mpaa Lenggogo GecakSape
Barat Bima Sumbawa
Nusa Tenggara
19 Alor, Belu Musalaki Perang Petepah Manuk
Timur
Kalimantan
20 Dayak Betang BaleanDadas Kalo-kalo
Tengah
Banjar
Kalimantan Ayam masak
21 Bugis, Banjar Bubungan BaksaKembang
Selatan hijau
Tinggi
Kalimantan Dayak, Kutai, Sanga Cobek
22 Lamin Gong
Timur Banjar Salat
Kalimantan
23 Utara (provinsi Tidung, Dayak Baloy Kancet Ledo Kepiting Soka
baru)
Istana KueLimpin
Kalimantan Dayak,
24 Kesultanan Monong
Barat Tionghoa
Pontianak
2
LAGU DAERAH DI INDONESIA
Sulawesi Kalimantan
Anak Kukang Bebilin Cangget
Selatan Utara Lampung
Agung
Kalimantan Gorontalo
Anak Pipit Cik Cik Kalimantan
Selatan Binde Periuk Barat
Biluhuta
Anak Tupai Lampung
Cikala Le Sumatera
Pongpong Utara
3
Nama Asal Nama Asal Nama Asal
lagu daerah lagu daerah lagu daerah
Injit-Injit Kalimantan
Es Lilin Jawa Barat Jambi Kelayar
Semut Tengah
4
Nama Asal Nama Asal Nama Asal
lagu daerah lagu daerah lagu daerah
Nusa Kalimantan
Lembah Alas Aceh Manalolo Naluya
Tenggara Tengah
Banda
Timur
Lembe-
Maluku Nasonang
lembe Sumatera
Kalimantan Dohita
Manasai Utara
Tengah Nadua
Lenggang
Jakarta
Kangkong
Mande- Neng Geulis Jawa Barat
Maluku
mande
Nusa
Lerang Nenun Jawa Barat
Tenggara
Wutun Manuk
Timur Jawa Barat
Dadali
Ngusak Asik Bali
5
Nama Asal Nama Asal Nama Asal
lagu daerah lagu daerah lagu daerah
6
Nama Asal Nama Asal Nama Asal
lagu daerah lagu daerah lagu daerah
7
Nama Asal Nama Asal Nama Asal
lagu daerah lagu daerah lagu daerah
Tong Warung
Banten Jawa Barat
Sarakah Pojok
Sulawesi Sumatera
Tope Gugu Ya Saman
Tengah Selatan
8
SENJATA TRADISIONAL DI INDONESIA
9
4. Nama Provinsi : Riau
Nama Senjata Tradisional : Pedang Jenawi, Badik Tumbuk Lado
Gambar :
10
7. Nama Provinsi : Sumatera Selatan
Nama Senjata Tradisional : Tombak Trisula
Gambar :
11
10. Nama Provinsi : Lampung
Nama Senjata Tradisional : Terapang, Pehduk Payan
Gambar :
Tradisional: Kujang
12
13. Nama Provinsi : Banten
Nama Senjata Tradisional : Kujang
Gambar :
13
16. Nama Provinsi : Jawa Timur
Nama Senjata Tradisional : Clurit
Gambar :
14
19. Nama Provinsi : Nusa Tenggara Timur
Nama Senjata Tradisional : Sundu
Gambar :
15
22. Nama Provinsi : Kalimantan Selatan
Nama Senjata Tradisional : Keris, Bujak Beliung
Gambar :
16
25. Nama Provinsi : Sulawesi Barat
Nama Senjata Tradisional : Tombak
Gambar :
17
28. Nama Provinsi : Sulawesi Selatan
Nama Senjata Tradisional : Badik
Gambar :
18
31. Nama Provinsi : Maluku Utara
Nama Senjata Tradisional : Parang Salawaki / Salawaku, Kalawai
Gambar :
Berikut ini nama alat musik tradisional Indonesia dan asal daerahnya :
1. Alat musik tradisional : Serune Kale
Sarune Kale berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan serune kale
adalah dengan ditiup dan menggunakan jari untuk mengatur nada yang ada di lubang
serune kale.
Aramba berasal dari Pulau Nias, Sumatera Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon,
yaitu bunyi yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakan Aramba adalah dengan
dipukul dengan menggunakan pemukul seperti stik.
20
3. Alat musik tradisional: Saluang
Saluang berasal dari Minangkabau, Sumatera Barat yang mempunyai jenis bunyi
Aerofon, yaitu bunyi yang berasal dari hembusan angin. Cara menggunakan saluang
dengan ditiup dan lubang yang ada di salung digunakan untuk mengatur nada dan jari-jari
tangan berfungsi untuk menutup lubangnya.
Gambus berasal dari Riau, yang membunyai jenis bunyi Kordofun, yaitu bunyi yang
berasal dari dawai atau senar. Gambus mempunyai 3 senar – 12 senar. Gambus biasa
dimainkan sambil diiringi gendang.
Serangko berasal dari Jambi yang terbuat dari tanduk kerbau. Cara menggunakan
Serangko adalah dengan ditiup, serangko biasa digunakan untuk pemberitahuan jika ada
musibah di masyarakat Jambi.
21
6. Alat musik tradisional : Accordion
Accoridon berasal dari Sumatera Selatan yang mempunyai jenis bunyi Aerofon, yaitu
jenis bunyi yang berasal dari hembusan nafas. Cara menggunakan accordion yaitu dengan
ditiup dan memakang kedua tangan untuk mengatur alunan nada.
Doll berasal dari Bengkulu yang mempunyai jenis bunyi Membranofon, yaitu jenis bunyi
yang asalnya dengan memukul. Cara menggunakan doll yakni dengan dipukul memakai
alat pemukul.
Bende berasal dari Lampung yang mempunyai jenis bunyi Ideofon, yaitu jenis bunyi
yang berasal dari bahan dasarnya. Cara menggunakannya yaitu dipukul dengan alat pukul
yang khusus.
22
9. Alat musik tradisional : Gendang Melayu
Gendang melayu berasal dari Kepulauan bangka belitung yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon, yaitu jenis bunyi yang asalnya dengan memukul di sekitar area lunak
dengan menggunakan telapak tangan.
Gendang panjang berasal dari Kepulauan Riau yang mempunyai jenis bunyi
Membranofon yang digunakan dengan cara menepukkan tangan pada area yang lunak.
Tehyan berasal dari Ibukota Jakarta yang mempunyai jenis suara Kordofon yang
digunakan dengan cara digesek di bagian dawai atau senarnya, hampir sama dengan
memainkan biola.
23
12. Alat musik tradisional : Angklung
Angklung berasal dari Jawa barat yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkan
angkul yaitu menggunakan tangan kita.
Gamelan berasal dari Jawa Tengah yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul – pukul dengan alat pemukul.
Gendang berasal dari Yogyakarta yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk di area lunak menggunakan telapak tangan.
24
15. Alat musik tradisional : Bonang
Bonang berasal dari Jawa Timur yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Gendang berasal dari Banten yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk memakai telapak tangan.
Gengceng berasal dari Bali yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara memainkannya
dengan diletakkan pada kedua telapak tangan kemudian ditepuk.
25
18. Alat musik tradisional : Serunai
Serunai berasal dari Nusa Tenggara Barat yang mempunyai jenis bunyi Aerofon. Cara
memainkannya dengan ditiup lalu nadanya diataur dengan jari tangan.
Sasando berasal dari Nusa Tenggara Timur yang mempunyai jenis bunyi Chordofon.
Cara memainkannya dengan dipetik.
Japen berasal dari Kalimantan Tengah yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik.
26
21. Alat musik tradisional : Sampe
Sampe berasal dari Kalimantan Timur yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.
Tuma berasal dari Kalimantan Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.
Panting berasal dari Kalimantan Selatan yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik dibagian senarnya.
27
24. Alat musik tradisional : Kolintang
Kolintang berasal dari Sulawesi Utara yang mempunyai jenis bunyi Ideofon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Ganda berasal dari Sulawesi Tengah yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan menepuk menggunakan telapak tangan.
Keso berasal dari Sulawesi Selatan yang mempunyai jenis bunyi Chordofon. Cara
memainkannya dengan digesek di bagian senar.
28
27. Alat musik tradisional : Ladolado
Ladolado berasal dari Sulawesi Tenggara yang mempunyai jenis bunyi Ideopon. Cara
memainkannya dengan dipukul.
Ganda berasal dari Gorontalo yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk memakai telapak tangan.
Kecapi berasal dari Sulawesi Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan dipetik di bagian senarnya.
29
30. Alat musik tradisional : Nafiri
Nafiri berasal dari Maluku yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan ditepuk menggunakan telapak tangan.
FU berasal dari Maluku Utara yang mempunyai jenis bunyi Aerofon. Cara
memainkannya dengan ditiup.
Kendang berasal dari Jawa Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan dipukul dengan alat pemukul.
30
33. Alat musik tradisional : Tifa
Tifa berasal dari Papua yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara memainkannya
dengan dipukul lewat telapak tangan.
Guoto berasal dari Papua Barat yang mempunyai jenis bunyi Kordofon. Cara
memainkannya dengan memetik senar.
Kulanter berasal dari Jawa Barat yang mempunyai jenis bunyi Membranofon. Cara
memainkannya dengan dipukul, kulanter biasanya dijadikan pengiring kendang.
31
36. Alat musik tradisional : Gong
Gong berasal dari Jawa Barat yang jika dipukul akan mengeluarkan jenis bunyi
Membranofon. Gong biasanya di ikat atau digantung pada kayu.
Jengglong berasal dari Jawa Barat yang menyerupai gong kecil. Jengglong biasanya
dijadikan pengiring gong.
Rebab berasal dari Jawa Barat yang cara memainkannya seperti biola yaitu di gesek.
Bentuk rebab seperti busur panah.
32
39. Alat musik tradisional : Talempong
Talempong berasal dari Sumatera Barat yang cara memainkannya dengan dipukul
menggunakan kayu. Bentuk talempong mirip dengan alat musik bonang dari Jawa
Tengah.
Pupuik batang padi berasal dari Sumatera Barat, bentuknya terbuat dari ruas batamg padi
yang sudang tua dan berbuku. Cara memainkanya yaitu dengan ditiup.
Serunai berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari padi, kayu dan bambu. Cara
memainkannya yaitu dengan ditiup.
33
42. Alat musik tradisional : Tambua & Tansa
Tambua dan tansa berasal dari Sumatera Barat yang terbuat dari kayu yang dilubangi
tengahnya. Cara memainkannya yaitu dengan dipukul secara serentak.
Burdah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari bahan kulit binatang atau kayu.
Burdah sejenis dengan rebana yang cara memainkannya dengan dipukul.
Tenun berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari kayu yang berbentunk segitiga.
Dinamakan tenun karena sering digunakan sebagai penghibur para pekerja yang sedang
menenun.
34
45. Alat musik tradisional : Kenong Basemah
Kenong basemah berasal dari Sumatera Selatan yang terbuat dari tembaga. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul.
Tebangan berasal dari Sumatera Selatan yang hampir mirip dengan rebana. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul.
Genggong berasal dari Sumatera Selatan yang sejenis dengan alat musik tiup seperti
harmonika. Cara memainkannya yaitu dengan dipegang dengan tangan kiri, kemudian
bagian sisinya ditempelkan ke bibir.
35
48. Alat musik tradisional : Caklemong
Gambangan berasal dari Bangka Belitung yang terdiri dari tujuh potongan kayu. Cara
memainkannya yaitu dengan dipukul menggunakan kayu.
Kompang berasal dari Lampung yang terbuat dari kulit kambing atau kayu. Kompang
hampir mirip dengan rebana, yang cara memainkannya di pukul.
36
GAMBA R PAKAIAN ADAT DAERAH DI INDONESIA
37
4. Provinsi Riau - Pakaian Adat Tradisional Melayu.
38
7. Provinsi Sumatera Selatan - Pakaian Adat Tradisional Aesan Gede.
39
10. Provinsi Lampung - Pakaian Adat Tradisional Tulang Bawang.
40
13. Provinsi Banten - Pakaian Adat Tradisional Pangsi.
41
16. Provinsi Jawa Timur - Pakaian Adat Tradisional Pesa'an.
42
.
19. Provinsi Nusa Tenggara Timur - Pakaian Adat Tradisional Nusa Tenggara
Timur.
43
22. Provinsi Kalimantan Selatan - Pakaian Adat Pengantin Bagajah Gamuling
Baular Lulut.
44
25. Provinsi Sulawesi Barat - Pakaian Adat Tradisional Mandar.
45
28. Provinsi Sulawesi Selatan - Pakaian Adat Tradisional Bodo.
46
31. Provinsi Maluku Utara - Pakaian Adat Tradisional Manteren Lamo.
47
SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT ADAT DI INDONESIA
Menurut Prof Van Hollenhoven, hukum adat terbagi dua yakni hukum adat yang
mempunyai akibat hukum dengan hukum adat yang tidak mempunyai akibat hukum.
Pada dasarnya hukum adat mengandung beberapa sifat, yaitu hukum adat mengandung
sifat yang sangat tradisonil, di mata rakyat jelata indonesia hukum adat, berpangkal dari
pada kehendak nenek moyang yang biasanya didewa-dewakan. Hukum adat dapat
berubah-ubah, perubahan dilakukan dengan menghapuskan dan menganti peraturan-
peraturan itu dengan yang lain secara tiba-tiba, perubahan tersebut dipengaruhi oleh
berubahnya peri keadaan hidup yang silih berganti dalam masyarakat adat. Kesanggupan
hukum adat untuk menyesuaikan diri, karena hukum adat lebih bersifat tidak tertulis dan
tidak terkodifikasi maka hukum adat mudah beradaptasi dengan keadaan masyarakatnya.
Prof. Van Hollenhoven membagi Indonesia atas sembilan belas hukum adat, yang
berdasarkan atas perbedaan-perbedaan dalam tata susunan rakyat dengan persekutuan-
persekutuan rakyat, kesembilan belas hukum adat tersebut, yakni Aceh, Tanah gayo-Alas
dan Batak, Minangkabau, Sumatera Selatan, Melayu, Bangka dan Belitung, Kalimantan
(Dayak), Minahasa, Gorontalo,Toraja, Sulawesi Selatan, Kepulauan Ternate, Maluku-
Ambon, Irian, Kepulauan Timor, Bali dan Lombok, Jawa Tenggah dan Timur, Swapraja
Solo dan Yogyakarta, dan Jawa Barat.
Sistem kekerabatan yang dianut dalam masyarakat adat di Indonesia didasari oleh faktor
genealogis, yakni suatu kesatuan hukum yang para anggotanya terikat sebagai satu
kesatuan karena persekutuan hukum tersebut merasa berasal dari moyang yang sama.
Dapat disimpulkan bahwa sistem kekerabatan dipengaruhi oleh garis keturunan yang
menurunkan/ diikuti oleh kesatuan hukum adat tersebut. Sistem kekerabatan yang ada di
masyarakat hukum adat di Indonesia dibagi menjadi:
48
merupakan sistem kekerabatan yang angota-anggotanya menarik garis keturunan
hanya dari satu pihak saja yakni pihak ayah (Δ) atau ibu (O).
Sistem kekerabatan unilateral ini dapat dibagi menjadi 2, yakni:
a. Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sistem kekerabatan matrilineal merupakan sistem kekerabatan yang anggota-
anggotanya menarik garis keturunan hanya dari pihak ibu saja terus menerus ke
atas karena ada kepercayaan bahwa mereka semua berasal dari seorang ibu (O)
asal.
Misal: masyarakat Minangkabau, Kerinci, Semendo (Sumatera Selatan), Lampung
Paminggir.
49
TRADISI UNIK DI INDONESIA
50
3. Gigi Runcing Suku Mentawai – Kalimantan
4. Kebo-keboan – Banyuwangi
51
5. Tradisi Adu Betis – Sulawesi Selatan
52
7. Tabuik – Sumatera Barat
8. Dugderan – Semarang
53
9. Bakar Tongkang – Riau
54
11. Brobosan – Jawa
55