SAP Observasi Febris
SAP Observasi Febris
SAP Observasi Febris
Disusun oleh :
II. Materi
1. Pengertian Demam
2. Penyebab Demam
3. Tipe Fase Demam
4. Komplikasi
5. Pemeriksaan Demam
6. Penatalaksanaan Demam
7. Perawatan Anak demam
8. Demontrasi cara kompres
toilet
Ruang periksa
meja meja
terapi asesm
en
LIFT
pintu masuk
Keterangan :
= Penyaji
= Fasilitator
= Observer
VI. Pengorganisasian
Penyaji : Maria Evarista Sugo
Fasilitator dan Demonstrator : Putri Dewi Suciningtyas; Aris Sucipto
Moderator : Heni Murti Wahyuni
Observer : Yayuk Ratnasari Dewi Anggraeni
IX. Evaluasi
1. Kriteria Proses
a. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. Peserta memperhatikan materi penyuluhan
c. Peserta aktif bertanya
d. Pelaksanaan kegiatan berjalan lancar sesuai dengan SAP
e. Pengorganisasian berjalan sesuai dengan jobdesk masing-masing.
2. Kriteria Struktur
a. Pengorganisasian sudah di bagi sebelum hari H dan dilaksanakan sesuai
3. Kriteria Hasil
a. Peserta yang datang minimal 70% dari target
b. Acara berjalan sesuai dengan waktu yang ditentukan
c. Peserta mengikuti acara dengan aturan yang telah ditentukan
d. Peserta berperan aktif bertanya tentang materi penyuluhan yang
diberikan
e. Peserta mampu menjawab evaluasi dengan benar 75% yang telah
diberikan oleh moderator
MATERI PENYULUHAN
A. DEFINISI DEMAM
Definisi demam (febris) adalah suhu rectal yang lebih dari 38°C (100,4
°F). suhu normal dapat berfluktuasi sepanjang hari, berkisar antara 36,1 °C-38°C
(97°F-100,4°F). umumnya suhu tubuh pada anak-anak lebih tinggi, Kemudian
menurun hingga padaa tingkat dewasa pada usia 13-14 tahun pada anak
perempuan, dan 17-18 tahun pada anak laki-laki. (Robert, 2007)
B. PENYEBAB DEMAM
Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran.
Demam dapat berhubungan dengan infeksi, penyakit kolagen, keganasan,
penyakit metabolik maupun penyakit lain (Julia, 2000). Penyebab demam selain
infeksi juga dapat disebabkan oleh keadaan toksemia, keganasan atau reaksi
terhadap pemakaian obat, juga pada gangguan pusat regulasi suhu sentral
(misalnya: perdarahan otak, koma). Pada dasarnya untuk mencapai ketepatan
diagnosis penyebab demam diperlukan antara lain: ketelitian penggambilan
riwayat penyakit pasien, pelaksanaan pemeriksaan fisik, observasi perjalanan
penyakit dan evaluasi pemeriksaan laboratorium serta lain secara tepat dan
holistik. Beberapa hal khusus perlu diperhatikan pada demam adalah cara timbul
demam, lama demam, tinggi demam serta keluhan dan gejala yang
menyertai demam. edangkan menurut Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal 2000 bahwa etiologi febris,diantaranya
a.Suhu lingkungan.
b. Adanya infeksi.
c.Pneumonia.
d. Malaria.
e. Otitis media.
f. Imunisasi
D. PATOFISIOLOGI
Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set point, tetapi
ada peningkatan suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak
disertai peningkatan set point(Julia, 2000). Demam adalah sebagai mekanisme
pertahanan tubuh (respon imun) anak terhadap infeksi atau zatasing yang masuk
ke dalam tubuhnya. Bila ada infeksi atau zat asing masuk ke tubuh akan
merangsang sistem pertahanan tubuh dengan dilepaskannya pirogen. Pirogen
adalah zat penyebab demam, ada yang berasal dari dalam tubuh (pirogen
endogen) dan luar tubuh (pirogen eksogen) yang bisa berasal dari infeksi oleh
mikroorganisme atau merupakan reaksi imunologik terhadap benda asing (non
infeksi).Pirogen selanjutnya membawa pesan melalui alat penerima (reseptor)
yang terdapat pada tubuh untuk disampaikan ke pusat pengatur panas di
hipotalamus. Dalam hipotalamus pirogen ini akan dirangsang pelepasan asam
arakidonat serta mengakibatkan peningkatan produksi prostaglandin (PGEZ). Ini
akan menimbulkan reaksi menaikkan suhu tubuh dengan cara menyempitkan
pembuluh darah tepi dan menghambat sekresi kelenjar keringat. Pengeluaran
panas menurun, terjadilah ketidakseimbangan pembentukan dan pengeluaran
panas.Inilah yang menimbulkan demam pada anak.
Suhu yang tinggi ini akanmerangsang aktivitas “tentara” tubuh (sel makrofag
dan sel limfosit T) untuk memerangi zat asing tersebut dengan meningkatkan
proteolisis yang menghasilkan asam amino yang berperan dalam pembentukan
antibodi atau system kekebalan tubuh. (Sinarty, 2003).
Sedangkan sifat-sifat demam dapat berupa menggigil atau krisis/flush.
Menggigil.Bila pengaturan termostat dengan mendadak diubah dari tingkat
normal ke nilai yang lebih tinggi dari normal sebagai akibat dari kerusakan
jaringan,zat pirogen atau dehidrasi. Suhu tubuh biasanya memerlukan beberapa
jam untuk mencapai suhu baru.Krisis/flush.Bila faktor yang menyebabkan suhu
tinggi dengan mendadak disingkirkan, termostat hipotalamus dengan mendadak
berada pada nilai rendah, mungkin malahan kembali ke tingkat normal.(Guyton,
1999).
E. KOMPLIKASI
1. Dehidrasi : demam meningkatkan penguapan cairan tubuh
1. Pemeriksaan laboratorium
e. Mikrobiologi Sediaan apus dan kultur dari tenggorok, uretra, anus, serviks
dan vagina harus dibuat dalam situasi yang tepat. Pemeriksaan sputum
diperlukan untuk pasien yang demam disertai batuk-batuk. Pemeriksaan
kultur darah dan kultur cairan abnormal serta urin diperlukan untuk
mengetahui komplikasi yang muncul.
G. PENATALAKSANAAN
1. Secara Fisik
Mengawasi kondisi klien dengan : Pengukuran suhu secara berkala setiap 4-6
jam. Perhatikan apakah anak tidur gelisah, sering terkejut, atau mengigau.
Perhatikan pula apakah mata anak cenderung melirik ke atas atau apakah anak
mengalami kejang-kejang. Demam yang disertai kejang yang terlalu lama akan
berbahaya bagi perkembangan otak, karena oksigen tidak mampu mencapai otak.
Terputusnya suplai oksigen ke otak akan berakibat rusaknya sel-sel otak. Dalam
keadaan demikian, cacat seumur hidup dapat terjadi berupa rusaknya fungsi
intelektual tertentu.
f. Kompres dengan air biasa pada dahi, ketiak,lipat paha. Tujuannya untuk
menurunkan suhu tubuh dipermukaan tubuh anak. Turunnya suhu tubuh
dipermukaan tubuh ini dapat terjadi karena panas tubuh digunakan
untuk menguapkan air pada kain kompres.Jangan menggunakan air es
karena justru akan membuat pembuluh darah menyempit dan panas
tidak dapat keluar. Menggunakan alkohol dapat menyebabkan iritasi
dan intoksikasi (keracunan).
g. Saat ini yang lazim digunakan adalah dengan kompres hangat suam-
suam kuku. Kompres air hangat atau suam-suam kuku maka suhu di
luar terasa hangat dan tubuh akan menginterpretasikan bahwa suhu
diluar cukup panas. Dengan demikian tubuh akan menurunkan kontrol
pengatur suhu di otak supaya tidak meningkatkan pengatur suhu tubuh
lagi.Disamping itu lingkungan luar yang hangat akan membuat
pembuluh darah tepi di kulit melebar atau mengalami vasodilatasi, juga
akan membuat pori-pori kulit terbuka sehingga akan mempermudah
pengeluaran panas dari tubuh.
2. Obat-obatan Antipiretik
2. Saat mandi, gunakan air hangat. Selain membuat tubuh segar dan nyaman,
air hangat juga sangat baik untuk menghilangkan kuman dan bakteri di
kulit. Setelah mandi segera keringkan tubuh selanjutnya gunakan pakaian
agar tidak kedinginan.
4. Perbanyak istirahat agar daya tahan tubuh cukup untuk melawan infeksi.
Usahakan agar sirkulasi udara kamar atau tempat istirahat baik sehingga
kamar tetap bersuhu normal.
1. Alat:
a. Air panas dalam baskom
b. Waslap
c. Perlak dan pengalas
d. Thermometer
2. Penatalaksanaan
a. Mendekatkan peralatan disamping pasien
b. Mengukur Suhu tubuh
c. Mencuci Tangan
d. Memasang perlak pada tempat yang akan dikompres
e. Waslap dibasahi dengan air hangat dan diletakan pada tempat yang
akan dikompres , daerah kedua ketiak, leher, paha
f. Mengobservasi respon anak dengan mengukur suhu tubuh
Guyton, Arthur C. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Ed. 9.Jakarta, EGC
Lynda juall, Carpenito, 2000, Buku Saku Diagnosa Keperawatan / Lynda juall
Carpenito, Editor Edisi Bahasa Indonesia, Monica Ester (Edisi 8), Jakarta:
EGC.
Sumijati M.E, dkk. 2000. Asuhan Keperawatan Pada Kasus Penyakit Yang Lazim
Terjadi Pada Anak.PERKANI : Surabaya
Wahidiyat Iskandar. 1995. Ilmu Kesehatan Anak Edisi 2. Info Medika : Jakarta
Wong, Dona L, dkk,. 2003. Maternal child nursing care 2nd edition. Santa Luis:
MosbyInc.
Wong, Dona L, dkk,. 2003. Maternal child nursing care 2nd edition.Santa Luis:
Mosby Inc
LEMBAR OBSERVASI PELAKSANAAN PENYULUHAN
OBSERVASI FEBRIS
MAHASISWA PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI RUANG POLI ANAK RSUD DR SOETOMO
SURABAYA
Penutupan :
a. Mengevaluasi materi
dengan cara
memberikan
pertanyaan (…..)
b. Mengucapkan salam
penutup (…..)
c. Pengorganisasian
berjalan sesuai dengan
jobdesk masing-masing
(…..)
DAFTAR PERTANYAAN PENYULUHAN OBSERVASI FEBRIS
MAHASISWA PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS AIRLANGGA
DI RUANG POLI ANAK RSUD DR SOETOMO
SURABAYA