Makalah Pengaruh - Kebudayaan - India - Hindu-Budha
Makalah Pengaruh - Kebudayaan - India - Hindu-Budha
Makalah Pengaruh - Kebudayaan - India - Hindu-Budha
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai generasi penerus bangsa pertama kita wajib mengetahui sejarah bangsa ini.
Sehingga penyusun merasa perlu untuk menyusun artikel ini agar dapat membantu dan
memudahkan pembaca untuk mengetahui sejarah dan pengaruh kebudayaan India di Indonesia.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kebudayaan India
Budaya berasal dari kata Sansekerta yaitu “buddhayah” atau “buddhi” yang berarti akal.
Kebudayaan dapat diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan akal. Dan melalui akalnya
manusia memiliki hasil karya yang senantiasa berkembang mengikuti perkembangan kehidupan
manusia itu sendiri.
Kebudayaan India tidak terlepas dari pengaruh agama Hindu-Budha yang berkembang di
lembah sungai Indus, India. Sekitar 2000 tahun SM mulai berkembang agama Hindu dan
beberapa waktu kemudian di India pula lahir budaya dan agama Budha.
Dalam kebudayaan Hindu terjadi perpaduan antara budaya Arya (kepercayaan untuk
memuja banyak Dewa (Polytheisme) ), budaya Dravida (memuja roh nenek moyang), dan
budaya Munda ag (kasta-kasta). Dalam Agama Hindu ada lima keyakinan dan kepercayaan yang
disebut dengan Pancasradha yang juga ikut mempengaruhi budaya yang ada di India.
Pancasradha merupakan keyakinan dasar umat Hindu. Kelima keyakinan tersebut, yakni:
1. Widhi Tattwa - percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa dan segala aspeknya
3. Karmaphala Tattwa - percaya dengan adanya hukum sebab-akibat dalam setiap perbuatan
5. Moksa Tattwa - percaya bahwa kebahagiaan tertinggi merupakan tujuan akhir manusia
Sedangkan agama Budha lahir sebagai reaksi terhadap dominasi golongan Brahmana
dalam ritual keagamaan. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak
aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi
Theravada , Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana).
2
Dengan pengaruh dari agama Hindu-Budha tersebut kebudayaan masyarakat India terus
mengalami perkembangan dan kemajuan seiring dengan perubahan zaman dan kebutuhan,
terutama dalam bidang kesenian yang melahirkan kuil-kuil megah dan kitab-kitab yang memiliki
nilai sastra tinggi seperti Mahabharata dan Ramayana. Dari India inilah kemudian kebudayaan
Hindu-Budha menyebar ke berbagai tempat, salah satunya Indonesia.
Letak wilayah Indonesia yang strategis dan merupakan daerah penghasil rempah-rempah
membuat indonesia sering di kunjungi oleh bangsa-bangsa lain untuk melakukan perdagangan,
salah satunya India. Bangsa India yang tadinya ke Indonesia hanya bermaksud untuk berdagang
ternyata membawa misi untuk menyebarkan agama.
Sambil menunggu angin musim yang baik, para pedagang India tersebut melakukan
interaksi dengan penduduk setempat, selain menjalin hubungan dagang, para pedagang India
membawa ajaran agama beserta kebudayaannya sehingga semakin lama ajaran dan kebudayaan
mereka berpengaruh terhadap penduduk setempat. Sejak itulah sedikit demi sedikit pengaruh luar
mulai masuk ke wilayah Indonesia dan terus berkembang sampai sekarang ini.
1. Teori Brahmana
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para
kaum brahmana. Para brahmana mendapat undangan dari penguasa di Nusantara untuk
mengajarkan agama kepada raja dan memimpin upacara-upacara keagamaan.
Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah J.C. Van Leur. Ia perpendapat
bahwa agama Hindu masuk ke Indonesia di bawa oleh kaum brahmana, karena hanya kaum
brahmana yang berhak mempelajari dan mengerti isi kitab suci Weda. Pendapatnya ini juga
berdasarkan pada pengamatannya terhadap sisa-sisa peninggalan kerajaan-kerajaan yang
bercorak Hindu-Buddha di Indonesia, terutama pada prasasti-prasasti yang menggunakan bahasa
3
Sansekerta dan huruf Pallawa,dimana bahasa Sansekerta dan huruf Pallawa itu hanya dimengerti
oleh para brahmana.
2. Teori Ksatria
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para
kaum Ksatria atau para prajurit. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah F.D.K.
Bosch. Menurut Teori ksatria, jaman dulu di India sering terjadi perang. Kemudian para prajurit
yang kalah banyak yang pergi meninggalkan India. Banyak diantara mereka pergi ke wilayah
nusantara. Mereka inilah yang kemudian menyebarkan agama dan kebudayaan hindu di wilayah
nusantara. .
3. Teori Waisya
Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia di bawa oleh para
pedagang India yang berdagang di Indonesia dan kemudian mengajarkan ajaran agama Hindu
kependuduk setempat. Tokoh yang mengemukakan pendapat tersebut adalah N.J. Krom.
Menurut NJ. Krom, proses terjadinya hubungan antara India dan Indonesia karena adanya
hubungan perdagangan, sehingga orang-orang India yang datang ke Indonesia sebagian besar
adalah para pedagang. Perdagangan yang terjadi pada saat itu menggunakan jalur laut dan
teknologi perkapalan yang masih banyak tergantung pada angin musim.
Hal ini mengakibatkan dalam proses tersebut, para pedagang India harus menetap dalam
kurun waktu tertentu sampai datangnya angin musim yang memungkinkan mereka untuk
melanjutkan perjalanan. Selama mereka menetap, memungkinkan terjadinya perkawinan dengan
perempuan-perempuan pribumi. Mulai dari sini pengaruh kebudayaan Hindu menyebar dan
menyerap dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
4. Teori Sudra
Teori ini mengatakan bahwa kebudayaan Hindu masuk ke Indonesia dibawa oleh para
kaum sudra,dalam hal ini adalah kaum-kaum terbawah. Tokoh yang mengemukakan pendapat
tersebut adalah Von Van Faber. Von Van Faber ini menyatakan bahwa penyebaran agama hindu
ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta sudra. Alasannya karena mereka
4
dianggap sebagai orang-orang buangan dan hanya hidup sebagai budak sehingga mereka datang
ke Indonesia dengan tujuan untuk mengubah kehidupannya.
Teori ini mengatakan bahwa agama Hindu yang masuk ke Indonesia dibawa oleh para
pelajar (orang Indonesia) yang belajar atau mendalami agama Hindu di India kemudian setelah
mereka menempuh pendidikan. Lalu mereka pulang dan mengajarkan (menyebarluaskan) ajaran
Hindu kepada penduduk setempat.
Teori ini di kemukakan oleh F.D.K Bosch. Ia mengemukakan peranan bangsa Indonesia
sendiri dalam penyebaran dan pengembangan agama hindu. Penyebaran budaya India di
Indonesia dilakukan oleh kaum terdidik. Akibat interaksinya dengan para pedagang India, di
Indonesia terbentuk masyarakat Hindu terdidik yang di kenal dengan sangha. Mereka giat
mempelajari bahasa Sanskerta, kitab suci, sastra, dan budaya tulis. Mereka kemudian
memperdalam agama dan kebudayaan Hindu di India. Sekembalinya ke Indonesia mereka
mengembangkan agama dan kebudayaan tersebut. Hal ini bisa diliat dari peninggalan dan
budaya yang memiliki corak keindonesiaan.
Informasi paling tua tentang keberadaan Buddhisme di Indonesia yang pada waktu itu
belum begitu meluas juga didapat dari pengelana China bernama Fa Hsien (+/-337 – 422 M),
yang sekembalinya dari Ceylon (Sri Lanka) ke China pada tahun 414 Masehi terpaksa mendarat
di negeri yang bernama Ye-Po-Ti karena kapalnya rusak. Sekarang tidak terlalu jelas apakah Ye-
Po-Ti itu Jawa atau Sumatera. Ia menemukan banyak orang-orang yang beragama Hindu dan
sebagian masih animisme. Namun demikian, sepertinya kondisi mulai berubah sesudah abad
kelima kerena penyebaran agama Budha yang dilakukan Fa Hsien.
5
(752–1045), Kerajaan Sunda (932–1579), Kerajaan Kediri (1045–1221), Kerajaan Dharmasraya
(abad ke-12 sampai ke-14), Kerajaan Singhasari (1222–1292), Kerajaan Majapahit (1293–1500),
hingga Kerajaan Malayapura (abad ke-14 sampai ke-15).
Sejarah panjang tersebut tentu saja memberikan pengaruh yang besar bagi perkembangan
agama Hindu di Indonesia. Hingga saat ini, Bali merupakan pusat masyarakat beragama Hindu
yang sangat terkenal hingga ke mancanegara. Keunikan budaya yang sangat erat dengan nuansa
Hindu ini tetap lestari hingga saat ini dan menjadi salah satu aset parwisata andalan Indonesia.
Selain itu, berdirinya kerajaan-kerajaan tersebut juga telah meninggalkan jejak sejarah
yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Bahkan, beberapa di antaranya menjadi wisata sejarah
yang sangat menarik untuk disaksikan. Candi-candi yang ada di Indonesia merupakan bentuk
warisan sejarah Hindu yang merupakan bukti berdirinya kejayaan Hindu di Indonesia.
Memang, sejarah panjang perkembangan agama Hindu di Indonesia tidak bisa dilepaskan
dari sejarah, budaya, dan pariwisata Indonesia. Bahkan, budaya Jawapun memiliki kaitan erat
dengan sejarah kerajaan Hindu yang pernah berjaya. Beberapa nama-nama raja dan kerajaan,
seperti Airlangga, Udayana, dan Brawijaya menjadi nama universitas terkemuka di Indonesia.
6
G. Pengaruh kebudayaan India (Hindu-Budha) di Indonesia
Sebelum budaya India masuk, di Indonesia telah berkembang kepercayaan yang berupa
pemujaan terhadap roh nenek moyang. Kepercayaan itu bersifat Animisme dan Dinamisme.
Animisme merupakan satu kepercayaan terhadap roh atau jiwa sedangkan Dinamisme
merupakan satu kepercayaan bahwa setiap benda memiliki kekuatan gaib.
Untuk itu agama Hindu dan Budha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan
agama Hindu -Budha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaaan-perbedaan tersebut dapat
dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Budha yang ada di Indonesia.
Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, upacara tersebut tidak
dilaksanakan oleh umat Hindu di India
b. Bahasa
Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa
Sansekerta yang dapat temukan sampai sekarang dimana bahasa Sansekerta memperkaya
perbendaharaan bahasa Indonesia. Dan istilah-istilah penting yang menggunakan bahasa
Sanskerta.
Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam
organisasi politik yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya
pengaruh India. Pemerintahan Raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun
seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah
7
diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota yaitu seperti yang terjadi di
kerajaan Majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana.
d. Bidang Sosial
e. Sistem pengetahuan
Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya yaitu perhitungan waktu
berdasarkan kalender tahun saka, tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan satu
tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun saka dengan tahun masehi adalah 78
tahun sebagai contoh misalnya tahun saka 654, maka tahun masehinya 654 + 78 = 732 M.
f. Teknologi
Salah satu wujud akulturasi dari teknologi terlihat dalam seni bangunan Candi. Seni
bangunan Candi tersebut memang mengandung unsur budaya India tetapi keberadaan candi-
candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India, karena candi di Indonesia
hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum
dalam kitab Silpasastra yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk
melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Contoh candi Borobudur salah satu dari 7
keajaiban dunia dan merupakan salah satu peninggalan kerajaan Mataram. Itu membuktikan
masyarakat telah memiliki pengetahuan dan teknologi yang tinggi.
g. Kesenian
Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dari seni rupa, seni sastra, seni bangunan
dan seni pertunjukan.
1. Seni rupa
Unsur seni rupa India telah masuk ke Indonesia dibuktikan dengan ditemukannya relief-relief
cerita sang Budha pada candi Borobudur, cerita Ramayana pada candi Prambanan. Dan sekarang
8
relief-relief tersebut dijadikan hiasan pada bangunan, seperti yang terdapat pada pustaka wilayah
yang terdapat di provinsi Riau.
2. Seni sastra
Bahasa sanskerta yang berasal dari India tersebut membawa pengaruh besar terhadap
perkembangan sastra di Indonesia, seperti prasasti yang ditulis dengan huruf pallawa dan
sanskerta. Tidak hanya itu kitab-kitab yang dibuat pada zaman tersebut juga memiliki nilai sastra
yang tinggi.
3. Seni bangunan
Yang menjadi bukti berkembanngnya budaya India di Indonesia adalah bangunan candi. Dasar
bangunan candi merupakan hasil pembangunan bangsa Indonesia pada zaman megalitikum yang
berupa punden berundak-undak kemudian mendapat pengaruh dari kebudayaan India sehingga
menjadi wujud sebuah candi.
4. Seni Pertunjukkan
Wayang Seni pertunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia dan
pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi
dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana
maupun Mahabarata yang berasal dari budaya India.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1.Kita sebagai generasi muda hendaknya melestarikan budaya dan peninggalan sejarah..
2.Sebagai warga Negara yang cinta pada tanah air, hendaknya kita mampu menerapkan nilai-nila
budaya yang positif agar bangsa kita ini menjadi bangsa yang berkarakter.
10