Pedoman Pengorganisasian Ppi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH


NOMOR : 7CI/PER-DIR/RSI-SR/IX/2014

TENTANG

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS)
DI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH

DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan efisiensi, efektifitas dan kelancaran


pelaksanaan tugas, maka dipandang perlu menetapkan Pedoman
Pengorganisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS) di RSI Siti Rahmah Padang.
b. bahwa sehubungan dengan pernyataan pada butir a tersebut diatas,
dipandang perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Direktur RSI Siti
Rahmah Padang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 270/Menkes/2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
Fasiltas Pelayanan Kesehatan Lainnya
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 382/Menkes/2007 tentang Pedoman
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasiltas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
7. SE Dirjen Bina Yanmed No. HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan
Komite PPIRS dan Tim PPI RS
8. SK Direktur RSI Siti Rahmah Padang No. 09/SK-DIR/RSI-SR/X/2013
tentang Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS) di RSI Siti Rahmah Padang
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH


TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE PENCEGAHAN
DAN PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS) DI RSI SITI
RAHMAH PADANG.

Kesatu : Pedoman Pengorganisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Rumah Sakit (PPIRS) di RSI Siti Rahmah Padang sebagaimana yang tercantum
dalam Lampiran Keputusan Direktur RSI Siti Rahmah Padang ini.

1
Kedua : Pedoman Pengorganisasian Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit di RSI Siti Rahmah Padang yang dimaksud digunakan sebagai
acuan pelaksanaan kegiatan/ operasional Komite Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit di RSI Siti Rahmah Padang.

Ketiga : Pembinaan dan Pengawasan Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi


Rumah Sakit (PPIRS) dilakukan oleh Dewan Direksi dan Komite Pencegahan
dan pengendalian infeksi rumah sakit (PPIRS)

Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya dan apabila di kemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penepatan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Padang
Pada tanggal : 01 September 2014
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah

dr. Az Rifki SpAn. KIC. KMN


DIREKTUR

2
Lampiran Peraturan Direktur RSI Siti Rahmah Padang
NOMOR : 7CI/PER-DIR/RSI-SR/IX/2014
TANGGAL : 1 September 2014

PEDOMAN PENGORGANISASIAN KOMITE PENCEGAHAN DAN


PENGENDALIAN INFEKSI RUMAH SAKIT (PPIRS)
DI RSI SITI RAHMAH PADANG

BAB I
PENDAHULUAN

”Health-care Associated Infections (HAIs)” merupakan komplikasi yang paling sering


terjadi di pelayanan kesehatan. HAIs selama ini dikenal sebagai Infeksi Nosokomial atau
disebut juga sebagai Infeksi di rumah sakit ”Hospital-Acquired Infections” merupakan
persoalan serius karena dapat menjadi penyebab langsung maupun tidak lagsung kematian
pasien, kalaupun tak berakibat kematian, infeksi yang bisa terjadi melalui penularan antar
pasien, bisa terjadi dari pasien ke pengunjung atau petugas rumah sakit dan dari petugas
rumah sakit ke pasien, hal ini mengakibatkan pasien dirawat lebih lama sehingga pasien harus
membayar biaya rumah sakit lebih banyak.
Pasien, petugas kesehatan, pengunjung dan penunggu pasien merupakan kelompok
yang berisiko mendapat infeksi nosokomial. Infeksi ini dapat terjadi melalui penularan dari
pasien kepada petugas, dari pasien ke pasien lain, dari pasien kepada pengunjung atau
keluarga maupun dari petugas kepada pasien. HAIs juga akan menyebabkan peningkatan
angka morbiditas, mortalitas, peningkatan lama hari rawat dan peningkatan biaya rumah
sakit.
Kondisi ini menunjukkan penurunan mutu pelayanan kesehatan.Tak dipungkiri lagi
untuk masa yang akan datang dapat timbul tuntutan hukum bagi sarana pelayanan kesehatan,
sehingga kejadian infeksi di pelayanan kesehatan harus menjadi perhatian bagi Rumah Sakit.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS) sangat penting karena
menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit. Apalagi akhir-akhir ini muncul berbagai
penyakit infeksi baru (new emerging, emerging disease, dan re-emerging disease).
Wabah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) dari penyakit infeksi sulit diperkirakan
datangnya, sehingga kewaspadaan melalui surveilens dan tindakan pencegahan serta
pengendaliannya perlu ditingkatkan. Selain itu infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja

3
dapat dikendalikan tetapi juga dapat dicegah melakukan langkah-langkah yang sesuai
prosedur yang berlaku.
Kementerian Kesehatan RI telah mengeluarkan beberapa kebijakan dalam
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit antara lain dinyatakan bahwa:
1. Setiap Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya harus melaksanakan PPI
2. Pelaksanaan PPI yang dimaksud sesuai Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya; serta
pedoman PPI lain yang dikeluarkan oleh Depkes RI.
3. Direktur Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya membentuk Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (KPPI) dan Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi (TPPI) yang langsung berada dibawah koordinasi Direktur.
4. Komite dan Tim PPI mempunyai tugas, fungsi dan kewenangan yang jelas sesuai
Pedoman Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya.
5. Untuk lancarnya kegiatan PPI, maka Setiap Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya wajib memiliki IPCN (Infection Prevention and Control Nurse) yang
purna waktu.
Dalam menjalankan kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi mengacu kepada :
1. Undang Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. Undang – Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Permenkes RI No. 1691/MENKES/PER/VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah
Sakit.
4. SK Menkes RI No. 1204/MENKES/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit.
5. SK Menkes RI No.1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja Rumah Sakit.
6. SK Menkes RI No.270/MENKES/2007 tentang Pedoman Manajerial Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
7. SK Menkes RI No.382/Menkes/2007 tentang Pedoman Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya.
8. SK Menkes RI No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah
Sakit.
9. SE Dirjen Bina Yanmed No.HK.03.01/III/3744/08 tentang Pembentukan Komite PPIRS
dan Tim PPI RS.
4
10. SK Direktur RSI Siti Rahmah Padang No.09/SK-DIR/RSI-SR/X/2013 tentang
Pembentukan Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) di RSI
Siti Rahmah Padang.
11. SK Direktur RSI Siti Rahmah Padang NOMOR: 3/PER-DIR/RSI-SR/X/2013 tentang
kebijakan pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi Rumah Sakit Islam Siti
Rahmah Padang.
Kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) membutuhkan saling bekerjasama
di antara petugas, pasien dan masyarakat yang berada di lingkungan rumah sakit serta
dukungan yang sungguh-sungguh dari manejerial. Bila program PPI terlaksana dengan baik
maka mutu pelayanan rumah sakit akan terjamin baik. Sehingga guna keberhasilan program
PPI di rumah sakit perlu keterlibatan lintas profesional, klinis, perawat, laboratorium,
Kesehatan Lingkungan, Farmasi, Gizi, IPS-RS, Sanitasi dan housekeeping dalam satu wadah
berupa Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPIRS) mengacu
kepada Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 270/MENKES/2007 tentang Pedoman
Manajerial Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya.

Komite PPIRS mempunyai Tugas :


1. Membuat dan mengevaluasi kebijakan tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSI Siti Rahmah Padang.
2. Menyusun Buku Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
menerbitkan/ mensosialisasikan melalui Surat Keputusan Direktur.
3. Menyusun SPO Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), meliputi: SPO Pencegahan
Infeksi, Kewaspadaan isolasi, Surveilens Infeksi Rumah Sakit, Pendidikan dan pelatihan
PPI, Penggunaan antimikroba yang rasional dan Kesehatan karyawan.
4. Memberikan usulan kepada direksi untuk desain/renovasi bangunan/gedung di RSI Siti
Rahmah Padang.
5. Menentukan sikap penutupan suatu ruangan rawat bila diperlukan jika ada potensial
menyebarkan infeksi.
6. Memberikan usulan dalam penetapan jenis-jenis antiseptik dan desinfektan yang
digunakan RSI Siti Rahmah Padang.
7. Memberikan pertimbangan dan usulan kepada Direktur tentang struktur TIM PPIRS yang
terdiri dari IPCO dan IPCN serta susunan IPCLN (Infection Prevention and Control Link
Nurse) sebagai jejaring TIM PPIRS.
5
8. Mengajukan usulan kepada Direktur dalam menyusun kebijakan tentang penggunaan
antimikroba yang rasional berdasarkan hasil pantauan kuman dan resistensinya.
9. Turut menyusun kebijakan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3), clinical governance
dan patient safety.
10. Menyusun perencanaan tentang pengembangan Sumber Daya Manusia pada Komite dan
Tim PPIRS, mengidentifikasi kebutuhan pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjutan,
untuk selanjutnya melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan tersebut secara bertahap sesuai
dengan perencanaan yang telah disusun.
11. Memberikan layanan Orientasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di RSI Siti Rahmah
Padang kepada setiap mahasiswa atau peserta diklat, karyawan baru, serta pengunjung
yang akan memasuki ruangan perawatan dan berpotensial ikut serta mempengaruhi
penularan infeksi.
12. Bekerjasama dengan Bagian Diklat RSI Siti Rahmah merencanakan dan mengadakan
pelatihan-pelatihan internal (In house Training) tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
13. Melaksanakan Sosialisasi kebijakan-kebijakan mengenai Program PPIRS, agar dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh petugas kesehatan di RSI Siti Rahmah melalui
Penyuluhan, Pendidikan dan Pelatihan, Simulasi serta penyebaran Leaflet, Spanduk atau
Poster tentang Program PPI.
14. Berkoordinasi dengan unit-unit yang terkait dengan resiko infeksi/penyebaran infeksi di
Rumah Sakit dalam penyusunan Program PPI.
15. Memberikan pengarahan kepada Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi Nosokomial.
16. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan di RSI Siti Rahmah Padang mengenai
upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
17. Berpartisipasi dalam Diklat/Kegiatan Ilmiah tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi baik tingkat Lokal, Regional, Nasional maupun Internasional.
18. Mengadakan pertemuan berkala setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan,
yang dihadiri oleh seluruh anggota Komite dan Tim PPIRS.
19. Mengevaluasi pelaksanaan Program PPI dan menerima laporan dari TIM PPIRS,
menganalisa dan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur setiap 3 (tiga)
bulan.

6
Tim PPIRS mempunyai tugas :
1. Mengunjungi ruangan rawat inap setiap hari untuk memonitor pelaksanaan SOP
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSI Siti Rahmah.
2. Mengevaluasi Penggunaan antimikroba yang rasional sesuai SPO.
3. Memonitor kesehatan petugas kesehatan, menerima laporan tentang Insiden Kesehatan
dan Keselamatan Kerja karyawan dari IPCLN menggunakan Formulir yang telah
disahkan dalam SPO.
4. Memonitor Kesehatan Lingkungan, mencatat menggunakan daftar tilik dan melaporkan
ke Komite PPIRS.
5. Bersama Komite PPIRS menentukan sikap penutupan suatu ruangan rawat bila
diperlukan jika ada potensial menyebarkan infeksi sesuai SPO.
6. Bersama Komite PPIRS melakukan pelatihan petugas kesehatan tentang Program PPI.
7. Melaksanakan layanan Orientasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di RSI Siti
Rahmah Padang kepada setiap mahasiswa atau peserta diklat, karyawan baru, serta
pengunjung yang akan memasuki ruangan perawatan dan berpotensial mempengaruhi
penularan infeksi sesuai dengan SPO.
8. Mengadakan Sosialisasi kebijakan-kebijakan mengenai Program PPIRS, agar dapat
dipahami dan dilaksanakan oleh seluruh petugas kesehatan di RSI Siti Rahmah.
9. Melakukan Surveilens rutin setiap hari pada unit-unit yang terkait dengan resiko
infeksi/penyebaran infeksi di Rumah Sakit, mengumpulkan data, menganalisa dan
melaporkan kepada Tim PPIRS pada awal bulan berikutnya.
10. Melakukan pengawasan terhadap kepatuhan karyawan, mahasiswa, peserta diklat serta
pengunjung RS dalam melaksanakan SPO PPIRS.
11. Memberikan Motivasi dan Teguran tentang kepatuhan pelaksanaan PPI.
12. Mengkordinir beberapa orang IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse)
sebagai jejaring TIM PPIRS dalam menjamin pelayanan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi berjalan sesuai dengan SPO.
13. Turut serta melakukan investigasi masalah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi
Nosokomial.
14. Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan di RSI Siti Rahmah Padang mengenai
upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
15. Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung, dan keluarga tentang
topik yang sedang berkembang tentang pelayanan PPI.

7
16. Berpartisipasi dalam Diklat/Kegiatan Ilmiah tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi baik tingkat Lokal, Regional, Nasional maupun Internasional.
17. Mengikuti pertemuan berkala setiap 3 (tiga) bulan atau sewaktu-waktu bila diperlukan,
yang diadakan oleh Komite PPIRS.

8
BAB II
GAMBARAN UMUM RSI SITI RAHMAH PADANG

Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang merupakan salah satu Rumah Sakit Swasta
yang melaksanakan pelayanan kesehatan secara paripurna dan merupakan Rumah Sakit
swasta dengan peralatan medis terlengkap di wilayah Sumatra Barat.
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah melaksanakan Pelayanan Kesehatan bagi seluruh
Masyarakat/ Individu-individu yang membutuhkannya tanpa memandang suku,agama,ras dan
golongan, baik klien dalam negeri maupun luar negeri (WNI atau WNA) dengan motto:
“Dengan Ridho Allah, Kesehatan Anda adalah Tujuan kami “
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang terletak di Jalan Raya By Pass KM 15 Aie
Pacah Padang. Diresmikan pada tahun 2004 oleh Walikota Padang Bpk. Fauzi Bahar dan
mulai beroperasi tanggal 19 Juli 2004.
Dalam perkembangan yang masih relatif muda, RSI Siti Rahmah telah menjalin kerja
sama dengan perusahan-perusahaan swasta dan perorangan dan masih berlangsung hingga
saat ini.
Dengan didukung oleh tim dokter dan spesialis yang berpengalaman, RSI Siti
Rahmah sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di kota Padang khususnya
terus melakukan peningkatan dan pengembangan baik pada sisi medis disertai pembangunan
fasilitas gedung baru sebagai wujud komitmen kami memberi yang terbaik bagi pasien.
Suatu kebanggaan bagi kami kiranya perusahaan/Instalasi swasta/negri yang
Bapak/Ibu pimpin mempercayakan kesehatan para karyawan dan keluarganya ke RSI Siti
Rahmah.

9
BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH,NILAI DAN TUJUAN RUMAH SAKIT

VISI
Menjadi Rumah Sakit pilihan terbaik di Sumatera barat dengan pelayanan yang
islami.

MISI
1. Memberikan pelayanan Rumah Sakit yang prima.
2. Meningkatkan profesionalisme pegawai melalui pendidikan berkelanjutan dan
menyesuaikan perkembangan iptek terkini.
3. Melengkapi sarana dan prasarana Rumah Sakit.
4. Mengadakan kerja sama dengan institusi terkait.
5. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit.

FALSAFAH :
Memberikan pelayanan secara profesional berlandaskan hati nurani, dengan selalu
berorientasi pada mutu dan keselamatan pasien.

Tata Nilai : “P E D U L I”
Profesional : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk bekerja
sesuai dengan kompetensi dalam melaksanakan tugas dan
wewenang yang dibebankan kepadanya. Berorientasi pada
pelayanan dan keselamatan dalam memberikan pelayanan pada
pelanggan.
Empati : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk selalu
merasakan apa yang dirasakan oleh pelanggan dan stakeholder
dalam memberikan pelayanan, meliputi: keramahan, kesopanan dan
kepedulian atau kepekaan serta santun dalam memberikan
pelayanan kepada pelanggan.
Daya Saing : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk
meningkatkan kualitas, kompetensi, dan sumber daya agar

10
organisasi dapat bersaing pada era globalisasi, dengan menjalankan
tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya.
Utama : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk selalu
mengutamakan kepentingan organisasi, keselamatan pelanggan
internal dan eksternal di atas kepentingan pribadi atau golongan.
Loyal : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk setia dan
patuh terhadap aturan dan ketentuan yang berlaku terhadap
organisasi.
Ikhlas : Seluruh jajaran di RSI Siti Rahmah Padang dituntut untuk bekerja
dengan niat ibadah dan sungguh-sungguh dalam memberikan
pelayanan pada pelanggan.

TUJUAN :
Berkaitan dengan itu, maka telah ditetapkan Tujuan RSI Siti Rahmah sebagai berikut :
1. Tujuan Umum
a. Membantu program pemerintah dalam meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat kota Padang khususnya dan Sumatra Barat umumnya.
b. Menyelenggarakan kegiatan jasa pelayanan kesehatan yang bernuansa islami dan
pendidikan dalam bidang kesehatan, serta usaha lainnya dalam berperan serta
meningkatkan derajat kesehatan dan senantiasa berorientasi kepada kepentingan
pasien.
c. Membantu program pemerintah dalam menciptakan dunia usaha dan membuka
kesempatan/ lapangan pekerjaan.
2. Tujuan Khusus
a. Menyediakan sarana pelayanan medis yang berkualitas dengan biaya yang
memadai untuk semua kalangan.
b. Menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, baik upaya promotif,
upaya preventif, maupun upaya-upaya kuratif dan rehabilitif secara paripurna.
c. Memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan sumber daya manusia yang
berkualitas dan menjujung tinggi nilai-nilai moral demi kemajuan bangsa.
d. Memberikan pelayanan kesehatan bernuansa Islami selain kepada masyarakat,
juga kepada karyawan Perusahaan/ Instalasi Pemerintah/ Swasta dan Institusi
Pendidikan meliputi Dosen/ Guru, siswa/ Mahasiswa dan Karyawan.

11
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT ISLAM SITI RAHMAH

12
BAB V
VISI, MISI, NILAI DAN TUJUAN KOMITE PPIRS

Komite PPIRS memiliki Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan yang mendukung Visi, Misi
RSI Siti Rahmah Padang dalam mencapai tujuan sebagai rumah sakit pilihan terbaik di
Sumatera barat dengan pelayanan yang islami.

Falsafah

Kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit Islam Siti Rahmah
Padang merupakan suatu standar mutu pelayanan dan penting bagi pasien, petugas kesehatan
maupun pengunjung rumah sakit.
Pengendalian infeksi harus dilaksanakan oleh semua unit yang ada di RSI Siti Rahmah
untuk melindungi pasien, petugas kesehatan dan pengunjung dari kejadian infeksi dengan
memperhatikan cost-effectiveness.

Visi Komite Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)


Mengutamakan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit yang professional sesuai standart
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (PPI-RS).

Misi
1. Menyebar luaskan PPI-RS kepada seluruh komponen yang ada di rumah sakit.
2. Menjadikan Bersih-Sehat sebagai budaya dalam memberikan pelayanan kesehatan.
3. Melaksananakan surveilans secara terus menerus dan berkesinambungan, sebagai dasar
penetapan kebijakan dalam pencegahan dan pengendalian infeksi.
4. Terlaksananya pencegahan dan pengendalian infeksi di Rumah Sakit.
5. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dengan optimalisasi sumber daya mengenai
pencegahan dan pengendalian infeksi rumah sakit (PPI-RS).

Nilai-Nilai
Nilai dasar yang menjadi pedoman dalam Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit adalah : “PROTEKSI” yang dapat dijabarkan sebagai berikut :
P = Preventif yang utama

13
R = Rasionalisasi Terapi Antimikroba.

O = Orientasi dan Edukasi Program PPI bagi semua orang yang ada di lingkungan
Rumah Sakit.

T = Tangan media transmisi penyebab infeksi harus dijaga Kebersihannya,


budayakan 5 moment dan 6 langkah kebersihan tangan.

E = Efektivitas dan Efisiensi dalam Pencapaian Tujuan Program PPI.

K = Kewaspadaan Isolasi Pilar Utama PPI.

S = Surveilans Infeksi Rumah Sakit terus digiatkan.

I = Inovasi untuk peningkatan kualitas program PPI.

Tujuan umum :

Menciptakan kondisi lingkungan rumah sakit yang memenuhi persyaratan agar


menjamin pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial sehingga dapat melindungi
tenaga kesehatan, pasien dan pengunjung dari penularan penyakit infeksi atau penyakit
menular yang mungkin timbul.

Tujuan khusus :

1) Mempunyai kebijakan yang mengatur tentang pengendalian infeksi di rumah sakit


Rumah Sakit Islam Siti Rahmah Padang.
2) Melaksanakan program pengendalian infeksi nosokomial dan pencegahan penyakit
menular di lingkungan rumah sakit dan masyarakat sesuai Pedoman Pengendalian
Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit yang telah ditetapkan RSI Siti Rahmah yang
disusun berdasarkan Pedoman Pengendalian Infeksi Nosokomial di Rumah Sakit oleh
Departemen Kesehatan RI.
3) Memperbaiki Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit Islam
Siti Rahmah berdasarkan hasil riset dan survey.
4) Meningkatnya kesadaran seluruh Petugas, Pasien dan Pengunjung di RSI Siti Rahmah
Padang akan pentingnya upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.

14
5) Meningkatnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pencegahan dan
pengendalian infeksi.
6) Terselenggaranya kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di seluruh unit kerja
RSI Siti Rahmah Padang.
7) Meningkatnya koordinasi dengan berbagai unit kerja dalam peran sertanya menyusun
kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Rumah Sakit (K3RS), clinical governance dan Patient Safety.
8) Meningkatnya kesiapan RSI Siti Rahmah menghadapi Kejadian luar biasa (KLB):
identifikasi dini masalah atau Kejadian Luar Biasa (KLB) infeksi nosokomial dan
melaksanakan penanggulangannya.
9) Terselenggaranya kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi dan RSI Siti Rahmah Padang dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber
Daya Manusia sebagai penggerak Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
10) Terselenggaranya supervise, monitoring dan evaluasi serta system pencatatan dan
pelaporan program pencegahan dan pengendalian infeksi.
11) Menurunnya angka kejadian infeksi rumah sakit/Hospital Acquied Infection (HAIs)
di RSI Siti Rahmah Padang.

15
BAB VI
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE PPIRS

16
BAB VII
URAIAN JABATAN

1. Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPIRS)


Nama Jabatan : Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS).
Kriteria Jabatan : Seorang tenaga profesional dokter yang diberikan tanggung jawab
dan wewenang dalam memimpin, mengatur dan mengendalikan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) RSI.
Siti Rahmah Padang.
Hasil kerja :
1) Program kerja Komite PPIRS
2) Rencana Aksi Strategis Komite PPIRS
3) Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PPI
4) Usulan Draft Kebijakan Direktur tentang Pelayanan PPI baru atau revisi.
5) Usulan Draft Pedoman/Panduan/Standar Prosedur PPI, keselamatan kerja (K3),
clinical governance dan patient safety, baru atau revisi.
6) Sosialisasi tentang Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
7) Laporan evaluasi pelaksanaan kebijakan tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di RSI Siti Rahmah.
8) Rekomendasi assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi bangunan, renovasi
ruangan, pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat pelindung diri, cara
pemrosesan dan penyimpanan peralatan pasien sesuai dengan prinsip PPI.
9) Laporan assesment resiko infeksi di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di
lingkungan RSI Siti Rahmah Padang dan rekomendasi tindak lanjut.
10) Pertimbangan dan usulan kepada Direktur tentang upaya Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi.
11) Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI secara berkala (bulan, triwulan
dan tahun) kepada Direktur.

17
Uraian Tugas :
1) Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan terhadap pelaksanaan
program kerja Komite PPIRS RSI Siti Rahmah Padang.
2) Membuat dan mengevaluasi pelaksanaan kebijakan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RSI. Siti Rahmah.
3) Menyusun rancangan rencana kerja Komite PPIRS.
4) Membuat Buku Pedoman Pencegahan dan pengendalian Infeksi di Rumah Sakit dan
mengusulkan untuk diterbitkan/ disosialisasikan melalui Surat Keputusan Direktur.
5) Membuat SPO Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI),
6) Memberikan usulan kepada direksi tentang konstruksi bangunan, renovasi ruangan,
pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat pelindung diri, cara pemrosesan dan
penyimpanan peralatan pasien sesuai dengan prinsip PPI.
7) Menentukan sikap penutupan suatu ruangan rawat bila diperlukan jika ada potensial
menyebarkan infeksi.
8) Memimpin pelaksanaan investigasi Kejadian Luar Biasa (KLB) infeksi nosokomial.
9) Menyusun SPO penanganan KLB infeksi nosokomial.
10) Turut menyusun kebijakan kesehatan dan keselamatan kerja (K3), clinical governance
dan patient safety.
11) Menyusun program penggunaan antimikroba yang rasional.
12) Menyusun perencanaan tentang pengembangan Sumber Daya Manusia pada Komite
dan Tim PPIRS.
13) Memberikan layanan Orientasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di RSI Siti
Rahmah Padang.
14) Merencanakan dan mengadakan pelatihan-pelatihan internal (In house Training)
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
15) Melaksanakan Sosialisasi kebijakan mengenai Program PPIRS.
16) Berkoordinasi dengan unit-unit yang terkait dengan resiko infeksi/penyebaran infeksi
di Rumah Sakit dalam penyusunan Program PPI.
17) Memberikan pertimbangan dan usulan kepada Direktur tentang struktur TIM PPIRS
yang terdiri dari IPCO dan IPCN serta susunan IPCLN sebagai jejaring TIM PPIRS.
18) Memberikan pengarahan kepada Tim PPI dalam melakukan investigasi masalah atau
Kejadian Luar Biasa (KLB) Infeksi Nosokomial.
19) Memberikan konsultasi pada petugas kesehatan di RSI Siti Rahmah Padang mengenai
upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
18
20) Memberikan motivasi dan teguran tentang kepatuhan pelaksanaan PPI.
21) Berpartisipasi dalam Kegiatan Ilmiah tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
baik tingkat Lokal, Regional, Nasional maupun Internasional.
22) Mengadakan pertemuan berkala atau sewaktu-waktu bila diperlukan, yang dihadiri
oleh seluruh anggota Komite dan Tim PPIRS.
23) Mengevaluasi pelaksanaan Program PPI dan menerima laporan dari TIM PPIRS,
menganalisa dan menyampaikan laporan secara tertulis kepada Direktur.
Bahan kerja/Perangkat kerja
1) Sekretariat Komite PPIRS
2) Staf Komite PPIRS
3) Alat Tulis Kertas
4) Personal Computer
5) Media penyimpan/transfer data/Flash Disk
6) Fasilitas Ruang Sidang
7) LCD Projector
Tanggung Jawab : Ketua Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS) bertanggung jawab langsung kepada Direktur RSI Siti
Rahmah Padang.
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Direktur.
2) Memberikan pertimbangan dan usulan kepada Direktur dalam penetapan Kebijakan
dan Prosedur Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
3) Mengkordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja Staf
Komite dan Tim PPIRS menggunakan DP3.
4) Mengambil keputusan tentang pelaksanaan program PPIRS dan menetapkan hasil
evaluasi aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi di RSI Siti Rahmah Padang.
5) Menandatangani surat serta dokumen yang ditetapkan sebagai wewenang Ketua
Komite PPIRS.
6) Menentukan sikap penutupan suatu ruangan rawat bila diperlukan jika ada potensial
menyebarkan infeksi.
Syarat Jabatan :
1) Seorang Dokter Spesialis Penyakit Dalam/Patologi Klinik/Mikrobiologi
2) Mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau epidemiologi klinik

19
3) Mempunyai minat, kepedulian, pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi.
4) Berpengalaman sebagai (IPCO/Infection Prevention and Control Officer)
5) Telah mengikuti pelatihan dasar Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi.
6) Diangkat oleh Direktur RSI Siti Rahmah Padang
Resiko Bahaya :
1) Kesalahan dalam menyusun kebijakan baik dalam substansi maupun aplikasi dapat
merugikan pasien atau rumah sakit.
2) Resiko terhadap mutu rumah sakit.
Prestasi Kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No Hasil Frekuensi
1. Rapat Komite 12
2. 1
Program kerja Komite PPIRS
3. 1
Rencana Aksi Strategis Komite PPIRS
4. 1
Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PPI
5. Usulan Draft Kebijakan Direktur tentang Pelayanan PPI baru atau 1
revisi
6. Usulan Draft Pedoman/Panduan/Standar Prosedur PPI, keselamatan 1
kerja (K3), clinical governance dan patient safety, baru atau revisi
7. Laporan evaluasi pelaksanaan kebijakan tentang Pencegahan dan 1
Pengendalian Infeksi di RSI. Siti Rahmah
Rekomendasi assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi 1
8. bangunan, renovasi ruangan, pengadaan alat dan bahan disinfektan dan
alat pelindung diri, cara pemrosesan dan penyimpanan peralatan pasien
sesuai dengan prinsip PPI
Laporan assesment resiko infeksi di berbagai tatanan pelayanan 1
9. kesehatan di lingkungan RSI. Siti Rahmah Padang dan rekomendasi
tindak lanjut
10. Pertimbangan dan usulan kepada Direktur tentang upaya Pencegahan 1
dan Pengendalian Infeksi
11. Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI secara berkala 1
(bulan, triwulan dan tahun) kepada Direktur.

2. Sekretaris Komite PPIRS


Nama Jabatan : Sekretaris Komite PPIRS
Kriteria Jabatan : Seorang tenaga profesional perawat yang diberikan tanggung jawab
dan wewenang merencanakan, mengatur, membina, mengelola,
mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
tugas kesekretariatan yang meliputi administrasi umum,

20
kepegawaian, keuangan dan perlengkapan dan barang di Sekretariat
Komite PPIRS RSI Siti Rahmah Padang.
Hasil kerja :
1) Pelayanan tertib administrasi pada Komite PPIRS RSI Siti Rahmah Padang
2) Pendokumentasian dan pengarsipan data-data statistik Infeksi Rumah Sakit
3) Dokumentasi dan Distribusi surat-surat Komite PPIRS.
4) Terlaksana Rapat Komite PPIRS.
 Jadwal Rapat Komite PPIRS
 Undangan rapat
 Distribusikan undangan rapat
 Notulen rapat
 Daftar hadir rapat
5) Sosialisasi tentang Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) kepada
anggota Komite dan Tim PPIRS
6) Naskah Program kerja Komite PPIRS
7) Naskah Rencana Aksi Strategis Komite PPIRS
8) Naskah Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PPI
9) Naskah Usulan Draft Kebijakan Direktur tentang Pelayanan PPI baru atau revisi
10) Naskah Usulan Draft Pedoman/Panduan/Standar Prosedur PPI, keselamatan kerja
(K3), clinical governance dan patient safety, baru atau revisi
11) Sistem Informasi Komite PPIRS
12) Naskah Rekomendasi assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi bangunan,
renovasi ruangan, pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat pelindung diri, cara
pemrosesan dan penyimpanan peralatan pasien sesuai dengan prinsip PPI
13) Naskah Laporan assesment resiko infeksi di berbagai tatanan pelayanan kesehatan di
lingkungan RSI. Siti Rahmah Padang dan rekomendasi tindak lanjut
14) Draft prestasi kerja tim PPIRS diajukan kepada Ketua Komite PPIRS atasan untuk
pertimbangan dalam pengembangan karier dan bahan penilaian DP3
15) Naskah Laporan evaluasi pelaksanaan kebijakan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RSI. Siti Rahmah
16) Naskah Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI secara berkala (bulan,
triwulan dan tahun) kepada Direktur.

21
Uraian Tugas :
1) Mengelola dan mengembangkan sistem informasi Komite PPIRS
2) Mengkordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi kinerja Tim PPIRS
terutama dalam bidang pencatatan dan pelaporan kegiatan Pencegahan dan
pengendalian Infeksi (PPI).
3) Berperanserta sebagai editor dalam penyusunan Buku Pedoman Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.
4) Menilai prestasi kerja tim PPIRS sebagai bahan penyusunan laporan kepada atasan
untuk pertimbangan dalam pengembangan karier dan bahan penilaian DP3
5) Memberikan pelayanan tertib administrasi pada Komite PPIRS RSI Siti Rahmah
Padang.
6) Menerima surat-surat masuk dan menyampaikannya kepada Ketua Komite PPIRS,
mengagendakan untuk pembahasan dan tindak lanjut, serta mengarsipkan surat
tersebut.
7) Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilitas kinerja Tim PPIRS RSI Siti Rahmah
Padang.
8) Menerima data-data statistik Infeksi Rumah Sakit dari Tim PPIRS.
9) Mendokumentasikan data-data Infeksi Rumah Sakit.
10) Mendistribusikan SPO, Instruksi kerja, Tatalaksana kerja, Format-format ke unit-unit
11) Mendokumentasikan naskah asli SPO, Instruksi kerja, tatalaksana kerja, dan Format-
format PPI.
12) Mempersiapkan Rapat Komite PPIRS yang meliputi:
 Mengkoordinasikan bahan-bahan laporan untuk Rapat Komite PPIRS
 Membuat undangan rapat
 Menggandakan undangan rapat
 Mendistribusikan undangan rapat beserta dengan notulen rapat yang lalu (bila
ada).
 Membuat daftar hadir rapat
 Sebagai Moderator, pembawa acara Rapat
 Membuat notulensi rapat dan menggandakannya
 Mengarsipkan daftar hadir dan notulensi rapat
 Membuatkan surat rekomendasi / tindak lanjut dari hasil rapat yang ditujukan
kepada direktur.

22
13) Menyelenggarakan data base dan penyimpanan dokumen asli Komite PPIRS.
14) Mengkomunikasikan program kerja Komite PPIRS secara internal dan eksternal
15) Merumuskan Sasaran Mutu Program Kerja Komite PPIRS dan Pengaturan
penjadwalan kegiatan pelayanan PPI.
16) Menilai prestasi kerja tim PPIRS sebagai bahan penyusunan laporan kepada atasan
untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian
DP3.
17) Menyusun Rencana Anggaran Kegiatan Komite PPIRS pertahun
18) Menyusun laporan kinerja Komite PPIRS setiap bulan, triwulan, dan laporan tahunan
19) Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Direktur atau Ketua Komite PPIRS
Bahan kerja/perangkat kerja :
1) Personal Computer
2) Akses internet
3) Kantor sekretariat
4) Alat tulis kertas
5) Media penyimpan/transfer data/Flash Disk
6) Filing cabinet
7) Papan Informasi
8) Printer
Tanggung Jawab : Sekretaris Komite PPIRS bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Komite PPIRS
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada atasan
2) Mewakili Ketua Komite PPIRS atas pendelegasian wewenang dari Ketua Komite
PPIRS.
3) Memberikan saran dan pertimbangan kepada Ketua Komite PPIRS dalam
pengambilan keputusan tentang pelayanan pencegahan dan pengendalian infeksi
4) Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan administrasi pada
Komite PPIRS RSI Siti Rahmah Padang
Syarat Jabatan :
1) Seorang perawat dengan pendidikan minimal S1 Keperawatan/Ners
2) Berpengalaman sebagai IPCN (Infection Prevention and Control Nurse)
3) Telah mengikuti Pelatihan Dasar Pencegahan dan Pengendalian Infeksi

23
4) Mempunyai minat dan kepedulian dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi.
5) Mampu memimpin dan aktif
6) Diangkat oleh Direktur RSI Siti Rahmah
Resiko Bahaya :
1) Resiko Kesalahan Administratif
2) Resiko kesalahan sistem informasi dan pelaporan
3) Resiko terhadap mutu pelayanan rumah sakit
Prestasi Kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No Hasil Frekuensi
1. Jadwal Rapat Komite PPIRS 12
2. Undangan rapat 12
3. Distribusikan undangan rapat 12
4. Notulen rapat 12
5. Daftar hadir rapat 12
6. Naskah Program kerja Komite PPIRS 1
7. Naskah Rencana Aksi Strategis Komite PPIRS 1
8. Naskah Kerangka Acuan Kegiatan (KAK) PPI 1
9. Naskah Usulan Draft Kebijakan Direktur tentang Pelayanan PPI baru atau 1
revisi
10. Naskah Usulan Draft Pedoman/Panduan/Standar Prosedur PPI, keselamatan 1
kerja (K3), clinical governance dan patient safety, baru atau revisi
11. Naskah Rekomendasi assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi 1
bangunan, renovasi ruangan, pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat
pelindung diri, cara pemrosesan dan penyimpanan peralatan pasien sesuai
dengan prinsip PPI
12. Naskah Laporan assesment resiko infeksi di berbagai tatanan pelayanan 1
kesehatan di lingkungan RSI. Siti Rahmah Padang dan rekomendasi tindak
lanjut
13. Draft prestasi kerja tim PPIRS diajukan kepada Ketua Komite PPIRS atasan 1
untuk pertimbangan dalam pengembangan karier dan bahan penilaian DP3
14. Naskah Laporan evaluasi pelaksanaan kebijakan tentang Pencegahan dan 1
Pengendalian Infeksi di RSI. Siti Rahmah
15. Naskah Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI bulanan kepada 12
Direktur.
16. Naskah Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI triwulan kepada 4
Direktur.
17. Naskah Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPI secara berkala 1
tahunan kepada Direktur.

24
3. Anggota Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

Nama Jabatan : Anggota Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS)
Kriteria Jabatan : Anggota Komite PPIRS adalah sekelompok tenaga ahli lintas
profesional mewakili berbagai disiplin ilmu dan profesi yang ada di
RSI Siti Rahmah Padang, ditunjuk dan diangkat oleh Direktur RSI.
Siti Rahmah untuk melaksanakan tugas dan kewajiban
menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan pendapat dan
gagasan tentang strategi Program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) di lingkungan RSI Siti Rahmah
Padang dalam wadah Komite PPIRS.
Hasil kerja :
1) Kehadiran dalam pertemuan berkala yang diadakan oleh Ketua Komite PPIRS
2) Usulan kebutuhan peningkatan sarana dan prasarana,kebutuhan pengetahuan Sumber
Daya Manusia di ruangan/instalasi masing-masing.
3) Sosialisasi tentang Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) di unit kerja
masing-masing.
4) Naskah program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit di unit kerja
masing-masing.
Uraian Tugas :
1) Menghadiri pertemuan berkala yang diadakan oleh Ketua Komite PPIRS
2) Menyusun konsep usulan Kebijakan, Standar Prosedur Operasional (SPO), dan
Program kerja Komite PPIRS bersama-sama dengan anggota Komite PPIRS lainnya.
3) Mengidentifikasi kebutuhan peningkatan pengetahuan Sumber Daya Manusia di
ruangan/instalasi masing-masing untuk diusulkan memperoleh pendidikan atau
pelatihan tentang PPIRS.
4) Mengidentifikasi segala permasalahan sarana dan prasarana Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi di ruangan/instalasi masing-masing dan menyampaikan dalam
rapat komite untuk penyelesaiannya.
5) Melakukan sosialisasi tentang Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
6) Menjadi leader dalam program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
7) Mengawasi penggunaan atimikroba di ruangan/instalasi masing-masing
8) Memberikan konsultasi tentang PPI
25
9) Menjamin terlaksananya semua kegiatan PPI sesuai dengan SPO
10) Melakukan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPI, memberikan
motivasi dan teguran atas pelaksanaan kegiatan PPI
11) Berperan serta dalam kegiatan pendidikan dan pelatihan PPI
12) Menilai keberhasilan pelaksanaan kegiatan PPI untuk disampaikan dalam rapat
komite PPIRS.
Bahan/perangkat kerja:
1) Alat tulis kertas
2) Media penyimpan/transfer data/Flash Disk
Tanggung Jawab : Anggota Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS) bertanggung jawab langsung kepada Ketua Komite PPIRS
RSI Siti Rahmah Padang.
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Ketua Komite PPIRS
2) Mengevaluasi aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi di RSI Siti Rahmah
Padang.
3) Menghimpun, merumuskan dan mengkomunikasikan gagasan dan pendapat dalam
rapat Komite PPIRS.
4) Memberikan motivasi dan teguran atas kepatuhan pelaksanaan SPO PPIRS di
ruangan/instalasi masing-masing.
5) Memberikan usulan/pertimbangan/rekomendasi untuk pendidikan dan pelatihan bagi
karyawan di ruangan/instalasi masing-masing.
Syarat Jabatan :
1) Tenaga-tenaga Ahli dalam bidangnya:
 Dokter Spesialis dari masing-masing spesialisasi
 Apoteker
 Perawat
 Ahli Mikrobilogi
 Analis Kesehatan
 Ahli farmasi
 Ahli gizi
 Teknisi Elektromedik
 Teknik Sanitasi/Kesehatan Lingkungan

26
 Teknisi Bangunan
 Ahli epidemiologi
2) Perwakilan unit kerja:
 Perlengkapan/rumah tangga
 Instalasi Bedah Sentral
 Central Sterile Supply Department
 Gizi
 Laundry
 pemulasaran jenasah
 Kesehatan Lingkungan/housekeeping
 Pemeliharaan sarana rumah sakit/IPS-RS
3) Mempunyai minat, kepedulian, pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
4) Ditunjuk dan diangkat oleh Direktur RSI Siti Rahmah Padang.
Resiko bahaya:
1) Resiko kurang sosialisasi program PPI merugikan pasien dan rumah sakit
Prestasi Kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No Hasil Frekuensi
1. Hadir Rapat Komite PPIRS 12
2. Laporan assesment resiko infeksi di unit kerja masing-masing 1
3. Laporan tertulis evaluasi pelaksanaan Program PPIdi unit kerja 12
masing-masing

4. Ketua Tim PPIRS


Nama Jabatan : Ketua Tim PPIRS
Ikhtisar Jabatan : Seorang tenaga profesional Dokter Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi/Infection Prevention and Control Officer (IPCO) atau
Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection Prevention
and Control Nurse (IPCN) yang diberikan tanggung jawab dan
wewenang dalam memimpin, mengatur dan mengendalikan kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi pada Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) RSI Siti Rahmah
Padang.

27
Hasil kerja :
1) Program kerja Tim PPIRS
2) Kerangka Acuan Kerja Tim PPIRS
3) Sosialisasi tentang Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)
4) Terlaksana Rapat Tim PPIRS
 Jadwal Rapat Tim PPIRS
 Undangan rapat
 Distribusikan undangan rapat
 Notulen rapat
 Daftar hadir rapat
5) Data kepatuhan penerapan kebersihan tangan, penggunaan Alat pelindung diri,
Pengelolaan alat dan linen, penanganan sampah dan benda tajam
6) Data kesehatan karyawan dan laporan kecelakaan kerja terpapar benda tajam/bahan
infeksius.
7) Data assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi bangunan, renovasi ruangan,
pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat pelindung diri, cara pemrosesan dan
penyimpanan peralatan pasien sesuai dengan prinsip PPI.
8) Data-data statistik Infeksi Rumah Sakit
9) Data-data pola kuman dan resistensi anti mikroba
10) Naskah Laporan tertulis evaluasi kinerja Tim PPIRS secara berkala (bulan, triwulan
dan tahun) kepada Direktur.
Tugas Pokok :
1) Mengadakan pertemuan berkala dan sewaktu-waktu bila diperlukan Tim PPIRS
2) Mengumpulkan data identifikasi masalah pencegahan dan pengendalian infeksi di
unit-unit pelayanan.
3) Memberikan bimbingan langsung maupun tidak langsung kepada perawat/ petugas
ruangan dalam kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi.
4) Membahas hasil evaluasi data identifikasi pengendalian infeksi rumah sakit dengan
Ketua Komite PPIRS.
5) Menyusun rancangan rencana kerja tahunan dan menyampaikan kepada Ketua
Komite PPIRS.
6) Mengumpulkan data kebutuhan sarana dan prasarana kegaiatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di unit-unit yang berada dibawah tanggung jawabnya.

28
7) Membahas konsep rencana anggaran dengan Tim PPIRS.
8) Merancang dan mengusulkan pengadaan atau revisi terhadap SPO, Instruksi kerja,
juknis/juklak kerja, serta formulir-formulir yang digunakan dalam kegiatan
pencegahan dan pengendalian infeksi.
9) Menyampaikan konsep SPO, Instruksi kerja, tatalaksana kerja, format-format
pencegahan dan pengendalian infeksi kepada ketua Komite PPIRS.
10) Menyusun konsep SPO Kewaspadaan Isolasi bersama Komite PPIRS.
11) Merekap hasil pelaksanaan surveilens infeksi dari rutin unit-unit menganalisa dan
melaporkan kepada Komite PPIRS pada awal bulan berikutnya.
12) Melakukan pemetakan pola kuman dan resistensi terhadap antimikroba.
13) Menyusun laporan kinerja Tim PPI setiap bulan, triwulan dan tahunan, disampaikan
kepada ketua komite PPIRS melalui Sekretaris Komite PPIRS.
14) Mengkoordinasikan kegiatan- kegiatan IPCO dan IPCN, menyampaikan laporan
kegiatan Tim PPIRS secara berkala (Setiap bulan) kepada seluruh anggota Komite
PPIRS.
Bahan kerja/perangkat kerja
1) Personal Computer
2) Printer
3) Media penyimpan/transfer data/Flash Disk
4) Alat Tulis Kertas
5) Papan informasi
6) Ruangan sekretariat
Tanggung Jawab : Ketua Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
(PPIRS) bertanggung jawab langsung kepada Ketua Komite
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (KPPIRS) RSI.
Siti Rahmah Padang.
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Ketua Komite PPIRS
2) Mengumpulkan data identifikasi masalah pencegahan dan pengendalian infeksi di
unit-unit pelayanan.
3) Mengevaluasi kinerja IPCO dan IPCN menurut area penugasannya masing-masing
dan melaporkan kepada Ketua Komite PPIRS
4) Memberikan petunjuk dan bimbingan kepada IPCO dan IPCN dalam pelaksanaan
kegiatan PPI.
29
5) Mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan oleh IPCO dan IPCN
Syarat Jabatan :
1) Dokter telah berpengalaman sebagai Infection Prevention and Control Officer (IPCO),
atau perawat/bidan telah berpengalaman sebagai Infection Prevention and Control
Nurse (IPCN) minimal 2 tahun
2) Telah mengikuti Pelatihan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3) Mempunyai minat dan kepedulian dalam bidang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi
4) Mampu memimpin dan aktif
5) Diangkat oleh Direktur melalui usulan dari Ketua Komite PPIRS
Resiko/Bahaya:
1) Resiko kesalahan data mengakibatkan kesalahan dalam menyusun program kerja
2) Resiko Program dan sosialisasi PPI tidak mencapai target
Prestasi Kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No Hasil Kerja Frekuensi
1. Program kerja Tim PPIRS 1
2. Kerangka Acuan Kerja Tim PPIRS 1
3. Rapat Tim PPIRS 12
4. Jadwal Rapat Tim PPIRS 12
5. Notulen rapat 12
6. Daftar hadir rapat 12
7. Data kepatuhan penerapan kebersihan tangan, penggunaan Alat 12
pelindung diri, Pengelolaan alat dan linen, penanganan sampah dan
benda tajam
8. Data kesehatan karyawan dan laporan kecelakaan kerja terpapar benda 12
tajam/bahan infeksius
9. Data assesment resiko terhadap pelaksanaan konstruksi bangunan, 1
renovasi ruangan, pengadaan alat dan bahan disinfektan dan alat
pelindung diri, cara pemrosesan dan penyimpanan peralatan pasien
sesuai dengan prinsip PPI
10. Data-data statistik Infeksi Rumah Sakit 12
11. Data-data pola kuman dan resistensi anti mikroba 12
12. Naskah Laporan Kinerja Tim PPI 12

30
5. Dokter Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection Prevention and Control
Officer (IPCO)
Nama Jabatan : Dokter Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection Prevention
and Control Officer (IPCO)
Kriteria Jabatan : Seorang tenaga profesional dokter yang diberikan tanggung jawab
dan wewenang dalam Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) RSI Siti Rahmah Padang untuk
mengembangkan pedoman pencegahan, diagnosis dan
penatalaksanaan infeksi rumah sakit serta penggunaan antimikroba
yang rasional.
Hasil kerja :
1) Data terapi antibiotika RS
2) Data pola resistensi antibiotika
3) Sosialisasi program PPI
Uraian Tugas
1) Berkontribusi dalam diagnosis dan terapi infeksi yang benar
2) Turut menyusun pedoman penulisan resep antibiotika dan pedoman surveilens
antibiotika
3) Mengidentifikasi dan melaporkan kuman pathogen dan pola resistensi antibiotika
4) Bekerjasama dengan perawat PPI memonitor kegiatan surveilens infeksi dan
mendeteksi/menyelidiki KLB
5) Membimbing dan mengajarkan praktek dan prosedur PPI yang berhubungan dengan
prosedur terapi
6) Turut memonitor cara kerja tenaga kesehatan dalam merawat pasien
7) Turut membantu semua petugas kesehatan untuk memahami Pencegahan Dan
Pengendalian Infeksi (PPI)
Bahan kerja/perangkat kerja
1) Personal Computer
2) Alat Tulis Kertas
3) Media penyimpan/transfer data/Flash Disk
Tanggung Jawab : Dokter Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/IPCO (Infection
Prevention and Control Officer) bertanggung jawab kepada Ketua
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)

31
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Ketua Komite PPIRS
2) Mengevaluasi pelaksanaan aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi oleh
Tenaga Medis di RSI. Siti Rahmah Padang
3) Memberikan saran dan pertimbangan dalam menentukan pilihan terhadap
Antimikroba yang rasional
4) Melakukan Audit Penggunaan Obat Antimikroba
5) Mengkordinasikan, mengawasi, mengendalikan dan mengevaluasi penggunaan obat
Antimikroba
Syarat Jabatan :
1) Seorang dokter yang mendalami masalah infeksi, mikrobiologi klinik, atau
epidemiologi klinik.
2) Mempunyai minat, kepedulian, pengetahuan, dan pengalaman dalam bidang
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3) Diangkat oleh Direktur melalui usulan dari Ketua Komite PPIRS
Resiko bahaya :
1) Resiko data tak akurat mempengaruhi kinerja Komite dan Tim PPIRS
Prestasi Kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No Hasil Kerja Frekuensi
1. Hadir rapat Tim PPI 12
2. Data terapi antibiotika RS 12
3. Data pola resistensi antibiotika 12

6. Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection Prevention and Control


Nurse (IPCN)
Nama Jabatan : Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection Prevention
and Control Nurse (IPCN)
Ikhtisar Jabatan : Seorang tenaga keperawatan yang diberikan tanggung jawab dan
wewenang dalam Tim Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) RSI Siti Rahmah Padang untuk
merencanakan, menggerakkan, melaksanakan serta mengawasi
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi di RSI. Siti Rahmah
Padang.

32
Hasil kerja :
1) Isian lembar kunjungan IPCN
2) Data surveilans infeksi rumah sakit
3) Data kepatuhan karyawan/mahasiswa dalam melaksanakan kebersihan tangan,
penggunaan APD, pengelolaan linen dan pemrosesan alat serta penganganan sampah
dan benda tajam.
4) Data kesehatan karyawan dan laporan kejadian terpapar benda tajam atau bahan
infeksius.
5) Data assesment resiko infeksi
6) Data pengendalian lingkungan
7) Data sosialisasi program PPI
8) Laporan kunjungan IPCN
Uraian tugas
1) Setiap hari mengunjungi ruangan rawat inap untuk memonitor pelaksanaan SOP
Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSI. Siti Rahmah
2) Memonitor kesehatan petugas kesehatan, menerima laporan tentang Insiden
Kesehatan dan Keselamatan Kerja karyawan dari IPCLN menggunakan Formulir
yang telah disahkan dalam SPO.
3) Memonitor Kesehatan Lingkungan, mencatat menggunakan daftar tilik dan
melaporkan ke Komite PPIRS.
4) Bersama Komite PPIRS menentukan sikap penutupan suatu ruangan rawat bila
diperlukan jika ada potensial menyebarkan infeksi sesuai SPO.
5) Mengevaluasi pelaksanaan SPO Kewaspadaan Isolasi di unit-unit dibawah tanggung
jawabnya.
6) Mengidentifikasi masalah-masalah yang sering terjadi di unit-unit pelayanan
berhubungan dengan pencegahan dan pengendalian infeksi.
7) Mengevaluasi kegiatan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI) dari Unit-unit
pelayanan dibawah tanggung jawabnya.
8) Membahas hasil kegiatan supervisi tentang pelaksanaan kegiatan PPIRS dalam rapat
Tim PPIRS.
9) Memberikan bimbingan langsung maupun tidak langsung kepada perawat/ petugas
unit dalam kegiatan pengendalian infeksi nosokomial.
10) Menyusun laporan hasil pemantauan di unit-unit pelayanan, mengevaluasi
Penggunaan antimikroba yang rasional sesuai SPO.
33
11) Melaksanakan layanan Orientasi Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi di RSI Siti
Rahmah.
12) Mengadakan sosialisasi kebijakan-kebijakan mengenai Program PPIRS kepada
seluruh petugas kesehatan di RSI. Siti Rahmah.
13) Mengumpulkan data Surveilens Infeksi Rumah Sakit setiap hari pada unit-unit yang
terkait dengan resiko penyebaran infeksi selanjutnya dibuat analisa dan
rekomendasinya dan dilaporkan kepada Ketua Komite PPIRS pada awal bulan
berikutnya.
14) Melakukan pengawasan serta audit terhadap kepatuhan karyawan, mahasiswa, peserta
magang/diklat serta pengunjung RS dalam melaksanakan kegiatan PPIRS menurut
SPO yang telah ditetapkan.
15) Memberikan motivasi dan teguran tentang kepatuhan pelaksanaan PPI
16) Bekerjasama dengan IPCLN (Infection Prevention and Control Link Nurse) sebagai
jejaring Tim PPIRS.
17) Menjadi anggota dalam investigasi masalah terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB)
Infeksi Nosokomial.
18) Memberikan konsultasi tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
19) Memprakarsai penyuluhan bagi petugas kesehatan, pengunjung, dan keluarga tentang
topik yang sedang berkembang tentang pelayanan PPI
20) Mengikuti kegiatan ilmiah, pendidikan dan pelatihan tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi baik tingkat Lokal, Regional, Nasional maupun Internasional.
21) Menghadiri pertemuan berkala atau sewaktu-waktu yang diadakan oleh Komite
PPIRS.
22) Menyampaikan hasil laporan kepada Ketua Tim PPIRS
Bahan kerja/perangkat kerja :
1) Personal Computer
2) Printer
3) Lembar Kunjungan IPCN
4) Alat Tulis Kertas
5) Formulir surveilans infeksi rumah sakit
6) Formulir Infection Control Risk Assesment (ICRA)

34
Tanggung Jawab :
Perawat Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/IPCN (Infection
Prevention and Control Nurse) bertanggung jawab kepada Ketua
Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
melalui Penanggung Jawab Tim PPIRS.
Wewenang :
1) Meminta informasi dan petunjuk kepada Penanggung Jawab Tim PPIRS
2) Mengevaluasi aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi di lingkungan RSI. Siti
Rahmah Padang
3) Memberikan motivasi dan teguran kepada karyawan, mahasiswa, peserta diklat atas
kepatuhan terhadap SPO PPIRS.
4) Memberikan arahan, motivasi, penilaian terhadap kinerja IPCLN dalam melaksanakan
kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi
Syarat Jabatan :
1) Perawat dengan pendidikan minimal pendidikan minimal D3 keperawatan
(diutamakan dengan latar belakang pendidikan S1 Keperawatan atau S1 Kesehatan
Masyarakat)
2) Memiliki sertifikasi PPI
3) Memiliki Komitmen di bidang pencegahan dan pengendalian infeksi
4) Memiliki pengalaman sebagai kepala ruangan atau telah bekerja minimal 5 tahun
5) Memiliki kemampuan leadership, inovatif dan confident
6) Mampu bekerja purna waktu (full time) dalam TIM PPIRS
7) Diangkat oleh Direktur RSI Siti Rahmah melalui usulan Ketua Komite PPIRS
8) Jumlah 1 IPCN untuk 100-150 tempat tidur
Resiko bahaya:
1) Data tak akurat
2) Penularan infeksi
Prestasi kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No. Hasil Kerja Frekuensi
1. Isian lembar kunjungan IPCN 300
2. Data surveilans infeksi rumah sakit 12
3. Data kepatuhan karyawan/mahasiswa dalam melaksanakan kebersihan tangan, 12
penggunaan APD, pengelolaan linen dan pemrosesan alat serta penganganan
sampah dan benda tajam
4. Data kesehatan karyawan dan laporan kejadian terpapar benda tajam atau bahan 12

35
infeksius
5. Data assesment resiko infeksi 12
6. Data pengendalian lingkungan 12
7. Laporan kunjungan IPCN 12

7. Perawat Pelaksana Harian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi/Infection


Prevention and Control Link Nurse (IPCLN)
Nama Jabatan : Perawat Pelaksana Harian Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi/Infection Prevention and Control Link Nurse (IPCLN)
Ikhtisar Jabatan : Seorang tenaga keperawatan yang diberikan tanggung jawab dan
wewenang melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi pada tingkat unit kerja/lapangan serta menjalin hubungan
kerjasama dengan Komite dan Tim Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) RSI Siti Rahmah Padang
Hasil Kerja:
1) Data formulir surveilens infeksi rumah sakit di unit kerja masing-masing untuk
diserahkan kepada IPCN.
2) Laporan kejadian tertusuk benda tajam yang terkontaminasi atau kejadian paparan
cairan tubuh pasien infeksius
3) Satuan Acara Pembelajaran penyuluhan PPI kepada pasien dan pengunjung
4) Laporan kejadian luar biasa infeksi nosokomial
5) Laporan pemantauan pemakaian alat medik invasif
6) Laporan pengkajian luka operasi
Tugas Pokok :
1) Setiap hari mengisi formulir surveilens infeksi rumah sakit di unit kerja masing-
masing dan menyerahkannya kepada IPCN
2) Mengisi formulir laporan kejadian tertusuk benda tajam yang terkontaminasi atau
kejadian paparan cairan tubuh pasien infeksius, serta melnjutkan pemrosesan laporan
sesuai dengan laur penanganannya
3) Memberikan penyuluhan kepada pasien dan pengunjung tentang hal-hal yang
berkaitan dengan upaya Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS
4) Memberikan motivasi dan teguran kepada semua personil yang berada unit kerja
masing-masing termasuk pasien, petugas, pengunjung, mahasiswa, dan peserta
magang/pelatihan dalam menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS)
36
5) Melaporkan kepada IPCN apabila ada kecurigaan adanya kejadian luar biasa infeksi
nosokomial.
6) Berkoordinasi dengan IPCN dalam penanganan KLB infeksi
7) Mengadakan penyuluhan kepada pasien dan pengunjung di ruangan rawat inap
masing-masing tentang PPI
8) Memonitor kepatuhan petugas, pengunjung, mahasiswa, dan peserta
magang/pelatihan dalam menerapkan Standar Prosedur Operasional (SPO) Pelayanan
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
9) Melakukan konsultasi tentang prosedur PPI yang belum dipahami oleh personil unit
kerja masing-masing
Bahan kerja/Perangkat Kerja
- Alat tulis kertas
- Brosur/leaflet
Tanggung Jawab : IPCLN dalam melaksanakan program pencegahan dan pengendalian
infeksi harus melakukan kordinasi denganIPCO dan IPCN.
Wewenang :
1) Sebagai perawat penghubung bagi Komite dan Tim PPIRS
2) Meminta informasi dan petunjuk kepada IPCN
3) Menjamin terlaksananya program pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai dengan
SPO di unit kerja masing-masing.
4) Mengevaluasi aktivitas pencegahan dan pengendalian infeksi di unit kerja masing-
masing dan melaporkan kepada IPCN Tim PPIRS
5) Mengajukan usulan untuk peningkatan upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
rumah sakit.
Syarat Jabatan :
1) Kepala ruangan atau Ketua Staf Perawat Fungsional (SPF) di unit-unit pelayanan
pasien merupakan IPCLN.
2) 1 IPCLN tiap-tiap unit kerja pelayanan pasien
3) Ditunjuk dan diangkat melalui surat keputusan Direktur RSI Siti Rahmah Padang
Resiko Bahaya
1) Resiko data tak akurat

37
Prestasi kerja (hasil yang diharapkan dalam 1 tahun)
No. Hasil Kerja Frekuensi
1. Data isian formulir surveilans infeksi rumah sakit di unit kerja masing-masing 300
untuk diserahkan kepada IPCN
2. Laporan kejadian tertusuk benda tajam yang terkontaminasi atau kejadian 12
paparan cairan tubuh pasien infeksius
Satuan Acara Pembelajaran penyuluhan PPI kepada pasien dan pengunjung
3. Laporan kejadian luar biasa infeksi nosokomial 12
4. Laporan pemantauan pemakaian alat medik invasif 12
5. Laporan pengkajian luka operasi 12

38
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

DIREKSI

DIREKTUR

KOMITE PPIRS
STAF MEDIS
WADIR WADIR WADIR
PELAYANAN UMUM & SDM KEUANGAN

STAF
TIM Keselamatan KEPERAWATAN
Pasien
UNIT KERJA
TIM K3RS CLEANING SERVICE

INSTALASI HUMAS DAN


UNIT KESEHATAN LINGKUNGAN
PENGADUAN
MASYARAKAT

INSTALASI PROMKES
INSTALASI LAUNDRY DAN PEMASARAN

INSTALASI GIZI INSTALASI SISTEM


INFORMASI RS

INSTALASI FARMASI INSTALASI REKAM


MEDIK

IPS NON MEDIK & IPS


LABORATORIUM
MEDIK

INSTALASI RAWAT
JALAN
INSTALASI REHABILITASI
MEDIK
INSTALASI GAWAT
DARURAT
HAEMODILISA

INSTALASI RAWAT INAP


INSTALASI R. INTENSIF RADIOLOGI

39
Keterangan:

1. Pada hakekatnya Komite PPIRS dalam melaksanakan Program Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi bekerjasama dan berkoordinasi dengan semua satuan kerja dan
profesi yang ada di RSI Siti Rahmah Padang.
2. SMF, dalam hal ini para Dokter, yaitu berkoordinasi dalam menetapkan adanya infeksi
berdasarkan data klinis pasien, serta melaksanakan prosedur tindakan berdasarkan
standard prosedur operasional (SPO) dalam rangka mencegah dan mengendalikan infeksi
rumah sakit.
3. Staf keperawatan dibawah bidang keperawatan berkoordinasi dalam pembuatan dan
pelaksanaan kebijakan dan prosedur PPIRS. Dalam hal penempatan pasien infeksius,
imunisasi, pencegahan dan pengendalian terhadap TB, paparan terhadap penyakit
menular, pekerjaan yang berkaitan dengan penyakit infeksi atau pembatasan kerja bagi
perawat dengan jenis penyakit tertentu ,edukasi mengenai kesehatan dan keselamatan
pasien, serta tindak lanjut terhadap infeksi rumah sakit dan membantu mengembangkan
kebijakan untuk mencegah infeksi. Demikian juga dengan pencegahan penyakit yang
ditularkan melalui darah seperti Hepatitis B,C HIV dll.
4. Instalasi Laundry, berkoordinasi dalam pengelolaan linen yang aman dari resiko
penyebaran infeksi. Hasil proses tersebut akan dilaporkan secara teratur setiap bulan
kepada KPPIRS. Apabila terdapat penyimpangan maka dilakukan penelusuran dan
tindak lanjut bersama dengan KPPIRS.
5. Unit Kesehatan Lingkungan, berkoordinasi dalam hal pemantauan limbah, khususnya
limbah infeksius dan benda tajam/jarum dengan menggunakan daftar tilik sesuai
prosedur yang telah ditetapkan dan dilakukan secara berkala.
6. Instalasi Farmasi, berkoordinasi dalam pemantauan penggunaan antibiotika yang benar,
tepat, dan rasional dengan melakukan kunjungan keruang rawat inap serta memantau
peresepan antibiotika untuk mencegah terjadinya resistensi mikroorganisme. Serta
berkoordinasi dalam hal pemantauan penggunaan antiseptik disinfektan dan pemusnahan
obat kadarluasa atau rusak di RSI Siti RahmahPadang.
7. Unit Laboratorium, khususnya laboratorium mikrobiologi, bekerjasama dalam pembuatan
pola kuman dan resistensi setiap 6 bulan yang akan membantu pemantauan penggunaan
antibiotika.
8. Instalasi Gizi, berkoordinasi dalam hal pemantauan persiapan, pengadaan, pengolahan
makanan dan penyajian yang sesuai dengan HACCP.

40
9. Unit Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit (IPSRS) non medik berkoordinasi pada saat
pembongkaran, pembangunan dan renovasi menggunakan kriteria risiko yang
membahas dampaknya pada kualitas udara, pencegahan dan pengendalian infeksi serta
kebisingan dan getaran .
10. Tim Kesehatan Keselamatan Kerja (Tim K3RS), berkoordinasi dalam hal pemantauan
kecelakaan kerja akibat terpajan limbah tajam infeksius atau diduga infeksius agar dapat
ditindaklanjuti.
11. Panitia Mutu,KeselamatanPasien (PMKP): bekerja sama dalam melakukan evaluasi hasil
kerja berdasarkan indikator mutu untuk menyusun program kerja selanjutnya.
12. Bagian SDM, berkoordinasi dalam hal pemantauan kesehatan karyawan dan imunisasi
serta orientasi bagi karyawan baru.
13. Unit Promkes dan Pemasaran dan bagian Humas berkoordinasi dalam hal edukasi pada
pasien dan pengunjung.
14. Bagian Rumah Tangga dan Cleaning Service, berkoordinasi dalam hal pengadaan sarana
dan prasarana dan bagian cs memantau kwalitas kebersihan Rumah Sakit.
15. Bidang Diklat, berkoordinasi dalam hal melakukan orientasi bagi peserta didik maupun
sosialisasi program Komite PPIRS.
16. Instalasi Pusat Data dan Sistem Informasi Rumah Sakit, berkoordinasi dalam hal
penyediaan sistem manajemen informasi untuk mendukung program pencegahan dan
pengendalian infeksi.

41
BAB IX
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Standar
No. Nama Jabatan Pendidikan Sertifikasi Pengalaman Jumlah Ket.
Kebutuhan
1. Ketua Komite Dokter Spesialis - Pelatihan Dasar - Minimal telah 1
PPIRS diutamakan ahli Pencegahan dan bekerja di RSI.
mikrobiologi Pengendalian Siti Rahmah
klinik, atau Infeksi Padang selama
epidemiologi 2 tahun
Klinik - Mempunyai
minat dan
kepedulian
terhadap PPI

2. Sekretaris Minimal S1 - Pelatihan Dasar - IPCN Senior 1


Komite PPIRS Keperawatan Pencegahan dan - Berpengalaman
Atau Pengendalian minimal 3
D3 Keperawatan Infeksi tahun di Tim
- Pelatihan PPI RSI. Siti
Surveilans Rahmah
Infeksi Rumah Padang
Sakit - Mempunyai
minat dan
kepedulian
terhadap PPI
- Disegani dan
mampu
memimpin, dan
aktif di bidang
PPI
3. Anggota PPIRS Dokter wakil dari Pelatihan Pengalaman di 15
tiap SMF (Staf Pencegahan dan Bidang Profesi atau
Medis Pengendalian Unit Kerjanya
Fungsional). Infeksi minimal 2 tahun
Dokter ahli
epidemiologi.
Dokter
Mikrobiologi/
Patologi Klinik.
Analis
Laboratorium.
Apoteker
Ahli Farmasi.

42
Perawat PPI /
IPCN
Teknik
Lingkungan
dan Sarjana
kesehatan lainnya
atau pendidikan
keprofesian
lainnya yang
bekerja di RSI.
Siti Rahmah
Padang
4. Ketua Tim PPI Dokter, atau - Pelatihan - Dokter 1
S1Keperawatan/D Pencegahan dan berpengalaman
3 Keperawatan Pengendalian sebagai IPCO
dengan latar Infeksi minimal selama
belakang S1 - Pelatihan 3 tahun
Kesehatan Surveilans - Perawat
Masyarakat Infeksi Rumah berpengalaman
Sakit sebagai IPCN
- minimal 3
tahun Disegani,
berminat,
mampu
memimpin, dan
aktif

5 Perawat Perawat minimal - Pelatihan - Pernah 8 ratio 1


Pencegahan dan D3 Keperawatan Pencegahan dan menjabat (satu)
IPCN
Pengendalian Pengendalian minimal untuk
Infeksi/Infection Infeksi setingkat tiap
Prevention and - Pelatihan Kepala 100 -
Control - Perawat Ruangan di 150
Nurse(IPCN) Pencegahan dan suatu Unit tempat
tidur
Pengendalian Kerja
Infeksi/Infectio - Mempunyai
n Prevention minat dan
and Control kepedulian
Nurse(IPCN) terhadap PPI
- Memiliki
kemampuan
leadership,
inovatif dan
confident.
- Bekerja purna
waktu
- Masa Kerja
Kepegawaian
minimal 5
tahun

43
7 Perawat Perawat/Bidan - Pelatihan - Memiliki 12
Pelaksana harian minimal D3 Pencegahan dan komitmen di
Pencegahan dan Keperawatan/ Pengendalian bidang
Pengendalian Kebidanan Infeksi pencegahan dan
Infeksi/Infection pengendalian
Prevention and infeksi
Control - Sedang
Nurse(IPCLN) menjabat
Kepala
Ruangan atau
sebagai Ketua
Satuan Perawat
Fungsional
(SPF) di suatu
Unit Kerja
- Memiliki
kemampuan
leadership

44
BAB X
KEGIATAN ORIENTASI

Peningkatan angka kejadian infeksi rumah sakit/infeksi nosokomial mencerminkan


rendahnya mutu pelayanan kesehatan di suatu rumah sakit. Di RSI Siti Rahmah semua
karyawan baru. mahasiswa/siswa yang magang/ pelatihan mempunyai kontribusi yang besar
dalam menyebabkan penularan infeksi terhadap pasien. Sehingga sebagai upaya preventif
primer maka semua karyawan baru, mahasiswa/siswa, peserta magang/pelatihan yang akan
memasuki RSI Siti Rahmah Padang harus mendapatkan layanan orientasi dan Informasi
tentang Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit.
Kegiatan ini berguna untuk menyatukan persepsinya dalam bidang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi (PPI), sesuai dengan kebijakan dan standar prosedur operasional yang
ditetapkan di RSI Siti Rahmah Padang karena mayoritas mereka berasal dari institusi yang
berbeda-beda.
Dengan demikian salah satu program dari Komite PPIRS bekerjasama dengan Bidang
Diklit RSI Siti Rahmah Padang adalah mengadakan Layanan Orientasi dan Informasi yang di
dalamnya memuat Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, disamping
program-program strategis lainnya sebelum mereka memasuki area/lahan prakteknya masing-
masing.

Tujuan
1. Tujuan Umum
Program Layanan Orientasi dan Informasi tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
dan penyatuan persepsi dalam melaksanakan program Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) di RSI. Siti Rahmah Padang.
2. Tujuan Khusus
a. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap karyawan baru di
RSI Siti Rahmah Padang
b. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap siswa/mahasiswa
yang memakai lahan praktek di RSI Siti Rahmah Padang
c. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap peserta magang
yang memakai lahan praktek di RSI. Siti Rahmah Padang.

45
d. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap peserta diklat yang
memakai lahan praktek di RSI. Siti Rahmah Padang.
e. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap pasien dan
pengunjung di RSI. Siti Rahmah Padang.
f. Terlaksananya program layanan orientasi dan informasi terhadap pekerja
outsourcing/mitra yang berkontribusi dalam pelayanan kesehatan di RSI. Siti Rahmah
Padang.

Cakupan Kegiatan
Kegiatan layanan orientasi dan informasi pencegahan dan pengendalian infeksi di
RSI. Siti Rahmah Padang dilaksanakan dalam berbagai jenis kegiatan, bergantung kepada
sasaran kegiatan.
Secara garis besar kegiatan layanan orintasi dan informasi (LOI) tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi (PPI) terdiri dari :
1. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap karyawan baru
2. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap siswa/mahasiswa
3. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap peserta magang
4. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap peserta diklat
5. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap pasien dan pengunjung
6. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap pekerja outsourcing/mitra

Pelaksanaan
1. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi di Rumah Sakit (PPIRS) terhadap karyawan baru di RSI Siti Rahmah
Padang

Setiap karyawan baru harus lulus uji keterampilan penerapan kewaspadaan isolasi,
terutama kebersihan tangan dan penggunaan Alat Pelindung Diri (APD). Yang dimaksud
dengan karyawan baru dalam layanan orientasi dan informasi tentang PPIRS adalah semua
karyawan baru mencakup semua profesi yang akan bekerja di RSI. Siti Rahmah Padang.

2. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI terhadap Mahasiswa/Siswa


yang Praktek di RSI Siti Rahmah Padang

46
Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI pada siswa/mahasiswa adalah
upaya peningkatan pengetahuan tentang pencegahan dan penularan infeksi kepada
siswa/mahasiswa yang akan menggunakan RSI. Siti Rahmah Padang sebagai lahan
praktek. Dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan Layanan Orientasi dan Informasi
yang diadakan bekerja sama dengan Bidang Diklat RSI Siti Rahmah Padang, mencakup
gambaran system pelayanan kesehatan di RSI. Siti Rahmah Padang, Keselamatan
pasien/Patient Safety, Etika dan Hukum, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit, dan Kebijakan lainnya sesuai dengan bidang profesi peserta LOI.
Khusus Institusi pendidikan mengajukan permintaan narasumber LOI PPIRS ke
Bidang Diklat melalui Direktur selanjutnya ke Komite PPIRS dan Ketua Komite PPIRS
akan merekomendasikan anggota/staf komite PPIRS yang akan memberikan LOI PPIRS.
Kepatuhan dalam penerapan program PPI dievaluasi oleh IPCN melalui kegiatan
supervisi.

3. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap peserta magang


Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI pada peserta magang adalah
upaya peningkatan pengetahuan dan penyamaan persepsi tentang program pencegahan
dan penularan infeksi kepada peserta magang yang akan menggunakan RSI Siti Rahmah
Padang sebagai lahan praktek.
Sebelum peserta magang memasuki area/lahan tempat mereka magang terlebih
dahulu Bidang Diklat RSI Siti Rahmah Padang terebih dahulu peserta magang harus
mengikuti kegiatan magang di Komite PPIRS selama paling kurang 1 hari dengan
Prosedur :
1) Bidang Diklat membuat surat pengiriman peserta magang dilengkapi dengan jadwal
ke Ketua komite PPIRS.
2) Peserta magang melapor ke Komite PPIRS sehari sebelum magang di komite PPIRS
didampingi petugas dari Bidang Diklat dengan membawa surat pengiriman sehari
sebelum magang di Komite PPIRS dimulai.
3) Selama magang di Komite PPIRS, peserta magang akan mendapatkan :
a) Bimbingan/konsultasi tentang program PPI
b) Praktek kebersihan tangan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD).
c) Orientasi program PPI dengan mengikuti IPCN saat Supervisi, Monitoring dan
Evaluasi

47
Kepatuhan dalam penerapan program PPI dievaluasi oleh IPCN melalui kegiatan
supervisi.

4. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap peserta diklat


Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI terhadap peserta diklat adalah
kegiatan penyampaian Informasi tentang program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) dalam suatu rangkaian pelatihan-pelatihan (In Service Training)
yang diadakan oleh Bidang Diklat RSI. Siti Rahmah Padang.
Dengan demikian semua pelatihan yang diselenggarakan oleh Bidang Diklat RSI.
Siti Rahmah Padang harus memuat penyampaian materi tentang Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit.

5. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap pasien dan pengunjung


Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI terhadap pengunjung adalah
kegiatan penyampaian Informasi tentang program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
Rumah Sakit (PPIRS) melalui kegiatan penyuluhan dan penyebaran poster di lingkungan
RSI. Siti Rahmah Padang.
Layanan Orientasi Dan Informasi (LOI) tentang PPI terhadap pasien dan
pengunjung dilaksanakan dengan metode ceramah dan Tanya Jawab, berupa penyuluhan
oleh masing-masing Kepala Ruangan memuat materi singkat tentang kebersihan tangan,
kewaspadaan isolasi, peraturan kunjungan/bezuk, etika batuk selama + 45 menit.

6. Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) terhadap pekerja outsourcing/mitra


Layanan Orientasi dan Informasi (LOI) tentang PPI pada pekerja out soucing
adalah upaya peningkatan pengetahuan tentang pencegahan dan penularan infeksi kepada
pekerja out sourcing yang ikut membantu pelayanan di RSI. Siti Rahmah Padang.
Dilaksanakan dalam suatu rangkaian kegiatan Layanan Orientasi dan Informasi bekerja
sama dengan Bidang Diklat RSI Siti Rahmah Padang, mencakup gambaran system
pelayanan kesehatan di RSI. Siti Rahmah Padang, Keselamatan pasien/Patient Safety,
Etika dan Hukum, Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit, dan Kebijakan
lainnya sesuai dengan bidang profesi peserta LOI.

48
Tempat Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Layanan Orientasi dan Informasi tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) diselenggarakan bekerjasama dengan Bidang Diklat RSI. Siti
Rahmah Padang. Institusi pendidikan mengajukan permintaan narasumber LOI PPIRS ke
Bidang Diklat melalui Direktur selanjutnya ke Komite PPIRS dan Ketua Komite PPIRS akan
merekomendasikan anggota/staf komite PPIRS yang akan memberikan LOI PPIRS.

Susunan Kegiatan, Materi, Metode dan Alat Peraga

Narasumber/ Metode Media/Alat


No. Kegiatan Waktu
Fasilitator Peraga
1 Penyampaian materi Tim PPIRS 45 menit Ceramah Materi Presentasi
“Pencegahan dan Diskusi LCD Projector
Pengendalian Infeksi terkait Sound System
dengan pelayanan kesehatan” Pointer

2 Workshop Kebersihan
Tangan, Penggunaan Alat Tim PPIRS 45 menit Demonstrasi Sarung Tangan
Pelindung dan Fit Test APD Non Steril
Topi
Google/Kaca
mata/Face shield
Masker Bedah
Masker N95
Apron/Celemek
Gaun panjang/skor
Sepatu boot

3 Ujian Praktikum hand Tim PPIRS 90 menit Demonstrasi Alat tulis kertas
hygiene dan pemasangan Pin kompeten
APD dan Pemasangan Pin
Kompeten

49
BAB XII
JADWAL RAPAT PERTEMUAN

JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGU SEP OKT NOV DES
No Agenda I
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
V
Rapat Komite X X X
1.
PPIRS
Rapat Tim X X X X X X X X X X X X
2.
PPIRS
Rapat Luar
3.
Biasa/
Insidentil

50
BAB XIII
PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan adalah pendokumentasian kegiatan pencegahan dan


pengendalian infeksi (PPI) secara tertulis dari masing-masing unit kerja Rumah sakit dan
kegiatan PPI secara keseluruhan yang dilakukan oleh Komite dan Tim Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPIRS) yang dikumpulkan dan
dilaporkan/diinformasikan oleh Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah
Sakit (PPIRS) kepada Direktur RSI. Siti Rahmah Padang dan kepada unit teknis terkait di
RSI Siti Rahmah Padang (Dinas Kesehatan Kota Padang dan Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Barat).
Tujuan kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI adalah menghimpun dan
menyediakan data dan informasi tentang kegiatan PPI, mendokumentasikan hasil-hasil
pelaksanaan kegiatan PPI: mencatat dan melaporkan setiap kejadian infeksi rumah
sakit/nosokomial serta kejadian luar biasa infeksi rumah sakit/nosokomial, menyusun dan
melaksanakan pelaporan kegiatan PPI.
Sasaran kegiatan pencatatan dan pelaporan kegiatan PPI adalah mencatat dan
melaporkan pelaksanaan seluruh kegiatan PPI, yang tercakup di dalam :
1. Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit
2. Standar Pelayanan Minimal Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
3. Surveilans Infeksi Rumah Sakit
4. Laporan Kejadian paparan benda/bahan infeksius
5. Penanganan pasca pajanan benda/bahan infeksius
6. Kejadian luar biasa penyakit infeksi
7. Pola kuman penyebab infeksi dan resistensinya
8. Angka kepatuhan hand hygiene
9. Upaya-upaya penanggulangan kejadian di atas dan tindak lanjutnya.
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan masing-masing aspek PPI, dilaksanakan
dengan menggunakan formulir yang telah ada pada Standar Pelayanan Minimal RSI Siti
Rahmah Padang atau formulir yang telah dikembangkan oleh Komite PPIRS RSI Siti
Rahmah Padang. Pencatatan dan pendokumentasian pelaksanaan kegiatan PPI dilakukan
setiap waktu, sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah ditetapkan dan atau insidentil pada
saat terjadi kejadian/kasus (tidak terjadwal). Pelaporan terdiri dari: pelaporan berkala
(bulanan, triwulan, semester, dan tahunan) dilakukan sesuai dengan jadwal yang telah

51
ditetapkan dan pelaporan insidentil, yaitu pelaporan yang dilakukan sewaktu-waktu pada
saat kejadian atau terjadi kasus yangberkaitan dengan aspek PPI.
Setiap kegiatan dan atau kejadian kasus sekecil apapun yang berkaitan dengan PPI,
wajib dicatat dan dilaporkan secara tepat waktu kepada wadah organisasi Komite PPIRS
sesuai dengan alur pelaporan yang telah ditetapkan, baik untuk laporan rutin/berkala,
laporan kasus/kejadian tidak terduga.
Alur Pelaporan PPIRS

KEPALA DINAS KESEHATAN


DIREKTUR
KOTA PADANG

WADIR WADIR UMUM DAN, WADIR


PELAYANAN SDM KEUANGAN

KETUA KOMITE PPIRS

UNIT KERJA / UNIT KERJA / UNIT KERJA /


INSTALASI INSTALASI INSTALASI
SEKRETARIS KOMITE PPIRS

KETUA TIM PPIRS

IPCO IPCN

IPCLN

Ditetapkan Di : Padang
Pada tanggal : 1 September 2014
Rumah Sakit Islam Siti Rahmah

Dr. Az. Rifki, Sp An. KIC KMN


DIREKTUR

52

Anda mungkin juga menyukai