DL 47 Idar Lonsum PDF
DL 47 Idar Lonsum PDF
DL 47 Idar Lonsum PDF
Outstanding Shares Jumlah Saham Beredar 1,364,573 1,364,573 1,095,229 1,095,229 1,095,229
(thousand) (ribu)
Income (Loss) per Share Laba (Rugi) per Saham 682 413 222 261 (297)
(full Rp) (Rp penuh)
Planted Area - Inti Lahan Tertanam - Inti 96,640 89,982 85,463 81,645 65,236
Oil Palm Kelapa Sawit 75,615 69,472 63,203 59,254 41,528
• Mature • Menghasilkan 57,257 52,689 48,703 48,351 36,636
• Immature • Belum Menghasilkan 18,358 16,783 14,500 10,902 4,892
Age Maturity of Oil Palm Trees Profil Umur Tanaman Kelapa Sawit
3 - 8 years 3 - 8 tahun 13,689 10,777 10,119 20,362 17,903
9 - 20 years 9 - 20 tahun 38,346 36,988 35,903 26,036 16,089
>20 years >20 tahun 5,222 4,923 2,681 1,953 2,644
Total Jumlah 57,257 52,688 48,703 48,351 36,636
2008 2007
SHARE PRICES
Harga Saham Highest Lowest Highest Lowest
Tertinggi Terendah Tertinggi Terendah
14,000.00
12,000.00
IDR/Share Rp/Saham
10,000.00
8,000.00
6,000.00
4,000.00
2,000.00
january januari
Penandatanganan Perjanjian
Pembentukan Perusahaan
Patungan (joint venture
company) dengan Ghanaian
Council for Scientific and
Industrial Research.
october oktober
F1 Hybrid Patent
Registration by Sumatra december desember
Bioscience Pte., Ltd.
Transaksi pengambilalihan
saham PT Tani Musi Persada
(TMP), PT Tani Andalas
Sejahtera (TAS) dan PT
Sumatra Agri Sejahtera (SAS)
oleh PT PP London Sumatra
Indonesia Tbk (Perseroan).
VISION visi
make use of advanced research and development penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang
as well as agro-management expertise and a highly agro-manajemen dan tenaga kerja yang terampil
skilled and an experienced workforce. The scope serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup
of the business has broadened to include plant pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan,
breeding, planting, harvesting, milling, processing pengolahan, pemrosesan dan penjualan produk-
and the selling of palm products, rubber, cocoa and produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan
tea. The Company now has 20 factories which are saat ini memiliki 20 pabrik pengolahan yang sudah
operational in Sumatra, Java and Sulawesi. Lonsum beroperasi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Dalam
is known in the industry for the quality of its oil palm dunia industri perkebunan Lonsum dikenal sebagai
an cocoa seeds, and this high-tech business is now a produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas
major growth driver for the Company. baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut adalah kunci
utama pertumbuhan Perseroan.
In 1994, Harrisons & Crossfield sold its entire interest Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual
in Lonsum to PT Pan London Sumatra Plantation seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London
(PPLS), which took Lonsum public by listing its shares Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa
on the Jakarta and Surabaya stock exchanges in 1996. Lonsum go public melalui pencatatan saham di
In October 2007, Indofood Agri Resources Ltd, the Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996.
plantation arm of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources
became the Company’s majority shareholder through Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur
its Indonesian subsidiary, PT Salim Ivomas Pratama. Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan
melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT
Salim Ivomas Pratama.
Board of Commissioners
President Director
Procurement &
Operations Operations Finance Director Human Resources Non Executive Non Executive Non Executive
General Services
Director - NKRO Director -SS Director Director Director Director
Director
Area Manager
Area Manager
Processing B
Agronomy
Serdang
Area Manager
Area Manager
Processing D
Agronomy Lima
Puluh
Area Manager
Processing A
Area Manager
Processing C
In reviewing the past year for Lonsum, there are two words which best describe the major influences on the
Company’s performance in 2008: volatility and sustainability.
2008 will probably go down in history as the most volatile year on record for commodity prices. As with
the price of crude oil, the crude palm oil price and other commodity prices across the plantation sector had
reached all-time highs by mid-year, only to drop just as dramatically in the second half of the year.
Whilst the Company was pleased to reap the benefits of these high prices, and report record sales and net
profits for the year, we are reminded that we cannot control the prices in our markets. We must keep a vigilant
eye on our cost structure so as to minimize our exposure to downward cycles.
We fully expect commodity prices to remain unsettled in 2009, with independent analysts’ forecasts for the
average price of CPO ranging between US$ 400 to US$ 600 per tonne. We have to learn to live with the new
price environment and manage our costs, cash flow and investments accordingly.
Dalam tinjauan mengenai tahun lalu bagi Lonsum ada dua kata yang paling tepat untuk menggambarkan
pengaruh utama bagi kinerja Perseroan di tahun 2008, yakni volatilitas dan sustainabilitas (keberlanjutan).
Tahun 2008 mungkin akan dikenang sebagai tahun yang paling fluktuatif dalam harga komoditas. Terbukti
dengan peningkatan harga minyak mentah, harga minyak kelapa sawit dan harga-harga komoditas lain di
sektor perkebunan yang mencapai rekor tertinggi pada pertengahan tahun, tiba-tiba menurun secara drastis
pada pertengahan tahun kedua.
Sementara Perseroan berbesar hati dengan keuntungan yang diperoleh dari tingginya harga-harga ini, pada saat
yang sama kami diingatkan bahwa sebenarnya kami tidak dapat mengendalikan pasar. Kami harus mencermati
struktur biaya dengan saksama agar mampu mengurangi paparan terhadap siklus yang menurun.
Kami mengharapkan sepenuhnya bahwa harga-harga komoditas tetap bertahan di tahun 2009, sesuai dengan
harga rata-rata CPO yang berada pada kisaran US$ 400 hingga US$ 600 per ton. Kami harus belajar menerima atau
membiasakan diri dengan kondisi harga baru dan mengelola biaya, arus kas dan investasi secara cermat.
Sustainability must be at the core of our strategic planning. The long-term benefits of sustainable From left to right
farming practices will accrue to the Company in financial and productivity gains, and also enhance Dari kiri ke kanan
2008 was also our first full year of working together with our majority shareholder, Indofood Agri
Resources Ltd (Indo Agri), and both companies have benefited from sharing research experience
and best operating practices. For example, our operations have adopted Indo Agri’s internal
transport model in several areas as being more appropriate than our own system, and we are
seeing evidence of cost efficiencies as a result.
As a Company, we are thankful that 2008 provided us with the opportunity to strengthen our
foundations for growth, and I would like to extend the gratitude of the Boards of Commissioners
and Directors to all our employees for their hard work in the past year.
Susanto Suwarto
President Commissioner
From left to right Keberlanjutan merupakan inti dari rencana strategis kami. Manfaat jangka panjang dari praktek-
Dari kiri ke kanan praktek perkebunan yang berkelanjutan akan menambah keuntungan finansial dan produktivitas bagi
Perseroan, sekaligus meningkatkan reputasi kami untuk lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Susanto Suwarto
President Commissioner
Selama beberapa tahun terakhir, Lonsum telah menginventasikan sejumlah besar sumber daya
Presiden Komisaris
untuk menerapkan prosedur kepatuhan yang diperlukan dalam seluruh aspek bisnisnya, dan kami
Tengku Alwin Aziz bangga dapat menyampaikan bahwa Perseroan tidak diragukan lagi menjadi pemimpin dunia
Commissioner dalam kegiatan menuju masa depan yang berkelanjutan bagi industri perkebunan.
Komisaris
Pada akhir 2008 Lonsum menjadi satu dari tiga perusahaan perkebunan pertama di Indonesia
Benny Setiawan Santoso
Commissioner yang melaksanakan audit untuk sertifikasi produksi minyak kelapa sawit yang berkelanjutan di
Komisaris seluruh perkebunan dan pabrik pengolahan, dan kami ingin menyampaikan selamat kepada
seluruh karyawan Perseroan yang berperan-serta dalam pencapaian prestasi ini.
Komitmen kami terhadap penelitian dan pemuliaan bibit merupakan bagian integral dari
pengembangan perkebunan yang berkelanjutan, dan sekali lagi kami telah memetik hasil-hasil
yang bernilai dalam pengembangan bibit dengan hasil lebih tinggi dan dampak lingkungan yang
lebih rendah.
Tahun 2008 juga menjadi tahun pertama kami bekerjasama secara penuh dengan pemegang
saham mayoritas, Indofood Agri Resources Ltd (Indo Agri), dan kedua perusahaan secara timbal-
balik telah memperoleh manfaat dari pengalaman melaksanakan penelitian dan praktek-praktek
operasional terbaik.
Mewakili Perseroan, kami berterima kasih bahwa tahun 2008 telah memberikan kesempatan kepada
kita untuk memperkuat landasan untuk pertumbuhan, sekaligus menyampaikan penghargaan
terhadap Dewan Komisaris dan Direksi, serta seluruh karyawan atas kerja keras mereka selama
tahun yang lalu.
Susanto Suwarto
Presiden Komisaris
After two years of steadily rising revenues, the dramatic reversal in commodity prices in the second half
of 2008 brought the underlying performance of plantation companies back under closer scrutiny from
management and investors alike.
For Lonsum, the welcome boost to revenues in the first half of the year provided by all-time high Crude
Palm Oil (CPO) prices cannot disguise the fact that, on average, our crop yields in 2008 were lower than the
previous year. There are a number of distinct reasons for the decline in productivity last year, apart from
weather conditions, and there is scope for much improvement in our operational efficiency.
Setelah menikmati pendapatan yang terus meningkat selama dua tahun, harga-harga komoditas mengalami
pembalikan arah yang dramatis pada pertengahan tahun kedua 2008 yang mendorong landasan kinerja
perusahaan perkebunan kembali mendapat sorotan tajam baik dari manajemen maupun pihak investor.
Bagi Lonsum, lonjakan pendapatan pada pertengahan tahun pertama akibat harga minyak sawit mentah
(CPO) yang mencapai rekor tertinggi selama ini, tidak dapat menyembunyikan kenyataan bahwa, secara
umum, hasil panen kami di tahun 2008 lebih rendah dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ada sejumlah
alasan nyata di balik penurunan produktivitas tahun lalu, selain kondisi cuaca, dan memang ada ruang untuk
berbagai perbaikan pada aspek efisiensi operasional kami.
As a result, Lonsum is in a strong financial position. At the end of the year Lonsum had a cash balance
of Rp 1,034 trillion, of which 92% was held in US$. The Company’s interest bearing debt at the end of the
financial year was US$ 85.82 million. The Company is required to repay only US$ 26 million in 2009 under
its bank facility and has undrawn working capital facilities of US$ 11.5 million available for use.
Throughout 2008 we focused on our farming and processing operations, with increased Jay Geoffrey Wacher
Director Direktur
emphasis on both research and improved infrastructure, to ensure that the foundations
of the Company were truly sustainable for the longer term and would remain profitable Joefly Joesoef Bahroeny
in a lower commodity price climate. Director Direktur
The Company’s growth profile is supported by a well-balanced plantation portfolio. We Eddy Kusnadi Sariaatmadja
President Director Presiden Direktur
have a relatively young tree-age across our mature oil palm and rubber plantations, and
immature plantations now account for 25% of the total planted Bryan John Dyer
area. For our largest crop, oil palm, the average mature Director Direktur
tree-age is only ten years, and the mature planted area will
increase by 32% over the next three years as 18,358 ha of
immature planted area reach maturity.
Hasilnya, Lonsum berada pada posisi finansial yang kuat. Pada akhir tahun, Lonsum memiliki saldo kas
sebesar Rp 1.034 triliun, 92% di antaranya dalam denominasi dolar AS. Pinjaman berbunga Perseroan pada
akhir tahun buku berjumlah US$ 85,82 juta. Perseroan hanya diwajibkan membayar US$ 26 juta pada tahun
2009 melalui fasilitas bank, dan telah mencadangkan fasilitas modal kerja sebesar
US$ 11.5 juta siap untuk digunakan.
Paulus Moleonoto
Director Direktur Profil pertumbuhan Perseroan didukung oleh portofolio perkebunan yang seimbang.
Kami memiliki tanaman yang relatif muda di seluruh perkebunan kelapa sawit dan karet
Mark Wakeford yang telah menghasilkan, dan tanaman yang belum menghasilkan berjumlah 25% dari
Director Direktur seluruh lahan tertanam. Untuk hasil panenan terbesar kami,
yaitu kelapa sawit, usia menghasilkan rata-rata hanyalah
sepuluh tahun dan lahan tertanam yang menghasilkan
akan bertambah 32% selama tiga tahun mendatang
pada saat 18.358 hektar lahan tertanam yang belum
menghasilkan mencapai usia kematangannya.
The structure of our operations in South Sumatra, Infrastruktur yang kurang mendukung dan proporsi
where poor infrastructure and the high proportion perkebunan plasma yang besar atas struktur
of plasma plantations are major causes of the operasional kami di Sumatera Selatan merupakan
comparatively lower yields, offers much scope for penyebab utama dari hasil panen yang rendah. Hal
improvement in efficiency and profitability. The tersebut menawarkan banyak ruang untuk perbaikan
construction of a palm oil mill in East Kalimantan dalam hal efisiensi dan profitabilitas. Pembangunan
should enable the Company to reduce the cash pabrik pengolah minyak sawit di Kalimantan Timur
costs of fresh fruit bunches (FFB) produced and akan memungkinkan Perseroan untuk mengurangi
also capture the processing margin for CPO and biaya kas dari Tandan Buah Segar (TBS) yang
palm kernel. dihasilkan, sekaligus meraih marjin untuk CPO dan
inti sawit.
Our milling capacity continues to grow as we Kapasitas pengolahan kami terus bertumbuh seiring
expand our plantations. Lonsum now has ten palm dengan perkembangan perkebunan kami. Lonsum
oil mills with a combined FFB processing capacity kini memiliki sepuluh pabrik pengolahan minyak
of 360 tonnes per hour. Our CPO milling operations sawit dengan kapasitas pengolahan TBS gabungan
continued to operate at consistently high oil 360 ton per jam. Kegiatan pengolahan CPO kami
extraction rates during 2008. We opened the Tirta mempertahankan tingkat rendemen yang konsisten
Agung mill (40 tonnes per hour) in South Sumatra tinggi selama 2008. Kami membuka pabrik Tirta Agung
during 2008 and we will commission a new mill (45 (kapasitas 40 ton per jam) di Sumatera Selatan selama
tonnes per hour) in East Kalimantan in July 2009. 2008 dan sedang mempersiapkan sebuah pabrik baru
(45 ton per jam) di Kalimantan Timur pada Juli 2009.
Lonsum’s rubber processing capacity increased with Kapasitas pengolahan karet Lonsum meningkat
the commissioning of the Cengal factory in June seiring dengan pembukaan pabrik Cengal di
2008. The Company has sufficient milling capacity bulan Juni 2008. Perseroan memiliki kapasitas
to process 925 tonnes per month of ribbed smoked pengolahan yang memadai untuk memproses 925
sheet and 3,560 tonnes per month of crumb rubber, ton per bulan ribbed smoked sheet dan 3560 ton
both high grade forms of processed rubber. per bulan crumb rubber, keduanya merupakan
karet olahan berkadar tinggi.
processes, and also to share and exploit intellectual BLRS dan juga secara bersama-sama mengolah hak
property and germplasm. kekayaan intelektual dan plasma nutfah.
In October 2008, the Company’s first patent Pada Oktober 2008, aplikasi paten pertama
application for a process to produce F1 hybrid oil Perseroan untuk proses menghasilkan bibit sawit
palm seed, and for the F1 hybrid seed itself, was hibrida F1, termasuk bibit sawit hibrida F1 itu sendiri,
published by the European Patent Office. Further telah dipublikasikan di European Patent Office.
development of this intellectual property over the Pengembangan lebih lanjut dari hak kekayaan
coming years is expected to result in the production intelektual ini selama beberapa tahun mendatang
of higher yielding palms, and significantly benefit diharapkan akan menghasilkan panen kelapa sawit
both oil palm producers and consumers by reducing yang meningkat dan memberikan manfaat besar
the expansive development of oil palm and therefore baik bagi produsen kelapa sawit maupun konsumen
its environmental impact. dengan mengurangi pengembangan kelapa sawit
secara ekspansif serta dampak lingkungannya.
These developments in seed research will require Pengembangan penelitian bibit sawit tersebut
an increased capital expenditure commitment by memerlukan komitmen Perseroan terhadap
the Company but the implications are significant peningkatan belanja modal. Namun demikian hal
and should underpin the premium pricing of our ini memiliki implikasi yang signifikan dan sekaligus
palm oil seeds for the long term. melandasi penentuan harga premium bibit sawit
kami dalam jangka panjang.
In the short term, our capital expenditure programs Dalam jangka pendek, program belanja modal
will focus on infrastructure essential to the akan berfokus pada infrastruktur, sebagai dasar
improvement of unit costs and support for research bagi penurunan biaya per unit dan memberikan
initiatives aimed at maximizing the value of oil palm dukungan untuk prakarsa penelitian yang bertujuan
seed development and breeding. untuk memaksimalkan nilai pengembangan dan
pemuliaan bibit kelapa sawit.
Until product prices stabilize, we will make selective Sampai tercapainya stabilitas harga-harga produk,
investments in new plantations using surplus kami akan melakukan investasi yang selektif
cash flows. We do, however, have a reasonable pada perkebunan-perkebunan baru dengan
land bank for future development, with more land menggunakan surplus arus kas. Bagaimana pun
rights acquired in late December 2008 through the juga kami memiliki bank tanah yang cukup memadai
acquisition of three new companies with Izin Lokasi untuk pengembangan ke depan, dengan perolehan
in South Sumatra. hak-hak atas lahan di akhir Desember 2008 melalui
akuisisi tiga perusahan baru dengan Izin lokasi di
Sumatera Selatan.
Over the medium to long-term, we aim to finish Selama jangka waktu menengah hingga jangka
developing our existing land rights and to complete panjang, kami bermaksud untuk menyelesaikan
our environmental programs to become RSPO pengembangan atas lahan yang dimiliki dan
certified in all areas. We will continue to exploit merampungkan program-program lingkungan untuk
our seed development and breeding capabilities memperoleh sertifikasi RSPO di berbagai kawasan.
and, through the combined experience of the Kami akan terus melanjutkan upaya peningkatan
Company and its parent Indo Agri, seek to create kemampuan dalam pengembangan dan pemuliaan
value and sustainable business opportunities for bibit sawit, serta berupaya menciptakan nilai dan
our products. peluang usaha yang berkelanjutan bagi produk-
produk kami melalui pengalaman bersama antara
Perseroan dan induk perusahaan Indo Agri.
Above all, we will continue to invest in our Yang terutama, kami akan terus berinvestasi
employees to develop the talent required to untuk mengembangkan talenta karyawan sesuai
exploit business and product opportunities for yang dibutuhkan guna memaksimalkan usaha
the long-term. dan memanfaatkan peluang produk dalam
jangka panjang.
Over the past five years, Lonsum has stepped up its Selama lima tahun terakhir, Lonsum telah
investment in research into the genetic characteristics meningkatkan investasinya dalam penelitian kepada
of oil palm seeds to create higher yielding crops, which sifat genetik dari bibit kelapa sawit untuk menciptakan
in turn will increase crop yield, reduce production hasil yang lebih baik, yang pada akhirnya akan
costs, improve environmental sustainability, and meningkatkan hasil panen, mengurangi biaya
provide increasing financial returns in the medium to produksi, meningkatkan kelestarian lingkungan, dan
long-term. memberikan hasil finansial yang meningkat dalam
jangka menengah hingga ke jangka panjang.
From early 2008, the Company’s competitive edge Sejak awal 2008, keunggulan kompetitif Perseroan
in this important aspect of modern agribusiness was yang merupakan aspek penting dari agribisnis
evidenced by the sale of 17.87 million high quality modern dibuktikan dengan penjualan 17,87 juta
germinated oil palm seeds at premium prices. This bibit kelapa sawit berkualitas tinggi dengan harga
was a record sale for the Company and reflects the premium. Prestasi ini merupakan rekor penjualan
market’s recognition of the Company’s oil palm seed dan cerminan pengakuan pasar atas brand value
brand value. bibit kelapa sawit Perseroan.
Consultancy
B Fertiliser recommendation
I ARGONOMY Soil Surveys
O Analytical Services
I
N
F
O
BIOTECHNOLOGY R BREEDING Seeds/Planting material
M
A
T
I Consultancy
C Biopesticides
CROP PROTECTION
S IPM Strategies
Patents/licenses
Services e g:
- Legitimacy testing
- Diversity Analysis
- Seed purity testing
- Traceability (field to shop shelf )
- Gene Sequencing
Over the years, BLRS has steadily increased its research Selama beberapa tahun, BLRS terus meningkatkan
activity and investment in biotechnology, consistent aktivitas penelitian dan investasi dalam teknologi
with the aim of producing high-yielding seeds and hayati, seiring dengan tujuan meningkatkan bibit
developing first class agronomic and crop protection yang berdaya hasil tinggi dan pengembangan
management systems. sistem manajemen perlindungan tanaman dan
agronomi kelas satu.
BLRS staff are supported by a team of visiting Staf BLRS didukung oleh sebuah tim ilmuwan
international scientists who advise on the strategic internasional yang berkunjung dan memberi advis
direction of the R&D program and audit its progress. tentang arah strategis dari program litbang dan
melakukan audit atas perkembangannya.
In recent years, BLRS has streamlined its R&D Dalam tahun-tahun terakhir, BLRS telah merampingkan
activities into three distinct service areas to support the kegiatan litbangnya ke dalam tiga bidang layanan
Company’s business: plant breeding, agronomy and utama untuk menunjang bisnis Perseroan yaitu
crop protection. pembibitan, agronomi dan perlindungan tanaman.
For the past three years, Lonsum and the Government Selama tiga tahun terakhir, Lonsum dan Council for
of Ghana’s Council for Scientific & Industrial Research Scientific & Industrial Research (CSIR) Pemerintah
(CSIR), which embraces the Ghana Oil Palm Research Ghana, yang mencakup Ghana Oil Palm Research
Institute (GOPRI), have explored the potential benefits Institute (GOPRI), telah mengeksplorasi manfaat
of co-operative seed development and plant breeding. dari potensi kerjasama dalam pengembangan
In May 2008, both parties signed an agreement to budidaya bibit dan pemuliaan tanaman. Pada Mei
establish a joint-venture company, Ghana Sumatra 2008, kedua pihak telah menandatangani perjanjian
Limited. The new company will exploit shared untuk mendirikan sebuah perusahaan patungan,
intellectual property, processes and germplasm to Ghana Sumatra Limited. Perusahaan baru ini
develop a successful seed business in West Africa with akan secara bersama-sama mengupayakan hak
potential benefits for both parties. kekayaan intelektual, proses dan plasma nutfah
untuk mengembangkan bisnis budidaya pembibitan
di Afrika Barat yang memberi manfaat saling
menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Meanwhile, Lonsum’s own seed production, breeding Sementara itu, Sistem Manejemen Mutu produksi,
and biotechnology Quality Management Systems pemuliaan dan teknologi hayati bibit milik Lonsum
were all successfully and independently re-certified to kesemuanya berhasil memperoleh sertifikasi ulang
the ISO 9001: 2000 standard. standar ISO 9001:2000.
There were several other encouraging initiatives in plant Sepanjang tahun 2008, terdapat sejumlah prakarsa
breeding during 2008. Four new commercial pisifera lain yang membesarkan hati dalam bidang
palms (male parents) were approved by the Indonesian pemuliaan tanaman. Empat jenis kelapa sawit
Government and released, and the first pisifera clones pisifera komersial yang baru telah memperoleh
were planted. Also, three candidate non-abscission persetujuan Pemerintah Republik Indonesia dan
palms, where ripe fruitlets would no longer fall from siap untuk dipasarkan. Klon pisifera pertama telah
the bunch, were confirmed as late-abscission palms, ditanam. Di samping itu, tiga jenis palma non-
thus helping to improve yields and reduce costs. absis, dimana buah sawit matang tidak lagi jatuh
dari tandannya, telah diakui sebagai palma absis-
mutakhir, sehingga membantu meningkatkan hasil
panen dan sekaligus mengurangi biaya.
Agronomy Agronomi
Agronomy services are tasked with providing the Agronomy services ditugaskan untuk memberikan
Lonsum estates with individual block fertilizer rekomendasi mengenai aplikasi pupuk di setiap
recommendations (based on economic assessment and blok pada kebun-kebun Lonsum (berdasarkan
leaf and soil analysis), fertilizer analysis, yields and oil penilaian ekonomis serta analisis tanah dan daun),
extraction rates analysis, herbicide recommendations analisis pupuk, analisis hasil panen dan rendemen,
and optimal planting densities. rekomendasi aplikasi herbisida dan kepadatan
penanaman yang optimal.
During 2008 Agronomy services also completed soil Selama tahun 2008 Agronomy services telah
surveys across 60,000 ha of potential new plantation merampungkan survei tanah seluas 60.000 hektar dari
land and made continued improvement in optimizing lahan perkebunan potensial yang baru dan melakukan
fertilizer recommendations. perbaikan yang berkelanjutan dalam mengoptimalkan
rekomendasi pupuk.
In 2008, significant crop protection initiatives were Pada tahun 2008, prakarsa perlindungan tanaman
applied to both palm oil and cocoa crops. In oil palm, yang signifikan telah diaplikasikan baik terhadap
further trials resulted in improved standard operating tanaman kelapa sawit maupun kakao. Untuk kelapa
procedures for the integrated pest and disease sawit, percobaan lebih lanjut telah menghasilkan
management of Oryctes, Metisa plana, Thosea asigna, peningkatan pada standard operating procedures
Tirathaba mundella, Dapula tertia, rats and ferns. For guna pengendalian hama dan penyakit Oryctes,
the cocoa crop, further research into Helopeltis, cocoa Metisa plana, Thosea asigna, Tirathaba mundella,
pod borer and die-back was undertaken and more trials Dapula tertia, tikus dan sejenis pakis. Untuk tanaman
for insect pest control using biological approaches kakao, penelitian lebih lanjut tentang Helopeltis, cocoa
were conducted. pod borer dan die-back telah dilakukan, demikian
juga percobaan-percobaan pengendalian serangga
pengganggu dengan pendekatan biologis.
Bioinformatics Bioinformatika
Bioinformatics comprises several activities: Bioinformatika terdiri atas serangkaian kegiatan
sebagai berikut:
a) Collection and organization of the data from a) Pengumpulan dan pengorganisasian data dari
field trials. Lonsum currently has 352 field trials kebun percobaan. Lonsum saat ini memiliki 352
on-going, which is probably the largest number kebun percobaan. Ini kemungkinan merupakan
of experiments in any Indonesian agribusiness jumlah kebun percobaan terbesar dalam setiap
research institution. lembaga penelitian agribisnis di Indonesia.
b) Analysis of field data, including the application of b) Analisis data lapangan, termasuk aplikasi dari
advanced statistics. statistik yang paling mutakhir.
With the assistance of our visiting international Dengan bantuan tamu ahli statistik internasional
statisticians and through external training, BLRS is dan melalui pelatihan eksternal, BLRS sedang
developing an advanced database for the biotechnology mengembangkan basis data mutakhir untuk bidang
section using improved statistical techniques which teknologi hayati menggunakan teknik statistik yang
will result in better trial designs and interpretation. disempurnakan yang akan menghasilkan rancangan
percobaan dan interpretasi yang lebih baik.
The successful development of these patents should Keberhasilan dalam pengembangan hak-hak paten
lead to a significant increase in oil palm yields in the tersebut mendorong kenaikan hasil panen kelapa sawit
medium and long-term, and improve environmental yang signifikan dalam jangka menengah maupun
sustainability for Lonsum and throughout the oil panjang, dan meningkatkan kelestarian lingkungan
palm industry. bagi Lonsum dan seluruh industri kelapa sawit.
In conjunction with this F1 hybrid development program, Dalam kaitan dengan program pengembangan
over 700 oil palm haploid (single chromosome) plants hibrida F1 ini, lebih dari 700 tanaman kelapa sawit
were produced and methods of chromosome doubling haploid (kromosom tunggal) telah diproduksi dan
of haploids were established. A haploid database for F1 metode pelipatgandaan kromosom haploid telah
hybrids was created for morphology and genotyping diformulasikan. Basis data haploid untuk hibrida F1
of data. disusun untuk data morfologi dan genotip.
Biotechnology also developed a standard set of 88 gene Teknologi hayati juga mengembangkan suatu standar
markers for genome-wide fingerprinting in oil palm, sistem dengan 88 gene markers guna analisis genom
and initiated SSR genotyping for cocoa and rubber. kelapa sawit, dan memulai analisis SSR untuk kakao
dan karet.
Lonsum has adopted Sumatra Bioscience as the Lonsum telah mengadopsi Sumatra Bioscience
new brand under which all biotechnology programs, sebagai new brand di mana seluruh program teknologi
breeding programs, agronomy and crop protection hayati, program pemuliaan, layanan agronomi dan
services will be developed. perlindungan tanaman akan dikembangkan.
The F1 hybrid patent and the new joint-venture with Paten hibrida F1 dan joint-venture baru dengan
CSIR in Ghana and all other strategic international CSIR Ghana serta peluang-peluang bisnis strategis
business opportunities in R&D will be undertaken internasional lainnya dalam bidang litbang akan
under this brand. dilaksanakan di bawah brand ini.
The Company is a founder member of, and a Perseroan merupakan anggota pendiri dan kontributor
significant contributor to, the Indonesian National besar bagi Indonesian National Interpretation Working
Interpretation Working Group (INA-NIWG), which Group (INA-NIWG-Kelompok Kerja Interpretasi Nasional
formulates the interpretation of the Roundtable for Indonesia), yang memformulasikan penafsiran terhadap
Sustainable Palm Oil’s (RSPO) Principles and Criteria Roundtable for Sustainable Palm Oil’s (RSPO-Konferensi
(P&C) within the context of the laws, regulations and Minyak Sawit Lestari) Principles and Criteria (P&C-Prinsip
language of Indonesia. The Executive Board of the dan Kriteria), dalam konteks hukum, peraturan dan bahasa
RSPO endorsed the National Interpretation of RSPO’s Indonesia. Badan Pelaksana RSPO telah mengesahkan
P&C in May 2008. Pedoman Nasional tentang P&C RSPO pada Mei 2008.
Through the allocation of significant resources, Lonsum’s Melalui alokasi sumber daya dalam jumlah yang berarti,
plantations and factories have made demonstrable perkebunan dan pabrik Lonsum telah menghasilkan
progress towards genuine sustainability during 2008. kemajuan yang nyata terhadap keberlanjutan selama
tahun 2008.
In January 2008, after a three-year dedicated program, Setelah melalui upaya khusus selama tiga tahun, pada
Lonsum was independently awarded ISO 14001 Januari 2008, Lonsum memperoleh sertifikasi ISO 14001
certification for all its estates and factories in all crop untuk seluruh perkebunan dan pabrik di semua sektor
sectors, its bulking stations, seed production units tanaman, tangki timbun, unit produksi bibit dan pusat
and research stations. The Company also passed a penelitian. Perseroan juga menjalani surveillance audit
surveillance audit without finding of non-conformity. tanpa ditemukan suatu penyimpangan.
In September 2008, after a four-year compliance Setelah menjalani program kepatuhan selama empat
program, Lonsum submitted all its North Sumatra tahun, pada September 2008, Lonsum menyerahkan
oil palm estates and factories (producing 47% of the seluruh perkebunan dan pabrik kelapa sawit di Sumatera
Company’s total CPO output) for Certified Sustainable Utara (penghasil 47% dari total produksi CPO Perseroan)
Palm Oil (CSPO) audit. untuk diaudit guna memperoleh Certified Sustainable
Palm Oil (CSPO).
The independent CSPO assessment was undertaken by Penilaian CSPO secara independen dilaksanakan oleh
international expert auditors accredited by the RSPO, and auditor ahli internasional yang telah memperoleh
requires Lonsum to evidence strict adherence to the eight akreditasi RSPO, dan mensyaratkan Lonsum untuk
principles, 39 criteria and 139 indicators identified by the menerapkan secara ketat delapan prinsip, 39 kriteria
RSPO as being essential if sustainability certification is to dan 139 indikator yang diidentifikasi penting oleh RSPO
be achieved in Indonesia. Lonsum was one of only three untuk pencapaian sertifikasi keberlanjutan di Indonesia.
Indonesian companies adequately prepared for CSPO Lonsum merupakan satu dari tiga perusahaan Indonesia
audit during 2008, the first year that RSPO certification yang siap untuk mengikuti audit CSPO selama 2008, yang
was achievable anywhere in the world. merupakan tahun pertama dari pelaksanaan sertifikasi
RSPO di seluruh dunia.
The Company has committed to a time-bound Perseroan telah berkomitmen untuk menyelesaikan
program to have its South Sumatra and East proses kepatuhan terhadap seluruh perkebunan
Kalimantan oil palm estates and factories complete kelapa sawit dan pabriknya di Sumatera Selatan dan
the work for compliance. Kalimantan Timur dalam jangka waktu tertentu.
The Company is also one of the founders of the Perseroan juga merupakan salah satu pendiri dari High
High Conservation Value – RSPO Indonesia Working Conservation Value – RSPO Indonesia Working Group
Group (HCV-RIWG) which sets the standards for HCV (HCV-RIWG) yang menetapkan standar untuk pengelolaan
management and monitoring, and also provides the dan pemantauan HCV, sekaligus menyiapkan mekanisme
mechanism for HCV compensation. untuk kompensasi HCV.
In the spirit of cooperation with our external Dengan semangat kerjasama bersama para pemangku
stakeholders, the Company participated in the WWF kepentingan eksternal, Perseroan berpartisipasi
Indonesia coordination meeting in Medan in early dalam rapat koordinasi WWF Indonesia di Medan
2008 and presented its evaluation of sustainable palm pada awal 2008, dan memaparkan hasil evaluasi
oil farming within environmental boundaries. keberlanjutan perkebunan kelapa sawit dalam batas-
batas lingkungannya.
An important advance for the oil palm business was the Publikasi pematenan Lonsum untuk proses produksi
publication of Lonsum’s patent (pending) for a process hibrida F1 merupakan pencapaian penting untuk bisnis
to produce F1 hybrids which, by increasing oil palm kelapa sawit, dalam rangka meningkatkan hasil panen.
yields, will have a significant beneficial environmental Proses ini akan memberikan dampak lingkungan yang
impact worldwide. menguntungkan bagi seluruh dunia.
Corporate Social
Responsibility Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
In 2008, Lonsum merged its Environment and Pada tahun 2008, Lonsum menggabungkan fungsi
Community functions into a single Environment & CSR Lingkungan dan Komunitas menjadi satu Departemen
Coordination Department to ensure that our social and yaitu Environment & CSR Coordination untuk memastikan
environmental responsibilities are better coordinated bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan dapat
and more effective. dikoordinasikan secara lebih baik dan efektif.
A separate CSR report is included on the agenda of Laporan CSR yang terpisah termasuk dalam agenda
every Company Board meeting, and all environment setiap rapat Direksi, dan seluruh proyek yang terkait
and community related projects have been brought dengan lingkungan dan komunitas telah digabungkan
together in one CSR department to ensure integrated dalam satu departemen CSR guna menjamin tercapainya
objectives are pursued. tujuan-tujuan secara integral.
In the past year, the Company continued its community Pada tahun yang lalu, Perseroan melanjutkan
development programs in the areas of education, program-program pengembangan komunitas dalam
health, festivity, community services, infrastructure, pelbagai aspek yang meliputi pendidikan, kesehatan,
and natural disasters. kesejahteraan sosial, layanan masyarakat, infrastruktur,
dan bencana alam.
- Education In 2008, Lonsum funded 144 - Pendidikan Di tahun 2008, Lonsum memberikan
scholarships for students of primary, junior high 144 beasiswa bagi murid-murid SD, SMP dan
and senior high schools around the estates, SMA di sekitar lingkungan perkebunan, termasuk
including the provision of books and computers. memberikan buku-buku dan sejumlah komputer.
The Company also rehabilitated ten school Perseroan juga melaksanakan rehabilitasi sepuluh
buildings in North Sumatra, South Sumatra and bangunan sekolah di Sumatera Utara, Sumatera
East Kalimantan. Selatan dan Kalimantan Timur.
A program to raise the skill levels of kindergarten Sebuah program untuk meningkatkan wawasan para
teachers was undertaken by Lonsum in cooperation guru TK dilaksanakan oleh Lonsum melalui kerjasama
with the Indonesian Heritage Foundation. dengan Indonesian Heritage Foundation.
- Health A program of health checks for women - Kesehatan Program pemeriksaan kesehatan untuk
and children was held in one of our estates in para ibu dan anak-anak diselenggarakan di salah
North Sumatra. The program provided health satu dari empat perkebunan kami di Sumatera Utara.
screening for new mothers and babies, blood Program tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan
checking, USG, pregnancy consultation, and ibu-ibu yang melahirkan dan bayinya, pemeriksaan
milk and vitamin provision. darah, USG, konsultasi kehamilan, dan pemberian
susu dan vitamin.
- Festivity During the Lebaran and Christmas - KEPEDULIAN SOSIAL Selama Lebaran dan Natal,
periods, the Company provided 6,465 packages Perseroan menyediakan 6.465 bingkisan bagi
for poor families living around our estates in keluarga tidak mampu yang tinggal di sekitar
North Sumatra, South Sumatra, East Kalimantan, perkebunan kami di Sumatera Utara, Sumatera
South Sulawesi, West Java and East Java. Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Jawa
Barat dan Jawa Timur.
- Economic In an effort to improve the economic - Ekonomi Dalam upaya untuk meningkatkan
self-sufficiency of communities around our kemandirian ekonomi dari komunitas di sekitar
estates, an educational course in goat husbandry perkebunan, perusahaan memberikan bimbingan
was introduced in North and South Sumatra. penyuluhan dalam peternakan kambing yang
This program was successful because of the easy dilaksanakan di Sumatera Utara dan Selatan. Program
techniques, low risk of failure and relatively quick ini berlangsung sukses berkat tekniknya yang mudah,
benefits to the community. risiko kegagalan yang rendah dan secara relatif
hasilnya cepat dinikmati oleh masyarakat.
In 2008, CPO prices started the year at US$ 1,000 per Pada 2008, harga CPO pada awal tahun berada
tonne (basis CIF Rotterdam) and peaked in March at pada angka US$ 1.000 per ton (basis CIF Rotterdam)
US$ 1,400 per tonne. Thereafter, between April and dan memuncak di bulan Maret menjadi US$ 1.400
July, the CPO price recorded monthly averages of per ton. Kemudian, di antara April dan Juli, harga
US$ 1,100 to US$ 1,200 per tonne before falling by CPO rata-rata bulanan berada pada kisaran antara
over 63% in the following three months to US$ 435 US$ 1.100 dan US$ 1.200 per ton sebelum merosot
per tonne in late October. Despite a brief recovery, hingga lebih dari 63% di triwulan berikutnya menjadi
CPO closed the year at US$ 525 per tonne, and the US$ 435 per ton di akhir Oktober. Meskipun sempat
average price for the year was US$ 950 per tonne. menanjak, harga CPO pada akhir tahun bertahan
pada US$ 525 per ton, dengan harga rata-rata per
tahun mencapai US$ 950 per ton.
With substantially higher average prices for CPO and Dengan harga rata-rata yang melonjak untuk CPO dan
palm kernel, Lonsum’s revenues from palm products inti sawit, pendapatan Lonsum dari produk kelapa
reached Rp 3,041 billion, contributing 79.1% to total sawit mencapai Rp 3.041 miliar, menyumbang 79.1%
Company revenues. dari total pendapatan Perseroan.
However, production volumes and yields were lower Namun demikian, volume produksi dan panen lebih
across all our regions. The total volume of fresh fruit rendah di seluruh kawasan kami. Total volume TBS
bunches (FFB) harvested from our inti estates during yang dipanen dari perkebunan inti selama tahun
the year was 4.2% lower at 1.02 million tonnes. The laporan 4,2% lebih rendah, yang berjumlah 1,02 juta
total FFB processed, including plasma FFB, was 3.7% ton. Total TBS yang diproses, termasuk TBS plasma,
lower at 1.45 million tonnes whilst CPO production menurun 3,7% menjadi 1,45 juta ton sedangkan
was 2.6% lower at 341,553 tonnes, compared with produksi CPO lebih rendah 2,6% berjumlah 341.553
350,637 tonnes in 2007. ton, dibandingkan dengan 350.637 ton pada 2007.
The sales volume of CPO for the year was 353,861 Volume penjualan CPO untuk tahun 2008 berjumlah
tonnes, of which 59% was sold into the domestic 353.861 ton, 59% di antaranya dijual ke pasar
market at an average price of Rp 7,017 per kg, and the domestik dengan harga rata-rata Rp 7.017 per kg,
balance was exported at an average price of Rp 8,160 sedangkan sisanya diekspor dengan harga rata-rata
per kg (pre export tax). The average price for all CPO Rp 8.160 per kg (sebelum pungutan ekspor). Harga
sales achieved by Lonsum in US$ terms (at an average rata-rata seluruh penjualan CPO yang diperoleh
rate of US$/Rp 9,700) was US$ 771 per tonne. Lonsum dalam mata uang dolar AS (dengan nilai
tukar rata-rata Rp 9.700 per dolar AS) adalah US$
771 per ton.
During the year, Lonsum planted an additional 6,503 Selama tahun laporan, Lonsum menanam tanaman
ha of oil palm to add to the total of 75,615 ha already kelapa sawit seluas 6.503 hektar sehingga luas kebun
under oil palm cultivation, of which 57,257 ha (76%) kelapa sawit yang sudah dibudidayakan berjumlah
are mature. By 2012, the FFB yielding mature estates 75.615 hektar, di antaranya 57.257 hektar (76%) berada
will have increased by 30%. pada usia menghasilkan. Pada 2012, hasil panen
perkebunan TBS menghasilkan akan meningkat
sebesar 30%.
Overall, the FFB output for the year was 4% lower Secara keseluruhan, hasil TBS pada 2008
at 665,849 tonnes. FFB yields were lower at 21.4 menurun 4% menjadi 665.849 ton. Hasil TBS lebih
tonnes per ha in 2008 compared to 23.2 tonnes rendah menjadi 21.4 ton per hektar di tahun 2008
in 2007. Although FFB yields started the year as dibandingkan dengan 23.2 ton di tahun 2007.
strongly as in 2007, as noted in the 2008 first quarter Hasil panen TBS di awal tahun sebaik pada tahun
results, they declined in the second quarter and 2007, seperti catatan laporan kwartal pertama
thereafter did not recover to the prior year levels. 2008. Namun demikian pada kuartal kedua dan
Our research into the decline suggests that this selanjutnya tidak sebaik pada awal tahun. Menurut
reduction was the result of biological factors, or tree penelitian kami hal ini terjadi karena faktor-faktor
stress from previous years, and we expect yields biologi, atau stres pada tanaman sejak tahun-tahun
to recover in 2009. Nevertheless, Lonsum’s FFB yang sebelumnya, dan kami mengharapkan hasil
yields in North Sumatra are relatively high for the panen pulih kembali di tahun 2009. Bagaimanapun
Indonesian oil palm industry. juga, panen TBS Lonsum di Sumatera Utara relatif
tinggi untuk industri kelapa sawit di Indonesia.
Total production volume of CPO in North Sumatra Volume produksi CPO total di Sumatera Utara
was 160,240 tonnes, equivalent to 47% of the mencapai 160.240 ton, setara dengan 47% dari
Company’s total. Total production of palm kernel jumlah total Perseroan. Volume produksi inti sawit
in North Sumatra was 41,149 tonnes, equivalent total di Sumatera Utara mencapai 41.149 ton, setara
to 51% of the Company’s total. dengan 51% dari jumlah total Perseroan.
The four palm oil mills in North Sumatra have a Keempat pabrik kelapa sawit di Sumatera Utara
combined throughput of 150 tonnes per hour and an memiliki hasil gabungan sebesar 150 ton per jam
annual production capacity of 635,000 tonnes of FFB. dan kapasitas produksi tahunan sebesar 635.000
The mills continue to operate at an oil extraction rate ton TBS. Pabrik pengolah terus beroperasi dengan
(OER) above 24% and a palm kernel extraction rate tingkat rendemen (OER) di atas 24% dan rendemen
above 6%, which are comparatively high levels for inti sawit di atas 6%, yang berada pada peringkat
the South East Asian oil palm industry. utama untuk industri kelapa sawit di Asia Tenggara.
Given that there is no planned increase in new Mempertimbangkan tidak adanya rencana
planted area in North Sumatra, the milling capacity penanaman kawasan baru di Sumatera Utara,
for oil palm is considered sufficient for the future. kapasitas pengolahan kelapa sawit dipandang
mencukupi untuk masa depan.
The Company also produces a small amount of palm Perseroan juga memproduksi minyak inti sawit dan
kernel oil and palm kernel meal in North Sumatra. A produk inti sawit dalam jumlah terbatas di Sumatera
total of 2,579 tonnes of palm kernel oil was produced Utara. Minyak inti sawit sejumlah 2.579 ton diproduksi
and sold at an average price of Rp 9,235 per kg. A total dan dijual pada harga rata-rata Rp 9.235 per kg. Produk
of 3,376 tonnes of palm kernel meal was produced and inti sawit sejumlah 3.376 ton diproduksi dan dijual
sold at an average price of Rp 1,045 per kg. dengan harga rata-rata Rp 1.045 per kg.
The total FFB harvested from our inti and managed Jumlah total panen TBS dari perkebunan inti kami di
plasma estates in South Sumatra in 2008 fell by 4% Sumatera Selatan di tahun 2008 menurun 4% menjadi
to 312,042 tonnes, and the FFB yield per hectare of 312.042 ton, dan panen TBS per hektar 13,7 ton, lebih
13,7 tonnes was 21% lower than 2007. The Company rendah 21% dari tahun 2007. Perseroan memperoleh
acquired an additional 452,854 tonnes of FFB from tambahan TBS sebanyak 452.854 ton dari perkebunan
the plasma plantations, bringing the total milled plasma, sehingga total volume pengolahan untuk
volume for South Sumatra to 764,895 tonnes. Sumatera Selatan menjadi 764.895 ton.
The fall in FFB yields was due to a combination of the Menurunnya panenan TBS diakibatkan oleh kombinasi
higher proportion of new inti hectares which came dari lebih tingginya proporsi perkebunan sawit inti
into maturity in 2008 and has a lower yield, and the baru yang mencapai usia menghasilkan di tahun 2008
consequences of the six month drought in 2006 in dan memiliki hasil panen yang rendah, dan dampak
the Musi Rawas and Lahat areas, which represent dari kekeringan di tahun 2006 yang melanda kawasan
72% of the total South Sumatra oil palm plantations. Musi Rawas dan Lahat, yang mewakili 72% dari luas
perkebunan kelapa sawit di Sumatera Selatan.
Total production volume of CPO in South Sumatra Volume total produksi CPO di Sumatera Selatan
was 181,312 tonnes, equivalent to 53% of the sebesar 181.312 ton, setara dengan 53% dari total
Company’s total. Total production of palm kernel produksi Perseroan. Total produksi inti sawit di
in South Sumatra was 39,897 tonnes, equivalent Sumatera Selatan sebesar 39,897 ton, setara dengan
to 49% of the Company’s total. 49% dari total produksi Perseroan.
Lonsum has six palm oil mills in South Sumatra with Lonsum memiliki enam pabrik pengolah minyak
a combined throughput of 210 tonnes per hour and sawit di Sumatera Selatan dengan hasil panen
an annual production capacity of 890,000 tonnes of gabungan mencapai 210 ton per jam dan kapasitas
FFB. The mills achieved an oil extraction rate of 23% produksi tahunan sebesar 890.000 ton TBS.
in 2008 and a palm kernel extraction rate of 5%. The Pabrik pengolahan mencapai tingkat rendemen
OER in South Sumatra is lower than that achieved 23% di tahun 2008 dan ekstrasi inti sawit 5%.
in North Sumatra because of a combination of the Tingkat rendemen di Sumatera Selatan lebih
distance between the estates and the mills, logistics rendah daripada yang dicapai di Sumatera Utara
issues (roads and transport) and the impact on disebabkan oleh gabungan dari jauhnya jarak
ripeness due to the mix of inti and plasma FFB. perkebunan dan pengolahan, masalah logistik (jalan
dan angkutan) dan dampak dari kematangan akibat
dari pencampuran TBS inti dan plasma.
The new Tirta Agung palm oil mill was commissioned Pengolah minyak sawit baru Tirta Agung selama
during the year to service the estates in the Musi tahun 2008 melayani perkebunan di kawasan
Banyuasin region. The mill has a capacity to process Musi Banyuasin, dan memiliki kapasitas untuk
40 tonnes of FFB per hour, or 170,000 tonnes of FFB per mengolah 40 ton TBS per jam, atau 170.000 ton
annum. This mill currently has excess capacity as 47% TBS per tahun. Pabrik pengolahan ini memiliki
of the planted area is still immature. kelebihan kapasitas dikarenakan 47% dari
kawasan tanam masih belum menghasilkan.
South Sumatra has 13,272 ha of immature inti Sumatera Selatan memiliki tanaman sawit inti
oil palm that will mature in the next three to four yang belum menghasilkan seluas 13.272 hektar,
years and increase the total mature inti plantation yang akan menjadi menghasilkan dalam tiga atau
in South Sumatra by 61%. There is also substantial empat tahun ke depan, dan meningkatkan jumlah
new planting that needs to be completed within perkebunan inti sawit yang menghasilkan di
existing land rights. As a result, additional milling Sumatera Selatan sebesar 61%. Sebagai akibatnya,
capacity will be required in the future to process the maka diperlukan kapasitas pengolahan tambahan
increased FFB production in South Sumatra. di masa mendatang untuk mengolah produksi TBS
yang bertambah di Sumatera Selatan.
The costs of upkeep, cultivation and harvesting in Biaya untuk perawatan, penanaman dan pemanenan
our South Sumatra plantations are substantially di perkebunan Sumatera Selatan kami jauh lebih tinggi
higher per tonne of FFB produced than in North dalam memproduksi TBS dibanding di Sumatera Utara.
Sumatra. This is due in part to the history of the Hal ini sebagian diakibatkan oleh riwayat perkebunan
plantations following the South East Asian financial yang mengikuti krisis financial di Asia Tenggara,
crisis, the distance between the estates and mills, kejauhan jarak antara perkebunan dan pengolahan,
the more difficult topography, the conditions of kondisi topografi yang lebih sulit, kondisi jalan, dan
roads, and generally poorer estate infrastructure secara umum infrastruktur perkebunan yang serba
and, importantly, housing. terbatas dan, lebih penting lagi, faktor perumahan.
To improve the FFB yields in South Sumatra, and Untuk meningkatkan hasil panen TBS di Sumatera
to decrease the FFA content which increased during Selatan, dan mengurangi kadar FFA yang meningkat
the wet season, we need to improve the matching of selama musim penghujan, kami perlu meningkatkan
our harvesting rounds and our FFB collection, which penyelarasan antara masa panen kami dengan
is outsourced to local transporters. The Company pengumpulan TBS, yang diserahkan kepada pengusaha
is currently implementing several internal transport angkutan lokal. Perseroan saat ini melaksanakan
trials to improve the collection cycles. Our parent beberapa percobaan moda angkutan internal untuk
company, Indo Agri has a high competency in meningkatkan siklus pengumpulan. Induk perusahaan
internal transport and we are working together to kami, Indo Agri memiliki kompetensi yang tinggi dalam
transfer this competence to Lonsum. hal angkutan internal dan kami bekerjasama untuk alih
kompetensi kepada Lonsum.
Improvements in transport systems cannot be isolated Perbaikan sistem angkutan tidak dapat dipisahkan
from road improvement. In 2008 the Company increased dari perbaikan sarana jalan. Pada 2008 Perseroan
CONTINUED INVESTMENT IN
ROAD, HOUSING AND OTHER
INFRASRUC TURE IS KEY TO THE
LONG TERM SUCCESS OF THE
PLANTATIONS IN SOUTH SUMATRA ...
its capital expenditure in roads and will continue to meningkatkan belanja modal untuk sarana jalan dan
make further investments in the improvement of roads akan terus melanjutkan investasi bagi perbaikan
throughout our South Sumatra plantations to provide jalan di seluruh perkebunan Sumatera Selatan kami
a more reliable transport connection between the untuk memungkinkan kelancaran angkutan antara
estates and the mills. perkebunan dan pabrik pengolahan sawit.
Currently, over 64% of our FFB in South Sumatra Pada saat ini, lebih dari 64% TBS kami di Sumatera
comes from plasma farmers, whose harvesting areas Selatan berasal dari petani plasma, yang memiliki
lie in close proximity to the Lonsum inti estates. The areal tanaman di sekitar perkebunan sawit inti
Company recognizes that the relationship with its Lonsum. Perseroan menyadari arti penting
plasma farmers is fundamental to the improvement dari hubungan baik dengan petani plasma bagi
in productivity. As a result, the Company will invest peningkatan produktivitas. Sebagai hasil, Perseroan
more time and energy in the management of the akan menginvestasikan waktu dan energi yang lebih
plasma estates. banyak dalam pengelolaan perkebunan plasma.
A new organization structure was implemented in Struktur organisasi baru diterapkan pada tengah
the second half of 2008, designed to address these tahun kedua 2008, yang dirancang untuk mengatasi
challenges, and initiatives are already underway tantangan-tantangan tersebut, dan sejumlah prakarsa
to raise the productivity of harvesters and reduce telah dilaksanakan untuk meningkatkan produktivitas
the cost per tonne, and improve housing and roads dari pemanen dan mengurangi biaya per ton, serta
infrastructure and security. The stewardship of the meningkatkan infrastruktur perumahan dan jalan,
South Sumatra plantations has been assigned to termasuk keamanan. Pengelolaan perkebunan
Mr Allan Goh, who joined the Company in August Sumatera Selatan telah diserahkan kepada Bapak Allan
2008 and has considerable work experience in Goh, yang bergabung dengan Perseroan pada Agustus
plantations in South Sumatra. 2008 yang memiliki pengalaman kerja yang ekstensif di
bidang perkebunan di Sumatera Selatan.
In 2008 there was a decrease of 7.6% in FFB Pada 2008 terjadi penurunan produksi TBS sebesar
production from the estates in East Kalimantan to 7,6% di perkebunan Kalimantan Timur menjadi
50,743 tonnes, resulting in an average yield of 11.2 50.743 ton, sehingga hasil panen rata-rata menjadi
tonnes per ha. 11,2 ton per hektar.
The most significant issue impacting both yield and Masalah paling penting yang mempengaruhi hasil
unit costs is the absence of a Company owned mill. panen dan biaya per unit adalah ketiadaan pabrik
Lonsum is therefore required to sell all of its FFB to pengolah milik sendiri. Akibatnya Lonsum harus
third-party millers and incurs a high unit transport menjual seluruh TBS-nya kepada pabrik pengolah
cost. The delivery routes to the third-party mills are pihak ketiga yang menimbulkan biaya angkut
up to 400 km in each direction, the longest in the per unit yang tinggi. Rute pengiriman ke pabrik
Company. Furthermore, the third-party mills do not pengolah pihak ketiga menempuh jarak 400 km,
always take the full harvest of Lonsum’s FFB and yang merupakan rute terpanjang di Perseroan.
when they do it is generally at low margins. Selain itu, pabrik pengolah pihak ketiga tidak selalu
membeli seluruh hasil panen TBS Lonsum dan
sekalipun dilakukan pembelian, umumnya dengan
marjin yang rendah.
Lonsum’s plantations in East Kalimantan actually Perkebunan Lonsum di Kalimantan Timur sebenarnya
produce as much as 25% more FFB than is recorded memproduksi 25% TBS lebih banyak daripada hasil
in the yields because the Company only records the panen tercatat. Hal ini dikarenakan Perseroan hanya
yield of FFB that is sold. mencatat hasil TBS terjual.
A new palm oil mill is under construction in East Sebuah pabrik pengolah sawit baru sedang dibangun
Kalimantan and is due for commissioning in July di Kalimantan Timur dan siap beroperasi pada
2009. It will have the capacity to process 45 tonnes Juli 2009. Pabrik tersebut akan memiliki kapasitas
per hour, equivalent to 190,000 tonnes of FFB per pengolahan 45 ton per jam, setara dengan 190.000
annum. This mill will have adequate capacity for ton TBS per tahun. Pabrik ini akan memiliki kapasitas
future productivity expansion into the large areas of yang cukup untuk menampung peningkatan
unplanted land in East Kalimantan. produksi ke depan dari kawasan-kawasan luas yang
belum ditanami di Kalimantan Timur.
The introduction of the mill is expected to markedly Beroperasinya pabrik baru ini diharapkan akan
improve the profitability of the estates in East meningkatkan profitabilitas perkebunan di
Kalimantan with milling margin accruing to Lonsum Kalimantan Timur melalui marjin dari pengolahan
as well as much lower transport costs. The cost per yang akan diperoleh Lonsum serta biaya angkut
tonne of FFB will also reduce as we record all of the yang jauh lebih rendah. Biaya TBS per ton juga akan
FFB that grows in the estates in our yields. menurun karena tercatatnya seluruh hasil panen TBS
yang tumbuh di perkebunan kami.
Production volume of oil palm seeds rose to 22.1 Volume produksi bibit kelapa sawit naik 22,1 juta per
million for the year. Lonsum used 4.3% of seed ton. Lonsum menggunakan 4,3% dari produksi bibitnya
production for its own plantations, sold 81% untuk perkebunan sendiri, 81% dijual ke pihak luar, dan
externally, and the balance (net of quality losses) sisanya (kerugian kualitas bersih) ditanam di kebun
was planted to nursery for sale as seedling. pembibitan dan dijual sebagai bibit siap tanam.
RUBBER PRODUCTS
PRODUK-PRODUK KARET
In 2008 the rubber price, which historically has Pada tahun 2008, harga karet, yang secara historis
closely tracked the price of crude oil, showed a mengikuti harga minyak mentah, menunjukkan pola
similar pattern to CPO. The price started the year at yang serupa dengan harga CPO. Harga pada awal
US$ 2,600 per tonne (basis SICOM RSS3), peaked at tahun senilai US$ 2.600 per ton (basis SICOM RSS3),
US$ 3,325 in July and then suffered a sharp decline memuncak menjadi US$ 3.325 pada bulan Juli dan
through to December to a low of US$ 1,025 before mengalami penurunan drastis hingga Desember
closing the year with a mild recovery at US$ 1,375 per menjadi US$ 1.025, sebelum mengalami penguatan
tonne. The average price for the year was US$ 2,580 tipis senilai US$ 1.375 per ton pada akhir tahun. Harga
per tonne. The average price achieved by Lonsum rata-rata per tahun tercatat US$ 2.580 per ton. Harga
in 2008 (across all of its grades) was US$ 2,493 (at an rata-rata yang dicapai Lonsum pada 2008 (keseluruhan
average exchange rate of US$/Rp 9,700). grade) adalah sebesar US$ 2.493 (pada kurs nilai tukar
Rp 9.700 per US$).
Total rubber output in 2008 was 23,440 tonnes of Total hasil karet tahun 2008 sebesar 23.440 ton, 22.870
which 22,870 tonnes was sold. Revenues from rubber ton di antaranya terjual. Pendapatan produk karet
products reached Rp 553 billion, equivalent to 14% mencapai Rp 553 miliar, setara dengan 14% dari total
of total Company sales, despite a considerable fall in penjualan Perseroan, kendati terjadi penurunan tajam
production volumes and yields. pada volume produksi dan hasil panen.
The Company has seven factories with the capacity Perseroan memiliki tujuh pabrik dengan kapasitas
to produce 11,100 tonnes of sheet rubber per annum produksi 11.100 ton sheet rubber per tahun dan
and 42,720 tonnes of crumb rubber per annum for both 42.720 ton crumb rubber per tahun untuk penjualan
domestic sale and export. With the final commissioning domestik dan ekspor. Dengan selesainya pabrik karet
of the Cengal rubber factory in South Sumatra in June Cengal di Sumatera Selatan pada Juni 2008, Perseroan
2008 the Company has ceased to sell wet rubber and menghentikan kegiatan penjualan karet basah dan
is processing all of the rubber into finished goods. The mengolah sendiri seluruh produksinya hingga menjadi
rubber sales composition in 2008 was as follows: barang jadi. Komposisi penjualan karet pada 2008
adalah sebagai berikut:
High grade crumb
Low grade crumb
At end 2008, the Company had a total of 17,394 ha under Pada akhir 2008, Perseroan memiliki lahan
rubber plantation, comprising 12,858 ha of mature and perkebunan karet seluas 17.394 hektar, yang
4,536 ha of immature planting. The average age of the mencakup tanaman menghasilkan seluas 12.858
trees is just under 12 years for the inti estates. hektar dan tanaman belum menghasilkan seluas
4.536 hektar. Umur rata-rata tanaman di perkebunan
inti berada di bawah 12 tahun.
The dry rubber yields in North Sumatra were 8% below Hasil panen karet kering di Sumatera Utara turun
2007 levels at 1.9 tonnes per ha, but still within our 8% dibanding hasil tahun 2007 sebesar 1,9 ton per
expectations given the weather patterns experienced hektar, walaupun masih dalam batas ekspektasi
during the year. kami mengingat kondisi cuaca yang dialami pada
tahun berjalan.
The two rubber factories at Sei Rumbiya in North Dua pabrik karet di Sei Rumbiya, Sumatera Utara
Sumatra have a combined production capacity of 325 memiliki kapasitas produksi gabungan sebesar 325
tonnes per month for sheet rubber and 560 tonnes per ton per bulan untuk sheet rubber dan 560 ton per
month for crumb rubber. bulan untuk crumb rubber.
The dry rubber yields in South Sumatra (inti and Hasil panen karet kering di Sumatera Selatan (inti
managed plasma) were well below 2007 levels at 0.54 dan managed plasma) berada jauh di bawah hasil
tonnes per ha compared to 0.98 tonnes per ha in 2007. tahun 2007 yaitu 0,54 ton per hektar dibandingkan
The yields were impacted by low tapper productivity dengan 0,98 ton per hektar di tahun 2007. Hasil
and improper (and illegal) tapping by outsiders which panen sangat dipengaruhi oleh produktivitas
affects the trees productive capacity. penyadapan yang rendah, di samping penyadapan
yang tidak benar (dan ilegal) oleh pihak lain yang
mempengaruhi kapasitas produksi tanaman.
In South Sumatra, the rubber factory in Cengal is Di Sumatera Selatan, pabrik karet di Cengal mampu
capable of processing 1,600 tonnes per month of untuk mengolah 1.600 ton crumb rubber per bulan
crumb rubber and 325 tonnes per month of sheet dan 325 ton sheet rubber per bulan, sedangkan
rubber, and the factory at Mesuji (owned by our pabrik di Mesuji (dimiliki oleh anak perusahaan
subsidiary MAKP) has a capacity of 600 tonnes per kami MAKP) memiliki kapasitas 600 ton per bulan
month of crumb rubber. The MAKP factory produces untuk crumb rubber. Pabrik MAKP menghasilkan
lower grade rubber (SIR20) because the rubber is from karet dengan grade lebih rendah (SIR20) karena
third-party farmers and the operation is constrained karet berasal dari petani pihak ketiga dan kelancaran
by the availability of the bokar (raw rubber materials) operasinya terhambat oleh ketersediaan bokar
from those farmers. As a result the factory operated (bahan karet mentah) dari para petani tersebut.
well below capacity for the whole of 2008. Akibatnya pabrik tersebut beroperasi jauh di bawah
tingkat kapasitasnya selama tahun 2008.
Overall, the rubber factories in South Sumatra have Secara keseluruhan, pabrik-pabrik karet di Sumatera
sufficient capacity to service the current growth within Selatan memiliki kapasitas yang cukup untuk
our rubber estates. menampung hasil produksi perkebunan karet kami
saat ini.
The dry rubber yields in South Sulawesi are amongst Hasil panen karet kering di Sulawesi Selatan merupakan
the highest in the Company at 1.7 tonnes per ha for yang tertinggi di Perseroan, yaitu 1,7 ton per hektar,
both inti and plasma in 2008. baik untuk inti maupun plasma di tahun 2008.
The two rubber factories at Palang Isang in South Dua pabrik karet di Palang Isang di Sulawesi Selatan
Sulawesi have a combined production capacity of 275 memiliki kapasitas produksi gabungan sebesar 275
tonnes per month for sheet rubber and 800 tonnes per ton per bulan untuk sheet rubber dan 800 ton per
month for crumb rubber. bulan untuk crumb rubber.
Cocoa prices were not immune to the significant Harga kakao tidak terbebas dari volatilitas yang
volatility experienced by most commodities during dialami oleh sebagian besar komoditas selama
2008. Starting the year at US$ 2,000 per tonne 2008. Mulai dengan harga US$ 2.000 per ton di
(basis New York Futures Market) the price soared to awal tahun (basis New York Futures Market) harga
US$ 2,900 by March and reached a peak in July of melonjak ke US$ 2.900 pada Maret dan mencapai
US$ 3,350 per tonne. As with other commodities, puncaknya pada Juli dengan harga US$ 3.350 per
cocoa prices then dropped to US$ 2,525 per tonne ton. Seperti halnya komoditas lain, harga kakao
by end September before collapsing below US$ kemudian merosot hingga US$ 2.525 per ton pada
2,000 per tonne in early November. Its subsequent akhir September sebelum akhirnya jatuh di bawah
recovery to US$ 2,550 by the end of the year set it US$ 2.000 per ton pada awal November. Pemulihan
apart from many other commodities. Overall, the harga menjadi US$ 2.250 pada akhir tahun
pricing environment was stronger than in 2007 and membedakan kakao dengan berbagai komoditas
Lonsum achieved an average price for first grade lain. Secara keseluruhan, tingkat harga lebih kuat
cocoa of Rp 23,826 per kg, up from Rp 15,634 per daripada tahun 2007 dan Lonsum mencapai harga
kg in 2007. Cocoa’s contribution to Company sales rata-rata Rp 23.826 per kg untuk kakao first grade,
was 1.1% at Rp 40.8 billion. naik dari Rp 15.634 per kg di tahun 2007. Kontribusi
kakao terhadap penjualan Perseroan sebesar 1,1%
dengan nilai Rp 40,8 miliar.
The price outlook for cocoa in 2009 remains Proyeksi harga kakao di tahun 2009 tetap menarik
attractive as some of the world’s largest producers, karena sebagian besar produsen terbesar di dunia,
particularly in Ivory Coast where about 40% of the khususnya di Pantai Gading, yang menghasilkan
world’s cocoa is produced, have structural and 40% produksi kakao dunia, mengalami masalah
biological problems. Globally, cocoa continues struktural dan biologis. Secara global, kakao terus
to endure problems caused by pests and diseases ditimpa masalah yang diakibatkan oleh hama dan
like Helopeltis, cocoa pod borer and die-back, penyakit seperti Helopeltis, cocoa pod borer dan die-
which remain difficult to contain. These pests and back, yang tetap sulit untuk dikendalikan. Berbagai
diseases impacted Lonsum’s cocoa yields in 2008 hama dan penyakit berdampak pada panen kakao
in different areas and production declined to 1,900 Lonsum tahun 2008 di berbagai wilayah dan
tonnes, which was 24% lower than 2007. produksi menurun hingga 1.900 ton atau 24% lebih
rendah daripada tahun 2007.
Lonsum has reduced its planted cocoa areas by Lonsum telah mengurangi kawasan tanam kakao
over 40% over the last few years and had 2,748 ha hingga lebih dari 40% selama beberapa tahun
planted at end 2008. Much of the cocoa plantation terakhir dan memiliki kawasan tanam seluas 2.748
was replanted to oil palm, particularly in North hektar di akhir 2008. Banyak perkebunan kakao yang
Sumatra where only a small plot of 97 ha remains at dikonversi menjadi kebun kelapa sawit, khususnya
our Bah Lias Estate. di Sumatera Utara di mana hanya tertinggal seluas
97 hektar di Bah Lias Estate.
Lonsum also produces coconut in conjunction with Lonsum juga memproduksi kelapa, yang berkaitan
its cocoa plantations, as the coconut trees provide erat dengan perkebunan kakao, karena pohon
shade cover for the cocoa. The amount of coconuts kelapa merupakan tanaman pelindung. Karena
sold therefore depends upon the planted area for itu, jumlah kelapa yang terjual bergantung pada
cocoa which has itself reduced over the last few luas kawasan tanaman kakao, di mana jumlahnya
years. Lonsum produced only 958,000 coconuts in semakin turun selama beberapa tahun terakhir.
2008 which was 79% less than in 2007. Lonsum menghasilkan hanya 958.000 buah kelapa
di tahun 2008 atau berkurang 79% dibandingkan
tahun 2007.
Tea is produced at our 569 ha Kertasarie Estate Teh dihasilkan di perkebunan Kertasarie, Jawa Barat
in West Java. In 2008 we produced 1,116 tonnes, yang luasnya 569 hektar. Pada 2008, diproduksi
10% lower than in 2007, which contributed Rp 4.4 1.116 ton teh atau 10% lebih rendah dari 2007.
billion to Company sales at an average price of Rp Kontribusinya Rp 4,4 miliar terhadap penjualan
10,979 per kg. Perseroan dengan harga rata-rata Rp 10.979 per kg.
FINANCIAL REview
TINJAUAN KEUANGAN
The steady rise in commodity prices, particularly Kenaikan harga komoditas yang terus menguat,
in CPO and rubber, for the first eight months of khususnya pada CPO dan karet, selama delapan
the year translated into a 31% increase in net bulan pertama tahun 2008, mendorong kenaikan
sales to Rp 3,846 billion. Gross profits grew by penjualan bersih hingga 31% menjadi Rp 3.846 miliar.
33% to Rp 1,860 billion, and net income improved Laba kotor tumbuh 33% menjadi Rp 1.860 miliar, dan
64% to Rp 928 billion. laba bersih meningkat 64% menjadi Rp 928 miliar.
The contribution to sales from higher average prices Kontribusi terhadap penjualan dari harga rata-
for all our crops was supplemented by higher sales rata yang lebih tinggi untuk seluruh tanaman kami
volumes for CPO, palm kernel products and seeds. didukung oleh volume penjualan yang lebih tinggi
untuk CPO, produk inti sawit dan bibit.
Seeds (oil palm & cocoa) (’000s) 18,641 + 4.1 10,619 + 37.2
NET SALES (Rp billion) PALM PRODUCT SALES REVENUE (Rp billion)
Penjualan Bersih (Rp miliar) Penjualan Produk Sawit (Rp miliar)
3,846.2
3,041.3
2,929.9
2,211.1
2,153.2
1,832.9
1,654.3 1,500.2
1,288.4 1,342.5
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
However, export taxes increased significantly in 2008 Namun demikian, terjadi kenaikan yang signifikan
to Rp 797 per kg of exported CPO. In total, export pada pungutan ekspor 2008 sebesar Rp 796 per kg
taxes rose almost four fold from Rp 28.9 billion in dari CPO yang diekspor. Secara total, pungutan ekspor
2007 to Rp 114.7 billion in 2008. naik hampir empat kali lipat dari Rp 28,9 miliar di tahun
2007 menjadi Rp 114,7 miliar di tahun 2008.
Unfortunately the pricing performance for our crops Sayangnya kenaikan harga buah tidak diimbangi
was not matched in our productivity. CPO production dengan peningkatan produktivitas. Produksi CPO
was actually 2.6% lower than the previous year as kenyataannya 2,6% lebih rendah dibanding tahun
FFB yields were 8% lower than 2007 volumes. The sebelumnya seiring dengan panen TBS yang 8% lebih
6.3% increase in CPO sales volumes came from rendah daripada volume tahun 2007. Kenaikan 6,3%
selling down 2007 stocks resulting in a reduction pada volume penjualan CPO bersumber dari penjualan
in inventory levels by the end of the year. Rubber sisa stok tahun 2007 yang mengakibatkan penurunan
and cocoa yields were also lower in 2008 compared tingkat persediaan pada akhir tahun. Hasil panen
to 2007. karet dan kakao juga lebih rendah pada tahun 2008
dibandingkan 2007.
552.9
529.3
24.4 23.9 23.3 23.5 23.5 478.6
314.0
245.2
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
Further discussion on crop yields appears in the Pembahasan lebih lanjut tentang hasil panen
Management Report. diuraikan dalam Laporan Manajemen.
Across all our planted areas, total fertilizer costs for Di seluruh areal tertanam, biaya total pupuk untuk
mature and immature planting increased by 157%, tanaman yang telah menghasilkan dan belum
due to higher application rates in the mature areas, menghasilkan naik 157%, sebagai akibat dari tingkat
larger areas of immature planting and significantly aplikasi yang lebih tinggi di areal perkebunan yang
higher unit prices in all types of fertilizer. Availability telah menghasilkan, lebih luasnya areal tanaman
of fertilizer in the second half of 2008 was squeezed belum menghasilkan, dan harga per unit untuk setiap
by a reduction in manufacturing capacity (urea) and jenis pupuk yang jauh lebih tinggi. Ketersediaan pupuk
interruptions to distribution channels (urea and rock pada pertengahan tahun kedua 2008 terganggu oleh
phosphate). The result was late delivery of fertilizer penurunan kapasitas produksi (urea) dan gangguan
which meant that the estates could not apply the distribusi (urea dan rock phosphate). Akibatnya,
fertilizer before the wet season. Consequently, we terjadi keterlambatan dalam pasokan pupuk, yang
have higher levels of fertilizer stock than targeted berarti perkebunan tidak dapat mengaplikasikan
going into the 2009 financial year. pupuk sebelum musim penghujan. Sebagai
dampaknya, kami memiliki kelebihan persediaan
pupuk memasuki tahun buku 2009.
The average fuel price in 2008 rose 51% per litre, Harga rata-rata BBM pada 2008 meningkat 51%
bringing the Company’s total fuel bill for the year per liter, menjadikan belanja BBM berjumlah Rp
to Rp 83.4 billion, although utilization rates in 2008 83,4 miliar pada tahun laporan, meskipun tingkat
SEEDS SALES REVENUE (Rp billion) COST OF GOODS SOLD (Rp billion)
Penjualan Bibit (Rp miliar) Harga Pokok Penjualan (Rp miliar)
197.9 1,985.4
1,526.2
138.6 1,381.3
1,300.8
1,119.7
95.0
88.7
43.3
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
remained flat with most fuel used for power and pemanfaatan tahun 2008 tetap dipertahankan sama.
internal transport. Sebagian besar BBM digunakan sebagai sumber
energi dan angkutan internal.
Fuel price increases also led to higher FFB Kenaikan harga BBM juga berdampak pada kenaikan
transport rates and land clearing contract rates tarif angkutan TBS dan harga kontrak pembukaan
which impacted on our harvesting and plantation lahan. Hal ini sangat berpengaruh pada tingginya
development costs. biaya panen dan ekspansi perkebunan kami.
Another major factor in the increase in direct costs Faktor utama lain dalam kenaikan biaya langsung
was higher crop purchases, up by 9% to Rp 768.5 adalah pembelian hasil panen, yang meningkat 9%
billion, of which Rp 668 billion was for FFB. The FFB menjadi Rp 768,5 miliar, di antaranya Rp 668 miliar
purchase price for plasma farmers is determined by adalah pembelian TBS. Harga pembelian TBS untuk
a government regulated formula and reflects the petani plasma ditetapkan berdasarkan formula
increase in both CPO and palm kernel sales prices. peraturan pemerintah dan mencerminkan kenaikan
baik dalam harga penjualan CPO maupun inti sawit.
Depreciation also increased by 30% to Rp 122.1 Penyusutan juga meningkat 30% menjadi Rp 122,1
billion as a result of a larger infrastructure investment miliar sebagai akibat dari adanya program investasi
program over the last few years, and the increase in infrastruktur yang lebih besar selama beberapa
mature plantations which are also depreciated. tahun terakhir, dan kenaikan dari jumlah tanaman
menghasilkan, yang juga harus disusutkan.
1,860.7 1,314.4
990.9
1,090.0
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
should be noted that the reduction in office overhead bahwa pengurangan biaya tidak langsung kantor
is not evident in the financial statements because of tidak tercantum dalam laporan keuangan karena
a change in accounting policy in 2008 (see below: penyesuaian kebijakan akuntansi tahun 2008 (lihat di
Harmonization of accounting policy). bawah: Penyesuaian dari kebijakan akuntansi).
Other indirect cash costs of the business increased Biaya tidak langsung lainnya dari usaha naik Rp 62
by Rp 62 billion. The increase resulted from higher miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh biaya tidak
estate overhead relating to labour and transport langsung perkebunan yang lebih tinggi terkait
costs, higher forwarding charges for our products, dengan biaya tenaga kerja dan angkutan, tingginya
higher plasma expenses and higher quality claims biaya angkutan untuk produk-produk, beban plasma
against the Company. yang tinggi dan tuntutan kualitas yang lebih tinggi
terhadap Perseroan.
The net improvement in indirect cash costs during Kenaikan bersih dalam biaya tidak langsung selama
the year was Rp 32 billion. tahun laporan adalah Rp 32 miliar.
Selling expenses were flat excluding export tax, Biaya penjualan tetap bertahan kecuali pungutan
freight and insurance. ekspor, angkutan dan asuransi.
Earnings before interest, tax, depreciation and Penghasilan sebelum bunga, pajak, depresiasi dan
amortization (EBITDA) increased during the year by amortisasi (EBITDA) meningkat 48% menjadi Rp
48% to Rp 1,495 billion. The EBITDA margin of 38.9% 1.495 miliar di tahun 2008. Marjin EBITDA 38,9%
compared with 34.4% in 2007. Export tax, which dibandingkan 34,4% pada 2007. Pungutan ekspor,
3,938.1
927.5
2,985.2
2,602.0
564.0 2,362.9
355.7
303.1
(247.2)
increased by Rp 85.7 billion in 2008, is recorded meningkat Rp 85,7 miliar di tahun 2008, dicatat
as a selling expense and adversely impacted on sebagai biaya penjualan dan berpengaruh negatif
the EBITDA margin. With export tax excluded, the terhadap marjin EBITDA. Dengan tidak dibebankannya
adjusted EBITDA margin in 2008 would be 41.9% pungutan ekspor, penyesuaian marjin EBITDA pada
compared with 35.4% in 2007. 2008 menjadi 41,9% dibandingkan 35,4% pada 2007.
The total new planted area completed in 2008 Jumlah areal tanaman baru yang diselesaikan pada
comprised 6,503 ha of oil palm, 1,723 ha of 2008 meliputi 6.503 hektar kelapa sawit, 1.723 hektar
rubber and 248 ha of cocoa. Net of replanting and karet dan 248 hektar kakao. Setelah dikurangi jumlah
conversion, the total increase in planted inti areas hektar penanaman kembali dan konversi, jumlah
was 6,658 ha. kenaikan areal tanaman inti seluas 6.658 hektar.
The non-planting capital expenditure was primarily Belanja modal non-planting terutama diinvestasikan
invested in milling infrastructure with the completion pada infrastruktur pengolahan. Hal ini ditandai dengan
of the Tirta Agung palm oil mill and the Cengal selesainya pabrik kelapa sawit Tirta Agung dan pabrik
rubber factory, both in South Sumatra, and the karet Cengal, keduanya di Sumatera Selatan, serta
commencement of the Pahu Makmur palm oil mill mulai dibangunnya pabrik kelapa sawit Pahu Makmur
in East Kalimantan. di Kalimantan Timur.
The expenditure also included replacement Belanja tersebut juga mencakup penggantian
machinery and equipment as well as new roads and mesin dan peralatan serta sarana jalan baru dan
housing for the existing estates and mills in South perumahan untuk perkebunan dan pabrik-pabrik
Sumatra and East Kalimantan. pengolahan yang ada di Sumatera Selatan dan
Kalimantan Timur.
3,197.0
1,724.2
1,593.7 1,639.3 1,623.1
1,477.2
2,315.0
1,345.9
1,124.9
769.2
2004 2005 2006 2007 2008 2004 2005 2006 2007 2008
Investments Investasi
The Company made two significant new Perseroan melaksanakan dua investasi baru yang
investments in 2008. signifikan di tahun 2008.
On 12 May 2008, the Company entered into a joint- Pada 12 Mei 2008, Perseroan bersepakat mengadakan
venture agreement with the Ghanaian Council for perjanjian usaha patungan dengan Ghanaian
Scientific and Industrial Research (CSIR) to create Council for Scientific and Industrial Research (CSIR)
a joint-venture company in Ghana (see Research & untuk mendirikan sebuah perusahaan patungan di
Development section). The Company is committed Ghana (lihat bagian Penelitian & Pengembangan).
to provide funding of up to US$ 4.5 million under Perseroan berkomitmen untuk menyediakan dana
the terms of the joint venture agreement, and by maksimum sebesar US$ 4,5 juta dalam perjanjian
year-end had already invested Rp 5.1 billion. usaha patungan dan hingga akhir tahun telah
diinvestasikan sebesar Rp 5,1 miliar.
In December 2008, the Company announced the Pada Desember 2008, Perseroan mengumumkan
acquisition of three Indonesian companies with Izin akuisisi tiga perusahaan Indonesia yang memiliki
Lokasi (rights to commence land acquisition and Izin Lokasi (hak untuk memulai akuisisi dan budidaya
cultivation) over 46,000 ha of land in three areas in lahan) seluas 46.000 hektar lahan di tiga areal di
South Sumatra. The combined investment cost was Sumatera Selatan. Gabungan investasi tersebut
Rp 48 billion. berjumlah Rp 48 miliar.
Rubber
Seed
Bibit
18.1% 14.4%
Other Crops
Produk lainnya
2007 2008
75.5% 79.1%
The Company’s gearing ratios at year end reflect the Gearing ratio Perseroan pada akhir tahun merefleksikan
strong financial performance during 2008: kinerja keuangan yang kuat selama 2008:
Ratio 31/12/2008
EBIT/Interest 40.25x
Debt/EBITDA 0.63x
Debt/Equity 0.29x
Most of the amendments to accounting policy relate Sebagian besar harmonisasi kebijakan akuntansi
to a reclassification of expenses, as identified in Note terkait dengan reklasifikasi biaya, seperti tercantum
33 of the audited financial statements contained in pada Nota 33 laporan keuangan yang diaudit dalam
this Annual Report. Laporan Tahunan ini.
However, there was an amendment to accounting Namun demikian, terjadi perubahan kebijakan
policy which adversely impacted the Company’s akuntansi yang berdampak negatif terhadap laba
net income in 2008 because it was not applied in bersih Perseroan tahun 2008, karena hal itu tidak
calculating the net income in the 2007 financial year. diberlakukan dalam penghitungan laba bersih di
The amendment relates to the previous policy to tahun buku 2007. Harmonisasi yang terkait dengan
capitalize part of the office overhead to immature kebijakan sebelumnya menekankan pentingnya
plantations. Under the new policy, all office overhead bagian dari biaya tidak langsung kantor terhadap
is expensed under General and Administrative tanaman yang belum menghasilkan. Dengan
expenses in the profit and loss statement. berlakunya kebijakan baru maka seluruh biaya tidak
langsung kantor dimasukkan dalam Akun Biaya
Umum dan Administrasi dalam laporan laba rugi.
The impact of the amendments to the accounting Dampak dari harmonisasi kebijakan akuntansi
policy has been to reduce the Company’s net income tersebut telah mengurangi laba bersih Perseroan di
for 2008 by Rp 69 billion. tahun 2008 sebesar Rp 69 miliar.
Consistentwithourcommitment
to developing our R&D
capabilities and to advance our
biotechnology initiatives, we
are also sponsoring several
staff members at BLRS in PHDs.
Sejalan dengan komitmen kami untuk
mengembangkan kapabilitas litbang
sekaligus meningkatkan prakarsa
teknologi hayati, kami juga mensponsori
beberapa staf BLRS untuk program S3.
The plantation business is very labour intensive Usaha perkebunan merupakan jenis usaha yang
for the crops we produce. From research through sangat padat karya untuk panen yang kami
to upkeep and cultivation, harvesting, milling, hasilkan. Mulai dari penelitian, perawatan dan
environmental management, selling and financial penanaman, panenan, pengolahan, manajemen
management, the capabilities of our employees lingkungan, manajemen penjualan dan finansial,
are critical to the success of the Company and the hingga kemampuan para karyawan kami berperan
outcomes for all our stakeholders. The development penting bagi keberhasilan Perseroan dan manfaat
of our people and of the structure and culture in bagi seluruh pemangku kepentingan kami.
which they operate is a priority of the Company. Pengembangan karyawan kami seiring dengan
struktur dan kultur dimana mereka beroperasi
merupakan prioritas utama Perseroan.
Lonsum’s human resources (HR) department Departemen Sumber Daya Manusia Lonsum
comprises the standard functions of employee melaksanakan fungsi-fungsi standar yang
administration, payroll, industrial relations, training mencakup administrasi, penggajian, hubungan
and performance management. However, during industrial, manajemen pelatihan dan kinerja dari
2008 the Company demonstrated its commitment karyawan. Namun demikian, selama 2008 Perseroan
to the training and advancement of its employees menunjukkan komitmennya terhadap pelatihan dan
through the formation of a Human Capital pengembangan karyawan melalui pembentukan
Development (HCD) function. fungsi Human Capital Development (HCD).
The Company has various training programs which Perseroan menyelenggarakan berbagai macam
include technical, leadership and motivational program pelatihan yang mencakup program
programs. The training programs take a hands-on teknis, kepemimpinan dan motivasional. Program
approach requiring the participants to learn new skills pelatihan menggunakan pendekatan berbagi
in the field and accomplish post-training projects. Line pengalaman yang mensyaratkan para peserta
managers are involved in the training as facilitators, untuk mempelajari keterampilan baru di lapangan
and experienced instructors from outside institutions dan menyelesaikan proyek-proyek pascapelatihan.
are invited to participate. Para manajer lini terlibat dalam pelatihan
sebagai fasilitator, sedangkan para instruktur
berpengalaman dari lembaga eksternal diundang
untuk berpartisipasi.
Throughout 2008 a total of 560 staff members, Selama tahun 2008 sejumlah 560 staf, atau 82% dari
comprising 82% of the staff workforce, received jumlah seluruh staf, memperoleh pelatihan baru
new training or retraining. Most of the atau mengikuti pelatihan kembali. Sebagian besar
participants were involved in training aimed at peserta terlibat dalam pelatihan yang bertujuan
developing estate management or mill processing untuk mengembangkan keterampilan manajemen
management skills. An additional 570 employees perkebunan atau manajemen pabrik pengolahan.
(MRP and DRP workers) received some technical Selanjutnya sejumlah 570 karyawan (pekerja MRP
training during the year. dan DRP) memperoleh berbagai pelatihan teknis
selama tahun laporan.
Consistent with our commitment to developing Sejalan dengan komitmen kami untuk
our R&D capabilities and to advance our mengembangkan kapabilitas litbang sekaligus
biotechnology initiatives, we are also sponsoring meningkatkan prakarsa teknologi hayati, kami juga
several staff members at BLRS in PHDs. One staff mensponsori beberapa staf BLRS untuk program
member successfully gained his PhD in 2008 and S3. Seorang staf berhasil meraih gelar S3 di tahun
three staff members moved into the second half 2008, sedangkan tiga staf lain sedang menempuh
of their PhDs. semester kedua dari program S3 mereka.
Lonsum upholds the highest standards of corporate Lonsum menjunjung tinggi standar tata kelola
governance and has demonstrated this commitment perusahaan yang baik dan mewujudkan komitmennya
over recent years through its compliance with selama beberapa tahun terakhir melalui kepatuhannya
internal and external regulatory frameworks aimed dengan kerangka peraturan internal dan eksternal yang
at strengthening transparency, accountability, bertujuan memperkuat keterbukaan, akuntabilitas,
responsibility, fairness and independence. pertanggungjawaban, kewajaran dan kemandirian.
Lonsum’s starting point is to be compliant Titik awal Lonsum adalah kepatuhannya terhadap
with all applicable laws and regulations in seluruh perundang-undangan dan peraturan yang
Indonesia. However, the Company has set the berlaku di Indonesia. Bagaimana pun juga, Perseroan
bar considerably higher in certain areas to attain telah menetapkan tolok-ukur yang nyata-nyata lebih
the internal standards to which the Company tinggi di bagian-bagian tertentu untuk mencapai standar
aspires. An example is its adoption of the RSPO’s internal yang menjadi aspirasi Perseroan. Sebagai
Principles and Criteria (P&C) which encompass contoh yaitu penggunaan Principles & Criteria (P&C)
many aspects of our operations directly related to dari RSPO yang mencakup berbagai aspek operasional
good governance, including transparency, legal kami, yang terkait langsung dengan tata kelola yang
compliance, environmental responsibility, and baik, seperti keterbukaan, kepatuhan terhadap hukum,
responsibility to employees and communities. tanggung jawab lingkungan, dan tanggung jawab
terhadap karyawan dan masyarakat.
Alongside the RSPO’s P&C are a series of Seiring dengan implementasi P&C dari RSPO,
comprehensive policy manuals, Standard Perseroan juga mengembangkan serangkaian
Operating Procedures (SOP) and work pedoman kebijakan yang komprehensif, SOP dan
instructions, developed by the Company to cover pedoman pelaksanaan yang mencakup seluruh
the scope of its operations. The manuals contain bidang operasionalnya. Pedoman tersebut berisi
detailed procedures relating to internal auditing, uraian prosedur yang terkait dengan audit internal,
risk management, human resources, finance and manajemen risiko, sumber daya manusia, akuntansi
accounting, sales, procurement, security and dan keuangan, penjualan, pengadaan, keamanan
environmental management. dan manajemen lingkungan.
In January 2006 the Company adopted a new Code Pada Januari 2006 Perseroan menerapkan Code of
of Conduct which provides all employees and Conduct (Pedoman Perilaku) baru yang memberi
directors with guidance on ethics and behaviour in panduan tentang etika dan perilaku di lingkungan
the workplace. kerja bagi seluruh karyawan dan direksi.
This Code is supplemented by a requirement for Pedoman tersebut disertai dengan kewajiban bagi
employees and directors to submit an annual karyawan dan direksi untuk menyerahkan pernyataan
confidential conflict of interest disclosure pengungkapan informasi tentang benturan
statement to the Company. In January 2009, the kepentingan yang bersifat konfidensial kepada
Board of Directors promulgated a set of detailed Perseroan. Pada Januari 2009, Direksi menerbitkan
Conflict of Interest Rules to provide guidance serangkaian ketentuan tentang Peraturan Benturan
on what constitutes a conflict of interest. The Kepentingan sebagai pedoman untuk mengenali
rules establish disclosure principles for conflicts terjadinya benturan kepentingan. Pedoman tersebut
and perceived conflicts of interest and regulate mengatur prinsip-prinsip keterbukaan informasi
activities such as: dealings with customers and tentang peristiwa benturan dan yang dianggap
suppliers; holding of management positions sebagai benturan kepentingan, serta mengatur
or economic interests in related businesses; kegiatan seperti: transaksi dengan pelanggan dan
recruitment; and securities trading. pemasok, memegang posisi manajemen atau
kepentingan ekonomi dalam bisnis yang terkait,
rekrutmen dan perdagangan sekuritas.
The Code of Conduct and Conflict of Interest Pedoman Perilaku dan Ketentuan Benturan
Rules are aimed at ensuring the Company and its Kepentingan (The Code of Conduct and Conflict of
employees behave in accordance with Lonsum’s Interest Rules) bertujuan untuk memastikan bahwa
declared values. Perseroan dan seluruh karyawan menjalankan
perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai Lonsum.
In early 2007, Lonsum established an internal Pada awal 2007, Lonsum membangun sebuah sistem
hotline (whistleblower) system consistent with hotline internal (whistleblower) konsisten dengan
the Company’s commitment to maintain ethical komitmen Perseroan untuk mempertahankan
standards in the conduct of its business. The hotline standar etika dalam perilaku bisnis. Hotline tersebut
provides a mechanism for all employees, as well menyediakan mekanisme bagi seluruh karyawan,
as outside parties (such as vendors), to report any termasuk pihak luar (seperti vendor), untuk
activities that are perceived to be illegal or breaches melaporkan setiap aktivitas yang dianggap ilegal
of ethics. The internal audit unit investigates as atau menyimpang dari etika. Unit audit internal
necessary and reports to the Board of Directors, melakukan penyelidikan yang perlu dan kemudian
Audit Committee and Risk Management Committee melaporkannya kepada Direksi, Komite Audit dan
to determine the appropriate action. Komite Manajemen Risiko untuk menetapkan
tindakan yang sesuai.
The Internal Audit Department reports functionally Departemen Audit Internal secara fungsional melapor
to the Audit Committee and administratively to the kepada Komite Audit dan secara administratif kepada
President Director. Internal Audit prepares its annual Presiden Direktur. Audit Internal menyiapkan rencana
audit plan based on the risk assessment provided by audit tahunan berdasarkan pada penilaian risiko
the Risk Management Unit (RMU) together with risk yang dilakukan oleh Unit Manajemen Risiko (“RMU”)
indicators established by Internal Audit. The Internal serta indikator-indikator risiko yang disusun oleh
Audit plan targets the highest risk areas or operating Audit Internal. Rancangan Audit Internal menargetkan
processes for review, testing the control systems to bidang-bidang risiko atau proses operasional yang
ensure key risks have been mitigated properly and paling rawan untuk ditinjau, pengujian sistem
recommends remedial action if required. Internal kontrol untuk memastikan bahwa risiko-risiko utama
Audit also tracks agreed remedial actions to ensure telah dimitigasikan secara tepat dan rekomendasi
they have been properly implemented. tindakan perbaikan bila diperlukan. Audit Internal juga
menelusuri tindakan-tindakan perbaikan yang telah
disetujui untuk memastikan bahwa hal-hal tersebut
telah dilakukan dengan baik.
On a quarterly basis, the RMU assists each estate, Setiap kuartal, RMU membantu masing-masing
mill and department in identifying and assessing perkebunan, pabrik pengolahan dan departemen
the risks within their area of responsibility. The dalam mengidentifikasi dan menilai risiko-risiko
RMU then prepares a risk profile report for each dalam lingkup tanggung jawabnya. RMU kemudian
operating unit, prioritizing the highest risks and menyiapkan laporan profil risiko untuk setiap unit
detailing the appropriate mitigation strategies operasi, memprioritaskan risiko-risiko tertinggi dan
and control systems. The RMU has also created a merinci strategi mitigasi dan sistem kontrol yang
risk register for all estates, mills and departments, tepat. RMU juga telah menciptakan daftar risiko
which is updated after each quarterly review. untuk seluruh perkebunan, pabrik pengolahan dan
departemen, yang terus diperbaharui setiap tinjauan
per kuartal.
The Internal Audit Department examines the Departemen Audit Internal memeriksa ketepatan
accuracy of the risk profile report for each dari laporan profil risiko untuk setiap unit bisnis
business unit and tests the mitigation strategies dan menguji mitigasi dari pelaksanaan strategi
and control systems. Its findings are incorporated dan sistem kontrol. Hasil-hasil temuan kemudian
in its internal audit reports. digabungkan dalam laporan audit internal.
Based on these reports, RMU prepares an enterprise- Berdasarkan pada laporan-laporan tersebut, RMU
wide risk profile report for the Board of Directors, menyiapkan laporan profil risiko yang meliputi seluruh
Audit Committee and Risk Management Committee perusahaan untuk Direksi, Komite Audit dan Komite
to facilitate the design and implementation of risk Manajemen Risiko untuk memfasilitasi rancangan dan
mitigation strategies. penerapan dari strategi mitigasi risiko.
In a joint initiative of the Audit Committees of Lonsum Dalam prakarsa bersama antara Komite Audit dari
and Indo Agri, the Company’s parent, Deloitte was Lonsum dan Indo Agri, induk perusahaan, Deloitte
appointed to conduct an internal control review. telah ditunjuk untuk melaksanakan tinjauan terhadap
The review commenced in the first quarter of 2009 kontrol internal. Program tersebut dilaksanakan sejak
and aims to provide an independent assessment kuartal pertama 2009 dan bertujuan untuk memberikan
of the internal control systems and processes with penilaian independen terhadap sistem dan proses
recommendations for improvements. kontrol internal berikut rekomendasi penyempurnaan.
The Audit Committee has a broad mandate to: Komite Audit memiliki mandat yang luas untuk:
a) review interim financial reports with a) meninjau laporan keuangan interim bersama
management and the external auditors before manajemen dan auditor eksternal sebelum
filing with regulators and consider whether menyampaikannya kepada regulator dan
they are complete and consistent with the mempertimbangkan aspek kelengkapan dan
information known to committee members; konsistensinya dengan informasi yang diketahui
oleh para anggota komite;
b) review significant accounting and reporting b) meninjau persoalan akuntansi dan pelaporan
issues to understand their impact on the yang penting untuk mengetahui pengaruhnya
financial statements; terhadap laporan keuangan;
c) review the performance of the external c) meninjau kinerja auditor eksternal, dan
auditors, and exercise final approval on the mengupayakan persetujuan akhir terhadap
appointment or discharge of the auditors; penunjukan atau pembebasan tugas auditor;
d) assess the independence and objectivity of the d) menilai independensi dan obyektivitas dari
Company’s external auditors; auditor eksternal Perseroan;
e) meet separately with the external auditors to e) melakukan pertemuan khusus dengan auditor
discuss any matters arising from the Company’s eksternal untuk membahas masalah-masalah
financial statements or any review of internal yang mungkin timbul dari laporan keuangan
controls by the external auditor; Perseroan atau tinjauan terhadap kontrol
f ) meet separately with the Company’s internal internal oleh auditor eksternal;
audit unit to discuss various control issues from f ) melakukan pertemuan khusus dengan unit audit
time to time; and internal Perseroan untuk membahas berbagai
g) review the control and monitoring function masalah pengendalian dari waktu ke waktu; dan
conducted by the internal audit department, g) meninjau fungsi kontrol dan pemantauan yang
the financial reporting, risk management and dilaksanakan oleh departemen audit internal,
business processes and the internal control and pelaporan keuangan, manajemen risiko dan
governance system of the Company. proses bisnis serta kontrol internal dan sistem
tata kelola dari Perseroan.
Risk Management
Committee Komite Manajemen Risiko
Members Anggota
Raden Fofo Sariaatmadja - Chairman (Vice Raden Fofo Sariaatmadja - Ketua (Wakil Presiden
President Commissioner) Komisaris)
Rachmat Soebijapradja - Member Rachmat Soebijapradja - Anggota
The Risk Management Committee has a mandate to Komite Manajemen Risiko memiliki mandat untuk
ensure that: memastikan bahwa:
a) the Company has designed and implemented a) Perseroan telah merancang dan
its risk management policies with prudence mengimplementasikan kebijakan manajemen
at all times; risiko secara cermat sepanjang waktu;
b) sufficient resources and structure are available b) sumber-sumber daya dan struktur yang
to support the risk management program; memadai tersedia untuk mendukung program
c) proper attention is provided by the Board of manajemen risiko;
Directors and management to the relevant c) perhatian yang layak dari Direksi dan
risk areas identified and any mitigation manajemen terhadap bidang-bidang risiko
strategies; and yang relevan dan setiap strategi mitigasi yang
d) risk management priorities and strategies are diidentifikasi; dan
reported appropriately to the Board d) prioritas dan strategi manajemen risiko dilaporkan
of Commissioners. secara tepat kepada Dewan Komisaris.
Remuneration and
Nomination Committee Komite Remunerasi dan Nominasi
Members Anggota
Susanto Suwarto - Chairman (President Susanto Suwarto - Ketua (Presiden Komisaris)
Commissioner) Raden Fofo Sariaatmadja - Anggota
Raden Fofo Sariaatmadja - Member
The Remuneration Committee determines the broad Komite Remunerasi menetapkan kebijakan menyeluruh
policy for the remuneration of the Board of Directors, untuk remunerasi Direksi, kepala departemen dan
heads of department and expatriate managers manajer asing, serta bertanggung jawab untuk
and is responsible for reviewing the ongoing melakukan peninjauan terhadap kesesuaian atau
appropriateness or relevance of the executive relevansi dari kebijakan remunerasi yang berlaku
remuneration policy. The Committee is also tasked bagi para eksekutif. Komite juga bertugas melakukan
with reviewing management succession planning peninjauan terhadap rencana suksesi manajemen
and making recommendations on the nomination dan menyusun rekomendasi untuk nominasi atau
and re-nomination of Directors to the Board of pencalonan kembali anggota Direksi kepada Dewan
Commissioners and shareholders. Komisaris dan pemegang saham.
SUSANTO SUWARTO
PRESIDENT COMMISSIONER
Presiden Komisaris
Indonesian citizen, age 45. Vice President Commissioner of Lonsum since 2007. He is concurrently Vice
President Commissioner of PT Abhimata Persada, a position he has held since 2006; President Director
of PT Surya Citra Televisi since 2006, President Director of PT Surya Citra Media Tbk since 2004, President
Director of PT Abhimata Mediatama since 2000, Commissioner of PT Bitnet Komunikasindo since 2000,
Commissioner of PT Elang Mahkota Teknologi since 1998 and Commissioner of PT Ekaprasarana Primatel
since 1995. He has previously served as President Commissioner of PT Abhimata Persada (2002-2006),
Commissioner of PT Surya Citra Televisi (2001-2005), Vice President Commissioner of PT Surya Citra
Televisi (2005), Commissioner of PT Surya Citra Media Tbk (2002-2004), Commissioner of PT Swadharma
Marga Inforindo (1997-2003), Director of PT Tangara Mitrakom (1998-2000), Vice President Director of PT
Bitnet Komunikasindo (1996-1999) and Vice President Director of PT Elang Mahkota Teknologi (1997-1998).
He holds degree in Electronics from the University of New South Wales, Sydney (1985), and earned his
Masters in Electronic Science and Digital Communications from the same university in 1987.
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Wakil Presiden Komisaris Lonsum sejak 2007. Saat ini juga menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Abhimata Persada sejak 2006; Presiden Direktur PT Surya Citra
Televisi sejak 2006, Presiden Direktur PT Surya Citra Media Tbk sejak 2004, Presiden Direktur PT Abhimata
Mediatama sejak 2000, Komisaris PT Bitnet Komunikasindo sejak 2000, Komisaris PT Elang Mahkota
Teknologi sejak 1998 dan Komisaris PT Ekaprasarana Primatel sejak 1995. Sebelumnya juga menjabat
Presiden Komisaris PT Abhimata Persada (2002-2006), Komisaris PT Surya Citra Televisi (2001-2005),
Wakil Presiden Komisaris PT Surya Citra Televisi (2005), Komisaris PT Surya Citra Media Tbk (2002-
2004), Komisaris PT Swadharma Marga Inforindo (1997-2003), Direktur PT Tangara Mitrakom (1998-
2000), Wakil Presiden Direktur PT Bitnet Komunikasindo (1996-1999) dan Wakil Presiden Direktur PT
Elang Mahkota Teknologi (1997-1998). Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas
New South Wales, Sydney (1985), dan memperoleh gelar Master Teknik Elektro dan Komunikasi
Digital dari Universitas yang sama pada tahun 1987.
Indonesian citizen, age 51. A Commissioner of Lonsum since 14 December 2007. Mr Santoso is
presently a Commissioner of PT Indofood Sukses Makmur Tbk, a Director of PT Indocement Tunggal
Prakarsa Tbk, a Non-Executive Director of First Pacific Company Limited, Hong Kong, a member of
the Advisory Board of the Philippine Long Distance Telephone Company, and a Commissioner of PT
Indosiar Visual Mandiri Tbk. Mr Santoso completed his education in Business Studies at Ngee Ann
College, Singapore.
Warga Negara Indonesia, 51 tahun. Komisaris Lonsum sejak 14 Desember 2007. Bapak Benny Santoso
saat ini menjabat sebagai Komisaris PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Direktur PT Indocement
Tunggal Perkasa Tbk, Non-Executive Director First Pacific Company Limited, Hong Kong, anggota
Dewan Penasehat Philippine Long Distance Telephone Company, dan Komisaris PT Indosiar Karya
Media Tbk. Bapak Benny Santoso menyelesaikan pendidikannya pada Business Studies di Ngee
Ann College Singapore.
Indonesian citizen, age 55. A Commissioner of Lonsum since 14 December 2007. He began his
career in the forestry industry in 1972, working with forestry companies in Indonesia and Papua
New Guinea. In 1988, he joined PT Barito Pacific Timber Tbk as General Manager. From 1993 to 1998
he was President Director of PT Musi Hutan Persada (Barito Group) before returning to PT Barito
Pacific Timber Tbk as President Director from 1998 to 2003. He was a Commissioner and Advisor of
PT Barito Pacific Timber Tbk from 2003 to 2005.
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Komisaris Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau telah
berkecimpung di Industri Kehutanan sejak tahun 1972, bekerja pada beberapa perusahaan
kehutanan di Indonesia dan Papua New Guinea. Pada tahun 1988, beliau mengawali
karier pada PT Barito Pacific Timber Tbk selaku General Manager. Pada tahun 1993
sampai dengan 1998 beliau juga menjabat selaku Presiden Direktur pada PT Musi
Hutan Persada (Barito Group) sebelum ditunjuk selaku Presiden Direktur PT Barito
Pacific Timber Tbk pada tahun 1998 sampai dengan 2003. Sejak tahun 2003 sampai
dengan 2005, beliau menjabat selaku Komisaris dan Penasehat pada PT Barito
Pacific Timber Tbk.
RACHMAT SOEBIAPRADJA
Independent COMMISSIONER kOMISARIS Independen
Indonesian citizen, age 76. A Independent Commissioner of Lonsum since 1993, Commissioner of PT REA
Kaltim since 1993, and a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture, Universitas Mercu
Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII, President Commissioner
of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung, West Java (1982-1988). He
holds a Master of Science degree (1963) and a PhD (1965) from Oklahoma State University.
Warga Negara Indonesia, 76 tahun. Komisaris Independen Lonsum sejak 1993 dan Komisaris
PT REA Kaltim sejak 1993, beliau juga adalah Dosen Tidak Tetap dan Mantan Dekan Fakutas
Pertanian Universitas Mercu Buana. Sebelumnya menjabat Presiden Komisaris PT Perkebunan
XIII, Presiden Komisaris PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa
Barat (1982-1988). Memperoleh gelar Master of Science (1963) dan PhD (1965) dari Oklahoma
State University.
Indonesian citizen, age 65. A Independent Commissioner of Lonsum since 2000. He has previously
served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of
Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and
as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in
Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).
Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Komisaris Independen Lonsum sejak 2000. Sebelumnya pernah
menjabat Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco Graha,
Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur
Bank Dagang Negara (1992-1997). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari
Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).
Australian citizen, age 41. He holds a Bachelor of Commerce and Bachelor of Law from University of
New South Wales. A Director of Lonsum since May 2007 and a Commissioner of Lonsum from 2004
to 2007. Jay has seventeen years experience in corporate finance and private equity investment
and has had ten years experience in investing and business in South East Asia. Jay was previously
a director of Carnegie, Wylie & Company, an Australian independent investment bank and private
equity firm and before that a Director of Arthur Anderson. Jay has performed strategic and advisory
assignments for the Australian Commonwealth Government as well as for many Australian listed
and private corporates such as Qantas, Oroton Group, Crown Casino, Pivot agricultural group and
Singleton Advertising Group. Jay has been involved in several private investment transactions
over his career, including Lonely Planet Publications, DSL Drums Services, The Text Media Group
and Jasco Stationery. Jay has also been directly involved with PT Surya Citra Media, owner of
Indonesia’s leading television channel.
Warga Negara Australia, 41 tahun. Beliau meraih gelar Bachelor of Commerce dan Bachelor of
Law dari Universitas New South Wales. Managing Director Lonsum sejak 2007. Komisaris
Lonsum sejak 2004. Jay memiliki 16 tahun pengalaman di bidang corporate finance dan
private equity investment serta mempunyai 10 tahun pengalaman di bidang investasi
dan bisnis di Asia Tenggara. Sebelumnya, Jay menjabat Direktur dari Carnegie, Wylie
& Company, perusahaan investasi perbankan dan private equity di Australia.
Sebelum itu, beliau merupakan Direktur Arthur Anderson. Jay telah melakukan
tugas strategis dan penasehat untuk Australian Commonwealth Government,
juga untuk banyak perusahaan Australia terdaftar maupun swasta, seperti
Qantas, Oroton Group, Crown Casino, Pivot agricultural group, dan
Singleton Advertising Group. Selama karirnya, Jay terlibat dalam beberapa
transaksi penanaman modal di berbagai bidang usaha termasuk Lonely
Planet Publications, DSL Drums Services, The Text Media Group, dan Jasco
Stationery. Jay juga terlibat langsung dalam PT Surya Citra Media, pemilik
stasiun televisi terkemuka di Indonesia.
Indonesian citizen, age 52. A Director of Lonsum since May 2008. He holds a Bachelor of Economy in
Accounting from the Indonesian School of Economics, besides having Brevet A, B and C State Certificates
for Tax Consultant bestowed upon by the Finance Department of The Republic of Indonesia (BPLK). He
joined PT PP London Sumatra Indonesia Tbk in 2000 as Tax Manager. In 2006, he was appointed as Head
of Accounting and Taxation and was appointed Head of Treasury and Taxation in 2007. His career started
in 1974 as Assistant Accounting Manager at PT Putera Toppan. After moving around several times, he
joined with PT Nawa Panduta (Holding Company) in 1989 as Tax Planning and Control Manager.
Warga Negara Indonesia, 52 tahun. Direktur Lonsum sejak Mei 2008. Beliau meraih gelar Sarjana
Ekonomi jurusan Akuntansi dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, selain itu memiliki
Sertifikat Brevet A, B dan C untuk Konsultan Pajak, BPLK Departemen Keuangan RI. Beliau
bergabung dengan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk tahun 2000 sebagai Tax Manager. Pada
2006, beliau ditunjuk sebagai Head of Accounting and Taxation dan Head of Treasury and Taxation
tahun 2007. Karirnya dimulai pada tahun 1974 sebagai Assistant Accounting Manager PT Putera
Toppan. Setelah itu, beliau bergabung dengan PT Nawa Panduta (Holding Company) di tahun 1989
sebagai Tax Planning and Control Manager.
Indonesian citizen, age 53. A Director of Lonsum since May 2007 and previously a Commissioner of
Lonsum since 2004. He concurrently serves as a Director of PT Bahruny (Rubber Plantation), Director of
PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mil), President Director of PT Joefly J. Bahroeny (Contractor), President
Director of PT Bahrun and Sons (Rubber Plantation), President Director of PT Mitra Keramika Cemerlang
(Distributor Urea, Eksport Urea), Commissioner of Minimas Plantation Group, Commissioner of PT
Abhimata Mediatama. He graduated from the University of New South Wales, Sydney (1982), and holds
a Magister Management in Agrobusiness from the University of North Sumatera, Medan (1999).
Warga Negara Indonesia, 53 tahun. Managing Director Lonsum sejak 2007 dan Komisaris
Lonsum sejak 2004. Saat ini juga menjabat sebagai Direktur PT Bahruny (Perkebunan Karet), Direktur
PT Sisirau (Palm Oil Plantation & Mill), Presiden Direktur PT Joefly J. Bahroeny (Kontraktor),
Presiden Direktur PT Bahrun and Sons (Perkebunan Karet), Presiden Direktur PT Mitra Keramika
Cemerlang (Distributor Urea, Ekspor Urea), Komisaris Minimas Plantation Group, Komisaris
PT Abhimata Mediatama. Lulusan Universitas New South Wales, Sydney (1982), dan
Agrobusiness Magister Management dari Universitas Sumatera Utara, Medan (1999).
British citizen, age 59. A Director of Lonsum since 2004, he pursued a multinational career
with Booker plc, UK, from 1971 to 1996, during which time he worked in large scale
agribusinesses in the UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya and Guyana as well as
consulting for Booker in many other countries. He was CEO of Monaghan Middlebrook
Ltd, UK (1989-2001), and Managing Director of Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), which was
the largest provider of corporate management & technical services to the world’s sugar
industries. A graduate of the University of Reading (1971) with a BSc Hons in Agricultural
Science, he also attended the London Business School (1985) and studied Advanced
Strategic Marketing at Insead, France (1994).
Warga Negara Inggris, 59 tahun. Managing Director Lonsum sejak tahun 2004.
Beliau mengawali serta menjalani karirnya di berbagai belahan dunia dalam
naungan Booker Agricultural International Ltd, UK, dari tahun 1971 hingga 1996,
di UK, Papua New Guinea, Somalia, Kenya dan Guyana. Sebelumnya beliau
merupakan CEO of Monaghan Middlebrook Ltd, UK (1989-2001), dan Managing
Director of Booker Tate Ltd, UK (2001-2004), yang merupakan provider terbesar
di dunia dalam industri gula di bidang corporate management & technical
services. Lulusan dari University of Reading (1971) dengan gelar BSc Hons di
bidang pertanian, beliau juga meraih gelar di London Business School (1985) dan
Advanced Strategic Marketing, Insead, France (1994).
Indonesian citizen, age 46. A Director of Lonsum since 14 December 2007. Currently also a Non-Executive Director and a
Member of the Nominating Committee, Remuneration Committee and Executive Committee of Indofood Agri Resources
Ltd. He was appointed as a Director of that company in December 2006. Mr Tjhie is currently a Director of PT Indofood
Sukses Makmur Tbk and heads its Treasury Division, and is also a Commissioner of PT Salim Ivomas Pratama.
He was previously Director of PT Indomiwon Citra Inti and Senior Executive of PT Kitadin Coal Mining. Mr
Tjhie was awarded a Bachelor’s degree in Accountancy from the Perbanas School of Economics.
Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Direktur Lonsum sejak 14 Desember 2007. Beliau menjabat
sebagai Non Executive Director dan Anggota Nominating Committee, Remuneration Committee dan
Executive Committee Indofood Agri Resources Ltd. Beliau ditunjuk sebagai Direktur pada perusahaan
tersebut Desember 2006. Saat ini Bapak Tjhie adalah Direktur dari PT Indofood Sukses Makmur Tbk dan
memimpin Divisi Treasury dan juga menjabat sebagai Komisaris PT Salim Ivomas Pratama. Sebelumnya,
beliau menjabat sebagai Direktur PT Indomiwon Citra Inti dan Senior Executive dari PT Kitadin Coal Mining.
Bapak Tjhie Tje Fie meraih gelar Sarjana jurusan Akuntansi di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas.
MARK WAKEFORD
DIRECTOR DIREKTUR
British citizen, age 45. A Director of Lonsum since December 2007. Currently also Chief Executive Officer and Executive Director of Indofood
Agri Resources Ltd (“Indo Agri”). Prior to his appointment as Executive Director and CEO of Indo Agri effective 14 August 2007, Mr
Wakeford had been an Advisor to the Group since January 2007. He started his career with Kingston Smith & Co, a firm of Chartered
Accountants in London, England, and has been in the plantation industry since 1993, working with plantation companies in Indonesia,
Papua New Guinea and Thailand. Mr Wakeford began his plantation career as Finance Director of PT PP London Sumatra in 1993 before
moving to Pacific Rim Plantations Limited (“PRPOL”) as Chief Financial Officer (1995-1999), based in Papua New Guinea. In 1999 he
became CEO and Executive Director of PRPOL. When the company was sold to Cargill in 2005, Mr Wakeford spent one year with Cargill
prior to joining Indo Agri in January 2007. Mr Wakeford trained and qualified as a Chartered Accountant in London, England and
attended the Senior Executive Program at the London Business School.
Warga Negara Inggris, 45 tahun. Direktur Lonsum sejak Desember 2007. Beliau adalah CEO dan Executive Director dari
Indofood Agri Resources Ltd (“Indo Agri”). Beliau menjabat sebagai Executive Director dan CEO dari Indo Agri sejak 14
Agustus 2007, Bapak Wakeford menjabat sebagai Advisor dari Group tersebut sejak Januari 2007. Beliau memulai karirnya
pada Kingston Smith & Co, sebuah firma akuntan di London, Inggris, dan telah berkecimpung di industri perkebunan sejak
1993, bekerja di perusahaan perkebunan di Indonesia, Papua New Guinea dan Thailand. Beliau memulai karir perkebunannya
sebagai Direktur Keuangan dari PT PP London Sumatra pada tahun 1993 sebelum pindah ke Pacific Rim Plantations Limited
(“PRPOL”) sebagai Chief Financial Officer (1995-1999), berpusat di Papua New Guinea. Pada tahun 1999 beliau menjabat
sebagai CEO dan Executive Director dari PRPOL. PRPOL lalu dijual ke Cargill pada tahun 2005 dan beliau bergabung ke Cargill
selama 1 (satu) tahun, sebelum bergabung dengan Indo Agri pada Januari 2007. Beliau memiliki keahlian dan kemampuan
selaku Chartered Accountant di London Inggris dan mengikuti Senior Executive Program pada London Business School.
PAULUS MOLEONOTO
DIRECTOR - DIREKTUR
Indonesian citizen, age 46. A Director of Lonsum since December 2007, he is also Executive Director and Head of Finance and Corporate Services
as well as a Member of the Executive Committee of Indofood Agri Resources Ltd, and was appointed as a Director of that company in December
2006. Mr Moleonoto is responsible for the Group’s finance and corporate services functions. He is concurrently a Vice President Director of
PT Salim Ivomas Pratama. Mr Moleonoto began his career in 1984 with Drs Hans Kartikahadi & Co, a public accounting firm in Jakarta.
In 1990, he joined the Salim Plantations Group as Manager and became Assistant Vice President (Commercial and Accounting) in
1993. In 1996, he was appointed as Vice President (Finance) of the Salim Plantations Group. He was made Chief Financial Officer of PT
Indofood Sukses Makmur Tbk Group’s Plantations Division in 2001 and became its Deputy Head of Corporate Treasury in 2003. He
has a Bachelor of Accountancy degree from the University of Tarumanagara, and a Bachelor of Management and a Master of Science
in Administration & Business Policy from the University of Indonesia. Mr Moleonoto is also a registered accountant in Indonesia.
Warga Negara Indonesia, 46 tahun. Direktur Lonsum sejak Desember 2007, dan beliau juga merupakan Executive Director dan
Head of Finance and Corporate Services serta anggota Executive Commitee dari Indofood Agri Resources Ltd, dan ditunjuk
sebagai Direktur pada Desember 2006. Beliau bertanggung jawab atas keuangan dan jasa korporasi pada Group
tersebut. Saat ini beliau adalah Wakil Presiden Direktur PT Salim Ivomas Pratama. Bapak Moleonoto memulai karirnya
pada tahun 1984 pada Akuntan Publik Drs Hans Kartikahadi & Co, Jakarta. Pada tahun 1990, beliau bergabung
dengan Salim Plantations Group sebagai Manajer dan dipromosikan sebagai Asisten Wakil Presiden (Commercial
and Accounting) pada tahun 1993. Pada tahun 1996, beliau menjabat sebagai Wakil Presiden (Finance) dari Salim
Plantations Group. Beliau menjabat sebagai CFO dari perkebunan PT Indofood Sukses Makmur Tbk Group pada
tahun 2001 dan kemudian menjabat sebagai Deputy Head of Corporate Treasury di PT Indofood Sukses Makmur
Tbk pada tahun 2003. Beliau meraih Sarjana Ekonomi dari Universitas Tarumanagara, Sarjana Ekonomi di bidang
Manajemen dan Master di bidang Kebijaksanaan Administrasi dan Bisnis Universitas Indonesia. Beliau juga
84 PT PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK
merupakan akuntan
Laporan terdaftar
Tahunan 2008 di Indonesia.
COMMITTEE
PROFILE
PROFIL KOMITE
Indonesian citizen, age 63. An audit committee member of Lonsum (2001-2002, 2006-present)
and Head of Internal Audit Dept. Lonsum (2002-2006). Previously, he was a Director of Finance
of Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta (1999-2000); Vice Chairman & Corporate Auditor of
Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Audit Committee member of PT Bank Bintang Manunggal
Tbk, Jakarta and Administrative Specialist of Winrock International AARP II (1987-1990); Director
of Finance of PT RFComm, Bandung(1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta
(1973-1983). He graduated from, the State University of Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973),
majoring in Accounting, and he is a member of Indonesian Accountant Association (IAI) Jakarta
and a member of The Institute of Internal Auditors, Florida, USA, Jakarta Chapter.
Warga Negara Indonesia, 63 tahun. Anggota Komite Audit Lonsum (2001-2002, 2006-sekarang)
dan Head of Internal Audit Dept. Lonsum (2002-2006). Sebelumnya, beliau menjabat Direktur
Keuangan Rumah Sakit Pondok Indah, Jakarta (1999-2000); Wakil Ketua & Auditor Perusahaan
bambang Caraka Group, Jakarta (1991-1999); Anggota Komite Audit PT Bank Bintang Manunggal Tbk,
suhermadi Jakarta dan Spesialis Administrasi Winrock International (1987-1990); Direktur Keuangan TP
RFComm, Bandung (1984-1986); Senior Auditor Bank Dagang Negara, Jakarta (1973-1983).
Lulusan Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung (1973), jurusan Akuntansi, dan beliau
merupakan anggota dari Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Jakarta, serta anggota dari The
Institute of Internal Auditors, Florida, USA, Jakarta Chapter.
Indonesian citizen, age 39. She holds a bachelor in Accounting from University of Indonesia
(1994) and Certified Internal Audit from IIA International (2003). She concurrently serves as Audit
Committee of Lonsum since 2005, Vice President Risk Management & Corporate Control of PT
Surya Citra Media Tbk and PT Surya Citra Televisi since 2006. Previously, she was an Independent
Commissioner & Head of Audit Committee of PT Courts Indonesia Tbk (2004-2007), Vice President
Research & Development of PT Surya Citra Televisi (2006-2007), Vice President & Chief Audit
Executive of PT Surya Citra Media Tbk & PT Surya Citra Televisi (2005-2006), had experience in
Public Accountant office Arthur Andersen and Pricewaterhouse Coopers for 9 years.
Warga Negara Indonesia, 39 tahun. Beliau meraih gelar Sarjana dalam bidang Akuntansi dari
Universitas Indonesia (1994) dan Certified Internal Audit dari IIA International (2003). Menjabat
sebagai anggota Komite Audit Lonsum sejak 2005, Vice President Risk Management & Corporate
Control PT Surya Citra Media Tbk serta PT Surya Citra Televisi sejak 2006. Sebelumnya beliau
ika bethari menjadi Komisaris Independen & Kepala Komite Audit PT Courts Indonesia Tbk (2004-2007),
Vice President Research & Development PT Surya Citra Televisi (2006-2007), Vice President &
Chief Audit Executive PT Surya Citra Media Tbk & PT Surya Citra Televisi (2005-2006), bekerja di
Kantor Akuntan Publik Arthur Andersen dan Pricewaterhouse Coopers selama 9 tahun.
Indonesian citizen, age 65. A Independent Commissioner of Lonsum since 2000. He has previously
served as President Director of Bank Umum Nasional (1998-1999), President Commissioner of
Staco Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998), and
as a Director of Bank Dagang Negara (1992-1997). He holds a degree in Economics majoring in
Accountancy from Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).
Warga Negara Indonesia, 65 tahun. Komisaris Independen Lonsum sejak 2000. Sebelumnya
pernah menjabat Presiden Direktur Bank Umum Nasional (1998-1999), Presiden Komisaris Staco
Graha, Staco Mitra Sedaya, Staco Jasa Pratama, Salindo Perdana Finance (1993-1998) dan Direktur
Bank Dagang Negara (1992-1997). Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi bidang Akuntansi dari
Universitas Sumatera Utara, Medan (1968).
Warga Negara Indonesia, 45 tahun. Wakil Presiden Komisaris Lonsum sejak 2007. Saat ini juga menjabat
sebagai Wakil Presiden Komisaris PT Abhimata Persada sejak 2006; Presiden Direktur PT Surya Citra
Televisi sejak 2006. Memperoleh gelar Sarjana Teknik Elektro dari Universitas New South Wales,
Sydney (1985), dan memperoleh gelar Master Teknik Elektro dan Komunikasi Digital dari Universitas
yang sama pada tahun 1987.
Indonesian citizen, age 76. A Independent Commissioner of Lonsum since 1993, Commissioner of
PT REA Kaltim since 1993, and a Visiting Lecturer and Former Dean of the Faculty of Agriculture,
Universitas Mercu Buana. He previously served as President Commissioner of PT Perkebunan XIII,
President Commissioner of PT Socfindo (1987-1993) and President Commissioner of PTP XII, Bandung,
West Java (1982-1988). He holds a Master of Science degree (1963) and a PhD (1965) from Oklahoma
State University.
Warga Negara Indonesia, 76 tahun. Komisaris Independen Lonsum sejak 1993 dan Komisaris PT
REA Kaltim sejak 1993, beliau juga adalah Dosen Tidak Tetap dan Mantan Dekan Fakutas Pertanian
Universitas Mercu Buana. Sebelumnya menjabat Presiden Komisaris PT Perkebunan XIII, Presiden
Komisaris PT Socfindo (1987-1993) dan Presiden Komisaris PTP XII, Bandung, Jawa Barat (1982-1988).
Memperoleh gelar Master of Science (1963) dan PhD (1965) dari Oklahoma State University.
RACHMATSOEBIJAPRADJA
Indonesian Citizen, age 53. President Commissioner of Lonsum since 2007, he has also been a
Commissioner of PT Omni Intivision since 2007, a Commissioner of PT Abhimata Citra Abadi since
1999, Vice Director of PT Elang Mahkota Teknologi since 1997, President Director of PT Ekaprasarana
Primatel since 1995 and President Commisioner of PT Ekalaguna since 2003. He holds a degree in
Electronics and Telecommunications from Trisakti University, Jakarta (1983).
Warga negara Indonesia, 53 tahun. Presiden Komisaris Lonsum sejak 2007, beliau juga menjabat
sebagai Komisaris PT Omni Intivision sejak 2007, Komisaris PT Abhimata Citra Abadi sejak 1999, Wakil
Direktur PT Elang Mahkota Teknologi sejak 1997, Presiden Direktur PT Ekaprasarana Primatel sejak
1995 dan Presiden Komisaris PT Ekalaguna sejak 2003. Memperoleh gelar insinyur di bidang Teknik
Elektro dan Telekomunikasi dari Universitas Trisakti, Jakarta (1983).
SUSANTO SUWARTO
Warga Negara Indonesia, 36 tahun. Corporate Secretary & Head of Legal Affairs sejak 2007. Beliau
meraih gelar Sarjana Hukum di bidang Hukum Kegiatan Perekonomian dari Universitas Indonesia
dan memiliki Licensed Advocate & Anggota dari IKADIN (sejajar dengan BAR Associates). Sebelum
bergabung dengan Perseroan, beliau merupakan Konsultan Hukum dari Law Firm Lubis, Ganie,
Surowidjojo sejak 1995.
ENDAH R.
MADNAWIDJAJA
Sales
Head of Sales Len Beschizza
Operational
Head of Estates Coordination & Inspection A. Fattah Ibrahim, Ir.
Support Services
Head of General Services Mino Lesmana
Finance & IT
Head of Accounting & Taxation Rere Alim
Corporate Office
Corporate Secretary & Head of Legal Affairs Endah Resmiati Madnawidjaja, SH
FINANCIAL REview
Oil Palm Estate / Kebun Sawit
Rubber Estate / Kebun Karet
Oil Palm and Rubber Estate / Kebun Sawit dan Karet
Oil Palm , Cocoa and Coconut Estate / Kebun Sawit, Kakao dan Kelapa
Cocoa and Coconut Estate / Kebun Kakao dan Kelapa
1 Tea Estate / Kebun Teh
3
5
2
6
7
6
Musi Rawas - Ketapat Bening
Simalungun - Bah Bulian Musi Rawas - Sei Kepayang (PT Tani Musi Persada*) Inti Estate - Kebun inti
Simalungun - Bah Lias BANDUNG
MUARA RUPIT LAHAT Kertasarie
SERDANG Musi Rawas - Gunung Bais Lahat - Arta Kencana
Deli Serdang - Begerpang Musi Rawas - Riam Indah Lahat - Kencana Sari
3
Musi Rawas - Muara Kelingi Tulung Gelam
Inti Estate - Kebun inti
Musi Rawas - Pelita Jaya
MINAHASA
Pungkol
MUSI BANYUASIN
Tirta Agung
Suka Damai
5
3
4
1 Factory - Pabrik
BATUBARA
2 Factory - Pabrik
MUSI RAWAS
3 Factory - Pabrik
BANDUNG
Dolok Belani Elok Kertasarie
Gunung Bais
4
ASAHAN Sei Lakitan
Gunung Malayu Terawas Indah Factory - Pabrik
BANYUWANGI
DELI SERDANG LAHAT Treblasala
Begerpang Arta Kencana
LANGKAT
Turangie
MUSI BANYUASIN
Tirta Agung
5 Factory - Pabrik
BULUKUMBA
Palang Isang
SIMALUNGUN OGAN KOMERING ILIR
Bah Lias
LABUHAN RATU
Mesuji (MAKP)
Cengal 6 Factory - Pabrik
KUTAI BARAT
Sei Rumbiya Pahu Makmur (Under Construction)
This Annual Reort has been approved by Members of the Board of Commissioners
and Directors of PT PP London Sumatra Indonesia Tbk in April 2008
Laporan Tahunan ini ditandatangani oleh seluruh Anggota Komisaris dan Direksi PT
PP London Sumatra Indonesia Tbk pada bulan April 2008
SUSANTO SUWARTO
PRESIDENT COMMISSIONER
Presiden Komisaris
PAULUS MOLEONOTO BRYAN JOHN DYER MARK WAKEFORD LOE SOEI KIM
DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR DIRECTOR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR