Artikel Formulasi Sediaan Krim Dari Ekstrak Metanol Daun Kersen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

FORMULASI SEDIAAN KRIM DARI EKSTRAK METANOL

DAUN KERSEN (Muntingia Calabura L) SEBAGAI


ANTIOKSIDAN DAN TABIR SURYA

Adnan Aprilianto Soni*1, Muhammad Hamri Rendi Renggaala, Andi Iqmal Jaya Putra
Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
*[email protected]

Abstrak
Penelitian ini dilakukan beberapa tahapan penelitian formulasi sediaaan krim dari ekstrak
bahan alam sebagai antioksidan dan tabir surya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk
mendapatkan formulasi sediaan kosmetik krim dari ekstrak metanol daun kersen (M Calabura
L.) sebagai anti oksidan dan tabir surya. Uji aktivitas antioksidan dilakukan menggunakan
metode DPPH yang menggunakan 2,2difenil-1- pikrilhidrazil sebagai sumber radikal bebas.
Ekstrak metanol daun kersen dengan 3 konsentrasi yang berbeda masing-masing formula sediaan
krim ditentukan nilai tabir surya dengan metode SPF (Sun Protecting Factor) secara in vitro
menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Penentuan nilai SPF dari krim ekstrak daun kersen
dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% semuanya termasuk dalam tingkat kemampuan tabir
surya karena memiliki nilai SPF 3,82 termasuk dalam pembagian tingkat kemampuan tabir surya
kategori minimal, 5,99 termasuk dalam tingkat kemampuan tabir surya kategori sedang, dan 6,81
termasuk dalam tingkat kemampuan tabir surya.
Kata Kunci : M. calabura L, Antioksidan, Tabir surya, Formulasi

PENDAHULUAN seperti fenol dan flavonoid (Kuntorini et al,


Paparan sinar matahari yang 2013). Radikal bebas adalah atom atau
melimpah dengan intensitas tinggi dapat molekul yang tidak stabil dan sangat reaktif
mengganggu terhadap kesehatan kulit karena mengandung satu atau lebih electron
seperti hiperpigmentasi, kanker kulit dan tidak berpasangan di orbital luarnya.
menyebabkan kulit hitam dan bersisik. Efek Salah satu bentuk sediaan kosmetik
tersebut disebabkan oleh adanya radiasi adalah krim, Sediaan Krim adalah sediaan
sinar ultraviolet, (Purwanti dkk.,2005). semi solid kental, umumnya berupa emulsi
Kekhawatiran terhadap efek samping minyak dalam air (krim berair) atau emulsi
antioksidan sintetik maka antioksidan alami air dalam minyak (krim berminyak) (Lund,
menjadi alternatif yang terpilih, Daun kersen 1994). Sediaan krim dipilih karena
(M. calabura L) mengandung berbagai mempunyai keuntungan yaitu bentuknya
senyawa bioaktif yaitu senyawa flavonoid, menarik, sederhana dalam pembuatannya,
saponin, triterpen, steroid, dan tannin. Suatu mudah dalam penggunaan, daya menyerap
tanaman dapat memiliki aktivitas yang baik dan memberikan rasa dingin pada
antioksidan apabila mengandung senyawa kulit (Depkes RI, 1995).
yang mampu menangkal radikal bebas
Sediaan tabir surya adalah sediaan latar belakang ungu menunjukkan ekstrak
kosmetika yang digunakan dengan maksud memiliki aktivitas antioksidan.
menyerap secara efektif cahaya matahari Uji kuantitatif dilakukan dengan
terutama pada daerah emisi gelombang menambahkan 1,0 ml larutan DPPH 1 mmol
ultraviolet, sehingga dapat mencegah ke dalam setiap tabung larutan uji dan
terjadinya gangguan kulit karena cahaya kontrol positif, kemudian ditambahkan
matahari (Soeratri dan Purwanti, 2004). metanol hingga 5 ml dan dihomogenkan.
Efektivitas tabir surya biasanya dinyatakan Larutan blangko, larutan uji dan larutan
oleh faktor perlindungan matahari ( SPF ), kontrol positif segera diinkubasi selama 30
yang didefinisikan sebagai UV energi yang menit pada suhu 370C. Uji serapan dilakukan
dibutuhkan untuk menghasilkan dosis pada panjang gelombang 515 nm.
eritema minimal ( MED ) pada kulit yang Nilai hambatan dan konsentrasi
dilindungi, dibagi oleh energi UV sampel diplot masing-masing pada sumbu x
diperlukan untuk menghasilkan MED pada dan y, dan persamaan garis yang diperoleh
kulit yang tidak terlindung Semakin tinggi digunakan untuk menghitung Inhibition
SPF , semakin efektif adalah produk dalam Concentration 50% (IC50). IC50, yaitu
mencegah kulit terbakar (Mansur et al., konsentrasi larutan sampel yang dibutuhkan
1986). untuk menghambat 50% radikal bebas
DPPH).
METODOLOGI PENELITIAN Pembuatan Basis Krim
Alat-alat yang digunakan dalam Pembuatan basis krim formula basis
penelitian ini berupa alat gelas, batang krim ekstrak metanol daun kersen dilakukan
pengaduk, kertas saring whattman nomor sesuai dengan komposisi formula yang
42, evaporator, waterbath, oven, mortir, tertera pada tabel 1. dengan cara : fase
blender, alumunium foil, hot plate, cawan minyak (paraffin liquidum, asam stearat,
porselen, wadah krim, kertas indicator adeps lanae,) dan fase air (nipagin, nipasol,
universal, timbangan analitik, ayakan dan TEA, dan aquadest) masing-masing
spektrofotometer UV-Vis, dipanaskan di atas waterbath pada suhu 60o-
Bahan-bahan yang digunakan dalam 70o C sampai lebur. Campurkan fase air dan
penelitian ini adalah metanol, paraffin fase minyak sekaligus lalu gerus sampai
liquidum, asam stearat, adeps lanae, tea dingin sampai terbentuk masa basis krim
(triethanolamine),DPPH (1,1-difenil-2- yang homogen.
pikrilhidrazil), nipagin, seriumsulfat, kertas Formula krim ekstrak metanol daun
saring, nipasol, kersen dibuat dengan 3 konsentrasi yang
Penyiapan Sampel Daun Kersen berbeda :
Sampel di ambil dicuci bersih, F1 : Formula 1 dengan konsentrasi ekstrak
dipotong-potong tipis, dikeringkan dengan metanol daun kersen 2,5%
menggunakan suhu 40o hingga kering F2 : Formula 2 dengan konsentrasi ekstrak
kemudian di blender dan diayak. metanol daun kersen 5%
Uji Aktivitas Antioksidan F3 : Formula 3 dengan konsentrasi ekstrak
Uji aktivitas antioksidan dilakukan methnol daun kersen 10%
secara kualitatif dan kuantitatif. Secara Masukkan ekstrak metanol daun
kualitatif, sampel ditotolkan pada plat KLT kersen ke dalam lumpang, tambahkan basis
silika gel GF254 lalu ditetesi dengan larutan krim untuk masing-masing formula sedikit
DPPH 1mM dan didiamkan selama 30 demi sedikit kemudian digerus hingga
menit. Terbentuknya warna kuning dengan
homogen. Lalu masing-masing formula
disimpan dalam wadah krim (Yenti, 2012).

Penentuan Nilai SPF (Sun Protecting


Factor) secara In Vitro
Manshur et al (1986), mengembangkan
cara untuk menentukan SPF nilai tabir surya
yang mengandung tabir surya fisik
menggunakan spektrofotometri UV dan Grafik 1 Hubungan konsentrasi dan absorbansi
persamaan berikut: Hasil Basis Krim
Telah dilakukan pembuatan basis
krim sampai terbentuk masa basis krim yang
Dimana: EE (l) - spektrum efek homogen pencampuran fase minyak
eritema, saya (l) - surya spektrum intensitas, (paraffin liquidum, asam stearat, adeps
Abs (l) - absorbansi tabir surya produk, CF – lanae,) dan fase air (nipagin, nipasol, TEA,
faktor koreksi (= 10). Itu ditentukan dan aquadest)
sehingga formulasi tabir surya standar Formula krim ekstrak metanol daun
containg 8% homosalate disajikan nilai SPF kersen (M. Calabura L)
4, ditentukan oleh UV spektrofotometri Basis krim pada 3 rancangan yang
(Manshur et al., 1986). dibuat untuk masing-masing formula digerus
Spektrofotometer UV-Vis dikalibrasi hingga homogen yang telah ditambahkan
terlebih dahulu dengan menggunakan ekstrak metanol. Masing-masing formula
metanol 96%. Dimasukkan metanol 96% disimpan dalam wadah krim.
sebanyak 1 ml kedalam kuvet kemudian Penentuan Nilai SPF (Sun Protecting
kuvet dimasukkan kedalam Factor) secara In Vitro
spektrofotometer UV-Vis untuk proses Pengukuran aktivitas daun kersen
kalibrasi. sebagai senyawa tabir surya dapat dilakukan
dengan cara in vitro dengan alat
HASIL DAN PEMBAHASAN spektrofotometer UV-Vis. Krim ekstrak daun
Uji Aktivitas Antioksidan kersen di encerkan 4000 ppm, caranya
Secara kualitatif, sampel ditotolkan diambil sebanyak 0,1 gram masing-masing
pada plat KLT silika gel GF254 lalu ditetesi krim ekstrak kulit alpukat (2,5%, 5%, 10%)
dengan larutan DPPH 1mM dan didiamkan dilarutkan dalam metanol sebanyak 25 mL
selama 30 menit. Hasil diperoleh dicampur hingga homogen.
terbentuknya warna kuning dengan latar Grafik 2. Hubungan antara konsentrasi daun kersen
belakang ungu menunjukkan ekstrak daun dan nilai SPF
kersen memiliki aktivitas
antioksidan.(mengapa?)
b.Pengujian daya antioksidan dengan
metode DPPH secara kuantitatif

Tabel 1. Nilai konsentrasi dan serapan(diatas)


kemampuan tabir surya karena memiliki
nilai SPF 3,82 termasuk dalam
pembagian tingkat kemampuan tabir
surya kategori minimal, 5,99 termasuk
dalam tingkat kemampuan tabir surya
Gambar 1. kategori sedang, dan 6,81 termasukdalam
Sediaan Krim
tingkat kemampuan tabir surya kategori
Tabel 2. jenis formula dan nilai SPF ekstrak.
Daun kersen terkandung beberapa DAFTAR PUSTAKA
senyawa kimia (flavonoid) yang diduga Departemen Kesehatan RI, 1985.
dapat bekerja sebagai bahan aktif tabir Formularium Kosmetik Indonesia.
surya. Berdasarkan data yang diperoleh krim Direktorat Jenderal POM, Jakarta, 34–36,
ekstrak dengan konsentarsi 2,5% memiliki 399–429.
nilai SPF 3,82 dimana menurut Kuntorini, E.M.,Fitriana, S.,dan Astuti.M.D.
Wisataatmatdja (1997) nilai ini termasuk 2013. Struktur Anatomi dan Uji Aktivitas
dalam kategori tingkat kemampuan tabir Antioksidan Ekstrak Metanol Daun
surya minimal, sedangkan krim ekstrak Kersen (muntingia calabura). Prosiding
dengan konsentrasi 5% memiliki nilai SPF Semirata FMIPA. Universitas Lambung
5,99 dimana nilai ini termasuk dalam Mangkurat.
kategori tingkat kemampuan tabir surya Lund. W. 1994. The Pharmaceutical Codex
sedang, dan krim ekstrak dengan konsentrasi 12th edition. Pharmaceutical Press.
10% memiliki nilai SPF 6,81 dimana nilai London.
ini termasuk dalam kategori tingkat tabir Mansur, J. S., Breder, M.N.R., Mansur,
surya ekstrak. M.C.A., et all. 1986. Determinação do
Nilai SPF yang terdapat pada fator de proteção solar por
masing-masing konsentrasi krim ekstrak espectrofotometria. An. Bras. Dermatol.,
dapat dilihat bahwa semakin tinggi Rio de Janeiro, Vol. 61, Page. 121-124.
konsentrasi maka semakin tinggi juga nilai Simanjuntak P, Sari BL, Rurianti W. 2011.
SPF yang didapat. Dengan menjadikan data Uji Toksisitas serta Aktivitas Antioksidan
ini sebagai acuan penelitian dapat dilihat dan Antibakteri Ekstrak Air Kulit Kayu
bahwa krim ekstrak daun kersen dengan Fitofarmaka. Vol. 1 (1) Hal. 1-9.
semua konsentrasi termasuk dalam tingkat Wasitaadmatdja, S. M. 1997. Penuntun Ilmu
kemampuan tabir surya tetapi belum Kosmetik Medik. UI : Jakarta.
berpotensi sebagai krim tabir surya yang Yenti, Revi ., Afrianti, Ria., Afriani, Linda.
baik karena sekarang ini kemampuan tabir 2011. Formulasi Krim Ekstrak Etanol
surya yang baik memiliki nilai SPF lebih Daun Kirinyuh (Euphatorium odoratum.
dari 15 sedangkan krim ekstrak daun kersen L) untuk Penyembuhan Luka. Majalah
hanya sampai 6,81. Kesehatan PharmaMedika. Vol,3 (1)
KESIMPULAN Hal: 227-230.
1. Daun Kersen (M. Calabural L) memiliki
kemampuan antioksidan yang kuat dan UCAPAN TERIMA KASIH
penentuan Penelitian telah terselesaikan
2. Nilai SPF dari krim ekstrak daun kersen disampaikan terima kasih kepada pihak yang
dengan konsentrasi 2,5%, 5%, dan 10% memberikan dana hingga terselesainya
penelitian ini.
semuanya termasuk dalam tingkat

Anda mungkin juga menyukai