SMK Yabhinka Cilegon: Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Bubut

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 52

MELAKUKAN PEKERJAAN

DENGAN MESIN BUBUT

SMK YABHINKA CILEGON


TERAKREDITASI SK. NO. 74/BAP-S/M-SK/XI/2014
Jl. Pasar Baru No. 68 Jombang Wetan  (0254) 388879 Kota Cilegon – Banten
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN ------------------------------------------------------------------------ 3


A. Tujuan Umum --------------------------------------------------------------------- 3
B. Tujuan Khusus --------------------------------------------------------------------- 3

BAB II Analisa Keselaman Kerja ------------------------------------------------------------- 4


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja.....….. 4
B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja.....…. 5
C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja …….…… 5

BAB III Menentukan Keperluan Pada Pekerjaan ------------------------------------------ 6


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan..……. 6
B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan..……. 7
C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan.….……. 7

BAB IV Proses Membentuk Permukaan Pendakian --------------------------------------- 8


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Membentuk Permukaan
Pendakian......................................................................................... 8
B. Keterampilan Yang Diperlukan Membentuk Permukaan Pendakian........10
C. Sikap Yang Diperlukan Dalam Membentuk Permukaan Pendakian…….…10

BAB V Pengoperasian Mesin Bubut ----------------------------------------------------------- 11


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Pengoperasian Mesin Bubut.........11
B. Keterampilan Yang Diperlukan Pengoperasian Mesin Bubut...................45
C. Sikap Yang Diperlukan Pengoperasian Mesin Bubut...............................45

BAB VI Periksa komponen untuk dengan spesifikasi---------------------------------------46


A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Pengoperasian Mesin Bubut.........46
B. Keterampilan Yang Diperlukan Pengoperasian Mesin Bubut................... 49
C. Sikap Yang Diperlukan Pengoperasian Mesin Bubut.............................. 49

DAFTAR PUSTAKA ------------------------------------------------------------------------------- 50


DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN -------------------------------------------------- 51

TIM PENYUSUN ---------------------------------------------------------------------------------- 52

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 2 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB I
PENDAHULUAN

A. Tujuan Umum
Setelah mempelajari modul ini peserta latih diharapkan mampu Melakukan
Pekerjaan bubut (dasar)
B. Tujuan Khusus
Adapun tujuan mempelajari unit kompetensi melalui buku informasi Menyiapkan
Informasi dan Laporan Pelatihan ini guna memfasilitasi peserta latih sehingga pada
akhir pelatihan diharapkan memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Menerangkan penanganan dan fungsi tiap-tiap tuas dan menyebutkan bagian-
bagian dari mesin bubut.
2. Menjalankan dan menghentikan mesint bubut senter.
3. Menyetel putaran dan pemakanan.
4. Mebalik arah putaran.
5. Menentukan kecepatan potong yang benar untuk benda kerja dan perkakas
bubut tertentu berdasarkan suatu seketsa.
6. Merawat dan memelihara mesin bubut menurut aturan.
7. Menyebutkan perkakas-perkakas bubut yang telah diajarkan.
8. Menyebutkan satu per satu 3 kemungkinan untuk membuat tirus.
9. Menghitung besarnya penyetelan pada pembuatan tirus.
10. Menerangkan cara menguji dan mengukur tirus.
11. Menyebutkan satu per satu peraturan pencegahan kecelakaan.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 3 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB II
ANALISA KESELAMAN KERJA

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja

1. Tata Tertib Di Tempat Kerja

Perkakas bubut hanya boleh diletakan di tempat yang telah


disediakan,meletakanperkakas di bangku mesin bubut atau bidang-bidang
penentu dapat merusak perkakas atau jalur penutunnya.Hati-hatilah dalam
menangani perkakas dari logam yang di keraskan.Sebelum selesai kerja, mesin
dan perkakas harus dibersihkan.Letakan alat-alat ukur dan alat-alat bantu di
tempat yang telah disediakan.Mesin bubut dan perkakas bubut adalah barang
yang mahal – alat-alat ini harus ditangani dengan sangat teliti.Tata tertib di
tempat kerja membantu menghindarkan kecelakaan.

KEBERSIHAN + KETERTIBAN = KEAMANAN

2. Pencegahan Kecelakaan pada Mesin yang Berputar

Mesin-mesin bubut modern berputar sangat cepat, memiliki motor penggerak


yang kuat dan dengan demikianbahaya kecelakaan makin besar.
Perhatikan butir-butir berikut :
a. Bila akan menjalankan suatu mesin yang cara kerjanya tidak diterangkan;
tanyakan bila ada hal-hal yang tidak begitu jelas !
b. Pakailah selalu pakaian yang tidak longgar; tidak berkencang (pada lengan
baju misalnya) karena dapat menimbulkan bahaya kecelakaan yang besar !
c. Jangan sekali-kali meninggalkan mesin dalam keadaan jalan !
d. Menyingkirkan tatal, hanya boleh menggunakan alat pengait tatal; jangan
sekali-kali dengan tangan (bahaya luka potong) !
e. Dilarang membersihkan mesin selama mesin bekerja !
f. Pengukuran-pengukuran hanya dilakukan pada waktu mesin berhenti !
g. Kunci chuck harus segera di ambil setelah dipakai untuk mengencangkan atau
mengendorkan benda-kerja !
h. Jangan menyingkirkan alat pelindung !

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 4 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

i. Hanya boleh menghidupkan mesing bila mesin dalam keadaan berhenti !


j. Bila ada bahaya segera matikan mesin !
k. Pakailah kacamata pelindung baik pada waktu membubut maupun
menggerinda !
l. Rekan sekerja yang bersebelahan harus tahu, dimna letak sakelar utama
mesin rekan sekerjanya yang terdekat ( Untuk pertolongan saat terjadi
kecelakaan) !
m. Jangan sekali-kali memegang benda-kerja atau perkakas pada waktu mesin
berjalan !
n. Roda gigi dan puli harus tertutup!
o. Jangan memakai cincin (jari dapat putus)
p. Bila rambut panjang,harus memakai jala rambut (kulit kepala dapat ter
kelupas)
q. Bila terjadi gangguan listrik, mintalah bantuan kepada teknisi listrik !
r. Pakailah sepatu yang tertutup dan kuat dan celana panjang, untuk
menghindari bahaya luka bakar !
s. Pakailah pelindung agar tatal tidak terlempar ke tempat rekan kerja yang
besebelahan !

B. Keterampilan Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja

Standar Operasional Prosedur (SOP)

a. Dapat mengidentifikasi beberapa metode untuk mengurangi terjadinya


kecelakaan kerja.
b. Cara menganalisa keselamatan kerja.

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Analisa Keselamatan Kerja

Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Analisa Keselamatan Kerja.

a. Harus cermat, teliti, dan berfikir analitis dalam menganalisa jenis pekerjaan.
b. Harus cermat, teliti, dan berfikir analitis dalam Mengidentifikasi beberapa
metode dalam melakukan pekerjaan.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 5 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB III
MENENTUKAN KEPERLUAN PADA PEKERJAAN

A. PengetahuanYang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan

1. Memahami gambar teknik, menentukan bagian dari proses dan memilih alat
bantu untuk menghasilkan komponen yang spesifik

a. Gerak Utama atau Gerak pemotongan

1) Merupakan gerak putar mesin bubut (N)


2) Dilakukan oleh benda kerja (mesin bubut, mesin planner)
3) Gerak feeding / gerak pemakanan
4) Gerakan yang memungkinkan proses pemesinan / penyayatan tatal
berlanjut (Vdan Z)

b. Bagaian – bagaian dari pahat bubut

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 6 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

c. Macam Macam Pahat Bubut

B. Ketrampilan Yang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan


1. Memahami prosedur proses kerja pada mesin bubut.
2. Cara penggunaan teknik konvensional dan atau membubut menanjak serta
variasi dari pisau bubut termasuk macam – macam pahat bubut luar dan
dalam.
3. Cara penggunaan alat bantu pencekam benda kerja di mesin bubut.

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Keperluan Pada Pekerjaan


1. Kerja harus dilakukan sesuai SOP.
2. Cermat dan teliti dalam membaca gambar kerja
3. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 7 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB IV
PROSES MEMBENTUK PERMUKAAN PENDAKIAN

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Proses Membentuk Permukaan


Pendakian

1. Membedakan Sistem Pengukuran

Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan, oleh karenanya
pengetahuan tentang pengukuran yang dilakukan terhadap benda kerja
merupakan produk yang sangat vital dalam menjamin kualitas dari produksi
yang dihasilkan. Pengetahuan tentang pengukuran yang dimaksud adalah
pengetahuan teknik untuk melakukan pengukuran atas bagian-bagian dan suatu
benda hasil produksi, baik mengukur dimensi ataupun sifat geometris, berat,
temperatur, kekerasan dari suatu produk atau parts mesin dengan alat dengan
cara yang tepat, sehingga hasil pengukurannya dianggap sebagai hasil yang
paling dekat dengan ukuran sesungguhnya.

2. Klasifikasi Pengukuran

Untuk mendapatkan pengukuran dengan tepat, dituntut adanya pengetahuan


dan kemampuan mengoperasikannya yang memadai dan kemampuan untuk
membedakan berbagai sistem pengukuran sesuai dengan spesifikasi/geometris
benda yang akan diukur. Dengan kata lain setiap orang yang bekerja dalam
bidang teknik harus mengetahui teknik pengukuran yang mempunyai ruang
Iingkup tentang bagaimana cara menggunakan alat ukur dengan benar dan
pengetahuan lain yang berkaitan erat dengan masalah pengukuran. Hanya saja
penggunaan alat ukur tersebut juga akan dipengaruhi oleh berbagai hal
diantaranya :
a. Besar benda yang akan diukur,
b. kondisi (fisik) benda yang akan diukur,
c. posisi benda yang akan diukur,
d. Tingkat ketelitian yang direncanakan
e. Efesien, dsb

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 8 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Misalnya mengukur kesejajaran.

Untuk benda-benda presisi,


pemeriksaan kesejajaran
mengunakan dial indikator

Apabila permukaan benda kerja tidak


memungkinkan merapat pada
permukaan rahang, gunakan balok
sejajar sebagai ganjal pada waktu
pemasangan

 Benda kerja silindris, juga dapat


dicekam dengan cekam rahang empat
 Pencekaman benda kerja silindris
menggunakan cekam rahang empat
memusat serempak, prinsipnya sama
dengan pencekaman menggunakan
cekam rahang tiga.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 9 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

B. Ketrampilan Yang Diperlukan Dalam Proses Membentuk Permukaan


Pendakian.
Cara menyetel proses pendakian dengan:

1. Penggeseran kepala lepas.


2. Memiringkan eretan atas.
3. Mistar pengarah.

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Proses Membentuk Permukaan


Pendakian
1 Kerja harus dilakukan sesuai SOP.
2 Cermat dan teliti
3 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 10 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB V
PENGOPERASIAN MESIN BUBUT

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Dalam Pengoperasian Mesin Bubut.

1. Membubut Umum
a. Cara Kerja : dengan pengambilan tatal
b. Gerakan utama : berbentuk lingkaran (gerak putar)
c. Gerakan penyetelan : lurus dalam 2 arah

d. Perkakas yang dipakai adalah : pahat bubut

Pada pekerjaan bubut, perkakas yang berbentuk baji dan berfungsi


memotong bergerak sepanjang bidang pemakanan pada benda-kerja yang
berputar, akan menghasilkan tatal.

a. Proses pembubutan tergantung dari faktor-faktor berikut :


1) Mesin bubut
2) Perkakas
3) Bahan yang dimakan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 11 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

2. Susunan Mesin Bubut Senter

1. Rangka
2. Bangku mesin bubut
3. Kepala tetap
4. Eretan perkakas
5. Kepala lepas
6. Penggerak

Rangka : berfungsi sebagai dudukan bangku mesin bubut


yang berbentuk lemari atau kaki !
Bangku mesin bubut : Bangku mesin bubut ini merupakan tumpukan
untuk kepala tetap dan peluncur, untuk eretan
perkakas dan kepala lepas.
Kepala tetap : Pada kepala tetap dipasang “sepidel kerja”. Ini
merupakan bantalan pada kedua sisinya dan dibuat
seperti poros berongga. hal inimemungkinkan juga
dimasukan benda berbentuk batang.Pada bagian

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 12 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

depan poros kerja di dalamnya terdapat tirus


perkakas untuk memegang senter mesing bubut.
Disamping itu poros kerja berfungsi untuk
memegang macam-macam alat jepit.
Kepala tetapmenampung juga roda gigi pengatur
kecepatan dan roda gigi pengatur arah pemakanan
(roda gigi pembalik).

a. Pemegang alat penjepit

Ulir runcing yang kuat Tirus curam dengan mur beratur

Pemegang model Camlock Pengencangan piringan sistem


bayonet dengan tirus pendek

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 13 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. Eretan perkakas

Terdiri atas:
1) Eretan bangku
2) Eretan melintang
3) Eretan atas yang dapat berputar
4) Pemegang perkakas

Eretan perkakas melakukan semua gerakan pemakanan yang perlu untuk


pengerjaan.

Pemakanan :
Pemakanan ialah jarak dengan satuan mm, yang di tempuh oleh pahat bubut
dalam satu putaran benda-kerja dalam arah memanjang atau melintang.Kotak
kunci dihubungkan dengan kuat paea eretan perkakas.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 14 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

c. Kotak kunci

Di dalam kotak ini terdapat unsur-unsur penghubung dan pelayanan untuk


macam-macam arah pemakanan (gerak memanjang dan melintang).

1. Gerakan pemakanan untuk gerakan memanjang dan melintang dengan poros


luncur (7).
2. Gerakan pemakanan untuk pembubutan ulir dengan poros ulir (6)
3. Sakelar balik (9) untuk mengatur arah putaran dipasang pada kotak kunci (8)
dan di pasang pada poros penghubung (listrik) (5).
4. Mesin bubut model lama dengan poros penghubung (listrik) :
5. Mesin bubut model baru tanpa poros penghubung (listrik) tatapi memakai
kabel gerak (10) :

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 15 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

d. Kepala lepas

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 16 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Dalam pembubutan antara 2 senter, kepala lepas berfungsi sebagai pemegang


ujung, dan untuk menempatkan/memegang perkakas (mata bor, mata remer
dsb).
Dapat bergeser pada arah memanjang di atas bangku mesin bubut dan dapat di
jepit dengan kuat dengan tuas jepit (g) dan pelat jepit (k) pada setiap tempat
kedudukan yang dikehendaki.

1. Kepala lepas terdiri atas :


a. Bagian bawah (a)
b. Bagian atas (b)

Bila membubut benda-kerja yang berbentuk silinder, senter-senter kepala tetap


dan kepala lepas harus tepat “segaris”
Dalam mengatur mesin untuk membubut silinder dan tirus, bagian atas sampai
bagian bawah dapat di geser melintang terhadap sumbu putar (dengan
sekrup(1)).
Pada bagian atas terdapat “pinole ©” yang dengan bantuan “roda tangan (h) dan
“spindel (e) dapat di geser dalam arah memanjang.( Gerakan pemakanan pada
pemboran, premeran dsb.)

pucuk senter (d)” atau perkakas dipasang dalam pinole © dengan “tirus morse”,
bila membubut antara 2 senter pinole © di kencangkan dengan “tuas pengencang
(f)”.
“pucuk senter (d)” atau perkakas dipasang dalam pinole © dengan “tirus morse”,
bila membubut antara 2 senter pinole © di kencangkan dengan “tuas pengencang
(f)”.

e. Penyangga-penyangga

Benda-kerja yang panjang dengan penampang kecil akan menyimpang dari sisi
potong pahat bubut uang disebabkan oleh tekanan potong dan menimbulkan
penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan permukaan manjadi tidak

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 17 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

bersih dan benda-kerja menjadi tidak bulat. Hal ini dapat dihindarikan dengan
penggunaan kepala penyangga.

Dibedakan atas :
1. Penyangga tetap

2. Penyangga jalan

2. Peralatan untuk Menjepit Benda-Benda Kerja


a. Fungsi alat penjepit :
1) Mencekam benda-kerja pada kedudukan yang benar terhadap spindel
mesin
2) Bubut dan terhadap perkakas (juga bila tenaga potongan besar)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 18 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. Dibedakan atas :
1) Menjepit antara 2 senter (between centers)
2) Menjepit pada cekam (chuck)
3) Menjepit pada kolet (collets)

3. Menjepit antara senter-senter

a. Pemakaian :
Pada benda-kerja yang panjang dan berbentuk poros.Benda-kerja dijepit
antara ujung senter dari spindel kerja dan kepala lepas.Benda-kerja ikut
berputar oleh jantung bubut (lathe dog) atau pembawa bagian muka (driving
plate).

b. Lubang senter :

Lubang ini dibuat pada kedua ujung-ujung pemukaannya. Besar dan


bentuknya tergantung dari:
1) Besarnya benda-kerja
2) Pengerjaan lebih lanjut benda-kerja (mengasah)

a) Pembuatan lubang senter umumnya dilakukan dengan mata bor senter.

b) Macam-macam lubang senter menurut DIN 332 :

Bentuk R dengan bidang kontak yang melengkung.Tanpa perseng


pengaman.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 19 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

c) Lubang senter R 4 x 8,5 DIN 332

Bentuk A dengan bidang kontak lurus. Tanpa perseng pengaman

d) Lubang senter A 4 x 8,5 DIN 332


(1) Lubang senter dengan perseng pengaman digunakan apabila lubang
senter digunakan pada beberapa mesing dan jangan sampai rusak.
(2) Bentuk B dengan bidang kontak lurus, dengan perseng pengaman bentuk
tirus

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 20 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

e) Lubang senter B 4 x 8,5 DIN 332

Bentuk C dengan bidang kontak lurus, dengan perseng tirus tumpul.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 21 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Lubang senter C4 x 8,5 DIN 332


Senter kepala lepas :
Kita bedakan

1) Senter pejal

2) Senter yang ikut berputar

Senter piring untuk memegang ujung pipa

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 22 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Benda-kerja ikut berputar karena terbawa oleh jantung bubut (Lathe dog) :
Pada poros mesin bubut terdapat cakram pembawa (driving plate) dengan baud
pembawa.

Benda-kerja ikut berputar karena terbawa oleh pembawa bagian muka (driving face).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 23 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Pembawa bagian muka mempunyai pucuk penitik yang bepegas (a) untuk
memegang benda-kerja. Berputarnya benda-kerja terbawa oleh sejumlah baut-baut
logam yang telah diperkeras.
Dan letaknya di atur sehingga berbentuk lingkaran (b).

a. menjepit dengan cekam, chuck


Dilakukan pada benda-kerja yang pendek; benda-kerja dikerjamesinkan dalam
keadaan seolah-olah melayang.

Dibedakan atas :
1) Cekam 3 rahang- untuk benda-kerja dan benda-kerja berbentuk segi-3, segi-6,
segi-12

2) Cekam 4 rahang – untuk menjepit benda kerja dengan bentuk yang cermat,
bulat, segi-4 segi-8
3) Cekam bebas - untuk menjepit benda-kerja yang lebih besar, benda-kerja
dengan dengan bentuk tidak teratur

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 24 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. Menjepit pada kolet (collets)


Penggunaan :
Untuk benda-kerja dengan lubang yang persisi, yang semua sisinya harus di
kerjamesinkan.

Kolet bubut sederhana :


Berbentuk tirus ringan (1;2000), diperkeras dan di gosok, di jepit antara 2 senter
dan berputar melalui jantung bubut atau pembawa lain.

Untuk masing-masing ukuran garis tengah lubang, diperlukan kolet tersediri,


untuk memperbesar batas penjepitan, digunakan kolet yang dapat disetel,(
misalnya kolet kembang).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 25 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

a. PAHAT BUBUT
a) Sudut pada sisi potong

(Alpha)α = sudut bebas


(Beta) β = sudut baji
(Gama)γ = sudut tatal
α+β = sudut potong

Pengaruh ketinggian pahat bubut terhadap sudut pada sisi potong :


a) Pahat bubut di tengah benda-kerja :
1) Menghasilkan sudut bebas dan sudut tatal yang normal.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 26 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b) Pahat bubut lebih rendah dari titik tengah benda-kerja :


1) Menghasilkan sudut bebas yang besar dan sudut tatal yang lebih kecil. Tool
tertarik ke sumbu benda kerja.

c) Pahat bubut lebih tinggi dari titik tengah benda-kerja :


1) Menghasilkan sudut bebas yang lebih kecil dan sudut tatal yang lebih besar.
Terjadi gesekan pada tool dengan benda kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 27 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b) Jenis – jenis pahat bubut

Pahat bubut yang umum dipakai :

Pahat awal tekuk kanan digunakan untuk membuat benda-kerja yang panjang
dan polos.Pahat bubut samping digunakan untuk membubut benda-kerja yang
panjang dan untuk membubut pinggiran.

A = Pahat samping kanan


B = Pahat halus runcing
C = Pahat ulir runcing
D = Pahat tingkat kanan
E = Pahat penggal
F = Pahat dalam kasar kanan

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 28 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Pahat bubut kanan bekerja dari kanan ke kiri !


Pahat bubut kiri bekerja dari kiri ke kanan !

Pemegang kelem utnuk mata pahat logam keras :

Pemegang kelem dan mata pahat mempunyai macam – macam bentuk, sehingga
memungkinkan pemecahan hampir semua persoalan kerja permesinan. Mata pahat
memiliki antara 2 sampai 8 sisi potong utama.Apabila sudah tidak dapat digunakan
maka mata pahat dibuang.
Keuntunganya :

a. Penghematan waktu kerja dengan penggantian perkakas yang cepat


b. Tidak perlu pekerjaan pengasaan yang mahal

c) Peralatan penjepitan pahat bubut

Pada dasarnya dibagi 2 jenis :


a. Pemegang pahat ganda :
Dapat menampung sekaligus 4 pahat bubut. Kedudukan kerja pahat-pahat
ini dapat tiap kali diputar 90 dengan cara memutar pemegang pahatnya.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 29 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. Pemegang pahat cepat :


Dapat menjepit sekian banyak pahat sama dengan jumlah pemegang
pahatnya, penggantian perkakas dilakukan dengan pemegang pahatnya.

1) Menjepit pahat bubut

Pahat bubut mendapatkan tekanan potong yang sangat tinggi pada


waktu pengambilan tatal, berarti pahat bubut mendapat beban
tekuk.
Berdasarkan hal ini, pahat bubut harus dijepit kuat – kuat dan
sependek mungkin.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 30 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Bila lengan tuas terlalu panjang, maka pahat akan melengkung dan
berayun seperti pegas.
Permukaan benda-kerja menjadi tidak cermat dan bergelombang.

2) Menyetel ketinggian (tengah)


Pahat bubut harus disetel pada mesin bubut setinggi titik tengah
(senter) benda-kerja. Pada pemegang pahat cepat ketinggiannya
disetel dnegan sekerup penyetelan; pada pemegang ganda dengan
cara penyisipan pelat yang rata.

Kesalaha penyepitan :
Hal ini terjadi bila terlalu banyak pelat digunakan yang bagian depannya tidak
dipotong rata, atau biala digunakan pelat yang melengkung.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 31 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

4. Bahan untuk pahat bubut


a. Baja perkakas tanpa paduan :
Mempunyai kadar zat arang 0,6 – 15%. Tingkat kekerasannya hanya dicapai
dengan besarnya kadar-C.baja perkakas ini sekarang hampir tidak digunakan
lagi. Karena daya potongnya yang rendah (maksimal temperatur potong kira-
kira 200 .
b. Baja perkakas paduan rendah :
Mengandung unsur-unsur paduan seperti Cr, W,Ni, Mo, V sampai 5% dengan
temperatur potong kira-kira 400
c. Baja perkakas paduan tinggi :
Tergantung dari komosisinya disebut baja kecepatan (Speed Stel) atau baja
kecepatan tinggi (High Speed Steel). Mengandung unsur paduan seperti Ni,
Mo, V lebih dari 5% dengan temperatur potong kira-kira 600
d. Logam keras :
Terdiri atas karbit-karbit dari Wolfram (W), Titanium (Ti),Tantalum (Ta) dan
bahan perekat Kobalt (Co) antara 5 sampai 15%. Dibuat dengan cara
menyinter (sintern) dan di bentuk menjadi pelat-pelat kecil, depateri pada
poros dengan kekuatan tarik minimum 700 N/mm² atau di kelem pada
pemegang yang dibuat untuk itu. Logam keras bersifat rapuh dan tidak tahan
benturan. Nilai kecepatan potongannya dibanding dengan baja SS adalah 5 kali
lebih besar; temperatur potong kira-kira 900

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 32 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. KECEPATAN POTONG PADA PEMBUBUTAN

Agar dapat bekerja secara ekonomis , perlu ditentukan kecepatan potong yang
menguntungkan.
Pemilihan kecepatan ptotong selain tergantung dari mesinnya juga tergantung
dari :
1) Bahan yang di kerjamesinkan (lunak, keras)
2) Bahan perkakas (baja perkakas, logam keras)
3) Urutan kerja (kasar, halus)
4) Pendinginan

Kecepatan potong adalah jarak yang ditempuh oleh titik P, pada benda-kerja
dengan garis tengah d dalam waktu 1 menit diukur dalam meter.

Besar- besaran pokok adalah :


v = kecepatan potong dengan satuan m/men
n = putaran benda-kerja dengan satuan I/men
d = diameter benda-kerja dengan satuan mm
= 3,14

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 33 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

a) Rumus untuk menghitung kecepatan potong

Dari rumus ini kita dapat menghitung baik garis tengah maupun jumlah putaran
sesuai dengan yang kita kehendaki.

b) Diagram kecepatan potong

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 34 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

c. KARTEL

Untuk membuat permukaan bagian yang di putar agar tidak licin (perkakas ,
pegangnan pemutar ragum dan semacam itu), permukaan benda-kerja dibuat
kartel (bergerigi). Menurut posisi gigi-gigi pada perkakas kartel, kartel dibagi
sebagai berikut :

1) Kartel dengan gigi-gigi yang sejajar poros

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 35 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

2) Kartel silang

3) Kartel kanan kiri

Untuk kartel kanan kiri, umumnya digunakan pemegang yang dapat diayun
dengan 2 buah roda bergigi yang sedang di gunakan dan yang mempunyai
arah gigi yang berlawanan.
Pemegang roda di jepit pada pemegang perkakas dan dengan eretan
melintang ditekankan terhadap benda-kerja yang berputar.
Rol-rol yang ikut serta berputar menekankan girigi-geriginya terhadap benda-
kerja dan memindahkan profil tersebut.Pada permukaannya.

Garis tengah benda-kerja yang harus dikartel dibuat setengah jarak gigi lebih
kecil.
(misalnya : 29 mm; t = 1 mm; dibuat dengan ukuran 28,5 mm),
Pemakanan eretan bangku harus 2/3 sampai ¾ kali jarak gigi.
(Misalnya ; t = 1 mm, s = 0,7 mm).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 36 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

7 Pembuatan Ulir pada Mesin Bubut

Cara yang paling mudah dalam pembuatan ulir dilakukan dengan perkakas pembuat
ulir (tap dan snei)

Pada mesin bubut umumnya dibuat ulir dengan pahat ulir yang mempunyai profil ulir
(ulir runcing, rata, trapesium, gigi gregaji atau bulat).
Cara pengasahan pahat ulir adalah menurut suatu mal asah.

Sebelum pembuatan ulir, mal asah ditempelkan pada benda-kerja dan kemudian
pahat bubut ulir disetel, agar mendapatkan posisi sisi ulir terhadap benda-kerja yang
benar.
Sesudah mengatur mesin pada kisar ulir yang diperlukan maka dilakukan uji coba
dengan kedalaman pahat sedikit saja, untuk mengetahui apakah kisarnya cocok.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 37 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Untuk dapat mengatasi kedalaman ulir yang dibuat, maka skala eretan melintang
dipasang pada kedudukan nol. Karena pengeluaran tatalan tidak boleh tegak lurus
terhadap sumbu, benda-kerja (sisi ulir yang tidak bersih, sisi potong cepat aus), maka
skala eretan atas juga disetel pada nol.

Penyetelan dilakukan pada setiap pemotongan dalam 2 arah – radial dan aksial
terhadap sumbu benda-kerja. Hal ini berarti , radial dengan eretan melintang, dimana
eretan atas pada saat yang sama di geser ke kiri.
Sisi potong sebelah kiri melakukan kerja potong utama, sedangkan sebelah kanan
hanya mengambil tatal halus.Sebelum mencapai kedalaman ulir yang di perlukan,
dimulai menguji ulinrnya. Ulir luar diuji dengan mur penguji ulir, ulir dalam dengan
baut penguji ulir.

Ukuran terpenting pada ulir

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 38 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Pembagaian ulir

8 Membuat Tirus

Yang di maksud dengan “tirus” adalah menda bulat yang garis tengahnya makin
kecil secara teratur.
1) Simbol – simbol pada tirus

l = Panjang tirus
D = diameter besar
d = diameter kecil
α = sudut tirus
= sudut penyetelan

1 : k = perbandingan tirus
1 : 2k = kelandaian tirus

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 39 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Sudut penyetelan sama dengan setengah sudut tirus; perbandingan tirus 1 : k berarti

bahwa bila panjang tirus 1, garis tengah tirus mengecil 1 mm.


Perbandingan tirus dihitung dari rumus :

Contoh 1 :

D = 20 mm

`d = 10 mm

I = 50 mm
I:k=?

Contoh 2:
D = 35mm
`d = 16 mm
I = 76 mm
I:k=?

Sudut penyetelan dihitung dengan menggunakan fungsi goniometri sebagai berikut

Dari rumus ini kita dapatkan suatu hasil, yang menunjukan suatu sudut yang dimilikinya.
Sudut ini dapat di baca dalam tabel tangens ( lihat buku tabel)

Contoh :
D = 78,7 mm

`d = 60 mm

I = 170 mm 0,055 = 3

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 40 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

2) Cara kerja dalam pembuatan tirus

Tirus dibuat pada mesin bubut dengan 3 cara :


a) Penyetela eretan atas
b) Dengan bantuan mistar pengarah
c) Dengan penyetelan kepala lepas

(1) Dengan mengubah eretan atas

Pengguanaan :
Untuk semua sudut tirus, tetapi hanya cocok untuk tirus pendek, perubahan setelan
eretan atas untuk mendapatkan sudut penyetelan dilakukan dengan menggunakan
skala derajat.

(2) Membubut tirus dengan menggunakan mistar pengarah

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 41 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Dengan menggunakan mistar pengarah, tirus dibuat sampai sudut


penyetelan maksimum 15
Panjang tirus dibatasi oleh panjan mistar pengarah ( kira-kira 500 mm).
mistar pengarah diubah untuk mendapatkan sudut penyetelan dan rel
pengarah disambungkan dengan bangku mesin bubut secara tetap,
kemudian mur spindel melintang dimatikan dan eretan melintang
dihubungkan dengan badan luncur mistar pengarah. Bila sekarang eretan
bangku bergerak, maka eretan melintang menerima suatu gerakan paksa
melalui mistar pengarah searah dengan selubung tirus.

(3) Membubut tirus dengan jalan mengubah kepala lepas

Penggunaan :
Untuk membubut tirus yang panjang dan ramping dianrar 2 senter; penitik
kepala lepas diubah kedudukannya sehingga melintang terhadap sumbu
benda-kerja.
Perubahan setelan kepala lepas ini maksimum 1/50 kali panjang benda-kerja
(beban berat bagi pucuk penitiknya).

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 42 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Garis selubung tirus setelah selesai dikerjakan letaknya sejajar dengan bangku
mesin.

Perhitungan penyetelan kepala lepas

Disamping itu dibedakan atas antara tirus y;ang memakai sambungan dan yang
tanpa sambungan.
a. Apabila tirusnya sepanjang benda-kerja, maka ukuran penyetelan kepala lepas
sama dengan setengah selisih garis tengahnya.

Contoh :
D = 50 mm

d = 45 mm VR =

VR = ?

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 43 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

b. Pada tirus dengan sambungan, kepala lepas disetel sedemikian rupa, seolah-olah
tirus meliputi seluruh panjang benda-kerja. Penyetelan kepala lepas menjadi lebih
besar dengan perbandingan seluruh panjang benda-kerja L dibandi panjang tirus
sebenarnya I.

Contoh :

L = 1400 mm VR =

I = 800 mm

D = 50 mm 1:k=

d = 45 mm

VR = ?
I:k=?

3) Mengatur dan menguji tirus

Garis tengah dan panjangnya dapat diukur langsung dengan jangka sorong atau
mikrometer untuk menguji tirus yang sesungguhnya digunakan selongsong uji
tirus untuk tirus luar dan untuk tirus dalam digunakan poros penguji tirus.
Pada pengujian tirus, alat penguji atau benda-kerja diberi 2 garis tipis pakai
kapur yang letaknya berbeda 180
Kedua-duanya dalam keadaan saling dimasukan dan di putar.Di tempat-tempat
dimana garis kapur terhapus, tirusnya mendapatkan beban (bergeseran); tetapi
tidak pada tempat-tempat dimana garis kapur tetap ada.

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 44 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Proses mengebor di mesin Bubut

Proses memperbesar lubang ( bubut dalam)

B. Ketrampilan Yang Diperlukan Dalam Pengoperasian Mesin Bubut.


1. Cara pengoperasian Mesin Bubut
2. Cara penggunaan teknik konvensional dan atau membubut menanjak serta
variasi dari pisau bubut termasuk macam – macam pahat bubut luar dan
dalam.
3. Cara penggunaan alat bantu pencekam benda kerja di mesin bubut.

C. Sikap Kerja Yang Diperlukan Dalam Pengoperasian Mesin Bubut.


Harus bersikap secara:
1 Kerja dilakukan sesuai SOP.
2 Cermat dan teliti.
3 Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 45 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

BAB VI
PERIKSA KOMPONEN UNTUK DENGAN SPESIFIKASI

A. Pengetahuan Yang Diperlukan Periksa Komponen

Jenis Mesin bubut.


1. Mesin Bubut Horisontal

2. Mesin Bubut Vertikal

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 46 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Komponen Mesin Bubut

"r" Jarak antara sumbu dengan meja


"e" Jarak antara senter
"d" Ukuran diameter maksimum
"b" Ukuran panjang meja

Meja (Bed)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 47 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

Kepala tetap

Kepala lepas (tail stock)

Pembawa (carriage)

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 48 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

B. Ketrampilan Yang Diperlukan Periksa Komponen


1. Cara periksa hasil kerja
2. Menentukan kapasitas mesin yang digunakan

C. Sikap Yang Diperlukan Periksa Komponen


1. Kerja dilakukan sesuai SOP.
2. Cermat dan teliti.
3. Bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan lingkungan kerja

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 49 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

DAFTAR PUSTAKA

A. Dasar Perundang-undangan
1. Kepmen Nomor : KEP.240/MEN/X/2004 tentang Penetapan Standar
Kompetensi Kerja Nasional Indonesia Sektor Logam Mesin

B. Buku Referensi
1. Pedoman Belajar Unit 15.4A,V4, IAPSD, Version September 2001
2. Lembaran proses, gambar, lembaran pemeriksaan ditempat kerja.
3. Prosedur kerja standard an rencana mutu di tempat kerja.
4. Membubut 1 VA. TECH VOEST MCE

C. Majalah atau Buletin


1. -

D. Referensi lainnya
1. Pengukuran, PPPGT

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 50 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

A. DAFTAR PERALATAN/MESIN DAN BAHAN

Daftar Peralatan/Mesin

NO. NAMA BARANG SPESIFIKASI KETERANGAN

A. ALAT

1 Mesin Bubut dan Asesoris

2 Jangka Sorong

3 Mikro Meter

4 Dial Indicator

5 Mall Ulir

6 Selongsong Penguji Tirus

B. BAHAN

1 Senter bor 12 buah ( untuk 16 siswa)

2 Hss 12x12x200 16 Buah

3 Kartel kiri kanan dan handle 1 Set

4 Mata Bor 1 Box

5 Hss 10x10x200 16 buah

6 Batu gerinda sesuai kondisi lapangan 3 buah (disesuaikan mesin


yang ada)

7 Besi bulat diameter 50 dan panjang 165 17 buah

8 Besi bulat diameter 40 dan panjang 135 17 buah

9 Mata bor Ǿ 20 selongsong tirus 1 buah

10 Batu asah gerinda (dresser) 2 buah

11 Boardmarker 2 buah

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 51 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019
Modul Pelatihan Berbasis Kompetensi
Sektor Logam Mesin Sub Sektor Teknologi Mekanik SMK YABHINKA & PT. BARATA CILEGON

TIM PENYUSUN

No. Nama Institusi Keterangan

Instruktur Teknik
1. Agus Setiawan, ST BBPLK Serang
Manufaktur

Judul Modul: Melakukan Pekerjaan dengan Mesin Bubut Halaman: 52 dari 52


Buku Informasi Versi: 2019

Anda mungkin juga menyukai