Laporan Keuangan Konsolidasian Interim ZONE - PT Mega Perintis TBK 31mar2019
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim ZONE - PT Mega Perintis TBK 31mar2019
Laporan Keuangan Konsolidasian Interim ZONE - PT Mega Perintis TBK 31mar2019
DAFTAR ISI
Halaman
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain Konsolidasian ……………………………… 4-5
***************************
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
ASET LANCAR
Kas dan bank 2e, 4 8.434.791.226 31.435.167.969
Deposito berjangka 2e, 5, 13 3.071.782.286 2.920.602.795
Piutang usaha
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai
piutang usaha sebesar
Rp 76.058.006 2f, 6, 13 31.680.667.377 33.871.308.085
Piutang lain-lain
Pihak berelasi 2l, 7 1.000.000 5.000.000
Pihak ketiga 7 136.816.363 399.314.744
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai persediaan sebesar
Rp 4.551.103.521 2g, 8 222.536.076.668 191.867.326.879
Uang muka 9 11.837.522.959 3.574.859.003
Pajak dibayar di muka 2o 3.862.236.197 2.152.105.740
Biaya dibayar di muka yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun 2h, 10 33.699.493.028 32.291.948.883
Jumlah Aset Lancar 315.260.386.104 298.517.634.098
1
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
LIABILITAS
2
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
EKUITAS
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham - nilai nominal
Rp 100 per saham
Modal dasar - 2.400.000.000 saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh -
797.000.000 saham 18 79.700.000.000 79.700.000.000
Tambahan modal disetor-bersih 2c, 2w, 19 42.856.112.256 42.856.112.256
Selisih transaksi perubahan ekuitas
Entitas Anak 1d, 2b 43.393.080 43.393.080
Laba (Rugi) komprehensif lain 2p 191.475.331 (178.194.764)
Saldo laba - belum ditentukan pengunaannya 94.061.284.792 89.415.607.323
Sub-jumlah 216.852.265.459 211.836.917.895
3
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
4
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
5
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Saldo 1 Januari 2018 240.000.000 - 43.393.080 - (343.480.291 ) 131.388.199.914 131.328.112.703 8.351.849.688 139.679.962.391
Saldo 31 Maret 2018 240.000.000 - 43.393.080 - (238.168.018 ) 131.499.308.135 131.544.533.197 8.425.870.428 139.970.403.625
Saldo 1 Januari 2019 79.700.000.000 42.856.112.256 43.393.080 - (178.194.764 ) 89.415.607.323 211.836.917.895 429.355.710 212.266.273.605
Saldo 31 Maret 2019 79.700.000.000 42.856.112.256 43.393.080 - 191.475.331 94.061.284.792 216.852.265.459 535.372.418 217.387.637.877
6
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
7
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Mega Perintis Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Indonesia pada tanggal 21 Oktober 2005,
berdasarkan akta Notaris Ruli Iskandar, S.H., No. 3. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-03671 HT.01.01.TH.2006
tanggal 10 Februari 2006. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan,
terakhir dengan akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 53 tanggal 27 Desember 2018, sehubungan
Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Kepastian Jumlah Saham dan Perubahan Anggaran Dasar
Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Perusahaan. Akta tersebut telah diterima dan dicatat di
dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0006793 tanggal 7 Januari 2019 (lihat Catatan
21).
Sesuai Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, maksud dan tujuan Perusahaan dalam bidang
perdagangan umum dan eceran. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
Menjalankan usaha dalam perdagangan, antara lain perdagangan yang berhubungan dengan
pakaian jadi (garment), sepatu, tas, perlengkapan olahraga baik perdagangan secara besar
maupun eceran.
Dan bertindak sebagai agen, supplier, waralaba dan distributor dari badan-badan dan perusahan-
perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri.
Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas serta untuk menunjang kegiatan usaha utama
Perusahaan tersebut di atas, Perusahaan dapat melaksanakan kegiatan usaha penunjang, antara lain
sebagai berikut:
Menjalankan kegiatan impor dan ekspor, pulau atau daerah serta lokal.
Berusaha dalam bidang pemberian jasa untuk pelayanan berbagai usaha yang berkaitan dengan
usaha utama Perusahaan, terutama di bidang perdangangan besar maupun eceran (kecuali jasa
perjalanan serta konsultasi dalam bidang hukum dan perpajakan)
Menjalankan usaha dalam bidang industri pabrik dari segala bahan yang dapat diproduksi di di
dalam negeri termasuk produk pakaian jadi, alas kaki dan kerajinan tangan.
Menjalankan usaha dalam bidang pengangkutan dengan menggunakan kendaraan-kendaraan
bermotor, baik untuk angkutan orang (penumpang) maupun angkutan barang.
Perusahaan berdomisili di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan.
Perusahaan memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 2005. Pemegang saham mayoritas
Perusahaan adalah Verosito Gunawan.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Pada tanggal 5 Desember 2018, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Dewan Komisioner
Otoritas Jasa keuangan (OJK) dengan Surat No. S-176/D.04/2018 untuk melakukan penawaran umum
saham kepada masyarakat sebanyak 197.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham
dengan harga penawaran Rp 298 per saham.
Pada tanggal 12 Desember 2018, seluruh saham Perusahaan telah tercatat pada Bursa Efek
Indonesia.
Susunan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018
adalah sebagai berikut:
8
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM (lanjutan)
c. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (lanjutan)
Komisaris
Komisaris Utama : Vanda Gunawan
Komisaris : Ganesh Subash
Komisaris Independen : Ida Bagus Oka Nila
Direksi
Direktur Utama : Franxiscus Afat Adinata Nursalim
Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah
sebagai berikut:
Pemilikan langsung
PT Mega Putra
Garment (MPG) Produsen pakaian
Jadi 2014 Jakarta 99,99% 99,99% 139.981 158.653
PT Mitrelindo Global (MG) Perdagangan 2014 Jakarta 99,99% 99,99% 32.579 37.576
PT Mitra Perintis
Merdeka (MPM) Perdagangan 2015 Jakarta 65,00% 65,00% 33.634 15.771
PT Maxindo Global
Internusa (MGI) Produsen pakaian 2019 Jakarta 53,00% - - -
9
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM (lanjutan)
MPG
MPG didirikan di Indonesia pada tanggal 26 Februari 2014, berdasarkan akta Sendhy Yudhawan, S.H.,
M.Kn., No. 02. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-10.04332.PENDIRIAN-PT.2014 tanggal 3 Maret
2014.
Sesuai Anggaran Dasar MPG, ruang lingkup kegiatan MPG terutama adalah bergerak dalam bidang
produsen pakaian jadi. MPG berdomisili di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi,
Jakarta Selatan. MPG memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 2014.
MG
MG didirikan di Indonesia pada tanggal 30 Juli 2013, berdasarkan akta Notaris Heri Martono, S.H., No.
06. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-46918.AH.01.01.Tahun 2013 tanggal
5 September 2013.
Sesuai Anggaran Dasar MG, ruang lingkup kegiatan MG terutama adalah bergerak dalam bidang
perdagangan. MG berdomisili di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta
Selatan. MG memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 2014.
Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali
Berdasarkan Akta Pengoperan Hak-hak atas Saham tanggal 29 Juni 2018, Perusahaan membeli
saham MG (entitas di bawah pengendalian yang sama) milik Verosito Gunawan, Vanda Gunawan,
Dhiraj So Subash, Cuntoro Kinardi, Franxiscus Afat Adinata Nursalim, Budi Kurniawan
dan Hartanto Rahardja (pihak-pihak berelasi), masing-masing sejumlah 43.370 saham, 15.300 saham,
12.825 saham, 7.110 saham, 5.400 saham, 3.420 saham dan 2.565 saham, atau secara keseluruhan
mewakili 59,99% kepemilikan pada MG dengan harga beli sebesar
Rp 8.999.000.000, sehingga kepemilikan Perusahaan pada MG mengalami peningkatan dari
40% menjadi 99,99%.
Akuisisi MG oleh Perusahaan tersebut memenuhi kategori kombinasi bisnis antara entitas
sepengendali sebagaimana diuraikan di dalam PSAK 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis
Entitas Sepengendali”, sehingga akuisisi tersebut diakui menggunakan metode penyatuan
kepentingan. Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas nilai
tercatat aset neto seluruhnya diakui sebagai “Selisih Nilai Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” dan
disajikan sebagai bagian "Tambahan Modal Disetor" di bagian ekuitas pada laporan posisi keuangan
konsolidasian.
MPM
MPM didirikan di Indonesia pada tanggal 15 September 2014, berdasarkan akta Notaris Sendy
Yudhawan, S.H., M.Kn., No. 01. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-25238.40.10.2014 tanggal 17
September 2014. Anggaran Dasar MPM telah mengalami beberapa kali, perubahan terakhir dengan
Akta No. 112 tanggal 23 Desember 2016 yang dibuat dihadapan Hannywati Gunawan, S.H., Notaris di
Jakarta mengenai penurunan modal ditempatkan dan disetor penuh MPM semula Rp 2.000.000.000
menjadi Rp 1.000.000.000 yang dilakukan secara proporsional oleh masing-masing pemegang saham
MPM.
Sesuai Anggaran Dasar MPM, ruang lingkup kegiatan MPM terutama adalah bergerak dalam bidang
perdagangan. MPM berdomisili di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta
Selatan.
MPM memulai kegiatan operasi komersialnya sejak tahun 2015.
10
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
1. UMUM (lanjutan)
MGI
MGI didirikan di Indonesia pada tanggal 23 Januari 2019 berdasarkan akta Notaris Rudy Siswanto,
S.H. No. 34. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-0004845.AH.01.01.TAHUN 2019 tanggal 29
Januari 2019.
Sesuai Anggaran Dasar MGI, ruang lingkup kegiatan MGI terutama adalah bergerak dalam bidang
produsen pakaian jadi. MGI berdomisili di Jl. Karet Pedurenan No. 240, Karet Kuningan, Setiabudi,
Jakarta Selatan. MGI belum memulai kegiatan operasi komersialnya.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia (SAK) yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) Ikatan Akuntan Indonesia serta peraturan regulator Pasar
Modal.
Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah
selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan posisi keuangan
konsolidasian tanggal 31 Desember 2018 serta laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain,
laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas konsolidasian untuk periode tiga bulan yang berakhir
pada tanggal 31 Maret 2018.
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK) 1 (Revisi 2015), "Penyajian Laporan Keuangan".
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasian, dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas-aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah, yang
merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan Entitas Anak.
b. Prinsip-prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada
tanggal 31 Desember setiap tahun. Kendali diperoleh bila Perusahaan dan Entitas Anak terekspos atau
memiliki hak atas timbal balik hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi imbal balik tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Dengan
demikian, investor mengendalikan investee jika dan hanya jika investor memiliki seluruh hal berikut ini:
- Kekuasaan atas investee, yaitu hak yang ada saat ini yang memberi investor kemampuan kini
untuk mengarahkan aktivitas relevan dari investee,
11
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
- Eksposur atau hak atas timbal balik hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee, dan
- Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal
hasil.
Bila Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki hak suara atau hak serupa secara mayoritas atas
suatu investee, Perusahaan dan Entitas Anak mempertimbangkan semua fakta dan keadaaan yang
relevan dalam mengevaluasi apakah mereka memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:
Perusahaan dan Entitas Anak menilai kembali apakah mereka mengendalikan investee bila fakta dan
keadaan mengindikasikan adanya perubahan terhadap satu atau lebih dari ketiga elemen dari
pengendalian. Konsolidasi atas entitas-entitas anak dimulai sejak Perusahaan dan Entitas Anak
memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berhenti pada saat Perusahaan dan Entitas Anak
kehilangan pengendalian atas Perusahaan dan Entitas Anak. Aset, liabilitas, penghasilan dan beban
dari entitas anak yang diakuisisi pada tahun tertentu disertakan dalam laporan keuangan konsolidasian
sejak tanggal Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh kendali sampai tanggal Perusahaan dan
Entitas Anak tidak lagi mengendalikan entitas anak tersebut.
Seluruh laba rugi dan setiap komponen penghasilan komprehensif lain diatribusikan pada pemilik
entitas induk dan pada kepentingan non-pengendali (“KNP”), walaupun hal ini akan menyebabkan
saldo KNP yang defisit. Bila dipandang perlu, penyesuaian dilakukan terhadap laporan keuangan
entitas anak untuk diselaraskan dengan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak.
Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau
rugi hasil transaksi dari intra Perusahaan dan Entitas Anak yang belum direalisasi dan dividen
dieliminasi pada saat konsolidasi.
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan
hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Bila kehilangan pengendalian atas suatu
entitas anak, maka Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap
goodwill) dan liabilitas dan komponen lain dari ekuitas tersebut terkait, sementara rugi atau laba yang
dihasilkan diakui pada laba rugi. Bagian dari investasi yang tersisa diakui pada nilai wajar.
Transaksi perubahan nilai investasi pada Entitas Anak yang timbul dari penerbitan saham baru oleh
Entitas Anak kepada Perusahaan dicatat pada akun “Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas
Anak” sebagai bagian dari “Ekuitas” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 22 (Penyesuaian 2015), “Kombinasi Bisnis”.
Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi
diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan
jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi
mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan
KNP atas aset bersih yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul
dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.
12
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Perusahaan mengklasifikasikan dan menentukan aset
keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan
kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi mengukur kembali
kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal
akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam laba atau rugi.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi
yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset bersih
entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah
sebelumnya manajemen meninjau kembali identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan
liabilitias yang diambil alih.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak
tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan yang
diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas
lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan,
maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah
tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang
dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang
ditahan.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 38 (Revisi 2012), “Kombinasi Bisnis Entitas
Sepengendali”. Kombinasi bisnis entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode
penyatuan kepentingan, dimana selisih antara jumlah imbalan yang dialihkan dengan jumlah tercatat
aset neto entitas yang diakuisisi diakui sebagai bagian dari akun “Tambahan Modal Disetor” pada
laporan posisi keuangan konsolidasian. Dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan tersebut,
unsur-unsur laporan keuangan dari entitas yang bergabung disajikan seolah-olah penggabungan
tersebut telah terjadi sejak awal periode entitas yang bergabung berada dalam sepengendalian.
d. Instrumen Keuangan
1. Aset Keuangan
Aset keuangan diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi aset
keuangan tersebut pada pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan diperlukan, mengevaluasi
kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap tanggal pelaporan.
13
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah, dalam hal investasi yang
tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung.
Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu
yang ditetapkan oleh peraturan atau kebiasaan yang berlaku di pasar (perdagangan yang lazim)
diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Perusahaan dan Entitas Anak berkomitmen untuk
membeli atau menjual aset tersebut.
Aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak meliputi kas dan bank, deposito berjangka, piutang
usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar lainnya (uang jaminan).
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai
berikut:
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan
untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Perusahaan dan Entitas Anak tidak
memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya
atau mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Kas dan bank, deposito berjangka, piutang usaha, piutang lain-lain, dan aset tidak lancar
lainnya (uang jaminan) Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
Aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh
temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo jika
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki maksud dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan
tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran awal, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga
efektif.
14
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Metode ini menggunakan suku bunga efektif untuk mendiskontokan estimasi penerimaan kas
di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih dari aset
keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau
mengalami penurunan nilai, maupun melalui proses amortisasi.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, Perusahaan dan Entitas Anak tidak
memiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo.
Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya.
Setelah pengukuran awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diukur dengan nilai wajar
dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealiasi diakui dalam ekuitas sampai investasi
tersebut dihentikan pengakuannya. Pada saat itu, keuntungan atau kerugian kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam ekuitas harus direklas ke laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian sebagai penyesuaian reklasifikasi.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual pada tanggal
31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dapat dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau
derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana
yang sesuai. Perusahaan dan Entitas Anak menentukan klasifikasi liabilitas keuangan mereka
pada saat pengakuan awal.
Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan dalam hal pinjaman dan utang,
termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak termasuk utang bank, utang usaha, biaya masih
harus dibayar, utang lain-lain, utang pihak berelasi dan utang pembelian aset tetap.
15
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas
keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan
awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018.
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada
nilai wajar melalui laba rugi, dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh liabilitas keuangan
yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku
bunga efektif.
Utang bank, utang usaha, biaya masih harus dibayar, utang lain-lain, utang pihak berelasi dan
utang pembelian aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak termasuk dalam kategori ini.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya dilaporkan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat maksud untuk
meyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara
bersamaan.
16
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang
terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis
pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai
wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup
penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan
berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama;
analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
Perusahaan dan Entitas Anak menyesuaikan harga di pasar yang lebih dapat diobservasi untuk
mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan
di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan
nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan dan Entitas Anak terkait dengan
instrumen harus diperhitungkan.
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi apakah terdapat bukti
yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan
hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau
lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”),
dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset
keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara andal.
Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam
mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau
pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan
adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya
tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang
diamortisasi, Perusahaan dan Entitas Anak pertama kali secara individual menentukan bahwa
terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara
individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.
17
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Jika Perusahaan dan Entitas Anak menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai
penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan
tersebut signifikan atau tidak, maka Perusahaan dan Entitas Anak memasukkan aset tersebut
ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan
menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk
dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian
tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset masa datang (tidak termasuk
ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi).
Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan dan jumlah
kerugian tersebut diakui secara langsung dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian. Pendapatan bunga terus diakui atas nilai tercatat yang telah
dikurangi tersebut berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal aset keuangan tersebut.
Pinjaman yang diberikan beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat
kemungkinan yang realistis atas pemulihan di masa mendatang dan seluruh agunan, jika ada,
sudah direalisasi atau ditransfer kepada Perusahaan dan Entitas Anak.
Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan
bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut
diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi
dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat
dipulihkan, maka jumlah pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas
yang tidak memiliki kuotasi yang tidak dicatat pada nilai wajar karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal, maka jumlah kerugian penurunan nilai diukur berdasarkan selisih antara
nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa mendatang yang
didiskontokan pada tingkat pengembalian yang berlaku dipasar untuk aset keuangan serupa.
Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapat dipulihkan pada periode berikutnya.
18
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Aset keuangan
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok
aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas
yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Perusahaan dan Entitas Anak
telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset
keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa
penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian pass-through; dan baik
(a) Perusahaan dan Entitas Anak telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat
dari aset, atau (b) Perusahaan dan Entitas Anak secara substansial tidak mentransfer atau tidak
memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset
tersebut.
Liabilitas keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau
dibatalkan atau kadaluwarsa.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara
substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut
diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan suatu liabilitas baru,
dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu tiga bulan atau
kurang sejak saat penempatan, dan tidak dijaminkan serta tidak dibatasi penggunaannya. Deposito
berjangka yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman disajikan secara terpisah pada laporan
posisi keuangan konsolidasian.
f. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan dalam jumlah bersih setelah dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai
piutang usaha. Kebijakan akuntansi untuk penyisihan atas penurunan nilai dijabarkan dalam Catatan
2d.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan pada nilai terendah antara biaya perolehan dan nilai realisasi bersih. Biaya
perolehan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata bergerak. Penyisihan penurunan nilai
persediaan dibentuk berdasarkan hasil penelahaan terhadap keadaan persediaan pada akhir tahun,
untuk menyesuaikan nilai tercatat persediaan menjadi nilai realisasi bersih.
19
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Biaya dibayar di muka dibebankan sesuai masa manfaat masing-masing biaya yang bersangkutan.
i. Aset Tetap
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 16 (Penyesuaian 2015), “Aset Tetap”.
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-
biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang
diinginkan agar aset siap digunakan.
Setelah pengakuan awal, aset tetap dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan
dan kerugian penurunan nilai.
Pada setiap akhir periode pelaporan, taksiran masa manfaat dan metode penyusutan aset tetap
ditelaah oleh manajemen dan jika perlu disesuaikan secara prospektif.
Penyusutan aset tetap dimulai pada saat aset tersebut siap untuk digunakan sesuai dengan maksud
penggunaannya dan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
Tahun
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat
bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh
tempo.
Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan
(“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya
perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas
perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui pada
laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antar
umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.
Beban perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif
lain konsolidasian pada saat terjadinya; pengeluaran dalam jumlah signifikan dan yang memperpanjang
masa manfaat aset atau yang memberikan tambahan manfaat ekonomis dikapitalisasi. Aset tetap yang
sudah tidak dipergunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok aset tetap yang
bersangkutan dan laba atau rugi yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian pada tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian disajikan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset
tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan direklasifikasi ke akun aset
tetap yang bersangkutan apabila telah selesai dan siap untuk digunakan.
20
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset”.
Pada setiap akhir periode pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi
suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan
diestimasi untuk aset individual. Jika tidak mungkin untuk mengestimasi jumlah terpulihkan aset
individual, maka Perusahaan dan Entitas Anak menentukan nilai terpulihkan dari Unit Penghasil Kas
(UPK) yang mana aset tercakup (aset dari UPK).
Jumlah terpulihkan dari suatu aset (baik aset individual maupun UPK) adalah jumlah yang lebih tinggi
antara nilai wajarnya dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya. Jika nilai tercatat aset lebih
besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan nilai
tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laba
rugi sebagai “Rugi Penurunan Nilai”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan
menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai
waktu uang dan risiko spesifik atas aset.
Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga transaksi pasar terakhir,
jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model
penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh
penilaian berganda atau indikator nilai wajar lain yang tersedia. Kerugian penurunan nilai, jika ada,
diakui pada laba rugi sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang
diturunkan nilainya.
Penilaian dilakukan pada setiap akhir periode pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa rugi
penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset mungkin tidak ada lagi
atau mungkin telah menurun. Jika indikasi tersebut ada, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan
aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk suatu aset
dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah
terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya
maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi yang telah diakui untuk
aset tersebut pada periode sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi.
Setelah pembalikan tersebut diakui sebagai laba rugi, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode
mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurang nilai sisanya, dengan
dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
k. Sewa
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 30 (Penyesuaian 2014), “Sewa”.
Perusahaan dan Entitas Anak mengklasifikasikan sewa berdasarkan sejauh mana risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan aset sewaan berada pada lessor atau lessee, dan pada substansi
transaksi daripada bentuk kontraknya, pada tanggal pengakuan awal.
21
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
k. Sewa (lanjutan)
Sewa Pembiayaan
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Sewa Operasi
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan suatu aset.
Sebagai lessee
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum,
jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian
yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas. Beban keuangan
harus dialokasikan ke setiap periode selama masa sewa sedemikian rupa sehingga menghasilkan
suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas.
Jumlah yang dapat disusutkan dari aset sewaan dialokasikan ke setiap periode akuntansi selama
perkiraan masa penggunaan dengan dasar yang sistematis dan konsisten dengan kebijakan
penyusutan aset yang dimiliki. Jika tidak terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan
mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, maka aset sewaan disusutkan selama periode
yang lebih pendek antara masa sewa dan umur manfaat aset sewaan.
Sebagai lessor
Pendapatan sewa dari sewa operasi diakui sebagai pendapatan dengan metode garis lurus (straight-
line method) selama masa sewa. Biaya langsung awal yang terjadi dalam proses negosiasi dan
pengaturan sewa operasi ditambahkan ke jumlah tercatat dari aset sewaan dan diakui dengan dasar
garis lurus (straight-line method) selama masa sewa.
Perusahaan dan Entitas Anak memiliki transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana yang
didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Penyesuaian 2015), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi, telah diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 23 (Penyesuaian 2014), “Pendapatan”.
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Perusahaan dan
Entitas Anak dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima.
Pendapatan dari penjualan pada umumnya diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
22
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 10, “Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing”.
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi
dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata
uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs rata-rata Bank Indonesia yang berlaku pada
tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi tahun
berjalan.
Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, kurs rata-rata dari mata uang asing utama yang
digunakan adalah sebagai berikut:
o. Perpajakan
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan”.
Pajak Kini
Aset atau liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat
direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang
digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah
berlaku pada tanggal pelaporan di negara tempat Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi dan
menghasilkan pendapatan kena pajak.
Bunga dan denda disajikan sebagai bagian dari penghasilan atau beban operasi lain karena tidak
dianggap sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.
Pajak Tangguhan
Pajak tangguhan diakui menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar
pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan nilai tercatatnya dalam laporan keuangan pada akhir
periode pelaporan.
Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk setiap perbedaan temporer kena pajak, kecuali:
i. liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas
dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak
mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak atau rugi kena pajak;
ii. dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya
dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam
waktu dekat.
23
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
o. Perpajakan (lanjutan)
Aset pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal
belum dikompensasi, sejauh terdapat kemungkinan besar bahwa laba kena pajak akan tersedia untuk
dimanfaatkan dengan perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal belum
dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali:
i. jika aset pajak tangguhan timbul dari pengakuan awal aset atau liabilitas dalam transaksi yang
bukan transaksi kombinasi bisnis dan tidak mempengaruhi laba akuntansi maupun laba kena pajak
atau rugi kena pajak/rugi pajak; atau
ii. dari perbedaan temporer yang dapat dikurangkan atas investasi pada entitas anak, aset pajak
tangguhan hanya diakui bila besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik
dalam waktu dekat dan laba kena pajak dapat dikompensasi dengan beda temporer tersebut.
Nilai tercatat dari aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan diturunkan
ketika tidak lagi terdapat kemungkinan bahwa akan terdapat laba kena pajak yang memungkinkan
semua atau sebagian dari aset pajak tangguhan tersebut untuk direalisasi. Penelaahan dilakukan pada
setiap akhir periode pelaporan atas aset pajak tangguhan yang tidak diakui sebelumnya dan aset pajak
tangguhan tersebut diakui sepanjang kemungkinan besar laba kena pajak mendatang akan tersedia
sehingga aset pajak tangguhan tersebut dipulihkan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan
berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan
peraturan pajak yang berlaku atau yang secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus ketika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara
hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini dan pajak tangguhan
tersebut terkait dengan entitas kena pajak yang sama dan otoritas perpajakan yang sama.
Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”)
kecuali:
• PPN yang muncul dari pembelian aset atau jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak,
yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari
item beban-beban yang diterapkan; dan
• Piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.
Jumlah PPN Neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian
dari piutang atau utang pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
24
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016), “Imbalan Kerja”.
Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas imbalan kerja jangka pendek ketika jasa diberikan
oleh karyawan dan imbalan atas jasa tersebut akan dibayarkan dalam waktu dua belas bulan setelah
jasa tersebut diberikan.
Imbalan pascakerja
Perusahaan dan Entitas Anak menghitung dan mencatat imbalan pascakerja untuk karyawan sesuai
dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 Tahun 2003 tanggal 25 Maret 2003 dan PSAK No.
24, “Imbalan Kerja”. Penyisihan atas imbalan pascakerja dihitung dengan menggunakan metode
penilaian aktuarial projected-unit-credit.
Pengukuran kembali, terdiri atas keuntungan dan kerugian akturial, segera diakui pada laporan posisi
keuangan dengan pengaruh langsung didebit atau dikreditkan kepada saldo laba melalui penghasilan
komprehensif lain pada periode terjadinya. Pengukuran kembali tidak direklasifikasi ke laba rugi
periode berikutnya.
Biaya jasa lalu harus diakui sebagai beban pada saat yang lebih awal antara:
i) ketika program amandemen atau kurtailmen terjadi; atau
ii) ketika Perusahaan dan Entitas Anak mengakui biaya restrukturisasi atau imbalan terminasi
terkait.
Bunga neto dihitung dengan menerapkan tingkat diskonto yang digunakan terhadap liabilitas imbalan
kerja. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui perubahan berikut pada akun “Beban Umum dan
Administrasi” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian:
i) biaya jasa terdiri atas biaya jasa kini, biaya jasa lalu, keuntungan atau kerugian atas
penyelesaian (curtailment) tidak rutin dan
ii) beban atau penghasilan bunga neto.
Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan PSAK No. 56, “Laba Per Saham”.
Laba per saham dihitung dengan membagi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik
Entitas Induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang
bersangkutan dan setelah memperhitungkan efek retroaktif perubahan nilai nominal saham
Perusahaan dari Rp 10.000 per saham menjadi Rp 100 per saham.
Jumlah rata-rata tertimbang saham untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Maret 2019 dan
2018, masing-masing sejumlah saham 797.000.000 dan 2.400.000 saham.
25
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
r. Informasi Segmen
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan dan Entitas Anak yang terlibat dalam menyediakan
produk (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dalam lingkungan ekonomi tertentu
(segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan
secara langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dialokasikan dengan dasar yang memadai
untuk segmen tersebut.
s. Provisi
Provisi diakui jika Perusahaan dan Entitas Anak memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas
tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi
yang andal mengenai jumlah liabilitas tersebut dibuat.
Jumlah yang diakui sebagai provisi merupakan estimasi terbaik pengeluaran yang diperlukan untuk
menyelesaikan kewajiban kini pada akhir periode pelaporan, dengan mempertimbangkan berbagai
risiko dan ketidakpastian yang selalu mempengaruhi berbagai peristiwa dan keadaan. Apabila suatu
provisi diukur menggunakan arus kas yang diperkirakan untuk menyelesaikan kewajiban kini, maka
nilai tercatatnya adalah nilai kini dari arus kas.
Jika sebagian atau seluruh pengeluaran untuk menyelesaikan provisi diganti oleh pihak ketiga, maka
penggantian itu diakui hanya pada saat timbul keyakinan bahwa penggantian pasti akan diterima jika
Perusahaan dan Entitas Anak menyelesaikan kewajiban. Penggantian tersebut diakui sebagai aset
yang terpisah. Jumlah yang diakui sebagai pengantian tidak boleh melebihi provisi.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi
untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan.
Perusahaan dan Entitas Anak mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan, dan aset dan
liabilitas yang diakuisisi pada kombinasi bisnis. Perusahaan dan Entitas Anak juga mengukur jumlah
terpulihkan dari unit penghasil kas (“UPK”) tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan
(fair value less cost of disposal atau “FVLCD”), dan piutang yang tidak dikenakan bunga pada nilai
wajar.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima dari menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar
untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal
pengukuran.
26
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas
terjadi:
ii) Jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas
tersebut.
Pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut harus dapat diakses oleh Perusahaan
dan Entitas Anak.
Nilai wajar dari aset atau liabilitas diukur dengan menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku
pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar
bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.
Pengukuran nilai wajar dari suatu aset non-keuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar
untuk menghasilkan manfaat ekonomis dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan
terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut
pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.
Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data
yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang
dapat diamati (observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati
(unobservable).
Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan
dikategorikan dalam hirarki nilai wajar berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan sebagai berikut:
i) Level 1 - Harga kuotasian (tanpa penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik
yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.
ii) Level 2 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik secara langsung
atau tidak langsung.
iii) Level 3 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang
signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable) baik secara
langsung atau tidak langsung.
Untuk aset dan liabilitas yang diakui pada laporan keuangan secara berulang, Perusahaan dan Entitas
Anak menentukan apakah terdapat perpindahan antara level dalam hirarki dengan melakukan evaluasi
ulang atas penetapan kategori (berdasarkan level masukan (input) paling rendah yang signifikan
terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan) pada tiap akhir periode pelaporan.
27
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
u. Aset Takberwujud
Aset takberwujud yang diperoleh secara terpisah diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal
sebesar biaya perolehan. Setelah pengakuan awal, aset takberwujud dicatat pada biaya perolehan
dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Aset takberwujud dengan
umur manfaat terbatas diamortisasi secara metode garis lurus (straight line-method) selama umur
manfaat ekonomisnya dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai. Periode dan
metode amortisasi ditelaah setidaknya setiap akhir periode pelaporan.
Aset takberwujud yang dimiliki Entitas Anak yaitu peranti lunak (software).
Pos-pos yang tidak dapat secara layak digolongkan dalam aset tetap, dan juga tidak dapat digolongkan
dalam aset lancar disajikan dalam kelompok aset tidak lancar lainnya.
Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham Perusahaan kepada publik
dikurangkan langsung dengan hasil dan emisi disajikan sebagai pengurang akun Tambahan Modal
Disetor dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Berikut adalah standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan
Akuntan Indonesia yang berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2018.
Penerapan dari standar baru dan penyesuaian standar yang relevan dengan operasi Perusahaan dan
Entitas Anak, tetapi tidak menimbulkan perubahan substansial terhadap kebijakan akuntansi
Perusahaan dan Entitas Anak dan efek atas jumlah yang dilaporkan atas tahun berjalan atau tahun
sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Amandemen PSAK No. 2, “Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan”.
2. Amandemen PSAK No. 16, “Aset Tetap”.
3. Amandemen PSAK No. 46, “Pajak Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk
Rugi yang Belum Direalisasi”.
28
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pertimbangan
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan
yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset
keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55
dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan
akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak seperti diungkapkan pada Catatan 2d.
Perusahaan dan Entitas Anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak
dapat memenuhi liabilitas keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak
mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada,
jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit
pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas
jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh
Perusahaan dan Entitas Anak. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan
informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan penurunan nilai piutang.
Penyisihan penurunan nilai persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk
namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya
penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan
jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi.
Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan
usaha normal. Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan
berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
29
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan
yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas
untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan
asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun.
Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau
situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait
pada saat terjadinya.
Imbalan Kerja
Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan Entitas Anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat
diskonto dan tingkat kenaikan gaji tahunan. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan
manajemen langsung diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
pada saat terjadinya.
Sementara Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai,
perbedaaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan
Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas atas imbalan kerja jangka
panjang dan beban imbalan kerja bersih.
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line-method)
berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis
aset tetap antara 4 sampai 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana
Perusahaan dan Entitas Anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan
teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya
penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Instrumen Keuangan
Perusahaan dan Entitas Anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai
wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat
berbeda bila Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan
nilai wajar aset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi
Perusahaan dan Entitas Anak.
Nilai tercatat dari aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 .
30
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, tidak terdapat kas dan bank Perusahaan dan Entitas
Anak yang dibatasi penggunaannya, dijaminkan atau ditempatkan pada pihak berelasi.
5. DEPOSITO BERJANGKA
Deposito berjangka PT Bank Ganesha Tbk tersebut dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari bank yang sama.
6. PIUTANG USAHA
31
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Analisis umur piutang usaha tersebut pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Manajemen menentukan penyisihan penurunan nilai piutang usaha secara individual atas saldo piutang
yang kemungkinan tidak akan tertagih. Tidak terdapat penyisihan penurunan nilai piutang usaha yang
dihitung secara kolektif.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018, manajemen berpendapat bahwa penyisihan
penurunan nilai piutang usaha tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian yang timbul akibat
tidak tertagihnya piutang.
Piutang usaha milik Perusahaan dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari
bank.
7. PIUTANG LAIN-LAIN
32
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang lain-lain tersebut dapat tertagih, sehingga tidak
diperlukan penyisihan penurunan nilai piutang lain-lain.
8. PERSEDIAAN
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan atas penurunan nilai persediaan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian yang terjadi akibat penurunan nilai persediaan.
Pada tanggal 31 Maret 2019, persediaan tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian kebakaran
dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 120 milyar pada PT Asuransi
Dayin Mitra Tbk dan PT Asuransi Central Asia (pihak ketiga).
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian atas risiko tersebut.
Persediaan milik Perusahaan dan Entitas Anak dijadikan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh dari bank (lihat Catatan 13).
33
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
9. UANG MUKA
31 Mar 2019
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah 14.301.190.000 - - - 14.301.190.010
Bangunan dan prasarana 32.180.378.822 - - 32.180.378.822
Kendaraan 4.611.699.937 - - - 4.611.699.938
Mesin 12.664.737.087 671.203.775 - - 13.335.940.862
34
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
31 Mar 2019
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 10.249.503.901 395.531.214 - - 10.645.035.115
Kendaraan 1.468.184.050 120.310.952 - - 1.588.495.002
Mesin 3.739.815.202 403.469.215 - - 4.143.284.417
Perlengkapan toko, kantor
dan pabrik 39.767.408.821 3.055.245.358 203.102.473 - 42.619.551.706
Jumlah Akumulasi
Penyusutan 55.224.911.974 3.974.556.739 203.102.473 - 58.996.366.240
31 Mar 2018
Biaya Perolehan
Pemilikan Langsung
Tanah 8.916.776.500 - - - 8.916.776.500
Bangunan dan prasarana 33.161.683.822 8.695.000 - - 33.170.378.822
Kendaraan 4.006.187.007 - - - 4.006.187.007
Mesin 10.532.960.206 719.543.456 - - 11.252.503.662
Akumulasi Penyusutan
Pemilikan Langsung
Bangunan dan prasarana 8.729.404.522 390.481.743 - - 9.119.886.265
Kendaraan 1.267.161.393 97.339.192 - - 1.364.500.585
Mesin 2.427.248.149 338.962.090 - - 2.766.210.239
Perlengkapan toko, kantor
dan pabrik 28.350.135.147 2.904.529.182 - - 31.254.664.329
Jumlah Akumulasi
Penyusutan 40.773.949.211 3.731.312.207 - - 44.505.261.418
35
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
31 Mar 2019
Biaya perolehan 202.654.900
Akumulasi penyusutan 202.654.900
Nilai buku -
Rugi penjualan aset tetap disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain
konsolidasian.
Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat dari seluruh aset Perusahaan dan Entitas Anak tersebut
dapat dipulihkan, sehingga tidak diperlukan penurunan nilai atas aset tersebut.
Pada tanggal 31 Maret 2019, aset tetap tersebut telah diasuransikan terhadap risiko kerugian dan risiko
lainnya dengan nilai pertanggungan secara keseluruhan sekitar Rp 36 milyar pada
PT Asuransi Asoka Mas, PT KSK Insurance Indonesia, PT Asuransi Buana Independent,
PT Asuransi Dayin Mitra Tbk dan PT Asuransi Central Asia (pihak ketiga). Manajemen berpendapat bahwa
nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Pada tanggal 31 Maret 2019, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki uang muka pembelian aset tetap
kepada pihak ketiga sebesar Rp 1.534.561.920.
36
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Aset tetap berupa tanah dan bangunan milik Perusahaan dan Entitas Anak dijadikan sebagai jaminan atas
fasilitas pinjaman yang diperoleh dari bank (lihat Catatan 13).
Pada tanggal 31 Maret 2019, Perusahaan dan Entitas Anak memiliki aset tetap tanah dengan Hak Guna
Bangunan (HGB) dengan jangka waktu berkisar antara 20 - 30 tahun. Pada tanggal 31 Maret 2019, HGB
Perusahaan dan Entitas Anak masih memiliki sisa jangka waktu berkisar antara 14 - 28 tahun. Manajemen
berpendapat bahwa jangka waktu HGB tersebut dapat diperbaharui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Rincian aset tetap tanah Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut:
1. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 April 2003-
Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 1253 7,40 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
2. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 April 2003
Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 1262 8,87 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
3. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 Juni 2003
Setiabudi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 1962 6,41 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
4. Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 31 Maret 2008
Makasar, Kotamadya Jakarta Timur Satuan Rumah Susun 1668 7,43 27 tahun sampai dengan
25 September
2035
5. Kelurahan Pinang Ranti, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 31 Maret 2008
Makasar, Kotamadya Jakarta Timur Satuan Rumah Susun 1669 7,84 27 tahun sampai dengan
25 September
25 September
2035
7. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 Juni 2003
Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 1961 6.09 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
8. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 Juni 2003
Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 2981 7,37 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
9. Kelurahan Karet Kuningan, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 28 Juni 2003
Setia Budi, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 2982 8,91 24 tahun sampai dengan
10 November
2027
37
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
10. Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Sertifikat Hak Milik Atas 20 April 2005
Kebayoran, Kotamadya Jakarta Selatan Satuan Rumah Susun 550 7,84 26 tahun sampai dengan
27 Juni 2031
11. Kelurahan Grogol Utara, Kecamatan Sertifikat Hak Milik 557 7,84 26 tahun 20 April 2005
Kebayoran, Kotamadya Jakarta Selatan sampai dengan
27 Juni 2031
1. Desa Wanarejan Utara, Kecamatan Hak Guna Bangunan 00002 3.644 30 tahun 17 November
Taman, Kabupaten Pemalang 2015 sampai
sampai dengan
30 Oktober
2045
38
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Uang jaminan merupakan deposit yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan
sewa toko.
Perusahaan
PT Bank Ganesha Tbk (Bank Ganesha)
Berdasarkan perjanjian kredit No. 05, 06, 07 dan 08 yang dibuat di hadapan Ferry Sabela, S.H., M.Kn.,
Notaris di Tangerang, tanggal 8 Maret 2016, Perusahaan memperoleh beberapa fasilitas kredit dari Bank
Ganesha berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK), Short Term Loan (STL), Bank Garansi (BG) dan Kredit
Investasi (KI) untuk kegiatan operasional Perusahaan, tambahan modal kerja dan pelunasan pinjaman
Perusahaan pada PT Bank Index Selindo dan PT Bank MNC Internasional Tbk, dengan jumlah fasilitas
maksimum, masing-masing sebesar Rp 3.000.000.000, Rp 12.000.000.000, Rp 2.000.000.000 dan Rp
12.952.000.000, dengan jangka waktu, masing-masing selama
12 (dua belas) bulan, 12 (dua belas) bulan ,12 (dua belas) bulan dan 48 (empat puluh delapan) bulan,
dengan tingkat bunga, masing-masing sebesar 13% per tahun.
Pada tanggal 4 Oktober 2017, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit dari Bank Ganesha
berupa fasilitas Short Term Loan 2 (STL 2) untuk modal kerja Perusahaan, dengan jumlah fasilitas
maksimum sebesar Rp 15.000.000.000, dengan jangka waktu selama 5 (lima) bulan, dengan tingkat bunga
sebesar 12% per tahun.
39
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 14 Maret 2018, Perusahaan memperoleh perpanjangan atas fasilitas kredit dari
Bank Ganesha atas Pinjaman Rekening Koran (PRK), Short Term Loan (STL), Short Term Loan 2 (STL 2),
Bank Garansi (BG) dan Kredit Investasi (KI) dengan jangka waktu, masing-masing selama
12 (dua belas) bulan, terakhir telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 8 Maret 2020.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Ganesha, Perusahaan tidak
diperkenankan untuk, antara lain, meminjam dari bank lain atau pihak ketiga, dan bertindak sebagai
penjamin atas utang pihak ketiga. Bank Ganesha tidak mensyaratkan financial covenant yang harus
dipenuhi oleh Perusahaan.
Pada tanggal 31 Maret 2019, saldo atas fasilitas STL, STL seasonal dan KI, masing-masing sebesar
Rp 12.000.000.000, Rp 15.000.000.000 dan Rp 2.430.118.014.
Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo atas fasilitas STL, PRK dan KI, masing-masing sebesar
Rp 12.000.000.000, Rp 920.358.718 dan Rp 3.421.915.371.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 5 September 2016, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari
Bank Nobu berupa tambahan fasilitas pinjaman tetap on demand (PT-OD A/R 1) menjadi sebesar
Rp 5.000.000.000 dan pinjaman tetap on demand (PT-OD A/R 7) maksimum sebesar
Rp 5.000.000.000, untuk modal kerja. Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu,
masing-masing selama dengan 6 (enam) bulan dan 1 (satu) tahun dengan tingkat suku bunga
per tahun, masing-masing sebesar 12% pada tahun 2016.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 17 April 2017, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas
pinjaman tetap on demand (PT-OD A/R 1) dan memperoleh tambahan pinjaman tetap on demand
(PT-OD A/R 8) dengan fasilitas maksimum sebesar Rp 5.000.000.000, untuk modal kerja Perusahaan.
Fasilitas pinjaman tersebut memiliki jangka waktu, sampai dengan Agustus 2017, dengan tingkat suku
bunga per tahun, masing-masing sebesar 11,75% pada tahun 2017. Pada bulan Juli 2017 dan November
2017, saldo masing-masing fasilitas pinjaman PT-OD A/R 7 dan PT-OD A/R 8 telah dilunasi.
40
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan (lanjutan)
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 9 November 2017, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas
pinjaman tetap on demand (PT-OD A/R 1) dari Bank Nobu selama 1 (satu) tahun dengan tingkat suku
bunga per tahun, masing-masing sebesar 11,75% pada tahun 2017.
Berdasarkan perjanjian kredit tanggal 22 Oktober 2018, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas
pinjaman tetap on demand (PT-OD A/R 1) dari Bank Nobu selama 1 (satu) tahun dengan tingkat suku
bunga per tahun sebesar 12,50%.
Fasilitas tersebut dijamin dengan persediaan Perusahaan (Catatan 8) dan jaminan pribadi dari pemegang
saham Perusahaan.
Berdasarkan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib memberitahukan secara tertulis kepada Bank Nobu
apabila terdapat, antara lain perubahan Anggaran Dasar Perusahaan, susunan anggota Direksi dan
Komisaris Perusahaan dan pembagian dividen. Bank Nobu tidak mensyaratkan financial covenant yang
harus dipenuhi oleh Perusahaan.
Pada tanggal 31 Maret 2019 dan Desember 2018, saldo atas fasilitas PT-OD A/R 1 sebesar Rp
5.000.000.000.
Pada tanggal 15 Januari 2018, MPG memperoleh perpanjangan atas fasilitas kredit dari
Bank Ganesha atas Pinjaman Rekening Koran (PRK), Combine Limit (STL/UCL/SLC/TR) dan
Short Term Loan 2 (STL 2) dengan jangka waktu, masing-masing selama 12 (dua belas) bulan, terakhir
telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 16 Januari 2020.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Ganesha, MPG tidak
diperkenankan untuk, antara lain, meminjam dari bank lain atau pihak ketiga, dan bertindak sebagai
penjamin atas utang pihak ketiga. Bank Ganesha tidak mensyaratkan financial covenant yang harus
dipenuhi oleh MPG.
Pada tanggal 31 Maret 2019, saldo atas fasilitas pinjaman Combine Limit
(STL 1), STL 2 dan KI masing-masing sebesar Rp 12.500.000.000, Rp 15.000.000.000 dan Rp
3.439.440.315
41
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo atas fasilitas pinjaman Rekening Koran, Combine Limit
(STL 1), STL 2 dan KI masing-masing sebesar Rp 999.416.478, Rp 11.500.000.000,
Rp 15.000.000.000 dan Rp 3.646.533.342.
Berdasarkan perjanjian kredit No. 08, 09 dan 10 yang dibuat di hadapan Ferry Sabela, S.H., M.Kn., Notaris
di Tangerang, tanggal 15 Agustus 2016, MG memperoleh beberapa fasilitas kredit dari Bank Ganesha
berupa Pinjaman Rekening Koran (PRK), Short Term Loan (STL) dan Kredit Investasi (KI) untuk kegiatan
operasional MG, tambahan modal kerja dan pelunasan pinjaman MG pada
PT Bank Index Selindo, dengan jumlah fasilitas maksimum, masing-masing sebesar
Rp 2.000.000.000, Rp 5.500.000.000 dan Rp 3.560.000.000, dengan jangka waktu, masing-masing selama
12 (dua belas) bulan, 12 (dua belas) bulan dan 48 (empat puluh delapan) bulan, dengan tingkat bunga,
masing-masing sebesar 12,75%, 12,75% dan 12,5% per tahun. Fasilitas pinjaman PRK dan STL, terakhir
telah diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 8 Maret 2020.
Berdasarkan perjanjian kredit tersebut, tanpa persetujuan tertulis dari Bank Ganesha, MG tidak
diperkenankan untuk, antara lain, meminjam dari bank lain atau pihak ketiga, dan bertindak sebagai
penjamin atas utang pihak ketiga. Bank Ganesha tidak mensyaratkan financial covenant yang harus
dipenuhi oleh MG.
Pada tanggal 31 Desember 2018, saldo atas fasilitas PRK, STL dan KI, masing-masing sebesar
Rp 781.941.558, Rp 5.500.000.000 dan Rp 1.723.125.979.
Pada tanggal 12 Maret 2019, MPM menandatangani Perjanjian Kredit dengan PT Bank Nationalnobu Tbk
(Bank Nobu), MPM memperoleh fasilitas kredit dari Bank Nobu berupa Pinjaman Tetap on Demand (PTOD
2-Seasonal), untuk modal kerja pembiayaan piutang usaha debitur ke PT Matahari Departement Store Tbk,
dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 3.500.000.000 selama 6 (enam) bulan dengan tingkat
bunga sebesar 12,50% per tahun.
42
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan
Pada tanggal 21 September 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari
HINO Finance dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 299.000.000. Jangka waktu fasilitas kredit
tersebut masing-masing selama 4 tahun dan dikenakan bunga per tahun sebesar 5,87%. Fasilitas kredit
tersebut dijamin dengan aset pembiayaan tersebut.
Pada tanggal 31 Agustus 2018, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari BCA
Finance dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 259.996.000. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut
masing-masing selama 3 tahun dan dikenakan bunga per tahun sebesar 7,94%. Fasilitas kredit tersebut
dijamin dengan aset pembiayaan tersebut.
Pada tanggal 19 Januari 2017, 20 Maret 2017, 17 April 2017, 27 April 2017 dan 29 Mei 2017, Perusahaan
memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari Maybank dengan jumlah fasilitas maksimum,
masing-masing sebesar Rp 269.465.000, Rp 114.380.000, Rp 183.645.000,
Rp 114.380.000 dan Rp 114.380.000. Jangka waktu fasilitas kredit tersebut, masing-masing selama
3 tahun dan dikenakan bunga per tahun berkisar antara 7,19% - 8,25%. Fasilitas kredit tersebut dijamin
dengan aset pembiayaan tersebut.
Pada tanggal 27 Februari 2017, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari Astra
dengan jumlah fasilitas maksimum sebesar Rp 314.900.000. Jangka waktu pinjaman selama
3 tahun dan dikenakan bunga per tahun sebesar 4,6%. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan aset
pembiayaan tersebut.
Pada tanggal 24 Februari 2014, 2 Mei 2014, 11 Juni 2014 dan 18 Juli 2014, Perusahaan memperoleh
fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari Bank Jasa Jakarta dengan jumlah fasilitas maksimum, masing-
masing sebesar Rp 118.750.000, Rp 121.000.000, 120.000.000 dan Rp 120.000.000. Jangka waktu
pinjaman masing-masing selama 3 tahun, dikenakan bunga per tahun berkisar antara 5,45% - 5,68%.
Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan aset pembiayaan tersebut.
Pada tanggal 31 Juli 2018, MPG memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari
BCA Finance untuk pembelian 2 (dua) unit mobil dengan jumlah maksimum sebesar
Rp 452.250.000 dengan jangka waktu fasilitas selama 36 (tiga puluh enam) bulan. Berdasarkan perjanjian
tersebut, BCA Finance menetapkan bunga per tahun sebesar 7,94%.
Utang pembelian aset tetap tersebut dijamin dengan aset yang bersangkutan.
43
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pada tanggal 10 Maret 2017, MPM memperoleh fasilitas kredit kepemilikan kendaraan dari
Maybank untuk pembelian 1 (satu) unit mobil dengan jumlah maksimum sebesar Rp 356.400.000, dengan
jangka waktu fasilitas selama 36 (tiga puluh enam) bulan. Berdasarkan perjanjian tersebut, Maybank
menetapkan bunga per tahun sebesar 7,19%. Fasilitas kredit tersebut dijamin dengan aset pembiayaan
tersebut.
Akun ini merupakan liabilitas yang timbul dari pembelian persediaan, dengan rincian sebagai berikut:
16. PERPAJAKAN
Utang pajak
44
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2019 dan 31 Desember 2018 adalah sebagai
berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah
Anggota Komisaris dan Direksi pada tanggal 31 Desember 2018 yang memiliki saham Perusahaan, sesuai
Daftar Pemegang Saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2018 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan dan Persentase
Pemegang Saham Disetor Penuh Kepemilikan Jumlah
Komisaris
Vanda Gunawan 106.225.000 13,33% 10.622.500.000
Ganesh Subash 89.050.000 11,17% 8.905.000.000
Direksi
Verosito Gunawan 301.150.000 37,79% 30.115.000.000
Franxiscus Afat Adinata Nursalim 37.500.000 4,71% 3.750.000.000
Cuntoro Kinardi 24.550.000 3,08% 2.455.000.000
Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan, yang diadakan pada
tanggal 26 Desember 2016, sebagaimana telah dinyatakan dalam Akta Notaris Satria Amiputra, S.E.,
A.k., S.H., M.M., Mak., MecDev., M.H., M.kn., No. 304, pada tanggal 29 Desember 2016, para
pemegang saham Perusahaan menyetujui pengalihan seluruh saham milik Roby Santosa Darmosuwito
sebesar 3.420 saham kepada pemegang saham lainnya dengan rincian sebagai berikut:
- Cuntoro Kinardi sebesar 1.440 saham
- Verosito Gunawan sebesar 1.080 saham
45
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan dan Pemberitahuan Negara Republik Indonesia No.
AHU-AH.01.03-0114667 tanggal 30 Desember 2016.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), yang diadakan pada tanggal
10 Mei 2017, sebagaimana telah dinyatakan dalam Akta Notaris Ferry Sabela, S.H., M.Kn., No. 4, pada
tanggal yang sama, para pemegang saham Perusahaan menyetujui pengalihan saham milik Cuntoro
Kinardi sebesar 684 saham kepada pemegang saham lainnya dengan rincian sebagai berikut:
- Verosito Gunawan sebesar 358 saham
- Vanda Gunawan sebesar 126 saham
- Ganesh Subash sebesar 106 saham
- Franxiscus Afat Adinata Nursalim sebesar 45 saham
- Budi Kurniawan sebesar 28 saham
- Hartanto Rahardja sebesar 21 saham
Akta perubahan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia melalui Surat Penerimaan dan Pemberitahuan Negara Republik Indonesia
No. AHU-AH.01.03-0137068 tanggal 17 Mei 2017.
Berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham Perusahaan No. 11 tanggal 26 Juni 2018, yang
dibuat di hadapan Rudy Siswanto, S.H., para pemegang saham, antara lain menyetujui, pengalihan
saham milik Cuntoro Kinardi sebesar 230 saham kepada pemegang saham lainnya dengan rincian
sebagai berikut:
- Verosito Gunawan sebesar 120 saham
- Vanda Gunawan sebesar 43 saham
- Ganesh Subash sebesar 36 saham
- Franxiscus Afat Adinata Nursalim sebesar 15 saham
- Budi Kurniawan sebesar 9 saham
- Hartanto Rahardja sebesar 7 saham
Selanjutnya menyetujui perubahan nilai nominal saham Perusahaan dari Rp 10.000 per saham menjadi
Rp 100 per saham, peningkatan modal dasar Perusahaan dari Rp 500.000.000 menjadi
Rp 240.000.000.000, serta peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh Perusahaan dari
Rp 240.000.000 menjadi Rp 60.000.000.000. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh
Perusahaan sebesar Rp 59.760.000.000 tersebut, ditempatkan dan disetor seluruhnya oleh pemegang
saham dengan rincian sebagai berikut:
- Verosito Gunawan sebesar 299.945.400 saham
- Vanda Gunawan sebesar 105.800.100 saham
- Ganesh Subash sebesar 88.693.800 saham
- Franxiscus Afat Adinata Nursalim sebesar 37.350.000 saham
- Cuntoro Kinardi sebesar 24.451.800 saham
- Budi Kurniawan sebesar 23.630.100 saham
- Hartanto Rahardja sebesar 17.728.800 saham
Akta perubahan tersebut telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0013217.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 29 Juni
2018.
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perusahaan tanggal 10
September 2018 sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 8 tanggal 12
September 2018, pemegang saham Perusahaan antara lain menyetujui hal-hal sebagai berikut:
46
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
- Perubahan status Perusahaan dari semula Perusahaan Tertutup menjadi Perusahaan Terbuka,
sehingga nama Perusahaan menjadi PT Mega Perintis Tbk serta mengubah seluruh Anggaran
Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di
bidang pasar modal.
- Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan sehubungan dengan rencana penawaran umum saham
Perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal sebanyak-banyaknya sejumlah 230.000.000
saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
- Memberikan program Alokasi Saham kepada karyawan (employee stock allocation) dengan jumlah
sebanyak-banyaknya 10% dari seluruh saham baru yang akan ditawarkan kepada masyarakat
melalui penawaran umum.
Komisaris
Komisaris Utama : Vanda Gunawan
Komisaris : Ganesh Subash
Direksi
Direktur Utama : Franxiscus Afat Adinata Nursalim
Direktur : Verosito Gunawan
Direktur : Cuntoro Kinardi
Direktur Independen : Luki Rusli
Akta perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-0018813.AH.01.02.Tahun 2018 tanggal 12
September 2018.
Berdasarkan Pernyataan Dewan Komisaris Tentang Kepastian Jumlah Saham dan Perubahan
Anggaran Dasar Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Perusahaan tanggal 26 Desember 2018,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Rudy Siswanto, S.H., No. 53, tanggal 27 Desember 2018,
menyatakan hal-hal sebagai berikut:
- Mengubah seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Bapepam-
LK No. IX.J.I tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum
Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
- Menegaskan bahwa jumlah saham yang telah dikeluarkan Perusahaan melalui penawaran umum
perdana saham Perusahaan kepada masyarakat melalui pasar modal sejumlah 197.000.000
saham dengan nilai nominal sebesar Rp 19.700.000.000.
Akta tersebut telah diterima dan dicatat di dalam Sistem Administrasi Badan Hukum Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-
0006793 tanggal 7 Januari 2019.
47
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Pengelolaan Modal
Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang
sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk
menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana
cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Persyaratan
permodalan eksternal tersebut akan dipertimbangkan oleh Perusahaan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) tahunan berikutnya.
Perusahaan mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian berdasarkan perubahan kondisi
ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan
usulan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan
tambahan pendanaan melalui pinjaman. Tidak terdapat perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses
dalam manajemen modal untuk periode untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2018 dan 2017.
Kebijakan Perusahaan adalah mempertahankan struktur pemodalan yang sehat untuk mengamankan
akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar, antara lain dengan memonitor permodalan
menggunakan debt to equity ratio dan gearing ratio.
Dividen Tunai
Berdasarkan Notulen Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diadakan pada tanggal 17
Mei 2018 dan 2 Oktober 2018, para pemegang saham Perusahaan, menyetujui pembagian dividen tunai
kepada pemegang saham Perusahaan masing-masing sebesar Rp 56.401.111.110 dan
Rp 23.750.000.000.
Perusahaan dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 untuk
menyisihkan dan mempertahankan suatu dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan sampai dana
cadangan tersebut mencapai 20% dari modal saham diterbitkan dan dibayar penuh. Perusahaan akan
segera melakukan penyisihan dana cadangan umum dari saldo laba secara bertahap, yang akan mulai
ditetapkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan Perusahaan berikutnya.
48
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
a. Perjanjian kerjasama
Perusahaan
- Pada tanggal 31 Juli 2018, Perusahaan menandatangani Product License Agreement dengan
Warner Bros Consumer Products Inc. untuk menggunakan antara lain karakter, nama karakter, logo
dan elemen lainnya yang didesain dan dimiliki oleh Warner Bros Consumer Products Inc. pada
produk Perusahaan. Perjanjian tersebut berlaku sejak tanggal 1 Juni 2018 sampai dengan tanggal
31 Desember 2020. Sesuai dengan perjanjian tersebut, Perusahaan wajib membayarkan kepada
Warner Bros Consumer Products Inc. sebesar US$ 32.000 sebagai biaya awal. Selanjutnya,
berdasarkan perjanjian tersebut Perusahaan wajib membayar royalti kepada Warner Bros
Consumer Products Inc. sebesar 7% dari penjualan atas produk Perusahaan yang menggunakan
karakter, nama karakter, logo dan elemen lainnya yang didesain dan dimiliki oleh Warner Bros
Consumer Products Inc.
Entitas Anak
Berdasarkan “Master Store Agreement”, tanggal 1 April 2014, MG mengadakan kerjasama dengan PT
Nike Indonesia untuk mendistribusikan, memasarkan dan menjual produk-produk dengan merek
dagang Nike, melalui toko ritel milik MG. Perjanjian tersebut memiliki jangka waktu selama 5 (lima)
tahun dan efektif diperpanjang secara otomatis apabila tidak ada perjanjian pengakhiran kerjasama.
49
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
PT AMSL Indonesia AEON Mall BSD City, Unit 2-63 60 Bulan 30 Mei 2015 sampai dengan 29
Mei 2020
PT AEON Mall Indonesia AEON Mall Jakarta Garden City, 60 Bulan 30 September 2017
Unit 2 - 46 sampai dengan
29 September 2022
PT Megah Semesta Abadi Bandung Indah Plaza Lt 1 No 62B 60 Bulan 2 Juli 2017 sampai dengan 1
Juli 2022
PT Jaya Real Property, Tbk Bintaro Jaya Xchange Mall UG 318A 60 Bulan 29 September 2016 sampai
dengan
28 September 2021
PT Puri Wahid Pratama Cibinong City Mall GF.C7a, C7b, & C.8a 36 Bulan 1 Maret 2017 sampai
dengan 29 Februari 2020
PT Karya Abadi Samarga Cihampelas Walk Ground Floor Mall, 36 Bulan 19 April 2017 sampai
G-18, 20 dengan 18 April 2020
PT Win win Realty Centre Ciputra World Surabaya Lantai 2 Unit 65 60 Bulan 1 Desember 2016 sampai
dengan 30 November
2021
PT Govindo Utama Duta Mall Banjarmasin Lantai 3 Unit D.5 60 Bulan 12 Desember 2016 sampai
dengan 11 Desember
2021
PT Wadhe Putera Nusantara Eka Lokasari 36 Bulan 1 Desember 2017 sampai
dengan 30 November
2020
PT Briliant Sakti Persada Festival City Link Bandung 36 Bulan 30 November 2016
sampai dengan
30 November 2019
PT Wahana Citra Gemilang Gajah Mada Plaza GF-11A 60 Bulan 30 April 2016 sampai
dengan 30 April 2021
PT Multipratama Indahraya Grage Mall Cirebon, Jalan Tentara Pelajar 60 Bulan 26 November 2015
No. 1 sampai dengan
25 November 2020
PT Delta Merlin Dunia
Properti Hartono Mall, Jalan Raya Ringroad Utara 60 Bulan 29 Januari 2016 sampai
dengan 29 Januari 2021
Christine A. ITC Kuningan LT.2 Blok B11 12 Bulan 2 Mei 2018 sampai
No. 1 dan 2 dengan 1 Mei 2019
Kartono ITC Kuningan LT.Semi Dasar, 24 Bulan 1 Mei 2017 sampai
Blok C5 No. 9 dengan 30 April 2019
B.T. Khun ITC Permata Hijau Lt. Dasar Blok A8 24 Bulan 11 September 2017 sampai
No.7 dan 6 dengan 10 September 2019
Herman S. JAMTOS Jl. Kapten A. Bakaruddin 60 Bulan 22 September 2017
No.88, Jambi sampai dengan
21 September 2022
PT Graha Buana Prima Kerawang Central Lantai Dasar B-10 60 Bulan 1 April 2017 sampai
dengan 31 Maret 2022
PT Eka Jaya Agung Level 21 Unit GF 15,16,17 60 Bulan 1 November 2016
sampai dengan
30 November 2021
PT Supermal Karawaci Lippo Karawaci, Tangerang Unit LG#67 60 Bulan 7 Juni 2018 sampai
dengan 6 Juni 2023
PT Adijaya Pratama Mandiri Lippo Mall Puri 60 Bulan 26 Mei 2015 sampai
dengan 26 Mei 2020
PT Nusa Bahana Niaga Lippo Plaza Kupang 60 Bulan 23 April 2015 sampai
dengan 22 April 2020
50
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan (lanjutan)
PT Tiga Dua Delapan Living World Pekanbaru 60 Bulan 29 Mei 2016 sampai
dengan 29 Mei 2021
PT Lotte Shopping Avenue Lotte Shopping Avenue Lt.2 Unit 05 60 Bulan 20 Desember 2016
Indonesia sampai dengan
19 Desember 2021
PT Sriwijaya Propindo Utama LT.GF 49 60 Bulan 9 Desember 2016
sampai dengan
8 Desember 2021
PT Alam Sutera Realty Tbk Mal Alam Sutera, Unit 01-43 Lantai 1 12 Bulan 1 Agustus 2017 sampai
dengan 31 Juli 2018
PT Alam Sutera Realty Tbk Mal Alam Sutera, Unit 01-43 Lantai 1 6 Bulan 1 Agustus 2018 sampai
dengan 31 Januari 2019
PT Swadaya Panduartha Mal Artha Gading, Lantai GF/Blok A.1/ 36 Bulan 1 Desember 2017
No.017 - 018 sampai dengan
30 November 2020
PT Kawan Lama Sejahtera Mal Living World Alam Sutera L.1-09 36 Bulan 11 Januari 2017 sampai
dengan 12 Januari 2020
PT Mustika Taman Olympic Mal Olympic Garden GF 56B, 57, 36 Bulan 7 Juli 2018 sampai
Malang dengan 6 Juli 2021
PT Margamas Indah Mal Panakukang Unit A2-02, 36 Bulan 9 Oktober 2018 sampai
Development Makassar dengan 8 Oktober 2021
PT Margamas Indah Mal Panakukang Unit A2-18, 36 Bulan 9 Oktober 2018
Development Makassar sampai dengan
8 Oktober 2021
PT Kalla Inti Karsa Mal Ratu Indah, Makassar 36 Bulan 31 Desember 2018
Sampai dengan
30 Desember 2019
PT Inti Utama Dharma Mall Cipinang Indah GF-17, 60 Bulan 27 Juli 2014 sampai
Jakarta dengan 21 Agustus 2019
PT Ciputra Sentra Mall Ciputra Lantai II No. 23, 36 Bulan 25 Desember 2018
Jakarta sampai dengan
24 Desember 2021
PT Ciputra Sentra Mall Ciputra Lantai II No. 54, 24 Bulan 15 November 2017
Jakarta sampai dengan
14 November 2019
PT Pancaseraya Permai Mall Ciputra Seraya Lantai 2 60 Bulan 24 Maret 2015 sampai
Unit 06, Pekanbaru dengan 23 Maret 2020
PT Puri Dibya Property Margo City FL1 - 32B, Depok 36 Bulan 14 November 2018
sampai dengan
10 Desember 2021
PT Federal Investindo Mega Mall Batam Centre GF 60 Bulan 1 Oktober 2015 sampai
No.266, 267, 269, Batam dengan 30 September
2020
PT Federal Investindo Mega Mall Batam Centre UG 60 Bulan 15 Maret 2015 sampai
No.123-125, Batam dengan 14 Maret 2020
PT Megasurya Nusalestari Mega Mall Manado GF #31, 60 Bulan 15 Mei 2014 sampai
Manado sampai dengan 14 Mei
2019
PT Kembang Griya Cahaya Metropolitan Mall Cileungsi 60 Bulan 4 Mei 2016 sampai
Lt. Ground No.14, Bogor dengan 4 Mei 2021
PT Teguh Metta Internusa Nagoya Hill, Batam 24 Bulan 20 Januari 2019 sampai
sampai 19 Januari 2021
PT Pakuwon Permai Pakuwon Mal, Surabaya 60 Bulan 1 Februari 2017 sampai
dengan 11 Maret 2022
51
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan (lanjutan)
PT Makmur Orient Jaya Summarecon Mall Bekasi 36 Bulan 13 Oktober 2017 sampai
Unit 2F-109 dengan 17 Oktober 2020
Giolina S. Sun Plaza Medan Unit. LT.1-C-02 36 Bulan 1 September 2017
sampai dengan
1 September 2020
PT Supra Uniland Utama Thamrin Plaza Medan Lantai 2 36 Bulan 15 Maret 2017 sampai
No 36 dengan 14 Maret 2020
PT Trans Kalla Makassar Trans Kalla Makassar FF 60 Bulan 27 Juni 2014 sampai
I-22 & I-20 dengan 6 Juni 2019
PT Pakuwon Jati Tunjungan Plaza Surabaya 60 Bulan 20 Juli 2016 sampai
Unit 41-42 dengan 19 Juli 2021
52
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
Perusahaan (lanjutan)
Entitas Anak
MG mengadakan beberapa perjanjian sewa toko untuk periode 36 bulan sampai dengan
60 bulan. Sewa tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal pada tahun 2018 sampai dengan tahun
2020. Perjanjian-perjanjian tersebut dapat diperbaharui pada saat berakhirnya masa sewa dengan
kesepakatan oleh kedua belah pihak, dengan rincian sebagai berikut:
PT Garuda Mitra Jogja City Mall Unit UG-49 60 Bulan 1 Juli 2014 sampai dengan
Sejati 30 Juni 2019
PT Inti Utama Dharma Cipinang Indah Mall Unit GF 16&17 60 Bulan 16 September 2014 sampai
Real Estate dengan 15 September 2019
PT Federal Investindo Mega Mall Batam Unit G.126, 263 60 Bulan 15 Maret 2015 sampai
dengan 14 Maret 2020
PT Bintang Bangun Paris Van Java Mall Unit GL B-16 36 Bulan 27 Mei 2017 sampai
Mandiri dengan 26 Mei 2020
PT Petarung Tangguh Mal Bali Galeria Unit 1C#73-75 36 Bulan 12 November 2018 sampai
Persada dengan 11 November 2021
Beban sewa Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal
31 Desember 2018 dan 2017, masing-masing adalah sebesar Rp 33.876.680.282 dan
Rp 31.397.053.343, yang disajikan dalam Beban Penjualan dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain konsolidasian.
22. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU
Berikut adalah beberapa standar akuntansi yang telah disahkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan
Ikatan Akuntan Indonesia yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Entitas
Anak.
Berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2019
53
PT MEGA PERINTIS TBK DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
TANGGAL 31 MARET 2019 (TIDAK DIAUDIT)
DAN 31 DESEMBER 2018 (DIAUDIT)
SERTA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA
31 MARET 2019 DAN 31 MARET 2018 (TIDAK DIAUDIT)
(DISAJIKAN DALAM RUPIAH, KECUALI DINYATAKAN LAIN)
23. STANDAR AKUNTANSI YANG TELAH DISAHKAN NAMUN BELUM EFEKTIF BERLAKU (lanjutan)
Berlaku efektif untuk periode pelaporan yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2020
Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum
menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
54