Respons Dinamik Struktur Rangka Baja Menara Air Dengan Variasi Elemen Pengaku Lateral
Respons Dinamik Struktur Rangka Baja Menara Air Dengan Variasi Elemen Pengaku Lateral
Respons Dinamik Struktur Rangka Baja Menara Air Dengan Variasi Elemen Pengaku Lateral
ABSTRAK
Struktur rangka baja menara air dengan bresing pada dasarnya di buat untuk menahan tekanan dari atas
tampungan air di dalam tangki. Struktur rangka baja yang di desain pun rentan terhadap adanya gempa
yang bisa terjadi kapan saja sehingga menimbulkan simpangan pada struktur. SNI 1726:2012 mengatur
tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk struktur bangunan gedung dan non gedung serta metode
analisis dinamik respons spektrum yang dapat digunakan untuk mengevaluasi suatu struktur yang
diberikan beban dinamik.
Dalam penelitian ini dilakukan dengan membuat berbagai variasi penggunaan bresing pada rangka baja
dan variasi berdasarkan kemiringan menara untuk kemudian membandingan hasil simpangan struktur
yang terjadi pada setiap variasi yang dibuat serta melakukan evaluasi hasil simpangan struktur terhadap
simpangan antar lantai tingkat ijin.
Hasil penelitian menunjukan bahwa simpangan yang terjadi pada elemen pengaku lateral inverted v
bracing menghasilkan simpangan struktur paling kecil dan penelitian ini juga menunjukan bahwa
kemiringan struktur rangka baja menara air sangat berpengaruh pada besarnya simpangan struktur.
Semakin besar kemiringan menara maka semakin kecil simpangan struktur yang terjadi.
Kata Kunci : SNI 1726:2012, Menara Air, Bresing, Analisis Ragam Respons Spektrum, Simpangan
II
METODOLOGI PENELITIAN
III
Penelitian ini menggunakan analisa yang
difokuskan untuk mengetahui perilaku struktur
rangka baja menara air tiga dimensi, dengan
Kemiringan Menara : 900 Kemiringan Menara : 800
Tinggi Menara : 8 m Tinggi Menara : 8 m
Inverted V Frames Cross Frames
IV IX
VI
tf : 8 mm 8
A : 12.3 cm2 6
Unit weight : 9.66 kg/m Rx
4
• Mutu baja Ry
2
: BJ 37
0 Comb Max
- Tegangan leleh (fy)
: 240 Mpa 0 1 2
- Tegangan putus (fu) Simpangan (mm)
: 370 Mpa
• Modulus elastisitas (E) : Grafik 4.1 Simpangan Tiap Tingkat pada
200000 MPa Struktur Model I
Berat jenis baja
: 7850 kg/m3 Pada variasi struktur model I dengan penggunaan
diagonal bracing dan kemiringan menara 900
menunjukan bahwa nilai simpangan respon menara 900 menunjukan bahwa nilai simpangan
sprektrum arah x sebesar 0.202 mm, untuk respon sprektrum arah x sebesar 0.175 mm, untuk
respons spektrum arah y sebesar 0.187 mm dan respons spektrum arah y sebesar 0.007939 mm
nilai simpangan untuk kombinasi maksimum dan nilai simpangan untuk kombinasi maksimum
sebesar 1.705 mm. sebesar 1.371 mm.
Model II Model IV
Jenis bresing : Cross Bracing Jenis bresing : Diagonal Bracing
Kemiringan : 900 Kemiringan : 850
Model II Model IV
10 10
Tinggi Tingkat (m)
Grafik 4.2 Simpangan Tiap Tingkat pada Grafik 4.3 Simpangan Tiap Tingkat pada
Struktur Model II Struktur Model III
Pada variasi struktur model II dengan Pada variasi struktur model IV dengan
penggunaan cross bracing dan kemiringan penggunaan diagonal bracing dan kemiringan
menara 900 menunjukan bahwa nilai simpangan menara 850 menunjukan bahwa nilai simpangan
respon sprektrum arah x sebesar 0.198 mm, untuk respon sprektrum arah x sebesar 0.097 mm, untuk
respons spektrum arah y sebesar 0.003045 mm respons spektrum arah y sebesar 0.033 mm dan
dan nilai simpangan untuk kombinasi maksimum nilai simpangan untuk kombinasi maksimum
sebesar 0.865 mm. sebesar 0.779 mm.
8 8
6 6
Rx
Rx 4
4
2 Ry
2 Ry
0 Comb Max
0 Comb Max 0 0.2 0.4 0.6
0 0.5 1 1.5
Simpangan (mm)
Simpangan (mm)
Grafik 4.5 Simpangan Tiap Tingkat pada
Grafik 4.4 Simpangan Tiap Tingkat pada Struktur Model V
Struktur Model IV
Pada variasi struktur model V dengan
Pada variasi struktur model III dengan penggunaan cross bracing dan kemiringan
penggunaan inverted v bracing dan kemiringan menara 850 menunjukan bahwa nilai simpangan
respon sprektrum arah x sebesar 0.096 mm, untuk respon sprektrum arah x sebesar 0.065 mm, untuk
respons spektrum arah y sebesar 0.001975 mm respons spektrum arah y sebesar 0.016 mm dan
dan nilai simpangan untuk kombinasi maksimum nilai simpangan untuk kombinasi maksimum
sebesar 0.482 mm. sebesar 0.556 mm.
Grafik 4.6 Simpangan Tiap Tingkat pada Grafik 4.8 Simpangan Tiap Tingkat pada
Struktur Model VI Struktur Model VIII
Pada variasi struktur model VI dengan Pada variasi struktur model VIII dengan
penggunaan inverted v bracing dan kemiringan penggunaan cross bracing dan kemiringan
menara 850 menunjukan bahwa nilai simpangan menara 800 menunjukan bahwa nilai simpangan
respon sprektrum arah x sebesar 0.042 mm, untuk respon sprektrum arah x sebesar 0.063 mm, untuk
respons spektrum arah y sebesar 0.004829 mm respons spektrum arah y sebesar 0.001399 mm
dan nilai simpangan untuk kombinasi maksimum dan nilai simpangan untuk kombinasi maksimum
sebesar 0.685 mm. sebesar 0.343 mm.
8 8
6 6
Rx Rx
4 4
2 Ry Ry
2
0 Comb Max 0 Comb Max
0 0.2 0.4 0.6
0 0.2 0.4 0.6
Simpangan (mm) Simpangan (mm)
Grafik 4.7 Simpangan Tiap Tingkat pada Grafik 4.9 Simpangan Tiap Tingkat pada
Struktur Model VII Struktur Model IX
Pada variasi struktur model VII dengan Pada variasi struktur model IX dengan
penggunaan diagonal bracing dan kemiringan penggunaan inverted v bracing dan kemiringan
menara 800 menunjukan bahwa nilai simpangan menara 800 menunjukan bahwa nilai simpangan
respon sprektrum arah x sebesar 0.006726 mm, dengan menggunakan inverted v bracing. Untuk
untuk respons spektrum arah y sebesar 0.000223 arah Y, simpangan terbesar terjadi pada variasi
mm dan nilai simpangan untuk kombinasi dengan diagonal bracing, inverted v bracing dan
maksimum sebesar 0.481 mm. yang terkecil adalah cross bracing. Untuk respon
spektrum arah X, hasil simpangan dengan
diagonal bracing sebesar 0.201 mm, cross
Perbandingan Model Struktur bracing sebesar 0.198 mm dan inverted v bracing
Berdasarkan Variasi Bresing sebesar 0.174 mm. Untuk respon spektrum arah
Kemiringan 900 Y, hasil simpangan dengan diagonal bracing
sebesar 0.187 mm, inverted v bracing sebesar
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
0.007 mm dancross bracing sebesar 0.003 mm.
Arah X pada Kemiringan Menara 900
10 Kemiringan 850
Tinggi Tingkat (m)
8
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
6 Arah X pada Kemiringan Menara 850
Diagonal
4
Cross 10
2
Cross
2
Inverted V 5 Diagonal
0
0 0.1 0.2 Cross
Simpangan (mm) 0
Inverted V
0 0.02 0.04
Grafik 4.11 Perbandingan Simpangan Respon Simpangan (mm)
Spektrum Arah Y dengan Variasi Bresing pada
Kemiringan 900 Grafik 4.13 Perbandingan Simpangan Respon
Spektrum Arah Y dengan Variasi Bresing pada
Pada kedua grafik diatas menunjukan Kemiringan 850
bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi
akibat adanya penggunaan variasi bresing pada Pada kedua grafik diatas menunjukan
rangka menara dengan kemiringan 900. Untuk bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi
arah X, grafik menunjukan bahwa simpangan akibat adanya penggunaan variasi bresing pada
terbesar terjadi pada variasi dengan diagonal rangka menara dengan kemiringan 850. Untuk
bracing kemudian diikuti oleh cross bracing dan arah X, grafik menunjukan bahwa simpangan
yang memiliki simpangan terkecil yaitu variasi terbesar terjadi pada variasi dengan diagonal
bracing kemudian diikuti oleh cross bracing dan rangka menara dengan kemiringan 800. Untuk
yang memiliki simpangan terkecil yaitu variasi arah X dan arah Y, grafik menunjukan sama
dengan menggunakan inverted v bracing. Untuk bahwa simpangan terbesar terjadi pada variasi
arah Y, simpangan terbesar terjadi pada variasi dengan diagonal bracing kemudian diikuti oleh
dengan diagonal bracing, inverted v bracing dan cross bracing dan yang memiliki simpangan
yang terkecil adalah cross bracing. Untuk respon terkecil yaitu variasi dengan menggunakan
spektrum arah X, hasil simpangan dengan inverted v bracing. Untuk respon spektrum arah
diagonal bracing sebesar 0.097 mm, cross X, hasil simpangan dengan diagonal bracing
bracing sebesar 0.096 mm dan inverted v bracing sebesar 0.065 mm, cross bracing sebesar 0.063
sebesar 0.042 mm. Untuk respon spektrum arah mm dan inverted v bracing sebesar 0.007 mm.
Y, hasil simpangan dengan diagonal bracing Untuk respon spektrum arah Y, hasil simpangan
sebesar 0.033 mm, inverted v bracing sebesar dengan diagonal bracing sebesar 0.016 mm,
0.005 mm dancross bracing sebesar 0.002 mm. cross bracing sebesar 0.0014 mm dan inverted v
bracing sebesar 0.00013 mm.
Kemiringan 800
Berdasarkan Kemiringan Menara
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
Diagonal Bracing
Arah X pada Kemiringan Menara 800
10
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
Arah X pada Diagonal Bracing
Tinggi Tingkat (m)
8
6 10
4
Diagonal Tinggi Tingkat (m) 8
2 Cross
6
90
0 Inverted V 4
0 0.05 0.1 85
2
Simpangan (mm) 80
0
0 0.1 0.2 0.3
Grafik 4.14 Perbandingan Simpangan Respon
Simpangan (mm)
Spektrum Arah X dengan Variasi Bresing pada
Kemiringan 800
Grafik 4.16 Perbandingan Simpangan Respon
Spektrum Arah X dengan Variasi Kemiringan
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum Menara pada Diagonal Bracing
Arah Y pada Kemiringan Menara 800
10 Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
Tinggi Tingkat (m)
4 8
2 Cross
6
0 Inverted V 90
4
0 0.01 0.02 2 85
Simpangan (mm) 0 80
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Grafik 4.15 Perbandingan Simpangan Respon SImpangan (mm)
Spektrum Arah Y dengan Variasi Bresing pada
Kemiringan 800 Grafik 4.17 Perbandingan Simpangan Respon
Spektrum Arah Y dengan Variasi Kemiringan
Pada kedua grafik diatasmenunjukan Menara pada Diagonal Bracing
bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi
akibat adanya penggunaan variasi bresing pada
Pada kedua grafik diatas menunjukan
bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi Pada kedua grafik diatas menunjukan
akibat adanya variasi kemiringan menara yang bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi
ditinjau pada rangka menara dengan diagonal akibat adanya variasi kemiringan menara yang
bracing. Untuk arah X dan arah Y, grafik ditinjau pada rangka menara dengan cross
menunjukan sama bahwa simpangan terbesar bracing. Untuk arah X dan arah Y, grafik
terjadi pada variasi dengan kemiringan menara menunjukan sama bahwa simpangan terbesar
sebesar 900, kemudian diikuti dengan kemiringan terjadi pada variasi dengan kemiringan menara
850 dan yang terakhir dengan kemiringan 800. sebesar 900, kemudian diikuti dengan kemiringan
Untuk respon spektrum arah X, hasil simpangan 850 dan yang terakhir dengan kemiringan 800.
dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.201 Untuk respon spektrum arah X, hasil simpangan
mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.097 mm dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.198
dan kemiringan menara 800 sebesar 0.065 mm. mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.096 mm
Untuk respon spektrum arah Y, hasil simpangan dan kemiringan menara 800 sebesar 0.063 mm.
dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.187 Untuk respon spektrum arah Y, hasil simpangan
mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.033 mm dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.003
dan kemiringan menara 800 sebesar 0.016 mm. mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.002 mm
dan kemiringan menara 800 sebesar 0.0014 mm
Cross Bracing
Inverted V Bracing
Perbandingan Simpangan Respon Sektrum
Arah X pada Cross Bracing Perbandingan Simpangan Respon
Sektrum Arah X pada Inverted V Bracing
10
Tinggi Tingkat (m)
8 10
Tinggi Tingkat (m)
6
90
4 5 90
2 85
85
0 80 0
0 0.1 0.2 0.3 80
0 0.05 0.1 0.15 0.2
Simpangan (mm)
SImpangan (mm)
Grafik 4.18 Perbandingan Simpangan Respon
Grafik 4.20 Perbandingan Simpangan Respon
Spektrum Arah X dengan Variasi Kemiringan
Spektrum Arah X dengan Variasi Kemiringan
Menara pada Cross Bracing
Menara pada Inverted V Bracing
8
5 90 6
90
85 4
0 2 85
80
0 0.001 0.002 0.003 0.004 0 80
Simpangan (mm) 0 0.005 0.01
Simpangan (mm)
Grafik 4.19 Perbandingan Simpangan Respon Grafik 4.21 Perbandingan Simpangan Respon
Spektrum Arah Y dengan Variasi Kemiringan Spektrum Arah Y dengan Variasi Kemiringan
Menara pada Cross Bracing Menara pada Inverted V Bracing
Pada kedua grafik diatas menunjukan SARAN
bahwa adanya perbedaan simpangan yang terjadi Dalam penelitian ini terdapat beberapa hal yang
akibat adanya variasi kemiringan menara yang disarankan:
ditinjau pada rangka menara dengan inverted v a. Penelitian analisis dinamik respon
bracing. Untuk arah X dan arah Y, grafik spektrum untuk bangunan struktur beton
menunjukan sama bahwa simpangan terbesar bertulang dengan menggunakan bracing.
terjadi pada variasi dengan kemiringan menara b. Semakin sering berlatih menggunakan
sebesar 900, kemudian diikuti dengan kemiringan SAP2000 sangat disarankan agar mampu
850 dan yang terakhir dengan kemiringan 800. meningkatkan ketelitian dalam
Untuk respon spektrum arah X, hasil simpangan menganalisa struktur.
dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.174 c. Penelitian selanjutnya dapat melakukan
mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.042 mm analisis dinamik menggunakan metode
dan kemiringan menara 800 sebesar 0.007 mm. analisis riwayat waktu (Time History
Untuk respon spektrum arah Y, hasil simpangan Analysis).
dengan kemiringan menara 900 sebesar 0.008
mm, kemiringan menara 850 sebesar 0.005 mm
dan kemiringan menara 800 sebesar 0.0014 mm
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil struktur yang telah
diperoleh menggunakan software SAP2000 v.20,
dapat diambil beberapa kempulan sebagai
berikut:
a. Penggunaan elemen pengaku lateral atau
bresing pada struktur rangka baja
memberikan pengaruh pada kekakuan
dan kekuatan struktur tersebut.
b. Simpangan terbesar menurut analisis
respons spektrum terdapat pada Model I
dengan penggunaan diagonal bracing
dengan kemiringan menara 900.
c. Pada variasi penggunaan beberapa jenis
bresing dapat disimpulkan bahwa
inverted v bracing adalah pengaku lateral
yang mampu mengasilkan simpangan
paling kecil.
d. Pada variasi kemiringan menara dapat
disimpulkan bahwa semakin besar
kemiringan suatu struktur rangka baja
menara yang ada maka semakin kecil
perpindahan titik yang dihasilkan
sehingga simpangan yang terjadi pun
semakin kecil.
DAFTAR PUSTAKA
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung
(SNI 03-1726-2002). Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. 2012. Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan
Gedung dan Non-gedung (SNI 1726-2012). Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2002. Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung (SNI
03-1729-2002). Bandung.
Badan Standarisasi Nasional. 2015. Spesifikasi untuk Bangunan Gedung Baja Struktural (SNI 1729-2015).
Jakarta.
Schodek, Daniel. L. 1998. Struktur. Penerbit Aditama. Jakarta
Paz, Mario. 1996. Dinamika Struktur: Teori dan Perhitungan. Penerbit Erlangga. Jakarta
Setiawan, Agus. 2008. Perencanaan Struktur Baja dengan Metode LRFD (Sesuai SNI 03-1729-2002).
Penerbit Erlangga. Semarang.
Nasution, Thamrin. 2011. Struktur Baja I. Departemen Teknik Sipil, FTSP. ITM.
Suharjanto. 2013. Rekayasa Gempa (Dilengkapi dengan Analisis Beban Gempa Sesuai SNI 03-1726-2002).
Penerbit Kepel Press. Yogyakarta.
Bustraan. 1992. Daftar-daftar untuk Konstruksi Baja. Penerbit Pradnya Paramita. Jakarta.
Gunawan, Rudy. 1993. Tabel Profil Konstruksi Baja. Penerbit Kanisius. Yogyakarta.
Oentoeng. 1999. Konstruksi Baja. Penerbit Andi. Yogyakarta.
Budio, Sugeng. P. Bahan Ajar Dinamika. Universitas Brawijaya. Malang, Jawa Timur.
Dapas, Servie. Bahan Kuliah Rekayasa Gempa. Universitas Sam Ratulangi. Manado, Sulawesi Utara.