MACAM
MACAM
MACAM
Engklekan merupakan permainan tradisional paling populer di Indonesia. Banyak anak-anak yang suka
bermain engklek terutama anak perempuan. Namun tidak menutup kemungkinan jika anak laki-laki juga
ikut permainan engklek ini.
Sejarah Permainan
Terdapat beberapa pendapat tentang sejarah permainan engklek. Pada pendapat pertama menyatakan
jika permainan tradisional tersebut berasal dari Inggris. Hal ini karena sudah ditemukan bukti terkait
keberadaan permainan engklek disana.
Sedangkan pendapat yang kedua menyatakan jika permainan tradisional tersebut telah ada sejak abad
17 dan dikenal di daerah Romawi. Namun di Indonesia, permainan tradisional engklek telah dikenal dari
masa penjajahan Belanda.
Egrang merupakan salah satu permainan tradisional dari Jawa Barat (sunda). Kamu masih bisa bermain
egrang ini sampai sekarang. Bahkan ketika peringatan 17 agustus biasanya diadakan perlombaan
permainan egrang ini. Dengan permainan tradisonal ini, akan melatih keseimbangan tubuh kamu.
Permainan egrang ini memakai alat berupa 2 batang bambu. Setiap bambu ukurannya 4-5 meter dan
diberi pijakan dibawah bambu yang berjarak 50 cm diatas ujung bambu bagian bawah.
Peraturan dan Cara Bermain
Dalam permainan gobak sodor kamu harus memiliki strategi dan kecepatan untuk melewati musuh
ataupun menangkap musuh. Permainan ini bebas dilakukan oleh anak laki-laki atau perempuan.
Sejarah Permainan
Dilihat dari namanya, gobak dan sodor, arti kata dari gobak adalah bergerak, sementara sodor adalah
tombak. Pada jaman dahulu para prajurit banyak yang memainkan permainan tradisional ini. Tujuannya
ialah untuk latihan bertempur demi melawan penjajah.
Sejarah Permainan
Berdasarkan penelitian, permainan tradisional tersebut berasal dari negri timur tengah yang selanjutnya
tersebar sampai pada Benua Afrika dan berlanjut ke Asia. Populernya permainan ini di Indonesia karena
masuknya bangsa Arab kesini untuk berdagang sampai akhirnya menetap disini.
Jumlah lubang Papan Congklak ada 16 terbagi menjadi 7 lubang kecil, serta 2 lubang besar. Lubang yang
dijadikan tujuan setiap pemain mempunyai satu lubang besar.
Banyak anak laki-laki yang suka dengan permainan tradisonal Gasing ini. Permainan ini dilakukan untuk
mengadu kekuatan & ketahanan.
Sejarah Permainan
Ada 2 pendapat tentang sejarah permainan Gasing. Yang pertama adalah menganggap jika Gasing
awalnya berupa telur ayam secara tidak sengaja diputar dan akhirnya diadu telur ayam siapa yang paling
lama berputar. Sementara pendapat kedua menyatakan jika awal permainan ini ialah buah berembang.
6. Permainan Kelereng
Permainan tradisional Kelereng atau yang sering disebut dengan gundu, dibuat dari bahan kaca
berbentuk bulat. Jenis permainan ini biasa dilakukan oleh anak laki-laki dan permainan ini memerlukan
skill.
Sejarah Permainan
Kelereng sanga populer di berbagai negara. Prancis adalah salah satu negara yang menjadikan kelereng
sebagai permainan yang populer. Diawali dari Prancis, kemudian dilanjutkan pada Mesir, Yunani dan
akhirnya sampai pada bangsa Romawi.
Permainan tradisional Petak Umpet memang sangat dikenal di berbagai negara. Salah satunya di
Indonesia sendiri juga ada permainan Petak Umpet. Permainan ini banyak dimainkan oleh anak laki-laki
ataupun perempuan.
Sejarah Permainan
Di abad ke 2, telah ditemukan tulisan dari seorang bangsa Yunani. Dia menuliskan tentang jenis
permainan yang hampir sama dengan petak umpet. Meskipun tidak jelas asalnya dari negara mana,
namun permainan ini telah ada sejak lama di Indonesia sendiri.
Lompat tali adalah permainan dengan menggunakan tali dari gelang karet yang disusun panjang.
Biasanya anak perempuan yang memainkan permainan tradisional ini.
Sejarah Permainan
Dari mulai penjajahan Belanda di Indonesia, permainan tradidional ini sudah ada. Permainan ini berawal
dari anak anak Belanda yang memainkannya di Indonesia. Sebagian pendapat mengungkapkan jika
permainan ini dari benua Eropa kemudian tersebar sampai ke Asia Tenggara dan Indonesia. Namun ada
juga yang menyatakan jika permainan ini berasal dari Mesir, Australia, dan Cina.
Cara Bermainnya
Permainan tradisional cublak cublak suweng ini bisa dimainkan sampai beberapa anak. Minimal 3 orang
anak dan lebih baik, kamu mainkan antara 6 sampai 8 anak. Tujuan dari permainan ini ialah pak empo
harus menemukan anting (suweng) yang telah disembunyikan terlebih dahulu.
Awalnya kamu harus mengundi terlebih dahulu siapa yang akan menjadi pak empo. Jika sudah ada yang
berperan menjadi pak empo, maka semua pemain selain pak empo duduk melingkari pak empo.
Sementara pak empo harus baring telungkup.
Setiap pemain menaruh telapak tangan menghadap keatas pada punggung pak empo. Salah satu pemain
mengambil batu kecil (dianggap anting) dan memutarkan pada setiap telapak tangan sambil bernyanyi
bersama cubla cublak suweng.
Nyanyiannya bisa diulang sampai 2 atau 3 kali, sampai pada bait yang terakhir ketika berbunyi sir sir
pong, semua harus pura pura memegang kerikil. Kemudian pak empo bangun dan menebak siapa yang
membawa batu kecil tadi. Jika tebakan pak empo benar, maka posisi pak empo akan digantikan oleh
pemegang anting tadi.
Namun jika pak empo menebak salah, maka harus di ulang lagi. Dan yang menjadi pak empo tetap anak
tadi. Permainan ini akan selesai jika semua pemainnya ingin selesai.
Permainan patok lele juga termasuk permainan tradisonal yang banyak dimainkan oleh anak laki-laki.
Cara bermainnya juga sangat mudah. Kamu harus melubagi tanah memanjang pada ukuran 10 x 4 cm
dan kedalamannya 4 cm.
Kemudian letakkan tongkat kayu pendek melintang pada lubang tadi. Ungkit kayu tadi dengan tongkat
kayu kecil sampai sejauh yang kamu bisa. Jika kayu yang kamu ungkit bisa tertangkap pemain lain, maka
giliran kamu habis dan akan berganti dengan pemain yang bisa menangkap tadi.
Sedangkan jika tidak tertangkap, anak patok lele tersebut akan dilempar pada induknya atau yang
(mengungkit) tadi, jika kena, gilirannya akan habis kemudian diganti oleh pemain lain.
Sedangkan pemain harus berdiri berada di belakang garis, dan tongkat pengungkit akan dipukulkan pada
tongkat yang pendek dan melambungkan sampai keatas udara.
Tongkat pendek dilempar kembali oleh lawan kepada pemain, lemparannya harus bisa mengenai
pemain. Apabila kena bisa langsung dihitung nilainya.
Kemudian Anak patok lele akan ditaruh di dalam lubang dengan posisi tertidur lalu pukul dengan tongkat
yang panjang hingga memantul ke atas kemudian dipukul mengarah horizontal seajuh mungkin.
Jika pemukul bisa melakukan pukulan secara sempurna sampai 2 kali, nilainya juga akan dikali 2. Namun
jika anak patok tersebut tertangkap oleh lawan, seluruh nilai yang dihasilkan akan diambil tim lawan.
Jika selama permainan tadi anak patok lele telah tertangkap, kemudian lawan ditangkap menggunakan
dua tangan, maka mendapat nilai 10 namun jika ditangkap oleh satu tangan saja akan memperoleh nilai
sampai 50.
Untuk nilainya akan dihitung berdasarkan jarak anak patok lele jatuh terhadap lubang awal, lalu akan
diukur menggunakan tongkat yang panjang.