Kelas D - Kelompok 1 - Laporan Praktikum Buncis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

MK PEMULIAAN TANAMAN TERAPAN

Pemuliaan Tanaman dengan Tehnik Mutasi Benih Buncis


dengan Mutagen Kimia

KELAS D
KELOMPOK 1

Bernadetta Sekar Kinanthi W. 150510170002


Zakka Tafwidh Mubarok 150510170019
Anisa Rachmawati 150510170039
Deanida Ramadanty 150510170062

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN
JUNI, 2019
Latar Belakang/Pendahuluan
Buncis merupakan salah satu jenis tanaman sayuran polong yang dapat
dikonsumsi dalam keadaan muda atau dikonsumsi bijinya. Sebagai bahan
sayuran kacang buncis merupakan salah satu sumber protein nabati yang penting
dan banyak mengandung vitamin A, B dan C, terutama pada bijinya
(Setyaningrum dan Saparinto, 2011). Usaha untuk meningkatan produksi
tanaman buncis dapat diupayakan melalui budidaya buncis dengan melalui
introduksi, hibridisasi, induksi mutasi dan rekayasa genetika. Diantara cara-cara
tersebut mutasi merupakan salah satu cara yang dipandang paling murah dan
cepat dalam upaya peningkatan keanekaragaman genetik tanaman. Induksi
mutasi dapat dilakukan dengan menggunakan mutagen fisik atau kimiawi.
Mutasi adalah perubahan materi genetik pada makluk hidup yang terjadi
secara tiba-tiba dan secara acak serta diwariskan. Mutasi yang terjadi dapat
diwariskan dan dapat kembali normal. Mutagen yang dapat digunakan untuk
mendapatkan mutan terbagi dua yaitu mutagen fisik dan mutagen kimia. Yang
termasuk dalam mutagen fisik antara lain sinar x, sinar gamma dan sinar ultra
violet. Yang termasuk dalam mutagen kimia antara lain Ethyl Methan Sulfonat
(EMS), Diethyl sulfat, Ethyl Amin dan kolkisin. Teknik mutasi menggunakan
mutagen kimia maupun fisik telah menghasilkan tanaman yang meningkatkan
produktivitasnya pada berbagai tanaman, baik pada tanaman yang diperbanyak
menggunkan biji maupun secara vegetative. Sejak tahun 1930 hingga 2014 telah
dilepas 3.200 mutan, dengan komposisi 75% tanaman budidaya dan 25%
tanaman hias (Foster dan Shu, 2012).
Diantara mutagen tersebut, EMS dan sinar gamma paling banyak
digunakan (Bhatia et al., 2001). Keuntungan menggunakan sinar gamma ialah
dosis yang digunakan lebih akurat dan penetrasi penyinaran ke dalam sel jaringan
bersifat homegen. Sedangkan keuntungan menggunakan mutagen EMS ialah laju
mutasinya tinggi, EMS merupakan mutagen alkali dimana sodium azide disini
berperan menimbulkan mutasi titik pada level DNA, sehingga mempunyai peran
besar untuk merubah karakter agronomi penting pada tanaman (Roychodhuri dan
Tah, 2011; Jain, 2005; Van Harten, 1998).
Maka dari itu, dalam laporan praktikum ini akan dibahas mengenai
perlakuan mutasi menggunakan mutagen kimia EMS yang memiliki dosis yang
berbeda-berbeda terhadap tanaman buncis.

Bahan dan Metode


 Bahan Tanaman
Buncis Balitsa 2 dengan berbagai perlakuan dosis EMS:
- 0 % EMS
- 0.15 % EMS
- 0.25 % EMS
- 0.35 % EMS

 Alat
- Alat tulis
- Penggaris
- Label
- Kamera
 Metode
1. Memilih dan mengamati 5 tanaman pada setiap perlakuan dosis EMS, jadi
total tanaman yang diamati sebanayak 20 tanaman buncis
2. Karakter yang diamati berupa :
- Gejala spot dan strik
- Tipe pertumbuhan
- Tinggi tanaman
- Bentuk daun
- Warna daun
- Warna mahkota bunga
- Umur mulai berbunga
- Umur mulai panen
3. Menganalisis variasinya dan membandingkan tanaman mutan dengan non
mutan

Hasil praktikum
Tabel 3.1 Hasil pengamatan mutasi pada tanaman buncis dengan dosis 0% EMS
Parameter Tanaman ke-
pengamatan 1 2 3 4 5
Gejala spot strik Ada Ada Ada Ada Ada
Tipe pertumbuhan Tegak Tegak Tegak Tegak Tegak
Tinggi tanaman (cm) 24,5 28 22 21 26
Bentuk daun Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal
Warna daun Hijau muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda Hijau muda
Warna mahkota Violet Violet Violet Violet Violet
Umur mulai berbunga 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST
Umur mulai panen 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST

Tabel 3.2 Hasil pengamatan mutasi pada tanaman buncis dengan dosis 15%
EMS
Parameter Tanaman ke-
pengamatan 1 2 3 4 5
Gejala spot strik Ada Ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
Tipe pertumbuhan Tegak Tegak Tegak Tegak Tegak
Tinggi tanaman (cm) 24 20 21 22 32
Bentuk daun Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal
Warna daun Hijau pucat Hijau pucat Hijau pucat Hijau pucat Hijau pucat
Warna mahkota Ungu Ungu Ungu Ungu Ungu
Umur mulai berbunga 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST 32-33 HST
Umur mulai panen 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST 47-48 HST
Tabel 3.3 Hasil pengamatan mutasi pada tanaman buncis dengan dosis 25%
EMS
Parameter Tanaman ke-
pengamatan 1 2 3 4 5
Gejala spot strik Ada Ada Ada Ada Ada
Tipe pertumbuhan Tegak Tegak Tidak Tegak Tidak
tegak tegak
Tinggi tanaman (cm) 35 27 29 31 20
Bentuk daun Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal Abnormal
Warna daun Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua Hijau tua
Warna mahkota Violet Violet Violet Violet Violet
Umur mulai berbunga
Umur mulai panen

Tabel 3.4 Hasil pengamatan mutasi pada tanaman buncis dengan dosis 35%
EMS
Parameter Tanaman ke-
pengamatan 1 2 3 4 5
Gejala spot strik
Tipe pertumbuhan
Tinggi tanaman (cm) 16 31 20 22 24
Bentuk daun
Warna daun
Warna mahkota
Umur mulai berbunga
Umur mulai panen

Diskusi/Pembahasan
Jelaskan hasil dari kegiatan praktikum dengan penjelasan yang komprehensif
dari data-data yang dihasilkan, ditunjang dengan literature yang berkaitan.

Daftar Pustaka
Lestari, Endang Gati. 2016. Pemuliaan Tanaman Melalui Induksi Mutasi Dan
Kultur In Vitro. Jakarta: IAARD Press.
Pardal, Saptowo J. 2014. Teknik Mutasi untuk Pemuliaan Tanaman. BB Biogen.
Putra, B. S. & Purwani, K. I., 2017. Pengaruh Mutagen Kimia EMS (Ethyl Methane
Sulphonate) Terhadap Daya Berkecambah Benih Tanaman Tembakau
var. Marakot. Jurnal Sains dan Seni Pomits, 6(2), pp. 89-92.
Radjak, P., Musa, N., Zakaria., F. 2014. Kajian Tenteang Pertumbuhan dan
Produksi Tanaman Kacang Buncis (Phaseolus vulgaris L.) berdasarkan
Variasi Naungan Paranet. Fakultas Pertanian, Universitas Negeri
Gorontalo.
Syahruddin, Karlina., Nur, Amin. Aplikasi Teknologi Mutasi dalam Pembentukan
Varietas Gandum Tropis. Balai Penelitian Tanaman Serealia.

Catatan :
Setiap penulisan yang tidak sesuai dengan format yang ditetapkan akan mengurangi
nilai.
Format Penulisan Laporan Pemuliaan Tanaman Terapan
Laporan dibuat secara kelompok berupa softfile diupload di G-classroom, dengan
format penulisan Huruf Arial 12 pt; spasi 1; margin normal,dengan deskripsi sebagai
berikut :

Anda mungkin juga menyukai