Kelompok 3 Ilmu Negara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

KONSTITUSI

Dosen Pengampu :

Auliya khasanova

Nama Kelompok 3

M. Rhamadoni (1874201119)

Agus Setiawan (

Putri Susanti Praja (1874201101)

Ani Mustikawati (1874201053)

Eka Jayanti (

Farhan

M. Audhi Murfi

Ilyassa

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

TANGERANG

2018
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, kami
panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya
kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pendidikan
kewarganegaraan ini tanpa suatu halangan apapun.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
dalam mengerjakan makalah ini,harapan kami semoga makalag ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan bagi pembaca.
Karena keterbatasan pengalaman kami, sekiranya terdapat kekurangan dalam
pembuatan makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya terhadap semua pihak.

Salatiga,27 september 2016

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 1

C. Tujuan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ............................................................................................................... 2

2.2 Hakikat Manusia dalam Kajian Islam ....................................................... 4

2.3 Hakikat Manusia dan Kebudayaan .......................................................... 9

2.4 Etika dan Estetika Budaya ....................................................................... 13

2.5 Tanggapan Budaya Populer ..................................................................... 14

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................................. 16

3.2 Saran ........................................................................................................ 16

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17


BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Konstitusi merupakan hukum atau aturan dasar yang harus kita pahami dasar negara
menjadi sumber bagi pembentukan konstitusi. Dasar negara menempati kedudukan sebagi
norma hukum tertinggi suatu negara. Sebagai norma tetinggi, dasar negara menjadi sumber
bagi pembentukan norma-norma hukum dibawahnya. Konstitusi adalah salah satu norma
hukum dibawah dasar negara.
Dalam arti yang luas: konstitusi adalah hukum tata negara, yaitu keseluruhan aturan
dan ketentuan(hukum) yang mengambarkan sistem ketatanegaraan suatu negara. Dalam arti
tengah: konstitusi adalah hukum dasar, yaitu keseluruhan aturan dasar, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis. Dalam arti sempit: konstitusi adalah undang-undang dasar, yaitu
beberapa dokumen yang memuat aturan yang bersifat pokok dengan demikian, konstitusi
bersumber dari dasar negara. Norma hukum dibawah dasar negara isinya tidak boleh
bertentangan dengan norma dasar. Norma tersebut bertujuan mencapai cita-cita yang
terkandung dalam dasar negara. Jadi kaitan antar dasar negara dengan konstitusi adalah dasar
negara menjadi sumber bagi penyusunan konstitusi. Konstitusi sebagai norma hukum
dibawah dasar negara dan bersumber pada dasar negara.
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian konstitusi negara?
2. Jelaskan kedudukan konstitusi?
3. Apa saja jenis-jenis konstitusi?
4. Apa saja unsur-unsur konstitusi?
5. Bagaiman sifat-sifat konstitusi?
6. Apa tujuan konstitusi?
7. Apa saja fungsi konstitusi?

C. Tujuan
1. Untuk mengatahui pengertian konstitusi negara?
2. Untuk mengetahui kedudukan konstitusi?
3. Untuk mengetahui jenis-jenis konstitusi?
4. Untuk mengetahui unsur-unsur konstitusi?
5. Untuk mengetahui sifat-sifat konstitusi?
6. Untuk mengetahui tujuan konstitusi?
7. Untuk mengetahui fungsi konstitusi?

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian

Konstitusi adalah keseluruhan peraturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
secara mengikat mengenai cara penyelengaraan suatu pemerintah, yaitu suatu membentuk,
menata dan menyusun suatu negara demikian pula dalam bahasa inggris kata constitut dapat
berarti mengangkat, mendirikan atau menyusun. Dalam bahasa belanda, istilah konstitusi
dikenal dengan sebutan gronwet yang berarti undang-undang dasar.
Istilah konstitusi pada umumnya menggambarkan keseluruhan sistem ketatanegaraan suatu
negara. Sistem itu berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur/memerintah
negara.
Dari beberapa pendapat dapat disimpulkan bahwa ada dua pengertian konstitusi,yaitu:
1. Dalam arti luas
Merupakan suatu keseluruhan aturan dan ketentuan dasar ( hukum dasar yang mengikuti
hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis yang mengatur mengenai suatu
pemerintahan yang diselengarakan dalam suatu negara).
2. Dalam arti sempit
Merupakan undang-undang dasar yang berisi aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang
bersifat pokok dari ketatanegaraan suatu negara.
Sedangkan konstitusionalisme menurut soetandio wingjosoebroto adalah pembetasan
kewenangan yang dimiliki oleh suatu lembaga negara, tidak hanya terhadap sesamanya
namun juga terhadap hak kebebasan warga negara. Bahwa apabila lembaga-lembaga negara
baik terhadap sesamanya maupun dihak warga negara pada asasnya terbatas, sedangkan hak-
hak warga
Negara pada asasnya tidak tebatas pembatasan, apabila diperlukan hanya bisa dilakukan
berdasarkan kesepakatan para warga negara sendiri, lewaat suatu proses yang dilaksanakan
dalam suasana yang bebas. Jadi antara konstitusi dengan konstitusionalisme sangat erat
hubungannya, jika konstitusi merupakan suatu dasar atau landasan yang digunakan oleh suatu
negara, maka konstitusioanlisme merupakan sebuah paham atau ajaran tentang tata cara atau
proses dalam pembahasan hak-hak kodrati warga negara yang ada didalam konstitusi itu
sendiri.1
B. Kedudukan konstitusi

Kedudukan konstitusi dalam kehidupan ketatanegaraan pada suatu negara sangat penting
karena menjadi ukuran kehidupan dalam bernegara dan berbangsa. Kedudukan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Sebagai hukum dasar
Konstitusi berkedudukan sebagai hukum dasar, karena ia berisi aturan dan ketentuan tentang
hal-hal yang mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Secara khusus konstitusi
memuat aturan-aturan tentang badan pemerintah dan sekaligus memberikan kewenangan
kepadanya. Misal, didalam konstitusi biasanya akan ditentukan adanya badan legislatif,
cakupan kekuasaan badan legislatif, dan prosedur pengunaan kekuasaannya. Demikian pula
dengan badan eksekutif dan yudikatif. Jadi konstitusi menjadi dasar adanya sumber
kekuasaan bagi setiap lembaga negara.
2. Sebagai hukum tertinggi
Konstitusi memiliki kedudukan yang lebih tinggi terhadap peraturan-peraturan yang lain
dalam tata hukum pada suatu negara. Hal ini berarti bahwa aturan-aturan yang terdapat dalam
konstitusi, mempunyai kedudukan yang lebih tinggi terhadap aturan lainnya. Oleh karena
itulah aturan-aturan lain dibuat oleh pembentuk undang-undang harus sesuai atau tidak
bertentangan dengan undang-undang dasar.2
C. Jenis-jenis konstitusi
Konstitusi dapat dibedakan dalam 2 macam:

1. Konstitusi tertulis
Yaitu suatu naskah yang menjelaskan kerangka dan tugas pokok dari badan pemerintahan
serta menentukan cara kerja dari badan pemerintahan tersebut, konstitusi ini dikenal dengan
sebutan undang-undang dasar.
Kelebihan konstitusi tertulis:
Undang-undang lebih besar kewibawaannya daripada konfensi.
Pelanggaran terhadap undang-undang lebih mudah diketahui dan dapat diambil tindakan lebih
cepat. Untuk seorang hakim lebih mudah menafsirkan undang-undang daripada konfensi
yang tidak tertulis.
Undang-undang dasar biasanya terang dan tegas perumusannya.
Adanya kepastian hukum dalam masyarakat.

2. Konstitusi tidak tertulis


Merupakan suatu aturan yang tidak tetulis yang ada dalam praktik penyelengaraan negara
disuatu negara. Konstitusi ini dikenal dengan sebutan konvensi. 3konstitusi ini mempunyai
sifat-sifat sebagi berikut :
Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktik penyelenggaraan
negara.
Diterima oleh seluruh rakyat
Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak
terdapat dalam UUD.
D. Unsur-unsur konstitusi

Unsur-unsur konstitusi menurut pendapat lohman adalah:


1. Sebagai perwujudan kontak sosial, yaitu merupakan perjanjian dari kesepakatan antara
warga negara dengan pemerintah.
2. Konstitusi sebagai penjamin HAM, yaitu merupakan penentu hak dan kewajiban warga
negara dan badan pemerintahan.
3. Konstitusi sebagai forma regimens, merupakan rangka pembangun pemerintahan.
E. Sifat konstitusi

Sifat Konstitusi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu:


1. Bersifat kaku (rigid)
Hanya dapat diubah melalui prosedur yang berbeda dengan prosedur membuat undang-
undang pada negara yang bersangkutan.
2. Bersifat supel (fleksibel)
Diartikan bahwa konstitusi dapat diubah melalui prosedur yang sama dengan prosedur
membuat undang-undang pada negara yang bersangkutan.

F. Tujuan konstitusi

Tujuan konstitusi adalah untuk membatasi kekuasaan penyelengaraan negara agar


tidak dapat berbuat sewenang-wenang serta dapat menjamin hak-hak warga negara. Tujuan
ini merupakan gagasan yang dinamakan dengan konstitusionalisme adalah suatu gagasan
yang memandang pemerintah merupakan suatu kumpulan kegiatan yang diselengarakan oleh
dan atas nama rakyat.
Menurut bagirmanan, hakikat dari konstitusi merupakan perwujudan paham tentang
konstitusi atau konstitusionalisme, yaitu pembatasan terhadap kekuasaan pemerintah disatu
pihak dan jaminan terhadap hak-hak warga negara maupun setiap penduduk dipihak lain.
Sedangkan menurut sri soemantri, dengan mengutip pendapat steend back, menyatakan
bahwa terdapat 3 materi muatan pokok dalam konstitusi, yaitu:
1. Jaminan hak-hak manusia
2. Susunan ketatanegaraan yang bersifat mendasar
3. Pembagian dan pembatasan kekuasaan
Dalam paham konstitusi demokratis dijelaskan bahwa isi konstitus meliputi:
1. Anatomi kekuasaan ( kekuasaan politik) tunduk pada hukum.
2. Jaminan dan perlindungan HAM.
3. Peradilan yang bebas ddan mandiri.
4. Pertanggung jawaban terhadap rakyat (akuntabilitas publik) sebagai sendi utama dari asas
kedaulatan rakyat.
Keempat cakupan isi konstitusi diatas merupakan dasar utama dari suatu pemerintah
yang konstitusional. Namun demikian, indikator suatu negara atau pemerintah disebut
demokratis tidaklah tergantung pada konstitusinya. Sekalipun konstitusinya telah menetapkan
aturan dan prinsip-prinsip diatas, jika tidak diimplementasikan dalam praktik penyelengaran
tata pemerintahan, ia belum bisa dikatakan sebagai negara konstitusional atau menganut
paham konstitusi demokrasi.
Tujuan-tujuan adanya konstitusi tersebut, secara ringkas dapat diklasifikasikan
menjadi 3 tujuan yaitu:
1. Konstitusi bertujuan untuk memberikan pembatasan-pembatasan sekaligus pengaasan
terhadap politik
2. Konstitusi bertujuan untuk melepaskan kontrol kekuasaan dari penguasa sendiri.
3. Memberikan batasa-batasan ketetapan bagi penguasa dalam menjalankan kekuasaannya.

G. Fungsi konstitusi

Konstitusi mempunyai fungsi yang memiliki peranan didalam suatu negara.Fungsi


konstitusi bagi suatu negara adalah sebagai berikut:
1. Membatasi atau mengendalikan kekuasaan penguasa agar dapat menjalankan kekuasaannya
agar tidak sewenang-wenang terhadap rakyat.
2. Memberi suatu rangka dan dasar hukum untuk perubahan masyarakat yang dicita-citakan
dalam tahap berikutnya.
3. Sebagai landasan penyelengaraan negara menurut suatu sistem ketatanegaraan tertentu yang
dijunjung tinggi oleh semua warga negarannya.
4. Menjadi suatu sumber hukum tertinggi
5. Menjadi suatu alat yang dapat membatasi kekuasaan.
6. Konstitusi berfungsi sebagai piagam kelahiran dalam suatu negara.
7. Memiliki fungsi sebagi lambang dan identitas nasional.
8. Kebebasan suatu warga negara dan HAM.
BAB III
Penutup

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa:
1. Konstitusi dalam arti sempit,yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang
dasar.
2. Konstitusi dalam arti luas, yaitu sebagai hukum dasar yang tertulis atau undang-undang dasar
dan hukum dasar yang tidak tertulis atau konfensi.
3. Dalam praktiknya, konstitusi dustur terbagi menjadi 2 bagian yaitu tetulis (UUD) tidak
tertulis (konfensi)
4. Konstitusi merupakan media bagi terciptanya kehidupan yang demokratis bagi seluruh warga
negara.
5. Konstitusi sebagaimana disebutkan merupakan aturan-aturan dasar yang dibentuk dalam
mengatur hubungan antara warga negara dengan warga negara.

Diposting oleh Nur Salim di 02:56


Email ThisBlogThis!Share to TwitterShare to FacebookShare to Pinterest

No comments:

Post a Comment

Link ke posting ini

Create a Link

Newer Post Older Post Home


Subscribe to: Post Comments (Atom)

About Me

Nur Salim
Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia
View my complete profile
Makalah Populer
 MAKALAH KONSTITUSI NEGARA

KONSTITUSI NEGARA KATA PENGANTAR Dengan menyebut nama Allah yang


maha pengasih lagi maha penyayang, kami panjatkan puji syu...

 MAKALAH HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN WARGA NEGARA

HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN WARGA NEGARA KATA


PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb. Puji syukur kami panjatkan atas
keha...

 MAKALAH PERANAN WARGA NEGARA DALAM BERBANGSA DAN


BERNEGARA

PERANAN WARGA NEGARA DALAM BERBANGSA DAN BERNEGARA


KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Alhamdulillahirabbil’alamin, segala...

 MAKALAH CIVIL SOCIETY (Masyarakat Madani)

CIVIL SOCIETY (Masyarakat Madani) KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikumWr.Wb. Alhamdulillahirabbil’alam...

 MAKALAH NEGARA DAN ASPEK ASPEK KEWARGANEGARAAN

NEGARA DAN ASPEK ASPEK KEWARGANEGARAAN KATA PENGANTAR


Assalamu’alaikum Wr.Wb. Alhamdulillahirabbil’alamin, segala puji ba...

temukan makalah terbaru

Blog Archive
 ▼ 2017 (27)
o ► September (1)
o ► June (3)
o ► March (1)
o ► February (5)
o ▼ January (17)
 MAKALAH KONSTITUSI NEGARA
 Makalah Hak Asasi Manusia
 MAKALAH NEGARA DAN ASPEK ASPEK
KEWARGANEGARAAN
 MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN OTONOMI
DAERAH
 MAKALAH PERANAN WARGA NEGARA DALAM
BERBANGSA DAN B...
 MAKALAH CIVIL SOCIETY (Masyarakat Madani)
 Makalah Sosial hukum bagi warga negara
 MAKALAH ISTILAH-ISTILAH KUNCI DALAM ILMU HADITS
 MAKALAH HUBUNGAN AGAMA DAN NEGARA
 MAKALAH GOOD GOVERNANCE
 makalah Demokrasi dan Pemerintahan
 MAKALAH TEOLOGI TRANSFORMATIF ILMU SOSIAL
PROFETIK...
 MAKALAH WACANA TEOSENTRIS DAN ANTROPOSENTRIS
 Makalah Manusia dan Keadilan Tuhan dalam Perspekti...
 MAKALAH PERKEMBANGAN ILMU KALAM KONTEMPORER
 MAKALAH LIBERALISME PENDIDIKAN MANUSIA AKAL
DAN KE...
 MAKALAH HUBUNGAN PEMERINTAH DENGAN WARGA
NEGARA

Anda mungkin juga menyukai