Tefa Proposal

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Oleh

Noor Fitrihana (FT UNY)


Ki Ima Ismara (FT UNY)
Teaching Factory
Model pembelajaran berbasis industri (produk
dan jasa) melalui sinergi sekolah dengan
DU/DI untuk menghasilkan lulusan yang
kompeten sesuai dengan kebutuhan pasar.
Model pembelajaran berbasis industri berarti
bahwa setiap produk praktik yang dihasilkan
adalah sesuatu yang berguna dan bernilai
ekonomi atau memiliki daya jual dan diterima
oleh pasar.

Subdit Kurikulum DPSMK


TEACHING FACTORY

Subdit Kurikulum DPSMK


Bagi Guru
Bagi Siswa
1 • Mempersiapkan lulusan menjadi 1 • Memperluas wawasan
pekerja dan wirausaha.
instruksional guru.
• Memilih bidang kerja yang
2 sesuai dengan kompetensinya. • Membangun jembatan
2 instruksional antara
• Menumbuhkan kreatifitas siswa kelas dan dunia kerja.
3 melalui learning by doing.
• Membuat pembelajaran
lebih menarik dan
4 • Memberikan keterampilan yang
dibutuhkan dunia kerja.
3 memotivasi siswa
belajar.
• Memperluas kesempatan
5 rekruitmen bagi lulusan SMK. Bagi Sekolah

• Mempersiapkan diri menjadi • Menyadarkan siswa SMK bahwa dalam


6 tenaga kerja. penguasaan keterampilan tidak hanya
mempraktikan soft skills (bekerja dalam tim,
• Memberi kesempatan kepada 1 komunikasi, dll), tetapi juga merealisasikan
pengetahuan secara lansung dan latihan
7 siswa untuk membuat keputusan
bekerja untuk memasuki dunia kerja secara
tentang karier yang akan dipilih.
nyata.

TUJUAN
• Sarana pelatihan dan praktik berbasis
TEACHING 2 produksi secara langsung bagi siswa SMK
untuk mendukung ketercapaian penguasaan
kompetensi yang dibutuhkan DU/DI.
FACTORY
PRINSIP DASAR
TEACHING FACTORY
Adanya integrasi pengalaman dunia kerja ke dalam
kurikulum SMK.

Adanya integrasi pengalaman dunia kerja ke dalam


kurikulum SMK.

Semua sumber daya manusia, peralatan dan bahan disusun


dan dirancang untuk melakukan proses produksi/layanan jasa
dengan tujuan untuk menghasilkan produk (barang atau jasa).

Dalam pembelajaran berbasis produksi, siswa SMK harus


terlibat langsung dalam proses produksi, sehingga
kompetensinya dibangun berdasarkan kebutuhan produksi.
Kapasitas dan jenis produksi menjadi kunci utama
keberhasilan pelaksanaan pembelajaran berbasis produksi.
Dalam teaching factory SMK melaksanakan kegiatan
produksi atau layanan jasa merupakan bagian dari proses
belajar dan mengajar.
Subdit Kurikulum DPSMK
7 Elemen Pelaksanaan
Pengkondisian dan
Penataan
Lab/Bengkel Manajemen

Produk dan Jasa


yang Dihasilkan
Hubungan
Industri

Model
Pembelajaran

Informasi
Produk
Sumberdaya
Manusia
7 Langkah Pembelajaran

Pengamatan Penciptaan Pemodelan Produksi

Peningkatan Pelayanan Pemasaran


Berkelanjutan
7 Indikator Kinerja
Peningkatan kondisi dan
Pengelolaan Bengkel Pengelolaan dan
Keberlanjutan

Produk

Peningkatan Kerjasama
Industri
Pembelajaran

Promosi
Profesioanlisme SDM
KETERKAITAN
ELEMEN PELAKSANAAN
LANGKAH PEMBELAJARAN
INDIKATOR KINERJA
Elemen pelaksanaan
Pembenahan ruang praktik dilakukan
dengan merenovasi ruangan dan
melengkapi peralatan untuk mendukung
produksi Produk/Jasa

Langkah Pembelajaran Lab yang sudah dibenahi yang utama


adalah digunakan untuk pembelajaran
pada langkah pemodelan (pembuatan
prototiping) dan produksi produk
sesuai dengan standar yang
ditetapkan. Meskipun semua langkah
7P memungkinkan dapat
Pemodelan Produksi
dilaksanakan di Lab/Bengkel.

Indikator Kinerja

Indikator Pembenahan Lab :


Peningkatan kondisi dan Peralatan, SOP dan administrasi,
Pengelolaan Bengkel perawatan, Layout, 5S & K3
Elemen Pelaksanaan
Menetapkan produk atau jasa sesuai
kompetensi keahlian, potensi sumber daya
Produk dan Jasa sekolah dan kerjasama
yang Dihasilkan industri.Produk/jasa adalah media untuk
pencapaian kompetensi.

Melakukan pengamatan produk yang ada di


pasaran dan mengembangkan ide kreasi dan
Langkah Pembelajaran
inovasi untuk memproduksi produk yang sama
maupun melakukan inovasi baru. Pengamatan
dapat dilakukan dengan
1. Kunjungan industri dan magang
2. Analisis produk yang akan dibuat
3. Analisis produk pesaing
Penciptaan dilakukan dengan mengembangkan
Pengamatan Penciptaan ide kreatif dan inovasi sesuai potensi sumber
daya yang dimiliki

Indikator Kinerja Memenuhi kebutuhan internal, Spesifikasi,


keunggulan produk, Keberterimaan pasar,
Produk Delivery, Quality, Quantity, memenuhi
persyaratan industri/pasar
Elemen pelaksanaan Mengembangkan model pembelajaran
berbasis indsutri dengan
RPP yang disesuaikan dengan standar dan
Model kebutuhan industri berdasarkan produk dan
Pembelajaran jasa yang dihasilkan
Adannya RPP dan Jobsheet yang divalidasi
dan disetujui oleh indsutri mitra

Menerapkan langkah-langkah pembelajaran


Langkah Pembelajaran 7P untuk mencpai kompetensi di bidangnya
dan menumbuhkan kewirausahaan dengan
daya kreasi dan inovasi berbasis STEM (sain,
teknologi, rekayasa dan matematika),
Langkah 1 sampai 7 penguatan pendidikan karakter, Integrasi 4C
dan berfikir tingkat tinggi.

Indikator Kinerja Adanya RPP dan Jobsheet yang divalidas


industri, bahan praktek sesuai standar.,
memproduksi produk yang dibutuhkan
Pembelajaran
pasar, proses pembelajaran,
kewirausahaan, kompetensi guru,
mengembangkan budaya kerja dan 5S/K3
Elemen Pelaksanaan Pengembangan SDM dilakukan dengan
mengirimkan magang guru ke industri
yang sesuai dengan produk/jasa dalam
Sumberdaya pelaksanaan TEFA untuk memahami
Manusia prosedur, kualitas dan budaya kerja
industri. Jika memungkinkan siswa dapat
juga melakukan kunjungan industri untuk
observasi langsung di lapangan/pasar
Langkah Pembelajaran Guru yang memiliki pengalaman industri, memiliki
sertifikasi kompetensi akan lebih percaya diri
dalam mengajar dan lebih dapat mengantarkan
siswa kepada kompetensi yang diahrapkan dna
menghasilkan produk sesuai standar.
Langkah 1 sampai 7
Siswa yang belajar langsung dengan suasana
industri akan mudah beradapatasi dan memiliki
kesiapan kerja yang lebih baik
Indikator Kinerja
Kompetensi guru bersertifikasi dan
berpengalaman industri, Kecukupan dan
kesesuaian personil. Motivasi, Daya kreasi
dan inovasi, kinerja dan bekerja dalam tim.
Profesioanlisme SDM Pencapaian siswa dalam uji kompetensi
Elemen Pelaksanaan
Manajemen teaching factory di SMK dilakukan
dengan komitmen manajemen, pembentukan tim
kera, struktur organisasi teaching factory,
Manajemen rencana/prog, Jobdesk yang sesuai, SOP dan alur
kinerja, pengelolaan Administrasi pembelajarandan
keuangan teaching factory, serta lingkungan yang
baik.

Langkah Pembelajaran
Perlu dilakukan manajemen pembelajaran sesuai
dengan kebutuhan produksi dalam teaching factory
khususnya dalam strategi penjadwalan disesuaikan
dengan karakteristik produk/jasa yang dihasilkan
Langkah 1 sampai 7

Indikator Kinerja
Administrasi keuangan, komitmen manajemen,
struktur oragnisasi, job deskripsi, kepemimpinan,
Pengelolaan dan Dampak teaching factory buat lembaga, lingkungan,
Keberlanjutan perolehan HaKi dan tanda merk dan keberlanjutan
program
Elemen Pelaksanaan
Mengembangkan hubungan industri dan
Hubungan keterlibatan aktif praktisi/industri
Industri sebagai standar, benchmark , mentor,
supervisor, lisensi , pemasaran, untuk
pelaksanaan teaching factory

Langkah Pembelajaran
Dalam proses pembelajaran adanya
kerjasama industri dimanfaatkan untuk
Langkah 1 sampai 7 guru tamu, asesor uji kompetensi,
supervisor , validator perangkat
pembelajaran , magang siswa
danlainnya
Indikator Kinerja

Bentuk kerjasama, projek yang


Peningkatan Kerjasama
dilakukan bersama, transfer teknologi,
Industri
progran CSR dan lainnya
Elemen Pelaksanaan
Info produk dalam katalog cetak dan digital
maupun melalui sosialisasi media online
Informasi maupun offline dan events kegiatan seperti
Produk layanan uji coba dan jasa gratis pada saat
launching produk atau hari-hari khusus

Langkah Pembelajaran Pada langkah 5 Siswa dilatih


diajar dan mengembangkan
media promosi serta
memasarkan secara offline dan
online dalam bentuk cetak
maupun digital serta
Peningkatan membangun komunikasi dengan
Pelayanan
Pemasaran Berkelanjutan pelanggan secara baik dan
beretika. Evalusi akhir sebagai
dasar peningkatan selanjutnya
Indikator Kinerja
Promosi Perencanaan promosi, media promosi,
jangkauan pasar, penetapan petugas
marketing, pencatatan omzet
noor&kima2018

Anda mungkin juga menyukai