0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

KTI Pentas Seni

karya tulis ilmiah tentang pemanfaatan pentas seni sebagai jembatan pelestarian kebudayaan Indonesia

Diunggah oleh

Berlian 412
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
2K tayangan

KTI Pentas Seni

karya tulis ilmiah tentang pemanfaatan pentas seni sebagai jembatan pelestarian kebudayaan Indonesia

Diunggah oleh

Berlian 412
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki berbagai macam budaya dari berbagai daerah, ini
dikarenakan Indonesia adalah negara berbentuk kepulauan dengan berbagai ras
dan suku. Tercatat suku bangsa Indonesia berjumlah 1340 suku bangsa menurut
sensus BPS pada tahun 2010. Namun tak semua suku tercatat dalam sensus
tersebut. Masih banyak lagi suku dengan berbagai budaya yang tersebar di
Indonesia.
Banyaknya jumlah suku tak menjamin bahwa budaya nasional tetap lestari.
Apalagi di zaman era globalisasi ini budaya nasional semakin berkurang
minatnya dikalangan masyarakat. Masyarakat cenderung tidak menghiraukan
perkembangan dari budaya-budaya nasional tersebut. Tak sedikit masyarakat
yang tidak mengetahui bahwa Indonesia memiliki berbagai macam budaya
nasional. Tak hanya kalangan anak-anak, kalangan dewasa pun masih kurang
pengetahuan tentang banyaknya budaya di Indonesia. Hal ini disebabkan karena
adanya sifat acuh tentang budaya nasional. Hal ini bukan hanya karena
masyarakat, hilangnya budaya Indonesia juga disebabkan oleh budaya-budaya
baru atau asing yang masuk ke lingkungan masyarakat. Masuknya budaya asing
membuat budaya nasional semakin diabaikan.
Oleh karena itu budaya Indonesia perlu dilestarikan. Pemerintah perlu
melakukan pengenalan terhadap budaya nasional. Pemerintah dapat membuka
museum-museum budaya agar masyarakat semakin mengenal budaya nasional
sebagai bentuk pelestarian budaya. Di Indonesia sendiri pemerintah telah
membuka berbagai macam museum kebudayaan salah satunya di Bali yaitu
museum Bali terletak di kota Denpasar, museum ini memiliki beragam
peninggalan manusia mulai dari perlengkapan keagaaman sampai kesenian.
Kesenian dari masa lampau disimpan untuk dapat diperlihatkan kepada
masyarakat yang ingin mengenal lebih dalam akan kebudayaan nasional. Selain
membuka museum untuk melestarikan kebudayaan nasional pemerintah juga
dapat membuat pameran seni. Pameran seni diperuntukan untuk memamerkan
karya seni seniman-seniman berbakat yang dapat melestarikan kebudayaan
nasional.
Selain pemerintah kita sebagai warga negara Indonesia juga perlu untuk
melestarikan kebudayaan nasional. Contohnya dengan memberi pengetahuan
kepada masyarakat yang kurang mengenal tentang kebudayaan nasional,
dengan memberikan pengetahuan tentang budaya nasional kepada masyarakat,

1|KTI PENTAS SENI


kita juga telah menarik minat masyarakat terhadap budaya nasional. Hal ini
merupakan hal-hal mendasar yang dapat kita lakukan sehari-hari untuk
membantu menarik minat masyarakat terhadap budaya nasional.
Cara yang tidak asing dan biasa terdengar oleh para pelajar adalah dengan
pentas seni. Ada banyak pentas seni yang digelar sekolah-sekolah, mulai dari
Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Tak hanya anak sekolah, namun
banyak pentas seni yang sengaja digelar untuk memamerkan berbagai kesenian
di Indonesia, mulai dari seni tari, seni musik, seni rupa serta seni teater. Pentas
seni sendiri telah digelar di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu contoh
pentas seni yang ada di Indonesia adalah pentas seni yang diadakan oleh
mahasiswa ITB jurusan Sekolah Bisnis dan Manajemen. Segenap keluarga
besar mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen ini menggelar Art Hour,
sebuah pertunjukan yang berkonsep pentas seni dan budaya yang bertemakan
“corak Indonesia”. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa masih banyak
generasi muda Indonesia yang masih peduli akan budaya nasional dengan
mengadakan pagelaran pentas seni.

Dari uraian-uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat penelitian ini


dengan judul “Pentas seni sebagai landasan pelestarian budaya nasional ”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai
berikut :

1. Mengapa kita perlu melestarikan budaya nasional?


2. Bagaimana dampak dari pentas seni terhadap budaya nasional?
3. Apakah pentas seni merupakan upaya pelestarian budaya nasional secara
efektif?

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian dengan judul
Pentas Seni Sebagai Landasan Pelestarian Budaya Nasional ini adalah :
1. Mengetahui pentingnya melestarikan budaya nasional.
2. Mengetahui dampak dari pentas seni terhadap budaya nasional.
3. Mengetahui pentas seni sebagai upaya pelestarian budaya nasional yang
efektif

2|KTI PENTAS SENI


1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
a. Sebagai bahan referensi untuk peneliti selanjutnya
b. Sebagai pembanding untuk penelitian serupa
c. Sebagai bentuk pedoman untuk melestarikan budaya nasional melalui
pentas seni

2. Manfaat Praktis
a. Sebagai bentuk pengetahuan bagi masyarakat mengenai pentingnya
pelestarian budaya nasional.
b. Agar masyarakat dapat melakukan upaya untuk melakukan pelestarian
budaya nasional.
c. Memaksimalkan upaya masyarakat dalam pelestarian budaya nasional
melalui pentas seni.

3|KTI PENTAS SENI


BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Pentas Seni


Pentas seni atau yang lebih dikenal dengan singkatan pensi merupakan
sebuah kegiatan yang dilakukan dalam bentuk pertunjukan berbagai macam
kreatifitas seni yang dilakukan oleh generasi muda di Indoneisa. Menurut para
ahli pentas seni adalah wujud pertunjukan seni dalam berbagai bentuk seperti
seni rupa, seni tari, seni musik serta seni teater dan berbagai macam kreatifitas
seni lainnya. Pentas seni sering dilaksanakan di sekolah-sekolah sebagai bentuk
upaya meningkatkan kreatifitas siswa dalam seni, terutama seni di Indonesia.
Apabila di lihat dari perkembangannya pentas seni ini sudah dapat dilakukan
oleh para siswa sekolah, dengan bimbingan dari para guru siswa mampu
menampilkan berbagai macam kesenian yang ada di Indonesia.
Tujuan pentas seni yakni sebagai sebuah ajang pertunjukan bakat bagi para
generasi muda, dimana dalam kegiatan tersebut mereka dapat menyalurkan
kreatifitas serta mendapatkan sebuah panggung pertunjukan yang layak bagi
berbagai kegiatan seni. Dengan ajang pertunjukan bakat ini generasi muda
khususnya dapat dengan mudah menyalurkan aspirasi terhadap kesenian mulai
dari kesenian tradisonal hingga kesenian modern.
a. Pertunjukan kesenian tradisional
Di dalam setiap pementasannya, beberapa bentuk kesenian tradisional selalu
membawa misi yang ingin disampaikan kepada penonton. Misi atau pesan
itu dapat bersifat sosial, politik, moral dan sebagainya. Sebenarnya dalam
setiap pertunjukan seni tradisional ada beberapa nilai tertentu yang
dikandungnya. Seni pertunjukan tradisional secara umum mempunyai
empat fungsi, yaitu fungsi ritual, fungsi pendidikan sebagai media tuntunan,
fungsi atau media penerangan atau kritik sosial dan fungsi hiburan atau
tontonan.
Untuk memenuhi fungsi ritual, seni pertunjukan yang ditampilkan biasanya
masih berpijak pada aturan-aturan tradisi. Misalnya sesaji sebelum
pementasan wayang, ritual-ritual bersih desa dengan seni pertunjukan dan

4|KTI PENTAS SENI


sesaji tertentu, pantanganpantangan yang tidak boleh dilanggar selama
pertunjukan dan lainlain. Sebagai media pendidikan, pertunjukan
tradisional mentransformasikan nilai-nilai budaya yang ada dalam seni
pertunjukan tradisional tersebut. Oleh karena itu, seorang seniman betul-
betul dituntut untuk dapat berperan semaksimal mungkin atas peran yang
dibawakannya. Seni pertunjukan tradisional (wayang kulit, wayang orang,
ketoprak) sebenarnya sudah mengandung media pendidikan pada hakikat
seni pertunjukan itu sendiri, dalam perwatakan tokoh-tokohnya dan juga
dalam ceritanya. Misalnya pertentangan yang baik dan yang buruk akan
dimenangkan yang baik, kerukunan Pandawa, nilai-nilai kesetiaan dan lain-
lain.
Pada masa sekarang ini seni pertunjukan tradisional cukup efektif pula
sebagai media penerangan ataupun kritik sosial, baik dari pemerintah atau
dari rakyat. Misalnya pesan-pesan pembangunan, penyampaian informasi
dan lain-lain. Sebaliknya rakyat dapat mengkritik pimpinan atau pemerintah
secara tidak langsung misalnya lewat adegan goro-goro pada wayang atau
dagelan pada ketoprak. Hal ini disebabkan adanya anggapan mengkritik
(lebih-lebih) pimpinan atau atasan adalah “tabu”. Melalui sindiran atau
guyonan dapat diungkap tentang berbagai ketidakberesan yang ada, tanpa
menyakiti orang lain. Sebagai media tontonan seni pertunjukan tradisional
harus dapat menghibur penonton, menghilangkan stres dan menyenangkan
hati. Sebagai tontonan atau hiburan seni pertunjukan tradisional ini biasanya
tidak ada kaitannya dengan upacara ritual. Pertunjukan ini diselenggarakan
benar-benar hanya untuk hiburan misalnya tampil pada peringatan
kelahiran, resepsi pernikahan dan lain-lain.
b. Pertunjukan kesenian modern
Pertunjukan kesenian modern ini merupakan kesenian yang terjadi karena
adanya percampuran kebudayaan dari budaya asing menjadi budaya
Indonesia namun tetap dengan mementingkan kepentingan budaya di
Indonesia sehingga kebudayaan di Indonesia tetap lestari. Dengan
pertimbangan kebudayaan indonesia dengan budaya modern maka tercipta

5|KTI PENTAS SENI


budaya asing yang masih dapat diterima di Indonesia. Contoh dari kesenian
modern ini adalah dengan tari modern atau dance, rap, opera,fragmen dan
masih banyak lagi.
2.2. Pengelolaan pentas seni
Pengelolaan Pentas seni adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
pemimpin pentas seni dengan dibantu oleh sekelompok orang dalam suatu
organisasi pergelaran,yang bertujuan untuk menghasilkan bentuk tontonan yang
baik dan enak dinikmati.
Seorang pemimpin pentas harus menguasai materi pertunjukan dan mampu
mengendalikan serta mengoordinasikan segenap unsur pentas seni dengan
segala peralatannya, serta dapat mengerti aspirasi penonton. Selain itu, seorang
pemimpin pentas seni harus dapat membawakan tugasnya dengan baik dan
luwes, tegas, serta tanggap terhadap setiap perkembangan di atas pentas,
sehingga tidak terjadi kekakuan dalam pelaksanaan pementasan.
Pengelola pementasan harus dapat melalui dan mengakhiri pertunjukan
tepat pada waktunya. Ketika di atas pentas seni sedang berlangsung suatu
adegan ,dia harus sudah siap dengan adegan berikutnya. Namun ,dia juga tidak
boleh kehilangan kewaspadaan dalam mengikuti kejadian di atas pentas seni
agar mampu bertindak cepat dan tepat bila terjadi keadaan darurat
Berikut yang perlu dipersiapkan untuk pentas seni:
• Pembentukan Kepanitiaan
Agar kegiatan dapat terlaksana dengan baik dan berjalan dengan lancar,
maka dibentuklah suatu kepanitiaan kegiatan. Panitia adalah sekelompok orang
yang ditunjuk atau dipilih untuk mempertimbangkan dan mengurus hal-hal
yang ditugaskan kepadanya. Tujuan apa yang ingin dicapai dalam kepanitiaan
bersifat sementara dan jangka pendek, dalam artian bahwa kepanitiaan akan
berakhir jika kegiatan/tugas selesai.
• Penetuan Tema
Dalam suatu kegiatan sangat diperlukan suatu tema untuk memberi batasan
dan memberi arah pada kegiatan yang akan dilakukan. Dan tema dalam suatu

6|KTI PENTAS SENI


kegiatan dapat diambil dari kejadian yang ada di lingkungan kita. Misalnya
tema tentang Alam ( SAVE THE NATURE GUYS).
• Pembuatan Time Schedule
Dalam suatu kepanitiaan harus membuat susunan jadwal kerja atau yang
biasa disebut time schedule. Time schedule sendiri berfungsi untuk menertibkan
kinerja tiap divisi dalam kepanitiaan. Dengan time schedule diharapkan kinerja
panitia sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
• Penunjukan Stage Manajer Dan Pembuatan Run Down
Stage Manager bertugas merumuskan atau menetapkan secara lebih detail
pelaksanaan acara pada hari-H terutama pada konsep penampilan dan pengisi
acara, tata panggung dan tata lampu serta terjun langsung ke lapangan pada hari-
H dan turun tangan langsung. Run down adalah detail susunan acara dalam
suatu kegiatan pada hari-H. Dalam run down tercantum secara detail person
yang terlibat dan peralatan yang dibutuhkan dalam setiap penampilan serta
keterangan-keterangan yang diperlukan.
•Pementasan Pra Pentas
Dalam tahap ini dilakukan gladi bersih sebagai persiapan terakhir untuk
menuju sebuah pementasan. Tujuan dari tahap ini adalah sebagai simulasi pada
hari-H agar seluruh panitia yang terlibat siap untuk menghadapi kendala-
kendala yang mungkin akan terjadi saat melakukan sebuah pementasan.Pada
tahap ini seluruh panitia diharapkan fokus pada pertunjukan sesuai dengan job
description masing-masing dan berkoordinasi dengan stage manager agar
pementasan berjalan sesuai dengan run down.
• LPJ
Ketika tugas telah selesai dilaksanakan, ketika acara telah berakhir, kerja
kepanitiaan belumlah berakhir. Karena masih harus dilakukan
pertanggungjawaban dari kepanitiaan dalam bentuk LPJ. LPJ dimaksudkan
untuk memastikan, apakah planning yang dilakukan pada awal kepanitiaan
berjalan sebagaimana mestinya.

7|KTI PENTAS SENI


2.3 Kebudayaan
Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat & kemampuan lain serta kebiasaan yang
didapatkan oleh manusia sebagai anggota masyarakat.
Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengartikan kebudayaan sebagai
peninggalan sejarah yang bersifat tradisional. Seperti tarian daerah, alat musik
daerah, senjata tradisional, bahasa daerah, dan lain sebagainya. Di negara kita,
hampir setiap propinsi memilki kebudayaan tradisionalnya sendiri. Oleh sebab itu
negara kita dijuluki negara yang kaya akan budaya.
berdasarkan rumusan yang tercantum dalam UUD 1945 pasal 32 ayat 1 dan 2,
maka dapat disimpulkan bahwa pemerintah berkewajiban memajukan kebudayaan
nasional di tengah peradaban dunia. Hal ini tentunya dimaksudkan agar kebudayaan
nasional Indonesia bisa berada ditengah-tengah peradaban dunia. Kebudayaan
nasional Indonesia ikut mewarnai peradaban dunia. Sedangkan disisi lain
masyarakat tentunya juga dituntut untuk memelihara budaya daerah. Hal ini
disebabkan budaya daerah merupakan kekayaan budaya nasional. Pemerintah
menghormati dan memelihara sebagai kekayaan budaya nasional. Pembangunan
yang hanya berorientasi pada upaya peningkatan pendapatan perkapita ternyata
tidak menjamin adanya pemerataan hasil pembangunan. Seiring dengan kemajuan
zaman, tradisi dan kebudayaan daerah yang pada awalnya dipegang teguh, di
pelihara dan dijaga keberadaannya oleh setiap suku dan daerah, kini terasa sudah
hampir punah. Pada umumnya masyarakat sekarang dengan issu globalisasi merasa
gengsi dan malu apabila masih mempertahankan dan menggunakan budaya lokal
atau budaya daerah. Kebanyakan masyarakat sekarang lebih memilih untuk
menampilkan dan menggunakan kesenian dan budaya modern daripada budaya
yang berasal dari daerahnya sendiri yang sesungguhnya justru budaya daerah atau
budaya lokallah yang sangat sesuai dengan kepribadian bangsanya. Tanpa mereka
sadari bahwa budaya daerah merupakan faktor utama terbentuknya kebudayaan
nasional dan kebudayaan daerah yang mereka miliki merupakan sebuah kekayaan
bangsa yang sangat bernilai tinggi dan perlu dijaga kelestarian dan keberadaanya
oleh setiap individu di masyarakat.

8|KTI PENTAS SENI


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian dilakukan dengan metode wawancara dan observasi. Untuk


memperlengkap data, kami mewawancarai beberapa siswa dan guru tentang pentas
seni

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dengan judul Pentas Seni sebagai Landasan Pelestarian


Budaya Nasional ini dilaksanakan selama tiga bulan, yakni dari bulan
Januari sampai dengan Maret. Penelitian dengan judul Pentas Seni
sebagai Landasan Pelestarian Budaya Nasional ini dilaksanakan di
Desa Jimbaran dan Seminyak. Obyek penelitian kami dengan judul
Pentas Seni sebagai Landasan Pelestarian Budaya Nasional

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Pencarian data dan informasi mengenai pentas seni, peneliti lakukan


dengan beberapa teknik, yaitu dengan:
1. Penelitian Kepustakaan
Data diperoleh dari hasil mencari di website dan buku yang berhubungan
dengan pentas seni
2. Wawancara
Dilakukan dengan cara mewawancari beberapa narasumber mengenai
pentas seni

3.4 Teknik Analisis Data

Adapun teknik yang digunakan peneliti untuk mengolah data pada


penelitian dengan judul Pentas Seni sebagai Landasan Pelestarian Budaya
Nasional ini adalah teknik deskripsi kualitatif karena penulis hanya menyajikan
hasil penelitian dengan uraian-uraian kalimat yang menjelaskan hasil penelitian.

9|KTI PENTAS SENI

Anda mungkin juga menyukai