Laporan Praktikum 1 - Penetapan KA DLL
Laporan Praktikum 1 - Penetapan KA DLL
Laporan Praktikum 1 - Penetapan KA DLL
Oleh:
Elvina Septianta Molle 512017046
V. HASIL PENGAMATAN
Daerah A B C Diameter Tinggi Bobot
Ring Ring Tanah
Sidorejo 32,07 37,03 36,48 5,5 5 153,79
Tingkir 31,99 36,99 35,48 5,8 4,9 194,7
Bergas 26,98 31,98 30,8 5,5 4,5 187,92
Beringin 31,92 36,92 35,92 5,6 4,3 156,30
Rumus :
𝐵−𝐶
1. KA (%) = 𝐶−𝐴 × 100%
Kelompok 1
37,03−36,48
= 36,48−32,07 × 100%
0,55
= 4,41 × 100% = 12,4%
Kelompok 2
36,99−35,48
= 35,48−31,99 × 100%
1,51
= 3,49 × 100% = 43,2%
Kelompok 3
31,98− 30,8
= × 100%
30,8−26,98
1,18
= 3,82 × 100% = 30,8%
Kelompok 4
36,92−35,92
= 35,92−31,92 × 100%
1
= 4 × 100% = 25%
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
2. BKM (g) = × 100
𝐾𝐴+100
Kelompok 1
𝑏𝑜𝑏𝑜𝑡 𝑡𝑎𝑛𝑎ℎ
= × 100
𝐾𝐴+100
153,79
= 12,4+100 × 100
153,79
= × 100 = 136,82g
112,4
Kelompok 2
194,7
= 43,2+100 × 100
194,7
= = 143,2 × 100 = 135,96g
Kelompok 3
187,92
= 30,8+100 × 100
187,92
= × 100 = 143,66g
130,8
Kelompok 4
156,30
= 25+100 × 100
156,30
= × 100 = 125,04g
125
𝐵𝐾𝑀
3. BI (g/ml) = 𝑉𝑟𝑖𝑛𝑔
Kelompok 1
136,82
= 118,69 = 1,15g/ml
Kelompok 2
135,96
= 129,39 = 1,05g/ml
Kelompok 3
143,66
= 106,82 = 1,34g/ml
Kelompok 4
125,04
= 105,85 = 1,18g/ml
𝐵𝐼
4. RPT (%) = ( 1 − 𝐵𝐽𝑃) × 100%
BJP = 2,65 g
Kelompok 1
1,15
= ( 1 − 2,65) × 100%
VI. PEMBAHASAN
Pada praktikum pengambilan sampel kaliini sampel tanah dibedakan menjadi 2 yaitu ada
tanah utuh dan tanah komposit. Menurut Arifin Moch (2010), sampel tanah utuh digunakan untuk
analisa sifat fisik tanah meliputi berat berat isi tanah, struktur tanah dan permeabilitas tanah,
sedangkan sampel tanah biasa digunakan untuk analisa tekstur tanah dan kandungan bahan organik
tanah. Tetapi pada praktikum kaliini tanah utuh digunakan untuk mencari kadar air, berat kering
mutlak, bobot isi, ruang pori tanah, ruang pori air, dan ruang pori udara. Sebelum mencari
semuanya, kita diminta untuk mengukur diameter, dan tinggi ring yang disediakan untuk
mengambil sampel tersebut tidak lupa beratnya juga agar mendapatkan volumenya.
Menurut Susanto (2005), tanah utuh yang digunakan hanyalah tanah yang berlebih dari
ring, atau tanah yang dibersihkan menggunakan pisau. Sudah dijelaskan untuk pencarian kadar air,
yang mana Kadar air tanah adalah konsentrasi air dalam tanah yang biasanya dinyatakan dengan
berat kering. Kadar air pada kapasitas lapang adalah jumlah air yang ada dalam tanah sesudah
kelebihan air gravitasi mengalir keluar dan dengan nyata, biasanya dinyatakan dengan persentase
berat. Kadar air yang terkandung dalam sampel tanah kami sebesar 12,4%, menurut
Abdurachman A.,dkk (2006), pada umumnya, tanaman akan mulai terganggu pertumbuhannya
pada saat kadar air dalam tanah <50% dari air tersedia, sehingga dapat menurunkan produksi.
Tidak setiap tanaman memberikan respon yang sama terhadap kelangkaan air dalam tanah. Lahan
yang dimana tanahnya kita jadikan sampel itu, tanah tidak ditumbuhi tanaman karena diliat dari
luar atau sebelum di gali tanahnya terlihat sangat keras dan kering. Menurut Madjid (2010),
ketersediaan air dalam tanah dipengaruhi oleh: curah hujan atau irigasi, kemampuan tanah
menahan air, laju evapotrasnspirsi, bahan organik, senyawa kimia, tinggi muka air tanah, dan
kedalaman lapisan (solum) tanah. Saat pengambilan sampel tanah, dalam musim kemarau jadi
lahan bisa dibilang tidak pernah terkena air selama musim kemarau.
Dalam perhitungan bobot kering mutlak didapat sebesar 136,82g. Dalam perhitungan
bobot isi didapat sebesar 1,15g/ml, yang mana menurut Foth H. D. dan L. N. Turk (1994), nilai
kerapatan massa tanah berbanding lurus dengan tingkat kekasaran partikel-partikel tanah, makin
besar akan makin berat.
Menurut Buckman dan Brady(1982), ruang pori tanah ialah bagian yang diduduki udara
dan air. Jumlah ruang pori sebagian ditentukan oleh susunan butir-butir padat. Perhitungan RPT
yang menggunakan rumus dengan membagi menggunakan BJP yang memiliki konstanta 2,65g
yang didapat dari rata- rata, karena biasanya BJP berkisar 2,6- 2,7g lalu di tetapkan menjadi 2,65g.
Hasilnya sebesar 57%, dan menurut Elfiati, dkk (2010) Besarnya total ruang pori tanah
menunjukkan tanah tersebut gembur dan memiliki banyak ruang pori tanah. Hal ini berarti proses
penyerapan terhadap air berlangsung cepat. Dilihat dari perhitungan yang didapat yaitu >50% bisa
dikatakan tanah ini dapat menyrap air dengan cepat.
Menurut Sarief (1986) untuk pertumbuhan yang baik atau optimum bagi tanaman
diperlukan suatu keadaan tata air dan udara yang baik dan seimbang sehingga akar tanaman dengan
mudah dapat menyerap unsur hara. Tata air dan udara yang baik yaitu bila pori yang terisi air
minimum 10 % dan pori terisi udara minimum I0 % atau lebih. Ruang Pori Air dan Ruang Pori
Udara dicari menggunakan perhitungan dan mendapatkan hasil RPA sebesar 14,26% serta RPU
sebesar 42,74%
Metode dalam praktikum ini menggunakan metode gravimetrik yang mana menurut
Abdurachman A.,dkk (2006), Metode gravimetrik adalah metode yang paling sederhana secara
konseptual dalam menentukan kadar air tanah. Pada prinsipnya mencakup pengukuran kehilangan
air dengan menimbang contoh tanah sebelum dan sesudah dikeringkan pada suhu 105 – 110 oC
dalam oven. Hasilnya dinyatakan dalam presentase air dalam tanah, yang dapat diekspresikan
dalam presentase terhadap berat kering, berat basah atau terhadap volume.
VII. KESIMPULAN
Kadar air pada sampel tanah yang didapat yaitu 12,4%, bobot isi sebesar 1,15g, ruang pori
total sebesar 57% dan pengambilan sampel yang berbeda yaitu tanah utuh yang menggunakan ring
dan tanah komposit yang merupakan pengambilan tanah secara acak. Pengambilan sampel tanah
utuh dengan cara diinjak dan tanah komposit hanya di sendok dengan sekop dan dianginkan serta
diayak.