KUK 3.7 (Pemeliharaan Gardu Distribusi)

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN OJT

PELAKSANAAN OJT TERKAIT KUK


PEMELIHARAAN DISTRIBUSI

DISUSUN OLEH :
TASHQIA VENINTIA
1810/SBY/64/S1-ELE/25730

UNIT LAYANAN PELANGGAN BENU BENUA


UNIT PELAKSANA PELAYANAN PELANGGAN KENDARI

UNIT INDUK WILAYAH SULAWESI SELATAN, TENGGARA, DAN BARAT


PT. PERUSAHAAN LISTRIK NEGARA (Persero)
2019
Pemeliharaan Gardu Distribusi

Elemen Kompetensi : Melaksanakan pemeliharaan Gardu Distribusi


KUK No. 3.7 : Minyak transformator distribusi diganti sesuai SOP yang berlaku
Workplan : Melakukan penggantian minyak isolasi trafo sesuai dengan SOP pemeliharaan
PIC : Ardianto
Tanggal Pelaksanaan : 9 Mei 2019
Uraian Kegiatan
A. Teori Dasar Minyak Trafo
Minyak transformator merupakan sebuah bagian yang penting dari suatu transformator. Secara
garis besar, fungsi dari minyak transformator dibagi menjadi 3, yaitu sebagai isolasi antar bagian-
bagian yang berada di dalam tangki transformator, sebagai pendingin dimana minyak trafo berfungsi
untuk menyerap panas kemudian panas tersebut disalurkan kedidinding trafo dan melepas panas ke
udara sekitar, dan sebagai pemadam busur api yang terjadi dalam tangki transformator. Oleh karena
itu, minyak transformator harus memenuhi beberapa syarat utama agar dapat memenuhi fungsi-
fungsi diatas, antara lain adalah mempunyai tegangan tembus yang tinggi, memiliki berat jenis
rendah, memiliki viskositas rendah, memiliki titik nvala yang tinggi, tidak bersifat asam, dan yang
terakhir adalah memiliki sifat kimia yang stabil. Minyak transformator terdiri dari dua jenis, yaitu
mineral dan sintetis Minyak mineral merupakan minyak yang berbahan dasar dari hasil pengolahan
minyak bumi. Sedangkan minyak sintetis merupakan minyak isolasi buatan yang lebih bagus secara
kualitas daripada minyak mineral, namun minyak sintetis beracun dan dapat melukai manusia
Berikut adalah contoh minyak transformator berdasarkan jenisnya.
Adapun persyaratan yang harus dipenuhi oleh minyak transformator adalah sebagai berikut.
1. Kejernihan
Kejernihan minyak isolasi tidak boleh mengandung suspensi atau endapan (sedimen).
2. Massa jenis
Massa jenis dibatasi agar air dapat terpisah dari minyak isolasi dan tidak melayang.
3. Viskositas kinematika
Viskositas memegang peranan penting dalam pendinginan, yakni untuk menentukan kelas
minyak.
4. Titik nyala
Titik nyala yang rendah menunjukkan adanya kontaminasi zat gabar yang mudah terbakar.
5. Titik tuang
Titik tuang dipakai untuk mengidentifikasi dan menentukan jenis peralatan yang akan
menggunakan minyak isolasi.
6. Angka kenetralan.
Angka kenetralan merupakan angka yang menunjukkan penyusutan asam minyak dan dapat
mendeteksi kontaminasi minyak, menunjukkan kecendrungan perobahan kimia atau indikasi
perobahan kimia dalam bahan tambahan.
7. Korosi belerang
Korosi belerang kemungkinan dihasilkan dari adanya belerang bebas atau senyawa belerang
yang tidak stabil dalam minyak isolasi.
8. Tegangan tembus
Tegangan tembus yang terlalu rendah menunjukkan adanya kontaminasi seperti air, kotoran atau
partikel konduktif dalam minyak.
9. Kandungan air
Adanya air dalam dalam isolasi menyebabkan menurunnya tegangan tembus dan tahanan jenis
minyak isolasi akan mempercepat kerusakan kertas pengisolasi.

Beberapa macam faktor yang diperkirakan mempengaruhi kegagalan minyak transformator


seperti luas daerah elektroda, jarak celah (gap spacing), pendinginan, perawatan sebelum pemakaian
(elektroda dan minyak ), pengaruh kekuatan dielektrik dari minyak transformator yang diukur serta
kondisi pengujian atau minyak transformator itu sendiri juga mempengaruhi kekuatan dielektrik
minyak transformator.

B. SOP Pekerjaan

SOP PEMERIKSAAN MINYAK TRAFO DISTRIBUSI

PETUGAS TERKAIT :
1. Spv. Teknik
2. Piket Pengawas UP3
3. Petugas Lapangan

PERALATAN KERJA :
1. Kunci toolkit
2. Sackle stick 20 KV
3. Puller
4. Tanga fiber
5. Tambang
6. Multi tester
7. Megger isolasi
8. Pompa minyak
9. Selang plastik
10. Drum
11. Mesin penyaring minyak
12. Alat test minyak trafo

PERLENGKAPAN K3 :
1. Sarung tangan kulit
2. Sarung tangan 20 Kv
3. Sepatu karet 20 Kv
4. Helm pengaman
5. Sabuk pengaman

PERALATAN PENDUKUNG :
1. Radio komunikasi (HT)
2. Kendaraan Operasional

MATERIAL :
1. Minyak trafo yang telah disaring
2. Lap/ Majun kaos

PROSEDURE KERJA :
1. Pakai alat K3.
2. Siapkan peralatan kerja dan material yang akan dipergunakan.
3. Buka kunci gardu, dan cek tegangan di PHB-TR.
4. Koordinasi dengan Piket Distribusi minta ijin untuk mengeluarkan beban trafo sesuai
jadwal rencana.
5. Buka beban trafo dengan cara membuka NH fuse pada setiap jurusan setelah itu buka LBS-
TR nya.
6. Pasangkan tangga dan ikat bagian atas dan bawah tangga.
7. Pakai dan ikatkan sabuk pengaman pada rangka gardu dan naikan sackle stick 20 KV.
8. Buka tabung Cut Out trafo dengan menggunakan sackle stick.
9. Buang muatan induksi trafo dengan ground stick.
10. Catat data trafo yang tertera pada name plate.
11. Masukan ujung selang plastik pada keran pengeluaran minyak dan masukan ujung selang
yang lainnya pada drum.
12. Buka kran trafo dan buka lubang pengisian trafo.
13. Setelah minyak habis tutup kembali kran trafo.
14. Lepaskan selang plastik pada kedua ujungnya dan kuras dengan minyak bersih.
15. Masukan selang plastik pada lubang pengisian trafo, dan isikan minyak trafo yang telah
disaring dengan pompa.
16. Lihat gelas penduga bila sudah terisi ¾ nya hentikan pengisian minyak trafo dan tutup
kembali lubang pengisian trafo.
17. Ukur tahanan isolasi trafo, dan bersihkan body trafo dari kotoran minyak.
18. Buang sisa muatannya dengan ground stick, dan turunkan peralatan kerja dengan tambang
kecuali sackle stick.
19. Koordinasi dengan piket, minta ijin untuk memasukkan kembali beban trafo.
20. Masukan Cut Out trafo dengan sakle stick.
21. Turunkan sackle stick dengan tambang, buka tali sabuk pengaman dan tali pengikat tangga.
22. Turunkan tangga dan masukan beban trafo.
23. Cek dan ukur tegangan pada PHB-TR.
24. Laporkan ke piket pekerjaan selesai, tegangan normal.
25. Kunci kembali pintu gardu dan buat laporan sesuai form yang ada.
26. Bawa minyak bekas tadi ketempat penyaringan dan lakukan penyaringan minyak dengan
mesin penyaring minyak trafo.
27. Test minyak trafo sampai tegangan tembus 24 KV /0, 25 cm.
28. Pekerjaan selesai.
C. EVIDENCE
Di ULP Benu-Benua tidak terdapat pekerjaan pemeliharaan minyak trafo. Namun pada
suatu waktu pada UP3 Kendari mengadakan simulasi cara pemakaian alat untuk pengecekan
tahanan isolasi minyak trafo. Berikut

NO GAMBAR
1.

2.
3.

4.

Anda mungkin juga menyukai