TUGAS BIOLOGI Praktikum Kacang Merah
TUGAS BIOLOGI Praktikum Kacang Merah
TUGAS BIOLOGI Praktikum Kacang Merah
DI SUSUN OLEH
1. NABILA SYAHRANI
2. ERNAWATI GREIS A.
3. GITA SAFITRI T.
4. PUTRI AMALIAH FAUZI
5. GIANY MELAN(TIDAK AKTIF)
6. YOSUA NATANAEL(TIDAK AKTIF)
7. YUSUF WIRAHADI(TIDAK AKTIF)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara agraris yang sangat kaya akan hasil pertanian, salah satunya adalah kacang-
kacangan. Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama
dimanfaatkan oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Di Indonesia terdapat lebih dari 12.000 jenis kacang-kacangan, di antaranya adalah kacang tanah,
kacang hijau, kacang merah, kapri, koro, dan kedelai. Kacang merah memiliki kandungan protein
yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung
kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang
merah ini dipercayai berasal dari Amerika Tengah dan Amerika Selatan.
Penyebarluasan tanaman kacang merah dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-16. Daerah
pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-negara Eropa,
Afrika, sampai ke Indonesia. Kacang merah mempunyai nama ilmiah Phaseolus vulgaris L .
Kacang merah berbentuk biji. Apabila biji tersebut jatuh ke tanah, lama-kelamaan dari biji itu akan
mengeluarkan tunas. Proses itulah yang dinamakan perkecambahan.
Perkecambahan meningkatkan daya cerna karena berkecambah merupakan proses katabolis yang
menyediakan zat gizi penting untuk pertumbuhan tanaman melalui reaksi hidrolisis dari zat gizi
cadangan yang terdapat di dalam biji. Melalui germinasi, nilai daya cerna kacang-kacangan akan
meningkat, sehingga waktu pemasakan atau pengolahan pun menjadi lebih singkat. Pada saat
berkecambah terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi senyawa yang lebih sederhana,
sehingga mudah dicerna. Selama proses itu pula terjadi peningkatan jumlah protein dan vitamin,
sedangkan kadar lemaknya mengalami penurunan.
Dalam proses perkacambahan terjadi beberapa perubahan biologis yakni pecahnya berbagai
komponen dari biji menjadi berbagai bentuk senyawa yang lebih sederhana, yang telah siap cerna bagi
embrio atau kecambah yang tumbuh lebih lanjut (Winarno, 1985). Proses berkecambah dipengaruhi
oleh kondisi dan tempat. Faktor-faktor lingkungan yang berpengaruh adalah air, gas, suhu, dan
cahaya.
Cahaya sangat berperan penting bagi tumbuhan. Dengan bantuan cahaya, tumbuhan dapat hidup
dengan baik. Selain itu, cahaya juga sangat membantu dalam proses pertumbuhan, perkecambahan,
fotosintesis dan lain-lain. Kekurangan cahaya matahari akan mengganggu proses fotosintesis dan
pertumbuhan, meskipun cahaya tergantung pada jenis tumbuhan. Selain itu kekurangan cahaya saat
perkembangan berlangsung akan menimbulkan gejala etiolasi, dimana batang kecambah akan tumbuh
lebih cepat namun lemah dan daunya berukuran kecil, tipis, dan berwarna pucat (tidak hijau). Semua
ini terjadi karena tidak adanya cahaya yang memaksimalkan fungsi auksin. Namun dalam konteks ini,
kami memakai cahaya lampu sebagai pembanding untuk mengetahui efektivitas antara cahaya
matahari dan cahaya lampu terhadap pertumbuhan kacang merah.
Untuk itu, penelitian kali ini penulis memilih topik yang berjudul “Pengaruh Jenis Cahaya Terhadap
Pertumbuhan Kacang Merah“.
1. Mengetahui ada tidaknya pengaruh jenis cahaya terhadap pertumbuhan kacang merah.
2. Mengetahui perbedaan keadaan tanaman pada sumber cahaya yang berbeda.
1.4 Manfaat Penelitian
Pada laporan penelitian ini, penulis mengharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca yang
diantaranya :
Proses pertumbuhan dan perkembangan ditentukaolehinteraksi antara faktor internal (gen dan
hormon) dan faktorlingkungan, misalnya suhu, oksigen, cahaya, dan kelembapan. Pertumbuhan dan
perkembangan pada tumbuhan dimulai dengan perkecambahan biji. Kemudian, kecambah
berkembang menjadi tumbuhan kecil yang sempurna yang kemudian tumbuh membesar. Setelah
mencapai masa tertentu, tumbuhan akan berbunga dan menghasilkan biji.
Perkembangan pada tumbuhan diawali dengan fertilisasi. Pada awal perkembangannya, embrio
mendapatkan makanan dari kotiledon. Kotiledon terdapat pada biji tumbuhan tingkat tinggi.
Tumbuhan dikotil memiliki dua kotiledon, sedangkan monokotil memiliki satu kotiledon.
Pertumbuhan awal tumbuhan dari biji menjadi tanaman baru disebut perkecambahan. Berdasarkan
letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu epigeal dan hipogeal.
Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah karena terdorong oleh
pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. Pada perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap
berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan
epikotil yang memanjang ke arah atas.
Struktur yang pertama muncul, yang menyobek selaput biji adalah radikula yang merupakan calon
akar primer. Radikula adalah bagian dari hipokotil. Pada bagian ujung sebelah atas terdapat epikotil
(calon batang). Berdasar letak kotiledonnya, ada dua jenis perkecambahan yaitu tipe epigeal, dan tipe
hipogeal.
Pertumbuhan pada tumbuhan terjadi di meristem (titik tumbuh) yang terdapat pada ujung akar dan
batang. Meristem akan mengalami pembelahan mitosis. Oleh karena itu, ujung batang dan ujung
batang akan bertambah panjang dan besar.
Pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan besar dan panjang sel-sel itu sendiri. Pada batang terdapat
dua jenis tunas, yaitu tunas yang letaknya di ujung batang yang disebut tunas terminal dan
mengandung meristem apikal, serta tunas samping yang nantinya membentuk cabang batang, daun,
dan bunga.
Batang tumbuhan selain bertambah panjang juga dapat bertambah besar. Hal ini dikarenakan adanya
aktivitas kambium, yang termasuk jaringan meristem yang sel-selnya aktif membelah. Letak kambium
di antara jaringan xilem dan floem. Kambium akan terus membentuk jaringan xilem dan floem baru
sehingga batang makin lama akan menjadi besar. Aktivitas kambium meninggalkan batas yang jelas
pada batang. Batas ini disebut lingkaran tahun.
Ordo : Fabales
Genus : Vigna
Kacang merah tergolong makanan nabati, kelompok kacang polong (legume); satu keluarga dengan
kacang hijau, kacang kedelai, kacang tolo, dan kacang uci. Ada beberapa jenis kacang merah
diantaranya adalah red bean, kacang adzuki (kacang merahkecil), dan kidney bean (kacang merah
besar). Kacang-kacangan sebagai bahan pangan sumber energi dan protein sudah lama dimanfaatkan
oleh penduduk Asia, Afrika, Amerika Latin, dan negara lainnya.
Kacang merah memiliki kandungan protein yang tinggi dan memberikan manfaat besar untuk
kehidupan kita sehari-hari. Protein yang dikandung kacang merah sangat bermanfaat bagi kesehatan
tubuh kita terutama untuk kesehatan jantung. Kacang merah ini dipercayai berasal dari Amerika
Tengah dan Amerika Selatan. Penyebarluasannya dari Amerika ke Eropa dilakukan sejak abad ke-16.
Daerah pusat penyebaran dimulai di Inggris pada tahun 1594, kemudian menyebar ke negara-negara
Eropa, Afrika, sampai ke Indonesia.
Selain itu, cahaya akan mempengaruhi arah pertumbuhan dari kecambah, fenomena ini disebut
fototropisme. Pengaruh cahaya bukan hanya tergantung pada intensitasnya saja, namun ada faktor lain
yang terdapat dalam cahaya, yaitu berkaitan dengan panjang gelombangnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Hendrick dan Borthwick pada tahun 1954, menunjukan bahwa cahaya yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan adalah pada spectrum merah dengan panjang gelombang 600 nm.
Percobaan dengan menggunakan spektrum inframerah dengan panjang 730 nm memberikan pengaruh
yang berlawanan. Selain intensitas dan panjang gelombang, durasi juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan, terutama pada masa perbuangan. Fenomena ini tampak jelas pada tumbuhan di daerah
sub tropis memiliki empat musim, peristiwa semacam ini disebut fotoperiodism
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang amat penting untuk melaksanakan fotosintesis.
Proses ini menghasilkan zat makanan berpengaruh untuk melaksanakan fotosintesis. Proses ini
menghasilkan zat makanan yang berpengaruh besar terhadap pembalahan sel. Namun kenyataannya
adalah bahwa pertumbuhan tanaman yang cukup cahaya matahari lebih lambat dari pada pertumbuhan
tanaman yang kekurangan cahaya matahari. Begitu juga dengan tanaman yang diletakkan pada
sumber cahaya yang berbeda,seperti cahaya lampu,maka akan memberikan respon yang berbeda pula.
Penelitian dengan pendekatan eksperimen adalah suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh
variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat (Tuckman
dalam Cahyadi, 2006).
Kami memutuskan untuk menggunakan jenis penelitian eksperimen karena cocok untuk memecahkan
masalah yang dihadapi sehingga nantinya dapat memperoleh kesimpulan yang benar dan tidak
menyimpang dari teori.
Sampel adalah bagian anggota populasi yang mewakili populasi. Sampel dari penelitian ini adalah biji
kacang merah.
1. Cahaya matahari
2. Cahaya lampu
DOV : variabel penyebab atau faktor yang memberi pengaruh
DOV : variabel akibat atau faktor yang nilainya bergantung pada nilai variabel bebas
Ket : 1. Masing-masing pot (berisi 5 buah kacang merah). Dihitung ketinggianya kemudian dirata-
rata. Berlaku untuk pot yang ditaruh di bawah cahaya matahari dan di bawah cahaya lampu.
3.5.3 Variabel Kontrol : suhu, kelembapan, media tanam, kuantitas air, nutrisi,
Ket : 1. Kuantitas air dibuat sama yaitu air ledeng sebanyak 100 ml.
1. Kamera
2. Lampu 5 watt
3. Penggaris
4. Toples 6 buah (sebagai media tanam)
3.7.2 Bahan-bahan yang digunakan dalam meneliti pengaruh pupuk urea terhadap pertumbuhan
danperkembangan kacang hijau adalah sebagai berikut :
Dengan demikian hipotesis yang kami ajukan sesuai dengan hasil penelitian yaitu jenis cahaya
mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang merah.
4.3 Pembahasan
Cahaya adalah salah satu factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang merah. Dalam hal
ini kami menggunakan dua jenis cahaya yang digunakan untuk mengetahui perbedaan yang terjadi
pada tanaman kacang merah. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil pengamatan terhadap tinggi
tanaman pada pot A, B, C yang diletakkan dibawah cahaya matahari mengalami pertumbuhan yang
lebih baik dan baik dibandingkan pada pot D, E, F yang diletakkan di bawah cahaya lampu. Berikut
grafi hasil pengamatan terhadap tinggi rata-rata tanaman kacang merah.
Terlihat dari perbedaan-perbedaan yang sangat signifikan dari keenam tanaman kacang merah
tersebut, bahwa pada pot A, B, C menunjukkan keadaan daun berwarna hijau segar, daun lebih lebar,
dan berbatang tinggi, kokoh dan tebal. Sedangkan pada pot D, E, F menunjukkan keadaan daun
berwarna hijau pucat, daun tampak mengkerut dan muncul daun awalnya lebih lambat, batang kecil,
dan melengkung (elastis) sehingga mudah patah. Itu adalah sebab-sebab dari tanaman yang di bawah
cahaya matahari mengalami fotosintesis yang jauh lebih baik daripada yang berada di bawah cahaya
lampu. Lihat gambar 4.1 dan 4.2.
Gambar 4.1 Tanaman di bawah cahaya matahari
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, pertumbuhan tanaman kacang merah
memang lebih baik jika diletakkan di bawah cahaya matahari daripada di bawah cahaya lampu.
Itu terjadi karena hanya cahaya matahari memiliki cahaya tampak yang sangat dibutuhkan bagi
tumbuhan untuk melakukan fotosintesis, yakni cahaya tampak yangt hanya diperoleh dari matahari,
yang mana merupakan cahaya yang paling penting bagi tanaman karena kaya akan energi dan tak
merusak. Cahaya tampak tidak diperoleh dari cahaya lampu, sehingga tanaman yang berada di bawah
cahaya lampu tidak mampu berfotosintesis dengan baik sehingga tanaman tampak rusak.
Tanaman yang diletakkan di bawah cahaya matahari menjadi tanaman dengan kondisi baik, meskipun
tanaman tumbuh dengan normal, tanaman akan memiliki batang yang kokoh dan daun tampak hijau
segar. Sedangkan tanaman yang diletakkan di bawah cahaya lampu menjadi tanaman yang lemah,
batang tidak kokoh, dan tanaman tampak pucat.
5.2 Saran
Adapun saran kami adalah :
1. Letakanlah tanaman di tempat yang dapat memperoleh cahaya cahaya matahari agartumbuh
dengan baik yang memiliki batang yang kokoh dan daun yang segar, namun tidak semua tanaman
dapat terkena penyinaran langsung, melainkan ada tanaman yang akantumbuh segar apabila di
tempakan di tempat yang redup.
2. Upayakan agar tanaman yang kita tanam memperoleh cahaya matahari yang cukup dalam
pertumbuhan tanaman agar tanaman dapat tumbuh dengan kondisi baik.
DAFTAR PUSTAKA
Syaida, Mirna F., dkk. 2008. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Perkecambahan Biji
Kacang Hijau.Karya Tulis Ilmiah
Sumber Lain
http://sustainablemovement.wordpress.com/2012/03/08/pengaruh-cahaya-terhadap-pertumbuhan-
tanaman/#comment-29
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1385
http://erni-uswana.blogspot.com/2011_11_01_archive.html
http://www.scribd.com/doc/70071923/Efektivitas-Pengaruh-Cahaya-Matahari-Dan-Cahaya-Lampu-
Terhadap-Pertumbuhan-Kacang-Merah
http://nurulsolikha.blogspot.com/2011/03/laporan-penelitian-biologi.html