Rangkuman Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

REVIEW MATERI BAGIAN 1

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Dosen pengampu : Hendrik Pandu Paksi, S.Pd., M.Pd

Nama : Fani Dewi Setyawati

Kelas : Biologi 2019 D

NIM : 19030244002

PRODI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

TAHUN 2019
PERTEMUAN 2

MATERI SEJARAH PERJUANGAN BANGSA

Sejarah perjuangan bangsa sebelum kemerdekaan

Awal penjajahan negara indonesia adalah pada saat mendaratnya


Portugis di Malaka pada tahun 1509. Portugis berencana menguasai daerah
Malaka dan itu terlaksana pada tanggal 10 Agustus 1511 (2 tahun setelah
pedaratan) dibawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Bangsa indonesia
sempat melakukan perlawanan kepada portugis, salah satunya adalah
perlawanan Fatahillah dari Demak, Sunda Kelapa (Jakarta).

Akhir penjajahan Portugis adalah pada tahun 1602 setelah masuknya


Belanda ke Indonesia. Di bawah pimpinan Cornelius de Houtman Belanda
masuk melalui Banten. Belanda bertujuan menguasai pasar rempah2 di
indoneisa, dengan mendirikan Verenigde Oostindische Compagnie (VOC).
Kantor VOC berpindah2. Di Sulawesi VOC mendapat perlawanan dari Sultan
Hassanudin. Berbagai perjanjian dibuat salah satunya perjanjian Bongaya.
Akhirnya VOC sampai di Yogyakarta. Disana VOC menandatangani perjanjian
Giyanti yg berisi: Belanda mengakui mangkubumi sebagai Sultan
Hamengkubuwono 1, memecah kerajaan Mataram menjadi Kasunan Surakarta
dan Kasultanan Yongyakarta. VOC bubar pada 1 januari 1800, setelah Belanda
kalah dari Perancis.

Belum berhenti, Belanda menujuk Daendels sebagai gubernur hindia


belanda. Daendels memerintahkan untuk membangun jalan raya anyer-
panarukan. Tidak lama, Daendels digantikan olh Johannes van den Bosch yg
menerapkan sistem tanam paksa (cultul stelsel).

Setelah 350 tahun, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang


melalui perjanjian Kalijati pada 8 maret 1942. Mulailah kedududakan jepang,
Jepang membentuk beberapa organisasi antaralain PETA (Pebela Tanah Air)
Heiho (pasukan indonesia buatan jepang), PUTERA, Jawa Hokokai (pengganti
putera). Banyak perlawanan untuk jepang seperti Cot Plieng aceh dipimpin oleh
Tengku Abdul jalil. Pemerintahan Jepang berakhir setelah Jepang kalah dari
tentara sekutu di Perang Dunia II. Dua kota di Jepang yaitu Hirosima dan
Nagasaki di bom sekutu. Mendengar hal itu dibentuklah BPUPKI (Badan
Persiapan Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi
Cosakai diketuai oleh Radjiman Widyodiningrat. BPUPKI diganti menjadi PPKI
(Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai dipimpin
oleh Soekarno, Hatta. Pada tanggal 10 agustus 1945 Sutan Syahrir mendengar
dari radio bahhwa jepang menyerah kepada sekutu. Beliau mendesak agar
Soekarno memproklamasikan kemerdekaan. Tanggal 14 agustus 1945
golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan
kemerdekaan. Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke rumah
Laksaman Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara. Sepulangnya
Soekarno, Hatta dan Soebardjo mempersiapkan pertemuan PPKI pada 16
agustus pukul 10 di jl. Penjambon No 2. Rapat itu tidak terlaksana karena
soekarno Hatta tidak muncul. Itu karena mereka dibawa golongan muda yang
menghendaki percepatan proklamasi (Peristiwa Rengasdengklok). Setelah
kembali ke Jakarta Soekarno Hatta meenyusun teks proklamasi di rumah
Laksamana Maeda dibantu Achmad Soebarjo disaksikan Soekarni, B.M. Diah,
Sudiro, dan Sayuti Melik. Sayuti Melik menyalin dan mengetik naskah tersebut.
Proklamasi dilakakukan di jln. Pegangsaan Timur 56 (kediaman Ir, Soekarno).

Sejarah perjuangan bangsa setelah kemerdekaan

Setelah proklamasi berkumandang pada 17 agustus 1945, sebagai


sebuah negara merdeka, maka pada tanggal 18 agustus 1945 ditetapkan
undang-undang dasar (UUD 1945) dan pemilihan presiden yaitu Soekarno dan
Hatta sebagai wakil presiden.

Selang beberapa waktu NICA (Netherlands Indies Civil Administration) di


bawah pimpinan Van der Plass dan Van der Mook datang ke Indonesia dan
menimbulkan pertempuran dimana-mana dalam melawan NICA dan sekutu
yang merupakan Allied Force Netherlands East Indies (AFNEI) yg dibonceng
oleh NICA. Mereka memiliki keinginan untuk menghidupkan kembali Hindia
Belanda. Berikut beberapa pertempuran yang terjadi setelah kemerdekaan :

 Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya


 Pertempuran Ambarawa
 Medan Area
 Bandung Lautan Api
 Tragedi Nasional (Masa Orde Lama)
 Pemberontakan PPKI Madiun 1948
 Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan)
 Gerakan 30 September 1965 (G.30 S/PKI)
PERTEMUAN 3

MATERI LAHIRNYA PANCASILA

Lahirnya pancasila dimulai saat Perdana menteri jepang Tenno Haika


memberikan janji kemerdekaan untuk indonesia. Dan pada tanggal 29 april
1945 pemerintah jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang betujuan untuk mempelajari hal-hal
yang berhubungan dengan tata pemerintahan indonesia merdeka,
beranggotakan 76 anggota.Untuk negara yang merdeka harus mempunyai
ideologi dan Undang-undang. Untuk itu pada sidang pertama BPUPKI tanggal
29 Mei – 1 juni 1945 di agendakan untuk merumuskan ideologi negara. Dalam
4 hari itu ada 33 pembicara. Hasil sidang antara lain adalah:

 Pada rapat tanggal 29 Mei 1945 Muhammad Yamin mengemukakan 5


asas dasar negara yaitu kebangsaaan, keamanusiaan, ketuhanan,
kerakyatan, dan kesejahteraan rakyat.
 Pada tanggal 30 Mei 1945 para tokoh-tokoh islam mengusulkan agar
dasar negara yg disepakati adalah dasar islam, menginggat sebagain
besar rakyat indonesia beragama islam, namun Bung Hatta tak
mmenyetujuinya,, Bbung Hatta mengusulkan agar dibentuk Negara
persatuan Nasional, yang memisahkan antara urusan negara dan urusan
agama.
 Tanggal 31 Mei 1945 Mr. Soepomo mengemukakan 5 dasar negara
yang menyerupai dasar negara Muhammad Yamin yaitu Persatuan,
kekeluargaan, keseimbangan lahir batin, musyawarah, semangat gotong
royong.
 Pada tanggal 1 juni 1945 Ir. Soekarno menyampaikan 3 buah usulan
calon dasar negara yaitu 5 prinsip, 3 prinsip dan 1 prinsip. Yang masing-
masing memiliki julukan pancasila. Trisila. Dan ekasila.
- Rumusan pancasila
1. Kebangsaan indonesia
2. Internasionalisme, atau peri kemanusiaan
3. Mufakat atau demokrasi
4. Kesejahteraan sosial
5. Ke-Tuhanan yang berkebudayaan
- Rumusan Trisila
1. Socio-nationalisme
2. Socio demokratie
3. Ke-Tuhanan
- Rumusan Ekasila
1. Gotong-Royong
Tanggal 1 juni diitetapkan sebagai hari lahirnya pancasila mengacu pada
sidang BPUPKI pada 29 mei - 1 juni 1945. Pancasila ini masih ada proses
lanjutannya yakni menjadi Piagam Jakarta (Jakarta Charter) pada 22 juni 1945
dan penetapan UUD NRI 1945 serta finalisasi pancasila pada 18 Agustus 1945.

Pada sidang BPUPKI sesi 1 tak hanya membahas tentang dasar negara
namun Moh. Hatta berpidato mengenai perekonomian dan Soepomo berpidato
tentang corak negara. Ir. Soekarno menjelaskan tentang kesepakan piagan
jakarta yang berisi penggabungan ke-3 konsep pancasila. Selanjutnya
membicarakan tentang undang-undang dasar dan penjelasannya, serta
susunan pemerintahan negara oleh Mr. Soepomo setelah sesi 1 selesai pada 1
juni. Dibentuk panitia sembilan yang bertugas untuk menyelaraskan konsep
pancasila tersebut. Setelah melaui proses pesidangan akhirnya akhirnya
perumusan pancasila hasil penggalian Bung Karno berhasil dirumuskan dan
dicantumkan dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yg disahkan dan dinyatakan sebagai
dasar negara pada 18 Agustus 1945.

Secara resmi pancasila di terima dan beberapa dokumen penetapannya


adalah:

a.) Rumusan pertama : Piagam Jakarta (tanggal 22 Juni 1945)

b.) Rumusan kedua : Pembukaan UUD (tanggal 18 Agustus 1945)

c.) Rumusan ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat


(tanggal 27 Desember 1949)

d.) Rumusan Keempat : Mukaddimah UUD Sementara - tanggal 15 Agustus


1950

e.) Rumusan kelima : Rumusan kedua yang dijiwai oleh Rumusan pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 juli 1959)

Rumusan terakhir pancasila adalah rumusan yang kita kenal saat ini.
PERTEMUAN 4

MATERI FILSAFAT PANCASILA

Dari segi etimologi, filsafat berasal dari Yunian, yaitu kata philos dan sophia. Philos
berarti cinta dan shopia berati bijaksana, sehingga dapat diartikan sebagai cinta akan
kebijaksanaan. Bagi bangsa Indonesia pancasila merupakan hasil pemikiran filosofi bangsa
Indonesia. Melalui pemikiran yang mendalam, mendasar dan menyeluruh para elit bangsa
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Menurut Notonagoro (1971) Pancasila sebagai
filosofi memiliki kebenaran secara ilmiah, filosofis dan religius.

Kebenaran secara ilmiah dapat dilihat pada susunan pancasila. Kebenaran Pancasila
secara filosofis bisa dilihat dari hakikat sila-sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, dan keadilan. Dan kebenaran secara religius dapat dilihat dari nilai-
nilai pancasila yang juga diajarkan oleh agama yang ada di indonesia. Semua sila yang ada
tertera pada ajaran semua agama di indonesia.

Pancasila dijadikan filsafat negara dan pandangan hidup atau falsafah negara. Sebagai
filsafat pancasila dijadikan sebagai sudup pandang dan pembimbing dalam berpikir. Artinya
dalam memandang dan memecahkan persoalan negara dan bangsa bertolak dari nilai-nilai
pancasila. Pemahaman suatu sila tidak lepas dari pemahaman sila lainnya. Menurut
Notonagoro susunannya hierarkis dan mempunyai bentuk piramidal. Dimana berarti bahwa
sila pertama mendasari sila kedua, sila ke dua mendasari sila ketiga dan begitupun seterusnya.
Sehingga sila kelima merupakan tujuan dari keempat sila sebelumnya.

Notonagoro menjelaskan bahwa bentuk sususnan hierarkis-piramidal pancasila ialah:


kesatuan bertingkat yang tiap sila di muka sila lainnya merupakan basis atau pokok
pangkalnya, dan tiap sila merupakan pengkhususan dati sila dimukanya. Terdapat bentukan
lainnya dari hierarkis piramidal pancasila yaitu diagram hierarkis piramidal pancasila. Diagram
ini menunjukkan sekelompok manusia yang mempunyai sifat-sifat tertentu. Berdasarkan sila
pertama - sekelompok manusia yang selalu mengakui dan meyakini adanya Tuhan baik dengan
lisan atau pebuatan. Begitupun sila senlajutnya.

Pokok-pokok pikiran dalam pancasila

1. Bidang Ontologi

a.) Membicarakan hakikat yang ada atau keberadaan dari segala sesuatu.

b.) Tuhan Yang Maha Esa merupakan maha sumber, sebab pertama (causa prima) dari segala
sesuatu yang ada.

c.) Keberadaan alam semesta sebagai ada tak terbatas.

d.) Eksistensi manusia sebagai makhluk yang monopluralis dan monodualis.

e.) Eksistensi dan tata budaya merupakan perwujudan dati martabat dan kepribadian manusia
sebagai makhluk yang mulia.

f.) Eksistensi bangsa dan negara yang merdeka dan berdaulat.

2. Bidang Epistimologi

Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki sumber, proses, syarat, batas dan
kebenaran ilmu. Pancasila sebagai ilmu :
a. Sebagai Maha Sumber Ilmu pengetahuan Tuhan YME menciptakan manusia dengan potensi
unik dan tinggi. Manusia dibekali dengan akal,rasa, karsa, dan pancaindra.

b. Secara teoritis teknis dibedakan menjadi : sumber primer, sumber sekunder, fan sumber
tersier.

c. Wujud dan tingkat pengetahuan.

d. Pengethuan relatif mencakup keempat tingkatan pengetahuan diatas.

e. Kodrat manusia dengan potendsi uniknya secara psikologis mampu menghayati hal-hal
metafisis.

3. Bidang Axiologi

Axiologi menyelidiki pengertian, jenis, tingkatatan, sumber, dan hakikat nilai. Axiologi pada
dasarnya sejiwa dengan bidang ontologi dan epistimologi.

PERTEMUAN 5

MATERI NILAI, ETIKA, NORMA DAN MORAL

NILAI

Nilai merupakan sesuatu yang didambakan, diinginkan, dan diidealkan. Sesuatu yang
diidealkan itu bisa berupa kebaikan, keindahan, kebenaran, keadilan, kecantikan, kebahagiaan,
dan lainnya. Nilai ada 3 jenis yaitu :
- Nilai Individu yakni suatu nilai yang diidealkan dengan perseorangan, Contoh : Farid
menganggap Risma lebih cantik dari pada Fani, sedangkan menurut Akbar, Fani lebih cantik
daripada Risma. Hal ini menunjukkan nilai ideal antara perseorangan mungkin saja berbeda.

- Nilai Kolektif yakni suatu nilai yang diidealkan kelompok atau golongan. Contoh : Saat
semua dosen dalam suatu merundingkan kriteria kelulusan mahasiswa.

- Nilai Universal yakni Nilai yang sudah diakui seluruh dunia, Contoh : Nilai
kebenaran, Nilai keadilan, Nilai kebaikan.

Karena adanya nilai ideal tersebut maka mengharuskan untuk membuat aturan-
anturan yang bertujuan untuk memenuhi penilaian tersebut, baik aturan menurut individu
atau kelompok. Dengan itu maka dibentuklah Norma yang memiiki pengertian sebagai berikut.

NORMA

Norma merupakan seperangkat aturan-aturan yang mengikat orang-orang yang ada


didalamnya demi tujuan bersama. Norma beefungsi sebagai pedoman hidup. Adapun berbagai
macam norma adalah sebagai berikut :

> Norma Hukum : Seperangkat aturan yang dibuat oleh pemerintah dengan
memaksa semua orang tanpa memandang suku, adat, agama, ras, kasta dan lain2 untuk dapat
berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah dibuat (undang-undang). Dengan kata lain
semua orang dimata hukum adalah sama. Pelanggaran terhadap norma hukum dapat berupa
sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati). Ciri-ciri norma hukum
antaralain : Aturannya tertulis, Mengikat semua orang, Memiliki alat penegak aturan, Dibuat
oleh penegak hukum, Bersifat memaksa dan Sanksinya berat.

> Norma Agama. : Seperangkat aturan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa

> Norma Kesopanan : Berasal dari masyarakat, yang berhubungan dengan masyarakat.
Berhubungan dengan pandangan pandangan orang lain.

> Norma kesusilaan : Berhubungan dengan perbuatan pelaku. Berasal dati


masyarakat, yang berhubungan dengan tingkah laku manusia.

> Adat. : Serangkaian aturan adat, yang berhubungan dengan tingkah


laku manusia yang membawa akibat hukum yang sebagian besar merupakan hukum yang tidak
tertulis. Ciri-ciri norma adat/sosial: Terkadang aturannya tidak pasti dan tidak tertulis, Ada/
tidaknya alat penegak tidak pasti (kadang ada, kadang tidak ada), Dibuat oleh
masyarakat, Bersifat tidak terlalu memaksa, Sangsinya ringan.

ETIKA

Etika merupakan suatu rangkaian strategi yang disarankan agar dilakukan untuk
memenuhi moral yang baik, atau disebut bermoral.
MORAL

Moral merupakan suatu perilaku masyarakat yang menaati norma dan tidak tidak
menaati norma, atau dapat pula disebut sebagai ukuran dalam menilai baik dan buruknya
seseorang dalam menaati atau tidak menaati norma. Untuk menfapatkan Moral yang baik
maka perlu strategi yang dinamakan Etika, seperti diatas.

PERTEMUAN 6

MATERI PANCASILA DALAM KETATANEGARAAN


Disamping fungsi pancasila sebagai landasan bagi kokoh-tegaknya Negara-bangsa,
pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar , sebagai ideologi negara,
sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai filsafat, sebagai perekat atau pemersatu bangsa dan
sebagai wawasan bangsa indonesia dalam mencapai cita-cita nasional. Pancasila dalam
ketatanegaraan dimaksudkan pada fungsi pancasila sebagai dasar negara dalam hal ini
pancasila menempati kedudukan yang tertinggi sebagai sumber dari hukum. Atau dapat
dikatakan bajwa pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum.

Jika diibaratkan suatu bangunan dasar negara merupakan suatu pondasi, dimana
dalam pendirian suatu negara haruslah memiliki pondasi yang kuat agar tak mudah goyah
ataupun runtuh. Pancasila menempati kedudukan sebagai cita hukum yang menaungi sumber-
sumber hukum lainnya, sebagai berikut:

1. UUD NRI 1945

2. Ketetapan MPR

3. Undang-undang/Peraturan Pemeeintang Pengganti UU

4. Peraturan Pemerintah

5. Peraturan Presiden

6. Peraturan Daerah Provinsi

7. Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.

Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD NRI 1945 dalam mengatur
penyenlenggaraan negara serta menata kehidupan warga negara dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki hubungan dengan pembukaan UUD NRI Tahun
1945 yang dapat dilihat pada makna alinea-alinea yang terdapat pada pembukaan UUD 1945.
Diantaranya sebagai berikut :

Alinea pertana : menunjukkan keteguhan dan kuatnya penderitaan bangsa indonesia


saat belum merdeka, menyatakan bahwa penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan, aspirasi untuk membebaskan diri dari belenggu penjajahan.

Alinea kedua : menunjukkan penghargaan dan kebanggaan atas peejuangan bagsa


indonesia selama itu, Negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
dan terus berusaha mewujudkannya.

Alinea ketiga : menyatakan bahwasaanya kemerdekaan ini merupakan berkat dari


Allah yang Maha Kuasa, menunjukkan ketaqwaan bangsa indonesia terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
Alinea keempat : menegaskan fungsi dan tujuan negara indonesia, megaskan bahwa
negara indonesia berbentuk republik dan berkedaulatan rakyat, negara indonesia mempunyai
falsafah yaiti pancasila.

Kedudukan pembukaan UUD NRI 1945 dalam tata tertib hukum indonesia memiliki dua aspek
yang sangat fudamental yakni: memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujufnya tata tertib
hukum indonesia, dan memasukkan diri dalam tata tertib hukum indonesia sebagai tertib
hukum tertinggi.

PERTEMUAN 7

MATERI UUD DAN IMPLIKASI DALAM KENEGARAAN

Undang-undang dasar adalah hukum dasar tertulis yang didalamnya menghimpun


produk hukum seperti Undang-Undang (UU), Peraturan Pemerintah (PP), Peraturan
Presiden (Perpres), dan kebijakan pemerintah yang lain. UUD NRI 1945 adalah
peraturan perundang-undangan yang tertinggi dan menjadi alat pedoman dalam
menyelenggarakan kehidupan beebangsa dan bernegara. Undang-undang dasar
berfungsi untuk menjamin perlindungan hukum atas hak-hak warga negaranya, secara
umum beeikut adalah fungsi Undang-undang dasar:

a. Sebagai simbol kemerdekaan, membatasi tindakan-tindakan penguasa, dan


menyusun hak-hak rakyat jika terancam.
b. Lambang persatuan dan kesatuan bangsa indonesia yang berkeinginan untuk
menentukan sistem ketatanegaraan, dan lambang kesetiaan kepada NRI.

c. Sebagai kontrol pemerintah untuk menjamin adanya penyelenggaraan negara yang


pasti dan menyejahterakan rakyat.

UUD NRI 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara dalam sidang PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Sejak saat itu hingga sekarang berlaku 3 jenis UUD dalam 8
periode tata perundang-undangan indonesia, yakni :

1. Undang-Dndang Dasar 1945 (18 Agustus 1945 - 27 Desember 1949)

2. Konstitusi RIS (27 Desember 1949 - 17 Agustus 1950)

3. UUD 1950 (17 Agustus 1950 - 5 juli 1959)

4. UUD NRI 1959 - 19 Oktober 1999)

5. UUD NRI 1945 Amandemen ke-1 (19 Oktober 1999 - 18 Agustus 2000)

6. UUD NRI 1945 Amandemen ke-2 (18 Agustus 2000 - 9 November 2001)

7. UUD NRI 1945 Amandemen ke-3 (9 November 2001 - 10 Agustus 2002)

8. UUD NRI 1945 Amnademen ke-4 (10 Agustus 2002 - sampai sekarang)

Adanya Amandemen Undang-undang dasar ini menimbulkan implikasi. Implikasi


sendiri merupakan efek yang ditimbulkan di masa depan atau dampak yang dirasakan
ketika melakukan sesuatu.

Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, untuk


selanjutnya disebut UUD 1945, membawa implikasi dalam kehidupan ketatanegaraan
Indonesia. Perubahan UUD 1945 melahirkan lembaga-lembaga tinggi Negara baru
(Mahkamah Konstitusi, Komisi Yudisial dan Dewan PerwakilanDaerah) serta
menghapus Dewan Pertimbangan Agung.

Perubahan UUD 1945 juga memangkas kewenangan Majelis Permusyawaratan


Rakyat (MPR). Pada masa sebelum Perubahan UUD 1945, MPR memiliki
kewenangan yakni :

(a) Menetapkan Undang-Undang Dasar dan garis-garis besar daripada haluan


negara dan

(b) Memilih dan mengangkat Presiden dan Wakil Presiden.

Sesudah Perubahan UUD 1945, kewenangan MPR meliputi:


(a) Mengubah dan menetapkan Undang-Undang Dasar;

(b) Melantik Presiden dan/atau Wakil Presiden; dan

(c) Memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya


menurut Undang-Undang Dasar.

Sistem pemerintahan Negara menurut UUD 1945 setelah amandemen adalah


sebagai berikut :

1. Indonesia ialah negara yang berdasarkan atas hukum (Rechtstaat)

2. Siste konstitusional

3. Kekuasaan yang tertinghi ditangan rakyat

4. Presiden ialah penyelenggara pemerintahan negara yang tertinggi disamping


MPR dan DPR

5. Menteri negara ialah pembantu presiden, mentri negara tifak bertanggung


jawab kepada DPR

6. Kekuasaan kepala negara tidak tak-terbatas

7. Lembaga-lemvaga dalam sistem ketatanegaraan menurut UUD NRI 1945


sebelum dan sesudah diamandemen.

Anda mungkin juga menyukai