Rangkuman Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester 1
Rangkuman Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester 1
Rangkuman Mata Kuliah Pendidikan Pancasila Semester 1
NIM : 19030244002
PRODI BIOLOGI
TAHUN 2019
PERTEMUAN 2
Pada sidang BPUPKI sesi 1 tak hanya membahas tentang dasar negara
namun Moh. Hatta berpidato mengenai perekonomian dan Soepomo berpidato
tentang corak negara. Ir. Soekarno menjelaskan tentang kesepakan piagan
jakarta yang berisi penggabungan ke-3 konsep pancasila. Selanjutnya
membicarakan tentang undang-undang dasar dan penjelasannya, serta
susunan pemerintahan negara oleh Mr. Soepomo setelah sesi 1 selesai pada 1
juni. Dibentuk panitia sembilan yang bertugas untuk menyelaraskan konsep
pancasila tersebut. Setelah melaui proses pesidangan akhirnya akhirnya
perumusan pancasila hasil penggalian Bung Karno berhasil dirumuskan dan
dicantumkan dalam Pembukaan UUD NRI 1945 yg disahkan dan dinyatakan sebagai
dasar negara pada 18 Agustus 1945.
e.) Rumusan kelima : Rumusan kedua yang dijiwai oleh Rumusan pertama
(merujuk Dekrit Presiden 5 juli 1959)
Rumusan terakhir pancasila adalah rumusan yang kita kenal saat ini.
PERTEMUAN 4
Dari segi etimologi, filsafat berasal dari Yunian, yaitu kata philos dan sophia. Philos
berarti cinta dan shopia berati bijaksana, sehingga dapat diartikan sebagai cinta akan
kebijaksanaan. Bagi bangsa Indonesia pancasila merupakan hasil pemikiran filosofi bangsa
Indonesia. Melalui pemikiran yang mendalam, mendasar dan menyeluruh para elit bangsa
merumuskan Pancasila sebagai dasar negara. Menurut Notonagoro (1971) Pancasila sebagai
filosofi memiliki kebenaran secara ilmiah, filosofis dan religius.
Kebenaran secara ilmiah dapat dilihat pada susunan pancasila. Kebenaran Pancasila
secara filosofis bisa dilihat dari hakikat sila-sila Pancasila yaitu ketuhanan, kemanusiaan,
persatuan, musyawarah, dan keadilan. Dan kebenaran secara religius dapat dilihat dari nilai-
nilai pancasila yang juga diajarkan oleh agama yang ada di indonesia. Semua sila yang ada
tertera pada ajaran semua agama di indonesia.
Pancasila dijadikan filsafat negara dan pandangan hidup atau falsafah negara. Sebagai
filsafat pancasila dijadikan sebagai sudup pandang dan pembimbing dalam berpikir. Artinya
dalam memandang dan memecahkan persoalan negara dan bangsa bertolak dari nilai-nilai
pancasila. Pemahaman suatu sila tidak lepas dari pemahaman sila lainnya. Menurut
Notonagoro susunannya hierarkis dan mempunyai bentuk piramidal. Dimana berarti bahwa
sila pertama mendasari sila kedua, sila ke dua mendasari sila ketiga dan begitupun seterusnya.
Sehingga sila kelima merupakan tujuan dari keempat sila sebelumnya.
1. Bidang Ontologi
a.) Membicarakan hakikat yang ada atau keberadaan dari segala sesuatu.
b.) Tuhan Yang Maha Esa merupakan maha sumber, sebab pertama (causa prima) dari segala
sesuatu yang ada.
e.) Eksistensi dan tata budaya merupakan perwujudan dati martabat dan kepribadian manusia
sebagai makhluk yang mulia.
2. Bidang Epistimologi
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki sumber, proses, syarat, batas dan
kebenaran ilmu. Pancasila sebagai ilmu :
a. Sebagai Maha Sumber Ilmu pengetahuan Tuhan YME menciptakan manusia dengan potensi
unik dan tinggi. Manusia dibekali dengan akal,rasa, karsa, dan pancaindra.
b. Secara teoritis teknis dibedakan menjadi : sumber primer, sumber sekunder, fan sumber
tersier.
e. Kodrat manusia dengan potendsi uniknya secara psikologis mampu menghayati hal-hal
metafisis.
3. Bidang Axiologi
Axiologi menyelidiki pengertian, jenis, tingkatatan, sumber, dan hakikat nilai. Axiologi pada
dasarnya sejiwa dengan bidang ontologi dan epistimologi.
PERTEMUAN 5
NILAI
Nilai merupakan sesuatu yang didambakan, diinginkan, dan diidealkan. Sesuatu yang
diidealkan itu bisa berupa kebaikan, keindahan, kebenaran, keadilan, kecantikan, kebahagiaan,
dan lainnya. Nilai ada 3 jenis yaitu :
- Nilai Individu yakni suatu nilai yang diidealkan dengan perseorangan, Contoh : Farid
menganggap Risma lebih cantik dari pada Fani, sedangkan menurut Akbar, Fani lebih cantik
daripada Risma. Hal ini menunjukkan nilai ideal antara perseorangan mungkin saja berbeda.
- Nilai Kolektif yakni suatu nilai yang diidealkan kelompok atau golongan. Contoh : Saat
semua dosen dalam suatu merundingkan kriteria kelulusan mahasiswa.
- Nilai Universal yakni Nilai yang sudah diakui seluruh dunia, Contoh : Nilai
kebenaran, Nilai keadilan, Nilai kebaikan.
Karena adanya nilai ideal tersebut maka mengharuskan untuk membuat aturan-
anturan yang bertujuan untuk memenuhi penilaian tersebut, baik aturan menurut individu
atau kelompok. Dengan itu maka dibentuklah Norma yang memiiki pengertian sebagai berikut.
NORMA
> Norma Hukum : Seperangkat aturan yang dibuat oleh pemerintah dengan
memaksa semua orang tanpa memandang suku, adat, agama, ras, kasta dan lain2 untuk dapat
berperilaku sesuai dengan peraturan yang telah dibuat (undang-undang). Dengan kata lain
semua orang dimata hukum adalah sama. Pelanggaran terhadap norma hukum dapat berupa
sanksi denda sampai hukuman fisik (dipenjara, hukuman mati). Ciri-ciri norma hukum
antaralain : Aturannya tertulis, Mengikat semua orang, Memiliki alat penegak aturan, Dibuat
oleh penegak hukum, Bersifat memaksa dan Sanksinya berat.
> Norma Agama. : Seperangkat aturan yang berasal dari Tuhan Yang Maha Esa
> Norma Kesopanan : Berasal dari masyarakat, yang berhubungan dengan masyarakat.
Berhubungan dengan pandangan pandangan orang lain.
ETIKA
Etika merupakan suatu rangkaian strategi yang disarankan agar dilakukan untuk
memenuhi moral yang baik, atau disebut bermoral.
MORAL
Moral merupakan suatu perilaku masyarakat yang menaati norma dan tidak tidak
menaati norma, atau dapat pula disebut sebagai ukuran dalam menilai baik dan buruknya
seseorang dalam menaati atau tidak menaati norma. Untuk menfapatkan Moral yang baik
maka perlu strategi yang dinamakan Etika, seperti diatas.
PERTEMUAN 6
Jika diibaratkan suatu bangunan dasar negara merupakan suatu pondasi, dimana
dalam pendirian suatu negara haruslah memiliki pondasi yang kuat agar tak mudah goyah
ataupun runtuh. Pancasila menempati kedudukan sebagai cita hukum yang menaungi sumber-
sumber hukum lainnya, sebagai berikut:
2. Ketetapan MPR
4. Peraturan Pemerintah
5. Peraturan Presiden
Pancasila sebagai dasar negara menjiwai UUD NRI 1945 dalam mengatur
penyenlenggaraan negara serta menata kehidupan warga negara dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Pancasila memiliki hubungan dengan pembukaan UUD NRI Tahun
1945 yang dapat dilihat pada makna alinea-alinea yang terdapat pada pembukaan UUD 1945.
Diantaranya sebagai berikut :
Kedudukan pembukaan UUD NRI 1945 dalam tata tertib hukum indonesia memiliki dua aspek
yang sangat fudamental yakni: memberikan faktor-faktor mutlak bagi terwujufnya tata tertib
hukum indonesia, dan memasukkan diri dalam tata tertib hukum indonesia sebagai tertib
hukum tertinggi.
PERTEMUAN 7
UUD NRI 1945 pertama kali disahkan sebagai konstitusi negara dalam sidang PPKI pada
tanggal 18 Agustus 1945. Sejak saat itu hingga sekarang berlaku 3 jenis UUD dalam 8
periode tata perundang-undangan indonesia, yakni :
5. UUD NRI 1945 Amandemen ke-1 (19 Oktober 1999 - 18 Agustus 2000)
6. UUD NRI 1945 Amandemen ke-2 (18 Agustus 2000 - 9 November 2001)
8. UUD NRI 1945 Amnademen ke-4 (10 Agustus 2002 - sampai sekarang)
2. Siste konstitusional