Bina Anak Pelajaran 28
Bina Anak Pelajaran 28
Bina Anak Pelajaran 28
Injil Lukas adalah Injil tentang Juruselamat yang datang membawa keselamatan bagi
semua orang. Bersama dengan kitab Kisah Para Rasul yang ditulis oleh penulis yang
sama, Injil Lukas menggarisbawahi rencana besar Allah dalam menyatakan keselamatan
bagi orang Yahudi maupun orang non-Yahudi, melalui karya selamat Yesus Kristus. Pada
dasarnya, Injil Lukas dan Kisah Para Rasul menyatakan bahwa Yesus adalah Tuhan dari
semua, sehingga keselamatan pun dapat datang pada semua, dan bukan hanya pada
orang Yahudi saja. Hal tersebut nampak dalam Injil Lukas dan semakin jelas dalam Kisah
Para
Rasul yang mengemukakan tentang komunitas orang percaya yang tebentuk dari orang
Kristen Yahudi maupun orang Kristen non-Yahudi. Secara khusus, Injil Lukas terlebih
dahulu mengemukakan tentang perbuatan-perbuatan Allah yang penuh kuasa dan yang
setia pada janji-Nya melalui Yesus Kristus.3
Kisah tentang Yesus yang membangkitkan anak Yairus dalam Injil Lukas 8 termasuk
dalam satu bagian besar yang
membahas pelayanan Yesus Sang Juruselamat di Galilea (4:14-9:50). Di sepanjang pasal-
pasal ini dikemukakan tentang Yesus yang memproklamasikan Injil Kerajaan Allah,
memanggil murid-murid-Nya, dan melakukan mujizat-mujizat yang menunjukkan
otoritas kerajaan-Nya. Saat-saat tersebut adalah saat di mana popularitas Yesus
sementara menanjak.4 Karena fakta ini, maka tidak mengherankan ketika Alkitab
memberi keterangan bahwa “Ketika Yesus kembali, orang banyak menyambut Dia sebab
mereka semua menanti-nantikan Dia” (ay. 40). Dalam kesempatan ini, datanglah seorang
yang bernama Yairus sambil tersungkur di depan kaki Yesus dan memohon supaya Yesus
datang ke rumahnya, karena anaknya perempuan hampir mati (ay. 41-42). Lukas
menyebutkan bahwa Yairus adalah seorang kepala rumah ibadat, yang berarti bahwa
Yairus adalah seorang pemimpin agama Yahudi. Kedatangannya pada Yesus
menunjukkan bahwa Yairus menyadari betul.
bahwa Yesus adalah seorang yang dipakai Allah dan sanggup menyelamatkan anak satu-
satunya yang baru berumur dua belas tahun itu. 5 Yesus mengiyakan permintaan Yairus.
Dalam perjalanan Yesus ke rumah Yairus, Ia menyembuhkan seorang perempuan yang
sudah dua belas tahun menderita pendarahan (ay. 43-48). Hal tersebut sempat
menunda perjalanan Yesus ke rumah Yairus. Alkitab kemudian menyebut bahwa ketika
Yesus masih berbicara, seorang dari kerabat Yairus datang membawa kabar bahwa anak
Yairus sudah mati (ay. 49). Namun demikian, kabar tersebut tidak menghentikan Yesus.
Ia justru mempersiapkan Yairus untuk mengalami pekerjaan besar yang akan Allah
kerjakan dalam hidup anaknya. Yesus berkata kepada Yairus, “Jangan takut, percaya saja,
dan anakmu akan selamat” (ay. 50). Setibanya di rumah Yairus, Yesus mengajak Petrus,
Yohanes, dan Yakobus dan ayah anak itu serta ibunya untuk masuk ke dalam rumah (ay.
51). Yesus mengabaikan fakta bahwa semua orang menangis dan meratapi anak itu dan
meminta mereka untuk berhenti melakukannya, karena anak tersebut tidak mati, tetapi
tidur (ay. 52). Orang-orang tersebut kemudian menertawakan Yesus (ay. 53). Apa yang
Yesus nyatakan adalah sebuah panggilan untuk beriman pada kuasa Allah yang sanggup
untuk membangkitkan orang mati sekalipun. Seruan-Nya pada anak itu membuat roh
anak itu kembali dan seketika itu juga ia bangkit berdiri, yang diikuti dengan takjubnya
orang tua anak itu dan larangan Yesus agar mereka tidak memberitahukan hal itu kepada
siapa pun juga (ay. 54-56).
Kasih Yesus pada Yairus dan keluarganya, terutama pada anaknya, harus menjadi
teladan bagi semua guru sekolah Minggu dalam melaksanakan pelayanan kepada anak-
anak. Pelayanan Yesus tersebut bukan hanya ditandai dengan kasih-Nya yang besar,
melainkan juga dengan kuasa Allah yang begitu besar. Apakah pelayanan kita ditandai
dengan kasih dan kuasa Allah yang demikian?
Aktivitas:
Bagi anak-anak dalam 3 kelompok dan berdiskusi tentang tema, sebagai berikut:
1. Apa peran anak dalam keluarga?
2. Apa peran anak dalam gereja?
3. Apa peran anak dalam sekolah?
Hasil diskusi dibuat dalam bentuk sebuah tulisan, misalnya seperti seruan atau
tekad/janji. Bisa juga hasil dibuat dalam bentuk kliping gambar dari koran atau majalah,
atau gambar ilustrasi/karikatur atau dalam bentuk yang lain. Tujuannya agar pihak lain
dapat membaca/melihat kampanye ini.
Penjangkauan:
Anak diminta untuk berdiskusi dengan orang tua tentang aktivitas sehari-hari di rumah
yang menggambarkan peran anak di keluarga. Juga anak dapat menyerahkan hasil
tulisan/gambar/dll yang telah dibuat kepada orang tua dan/atau Pendeta/pimpinan
jemaat. Tentu saja semua difasilitasi oleh Komisi/GSM.
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
- Gambar 1 Yesus memarahi orang yang melarang anak-anak datang kepada-Nya.
- Gambar 2 Yesus menjamah anak-anak
- Lembaran diskusi “Peran Anak” (yaitu pertanyaan untuk setiap kelompok)
- Lagu: “Biarkanlah Anak-Anak Datang PadaKu”
Aktivitas
Pada pertemuan kali ini, hubungi seorang hamba Tuhan Pendeta untuk hadir dalam
ibadah ini dan setelah cerita alkitab maka Pendeta dapat mendoakan Anak sambil
meletakan tangan pada setiap anak. anak bisa diminta untuk berlutut saat Pendeta
mendoakan anak anak. Jika ada orang tua yang hadir maka anak dapat didampingi oleh
orang tuanya saat anak di doakan oleh pendeta.
Penjangkauan
Minta anak untuk bercerita kepada orang tua mereka bahwa mereka hari ini di doakan
oleh pendeta jemaat. Minta anak menceritakan perasaan mereka saat mereka didoakan
oleh pendeta. Minta orang tua mereka untuk mendoakan mereka.
Jika anak di dampingi oleh orang tua saat didoakan oleh pendeta. Maka minta orang tua
untuk terus mendoakan anak mereka di rumah. Juga minta anak menceritakan pada
orang tua mereka tentang perasaan mereka saat di doakan dalam ibadah sekolah
minggu
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Lagu: Yesus sayang pada ku
Minggu berikutnya . . .
Minta anak selama seminggu ini untuk melihat dan mengamati kondisi teman teman
mereka, apakah ada yang bertubuh gemuk, kurus, atau ada yang tinggi atau juga yang
pendek. Atau jika ada perbedaan yang lain juga dapat diamati misalnya ada temannya
yang memiliki anggota tubuh yang lain bentuk. Nantinya pada pertemuan berikutnya
mereka akan mendengar cerita bahwa Tuhan Yesus tidak membeda bedakan orang,
semua orang di kasihinya.
Aktivitas
Guru menyiapkan potongan potongan gambar bentuk dan contoh tindakan kasih
(sebagai contoh gambar orang tua memeluk anak dan lain sebagainya) dan meminta
anak-anak menunjukkan gambar mana yang menggambarkan kasih. Setelah selesai
memilih gambar, Guru (atau jika memungkinkan undanglah Pendeta jemaat) berdoa dan
menumpangkan tangan kepada setiap anak dan memberkati mereka.
Penjangkauan
Minta anak untuk bercerita kepada orang tua mereka bahwa mereka hari ini di doakan
oleh pendeta jemaat. Minta anak menceritakan perasaan mereka saat mereka didoakan
oleh pendeta. Jika anak di dampingi oleh orang tua saat didoakan oleh pendeta. Maka
minta orang tua untuk terus mendoakan anak mereka di rumah.
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Lagu :
1. Tuhan mengasihi anak-anakNya
2. Yesus sayang padaku
3. Engkau mulia dimataNya
Minggu berikutnya . . .
ANAK BATITA, pelajaran 27
Sumber Alkitab dan Ayat Hafalan:
Markus 10:13-16, Markus 10:16
“Yesus memeluk anak-anak itu”
Cara Menghafal:
Menggunakan tangan
YESUS : kedua tangan ke atas
MEMELUK : tangan kanan di bahu kiri, tangan kiri di bahu kanan
ANAK-ANAK ITU : memeluk teman yang ada di kiri dan kanan
Pengaturan Kelas:
Anak-anak duduk melantai bersama guru.
Sangat disarankan untuk proses penumpangan tangan oleh para Pendeta kepada anak,
dilakukan dalam gereja dan dibuat dalam ibadah. Jadi bukan di ibadah sekolah minggu
tapi di ibadah jemaat.
Pertama, bisa di Ibadah Gereja pada hari Minggu, ditambahkan unsur ini, misalnya
sebelum atau sesudah khotbah. Tentu Komisi mengkonsultasikan hal ini dengan
BPMJ/Pendeta/Khadim. Atau bisa juga dibuat tersendiri/khusus dalam Ibadah
Penumpangan Tangan yang dihadiri juga oleh orang tua. Untuk teknis penumpangan
tangan ini dapat dilihat di Lampiran.
Pelajaran Untuk Anak
Adik adik… siapa disini yang suka ikut mama dan papa ke gereja atau ibadah kolom?
Tepuk tangan buat anak-anak yang ikut. Siapa yang tidak ikut mama dan papa kalau ke
gereja atau ke ibadah kolom? Kenapa tidak ikut? Apakah mama dan papa tidak ijinkan
ikut?
Ada mama yang membawa anak-anaknya datang kepada Tuhan Yesus. Tapi di usir orang-
orang.. “Husss,,,, pergi sana. Mengganggu saja anak-anak kecil” Tapi Tuhan Yesus bilang,
biarkan anak-anak itu datang kepadaKU. Dan Tuhan Yesus memeluk mereka. Tuhan Yesus
sayang kepada anak-anak.
Evaluasi:
Siapa yang memeluk anak-anak itu?
Pelajaran Hidup
Adik-adik Karena Tuhan Yesus sayang kepada adik-adik, ayo ikut mama dan papa ke
gereja dan ke ibadah kolom. Juga, datang ke ibadah sekolah minggu. Kita mendengarkan
cerita tentang Tuhan Yesus yang disampaikan pendeta dan guru sekolah minggu. Karena
Tuhan Yesus sayang adik-adik.
Aktivitas
Menyanyi “Yesus Sayang Padaku”
Sambil memeluk teman dan semua orang yang ikut beribadah
Penjangkauan
Orang tua mengajak anak beribadah di gereja dan kolom
Keterangan Gambar, Peraga dan Lagu:
Gambar 1 Tuhan Yesus bersama anak-anak
LAMPIRAN:
IBADAH PENUMPANGAN TANGAN
Catatan:
1. Jika dilaksanakan dalam Ibadah Jemaat, maka unsur lain mengikuti unsur dalam
ibadah jemaat. Unsur penumpangan tangan ini dapat masuk sebelum pembacaan
Alkitab atau sesudah khotbah.
2. Jika dilaksanakan dalam ibadah khusus, maka unsur ibadah lain diatur oleh Komisi
atau Khadim.
PENUMPANGAN TANGAN
P Saudara-saudaraku yang kekasih, hari ini kita akan melakukan apa yang dilakukan dan
diteladankan oleh Yesus Kristus, Kepala Gereja, Tuhan dan Juruselamat kita. Tuhan Yesus
sangat mencintai anak-anak dan bahkan menjadikan anak sebagai simbolisasi dari
Kerajaan Allah. Bagi Tuhan Yesus anak adalah bagian utuh dari persekutuan Kerajaan
Allah yang patut dihargai, dihormati dan juga diberkati.
P Karena itu, dengarkanlah firman dimana Yesus memuliakan anak-anak. Markus 10:13-
16 menuliskan: Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah
mereka; akan tetapi murid-murid-Nya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat
hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka: "Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku,
jangan menghalang-halangi mereka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang
empunya Kerajaan Allah. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa tidak
menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk ke
dalamnya." Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas
mereka Ia memberkati mereka.
P Terpujilah Kristus.
J Selamanya, amin.
P Penerimaan dengan kasih melalui pelukan tulus, bahkan dengan penumpangan tangan
untuk memberkati adalah hak setiap anak. Ini adalah teladan dan anugerah yang
diberikan oleh Tuhan Yesus bagi setiap anak. Kita tidak boleh mengabaikan dan
melalaikan hak anak ini. Oleh karena itu, marilah kita lakukan semua ini dengan takut
akan Tuhan dan dengan penuh cinta dan hormat kepada Saudara-saudara kecil kita ini.
p Oleh karena itu, sebelum kita menumpangkan tangan, maka mari kita berdoa
memohon pengasihan, perkenanan dan pertolongan Tuhan atas penumpangan tangan
saat ini. Mari berdoa: . . .
P+J Menyanyi “Yesus Sayang Padaku”
Penumpangan tangan
1. Para Pendeta dapat saja duduk agar lebih dapat dekat dengan anak. Khusus untuk
Anak Tanggung ketika hendak menerima penumpangan tangan, ada baiknya berlutut di
depan para Pendeta.
2. Setiap anak maju satu demi satu sambil para Pendeta menumpangkan tangan di atas
kepala setiap anak selama beberapa saat untuk memberkati mereka. Sementara
penumpangan tangan dapat diiringi instrument lembut. Anak yang sudah menerima
penumpangan tangan dapat duduk kembali atau berdiri di samping.
3. Setelah semua menerima tumpangan tangan, semua anak diundang kembali
menghadap para Pendeta/mimbar.
P+J Menyanyi “Di Waktu Ku Masih Kecil”
4. Jemaat diundang berdiri dan mendoakan semua anak dituntun oleh seorang Pendeta.
5. Jemaat duduk dan anak-anak menyanyi lagu “Ku Sayang Mama dan Papa” dan unsur
ini selesai. Anak-anak dapat duduk kembali.