Ad-Art BLM 2019-2020
Ad-Art BLM 2019-2020
Ad-Art BLM 2019-2020
2
Lampiran : KETETAPAN Nomor : 01/Sidang Umum BLM /2016
Mengenai : Agenda Acara Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
1. Sidang Pendahuluan (dipimpin oleh Presidium sementara)
a. Pengesahan Kuorum
b. Pengesahan Agenda Sidang
c. Pengesahan Tata tertib Sidang
2. Sidang Pleno I (dipimpin oleh Presidium sementara)
a. Pertanggungjawaban Presiden BEM Periode 2018/2019
3. Sidang Pleno II (dipimpin oleh Presidium sementara)
a. Pengumuman Kandidat Ketua BLM Hasil seleksi
b. Kampanye kandidat Ketua BLM
c. Debat Terbuka Kandidat Ketua BLM
d. Pemilihan Ketua dan Wakil Ketua BLM
e. Pembentukan pengurus BLM 2019/2020
4. Sidang Pleno III (dipimpin oleh Presidium Sidang Umum BLM )
a. Pembentukan Komisi I
Pembahasan AD-ART, GBPK, serta peraturan dan landasan hukum pada setiap
pelaksanaan program kerja BEM dan HIMA.
b. Pembentukan Komisi II
Pembahasan pelaksanaan dan pengembangan organisasi baik internal maupun eksternal.
c. Pembentukan Komisi III
Pembahasan pelaksanaan anggaran dan pengembangan admnistrasi baik internal maupun
eksternal.
d. Pembentukan Komisi IV
Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun eksternal.
e. Pandangan umum dan pengesahan hasil Sidang Komisi.
5. Sidang Pleno IV ( dipimpin oleh Presidium Sidang Umum BLM )
Pelantikan Kepengurusan BLM, BEM dan HIMA periode 2019/2020
6. Penutupan
3
TATA TERTIB
SIDANG UMUM
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
2019/2020
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
merupakan pemegang kedudukan tertinggi Badan Eksekutif Mahasiswa dan Himpunan
Mahasiswa yang selanjutnya dalam tata tertib ini disebut Sidang Umum Badan Legislatif
Mahasiswa.
Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa adalah forum musyawarah anggota, pengurus BEM
dan HIMA.
BAB II
TUGAS DAN WEWENANG
Pasal 2
Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa mempunyai tugas dan wewenang untuk :
a. Mengevaluasi dan mengesahkan pertanggungjawaban pengurus BEM dan pengurus HIMA
periode sebelumnya.
b. Menentukan dan Mengesahakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga , Program
Kerja, serta Mekanisme Administrasi Organisasi BEM dan HIMA.
c. Menentukan dan Mengesahkan Garis – garis Besar Program Kerja BEM dan HIMA.
d. Memilih dan menetapkan ketua BLM untuk periode selanjutnya.
e. Menetapkan Presiden Mahasiswa dan Ketua Umum HIMA untuk periode selanjutnya.
f. Menetapkan kepengurusan BLM, BEM dan HIMA Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya.
Pasal 3
Membentuk tim BLM yang ada di Prodi untuk melakukan rapat tersendiri guna membahas
Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya HIMA Prodi masing-masing
yang beracuan pada Sidang Umum BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
Tahun 2018/2019.
4
BAB III
PESERTA DAN PENINJAU
Pasal 4
1. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa tingkat BEM :
a. Peserta terdiri dari:
1) Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2) Pengurus BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3) Perwakilan HIMA tiap Prodi/Jurusan.
b. Peninjau terdiri dari:
1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri sidang umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Tingkat BEM.
2. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa tingkat HIMA Prodi/Jurusan:
a. Peserta terdiri dari:
1) Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2) Pengurus HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3) Perwakilan pengurus BEM apabila diperlukan.
b. Peninjau terdiri dari:
1) Pihak Pendidikan yang secara resmi diundang untuk menghadiri Sidang Umum
Badan Legislatif Mahasiswa.
2) Semua peserta yang menghadiri sidang umum yang telah disahkan oleh pimpinan
sidang pada sidang pendahuluan. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
tingkat Prodi.
5
Pasal 5
Kewajiban Peserta dan Peninjau
Pasal 6
Hak Peserta dan Peninjau
Setiap peserta dan peninjau mempunyai hak bicara dan hak suara kecuali peninjau dari pihak
pendidikan hanya mempunyai hak bicara.
BAB IV
PERSIDANGAN
Pasal 7
Komponen-komponen persidangan:
1. Komponen-komponen persidangan disusun menurut pengelompokan tugas dan wewenang
sesuai kebutuhan penyelenggaraan sidang.
2. Komponen sidang terdiri dari:
a. Pimpinan Sidang
b. Pleno Sidang
c. Komisi-komisi Sidang
d. Tim Formatur
6
Pasal 8
Pimpinan Persidangan
1. Pimpinan Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa adalah Badan Pengurus Harian BLM.
2. Pimpinan Sidang terdiri dari :
a. Ketua Presidium
b. Wakil Ketua Presidium (anggota BLM berasal dari jurusan masing-masing)
c. Sekretaris
3. Jika salah satu pimpinan sidang sedang berhalangan hadir, maka pimpinan sidang
dilimpahkan keanggota komisi atas persetujuan Ketua Presidium / Wakil Ketua Presidium dan
diketahui oleh kuorum sidang.
Pasal 9
Tugas Pimpinan Sidang
1. Pimpinan sidang pendahuluan bertugas untuk :
a. Memimpin sidang pendahuluan.
b. Membahas dan menetapkan Kuorum, Agenda Acara Sidang dan Tata Tertib Sidang.
Pasal 10
Kewajiban Pimpinan sidang
1. Memimpin sidang agar tertib dan lancar dalam suasana kebersamaan.
2. Berusaha menyatukan pendapat dan meluruskan pembicaraan sesuai dengan peraturan.
7
3. Memutuskan dan menetapkan hal-hal yang dibahas dalam persidangan.
4. Bersikap adil dan bijaksana dalam persidangan.
Pasal 11
Tugas dan Wewenang Sidang Pleno
Tugas dan Wewenang Sidang Pleno adalah :
1. Mendengarkan dan memberikan tanggapan atas laporan pertanggungjawaban Presiden
Mahasiswa dan Ketua umum HIMA.
2. Mengesahkan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa dan Ketua umum HIMA.
3. Membentuk Komisi Sidang yang terdiri dari :
Komisi I : Pembahasan Pembuatan dan Pengesahan AD/ART dan
Garis-garis Besar Program Kerja BEM, BLM dan
HIMA tiap jurusan atau program studi.
Komisi II : Pembahasan dan Pemantauan Sistem Kerja BEM, BLM
dan HIMA tiap jurusan atau program studi dan aturan
tata naskah pengorganisasian
Komisi III : Pembahasan Mekanisme Distribusi keuangan
dan Penggunaan Hak-Hak Angggota
Komisi IV : Pedoman Penyelenggaraan Kegiatan Kemahasiswaan
dan Kerangka Acuan Kegiatan
4. Membentuk Tim Formatur.
5. Mengesahkan Pengurus BEM dan BLM masa bakti yang akan datang.
6. Mengesahkan ketetapan-ketetapan Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa lainnya.
Pasal 12
Sidang Komisi
1. Sidang Komisi adalah Sidang yang dihadiri oleh anggota Komisi dan pimpinan Sidang
Komisi.
2. Masing-masing komisi melaporkan hasil Sidang Komisi kepada Sidang Pleno.
8
3. Pimpinan sidang komisi adalah koordinator dari komisi yang bersangkutan.
Pasal 13
Formatur
A. Tim Formatur kepengurusan BEM
1. Komposisi tim formatur terdiri dari dua perwakilan Demisioner BEM, dua perwakilan
Demisioner BLM, Presiden BEM terpilih, Ketua BLM terpilih dan dua perwakilan
HIMA.
2. Tugas dan wewenang Tim Formatur adalah memilih dan merumuskan susunan
pengurus BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
B. Tim Formatur kepengurusan HIMA
1. Komposisi tim formatur terdiri dari dua perwakilan Demisioner HIMA, Ketua umum
HIMA terpilih, Ketua BLM terpilih dan dua perwakilan BEM.
2. Tugas dan wewenang Tim Formatur adalah memilih dan merumuskan susunan
pengurus HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
BAB V
HAK BICARA DAN SUARA
Pasal 14
Setiap peserta Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa mempunyai hak atas satu suara dan
mempunyai hak untuk bicara baik lisan maupun tulisan.
Pasal 15
Tata Bicara
1. Setiap pembicaraan dalam sidang terlebih dahulu mendapat izin dari pimpinan sidang.
2. Setiap peserta yang berhak bicara terlebih dahulu mengangkat tangan.
9
a. Meminta penjelasan tentang duduk persoalan yang sedang dibicarakan.
b. Menyampaikan masalah yang perlu dirubah.
c. Mengajukan keberatan terhadap materi pembicaraan masalah yang dibahas.
d. Memberikan solusi.
Pasal 16
Tahapan Pembentukan Kepengurusan Organisasi
1. Pemilihan Ketua BLM, Presiden BEM, Ketua Umum HIMA dan pembentukan pengurus
dilaksanakan dengan tahapan :
a. Pemilihan Ketua BLM, Presiden BEM dan Ketua Umum HIMA.
b. Pembentukan Tim Formatur.
c. Pembentukan susunan pengurus BLM, BEM dan HIMA periode yang akan datang.
2. Tata caranya diatur dalam peraturan tersendiri dari Tata Tertib Sidang Umum Badan
Legislatif Mahasiswa.
BAB VI
KUORUM DAN TATA CARA PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 17
Kuorum
1. Sidang Pleno dinyatakan sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
peserta Sidang Umum BLM.
2. Dalam pembentukan tim formatur, Sidang Pleno dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari
jumlah peserta Sidang Umum BLM.
3. Sidang Komisi dinyatakan sah apabila dihadiri sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah
anggota yang bersangkutan.
4. Apabila ayat 1,2 dan 3 tidak memenuhi, maka sidang ditunda sesuai waktu yang ditentukan
oleh pimpinan sidang sampai dengan kuorum terpenuhi dan selanjutnya dianggap sah.
10
Pasal 18
Pengambilan Keputusan
1. Pengambilan keputusan diambil secara musyawarah untuk mencapai mufakat.
2. Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil secara lobying.
3. Apabila ayat 1 dan 2 tidak tercapai, maka keputusan diambil oleh pimpinan sidang.
Pasal 19
Istilah-istilah dalam persidangan
1. Scorsing
Menghentikan persidangan dalam sementara waktu, guna menyegarkan suasana.
2. Lobying
Menghentikan jalannya persidangan dalam waktu singkat untuk mencari kesesuaian paham
guna mengambil kesepakatan yang tidak dapat diambil di ruang sidang.
3. Laying
Mengambil waktu sementara untuk memutuskan suatu masalah yang mendadak atau akan
memperbaiki teknis persidangan dan lain-lain.
4. Interupsi
Pemotongan pembicaraan orang lain dalam persidangan dari satu orang atau lebih.
BAB VII
LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
Pasal 20
1. Laporan disampaikan dalam sidang pleno 1.
2. Penilaian disampaikan melalui pandangan umum.
3. Pandangan umum disampaikan oleh tiap fraksi dan tiap komisi Badan Legislatif Mahasiswa.
4. Pengurus BEM dan pengurus HIMA berkewajiban menjawab segala pertanyaan yang
disampaikan dalam pandangan umum.
11
Pasal 21
Laporan pertanggungjawaban Presiden Mahasiswa disahkan dalam Sidang Pleno1.
BAB VIII
KETENTUAN MENGGUNAKAN PALU SIDANG
Pasal 22
1. Palu sidang dipukul 1 (satu) kali :
a. Untuk menskorsing atau membuka sidang kembali.
b. Untuk menskorsing waktu persidangan 1X15 menit, 1X30 menit dan 1X45 menit.
c. Untuk memberikan perhatian pada peserta sidang baik untuk perorangan maupun untuk
keseluruhan.
d. Untuk melobying atau membuka sidang kembali.
12
BAB IX
LAIN-LAIN
Pasal 23
Segala sesuatu yang belum tercantum dalam tata tertib ini, ditentukan dalam peraturan lainnya
berdasarkan kesepakatan dan kebijakan pimpinan.
Pasal 24
Tata tertib ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya sampai berakhirnya Sidang Umum Badan
Legislatif Mahasiswa.
13
ANGGARAN DASAR
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES TASIKMALAYA
2019/2020
BAB I
NAMA ORGANISASI
Pasal 1
Organisasi ini bernama Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya disingkat BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Pasal 2
KEDUDUKAN
BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berkedudukan di Direktorat Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya Jalan. Cilolohan No.35 Tasikmalaya yang selanjutnya disebut
Kantor I dan Jalan. Pemuda No.38 Cirebon yang selanjutnya disebut Kantor II.
Pasal 3
TANGGAL, DAN WAKTU BERDIRI
BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya didirikan pada tanggal 23 Desember 2006
di Tasikmalaya.
BAB II
ASAS DAN TUJUAN
Pasal 4
ASAS
BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berasaskan Pancasila dan UUD 1945 yang
sudah diamandemen.
Pasal 5
TUJUAN
1. Mewujudkan mahasiswa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
14
2. Mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu :
a) Pendidikan dan pengajaran
b) Penelitian dan pengembangan
c) Pengabdian pada masyarakat
3. Memelihara dan meningkatkan persatuan dan kesatuan seluruh mahasiswa Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
4. Menciptakan struktur organisasi berdasarkan AD/ART dan peraturan lainnya yang telah
disepakati bersama.
5. Menjadikan organisasi mahasiswa yang sistematis dalam proses dan pelaksanaan progam
kerja.
6. Membina dalam proses dan pelaksanaan agar terciptanya program kerja dan aktivitas
organisasi lainnya sesuai AD/ART.
BAB III
KEDAULATAN BLM
Pasal 6
Kedaulatan BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya berada di tangan BLM yang
sebelumnya telah disahkan pada Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa dan dilantik oleh
Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
BAB IV
IDENTITAS
Pasal 7
LAMBANG DAN ATRIBUT
BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai lambang dan atribut.
15
BAB V
KEPENGURUSAN BLM
Pasal 8
DEFINISI
Pengurus BLM adalah pengurus yang telah disahkan dan dilantik pada saat Sidang Umum.
Pasal 9
1. Badan Legislatif Mahasiswa beranggotakan perwakilan mahasiswa dengan jumlah yang
disesuaikan oleh organisasi.
2. Masa Jabatan Ketua beserta kepengurusan BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya adalah selama satu periode.
Pasal 10
PERSYARATAN KEPENGURUSAN
1. Beriman dan Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Setia pada Pancasila dan UUD 1945 serta berwawasan kebangsaan yang berorientasi kepada
program serta kemampuan untuk melaksanakan program dengan amanat Sidang Umum.
3. Menerima AD/ART, peraturan-peraturan dan disiplin organisasi.
4. Memiliki loyalitas dan dedikasi yang tinggi.
5. Mempunyai kemampuan, kemauan dan pengetahuan organisasi.
6. Harus lulus Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru dan/atau mengikuti
Training Management Organization.
7. Lulus seleksi tes masuk organisasi.
16
BAB VI
HAK, KEWAJIBAN, PELANGGARAN DAN SANKSI
Pasal 11
HAK
Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai hak dalam
kepengurusan BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Pasal 12
KEWAJIBAN
Setiap pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya mempunyai kewajiban
untuk dilaksanakan dan dijalankan selama periode kepengurusan.
Pasal 13
PELANGGARAN
Pengurus BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang melanggar Anggaran Dasar,
Angaran Rumah Tangga akan dikenakan sanksi.
Pasal 14
SANKSI
Bagi pengurus yang tidak menaati AD/ART serta kewajiban sebagai pengurus akan dikenakan
sanksi.
BAB VII
DEWAN PERTIMBANGAN
Pasal 15
DEFINISI
Dewan Pertimbangan merupakan dewan yang dapat memberikan saran, gagasan, pemberi
pertimbangan dan pendampingan terhadap kebijakan-kebijakan yang diambil oleh pengurus baik
diminta maupun tidak diminta.
17
Pasal 16
KEANGGOTAAN
Anggota Dewan Pertimbangan merupakan pengurus organisasi yang sudah tidak menjabat dan
dipilih atau ditunjuk atau mengajukan setelah kepengurusan yang baru telah menjabat.
Pasal 17
Tugas dan Fungsi
1. Tugas Dewan Pertimbangan
a. Bertugas mengawasi kinerja pengurus selama satu periode kepengurusan.
b. Berwenang memberikan pertimbangan kepada pengurus.
c. Memberikan saran, gagasan, dan masukan baik diminta maupun tidak diminta.
2. Fungsi Dewan Pertimbangan
Sebagai penimbang, penasehat, konsultif, dan korektif terhadap kinerja pengurus.
BAB VIII
AGENDA BLM
Pasal 18
SIDANG
Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :
1. Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
2. Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa
3. Rapat Kerja Pusat
4. Rapat Kerja Wilayah
5. Rapat Koordinasi
6. Supervisi dan Konsultasi
7. Rapat Pembahasan Anggota
8. Rapat lainnya.
18
BAB IX
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
KUORUM
Kuorum adalah pengurus BEM dan HIMA yang mengikuti agenda persidangan.
Pasal 20
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat dilakukan secara
sistematis.
BAB X
SUMBER DANA
Pasal 21
Keuangan diperoleh dari :
1. Iuran Mahasiswa
2. Sumbangan yang tidak mengikat
Pasal 22
DISTRIBUSI KEUANGAN
Pendistribusian keuangan BLM adalah sesuai dengan RKA-KL yang telah disusun.
BAB XI
Pasal 23
LAIN-LAIN
Perubahan AD dan ART hanya dapat dilaksanakan dalam Sidang Umum Badan Legislatif
Mahasiswa dan dapat dilaksanakan jika disetujui oleh 50 % kuorum, ditambah 1 suara dari
jumlah anggota sidang yang sah.
BAB XII
PENUTUP
Pasal 24
1. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Dasar akan ditetapkan dalam Sidang
Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.
2. Hal-hal yang belum dijelaskan dalam AD akan dijelaskan dalam ART.
19
3. Anggaran Dasar ini mulai berlaku sejak ditetapkan.
PASAL 2
ATRIBUT
Badan Legislatif Mahasiswa memiliki atribut berupa:
1. Badge/Handband
20
a. Timbangan : Melambangkan keadilan.
Melambangkan bahwa BLM sebagai
b. Palu :
pengambil keputusan musyawarah dan mufakat
BAB II
SUSUNAN KEPENGURUSAN BLM
Pasal 3
Struktur organisasi terdiri dari :
1. Penasihat adalah Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2. Pembina wilayah Tasikmalaya adalah Wakil Direktur III dan Kepala Sub Bagian
Kemahasiswaan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3. Pembina wilayah Cirebon adalah koordinator wilayah Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
21
4. Susunan Pengurus inti terdiri dari :
a. Ketua Umum
b. Ketua I
c. Sekretaris Umum
d. Sekretaris I
e. Sekretaris II
f. Bendahara Umum
g. Bendahara I
h. Bendahara II
i. Komisi- Komisi :
1) Komisi I
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
2) Komisi II
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
3) Komisi III
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
4) Komisi IV
Koordinator
Sekretaris Komisi
Anggota
22
Pasal 4
Kedudukan BLM
Badan Legislatif Mahasiswa berkedudukan di Direktorat Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya Jalan Cilolohan No. 35 Tasikmalaya dan Jalan Pemuda No.38 Cirebon yang
merupakan Organisasi Legislatif tertinggi di Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
BAB III
KEWAJIBAN, FUNGSI DAN WEWENANG
Pasal 5
KEWAJIBAN
1. Menjunjung tinggi nama dan kehormatan organisasi.
2. Menaati dan menjalankan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, peraturan-
peraturan dan disiplin organisasi dengan penuh tanggung jawab.
3. Berperan aktif dalam melaksanakan program-program organisasi.
Pasal 6
FUNGSI
1. Monitoring yaitu memantau kegiatan yang dilakukan oleh BEM dan HIMA.
2. Legislating yaitu membuat kebijakan-kebijakan melalui pembuatan AD/ART dan GBPK
pada saat Sidang Umum, membuat peraturan-peraturan yang diajukan yang kemudian
disahkan secara legal.
3. Budgeting yaitu mengawasi anggaran baik BLM, BEM dan HIMA.
4. Advocating yaitu menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan
saran mengenai penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
5. Evaluating yaitu memberikan penilaian, saran serta pendapat terhadap kinerja BEM dan
HIMA.
Pasal 7
WEWENANG
1. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap BEM.
a. Mengesahkan dan menetapkan Presiden Mahasiswa terpilih.
23
b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijaksanaan Badan Eksekutif Mahasiswa
dengan persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmlaya.
c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat BEM.
d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Presiden Mahasiswa, setelah masa jabatan
berakhir atas persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
e. Berhak mengubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang
Umum sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.
f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi
dan program kerja.
g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh
Presiden Mahasiswa dan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa dalam Rapat Kerja
Wilayah dan Sidang Umum Badan Legilatif Mahasiswa di tingkat Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa.
i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap perlu.
j. Menerima hasil laporan pertanggungjawaban selama satu periode kepengurusan pada
Sidang Umum BLM.
2. Wewenang Badan Legislatif Mahasiswa terhadap HIMA
a. Mengesahkan dan menetapkan Ketua Hima terpilih.
b. Mengesahkan dan menetapkan garis besar kebijakan Himpunan Mahasiswa dengan
persetujuan anggota dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa Prodi/ Jurusan.
c. Mengadakan Sidang Umum BLM tingkat HIMA.
d. Berhak mengangkat dan memberhentikan Ketua HIMA atas persetujuan anggota
dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa.
e. Berhak merubah dan menetapkan AD/ART atas persetujuan anggota dalam Sidang
Umum Badan Legislatif Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
sesuai dengan aturan sidang yang telah disahkan.
f. Memberikan wewenang kepada pengurus dalam mengadakan kebijakan organisasi dan
program kerja.
24
g. Memberikan penilaian terhadap laporan pertanggungjawaban yang disampaikan oleh
Ketua Himpunan Mahasiswa dalam Sidang Umum Badan Legislatif Mahasiswa
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
h. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan Himpunan Mahasiswa.
i. Mengadakan Sidang Istimewa bila terjadi perubahan-perubahan yang dianggap perlu.
BAB IV
PELANGGARAN, SANKSI DAN MEMORANDUM
PASAL 8
PELANGGARAN
Pengurus Badan Legislatif Mahasiswa yang melanggar Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga akan dikenakan sanksi. Pelanggaran tersebut terdiri dari:
1. Tidak mengikuti kegiatan organisasi tanpa keterangan.
2. Tidak menjaga nama baik Organisasi ataupun nama baik Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
3. Melanggar atau tidak menaati Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Buku
Panduan yang telah disahkan.
4. Tidak mengumpulkan Proposal 2 minggu sebelum kegiatan dan Laporan Kegiatan 2 minggu
setelah kegiatan ke pihak Direktorat.
5. Melaksanakan Agenda yang tidak disahkan pada saat Sidang Umum dan/atau Sidang
Istimewa.
6. Tidak terlaksananya Agenda yang telah disahkan pada Sidang Umum dan/atau Sidang
Istimewa selama satu periode.
PASAL 9
SANKSI
Pelanggaran pada peraturan-peraturan dan disiplin organisasi yang berlaku akan dikenakan :
a. Satu kali melanggar peraturan maka mendapatkan teguran.
b. Tiga kali melanggar peraturan maka mendapatkan Surat Peringatan I dari organisasi yang
bersangkutan.
c. Jika tiga kali melanggar peraturan setelah turun Surat Peringatan I maka akan dikenakan
Surat Peringatan II dari organisasi tersebut.
25
d. Jika satu kali lagi melanggar peraturan setelah turun Surat Peringatan II maka akan
dikeluarkan dari kepengurusan organisasi.
e. Proposal dan Laporan Kegiatan yang tidak dikumpulkan tepat waktu, dikenakan denda
sebesar Rp.50.000,00/hari.
f. Melaksanakan Agenda yang tidak disahkan pada saat Sidang Umum dan/atau Sidang
Istimewa, dikenakan denda sebesar Rp.200.000,00
g. Tidak terlaksananya Agenda yang telah disahkan pada Sidang Umum dan/atau Sidang
Istimewa selama satu priode, dikenakan denda sebesar Rp.200.000,00
Pasal 10
MEMORANDUM
Memorandum adalah Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh BLM dengan melampirkan bukti
pelanggaran.
BAB V
Pasal 11
WEWENANG, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB
1. Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selaku penasehat :
a. Melantik dan menetapkan pengurus Badan Legislatif Mahasiswa dengan surat keputusan.
b. Memberikan saran dan pembinaan kepada BLM Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
2. WADIR III dan Kepala Subbagian Kemahasiswaan selaku Pembina Wilayah 1 :
a. Mengarahkan dan mengingatkan kepada pengurus harian BLM Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya apabila ada hal-hal yang menyimpang dari ketentuan yang
berlaku.
b. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
c. Mengevaluasi Agenda yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM Politeknik
Kesehatan Kemenikes Tasikmalaya
3. Koodinator Wilayah selaku Pembina Wilayah II :
26
a. Mengarahkan dan mengingatkan kepada pengurus harian BLM Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya Wilayah Cirebon apabila ada hal-hal yang menyimpang dari
ketentuan yang berlaku.
b. Bersama pengurus harian menyampaikan hal-hal yang dianggap perlu kepada Direktur
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
c. Mengevaluasi Agenda yang telah dibuat dan ditetapkan pengurus harian BLM Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya
4. Ketua BLM
Tugas :
Merumuskan kebijakan dan bertanggung jawab terhadap keberlangsungan organisasi
internal dan eksternal.
Fungsi:
a) Merumuskan kebijakan organisasi
b) Bertanggung jawab terhadap kebijakan organisasi
c) Bertanggung jawab terhadap kegiatan organisasi baik internal maupun eksternal.
d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.
5. Ketua 1
Tugas :
Membantu ketua umum Badan Legislatif Mahasiswa untuk merumuskan kebijakan dan
melaksanakan kebijakan di wilayah kerjanya.
Fungsi :
a) Berkoordinasi bersama ketua umum mengenai kebijakan organisasi.
b) Bertanggungjawab terhadap kebijakan di wilayah kerjanya.
c) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan di wilayah kerjanya.
d) Mengkoordinasikan organisasi-organisasi di wilayah kerjanya.
6. Sekretaris Umum
Tugas :
Merencanakan serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
administrasi.
Fungsi :
27
a) Perumusan kebijakan di bidang administrasi.
b) Menstandarisasi administrasi ke sekretaris I dan II.
c) Perencanaan administrasi kegiatan yang diajukan ke pihak direktorat.
d) Penyusunan norma, standar prosedur dan kriteria di bidang administrasi.
e) Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang administrasi.
7. Sekretaris 1
a) Membantu Ketua 1 Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi wilayah kerjanya
yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya wilayah Cirebon.
b) Menjalankan tugas ketika ketua berhalangan hadir.
c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua 1.
8. Sekretaris 2
a) Membantu Ketua Umum Badan Legislatif Mahasiswa di bidang administrasi di wilayah
kerjanya yaitu Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
b) Menggantikan tugas ketua ketika ketua berhalangan hadir.
c) Memfasilitasi anggota untuk berkoordinasi dengan Ketua umum.
9. Bendahara Umum
Tugas :
Merumuskan dan merencanakan anggaran serta melaksanakan kebijakan dan standarisasi
teknis di bidang penganggaran berdasarkan Rencana Program Kerja Anggaran
Kementerian dan Lembaga di tingkat Direktorat.
Fungsi :
a) Perumusan kebijakan di bidang anggaran.
b) Mendistribusikan Anggaran ke Bendahara I dan II.
10. Bendahara I
Tugas :
Mengelola keuangan yang di rumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya wilayah Cirebon.
Fungsi :
a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara Umum
dengan efektif dan efisien.
28
b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara umum mengenai anggaran biaya
kegiatan di wilayah kerjanya.
11. Bendahara II
Tugas:
Mengelola keuangan yang dirumuskan oleh bendahara umum di wilayah kerjanya yaitu
Politeknik kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
Fungsi :
a) Mengelola keuangan di wilayah kerjanya setelah berkoordinasi dengan Bendahara Umum
dengan efektif dan efisien.
b) Merekapitulasi dan melaporkan kepada bendahara 1 mengenai anggaran biaya kegiatan di
wilayah kerjanya.
12. KOMISI
Komisi yang di bentuk oleh Badan Legislatif Mahasiswa sebagai komisi yang bertugas untuk
menjalankan, mengawasi, dan mengevaluasi GBPK, AD/ART dalam pelaksanaan program
kerja organisasi yang ada dilingkungan Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
a) Komisi I
Membina dan mengawasi AD/ART, GBPK, serta peraturan dan landasan hukum pada
setiap pelaksanaan program kerja BEM dan HIMA.
b) Komisi II
Membina dan mengawasi pelaksanaan dan pengembangan organisasi baik internal
maupun eksternal kampus yang dilaksanakan oleh BEM dan HIMA dalam Kementerian
dan Bidang.
c) Komisi III
Membina dan mengawasi pelaksanaan anggaran dan pengembangan administrasi baik
internal maupun eksternal kampus yang di laksanakan oleh BLM, BEM dan HIMA.
d) Komisi IV
Mengatur dan merencanakan setiap kegiatan BLM baik secara internal maupun eksternal
meliputi:
1) Regenerasi anggota
2) Pengawasan kedisiplinan mahasiswa ( Komisi Disiplin )
3) Perluasan pengetahuan terkait tugas dan fungsi masing-masing organisasi;
29
4) Menjalin hubungan kerjasama terkait organisasi.
5) Menampung aspirasi dari Mahasiswa berupa keluhan, masukan dan saran mengenai
penyelenggaraan kegiatan BEM maupun HIMA dilingkungan Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya agar ditindak lanjuti demi terwujudnya visi misi Politeknik
Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
6) Menyelenggarakan pemilihan umum secara demokratis
BAB VI
Pasal 12
PEMBAGIAN WILAYAH KERJA
Sehubungan dengan adanya pembagian wilayah kerja pemerintahan BLM Politeknik Kesehatan
Kemenkes Tasikmalaya, yaitu Tasikmalaya sebagai Wilayah Kerja I dan Cirebon sebagai
Wilayah Kerja II, maka Ketua Umum memberikan kewenangan yang lebih luas kepada Ketua I
BLM untuk menjalankan pemerintahan di Wilayah Kerja II .
BAB VII
PENGGUNAAN HAK-HAK
BADAN LEGISLATIF MAHASISWA (BLM)
Pasal 13
DEFINISI
1. Hak Investigasi adalah hak untuk mengadakan penyelidikan.
2. Hak Inisiatif adalah hak untuk mengajukan usulan mengenai program dan hasil aspirasi
mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
3. Hak Budget adalah hak untuk memeriksa dan meminta laporan yang berhubungan dengan
keuangan.
4. Hak Petisi adalah hak untuk mengajukan dan membuat usulan atau memorandum yang
bersifat teguran.
Pasal 14
PENGGUNAAN HAK
1. Hak Budget dan Hak Inisiatif digunakan dalam rapat kerja antara:
a. BLM dan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
30
b. BLM dan HIMA ditingkat Jurusan/Prodi Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2. Hak Investigasi dan Hak Petisi digunakan oleh BLM terhadap kerja BEM dan HIMA
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya selama menjabat.
Pasal 15
HAK PENGURUS
1. Hak mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan.
2. Hak memilih dan dipilih.
3. Hak membela diri dan mendapat perlindungan organisasi.
4. Hak mendapatkan kesejahteraan.
BAB VIII
AGENDA BLM
Pasal 16
SIDANG
Sidang dan rapat organisasi terdiri dari :
1. Sidang Umum
a. Sidang Umum tingkat BEM
1) Sidang Umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi sekurang-
kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.
2) Menetapkan atau merubah AD/ART.
3) Menerapkan Garis-Garis Program Kerja BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
4) Memilih dan memberhentikan kepengurusan BEM Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
5) Menilai dan mengesahkan program kerja selanjutnya.
6) Memilih dan memberhentikan kepengurusan Badan Legislatif Mahasiswa
b. Sidang Umum tingkat HIMA
1) Sidang Umum yang memegang kekuasaan tertinggi dalam organisasi sekurang-
kurangnya dilakukan satu kali dalam setahun.
2) Menetapkan atau merubah AD/ART.
3) Menerapkan Garis-Garis Program Kerja HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
31
4) Memilih dan memberhentikan kepengurusan HIMA Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tasikmalaya.
5) Menilai dan mengesahkan program kerja selanjutnya.
2 . Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa
a. Sidang dilakukan atas kebijakan pengurus organisasi
b. Sidang dilakukan pada waktu yang tidak ditentukan
Ketentuan sidang istimewa :
Sidang istimewa dilakukan apabila terjadi pelanggaran dan/atau terjadi hal yang tidak sesuai
rencana sehingga diperlukan penindak lanjutan untuk memperjelas suatu hal secara rinci.
32
b. Sidang istimewa sebagai sidang yang diperlukan untuk membahas penjelasan suatu hal
secara rinci :
- Ketentuan sidang ini dilaksanakan sesuai dengan sidang yang diperlukan.
3. Rapat Kerja Pusat
a. Menjabarkan GBPK BEM dalam bentuk program kerja.
b. Mengadakan penilaian terhadap program kerja sebelumnya dalam rangka evaluasi untuk
pelaksanaan program kerja selanjutnya.
c. Diadakan minimal satu kali dalam satu periode.
4. Rapat Kerja Wilayah
Rapat Kerja Wilayah dilaksanakan oleh Badan Legislatif Mahasiswa dengan Badan Eksekutif
Mahasiswa serta Himpunan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya yang
berhubungan atau berkaitan dengan bidang kerja dari komisi tersebut di Badan Legislatif
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya setelah setengah periode
kepengurusan.
5. Rapat Koordinasi
Rapat Koordinasi adalah rapat koordinasi yang dilakukan oleh Badan Legislatif Mahasiswa
wilayah Tasikmalaya dan wilayah Cirebon.
6. Rapat Koordinasi Wilayah
Rapat Koordinasi Wilayah adalah rapat koordinasi yang dilakukan oleh BLM, BEM, dan
HIMA di masing-masing wilayah, baik wilayah Tasikmalaya maupun wilayah Cirebon.
7. Supervisi dan Konsultasi
Melaksanakan kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan pengoptimalisasian
keorganisasian Badan Legislatif Mahasiswa yang disepakati oleh pengurus BLM .
8. Rapat pembahasan anggota
Rapat yang dilakukan untuk menentukan pembahasan serta pembentukan regenerasi anggota
Badan Legilslatif Mahasiswa.
33
BAB IX
SISTEMATIKA PELAKSANAAN
Pasal 17
EVALUASI
1. BEM dan HIMA mempresentasikan kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan.
2. Materi yang dipresentasikan mencakup latar belakang, landasan hukum, tujuan, nama, tema,
waktu, tempat, sasaran, susunan acara, susunan kepanitiaan, rencana atau rincian anggaran
biaya, faktor pendukung, faktor penghambat, dan solusi.
3. Materi yang diterima oleh BLM di presentasikan pada Rapat Kerja Wilayah dan Sidang
Umum.
4. BLM menyampaikan hasil evaluasi tentang kegiatan yang telah dilaksanakan oleh BEM dan
HIMA.
5. BLM mempunyai wewenang untuk tidak mengesahkan program kerja BEM / HIMA apabila
tidak sesuai dengan AD/ART dan GBPK.
Pasal 18
MASUKAN
1. BLM memberikan masukan tentang kegiatan yang telah atau akan dilaksanakan oleh BEM
dan HIMA berupa tanya jawab atau usulan konsep.
2. BEM dan HIMA dapat menerima atau menolak usulan dari BLM.
BAB X
KUORUM DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pasal 19
KUORUM
1. Persidangan dinyatakan sah apabila dihadiri paling sedikit 2/3 jumlah pengurus BEM dan atau
HIMA sidang yang sah, sesuai dengan kapasitas aturan yang telah disepakati.
2. Sidang Istimewa sah apabila dihadiri perwakilan yang telah ditetapkan.
3. Sidang dan pengambilan keputusan pada dasarnya dilakukan secara musyawarah mufakat dan
apabila hal ini tidak bisa dicapai maka di kembalikan lagi ke pimpinan sidang.
34
Pasal 20
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
1. Pengambilan keputusan dilakukan secara musyawarah untuk mencapai mufakat
2. Apabila ayat 1 tidak tercapai, maka keputusan diambil secara lobying
3. Apabila ayat 1 dan 2 tidak tercapai, maka keputusan diambil melalui kebijakan pimpinan
sidang.
BAB XI
PENUTUP
Pasal 21
1. Tata cara pemilihan pengurus diatur oleh BLM dalam tata tertib pemilihan pegurus BLM
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tasikmalaya.
2. Hal-hal yang belum ditetapkan dalam Anggaran Rumah Tangga akan ditetapkan dalam
Sidang Istimewa Badan Legislatif Mahasiswa.
3. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak ditetapkan untuk satu periode
kepengurusan.
35