Kepemimpinan's CBR

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL BOOK REPORT

KEPEMIMPINAN

DOSEN PENGAMPU :

Drs. MUHAMMAD ARIF, M. Pd.

KHALISHATUN ZAHRA

3193121004

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2019
BAB I
PEMBAHASAN

1. Identitas Buku
a. Judul buku : Kepemimpinan dan Perilaku Orgaanisasi
b. Edisi : Cetakan Pertama
c. Penulis : Syamsu Q. Badu
Novianty Djafri
d. Penerbit : Ideas Publishing
e. Kota terbit : Gorontalo
f. Tahun terbit : September 2017
g. ISBN : 978-602-6635-43-3
h. Tebal buku : 154 halaman

2. Ringkasan Buku
BAB I KONSEP DASAR KEPEMIMPINAN & ORGANISASI
Bentuk aplikatif yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam upaya menerapkan
kepemimpinan demokratis :
a. Wewenang pemimpin tidak mutlak
b. Pimpinan bersedia melimpahkan sebagian wewenang kepada bawahan
c. Keputusan dan kebijakan dibuat bersama antara pimpinan dan bawahan
d. Interaksi aktif antara pimpinan dan pegawai serta antar pegawai itu sendiri
e. Selalu melakukan musyawarah dan mufakat, dan tidak pernah mengambil
keputusan secara sepihak
f. Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, perbuatan atau kegiatan para bawahan
dilakukan secara wajar
g. Prakarsa dapat datang dari pimpinan maupun bawahan
h. Peluang sangat terbuka lebar bagi para pegawai dalam memberikan saran atau
opini
i. Saling percaya, menghargai dan menghormati setiap tindakan yang dilakukan
oleh pimpinan maupun pegawai
j. Percaya dan menghormati semua yang dilakukan oleh bawahan sehingga
bawahan tidak pernah takut menyampaikan gagasan
BAB II AZAS, STRUKTUR, DAN DESAIN ORGANISASI
1. Struktur Organisasi
Pengorganisasian ialah sebuah proses aktif dan fungsi manajemen, sementara
organisasi merupakan alat atau wadah yang stasioner. Struktur merupakan sebuah
korelasi antara fungsi dalam organisasi. Dengan kata lain, struktur organisasi ialah
hubungan antar karyawan serta tugas dan fungsi mereka sebagai personel kelompok
pelaksana. Fungsi atau kegunaan struktur dalam organisasi yaitu kejelasan
tanggung jawab, kejelasan kedudukan, dan kejelasan uraian tugas.
2. Asas Organisasi
Berikut ini ialah asas-asas organisasi yang berfungsi untuk mewujudkan
organisasi yang unggul, efektif, berdaya guna sesuai kebutuhan :
a. Asas tujuan organisasi g. Asas tanggungjawab
b. Asas kesatuan tujuan h. Asas pembagian kerja
c. Asas kesatuan perintah i. Asas penempatan personalia
d. Asas rentang kendali j. Asas jenjang berangkai
e. Asas pendelegasian wewenang k. Asas eisiensi
f. Asas keseimbangan wewenang l. Asas kesinambungan
dan tanggungjawab m. Asas koordinasi

3. Mendesain Struktur Organisasi


Terdapat enam principal yang diperlukan dalam merancang struktur organisasi
(Robbins dkk, 2003) : Spesialisasi pekerjaan, departemenisasi, rantai komando,
rentang pengawasan, sentralisasi dan desantrilisasi, dan forrmalisasi.
4. Model Struktur Organisasi
a. Model tradisional : Model ini didesain khusus untuk situasi stabil dan segala
perubahan yang terjadi bisa diperkirakan sejak awal.
b. Model hubungan manusiawi : Model ini lebih mengusulkan bermacam-macam
penyesuaian,teknikteknik dan perilaku-perilaku struktur “off line”.
c. Model sumber daya manusia : Model ini berupaya untuk meningkatkan
keluwesan antara kedudukan yang berinteraksi.
BAB III PERILAKU INDIVIDU, PERILAKU KELOMPOK DAN
PERILAKU ORGANISASI
1. Definisi Perilaku Individu Dalam Organisasi
Perilaku manusia merupakan sebuah fungsi dari hubungan antara manusia
dengan lingkungan sekitarnya. Organisasi memiliki karakteristik dan bertindak
sebagai sebuah lingkungan untuk manusia. Karaketristik manusia berinteraksi
dengan karakteristik organisasi yang dapat menciptakan perilaku individu dalam
organisasi. Setelah bertahun-tahun teori dan riset dikembangkan, akhirnya secara
umum disepakati, bahwa perilaku timbul karena sutu sebab, perilaku diarahkan
pada tujuan, perilaku yang dapat diamati masih dapat diukur, perilaku yang tidak
langsung dapat diamati seperti: berpikir, berpersepsi juga penting dalam mencapai
tujuan, dan perilaku bermotivasi.
2. Perilaku Kelompok Dalam Berorganisasi
Dasar-dasar perilaku kelompok.adalah kondisi eksternal dalam kelompok;
sumber daya anggota; struktur kelompok; proses kelompok; tugas-tugas kelompok;
kinerja dan kepuasan; dan teori psikologi.
3. Saling Pengertian antar kelompok
a. Konflik yang terjadi dalam sebuah kelompok disebabkan oleh anggotanya yang
ingin mencapai tujuan kelompoknya sendiri.
b. Jaringan dan koalisi, peran ganda, dan peran khusus manajemen merupakan
bagian dari hubungan antar kelompok.
c. Kelanjutan kerjasama demi mengejar tujuan bersama dan mewujudkan nilai-
nilai yang tidak diperoleh sebelumnya dapat dilakukan dengan proses negosisasi.
4. Teori-teori Pembentukan Kelompok
a. Teori kedekatan : teori dasar yang mendeskripsikan tentang eksistensi afiliasi di
sebagian orang.
b. Teori interaksi : teori ini mengungkapkan kelompok yang dibentuk dari
kegiatan, interaksi, serta perasaan dan emosi yang saling berhubungan.
c. Teori keseimbangan : menjelaskan tentang ketertarikan yang muncul pada
manusia kepada orang lain dipengaruhi oleh kesamaan perilaku dan pemahaman
tujuan.
d. Teori pertukaran : memiliki fungsi yang sama dengan teori motivasi dalam
menyelesaikan pekerjaan.
5. Alasan pembentukan kelompok
Alasan pembentukan kelompok yaitu untuk pemuasan kebutuhan, ada nya
kedekatan dan gaya tahan Tarik, ada tujuan kelompok, dan alasan ekonomi.
BAB IV KEPEMIMPINAN KEKUASAN POLITIK DAN
KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
1. Kepemimpinan, dan Kuasa Politik
Pemimpin adalah individu yang memimpin, epemimpinan adalah upaya untuk
mempengaruhi orang lain dengan memberikan dorongan dan bimbingan dalam
bekerja sama untuk mengejar tujuan yang telah disepakati bersama.
2. Gaya kepemimpinan
Selain itu, Prasetyo (p.28) berpendapat “gaya kepemimpinan adalah cara yang
digunakan dalam proses kepemimpinan yang diimplementasikan dalam perilaku
kepemimpinan seseorang untuk mempengaruhi orang lain untuk bertindak sesuai
dengan apa yang dia inginkan”. Lebih lanjut, Flippo (1987) mengungkapkan “gaya
kepemimpinan juga dapat dideinisikan sebagai pola tingkah laku yang dirancang
untuk mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk mencapai
suatu tujuan tertentu” (p.394). Tiga gaya kepemimpinan yang disimpulkan oleh
Lewin menurut University of Iowa Studies yang dikutip Robbins 34 dan Coulter
(2002) ialah “gaya kepemimpinan autokratis, gaya kepemimpinan demokratis, gaya
kepemimpinan” Laissez-Faire (Kendali Bebas) (p.406).
3. Kekuasaan
Miriam Budiardjo (2002) berpendapat “kekuasaan adalah kewenangan yang
didapatkan oleh seseorang atau kelompok guna menjalankan kewenangan tersebut
sesuaidengan kewenangan yang diberikan, kewenangan tidak boleh dijalankan
melebihi kewenangan yang diperoleh atau kemampuan seseorang atau kelompok
untuk mempengaruhi tingkah laku orang atau kelompok lain sesuai dengan
keinginan dari pelaku”.
4. Politik
Politik yang berasal dari bahasa Yunani politicos berarti dari, untuk, atau yang
berkaitan dengan warga negara merupakanproses pembuatan dan penyerahan
kekuasaan dalam masyarakat yang diantaranya berwujud proses pengambilan
keputusan dalam negara. “Politik keorganisasian adalah serangkaian tindakan yang
secara formal tidak diterima dalam suatu organisasi dengan cara mempengaruhi
orang lain untuk mencapai tujuan individu” (Greenberg dan Baron, 1997). Perlu
adanya beberapa kunci dalam memahami politik, yaitu: kekuasaan politik,
legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik, proses politik, dan
seluk beluk tentang partai politik.
BAB V KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI
Ada 3 sebab mengapa seseorang menjadi seorang pemimpin, yaitu :
a. Melalui berbagai persiapan dan pendidikan serta didorong oleh kemauan sendiri.
b. Memiliki bakat kepemimpinan sejak ia lahir yang kemudian dikembangkan
melalui pendidikan dan pengalaman dan sesuai tuntutan lingkungan sekitar.
c. Untuk persyaratan kepemimpinan yang dikaitkan dengan kekuasaan,
kewibawaan, dan kemampuan
Komponen–komponen kempemimpinan dalam organisasi yaitu pemimpin,
Kemampuan menggerakkan, pengikut, tujuan yang baik, dan organisasi.
Ada beberapa teori kepemimpinan dalam organisasi, yaitu teori sifat, teori
kelompok, teori situasional, dan teori jalan-jalan kecil-tujuan. Menurut Hadari
Nawawi, secara operasional dapat dibedakan lima fungsi pokok kepemimpinan,
yaitu, fungsi instruktif, fungsi konsultatif, fungsi partisipasi, fungsi delegasi, dan
fungsi pengendalian. Pendekatan-pendekatan dalam kepemimpinan yaitu
pendekatan sifat, pendekatan keahlian, pendekatan perilaku, dan pendekatan
situasional.
BAB VI PERSEPSI DAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
1. Persepsi dalam Organisasi
Persepsi merupakan proses mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera
(sensasi) manusia agar memberi makna pada lingkungan mereka. Proses ini
mencakup sensasi, atensi dan interpretasi. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi
pengembangan persepsi seseorang yaitu, psikologi, famili dan kebudayaan
Apabila sebuah informasi datang dari suatu kondisi yang telah diketahui
seseorang, maka informasi tersebut akan berdampak pada cara seseorang
mengorganisasikan persepsinya. Hasil pengorganisasian persepsi terhadap sebuah
informasi meliputi pengertian suatu objek tersebut. Pengorganisasian persepsi itu
mencakup tiga hal: kesamaan dan ketidaksamaan, kedekatan dalam ruang, dan
kedekatan dalam waktu.
2. Komunikasi dalam Organisasi
Komunikasi yang terjadi dalam organiasi sebagai berikut:
a. Komunikasi ke bawah: komunikasi yang mengalir dari atasan kepada bawahan,
yang mencakup kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo surat resmi.
b. Komunikasi ke atas: komunikasi yang terjadi dari seorang bawahan kepada
tingkat atas sebuah organisasi dan mencakup kotak saran, pertemuan kelompok,
dan prosedur keluhan.
c. Komunikasi horizontal: komunikasi yang mengalir melintasi berbagai fungsi
dalam organisasi. Bentuk ini berguna untuk mengkoordinasi dan
mengintegrasikan berbagai fungsi organisasi
d. Komunikasi diagonal: komunikasi ini bersilang melintasi fungsi dan tingkatan
dalam organisasi, serta penting dalam situasi dimana angota tidak dapat
berkomunikasi lewat saluran ke atas, ke bawah atau horizontal.
Hambatan tersulit untuk mencapai komunikasi yang efektif ialah bila terjadi
berbagai persepsi yang disebabkan oleh ketidakjelasan berita yang dikirimkan,
menggunakan saluran yang tidak tepat, begitu juga bagi penerima ada halhal lain
yang mempengaruhi ketika informasi disampaikan kepadanya. “Fungsi komunikasi
dalam kelompok atau dalam organisasi (Stephen P.Robbins, Perilaku Organisasi)
ada empat yaitu: pengendalian, motivasi, pengungkapan emosi, dan informasi
BAB VII PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan merupakan proses penyelesaian persoalan melalui
penetapan pilihan dari beberapa alternatif untuk menentukan sebuah tindakan
dalam mencapai tujuan yang disepakati. George R.Terry dan Brinckloe
menyebutkan dasar-dasar pendekatan dari pengambilan keputusan yang dapat
digunakan yaitu intuisi, pengalaman, fakta, wewenang, dan logika/rasional. Secara
khusus terdapat dua jenis keputusan, antara lain:
a. Keputusan rutin : Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta
biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
b. Keputusan tidak rutin : Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak
bersifat rutin.
Proses pengambilan keputusan yaitu pengambilan keputusan, mencari alternatif
pemecahan, memilih alternatif, pelaksanaan alternatif, dan evaluasi.
Dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rebekka Rismayanti (2016)
“apapun gaya partisipasi pengambilan keputusan akan menjadi tepat ketika
pemimpin benar-benar memikirkan tujuan yang paling tepat dari suatu proses
pengambilan keputusan, memperhatikan betul referensi informasi yang diperoleh
secara komprehensif, serta mempertimbangkan kondisi yang terjadi sebelum
mengambil suatu keputusan. Ketiga hal ini diperlukan agar gaya partisipasi dapat
dipilih secara tepat sehingga keputusan yang diambil tidak menimbulkan
kesalahpahaman, melainkan dapat memberikan manfaat bagi kedua belah pihak
yang melakukan proses komunikasi secara bisnis”.
BAB VIII MOTIVASI DALAM ORGANISASI
Menurut RA. Supriyono, motivasi adalah “kemampuan untuk berbuat” sesuatu
sedangkan motif adalah “kebutuhan, keinginan, dorongan untuk berbuat sesuatu”.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi, di antaranya stimuli kekuatan
dan aspek instrinsik seorang individu. Hal ini tidak menutup kemungkinan bahwa
stimuli eksternal dapat mempengaruhi motivasi, hanya saja motivasi adalah
cerminan dari reaksi seseorang terhadap suatu stimuli.
Teori yang menjelaskan motivasi sebagai berikut.
a. Teori Abraham H. Maslow (Teori Kebutuhan)
b. Teori Mc Clelland (Teori Kebutuhan Berprestasi)
c. Teori Clyton Alderfer (Teori “ERG”)
d. Teori Herzberg (Teori Dua Faktor)
e. Teori Keadilan
f. Teori Penetapan Tujuan (Goal Setting Theory)
g. Teori Victor H. Vroom (Teori Harapan)
h. Teori Kaitan Imbalan dengan Prestasi

BAB IX STRESS DALAM ORGANISASI


Kata stres berasal dari bahasa latin “Stringere” yang berarti ketegangan atau
tekanan. Munculnya reaksi stres, yang kemunculannya tidak diharapkan orang-
orang, biasanya disebabkan oleh tingginya tuntutan dari lingkungan sekitar
terhadap seseorang sehingga keseimbangan antara kemampuan dan kekuatan
terganggu; hal ini dikenal sebagai distress. Penyebab distress adalah situasi
menekan, berasal dari tugas berat atau yang dilakukan dalam situasi yang tidak
kondusif, yang terus-menerus dirasakan seseorang; jenis stres seperti ini juga
disebabkan oleh trauma. Sopiah (2008: 85) Syamsu Q.Badu & Novianty Djafri 93
mengungkapkan bahwa “stres merupakan suatu respons adoptif terhadap suatu
situasi yang dirasakan menantang atau mengancam kesehatan seseorang”.
Dalam suatu organisasi, tekanan dan gangguan adalah hal yang lumrah terjadi
sehingga cara mengantisipasi hal tersebut sangat penting agar pekerjaan tidak
terganggu. Ini dapat dilakukan dengan mengindikasikan masalah yang sedang
dihadapi. Semakin berat tekanan yang dialami seseorang (hingga mencapai ambang
batas yang mampu diterima individu tersebut), makan tingkat stres yang muncul
akan semakin mengganggu kinerja otak, salah satunya daya ingat. Dalam bukunya
yang berjudul Organizational Behavior, Robbin mengelompokkan stres menjadi
tiga gejala, yaitu gejala isiologis, psikologis, dan perilaku.
BAB X BUDAYA ORGANISASI
Menurut salahh satu ahli Wood, Wallace, Zeffane, Schermerhorn, Hunt, Osborn
(2001:391), “budaya organisasi adalah sistem yang dipercayai dan nilai yang
dikembangkan oleh organisasi dimana hal itu menuntun perilaku dari anggota
organisasi itu sendiri”. Kategori budaya organisasi menjadi tiga, yaitu: artefak,
nilai-nilai yang mendukung, dan asumsi dasar. Tosi, Rizzo, Carroll (1994)
mengatakan bahwa “budaya organisasi dipengaruhi oleh empat factor, yaitu: (1)
pengaruh umum dari luar yang luas, (2) pengaruh dari nilai-nilai yang ada di
masyarakat (societal values), dan (3) faktor-faktor spesiik dari organisasi, (4) nillai-
nilai dari kondisi dominan”. Menurut Robbins (1996 : 294), fungsi budaya
organisasi adalah sebagai berikut : (1) Budaya menciptakan pembedaan yang jelas
antara satu organisasi dan yang lain. (2) Budaya membawa suatu rasa identitas bagi
anggotaanggota organisasi. (3) Budaya mempermudah timbulnya komitmen pada
sesuatu yang lebih luas ketimbang kepentingan pribadi atau individu.
BAB XI IKLIM ORGANISASI
Iklim organisasi adalah kondisi terkait karakteristik yang terjadi dalam
dunia kerja yang dilihat dapat mempengaruhi sikap dan perilaku anggota organisasi
tersebut. Salah satu teori mengenai iklim organisasi yang dikemukakan antara lain:
a. Abdul Aziz Wahab membagi iklim organisasi menjadi beberapa macam, “(1)
Iklim organisasi terbuka, iklim organisasi semacam ini ditandai dengan seorang
manajer dan anggota organisasi yang bersikap jujur dan terbuka. Seluruh
anggota organisasi saling menghargai satu dengan lainnya. (2) Iklim Organisasi
Mengikat, iklim semacam ini memiliki beberapa unsur yang diantaranya anggota
organisasi berlaku professional tetapi kebalikannya top manajernya berlaku
kurang professional (3) iklim 118 organisasi tidak mengikat, iklim ini yang lebih
menonjol dalam aktivitas oraganisasinya didukung oleh manajer, perhatian,
leksibel, tetapi kebalikannya anggota berlaku kurang professional (4) iklim
organisasi tertutup, hal ini ditandai misalnya kepala sekolah yang tidak
mendukung terhadap aktivitas anggota organisasi, alih-alih malah menghambat
kemajuan organisasi, serta anggota organisasi aktivitasnya tidak jauh berbeda
dengan pemimpinnya”.
BAB XII KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Efektivitas organisasi 12 126 merupakan kemampuan organisasi untuk
merealisasikan berbagai tujuan dan kemampuannya beradaptasi dengan lingkungan
dan mampu bertahan untuk hidup. Pada dasarnya efektivitas sendiri merupakan
gambaran langkah keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan. Dengan
demikian efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok,
tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan adanya partisipasi aktif dari anggota
(Mulyasa, 2014:82). Dari deinisi menganai efektivitas yang telah diuraikan di atas,
dapat disimpulkan bahwa efektivitas lebih menekankan pada perbandingan antara
rencana dan pencapaian tujuan atau hasil dari apa yang telah
direncanakan/ditetapkan sebelumnya.
Amitai Etzioni dalam Sudin (2012) memberi ukuran keefektifan organisasi
sebagai tingkat sejauh mana ia berhasil mencapai tujuannya. Robbins dalam Sudin
(2012) dalam ringkasannya mendeinisikan sebagai “kemampuan untuk
memperoleh masukan, memproses masukan tersebut, menyalurkan keluaran, dan
mempertahankan stabilitas dan keseimbangan di dalam sistem”. Syamsu Q.Badu &
Novianty Djafri 127 James L. Gibson dalam Ema (2012), memandang konsep
keefektifan organisasi dari tiga perpektif, yaitu; 1) keefektifan individu, 2)
keefektifan kelompok, dan 3) keefektifan organisasi.
Dalam melihat keefektifan organisasi, Gibson (op-cit:27) menyajikan dua
pendekatan yang dapat digunakan, yaitu: 1) pendekatan tujuan, dan 2) pendekatan
teori sistem. Lubis dan Huseini dalam Suldin (2012): mengemukakannya tiga
pendekatan, yaitu: 1) pendekatan sasaran, 2) pendekatan proses, dan 3) pendekatan
sumber
BAB XIII PENGEMBANGAN ORGANISASI PENDIDIKAN
Pengembangan organisasi adalah suatu proses yang berguna dalam menganalisis
serta menyelesaikan permasalahan yang terdapat dalam suatu organisasi.
Pengembangan organisasi dijabarkan sebagai suatu proses yang bertujuan untuk
menyelesaikan permasalahan yang terjadi dalam organisasi serta mewujudkan
perubahan organisasional. Beberapa aspek seperti pengetahuan ilmu dan tingkah
laku yang dimulai dari pemimpin merupakan dasar dari pengembangan organisasi.
Di samping itu, serangkaian nilai sistem tertentu, proses tertentu,sertaimplementasi
berbagai macam teknik intervansi yang berasal baik ilmu perilaku terapan, maupun
berbagai cabang ilmu lainnyajuga termasuk ke dalam aspek pengembangan
organisasi.
Oleh karenanya, kemampuan SDM sangat diperlukan untuk merespon
perubahan sehingga tercapailah suatu prestasi dan suatu tingkat optimum yang
dapat dipertahankan yang dianggap penting dan pantas untuk dikembangkan.
Syamsu Q.Badu & Novianty Djafri 149 Tujuan pengembangan organisasi, pada
umumnya, adalah utuk meningkatkan kualitas organisasi melalui berbagai macam
pendekatan, seperti menjalin hubungan yang harmonis antara sesama anggota
organisasi, saling memahami tugas dan tanggung jawab, bertanggung jawab dalam
melaksanakan tugas, adanya keterbukaan, serta adanya upaya untuk meningkatkan
semangat kerja.

3. Kelebihan dan Kekurangan Buku


Kelebihan buku ini antara lain :
a. Buku ini menyajikan perspektif menyeluruh tentang esensi kepemimpinan
karena memberikan gambaran secara mendalam dan rinci mengenai
komponen-komponen kunci dalam kepemimpinan di organisasi
b. Disajikan data sebagai pendukung
c. Gaya bahasa yang di tampilkan ringan sehingga cocok untuk pembaca pemula
d. Struktur penulisan sudah bagus karena meperhatikan kaidah tatabahasa
e. Dari aspek layout buku sudah rapi dan enak untuk di baca
f. Dari isi buku sudah lengkap dan pembahasan menyeluruh dan mendalam

Kekurangan buku antara lain


a. Sampul yang di buat kurang menarik karena terlalu kaku
b. Beberapa materi yang di jabarkan di buat terlalu luas, sehingga pembaca
cenderung bosan karena kurang ringkas.
c. Data yang di jabarkan kurang lengkap.
d. Tampilan isi buku juga kurang menarik karena tidak di suguhkan gambar
pendukung.

4. Kesimpulan
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dari penjelasan diatas dapat
ditangkap suatu pengertian bahwa jika seseorang telah mulai berkeinginan untuk
mempengaruhi perilaku orang lain, maka kegiatan kepemimpinan itu telah dimulai,
pengaruh dan kekuasaan dari seseorang pemimpin mulai tampak. Demikian pula
peranan pemimpin didalan mengatasi konflik, oleh karena itu seringkali
kepemimpinan dikaitkan dengan manajemen. Ada dua hal yang biasa dilakukan
oleh pemimpin terhadap pengikutnya yaitu mengarahkan dan mendukung. Oleh
karena itu fungsi kepemimpinan adalah membuat keputusan, gaya kepemimpinan
itu tampak pada saat ia mengambil sebuah keputusan yang bijak dan baik. Buku ini
secara lintas memperlengkapi pemimpin dalam mengatasi konflik yang terjadi
dalam organisasi yang dipimpinnya.
5. Rekomendasi
Berdasarkan hasil kesimpulan diatas diharapkan mahasiswa bisa menjadi
seorang pemimpin yang baik dan bijaksana. Dan dapat mempraktikkan nya dalam
kehidupan sehari hari. Dengan me-review buku tersebut mahasiswa di harapkan
dapat mangamalkan ilmu dan pelajaran dalam kepemimpinan dalam organisasi
yang sudah di baca di dalam buku. Di harapkan pula kegiatan ini dapat membuat
mahasiswa berfikir krisis dalam mengolah informasi yang di dapat dan mampu
menjelaskannya ke pada orang lain

Anda mungkin juga menyukai