Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas
Keperawatan Komunitas
PEMBAHASAN
A. TRANSKULTURAL NURSING
Para ilmuan sosial sudah sejak lama mengidentifikasi pemahaman tentang cultural
dalam kompetensi budaya. Dengan tidak adanya definisi secara jelas di bidang medis
dan juga penerapan administrasi dari kompetensi budaya (Aggarwal et al., 2016).
Transcultural mengandung arti banyak budaya dan mengandung makna akan martabat
manusia yang terdapat dalam komunitasnya dengan budaya masing-masing daerah
(Muhammedi, 2016).
Transcultural Nursing adalah sebuah teori yang berpusat pada keragaman budaya
dan juga keyakinan tiap manusia. Dari pengertian diatas dapat diartikan bahwa semua
interaksi di dalam Transcultural mengandung makna dan perbedaan dalam nilai-nilai
dan keyakinan dari tiap kelompok dalam masyarakat. Konsep Transcultural Nursing
Leninger (1995) berfokus pada analisa komparatif dan budaya yang berbeda, nilai-
nilai kesehatan-penyakit, perilaku kepedulian dan pola keperawatan (Roman et al.,
2013).
Tujuan utama dari Transcultural Nursing yaitu untuk melihat dari budaya maupun
suatu tempat atau area dari ilmu budaya pada proses belajar dan praktik keperawatan
yang berfokus terhadap perbedaan dan kesamaan antar budaya manusia, tindakan, dan
kepercayaan dan memberi asuhan keperawatan khususnya budaya. Tujuan lain dari
2010).
pengambilan keputusan.
b. Nilai kebudayaan adalah kemauan individu dalam suatu tindakan yang lebih
asuhan keperawatan dan mengacu pada asuhan budaya serta menghargai nilai
maupun pemahaman yang dominan, nilai-nilai, gaya hidup atau simbol yang
e. Etnosentris yaitu persepsi yang dimiliki oleh individu dalam anggapan bahwa
f. Etnis yang berkaitan dengan ras tertentu maupun suku tertentu dengan ciri-ciri
h. Culture Care adalah kemampuan dalam mengetahui nilai, pola ekspresi maupun
Model matahari terbit (sunrise model) ini melembagakan esensi keperawatan dalam
transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum memberikan asuhan
keperawatankepada klien (individu,keluarga,kelompok,komunitas,lembaga),perawat
terlebih dahulu harus mempunyai pengetahuan mengenai pandangan dunia (world
view) tentang dimensi dan budaya serta struktur sosial yang berkembang di berbagai
belahan dunia(secara global)maupun masyarakat dalam lingkup yang sempit.
Dimensi budaya dan struktur sosial tersebut menurut leininger dipengaruhi oleh tujuh
faktor,yaitu teknologi,agama dan falsafah hidup,faktor sosial dan kekerabatan ,nilai budaya
dan gaya hidup,politik dan hukum,ekonomi,dan pendidikan.
Semua faktor tersebut berbeda pada setiap negara atau area ,sesuai dengan kondisi
masing-masing daerah,dan akan memengaruhi pola/cara dan praktik keperawatan.semua
langkah langkah perawatan tersebut ditunjukkan untuk pemeliharaan kesehatan
holistik,penyembuhan penyakit ,dan persiapan menghadapi kematian.oleh karena itu,ketujuh
faktor tersebut harus dikaji oleh perawat sebelum memberikan asuhan keperawatan kepada
klien sebab masing-masing faktor memberi pengaruh terhadap eksperesi,pola,dan praktik
keperawatn(care expression,patterns,and practices) .
Peran perawat pada transcultural nursing theory ini adalah menjebatani antara sistem
perawatan yang dilakukan masyarakat awam dengan sistem perawatan profesional elalui
asuhan keperawatan.ekstensi peran perawat tersebut digambarkan oleh leininger dengan
gambar seperti di bawah ini.oleh karena itu perawat harus mampu membuat keputusan dan
rencana tindakan keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat.jika di sesuaikan
dengan proses keperawatn,hal tersebut merupakan tahap perencanaan tindakan keperawatan.
Tindakan keperawatan yang diberikan kepada klien harus tetap memperhatikan tiga prinsip
asuhan keperawatan yaitu :