Askep Fraktur Bu Sukini-1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA Tn.P DENGAN FRAKTUR FEMUR


DIRUANG BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Disusun Oleh :
KELOMPOK 5

1. Amalia Widya (S17055)


2. Arindha Ardhanariswari (S17061)
3. Ayuni Risnawati (S17063)
4. Diki Prabowo Putro (S17068)
5. Gitami Surya Love V. (S17074)
6. Krisdiana Sabtada R. (S17081)
7. Mila Wahyu Utami (S17087)
8. Nadya Maulia (S17089)
9. Pujo Sakti (S17094)
10. Rika Manggalasari (S17096)

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2018/2019
ASUHAN KEPERAWATAN
PADA Tn.P DENGAN FRAKTUR FEMUR
DIRUANG BEDAH RSUD Dr. MOEWARDI SURAKARTA

Tgl/Jam masuk RS : 27 April 2019/ 05.10 WIB


Tgl/Jam Pengkajian : 05 Mei 2019/ 16.00 WIB
Metode Pengkajian : Allo anamnesa dan Auto anamnesa
Diagnosa Medis : Post Op Fraktur Femur
No. Registrasi : 00012345

I. PENGKAJIAN
A. BIODATA
1. Identitas Klien
Nama Klien : Tn.P
Alamat : Sambungmacan, Sragen
Umur : 32 Tahun 4 Bulan
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.E
Alamat : Sambungmacan, Sragen
Umur : 30 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Istri

B. RIWAYAT KEPERAWATAN
1. Keluhan Utama
Nyeri kaki kanan
2. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD Dr. Moewardi pada tanggal 27 April 2019 rujukan dari Rumah
Sakit PKU Sragen. Pasien merupakan korban kecelakaan lalu lintas, sepeda motor
yang dikendarainya bertabrakan dengan truk dari arah berlawanan, pasien
menggunakan helm berstandar SNI, tidak ada pusing, tidak ada mual, ada luka
dibagian kaki bagian kanan, pasien sudah mendapat penanganan berupa dilakukan
pemasangan spalk dan rencana akan dilakukan pemeriksaan rotgen, hasil tekanan
darah 100/70 mmHg, HR 86x/menit, RR 20x/menit. Setelah dilakukan pemeriksaan,
pasien dilakukan perawatan lebih lanjut ke ruang cendana, pasien dilakukan
perawatan lebih lanjut ke ruang cendana, pasien dilakukan operasi untuk mendapat
pemulihan kemudian pasien di rawat di ruang HCU bedah.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Keluarga pasien tidak ada yang memiliki riwayat penyakit seperti yang di derita
pasien yaitu fraktur femur
Genogram :

Keterangan :
: Laki-laki

: Perempuan

: Meninggal

: Pasien

: Menikah

: Keturunan
: Serumah

5. Riwayat Kesehatan Lingkungan


Pasien tinggal di lingkungan yang bersih dan jauh dari limbah pabrik

II. PEMERIKSAAN FISIK


A. Keadaan/Penampilan Umum
1. Kesadaran : Composmentis
Pasien berada di atas tempat tidur, menggunakan satu bantal, posisi
kepala lebih tinggi, ekspresi wajah nyeri (meringis), focus pada
diri sendiri
2. Tanda-Tanda Vital
a. Tekanan Darah : 110/70 mmHg
b. Nadi
- Frekuensi : 80x/menit
- Irama : Teratur
- Kekuatan : Cepat
c. Pernafasan
- Frekuensi : 25x/menit
- Irama : Teratur
d. Suhu : 36o C

B. Kepala
1. Bentuk Kepala : Mesochepal
2. Kulit Kepala : Bersih tidak ada ketombe, tidak ada lesi
3. Rambut : Hitam pendek

C. Wajah
1. Mata
a. Palbebra : Tidak ada oedema
b. Konjungtiva : Tidak ada anemis dan kiri
c. Sclera : Ikterik kanan dan kiri
d. Pupil : Isokor kanan dan kiri
e. Diameter pupil : 2mm ki/ 2 mm ka
f. Reflek cahaya : Ada reflek cahaya
g. Penggunaan alat bantu penglihatan : Tidak ada
2. Hidung
Terdapat dua lubang hidung, terpasang alat bantu nafas nasal kanul 3 liter, tidak ada
secret, tidak terdapat nyeri pada sinus, tidak ada polip, gangguan penciuman tidak
terkaji, dan tidak terpasang selang NGT
3. Mulut
Simetris tidak ada peradangan pada mulut, kemampuan bicara baik, mukosa bibir
lembab, lidah sedikit pucat, gigi bersih lengkap, bau nafas tidak terkaji, terdapat
dahak putih cair.
4. Telinga
Bentuk simetris kanan dan kiri, terdapat dua lubang telinga kanan dan kiri,
kemampuan pendengaran baik, serumen tidak terkaji, tidak terdapat nyeri pada
telinga,

D. Leher
1. Kelenjar Tiroid : Tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid
2. Kelenjar Limfe : Tidak terdapat pembesaran kelenjar limfe
3. JVP : Tidak terkaji

E. Dada (Thorax)
1. Paru-Paru
a. Inspeksi : Bentuk simetris, pengembangan dada kanan dan kiri sama
b. Palpasi : Fokal Fremitus kanan dan kiri sama
c. Perkusi : Sonor dibagian kanan dan kiri
d. Auskultasi : Vesikuler pada bagian kanan dan kiri, tidak terdapat suara
tambahan wheezing, ronchi dan suara tambahan lainnya.

2. Jantung
a. Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
b. Palpasi : Ictus cordis teraba di SIC 2
c. Perkusi : Redup, jantung dalam batas normal
d. Auskultasi : Terdapat bunyi jantung 1 dan 2, tidak terdapat murmur
F. Abdomen
1. Inspeksi : Perut datar, warna kulit sawo matang, tidak terdapat jaringan
parut, umbilicus tidak terkaji, tidak terdapat acites
2. Auskultasi : Terdapat bising usus 16x/menit
3. Perkus : Bunyi abdomen timpani
4. Palpasi : Tidak terdapat massa, tidak terdapat nyeri tekan

G. Genetalia
Terpasang selang kateter

H. Rectum
Tidak ada hemoroid

I. Ekstremitas
1. Atas
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 5
Rentang gerak Aktif Aktif, terpasang infus
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Tidak ada

2. Bawah
Kanan Kiri
Kekuatan otot 5 1
Rentang gerak Aktif Pasif, di bantu, di balut
bidai, DPH ke 4
Akral Hangat Hangat
Edema Tidak ada Tidak ada
CRT < 2 detik < 2 detik
Keluhan Tidak ada Nyeri saat digerakkan
III. PENGKAJIAN POLA FUNGSIONAL GORDON
A. Pola Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien mengatakan bahwa sehat itu penting. Pasien menjaga kesehatan keluarganya
dengan cara selalu sarapan pagi. Saat ada anggota keluarga yang sakit pasien selalu
membawa ke pusat pelayanan kesehatan terdeka yaitu puskesmas atau rumah sakit.

B. Pola Nutrisi /Metabolik


1. Pengkajian Nutrisi (ABCD) :
A (Antropometri) : BB 60 kg, TB 160cm
IMT = BB/TB2 , IMT = 60 kg/1,62 m
Hasil IMT = 23,4
B (Biochemical) : Hemoglobin 12,5 g/dl, trombosit 448 ribu/ul
C (Chlinical Sign) : Turgor kulit kering, membran mukosa bibir lembab,
konjungtiva tidak anemis,rambut hitam pendek, badan
gemuk
D (Diit/Diet) : Diit cair, makanan yang dimakan sesuai yang diberikandari
rumah sakit yaitu diit cair, susu, bubur.
2. Pengkajian Pola Nutrisi
Sebelum Sakit Saat Sakit
Frekuensi 3x sehari 1x sehari
Jenis Nasi, lauk, sayur, air Susu, bubur (sesuai yang didapat
putih/teh dari rumah sakit)
Porsi 1 porsi habis Hanya setengah porsi
Keluhan Tidak ada keluhan Tidak terdapat mual dan muntah

C. Pola Eliminasi
1. BAB
Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 1x sehari, pagi hari 1x sehari, pagi hari
Konsistensi Lunak berbentuk Sedikit lunak
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Penggunaan pencahar Tidak ada Tidak ada
Keluhan Tidak ada Tidak ada
2. BAK
Sebelum Sakit Selama Sakit
Frekuensi 6-7x/ hari 5-7x/ hari
Jumlah urine ±250 cc sekali BAK ±100 cc sekali BAK
Warna Kuning pucat Kuning pucat
Pancaran Kuat Lemah
Perasaan setelah Lega Sedikit lega
berkemih
Total produksi urine ±1500-2000 cc / hari ±500-700 cc / hari
Keluhan Tidak ada Tidak ada

3. Analisa Keseimbangan Cairan Selama Perawatan


Intake Output Analisa
a. Minuman 180 cc a. Urine 450 cc Intake 880 cc
b. Makanan 100 cc b. Feses 50 cc Output 1000 cc
c. Cairan IV 500 cc c. Muntah – cc
d. Fentanyl 100 cc d. IWL 500 cc
Total : 880 cc Total : 1000 cc Balance -120 cc

D. Pola Aktivitas dan Latihan


Kemapuan Perawatan Diri 0 1 2 3 4
Makan/Minum √
Mandi √
Toileting √
Berpakaian √
Mobilitas ditempat tidur √
Berpindah √
Ambulansi/ROM √
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Dengan alat bantu
2 : Dibantu orang lain
3 : Dibantu orang lain dan alat
4 : Tergantung total
E. Pola Istirahat Tidur
Sebelum Sakit Saat Sakit
Jumlah tidur siang 2 jam Setengah jam
Jumlah tidur malam 7-8 jam 3-4 jam
Penggunaan obat tidur Tidak ada Tidak ada
Gangguan tidur Tidak ada Sering terbangun tiba-tiba
karena nyeri pada kaki
kanan dan lingkungan
kurang tenang
Perasaan waktu bangun Nyaman Masih merasa mengantuk
Kebiasaan sebelum tidur Tidak ada Tidak ada

F. Pola Kognitif-Persepsi
1. Status mental
Pasien mengatakan keadaannya selama sakit dan jika ada masalah pasien tidak
melakukan hal yang diluar batas tapi pasien bisa menyelesaikan masalahnya dengan
cara kekeluargaan
2. Kemampuan pengindraan
Pasien saat diajak mengobrol bisa menanggapi dan mengikuti perintah perawat
3. Pengkajian nyeri
P : Pasien mengatakan nyeri muncul saat kaki kiri digerakkan
Q : Nyeri seperti tertekan
R : Kaki sebelah kiri
S : Skala 7
T : Lama nyeri 3 menit

G. Pola Persepsi Konsep Diri


1. Gambaran diri / Konsep tubuh
Pasien tidak merasa malu dan menerima kondisi sakit yang dialaminya
2. Ideal diri
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bisa segera pulang kerumah untuk
menjalankan kegiatannya sebagai kegiatannya sebagai kepala rumah tangga.
3. Harga diri
Pasien mengatakan sudah melakukan yang terbaik untuk keluarga sebelum sakit
4. Peran diri
Pasien mengatakan selama sakit tidak mampu beraktifitas seperti biasanya yaitu
bekerja dan sebagai kepala rumah tangga
5. Identitas diri
Pasien mengatakan apapun yang terjadi sudah digariskan oleh Tuhan Yang Maha
Esa, pasien seorang suami bagi istri dan seorang ayah bagi anak-anaknya.

H. Pola Hubugan Peran


Pasien berhubungan baik dengan keluarga dan masyarakat, selama sakit pasien
berhubungan baik dengan pasien lain.

I. Pola Seksualitas
Pasien mengatakan tidak memakai alat kontrasepsi

J. Pola Mekanisme Koping


Pasien mengatakan cemas akan sakitnya, pasien sering mengkomunikasikan dengan
istrinya, istri terlihat selalu mendampingi pasien

K. Pola Nilai dan Keyakinan


Pasien beragama Islam, sebelum sakit dan selama sakit pasien taat dalam beribadah yaitu
menjalankan sholat 5 waktu.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG


A. Pemeriksaan Penunjang
Dilakukan pemeriksaan Labolatorium pada tanggal 1 Mei 2019/ 04:50 PM
Pemeriksaan Nilai Normal Satuan Hasil Keterangan
AGD Hasil
pH 7.350 -7.450 7.440 Normal
BE -2 - +3 Mmol/L 4.3 Tinggi
PCO2 27.0 – 41.0 mmHg 43.0 Tinggi
PO2 83.0 – 108.0 mmHg 90.0 Normal
Hematocrit 37 – 50 % 33 Normal
HCO3 21.0 – 28.0 Mmol/L 29,2
Total CO2 19.0 – 24.0 Mmol/L 30,6 Tinggi
O2 Saturasi 94.0 – 98.0 % 97.0 Normal
Laktat
Arteri 0.36 – 0.75 Mmol/L 1.8 Normal
V. ANALISA DATA
Nama : Tn.P No.Cm : 0001xxxx
Umur : 32 Tahun Dx. Medis : Post op fraktur femur

No Hari/Tgl/ Data Fokus Problem Etiologi Ttd


Jam
1. Senin, 6 DS : Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut Agens cidera
Mei P : Pasien mengatakan nyeri (00134) fisik (post op
2019 muncul saat kaki kiri fraktur femur)
16.00 digerakkan
WIB Q : Nyeri seperti tertekan
R : Kaki sebelah kiri
S : Skala 7
T : Lama nyeri 3 menit

DO :
- Pasien terlihat berada diatas
tempat tidur, kaki kiri
dibidai, menggunakan satu
bantal, posisi kepala lebih
tinggi
- Ekspresi wajah pasien
tampak menahan nyeri
(meringis)
- Pasien tampak focus pada
diri sendiri
2. Senin, 6 DS : Hambatan Gangguan
Mei Keluarga pasien mengatakan, mobilitas muskuloskeletal
2019 pasien mengalami kelemahan fisik
16.00 dibagian kaki kiri (00085)
WIB
DO :
- Pasien tampak kesulitan
dalam menggerakkan
ekstremitas kaki kiri,
kekuatan otot :
5 5
5 1
- Pasien tidak mampu
berpindah dari tempat tidur,
keterbatasan ROM

3. Senin, 6 DS : Resiko Prosedur


Mei - Pasien mengatakan luka infeksi invasive (post op
2019 jahitan belum pernah (00004) fraktur femur)
16.00 dilakukan perawatan luka
WIB
DO :
- Tampak terdapat balutan di
bagian kaki kiri, luka post op
fraktur femur, DPH ke-4

VI. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Nyeri akut berhubungan dengan agens cidera fisik (post op fraktur femur) ditandai dengan
keluhan tentang karakteristik nyeri dengan menggunakan standart instrument nyeri
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan Gangguan musculoskeletal ditandai
dengan penurunan rentang gerak
3. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasive (post op fraktur femur) ditandai
dengan kurang pengetahuan untuk menghindari pemajanan pathogen
VII. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama : Tn.P No.Cm : 0001xxxx
Umur : 32 Tahun Dx. Medis : Post op fraktur femur
No.
Hari/Tgl Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Dx
Senin, 6 1 Setalah dilakukan tindakan Manajemen nyeri (1400)
Mei keperawatan selama 1x16 jam - Observasi adanya petunjuk
2019 diharapkan masalah nyeri akut nonverbal mengenai
dapat berkurang dengan ketidaknyamanan terutama
kriteria hasil : pada mereka yang tidak
Tingkat nyeri (2102) dapat berkomunikasi secara
- Nyeri yang dilaporkan efektif
berkurang dari skala nyeri 7 - Ajarkan penggunaan teknik
ke skala nyeri 3 non farmakologi (relaksasi
Kontrol nyeri (1605) nafas dalam)
- Menggunakan tindakan - Lakukan pengkajian nyeri
pengurangan (nyeri) tanpa yang komperehensif (lokasi,
analgesic karakteristik, durasi,
- Melaporkan perubahan kualitas, dan factor
terkait gejala nyeri pada prepitasi)
professional kesehatan - Kolaborasi pemberian terapi
medis

Senin, 5 2 Setalah dilakukan tindakan Terapi latihan : Mobilitas Sendi


Mei keperawatan selama 1x16 jam (0224)
2019 diharapkan pasien mampu - Monitor lokasi dan
mobilisasi di tempat tidur kecenderungan adanya
dengan kriteria hasil : nyeri atau ketidaknyamanan
Kemampuan berpindah (0210) selama pergerakan/aktivitas
- Berpindah dari satu - Ajarkan latihan ROM aktif
permukaan ke permukaan pada ekstremitas yang tidak
yang lain sambil berbaring sakit
ditingkatkan dari skala 2 - Lakukan ROM pasif pada
(banyak terganggu) ke skala ekstremitas yang sakit
4 (sedikit terganggu)
- Berpindah dari tempat tidur - Kolaborasi dengan ahli
ke kursi ditingkatkan dari fisioterapi untuk latihan
skala 2 (banyak terganggu) fisik klien
ke skala 4 (sedikit
terganggu)

Senin, 5 3 Setalah dilakukan tindakan Perawatan luka (3660)


Mei keperawatan selama 1x16 jam - Monitor karakteristik luka,
2019 diharapkan resiko infeksi termasuk drainase, warna,
berkurang dengan kriteria ukuran dan bau
hasil : - Periksa luka setiap kali
Control resiko : Proses Infeksi perubahan balutan
(1924) - Anjurkan pasien dan
- Mengenali factor resiko keluarga untuk mengenal
individu terkait infeksi tanda dan gejala infeksi
ditingkatkan dari skala1 - Kolaborasi terapi medis
(tidak pernah menunjukkan)
menjadi skala 4 (sering
menunjukkan)
- Mengidentifikasi tanda dan
gejala infeksi ditingkatkan
dari skala 1 menjadi skala 4
- Menghindari ancaman
paparan resiko ditingkatkan
dari skala 3 (kadang-kadang
menunjukkan) menjadi
skala 4
- Memonitor perubahan status
kesehatan, luka kering
ditingkatkan dari skala 3
menjadi skala 4
VIII. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Tn.P No.Cm : 0001xxxx
Umur : 32 Tahun Dx. Medis : Post op fraktur femur
Hari/ No. Implementasi Respon Ttd
Tgl/ Dx
Jam
Senin, 1 - Mengobservasi adanya DS : -
5 Mei petunjuk nonverbal mengenai DO :
2019 ketidaknyamanan terutama - Pasien tampak focus pada
16.00 pada mereka yang tidak dapat diri sendiri
WIB berkomunikasi secara efektif - ekspresi wajah pasien
tampak (meringis)

- Mengajarkan penggunaan DS :
teknik non farmakologi - Pasien mengatakan mau
(relaksasi nafas dalam) diajarkan teknik relaksasi
- Mengkolaborasikan pemberian nafas dalam untuk
analgetik paracetamol 1 gr/8 mengontrol nyeri
jam DO :
- Pasien kooperatif
- Pasien tampak memegangi
tangan setelah dilakukan
injeksi obat anti nyeri

- Melakukan pengkajian nyeri


DS :
yang komperehensif (lokasi,
- Pasien mengatakan nyeri
karakteristik, durasi, kualitas,
- Pengkajian nyeri :
dan factor prepitasi)
P : Pasien mengatakan nyeri
muncul saat bergerak
Q : Pasien mengatakan
nyeri seperti tertekan
R : Pasien mengatakan nyeri
pada kaki bagian kiri
S : Pasien mengatakan skala
nyeri 7
T : Pasien mengatakan lama
nyeri muncul 3 menit
DO :
- Pasien tampak berada di
atas tempat tidur berbaring
menggunakan satu bantal,
posisi kepala lebih tinggi
- Kaki kiri pasien tampak
dibidai

Senin, 2 - Memonitor lokasi dan DS : -


5 Mei kecenderungan adanya nyeri DO :
2019 atau ketidaknyamanan selama - Pasien tampak berada diatas
16.30 pergerakan/aktivitas tempat tidur
WIB - Pasien tampak kesulitan
dalam menggerakkan
ekstremitas kiri

- Mengajarkan latihan ROM DS :


aktif pada ekstremitas yang - Pasien mengatakan mau
tidak sakit melakukan latihan ROM
aktif pada ekstremitas yang
tidak sakit
DO :
- Pasien kooperatif

- Melakukan latihan ROM pasif DS :


pada ekstremitas yang sakit - Pasien mengatakan mau
melakukan latihan ROM
pasif pada ekstremitas yang
sakit
DO :
- Pasien tampak meringis
kesakitan saat dilakukan
latihan ROM

Senin, 3 - Memonitor karakteristik luka, DS : -


5 Mei termasuk drainase, warna, DO :
2019 ukuran dan bau - Luka post op fraktur femur
17.00 - memeriksa luka setiap kali dibagian kaki kiri
WIB perubahan balutan - Warna luka tidak tampak
kemerahan
- Ukuran luka tidak terkaji
- Tidak tampak tanda-tanda
infeksi pada luka
- Jahitan luka tampak baik
- DPH ke 4

- menganjurkan pasien dan DS :


keluarga untuk mengenal tanda - Keluarga pasien
dan gejala infeksi mengatakan mau diberikan
edukasi tentang tanda dan
gejala infeksi
DO :
- Keluarga pasien tampak
kooperatif untuk mengenal
tanda dan gejala infeksi

- mengkolaborasi terapi medis DS :


Ratidin 50 mg/12 jam Pasien mengatakan mau
dilakukan injeksi
DO :
Ekspreksi wajah pasien
tampak menunjukkan ekspresi
nyeri
IX. EVALUASI
Nama : Tn.P No.Cm : 0001xxxx
Umur : 32 Tahun Dx. Medis : Post op fraktur femur

No. Dx Hari/Tgl/ Evaluasi Ttd


Jam
1 Selasa, 7 S : Pasien mengatakan nyeri berkurang
Mei 2019 P : pasien mengatakan nyeri berkurang saat bergerak
08.00 Q : pasien mengatakan nyeri seperti tertekan
WIB R : kaki sebelah kiri
S : Skala nyeri 5
T : Lama nyeri 20 menit
O : Pasien tampak kooperatif saat diajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Ajarkan teknik non farmakologis (relaksasi nafas
dalam)
- Kolaborasi pemberian terapi medis
2 Selasa, 7 S : Pasien mengatakan mau melakukan latihan ROM aktif
Mei 2019 di bagian ekstremitas yang tidak sakit dan latihan ROM
08.15 pasif di bagian ekstremitas yang sakit
WIB O : Pasien tampak meningkat dalam ambulansi, sudah
mampu miring kanan dan kiri
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan Intervensi
- Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik
klien
3 Selasa, 7 S :
Mei 2019 - Keluarga pasien mau diberikan edukasi tentang tanda
08.30 dan gejala infeksi
WIB - Pasien mengatakan mau diberikan injeksi
O:
- Keluarga tampak kooperatif untuk mengenal tanda dan
gejala infeksi
- Luka post op fraktur femur dibagian kaki kiri
- Warna tidak kemerahan
- Ukuran luka tidak terkaji
- Tidak ada tanda-tanda infeksi
- Jahitan luka baik
- Terdapat balutan luka
- DPH ke 5
A : Masalah teratasi
P : Hentikan Intervensi
Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien

Anda mungkin juga menyukai