Makalah Inovasi Gerpec

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH INOVASI

GERAKAN PEDULI CATIN (GERPEC)

UNIT PELAKSANA TEKNIS


PUSKESMAS KECAMATAN LENANGGUAR
TAHUN 2019
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih
tinggi. Data SDKI 2012, AKI sebesar 359 per 100.00 kelahiran hidup sementara
AKB sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup.
Dalam upaya menurunkan AKI dan AKB, Indonesia masih menghadapi
berbagai tantangan seperti beberapa akses, kualitas dan disparitas dalam
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir.
Sebagian besar kematian ibu disebabkan oleh penyabab langsung yaitu
pendarahan (37%), infeksi (22%) dan hipertensi dalam kehamilan (14%).
Sedangkan status gizi yang buruk dan penyakit yang diderita ibu merupakan
penyebab tidak langsung kematian ibu. Data Riskesdes 2013 menunjukkan secara
nasional prevalensi Resiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil usia 15-49
tahun sebesar 24,2% dan pervalensi anemia pada perempuan dan remaja putri
usia 15-19 tahun sebesar 18,4%. Ibu hamil dengan anemia dan KEK beresiko
mengalami penyulit dalam persalinan dan berisiko melahirkan bayi berat lahir
rendah. Hal ini tentunya akan dapat mengancam keselamatan ibu dan bayi.
(Buku Petunjuk Pelaksanan KIK Kespro Catin, 2015)
Melalui pemberian konseling, informasi dan edukasi (KIE) kesehatan
reproduksi, dirapkan calon pengantin dapat mempersiapkan diri menjalin
kehidupan berkeluarga termasuk merencanakan kehamilan yang sehat sehingga
dapat melahirkan generasi penerus yang berkualitas.
Untuk mengatasai permasalah kematian ibu dan bayi Puskesmas Lenangguar
membentuk inovasi gerpec yaitu Gerakan Peduli Catin sehingga permasalahan
kematian Ibu dan Bayi dapat teratasi, terpenting lagi dalam penjaringan K1 untuk
puskesmas lenangguar masih rendah dan tingginya kasus pernikahan dini pada
usia remaja untuk tahun 2018 ada 4 kasus dan di tahun 2019 ada 6 kasus. Oleh
sebab itu perlu adanya inovasi gerpec ini untuk mengatasi permasalahan tersebut.

B. Rumusan Masalah
Apa yang menyebabkan rendahnya penjaringan K1 pada ibu hamil dan tingginya
kasus pernikahan dini pada usia remaja di UPT Puskesmas Kecamatan
Lenangguar.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tercapainya cakupan K1 pada ibu hamil dan menurunkan kasus pernikahan
dini pada usia remaja di UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk meningkatkan pengetahuan kepada masyarakat bahwa pentingnya
pemeriksaan kesehatan bagi catin
b. Melakukan sosialisasi dan meminta dukungan dari masyarakat terkait
inovasi Gerpec di UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar
c. Membuat MOU kerjasama antara Puskesmas dengan KUA Kecamatan
Lenangguar.

D. Manfaat
a. Menjaring K1 pada ibu hamil sesuai target yaitu 95%
b. Menurunkan kasus pernikahan dini pada remaja
c. Mencegah kehamilan dini pada Catin yang berusia <19 Tahun
d. Menurunkan kasus kematian ibu dan bayi
e. Mencegah terjadinya kelahiran dengan BBLR
f. Menurunkan angka anemia pada ibu hamil

E. Sasaran
Semua calon pengantin di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar
BAB II
PEMBAHASAN

Kegiatan inovasi ini bermula dari adanya kasus pernikahan dini pada usia
remaja yang dimana pada usia tersebut merupakan masa-masa emas bagi remaja
untuk mengembangkan kemampuan psikologis dan rasa ingin tahu terhadap sex. Hal
ini membuat remaja memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan tidak terkontrol
sehingga terjadilah pernikahan dini pada remaja. Selain itu juga masih rendahnya
angka K1 pada ibu hamil.

Perlu kita ketahui bahwa untuk melangsungkan pernikahan sesorang harus


berusia 21 tahun dan harus mendapatkan izin orang tua berdasarkan Undang-
Undang Perkawinan No. 1 Tahun 1974 Pasal 6. Jadi bagi usia kuarng dari 21 tahun
akan menagalami dampak resiko dari pernikahan tersebut terutama bagi perempuan.
Adapun dampaknya yaitu :

- Bagi perempuan tercurinya hak seorang anak. Hak-hak itu antara lain
pendidikan, hak untuk hidup bebas dari kekerasan dan pelecehan, hak
kesehatan, hak lindungi dari eksploitasi, dan hak tidak dipisahkan dari orang tua.
- Selain terampasnya hak-hak bagi perempuan untuk bebas dan mendapatkan
pendidikan, ada yang lebih beresiko lagi yaitu perempuan akan mengalami
sejumlah proses psikologis seperti cemas, depresi, bahkan keinginan untuk
bunuh diri
- Serta tingginya kasus kematian ibu dan anak akibat dari pernikahan dini. Yang
dimana proses reproduksi perempuan di usia dini masih dalam proses
pertumbuhan untuk menjadi matang sempurna namun apabila terjadinya
pernikahan dini pada peremuan makan akan gagal nantinya untuk menghasilkan
generasi yang cerdas dan terhindarnya dari penyakit resiko tinggi seperti BBLR,
Stunting dan lain sebaginya.
Inovasi ini di tekankan pada penjaringan K1 pada ibu hamil yang dimana
Puskesmas Lenangguar angka K1 yang di dapat masih rendah tahun 2018 () dan
tahun 2019 (). Serta adanya kasus pernikahan dini pada anak usia remaja yang
notabennya mereka malu untuk melapor kehamilannya. Oleh karena itu puskemas
lenanggur membuat inovasi ini karena peduli terhadap calon ibu yang usianya masih
dibawah umur sehingga Puskesmas bekerja sama dengan KUA membentuk surat
kesepakatan Bahwa Setiap Calon Pengantin Wajib melakukan Pemeriksaan sebelum
Mendapatkan Surat Nikah.

Sebelum pelaksanaan inovasi Gerpec dilakukan sosialisasi dan perencanaan di


lingkup UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar dan kemudian melakukan
perkenalan inovasi di tingkat Kecamatan Lenangguar.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk mengatasi permasalah K1 pada ibu hamil dan kasus pernikahan dini pada
usia remaja maka perlu penerapan program inovasi GERPEC di wilayah kerja UPT
Puskesmas Kecamatan Lenangguar.

B. Saran
Diharapkan semua kepada lintas program dan maupun lintas sektor dimulai dari
desa hingga kecamatan dapat mendukung secara penuh kegiatan ini sehingga
dapat berjalan dengan baik untuk dapat mengatasi masalah KIA tentunta dan
kasus remaja di wilayah kerja UPT Puskesmas Kecamatan Lenangguar.

Anda mungkin juga menyukai