Kelengkungan Dan Percepatan
Kelengkungan Dan Percepatan
Kelengkungan Dan Percepatan
Andaikan untuk 𝛼 ≤ 𝑡 ≤ 𝑏, 𝑟(𝑡) = 𝑓(𝑡)𝑖 + 𝑔(𝑡)𝑗 adalah vektor posisi titik 𝑃 = 𝑃(𝑡)
pada bidang. Andaikan 𝑟 ′ (𝑡) ada dan kontinu dan 𝑟 ′ (𝑡) ≠ 0 pada selang [𝑎, 𝑏] .Maka (lihat
pasal 6.4) apabila 𝑡 nilainya naik, 𝑃 bergerak sepanjang sebuah kurva yang mulus (Gambar
2), paanjang lintasan 𝑠 = ℎ(𝑡) dari 𝑃(𝑎) ke 𝑃(𝑡) ditentukan oleh
𝑡 𝑡
𝑠 = ℎ(𝑡) = ∫ √[𝑓 ′ (𝑢)]2 + [𝑔′ (𝑢)]2 𝑑𝑢 = ∫ |𝑟 ′ (𝑢)|𝑑𝑢
𝑎 𝑎
P(t)
𝒔 = 𝒉(𝒕)
Kelengkung-
Kelengkung- an besar 𝒓(𝒕) P(s)
an nol Kelengkung-
x
an kecil
GAMBAR 1 GAMBAR 2
𝑑𝑠
= |𝑟 ′ (𝑡)| = |𝑣(𝑡)|
𝑑𝑡
Oleh karena 𝑟 ′ (𝑡) ≠ 0, maka |𝑣(𝑡)| > 0. Dengan demikian s naik apabila t naik. Dengan
menggunakan Teorema Fungsi Balikan (Teorema 7.2B), 𝑠 = ℎ(𝑡) memiliki balikan 𝑡 =
ℎ−1 (𝑠) dan
𝑑𝑡 1 1
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑠⁄𝑑𝑡 |𝑣(𝑡)|
Andaikan T(t), yang disebut vektor singgung satuan di P(t), didefinisikan sebagai
𝑟 ′ (𝑡) 𝑣(𝑡)
𝐓(𝑡) = ′ =
|𝑟 (𝑡)| |𝑣(𝑡)|
Apabila P(t) bergerak sepanjang kurva, vektor satuan T(t) mengubah arahnya (Gambar 3).
Perbandingan perubahan T terhadap panjang busur s, yaitu 𝑑𝑻⁄𝑑𝑠 dinamakan vektor
kelengkungan di P. Akhirnya, kita mendefinisikan kelenkungan 𝑘 (kappa) di P ditentukan
sebagai besaran 𝑑𝑻⁄𝑑𝑠. Jadi k = |𝑑𝑻⁄𝑑𝑠 |. Dengan menggunakan aturan rantai kita peroleh
𝑑𝐓 𝑑𝐓 𝑑𝑡 𝐓 ′ (𝑡)
= =
𝑑𝑠 𝑑𝑡 𝑑𝑠 |𝑣(𝑡)|
Jadi,
𝑑𝐓 |𝐓 ′ (t)|
𝑘=| |=
𝑑𝑠 |𝑣(𝑡)|
Penyelesaian Hal ini adalah akibat dari sifat T adalah bektor yang tetap. Untuk menggunakan
metode vektor, kita akan membuktikan sifat tersebut secara aljabar. Andaikan P dan Q
duatitik tetap pada garis dan andaikan a = OP dan b = PQ. Maka bentuk bektor untuk
persamaan garis dapat ditulis sebagai (Gambar 4)
𝐫 = 𝐫(𝑡) = 𝐚 + 𝑡𝐛
y
P
b
Garis a
O x
GAMBAR 4
Dengan demikian,
v(𝑡) = 𝐫 ′ (𝑡) = 𝐛
𝐛
𝐓(𝑡) =
|𝐛|
|𝐓 ′ (𝑡)| 0
𝑘= = =0
𝐯(𝑡) |𝑏|
Penyelesaian Amnbil lingkaran dengan pusat titik asal sistem koordinat Cartesius. Maka
persamaan vektor lingkaran itu adalah
GAMBAR 5
𝟏
𝒌=
𝒂
Sehingga,
𝐯(𝑡) 𝐯(𝑡)
𝐓(𝑡) = = = − sin 𝑡𝐢 + cos 𝑡𝐣
|𝐯(𝑡)| 𝑎
Contoh lingkaran di atas menimbulkan pemikiran baru. Andaikan P sebuah titik pada
sebuah kurva dengan 𝑘 ≠ 0. Perhatikan lingkaran yang menyinggung kurva di P dan yang
kelengkungannya sama, yaitu 𝑘 pusatnya akan terletak pada bagian cekung kurva. Lingkaran
ini dinamakan lingkaran kelengkungan (atau lingkaran askulasi). Radiusnya adalah 𝑅 =
1⁄𝑘 yang dinamakan radius kelengkungan. Pusatnya dinamakan pusat kelengkungan.
Konsep – konsep ini diperlihatkan pada Gambar 6.
Lingkaran kelengkungan
Pusat ke-
lengkungan
1
𝑘
P
GAMBAR 6
kurva
𝐫 = 8 𝑐𝑜𝑠 3 𝑡𝐢 + 8 sin3 𝑡𝐣
𝜋 1 1
𝑘( ) = 1 =
12 12 ∙ 6
2
𝜋
𝑅 (12) = 6
Grafik hiposikloid yang diminta diperlihatkan pada Gambar 7. Perhatikan bahwa
koordinat P kira-kira (7,21,0,14)