Ortom Muhammadiyah (Final)
Ortom Muhammadiyah (Final)
Ortom Muhammadiyah (Final)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut
C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
2. Struktur organisasi
1. Aisyiyah
Aisyiyah, organisasi perempuan Persyarikatan Muhammadiyah, merupakan
gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar, yang berazaskan Islam
serta bersumber pada Al-Quran dan Assunnah.
Selain itu, ‘Aisyiyah juga memiliki amal usaha yang bergerak diberbagai bidang
yaitu: pendidikan, kesehatan, kesejahteraan sosial, ekonomi dan pemberdayaan
6
masyarakat. Amal Usaha dibidang pendidikan saat ini berjumlah 4560 yang terdiri
dari Kelompok Bermain, Pendidikan Anak Usia Dini, Taman Kanak-Kanak,
Tempat Penitipan Anak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan lain-
lain.
Sedangkan amal usaha di bidang Kesehatan yang terdiri dari Rumah Sakit, Rumah
Bersalin, Badan Kesehatan Ibu dan Anak, Balai Pengobatan dan Posyandu
berjumlah hingga 280 yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
Sebagai gerakan yang peduli dengan kesejahteraan sosial, ‘Aisyiyah hingga kini
juga memiliki sekitar 459 amal usaha yang bergerak di bidang ini meliputi:
Rumah Singgah Anak Jalanan, Panti Asuhan, Dana Santunan Sosial, Tim
Pengrukti Jenazah dan Posyandu.
Program
Pemberdayaan
a. Kesehatan
b. Pendidikan
Sejalan dengan pengembangan pendidikan yang menjadi salah satu pilar utama
gerakan Aisyiyah, melalui Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah serta Majelis
Pendidikan Tinggi, ‘Aisyiyah mengembangkan visi pendidikan yang berakhlak
mulia untuk umat dan bangsa.
Saat ini ‘Aisyiyah telah dan tengah melakukan pengeloaan dan pembinaan
sebanyak: 86 Kelompok Bermain/ Pendidikan Anak Usia Dini, 5865 Taman-
9
Kanak-Kanak, 380 Madrasah Diniyah, 668 TPA/TPQ, 2.920 IGABA, 399 IGA,
10 Sekolah Luar Biasa, 14 Sekolah Dasar, 5 SLTP, 10 Madrasah Tsanawiyah, 8
SMU, 2 SMKK, 2 Madrasah Aliyah, 5 Pesantren Putri, serta 28 pendidikan Luar
Sekolah. Saat ini Aisyiyah juga dipercaya oleh Pemerintah untuk
menyelenggarakan ratusan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) di seluruh
Indonesia. Sedangkan untuk pendidikan tinggi Aisyiyah memiliki 3 Perguruan
Tinggi, 2 STIKES, 3 AKBID serta 2 AKPER di seluruh Indonesia.
2. Pemuda Muhammadiyah
yang sekarang di pimpin oleh Cak Nanto (Sunanto) sebagai ketua Umum periode
2018-2022. yang sebelumnya di Pimpin oleh Dahnil Anjar Simanjuntak.
Sejarah
3. Nasyiatul Aisyiyah
Nasyiatul Aisyiyah adalah organisasi remaja putri yang merupakan salah satu
organisasi otonom Muhammadiyah.organisasi ini berdiri pada tanggal 28
Dzulhijjah 1345 H yang bertepatan dengan tanggal 16 Mei 1931 Miladiyah di
Yogyakarta. (Wikipedia)
anak." Sebagai tolak ukur bahwa arah periode ini tepat sasaran, maka
disusunlah beberapa indikator capaian tahapan sebagai berikut:
a) Terbentuknya kader Nasyiatul Aisyiyah yang memiliki ketrampilan utama
(core skill) dan kemampuan (capability) sebagai agen peru bahan datam
Berdirinya Nasyi'atul Aisyiyah (NA) juga tidak bisa dilepaskan kaitannya dengan
rentang sejarah Muhammadiyah sendiri yang sangat memerhatikan
keberlangsungan kader penerus perjuangan. Muhammadiyah dalam membangun
umat memerlukan kader-kader yang tangguh yang akan meneruskan estafet
perjuangan dari para pendahulu di lingkungan Muhammadiyah.
nyanyian berbahasa Jawa dengan nama Pujian Siswa Praja. Pada tahun 1926,
kegiatan SP Wanita sudah menjangkau cabang-cabang di luar Yogyakarta.
mungkar dikalangan remaja, berakidah Islam dan bersumber pada Al-Qur'an dan
Al-Sunnah. IPM berasaskan Pancasila dan memilki maksud dan tujuan sebagai
14
organisasi remaja untuk terbentuknya remaja Muslim yang berakhlak mulia dalam
Ta'ala.[1]
IPM memiliki lambang organisasi berupa segi lima berbentuk pena yang berwarna
hijau yang berarti keabadian dan keilahian, bergambar mata hari berwarna kuning
(melambangkan ortom Muhammadiyah dan keagungan) dan buku ditengahnya
berwarna putih (melambangkan pengetahuan dan kesucian). Pada bulatan
matahari terdapat tulisan Nuun Wal Qamali Wamaa Yasthuruun (demi pena dan
apa yang dituliskannya) yang merupakan semboyan IPM. Sementara tulisan IPM
sendiri berwarna merah yang berarti IPM berani secara aktif menyampaikan
dakwah Islam, sebab IPM merupakan pelopor, pelangsung dan penyempurna amal
usaha Muhammadiyah.
Latar belakang berdirinya IPM tidak terlepas dari latar belakang berdirinya
Muhammadiyah. Didirikannya IPM diperlukan Muhammadiyah untuk
mendukung misi Muhammadiyah di tengah situasi dan kondisi politik Indonesia
masa Orde Lama yang sedemikian berat dan sulit.
Strategi perjuangan merupakan cara praktis bagi IPM untuk melakukan gerakan-
gerakan riil yang sesuai dengan basisnya. Harapannya, strategi gerakan ini
menjadi pintu pembuka agar nilai-nilai yang ada dalam IPM bisa segera
dijalankan oleh para pelajar di tingkat sekolah. Dengan strategi ini, IPM bisa
menanamkan nilai-nilai perjuangannya kepada parakaderdan anggotanya.
15
Aliran Tapak Suci adalah keilmuan pencak silat yang berlandaskan Al Islam,
bersih dari syirik dan menyesatkan, dengan sikap mental dan gerak langkah yang
16
merupakan tindak tanduk kesucian dan mengutamakan Iman dan Akhlak, serta
berakar pada aliran Banjaran-Kauman, yang kemudian dikembangkan dengan
metodis dan dinamis.
Keluarga I Tapak Suci berdiri di Jawa Timur, lalu disusul di Sumatra Selatan,
Jakarta, dan Sumatra Barat. Kini Tapak Suci telah menyebar ke Singapura,
Belanda, Jerman, Austria, dan Mesir.
Susunan organisasi Tapak Suci dibuat secara berjenjang dari tingkat Pimpinan
Pusat, Pimpinan Wilayah, Pimpinan Daerah, dan Pimpinan Cabang. Pimpinan
Pusat Tapak Suci adatah pimpinan tertinggi yang melaksanakan kepemimpinan
dan bertanggung jawab keluar dan ke dalam. Pimpinan Wilayah Tapak Suci
berkedudukan di ibu kota propinsi/daerah tingkat I, bertindak sebagai Pimpinan
17
7. Hizbul Wathan
Identitas HW
Ciri Khas HW
Susunan organisasi Hizbut Wathan dibuat secara berjenjang dari tingkat Kwartir
Pusat, Kwartir Wilayah, Kwartir Daerah/Kota, dan Kwartir Cabang. Kwartir Pusat
adalah kesatuan wilayah-wilayah dalam ruang lingkup nasional. Kwartir Wilayah
adalah kesatuan kwartir-kwartir daerah dalam satu propinsi. Kwartir Daerah/Kota
adalah kesatuan kesatuan kwartir-kwartir Cabang dalam satu daerah/kota.
Sedangkan Kwartir Cabang adatah kesatuan golongan-golongan (tempat
pelatihan).
Atas usul pimpinan dan disambut dengan suara bulat oleh peserta kursus untuk
membentuk Kesatuan Perjuangan di dalam Muhammadiyah Jakarta Raya
dengan nama Komando Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan Muhammadiyah yang
disingkat KOKAM. Tepat jam 21.30 tanggal 01 Oktober 1965 diproklamirkan
berdirinya KOKAM.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Sebagai makhluk yang beragama khususnya bagi kita yang beragamaIslam
sudah sepantasnyalah kita lebih mengenal dan memahami tentang Organiisasi
Muhammadiyah, karena Organisasi Muhammadiyah menagajarkan Islam yang
murni dan memurnikan segala bentuk penyimpangan agama, selain itu ada
beberapa amal usaha dan organisasi otonom Muhammadiyah yang patut kita
ketahaui pula.
22
DAFTAR PUSTAKA