Faktor Biologi Konstruksi
Faktor Biologi Konstruksi
Faktor Biologi Konstruksi
Potensi bahaya faktor biologi masuk kedalam potensi bahaya yang menimbulkan risiko
dampak jangka panjang pada kesehatan. Yang termasuk dalam faktor bahaya biologi pada
sektor konstruksi diantaranya jamur,bakteri,virus,hewan,dll. Pada sektor konstruksi faktor
bahaya biologi dapat ditemukan pada tempat-tempat atau alat yang kurang steril, seperti
kondisi langit-langit bangunan yang jarang dibersihkan, area kerja yang kumuh, peralatan
yang sudah berkarat, Mikroorganisme (bakteri atau virus) yang terdapat di lingkungan kerja
konstruksi, Jamur yang berada di lingkungan konstruksi yang lembab, Gangguan
metabolisme pekerja konstruksi, Pelapukan material dan bangunan oleh rayap, Hewan
pengerat (Tikus dll), Serangan hewan liar ganas sekitar lingkungan konstruksi, Penyakit
bawaan pekerja konstruks. Kondisi-kondisi tersebut tentunya akan menimbulkan potensi
bahaya baik kecelakaan kerja maupun penyakit akibat kerja. Contoh potensi bahaya yang
dapat ditimbulkan seperti penyakit DBD yang diakibatkan dari lingkungan kerja yang kumuh,
penyakit jamur kuku sering diderita para pekerja yang mereka terlalu banyak merendam
tangan atau kaki di air seperti pencuci, lalu potensi bahaya yang dapat ditimbulkan oleh
adanya binatang pengganggu di area kerja adalah kecelakaan kerja karena hewan seperti tikus
sering kali merusak bahan atau peralatan yang ada sehingga jika saat akan digunakan tidak
ada pengecekan maka akan menimbulkan kecelakaan kerja, dan penyakit akibat kerja yang
dapat ditimbulkan dari faktor bahaya biologi yaitu Viral Desiases: rabies, hepatitis, Fungal
Desiases: Anthrax, Leptospirosis, Brucellosis, TBC, Tetanus, Parasitic Desiases:
Ancylostomiasis, Schistosomiasis.
Sumber :
Kusumo DS. 2018. Mengidentifikasi Bahaya pada Proyek Konstruksi. Mataram. Global Jaya