Rekayasa Ide Himlog
Rekayasa Ide Himlog
Rekayasa Ide Himlog
REKAYASA IDE
MEMPERMUDAH SISWA DALAM MEMPELAJARI HIMPUNAN DAN LOGIKA
MATERI DIAGRAM VENN
DISUSUN OLEH :
Maulidani Putri Rangkuti
NIM : 4191111019
DOSEN PENGAMPU:
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat-Nya
penulis dapat menyelesaikan makalah ini untuk untuk memenuhi tugas mata kuliah
HIMPUNAN DAN LOGIKA.
Penulisan makalah ini bertujuan agar pembaca dapat menggunakan makalah ini
sebagai penuntun yang memudahkan untuk mempelajari tentang diagram venn. Penulis
sadar bahwa dalam pembuatan makala ini banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu,
penulis mengharapkan saran dan kritik dari pembaca agar penulisan makalah ini dapat
lebih baik lagi.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan dapat lebih mengerti
tentang materi yang telah penulis sajikan.
Penulis
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................................................. ........... 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar belakang 3
B. Tujuan dan manfaat................................................................................... 3
C. Kerangka pemikiran.................................................................................. 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................. 4
BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................................... 5
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................... 6
BAB V PENUTUP.................................................................................................... 14
A. Kesimpulan............................................................................................... 14
B. Saran.......................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................ 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di antara sekian banyak materi matematika untuk SMP salah satunya adalah pokok
bahasan Himpunan, khususnya pada diagram Venn (sebagai sub pokok bahasannya).
Materi ini diajarkan kepada siswa dengan tujuan agar siswa dapat menggambarkan dan
menggunakan diagram Venn, sehingga untuk itu diperlukan keterampilan dan penalaran
siswa di dalam kegiatan pembelajaran. Suatu sekolah mengharapkan kegiatan
pembelajaran aktif. Ini dapat diwujudkan dengan berbagai cara. Penggunaan alat peraga
merupakan salah satu alternatif, tentu masih terdapat alternatif lainnya.
C. KERANGKA PEMIKIRAN
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Materi himpunan
1) Pengertian Himpunan
3) Anggota Himpunan
4) Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang dikenal sebagai diagram
venn, dalam membuat diagram venn yang perlu diperhatikan, yaitu :
4
a) Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi panjang dan huruf S
diletakkan di sudut kiri atas persegi panjang.
b) Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan kosong) ditunjukkan oleh
kurva tersebut.
c) Setiap anggota himpunan ditunjukkan dengan noktah (titik)
d) Jika banyak anggota himpunannya tak berhingga, maka masing-masing anggota
himpunan tidak perlu digambarkan dengan suatu titik.
5
BAB III
METODE PELAKSANAAN
Peneliti menggunakan media pembelajaran alatu alat peraga untuk siswa agar dapat
membantu siswa dalam memahami pembelajaran himpunan menggunakan diagram venn.
Sebelumnya kami merangkai alat nya terlebih dahulu, kemudian setelah alat tersebut jadi,
kami akan langsung memperagakan nya didepan kelas.
Apabila para siswa telah memahaminya kami menyuruh satu persatu siswa untuk
mencobanya langsung kedepan kelas dalam soal-soal himpunan yang lain. Apabila siswa
masih ada yang belum mengerti, mereka dapat menanyakan nya kembali kepada kami, dan
kami dapat menjelaskan nya kembali agar siswa tersebut paham.
6
BAB IV
PEMBAHASAN
Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda-benda yang didefinisikan (diberi batasan) dengan
jelas.Istilah kelompok, kumpulan, maupun gugus dalam matematika disebut dengan istilah
himpunan. Konsep tentang himpunan pertama kali dikemukakan oleh seorang
matematikawan berkebangsaan Jerman bernama Georg Cantor (1845-1918)Benda yang
termasuk dalam himpunan biasa disebut dengan anggota, elemen, atau unsur.
Di dalam Matematika kumpulan tidak dapat disebut himpunan jika batasannya tidak
jelas. Suatu himpunan dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
1. Dengan kata-kata
Menyatakan himpunan dengan kata-kata sangat bermanfaat untuk himpunan yang
memiliki anggota sangat banyak dan tak beraturan, sehingga kita akan mengalami
kesulitan bila anggota-anggotanya ditulis satu persatu
7
Contoh:
A = {bilangan asli}, maka dapat dituliskan sebagai:
A = {1, 2, 3, 4, . . .}.
Akan tetapi jika himpunan itu anggotanya terbatas maka kita menulisnya dengan
cara:
P = {bilangan cacah ganjil kurang dari 100}, maka:
P = {1, 3, 5, 7, 9, . . . , 99}.
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua anggota himpunan yang
dibicarakan. Himpunan semesta disebut juga semesta pembicaraan atau himpunan
universum. Lambang himpunan semesta adalah S.
Untuk memahami pengertian himpunan semesta perhatikan contoh berikut ini:
S = {murid-murid di sekolahmu},
A = {murid-murid di kelasmu}.
Ternyata himpunan S memuat semua anggota himpunan A, sehingga himpunan
merupakan himpunan semesta dari himpunan A.
S = Himpunan dari lingkaran A dan B
A = Bilangan bulat dari 1 sampai 9
B = Bilangan bulat genap dari 2 sampai 20
Ini adalah diagram venn. Diagram venn adalah cara lain untuk menyatakan suatu
himpunan dengan gambar atau diagram. Diagram venn ini pertama kali ditemukan oleh
ahli matematika berkebangsaan Inggris yang bernama John Venn (1834-1923).
Ketentuan dalam membuat diagram venn sebagai berikut:
1. Himpunan semesta digambarkan dengan sebuah persegi panjang dan di pojok kiri
diberi simbol S.
8
2. Setiap anggota himpunan semesta ditunjukkan dengan sebuah noktah di dalam persegi
panjang itu, dan nama anggotanya ditulis berdekatan dengan noktahnya.(lihat gambar
di atas). Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
3. Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva
tutup sederhana. Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
Karena semua anggota himpunan A dan B termuat di dalam himpunan S, maka
himpunan A dan B di dalam himpunan S.
Yang dimaksud Irisan Himpunan adalah anggota persekutuan antara A dan B (lihat
gambar di atas).Irisan himpunan dari persekutuan A dan B adalah 2, 4, 6, 8.
Alat peraga dalam proses belajar mengajar memegang peran penting untuk
menciptakan proses belajar mengajar yang efektif. Proses belajar mengajar ditandai
dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan, bahan, metode dan alat serta evaluasi.
Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya
yang berfungsi sebagai cara atau tehnik untuk mengantarkan sebagai bahan pelajaran
agar sampai tujuan.
Dalam pencapaian tersebut, peranan alat peraga memagang peran penting sebab
dengan adanya alat peraga ini bhan pelajaran dngan mudah dapat dipelajari oleh para
siswa. Dalam proses belajar mengajar alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu
guru dan siswa lebih efektif dan efisien.
9
Alat pereaga ini dapat digunakan oleh para siswa SMP, khususnya ketika mereka
sedang mempelajari materi himpunan.
Himpunan semesta adalah himpunan yang memuat semua objek yang dibicarakan.
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan dinotasikan dengan S.
contohnya :
M = {huruf abjad}
P = {a,i,u,e,o}
Menyatakan suatu himpunan juga dapat dinyatakan dengan gambar atau diagram
yang disebut dengan diagram Venn
1. Himpunan semesta digambarkan dengan sebuah persegi panjang dan di pojok kiri
diberi simbol S.
2. Setiap anggota himpunan semesta ditunjukkan dengan sebuah noktah di dalam
persegi panjang itu, dan nama anggotanya ditulis berdekatan dengan noktahnya.
Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}.
3. Setiap himpunan yang termuat di dalam himpunan semesta ditunjukkan oleh kurva
tutup sederhana.
Misal: S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}, B = {2, 4, 6, 8, 10, 12, 14, 16, 18, 20}
Karena semua anggota himpunan A dan B termuat di dalam himpunan S, maka
himpunan A dan B di dalam himpunan S.
10
Yang dimaksud Irisan Himpunan adalah anggota persekutuan antara A dan B (lihat
gambar di atas).Irisan himpunan dari persekutuan A dan B adalah 2, 4, 6, 8.
Contoh :
S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}
P = {2, 3, 5, 7}
Gunting Lem
Kertas manila Doubletip putih
Sterofoam Alat tulis
Kardus Doubletip hitam
Prosedur kerja
11
4. Lalu siapkan kertas manila untuk melapisi lingkaran, huruf, dan angka yang
sudah digunting.
5. Selanjutnya potongan lingkaran yang tersedia dapat kita tempel pada bagian
tengah sterofoam. Banyaknya, kurva tertutup (lingkaran) dapat disesuikan
dengan soal.
6. Alat peraga DinggramVenn siap untuk digunakan.
Metode belajar ini tidak membosankan, alat yang dibuat menarik memnumbuhkan
minat pelajar untuk mencoba dan mempelajari diagram Venn. Setelah memberikan
pembelajaran selanjutnya pelajar dapat mengerjakan soal yang spontan di berikan oleh
pengajar dengan menggunakan alat ini, sehingga terciptalah metode belajar sambil
bermain, santai namun serius yang membuat pelajar merasa nyaman dan senang belajar
diagram Venn.
1. Papan Venn ini harus sudah siap ditempeli double tip pada setiap lingkaran dan
anggota semestanya.
2. Guru menjelaskan materi tentang himpunan dengan menggunakan konsep diagram
Venn.
12
3. Guru memberi contoh tentang materi yang sudah dijelaskan dengan
menggunakn alat peraga ini kepada siswa. Nantinya, siswa kita minta untuk
menggunakan alat peraga ini.
4. Siswa diberi permasalahan untuk menyelesaikannya dengan menggunakan media
pembelajaran tersebut.
5. Setelah selesai, kegiatan tersebut di evaluasi dan diambil suatu kesimpulan.
Untuk siswa pemula lebih baik diperjelas lagi dibagian mana yang merupakan
irisan dari himpunan A dan himpunan B, menggunankan angka yang diletak kan di dalam
diagram itu hanya angka yang termasuk bagian irisan dari ke dua anggota himpunan itu
saja, untuk angka yang bukan termasuk himpunan irisan tidak usah dimasukkan, misalnya
seperti:
S = {1,2,3,4,5,6,7,8,9,10}
A = {1,2,4,5,7,9}
B = {1,2,3,4,8,9,10}
A ∩ B = {1, 2, 4}
13
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Himpunan adalah kumpulan benda-benda yang didefinisikan (diberi batasan)
dengan jelas.Istilah kelompok, kumpulan, maupun gugus dalam matematika disebut
dengan istilah himpunan. Konsep tentang himpunan pertama kali dikemukakan oleh
seorang matematikawan berkebangsaan Jerman bernama Georg Cantor (1845-1918).
Benda yang termasuk dalam himpunan biasa disebut dengan anggota, elemen, atau unsur.
Di dalam Matematika kumpulan tidak dapat disebut himpunan jika batasannya tidak
jelas.Suatu himpunan dinyatakan dengan tiga cara yaitu:
Diagram Venn merupakan bentuk lain dari penyajian suatu himpunan dengan cara
menggunakan gambar. Adapun semua anggota dari himpunan semesta ditunjukkan
dalam dua buah lingkaran beririsan pada suatu persegi panjang, simbol S untuk semesta
disimpan di pojok kiri atas.
Di dalam Matematika kumpulan tidak dapat disebut himpunan jika
batasannya tidak jelas. Diagram Venn merupakan bentuk lain dari penyajian suatu
himpunan dengan cara menggunakan gambar. Adapun semua anggota dari himpunan
semesta ditunjukkan dalam dua buah lingkaran beririsan pada suatu persegi panjang,
simbol S untuk semesta disimpan di pojok kiri atas
Dengan menggunakan alat peraga, sedikit demi sedikit siswa akan merubah
anggapan bahwa matematika adalah pelajaran yang menakutkan menjadi pelajaran yang
menyenangkan. Selain itu alat peraga ini, juga memudahkan siswa dalam menangkap
materi tentang himpunan, peluang dan persamaan linier satu variabel.
B. SARAN
Alhamdulillah semoga dengan makalah yang kami buat dapat bermanfaat buat para
pembaca maupun masyarakat umum. Namun dari pada itu kami mohon kepada para
pembaca untuk memberikan saran atau masukan kepada kami agar makalah selanjutnya
dapat lebih baik dari sebelumnya,karena kami sangat menyadari banyak kekurangan dari
karya tulis yang kami buat,maka dari itu kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Alessi, S.M. &Trollip, S.R. 1991. Computer Based Instruction Methodsand Development
Second Edition. New Jersey: PrenticeHall.
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
http://esuprianto.blogspot.com/2011/11/himpunan_07.html
http://www.kompasiana.com/sarioktafiana/belajar-diagram-venn-memahami-
kebijaksanaan_5.html
http://materi-matematika-smp.blogspot.com/2013/01/diagram-venn.html
google.com
Lubis, Asrin., dkk. 2017. HIMPUNAN dan LOGIKA. Medan: Unimed Press
15