Makalah Hakikat Metodologi Penelitian

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH HAKIKAT METODE METODE PENELITIAN

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Perkembangan dan pengembangan ilmu pengetahuan dimasyaratkan mengharuskan adanya penelitian.


Tanpa sebuah penelitian, ilmu pengetahuan tidak akan hidup dan akan diragukan kebenarannya.
Sehingga sebuah penelitian akan menjadi tolok ukur seberapa besar kegunaan penelitian dan peran
penelitian dalam pengembangan ilmu.

Kegiatan penelitian merupakan upaya untuk merumuskan masalah, mengajukan pertanyaan-


pertanyaan, dan mencoba menjawab pertanyaan- pertanyaan tersebut. Untuk menjawab pertanyaan
tersebut dengan cara menemukan fakta- fakta dan memberikan penafsiran yang benar. Tetapi penelitian
akan menjadi lebih dinamis apabila dilakukan secara terus menerus yang bertujuan untuk
memperbaharui kesimpulan yang telah ditemukan. Tanpa adanya penelitian itu ilmu pengetahuan akan
berhenti dan menjadi tidak valid, bahkan akan surut kebelakang.

Selain itu peneilitian yang baik sebaiknya tidak dilakukan dengan cara yang asal-asalan. Namun harus
memenuhi aturan yang sudah ditentukan yakni dengan menyertakan metode-metode yang sesuai
dengan objek yang akan diteliti sehingga akan menghasilkan data-data yang sesuai pula.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, pokok permasalahan yang akan dibahas adalah metode-
metode penelitian dan hakikatnya.

C. TUJUAN PENULISAN

Tujuan penulisan makalah dengan judul Hakikat Metode Penelitian yakni sebagai berikut:

1. Sebagai persyaratan untuk mengikuti diskusi mata kuliah Metodologi Penelitian Dakwah.

2. Agar kita mengetahui apa hakikat dari metode penelitian dan apa saja yang ada didalamnya.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENELITIAN

Secara etimologi penelitian berasal dari bahasa inggris research, re berarti kembali dan search mencari.
Dengan demikian research berarti mencari kembali. Pada hakikatnya peneltian adalah suatu kegiatan
untuk memperoleh kebenaran mengenai sesuatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah[1].
Menurut Yoseph (1979) penelitian adalah art and science guna mencari jawaban terhadap suatu
permasalahan karena seni dan ilmiah maka penelitian akan memberikan ruang-ruang yang akan
mengakomudasi adanya perbedaan tentang apa yang dimaksud dengan penelitian. Sedangkan menurut
Kerlinger (1986), penelitian dapat pula diartikan sebagai cara pengamatan dan mempunyai tujuan untuk
mencari jawaban permasalahan atau proses penemuan[2].

Tentang istilah penelitian ada banyak pula para ahli lain yang mengemukakan pendapatnya, seperti:

1. David H Penny

Penelitian adalah pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang pemecahannya
memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta[3].

2. J. Suprapto

Penelitian adalah penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh
fakta-fakta atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati, serta sistematis[4].

3. Mohammad Ali

Penelitian adalah suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau usaha mencari bukti-
bukti yang muncul sehubungan dengan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga
diperoleh pemecahannya.

Selain itu penelitian juga dapat didefinisikan sebagai berikut:

1. Suatu usaha untuk mengumpulkan, mencatat dan menganalisa sesuatu masalah.

2. Suatu penyelidikan secara sistematis, atau dengan giat dan berdasarkan ilmu pengetahuan
mengenai sifat-sifat daripada kejadian atau keadaan-keadaan dengan maksud untuk menetapkan faktor-
faktor pokok atau menemukan paham-paham baru dalam mengembangkan metode-metode baru.

3. Penyelidikan dari suatu bidang ilmu pengetahuan yang dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta
atau prinsip-prinsip dengan sabar, hati-hati serta sistematis.
4. Usaha untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan dengan
menggunakan metode-metode ilmiah. Pemikiran yang sistematis mengenai berbagai jenis masalah yang
pemecahannya memerlukan pengumpulan dan penafsiran fakta-fakta.

Jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian adalah usaha seseorang yang dilakukan untuk mendapakan
fakta-fakta baru atau mengembangkan fakta-fakta yang sudah ada dengan sangat sistematis.

B. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian secara umum ialah:

1. Untuk memperoleh informasi baru

Penelitian biasanya akan berhubungan dengan informasi atau data yang masih baru jika dilihat dari
aspek penelitinya. Apabila fakta tersebut baru diungkap dan disusun secara sistematis oleh seorang
peneliti pada saat itu maka dapat dikatakan bahwa data peneliti tersebut dikatakan data baru.

2. Untuk mengembangkan dan menjelaskan

Dengan melakukan pengembangan dan usaha menjelaskan melalui teori yang di dukung fakta-fakta
penunjang yang ada, peneliti akan dapat sampai pada pemberian pernyataan sementara yang disebut
dengan hipotesis penelitian.

3. Untuk menerangkan, memprediksi dan mengontrol suatu ubahan

Penelitian dapat menerangkan keterkaitan variabel yang ada. Dapat memprediksi apa yang terjadi
diantara variabel dan bahkan mengontrol peneliti untuk memperoleh sesuatu yang bermanfaat[5].

Tujuan penelitian secara khusus adalah:

1. Mendeskripsikan fenomena

Tujuan penelitian yaitu memperoleh pengeahuan yang dapat digunakan untuk mendeskripsikan suatu
fenomena yaitu: nama, klasifikasi, sifat, ciri-ciri khasnya dari fenomena tersebut.

2. Menjelaskan hubungan

Peneltian berusaha untuk menjelaskan hubungan antara fenomena terutama hubungan sebab akibat

3. Meramalkan fenomena yang akan terjadi


Penjelaskan hubungan sebab akibat sangat berguna untuk membuat generalisasi yang berlaku bagi
fenomena yang ada pada saat sekarang maupun yang akan terjadi dan bisa juga untuk menguji
kebenaran yang telah ada.

4. Mengendalikan fenomena

Penelitian dapat digunakan untuk mengendalikan fenomena yang membahayakan kehidupan manusia
seperti kebakaran, banjir dan berbagai macam penyakit[6].

C. MANFAAT YANG DIDAPAT DARI PENELITIAN

Manfaat dari suatu penelitian adala sebagai berikut:

1. Sebagai cara untuk mengembangkan ilmu pengetahuan baik berupa temuan baru, pengembangan
ilmu atau teori yang ada maupun koreksi terhadap ilmu atau teori yang telah usang.

2. Sebagai cara untuk pengembangan teknologi.

3. Sebagai penyumbang informasi bagi pengambilan kebijakan dan perencaanaan program


pembangunan.

4. Sebagai alat pemecahan masalah praktis di lapangan.

5. Menemukan sesuatu yang baru

Walaupun banyak cara untuk menemukan informasi atau karya baru dalam dunia pengetahuan
penemuan yang dilakukan melalui sesuatu kegiatan penelitian adalah hasil yang andal dan mendapat
pengakuan dari kalangan ilmuan.

6. Menemukan permasalahan penelitian

Untuk mengenal dan memilih penelitian permasalahan diperlukan kejelian dan penggunaan
kriteria yang baik dari para peneliti[7].

D. PENGERTIAN METODE

Metode berasal dari Bahasa Yunani “Methodos’’. Meta berarti dari atau sudah dan hodos berarti
perjalanan. Dari kedua isilah tersebut metode dapat didefinisikan sebagai “setiap prosedur yang
digunakan untuk mencapai tujuan akhir “.

Sedangkan menurut para ahli metode adalah:

1. Drs. Agus M. Hardjana


Metode adalah cara yang sudah dipikirkan masak- masak dan dilakukan dengan mengikuti langkah–
langkah tertentu guna untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.

2. Wiradi

Metode adalah seperangkat langkah ( apa yang harus dikerjakan ) yang telah tersusun secara sistematis
( urutannya logis )

3. Nasir (1988 :51)

Metode adalah cara yang digunakan untuk memahami sebuah objek sebagai bahan ilmu yang
bersangkutan.

4. Rosdy Ruslan (2003 : 24)

Metode merupakan kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan suatu cara kerja (sistematis) untuk
memahami suatu subjek atau suatu objek penelitian, sebagai upaya untuk menemukan jawanban yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan termasuk keabsahannya.

5. Kamus Bahasa Indonesia

Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk mempermudah pelaksanaan suatu kegiatan guna
mencapai tujuan yang ditentukan.

6. Departemen Sosial RI

Metode adalah cara yang teratur untuk melaksanakan pekerjaan agar tercapai hasil sesuai dengan yang
diharapkan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa metode adalah segala sesuatu menyangkut masalah cara kerja untuk
dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.

E. METODE PENELITIAN

1. Pendekatan Kualitatif

a. Metode Etnografis

Metode etnografis ialah metode yang digunakan untuk menginterpretasi budaya, kelompok social dan
suatu system masyarakat. Penelitian etnografi bertujuan untuk mendeskripsikan cara berpikir, adat,
bahasa, kepercayaan dan prilaku hidup suatu masyarakat. Proses penelitian ini biasanya dilaksanakan di
lapangan dalam waktu yang cukup lama, dengan bentuk observasi dan wawancara alamiah dengan
partisipan serta mengumpulkan dokumen atau benda-benda (artifak). Hasil akhir penelitian ini biasanya
sangat komprehensif dan menggambarkan kompleksitas suatu kehidupan.

b. Metode Historis

Historis atau sejarah ialah studi tentang masa lalu dengan menggunakan paparan dan penjelasan.
Metode Historis ialah metode yang bertujuan untuk merekonstruksi masa lalu secara sistematis dan
obyektif dengan mengumpulkan , menilai, memverifikasi, dan mensintesis bukti untuk menetapkan fakta
dan mencapai konklusi yang dapat dipertahankan dan dalam hubungan hipotesis tertentu[8].

Ciri khas penelitian historis ialah periode waktu : kegiatan, peristiwa, karakteristik, dan nilai-nilai dikaji
dalam konteks waktu. Contoh penelitian ini misalnya : ” Manajemen Pembuatan Kurikulum Berbasis
Kompetensi “

c. Metode Fenomenologis

Metode Fenomenologis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang mencari arti dari
pengalaman kehidupan. Peneliti menghimpun data berkenaan dengan konsep, pendapat, pendirian,
sikap, penilaian, dan pemberian makna terhadap situasi atau pengalaman dalam kehidupan. Tujuan
penelitian ini ialah menemukan makna dari hal-hal yang esensi atau mendasar dari suatu
pengalaman.Penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam dari partisipan.Hasil studi ini
diharapkan dapat meningkatkan pemahaman pembaca tentang penghayatan kehidupan orang lain.

d. Metode Studi Kasus

Metode Studi Kasus ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan terhadap suatu
“kesatuan system”, baik itu berupa program, kegiatan, peristiwa, atau sekelompok individu yang terikat
oleh tempat ataupun waktu. Penelitian ini diarahkan untuk menghimpun data, mengambil makna,dan
memperoleh pemahaman dari kasus tersebut. Suatu kasus tidak dapat mewakili populasi dan tidak
dimaksudkan untuk memperoleh kesimpulan dari populasi.Keismpulan sudi kasus hanya berlaku bagi
kasus yang diteliti. Karena tiap kasus bersifat unik dan memiliki karakteristik yang berbeda antara yang
satu dengan yang lain. Studi kasus memiliki beberapa kelemahan,antaralain[9]:

1. Sulit dibuat inferensi kepada populasi.

2. Mudah dipengaruhi pandangan subjektif.

Adapun keunggulan studi kasus ini ialah:

1. Dapat memberi hipotesis untuk penelitian lanjutan.


2. Mendukung studi-studi besar dikemudian hari.

3. Dapat digunakan sebagai contoh ilustrasi.

e. Metode Teori Dasar

Metode Teori Dasar ialah merode yang digunakan dalam penelitian dasar yang diarahkan pada
penemuan atau penguatan suatu teori. Penelitian teori dasar harus melalui beberapa langkah penelitian,
antaralain:

1. Peneliti memiliki gambaran sifat-sifat realitas empiris.

2. Permulaan penelitian dimulai dengan pernyataan dasar mengenai dunia empiris yang dimasuki
lapangan.

3. Peneliti harus menetapkan data apa yang akan diambil.

4. Peneliti harus melakukan ekplorasi.

5. Peneliti harus mampu melakukan inspeksi.

6. Peneliti harus mampu menganalisa dan melakukan rekonstrsuksi penemuan untuk bangunan
hipotesis barunya.

f. Metode Studi Kritis

Metode Studi kritis ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang berkembang dari teori kritis,
feminis, ras dan pasca modern yang bertolak dari asumsi bahwa pengetahuan bebrsifat subjective.
Peneliti kritis memandang bahwa masyarakat terbentuk oleh orientasi kelas, status, ras, suku bangsa,
jenis kelamin, dan lain-lain. Peneliti feminis memusatkan perhatiannya pada masalah jender, ras,
sedangkan peneliti pasca modern memusatkan pada institusi sosial dan kemasyarakatan. Dalam
penelitian kritis, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain:

1. Peneltian kritis tidak bersifat deskrit.

2. Penelitian kritis menggunakan pendekatan studi kasus.

2. Pendekatan Kuantitatif.

a. Metode Deskriptif
Metode deskriptif ialah suatu metode penelitian yang digunakan dalam Penelitian deskriptif untuk
menggambarkan fenomena yanga ada. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang memberi uraian
mengenai gejala social yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai variable bedasarkan indicator
yang diteliti tanpa membuat hubungan dan perbandingan dengan sejumlah variable yang lain. Tujuan
metode deskriptif ini ialah:

1. Mengumpulkan informasi actual secara rinci yang melukiskan gejala.

2. Mengidentifikasi masalah dan memeriksa praktik yang berlaku.

3. Menetapkan keputusan apabila oranglain menghadapi situasi yang sama.

Syarat penelitian deskriptif:

1. Peneliti harus memiliki sifat represif. Ia harus mencari,bukan menguji.

2. Peneliti harus memiliki kekuatan integrative.

3. Peneliti tidak mengadakan manipulasi atau pengubahan variable.

Contoh penelitian :” Kecerdasan Emosi Siswa SMA 1 Kab.Pelalawan Riau.

b. Metode Komparatif

Metode Komparatif ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan untuk mengetahui
apakah antara dua variable ada perbedaan dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian ini tidak
ada manipulasi dari peneliti. Penelitian dilakukan secara alami, dengan mengumpulkan data dengan
suatu instrument. Hasilnya dianalisis secara statistic untuk mencari perbedaan variable yang diteliti.

c. Metode Korelasional

Metode Korelasional ialah metode yang mencari hubungan atau korelasi diantara variable-variabel yang
dicari.. Korelasi antara dua variable atau lebih dapat berupa, sebaaai berikut:

1. Korelasi Positif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable lain
cenderung meningkat pula, atau sebaliknya bila salah satu variable turun, maka variable yang lain
cenderung turun.

2. Korelasi Negatif, yaitu korelasi dimana jika salah satu variable meningkat, maka variable yang lain
akan cenderung menurun, begitu pula sebaliknya.

3. Tidak ada Korelasi, yaitu kedua variable tidak menunjukkan adanya hubungn antara keduanya.

4. Korelasi sempurna, yaitu korelasi dimana kenaikan dan penurunan variable yang satu berbanding
seimbang dengan yang lain.
Tujuan metode korelasional ini ialah untuk meneliti sejauh mana variable pada satu factor berkaitan
dengan factor lainnya. Metode ini digunakan untuk:

1. Mengukur hubungan antar variable.

2. Meramalkan variable tak bebas dari pengetahuan kita tentang variable bebas.

3. Meratakan jalan untuk membuat rancangan penelitian eksperimental.

d. Metode Survey

Metode survey ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan dalam pengamatan
langsung terhadap suatu gejala dalam populasi besar atau kecil. Proses penelitian survey merupakan
suatu fenomena social dalam bidang pendidikan yang menarik perhatian peneliti. Metode penelitian
survei adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan pertanyaan terstruktur atau sistematis yang
sama kepada banyak orang, untuk kemudian semua jawaban yang diperoleh peneliti dicatat, diolah, dan
dianalisis. Pertanyaan yang terstruktur biasanya disebut quesioner. Quesioner berisi pertanyaan-
pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden untuk mengukur variabel-variabel, berhubungan di
antara variabel yang ada, atau bisa juga pengalaman dan opini dari responden[10].

Metode penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang data pada saat tertentu dengan tiga
tujuan penting, yaitu:

1. mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu.

2. mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan.

3. menetukan hubungan sesuatu yang hidup di antara kejadian spesifik[11].

Secara sederhana metode penelitian survei merupakan cara untuk mengumpulkan informasi dengan
menggunakan isntrumen penelitian (pedoman wawancara atau angket) yang diajukan kepada responden
yang bertujuan untuk meneliti karakteristik atau sebab akibat antar variabel tanpa adanya campur
tangan peneliti.

e. Metode Ekpos Fakto

Metode Ekpos Fakto ialah metode yang digunakan dalama penelitian yang meneliti hubungan sebab
akibat yang tidak dimanipulasi oleh peneliti. Adanya hubungan sebab akibat didasarkan atas kajian
teoritis, bahwa suatu variable tertentu mengakibatkan variable tertentu. Umpamanya : peningkatan
pengetahuan tentang gizi pada ibu hamil menyebabkan kesehatan bayi meningkat. Penelitian ekpos
fakto ini dapat dilakukan dengan baik bila dengan menggunakan kelompok pembanding.

f. Metode Tindakan
Metode tindakan ialah metode yang digunakan dalam penelitian yang diarahkan pada pemecahan
masalah atau perbaikan. Penelitian ini difokuskan kepada perbaikan proses maupun peningkatan hasil
kegiatan. Contohnya guru mengadakan pemecahan masalah terhadap masalah-masalah yang ada dalam
kelas.

Menurut Kemmis (1988) “metode penelitian tindakan adalah suatu bentuk penelitian reflektif dan
kolektif yang dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk meningkatkan penalaran praktik sosial”,
sedangkan menurut Kemmis & Taggar (1988) dalam Zuriah (2003: 54) “metode penelitian tindakan
adalah suatu bentuk penelitian reflektif diri secara kolektif dilakukan peneliti dalam situasi sosial untuk
meningkatkan penalaran dan keadilan pratek pendidikan sosial mereka, serta pemahaman mereka
mengenai praktek dan terhadap situasi tempat dilakukan praktek-praktek tersebut.

Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa metode penelitian adalah ilmu yang mempelajari cara- cara untuk
melakukan pengamatan dengan pemikiran yang tepat secara terpadu melalui tahapan- tahapan yang
disusun secara ilmiah untuk mencari, menyusun serta menganalisis dan menyimpulkan data- data
sehingga dapat dipergunakan untuk menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran sesuatu
pengetahuan berdasarkan bimbingan tuhan.

F. HAKIKAT METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah suatu kerangka landasan bagi terciptanya pengetahuan ilmiah. Dalam sains
dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan, eksperimen, generalisasi, dan verifikasi.
Sedangkan dalam ilmu-ilmu sosial dan budaya, yang terbanyak dilakukan dengan menggunakan metode
wawancara dan pengamatan (eksperimen, generalisasi, dan verifikasi) juga dilakukan dalam kegiatan-
kegiatan penelitian oleh para ahli dalam bidang-bidang ilmu-ilmu sosial dan pengetahuan budaya untuk
memperoleh hasil-hasil penelitian tertentu sesuai dengan tujuan penelitiannya.

Metode penelitian berlandaskan pada pemikiran bahwa pengetahuan itu terwujud melalui apa yang
dialami oleh pancaindera, khususnya melalui pengamatan dan pendengaran. Sehingga jika suatu
pernyataan mengenai gejala-gejala itu harus diterima sebagai kebenaran, maka gejala-gejala itu harus
dapat di verifikasi secara empirik. Jadi, setiap hukum, rumus atau teori ilmiah haruslah dibuat
berdasarkan atas adanya bukti-bukti empirik.

Dalam melakukan penelitian ilmiah biasanya menggunakan kaidah-kaidah ilmiah (mengemukakan pokok-
pokok pikiran, menyimpulkan dengan melalui langkah- langkah yang sistematis dengan menggunakan
pembuktian ilmiah atau meyakinkan), singkatnya adalah metode penelitian yang baik dan sesuai. Ketika
metode penelitian digunakan pada data yang sesuai maka akan ada dua kriteria dalam penelitian ilmiah
untuk menentukan kadar tinggi atau rendahnya mutu ilmiah suatu penelitian sehingga dapat tercapai
pengetahuan yang mutlak atau logis.

1. Kemampuan memberikan pengertian yang jelas tentang masalah yang diteliti.


2. Kemampuan untuk meramalkan: sampai dimana kesimpulan yang sama dapat dicapai apabiladata
yang sama ditemukan di tempat atau waktu yang berbeda.

Kemudian secara umum ada 5 karateristik agar suatu penelitian dapat dikatakan sebagai penelitian
ilmiah, antara lain adalah :

1. Sistematik

Artinya suatu penelitian harus disusun dan dilaksanakan secara berurutan sesuai pola dan kaidah yang
benar,mulai dari yang mudah dan sederhana sampai yang kompleks.

2. Logis

Artinya suatu penelitian dikatakan benar bila dapat diterima akal dan berdasarkan fakta empirik.
Pencarian kebenaran harus berlangsung menurut prosedur atau kaidah bekerjanya akal, yaitu logika.
Prosedur penalaran yang dipakai bisa prosedur induktif yaitu cara berpikir untuk menarik kesimpulan
umum dari berbagai kasus individual (khusus) atau prosedur deduktif yaitu cara berpikir untuk menarik
kesimpulan yang bersifat khusus dari pernyataan yang bersifat umum.

3. Empirik

Artinya suatu penelitian biasanya didasarkan pada pengalaman sehari-hari yang ditemukan atau melalui
hasil coba-coba yang kemudian diangkat sebagai hasil penelitian.

Landasan penelitian empirik ada tiga yaitu :

1) Hal-hal empirik selalu memiliki persamaan dan perbedaan (ada penggolongan atau perbandingan
satu sama lain).

2) Hal-hal empirik selalu berubah-ubah sesuai dengan waktu.

3) Hal-hal empirik tidak bisa secara kebetulan, melainkan ada penyebabnya (ada hubungan sebab
akibat).

4. Objektif

Artinya suatu penelitian menjahui aspek-aspek subyektif yaitu tidak mencampurkannya dengan nilai-nilai
etis.
5. Replikatif

Artinya suatu penelitian yang pernah dilakukan harus diuji kembali oleh peneliti lain dan harus
memberikan hasil yang sama bila dilakukan dengan metode, kriteria, dan kondisi yang sama. Beberapa
sifat atau ciri dari penelitian ilmiah

1. Purposiveness, Fokus tujuan yang jelas.

2. Rigor, Memiliki dasar teori dan desain metodeologi yang baik.

3. Testibility, Prosedur pengujian hipotesis jelas.

4. Replicability, Pengujian dapat diulang untuk kasus yang sama atau yang sejenis.

5. Objectivity, Berdasarkan fakta dari data aktual :tidak subjektif adan emosional.

6. Generalizability, Semakin luas ruang lingkup penggunaan hasilnya semakin berguna.

7. Precision, Mendekati realitas dan confidence peluang kejadian dari estimasi dapat dilihat.

8. Parsimony, kesederhanaan dalam pemaparan masalah dan metode.

Dengan adanya penelitian yang merupakan suatu penyelidikan terorganisir, kemudian disandingkan
dengan sifat ilmiah yang menggunakan metode ilmiah dan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan yang
sistematis sehingga muncul suatu kesimpulan yang dirumuskan setelah semua data terkumpul dan valid
sesuai dengan sistematika sampai dikatakan sebagai penelitian ilmiah. Sehingga dengan penelitian yang
diteliti dan menghasilkan sebuah kesimpulan maka hasrat keingintahuan seseorang akan terjawab
karena telah mendapatkan fakta yang sesuai dengan penelitia tersebut.

G. MANFAAT METODE PENELITIAN

Manfaat yang dapat diperoleh dengan mengetahuinya metode penelitian ini ialah[12]:

1. Mengetahui arti pentingnya penelitian

2. Menilai hasil-hasil penelitian

3. Dapat melahirkan sikap dan pola piker yang skeptic, analitik, kritik dan kreatif

4. Dapat digunakan untuk skripsi, tesis dan research.


[1] Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian, (Malang: UIN-Malang Press, 2008), hlm 26.

[2] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2003), hlm 3.

[3] Cholid Narbuko, H. Abu Achmadi, Metodologi penelitian, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007), hlm 1.

[4] Ibid.

[5]Ibid, Sukardi, hlm 4.

[6] Ibid, Moh. Kasiram, hlm 30.

[7] Ibid, Sukardi, hlm 8.

[8] Hasan, Iqbal, ”Metodologi Penelitian dan Aplikasinya “, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2002 hal.22.

[9] Nazir, Muhammad, ” Metode Penelitian “, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2003 hal.57.

[10] Bambang Prasetyo, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2005), hal.
143.

[11] Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: PT Bumi Aksara,
2007), hal. 195.

[12] Hasan, Iqbal, Loc. Cit., hal 25.

Anda mungkin juga menyukai