CJR Morfologi
CJR Morfologi
CJR Morfologi
Oleh:
MEDAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Sang Illahi Robbi yang mana atas berkat dan Rahmat-Nyalah
kami bisa menyelesaikan makalah ini, tak lupa sholawat dan salam marilah kita limpah
curahkan kepada Guru besar kita Yakni Nabi Muhammad SAW, tanpa adanya beliau
mungkinkah kita terbebas dari zaman kebodohan.
1. Bapak Drs. Syamsul Arif, M.Pd., Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
2. Ibu Trisnawati Hutagalung, M.Pd., Sekretaris Jurusan Bahasa dan Sastra
Indonesia
3. Ibu Fitriani Lubis, M.Pd., Ketua Prodi Pendidikan bahasa dan Sastra Indonesia
4. Bapak Drs. Basyaruddin, M.Pd. dan Ibu Frinawaty Lestarina Barus, S.Pd.,
M.Pd., dosen mata kuliah “Morfologi Bahasa Indonesia”
5. teman-teman yang memberikan bantuan baik langsung maupun tidak langsung
6. orang tua tercinta yang tidak bosan-bosannya mendoakan dan sekaligus
memberikan dana kepada penulis.
Semoga critical book report ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
A. Simpulan ..................................................................................................................16
B. Rekomendasi ...........................................................................................................16
ii
BAB I
IDENTITAS JURNAL
A. Identitas Jurnal 1
1. Judul artikel : Afiks dalam Berita Utama Surat Kabar Lampung
Post
2. Nama jurnal : Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
3. Tahun terbit : 2014
4. Pengarang artikel : Tika Yuni Arsita, Nurlaksana Eko Rusminto,
dan Muhammad Fuad
5. Penerbit : Universitas Lampung
6. Kota terbit : Lampung
7. Nomor ISSN : 2085-2004
8. Alamat situs : http://jurnal.fkip.unila.ac.id/index.php/BINDO1/
article/view/5743
B. Identitas Jurnal 2
1. Judul artikel : Penggunaan Afiksasi Pada Karangan Persuasi
Mahasiswa Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur
Asing (The Usage of Affixes on Persuasion Texts
of Indonesian Language Foreign Learners)
2. Nama jurnal : Jurnal Metalingua
3. Tahun terbit : 2017
4. Pengarang artikel : Nurul Hidayah Fitriyani, Andayani, dan Sumarlam
5. Penerbit : Universitas Sebelas Maret
6. Kota terbit : Surakarta
7. Nomor ISSN : -
8. Alamat situs : http://metalingua.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/
metalingua/article/view/85
1
BAB II
Afiksasi ialah pengimbuhan pada suatu satuan, baik berupa bentuk tunggal maupun
kompleks dengan tujuan untuk membentuk suatu kata. Secara umum, afiks dalam bahasa
Indonesia terbagi menjadi enam jenis afiks, yaitu (1) prefiks (awalan), (2) sufiks (akhiran),
(3) infiks (sisipan), (4) konfiks, (5) simulfiks, dan (6) kombinasi afiks. Salah satu
pembelajaran Bahasa Indonesia yang terkait dengan penelitian ini tertuang dalam silabus
kurikulum 2013 untuk SMA kelas XII semester ganjil, yakni pada pembelajaran mengenai
teks berita, yakni pada Kompetensi Dasar 4.2, yakni memproduksi teks berita yang koheren
sesuai dengan karakteristik teks baik secara lisan maupun tulisan.
1. Prefiks atau awalan adalah afiks yang ditempatkan di bagian muka suatu kata dasar
(Alwi, dkk., 2003: 31).
2. Infiks atau sisipan adalah afiks yang diselipkan di tengah kata dasar (Alwi, dkk.,
2003: 31).
3. Sufiks adalah morfem terikat yang ditempatkan di bagian belakang kata (Alwi, dkk..
2003: 31).
4. Konfiks diimbuhkan secara serentak atau bersamaan pada bentuk dasar. Konfiks
adalah satu morfem dengan satu makna gramatikal (Kridalaksana, 1996: 29).
5. Simulfiks adalah afiks yang dimanifestasikan dengan ciri-ciri segmental yang
dileburkan pada bentuk dasar.
6. Kombinasi afiks merupakan gabungan beberapa afiks yang memunyai bentuk dan
makna gramatikal tersendiri, muncul secara bersama pada bentuk dasar, tetapi berasal
dari proses yang berlainan (Kridalaksana, 1996: 31).
2
1. Prefiks
{ber-} Berusia {di-} Ditangkap
{se-} Sebatang {meN-} Melaut
{pe-} Petani {ter-} Teredam
{peN-} Penangkis
2. Sufiks
{-an} Tangkapan {-if} Kondusif
{-nya } Kencangnya {-tas} Intensitas
{-al} Areal
3. Konfiks
{ke-an} Kerusakan {ber-an} Berhamburan
{pe-an } Permukiman {se-nya} Sebetulnya
{peN-an} Pembentukan {ber-R } Berhati-hati
4. Kombinasi afiks
{me-kan} Menghubungkan {diper-i} Diperbaiki
{di-kan } Dimasukkan {se-nya} Sekitarnya
{me-i} Menanami {keber-an} Keberadaan
{di -i} Dihubungi {keter-an} Keterbatasan
{memper-kan} Memperhatikan {ber-an} Beralasan
{diper-kan} Diperkirakan {ber-kan} Berdasarkan
Adapun metode yang digunakan adalah termasuk dalam penelitian kualitatif. Adapun
strategi yang digunakan adalah studi kasus. Data yang dikaji dalam penelitian ini adalah data
tulis yang berupa karangan persuasi mahasiswa BIPA.
Morfologi adalah salah satu bagian dari ilmu bahasa yang mempelajari seluk-beluk
pembentukan kata dan pengaruh perubahan bentuk kata terhadap golongan dan arti kata
(Luwiti, 2009:144). Afiksasi merupakan suatu proses pembentukan kata dengan cara
membubuhkan afiks pada bentuk dasar. Afiks ini dapat dibubuhkan pada morfem tunggal
(monomorfemis) dan morfem lebih dari satu (polimorfemis) (Muslich, 2014:38).
Dari hasil penilitian yang telah dilakukan penyaji dapat ditarik pembahasan bahwa:
1. Prefiks (Awalan)
ber- (belum semua mahasiswa … orang asing bisa berhidup di Indonesia.
dapat menggunakan prefiks
ber- dengan benar)
me- (juga belum tepat dalam … untuk melihat proses dan cara ...
karangan)
meN- (masih ada banyak yang … saya akan menatar dosen …
3
salah
pe- (masih ada ditemukan … promosi agar peminat bisa ....
kesalahan dalam bahasa
peN- … saya memiliki sikap positif, pendengar.
se- (masih ada yang belum Jika saya menjadi seorang kepala sekolah .…
tepat)
di- (masih dalam kategori … materinya akan diimpor dari Australia.
baik, karena hanya satu yang
salah)
ter- (hanya satu orang salah) Mereka termasuk:
2. Sufiks (Akhiran)
-nya (masih ada yang belum Pasti semua orang tahu bahwa bahasanya penting
bisa menggunakannya dengan ….
benar)
-kan (tidak ada ditemukan Hadiah yang saya berikan ada 2 bagian ….
kesalahan)
-an (hanya satu yang salah) Terimah kasih atas perhatian Anda dan memilih
saya.
-i (dua kesalahan dalam … mempraktikkan apa yang mereka pelajari ….
berbahasa)
3. Konfiks (Awalan dan akhiran)
peN-an (masih ditemukan Saya akan mempersiapkan kurikulum pengajaran
kesalahan) .…
ke-an (tidak ada ditemukan … kemampuan bahasa Indonesia mereka.
kesalahan)
per-an (tidak ada ditemukan Saya akan memiliki pertemuan dengan ….
kesalahan)
se-nya … instruktur dan mahasiswa setidaknya dua kali
seminggu untuk menilai ….
4
BAB III
PEMBAHASAN
Kelebihan
Cakupan ruang lingkup dari artikel tersebut sudah luas, karena mencakup pengertian
menurut para ahli tentang afiksasi maupun beberapa bentuk imbuhan, serta contoh masing-
masih dari keempat imbuhan yang dipaparkan.
Bukti:
Afiksasi ialah pengimbuhan pada suatu satuan, baik berupa bentuk tunggal maupun
kompleks dengan tujuan untuk membentuk suatu kata. Secara umum, afiks dalam bahasa
Indonesia terbagi menjadi enam jenis afiks, yaitu (1) prefiks (awalan), (2) sufiks (akhiran),
(3) infiks (sisipan), (4) konfiks, (5) simulfiks, dan (6) kombinasi afiks. Berdasarkan proses
morfofonemik, prefiks {ber-} memunyai tiga alomorf, yakni {ber-}, {be-}, dan {bel-}.
Dalam penelitian ini, ditemukan dua macam bentuk alomorf prefiks {ber-}, yaitu {ber-} dan
{be-}. Berikut ini contoh penggunaan prefiks {ber-}.
Bahasa yang digunakan pada artikel tersebut menggunakan bahasa yang lugas dan sesuai
dengan kaidah KBBI dan EBI. Sehingga saat membaca jurnal tidak bingung dan pastinya
mudah dimengerti. Bukti yang dapat disisipkan yakni berasal dari:
“Dari segi bentuk, pada contoh kalimat di atas kata penangkis terbentuk dari peN- + tangkis.
Prefiks {peN-} pada kata penangkis mengalami perubahan bentuk menjadi {pen-} dan fonem
/t/ pada bentuk dasar tangkis ini mengalami peluluhan dari bunyi prefiks tersebut.
5
Jurnal pertama sudah bagus dan rapi. Menggunakan spasi yang benar, ukuran huruf yang
benar, dan tata letak yang rapi.
“Puting beliung juga menumbangkan sebatang pohon berusia ratusan tahun di Kelurahan
Kupangteba, Telukbetung Utara, Bandar Lampung”.
Kekurangan
Tidak ada dicantumkan volume beserta nomor di dalam jurnal, sehingga dari segi
identitas jurnal masih kurang baik.
Tidak dicantumkan tanggal dengan benar, karena hanya mencantumkan bulan dan
tahun saja.
B. Pembahasan Isi Jurnal 2
Kelebihan
Dari segi memaparkan contoh imbuhan yang sering digunakan dalam kata di karangan
persuasi ini sudah bagus dan mudah dimengerti bahasanya. Dan itu juga sebagai penguat isi
dari penelitian yang dilakukan.
Bukti:
Berikut adalah contoh penggunaan prefiks ber- dalam karangan persuasi mahasiswa BIPA di
UPT Bahasa UNS.
(3) … penghasilan bekerja bagus …. (8/KNB/ Ju/P/K2) Dari aspek tata bahasa
Bahasa yang digunakan lugas dan sesuai dengan KBBI dan EBI sehingga mudah dibaca.
Apalagi ditambah dengan penggunaan kata bercetak miring pada imbuhan yang sedang
diteliti. Bukti yang dapat disisipkan yakni berasal dari:
“Setelah data dianalisis, diketahui bahwa belum semua mahasiswa dapat menggunakan
prefiks ber- dengan tepat. Dari dua belas data yang ditemukan, masih ada tiga data yang
6
mengandung kesalahan berbahasa. Berikut adalah contoh penggunaan prefiks ber- dalam
karangan persuasi mahasiswa BIPA di UPT Bahasa UNS.
Jurnal pertama sudah bagus dan rapi. Menggunakan spasi yang benar, ukuran huruf yang
benar, dan tata letak yang rapi. Buktinya adalah:
Berdasarkan hasil analisis data, penggunaan prefiks peN- dalam karangan persuasi
mahasiswa BIPA di UPT Bahasa UNS berjumlah satu data.
Kekurangan
Masih ada kekurangan yakni berasal dari kajian teori yang terlau sedikit tentang afiksasi.
Dan hanya memanfaatkan satu pengertian afiksasi dari para ahli.
Afiksasi merupakan suatu proses pembentukan kata dengan cara membubuhkan afiks
pada bentuk dasar. Afiks ini dapat dibubuhkan pada morfem tunggal (monomorfemis) dan
morfem lebih dari satu (polimorfemis) (Muslich, 2014:38).
7
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dari jurnal 1 dan jurnal 2 yang telah saya review, saya menarik kesimpulan bahwa dalam
kedua jurnal tersebut sama-sama membahas tentang afiksasi sekaligus mengoreksi
penggunaan afiksasi dalam sebuah teks.
Kita tahu bahwa afiksasi paling umum dan sering kita pakai yakni prefiks (imbuhan yang
diletakkan di awal kata), sufiks (imbuhan yang diletakkan di akhir kata), dan konfiks yakni
(imbuhan yang diletakkan di awal dan akhir kata). Jika ditinjau lagi walaupun imbuhan sering
kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari tetapi masih banyak juga kesalahan-kesalahan
yang terjadi bahkan bagi orang Indonesia itu sendiri. Karena itu perlu ditingkatkan kembali
pembelajaran yang berkaitan dengan afiksasi ini.
B. Rekomendasi
Dari kedua jurnal yang telah dianalisis, untuk segi materi dan hasil penelitian yang baik.
Maka saya merekomendasikan jurnal 1.
8
DAFTAR PUSTAKA
Arsita, Tika Yuni, Nurlaksana Eko Rusminto, & Muhammad Fuad. 2014. Afiks dalam Berita
Utama Surat Kabar Lampung Post. Lampung: Universitas Lampung.
Fitriyani, Nurul Hidayah, Andayani, & Sumarlam. 2017. Penggunaan Afiksasi Pada
Karangan Persuasi Mahasiswa Program Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (The
Usage of Affixes on Persuasion Texts of Indonesian Language Foreign Learners).
Surakarta: Universitas Sebelas Maret. Vol. 15, No. 2.