Pemusatan Data
Pemusatan Data
Pemusatan Data
“PEMUSATAN DATA”
Oleh :
ANDRYAN NUR FAUZAN
(195040200113017)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui tentang ukuran pemusatan data.
2. Mengetahui pengaplikasian tentang mean, median, modus, kuartil,desil, dan
presentil.
1.3 Manfaat
1. Dapat mengetahui tentang pemusatan data.
2. Dapat mengetahui pengaplikasian tentang metode dan macam macam ukuran
pemusatan data.
2 TINJAUAN PUSTAKA
Keterangan:
ẋ = mean
n = banyaknya data
xi= nilai data ke-i
Rata-Rata untuk Data Bergolong (Berkelompok)
Keterangan:
xi = nilai tengah data ke-i
fi = frekuesni data ke -i
̅xs = rataan sementara (dipilih pada interval dengan frekuensi terbesar)
di = simpangan ke-i (selisih nilai xi dengan nilai xs)
2. Median
Median adalah nilai data yang terletak di tengah setelah data diurutkan.
Dengan demikian, median membagi data menjadi dua bagian yang sama besar.
Median (nilai tengah) disimbolkan dengan Me.
Keterangan:
Me = median
Tb = tepi bawah kelas median
p = panjang kelas
n = banyak data
F = frekuensi kumulatif sebelum kelas median
f = frekuensi kelas median
3. Modus
Modus adalah data yang paling sering muncul atau memiliki frekuensi tertinggi.
Modus dilambnagnkan dengan Mo.
Modus untuk data tunggal
Modus dari data tunggal adalah data yang paling sering muncul.
Modus untuk data bergolong
Keterangan :
Mo : modus
Tb : tepi bawah kelas modus
p : panjang kelas
d1 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sebelumnya
d2 : selisih frekuensi kelas modus dengan kelas sesudahnya
4. Kuartil
Kuartil atau secara matematis dilambangkan dengan huruf (Q) adalah ukuran
pemusatan data yang membagi data menjadi empat bagian sama banyak yaitu
masing-masing sebanyak 1/4 N. Kuartil sendiri terbagi menjadi tiga macam, yaitu
kuartil 1 (Q1), kuartil 2 (Q2), dan kuartil 3 (Q3). Ketiga kuartil inilah yang membagi
semua distribusi dari frekuensi data yang akan dihitung menjadi empat bagian yang
sama banyak, dan masing-masing sebanyak 1/4 N. Agar lebih jelasnya perhatikan
gambar dibawah ini!
Perlu kalian ketahui, bahwa cara mencari kuartil masih sama dengan cara
mencari median. Hanya saja pada kuartil membagi data menjadi empat bagian sama
banyak, sedangkan pada median membagi data menjadi 2 bagian sama banyak.
Berikut adalah rumus yang digunakan untuk mencari kuartil.
Kuartil untuk Data Tunggal
1. Jika kuartil untuk banyaknya data (n) ganjil dan n+1 habis dibagi 4
2. Jika kuartil untuk banyaknya data (n) ganjil dan n+1 tidak habis dibagi 4
3. Jika kuartil untuk banyaknya data (n) genap dan habis dibagi 4
4. Jika kuartil untuk banyaknya data (n) genap dan tidak habis dibagi 4
5. Desil
Desil merupakan ukuran pemusatan data yang membagi data menjadi sepuluh
bagian sama banyak dengan masing-masing 1/10 N. Secara matematis desil sering
dilambangkan dengan huruf D. Desil sendiri terbagi menjadi 9 macam yaitu, D1, D2,
D3, D4, D5, D6, D7, D8, dan D9. Karena membagi data menjadi 10 bagian sama
banyak, maka dasar penghitungan desil menggunakan angka persepuluhan.
Contohnya, D1= 1/10 N, D2, 2/10 N, D3, 3/10 N dan seterusnya. Untuk mencari nilai
desil kita dapat menggunakan rumus seperti berikut.
Desil untuk Data Tunggal
Dibawah ini adalah rumus mencari desil untuk data tunggal.
Keterangan:
Di = Desil ke i = 1,2,3,…,9
n = Banyak data
Desil untuk Data Berkelompok
Dibawah ini adalah rumus desil untuk data berkelompok.Keterangan:
Keterangan:
Pi = Persentil ke-i = 1,2,3,…,99
n = Banyak data
Persentil untuk Data Berkelompok
Keterangan:
Pi = Persentil ke-i = 1,2,3,…,99
n = Banyak data
3 METODOLOGI
Keterangan:
/x = rata – rata
Σxi = Jumlah data (data ke-1 sampai ke-n)
n = Jumlah data
Hitunglah rata-rata jumlah gastropoda pada semua spesies di bawah ini.
Skor Frekuensi
A 6
B 1
C 2
D 2
E 10
F 5
G 6
H 1
I 2
NILAI FREKUENSI
11 - 15 4
16 - 20 5
21 - 25 8
26 - 30 8
31 - 35 4
36 - 40 2
Jawab:
Cara I:
NILAI XI FI FIXI
11 - 15 13 4 52
16 - 20 18 5 90
21 - 25 23 8 161
26 - 30 28 8 224
31 - 35 33 4 132
36 - 40 38 2 76
Jumlah 30 735
Penyelesaian:
Cara II:
NILAI FI XI DI FIDI
11 - 15 4 13 -15 -60
16 - 20 5 18 -10 -50
21 - 25 8 23 -5 -35
26 - 30 8 28 0 0
31 - 35 4 33 5 20
36 - 40 2 38 10 20
Jumlah 30 -105
Penyelesaian:
2. Modus
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus. Modus ialah nilai ( atau sesuatu ) yang paling sering terdapat pada suatu
rentetan nilai ( atau pada suatu observasi/cakupan).[2]
Modus digunakan untuk menyatakan fenomena yang paling banyak terjadi.Modus
dari sekumpulan pengamatan (data) ialah nilai yang paling sering mucul
ataumempunyai frekuensi tertinggi. Dalam data bisa terdapat satu modus (unimodus),
duamodus (bimodus), lebih dari dua modus (multimodus), atau sama sekali
tidakmemiliki modus. Jika semua pengamatan mempunyai frekuensi sama maka
modustidak ada.
Contoh
a. Modus dari data 3, 4, 4, 6, 6, 6, 8, 9, adalah 6 karena 6 paling sering
munculyaitu sebanyak 3 kali.
b. Modus dari data 3, 4, 6, 8, 9, 10, 11 tidak ada, atau dikatakan data ini
tidakmempunyai modus karena frekuensi datum sama yaitu 1 kali.
c. Data 20, 20, 25, 25, 29, 29, 30, 30 tidak mempunyai modus karena
frekuensimasing-masing datum sama yaitu 2 kali.
d. Modus dari 2, 4, 6, 6, 9, 9, 11, 12 adalah 6 dan 9 karena 6 dan 9 sama-
samamempunyai frekuensi 2.
e. Modus dari 1, 1, 2, 3, 4, 4, 5, 6, 7, 7, 8 adalah 1, 4, dan 7, karena
masingmasingmuncul sebanyak 2 kali.
Contoh
Misalkan diketahui data sebagai berikut:
Skor Frekuensi
5 10
6 18
7 15
8 12
9 9
Contoh
Misalkan diketahui data dalam tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Skor Frekuensi
40 – 49 5
50 – 59 15
60 – 69 10
70 – 79 28
80 – 89 17
90 – 99 10
Dari tabel di atas, modus yang sesungguhnya tidak dapat dicari. Oleh karena
ituditetapkan aturan bahwa kelas yang frekuensinya tertinggi disebut kelas
modus,sedangkan modus dari data dalam distribusi frekuensi tersebut ialah bilangan
dalamkelas modus yang ditentukan dengan rumus:Modus = Bmod + p dengan:
Bmod : Batas bawah kelas modus, yaitu interval dengan frekuensi terbanyak.
p : panjang kelas interval pada kelas modus.
b1 : selisih frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas interval dengantandakelas
lebih kecil sebelum tanda kelas mous
.b2 : frekuensi kelas modus dikurangi dengan frekuensi kelas sesudahnya.Jadi, dari
data dalam daftar distribusi di atas diperoleh:
Kelas modus: 70-79
Batas bawah kelas modus, Bmod = 70-0,5 = 69,5
panjang kelas, p = 80-70 = 10
b1 = 28 – 10 = 18
b2 = 28 – 17 = 11
Modus = Bmod + p = 69,5 + 10 = 69,5 + 6,21 = 75,7Modus suatu data tidak selalu
berupa bilangan.
Contoh 4.4
Tabel Banyak Kendaraan Lewat
Jenis Frekuensi
kendaraan
Sepeda 10
Sepeda motor 45
Mobil 20
Bus 5
Truck 40
Becak 2
Modus data dalam tabel ini adalah sepeda motor karena frekuensinya yang
palingbanyak.
3. Median
Media adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita
punyai dan telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Untuk menentukan
median suatu data pengamatan tergantung pada n, apakah n tersebut ganjil atau
genap. Jika banyaknya pengamatan n genap maka pengamatan yang dimaksud adalah
data antara yang ke ½ n dan yang ke ½ n + 1, sedangkan untuk n yang ganjil
pengamatan yang dimaksud adalah yang ke ½ (n+1). Jika n merupakan bilangan
ganjil, maka statistik urutan ke merupakan skoryang terletak di tengah setelah data
diurutkan. Skor itu disebut median.
1. Median data tidak berkelompok untuk n ganjil
Median = X
Contoh :
Jika dari hasil ujian tujuh orang mahasiswa diperoleh nilai 6, 7, 9, 5, 8, 10, 8.
Untukmenentukan median dari nilai tersebut data diurutkan dari yang kecil ke yang
besar:5 6 7 8 8 9 10
Karena n = 7 (ganjil), sehingga mediannya adalah
median =X =X =8
jadi mediannya adalah 8.
2. Median data tidak berkelompok untuk n genap
Apabila n merupakan bilangan genap, maka median data adalah rata-rata
dariduaskor yang ditengah, yaitu:
Median =X + X
Contoh
Misalkan pada Contoh 4.5, data yang dipunyai adalah nilai delapan orang
mahasiswayaitu 6, 7, 9, 5, 8, 10, 7, dan 9. Data diurutkan dari yang kecil ke yang
besar:5 6 7 7 8 9 9 10
X +X
Median = = =
Contoh
Tentukan median dari data berikut:
nilai Frekuensi
2 4
4 3
5 1
7 5
8 8
Jumlah 21
Jawab:
n = 21 (ganjil) sehingga mediannya adalah
median =X =X =7
21-30 3 8
31-40 8 16
41-50 7 23
51-60 4 27
61-70 9 36
Penyelesaian:
Soal
Waktu yang dibutuhkan tanaman untuk fotosintesis. Tentukan mean, median, dan
modus dari data berikut!
Nilai Waktu (jam) fx Frekuensi fk
3 1 -5 18 6 6
8 6 - 10 80 10 16
13 11 - 15 195 15 31
18 16 - 20 468 26 57
23 21 - 25 230 10 67
28 26 - 30 224 8 75
1215 75
Jawab
Median
𝑛
𝐿+ − 𝑐𝑓
2
= 𝑋ℎ
𝑓
16 +32,5 – 31
= 𝑋5
26
16 +1,5
= 𝑋5
26
= 16 + 0,288 = 16,228
Modus
𝑓𝑚−𝑓𝑚−1
=L+ x l1
2 𝑓𝑚−𝑓𝑚−1 +𝑓𝑚+2
(26−15)
= 16 + x5
2(26)− 15+10
11
= 16 + x5
47
= 16 + 1,17
= 17,17
Mean
1215
x̅ =
75
=16,2
5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Ukuran pemusatan adalah sembarang ukuran yang menunjukkan pusat
segugus data, yang telah diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar atau
sebaliknya dari yang terbesar sampai yang terkecil.Salah satu kegunaan dari ukuran
pemusatan data adalah untuk membandingkan dua (populasi ) atau contoh, karena
sangat sulit untuk membandingkan masing-masing anggota dari masing-masing
anggota populasi. Nilai ukuran pemusatan ini dibuat sedemikian sehingga cukup
mewakili seluruh nilai pada data yang bersangkutan.
Nilai Pemusatan data yang sering digunakan adalah Mean,Median, Modus, Kuartil,
Desil, Persentil.
Mean atau rataan merupakan salah satu ukuran untuk memberikan gambaran
yang lebih jelas dan singkat tentang sekumpulan data. Rumus yang digunakan ialah
Modus adalah nilai yang paling sering muncul. Jika kita tertarik pada data
frekuensi, jumlah dari suatu nilai dari kumpulan data, maka kita menggunakan
modus.
Median adalah nilai pengamatan yang terletak di tengah-tengah data yang kita
punyai dan telah diurutkan dari kecil ke besar atau sebaliknya. Untuk menentukan
median suatu data pengamatan tergantung pada n, apakah n tersebut ganjil atau
genap.
Kuartil atau perempatan adalah nilai pengamatan yang terletak pada
pengamatan ke- ¼ n (=K 1), ke- ½ n (=K 2 atau median), dan ke- ¾ n (=K 3).
Rumus yang digunakan
Pada prinsifnya rumus yang digunakan untuk mencari desil dan persentil sama
dengan rumus untuk kuartil. Ada 9 jenis desil yang dilambangkan dengan D1, D2
sampai D9, D1 mempunyai sifat bahwa 10% data jatuh dibawah D1, 20% data jatuh
dibawah D2 dan seterusnya sampai 90% jatuh dibawah D9. Sedangkan persentil
terdapat 99 jenis yang dilambangkan dengan P1, P2 sampai P99, 1 mempunyai sifat
bahwa 1% data jatuh dibawah P1, 2% data jatuh dibawah P2 dan seterusnya sampai
99% jatuh dibawah P99.
5.2 Saran
Saran kami yakni dengan adanya statistik dasar dalam mata kuliah maka
manfaatkanlah ilmu yang ada di mata kuliah statistik dasar guna menjadikan dan
mengarahkan kita kearah yang baik. Sehingga tercipta nilai karakter bangsa.dan bisa
menghitung
DAFTAR PUSTAKA
Min, Mas. 2016. Statistika – Ukuran letak Data : Kuartil, Desil, Persentil Penjelasan
Rumus dan Contoh Soal https://pelajaran.co.id/2016/13/ukuran-letak-data-kuartil-
desil-persentil-penjelasan-rumus-dan-contoh-soal.html (Diakses 9 Oktober 2019.)
Min, Mas. 2016. Statistika – Ukuran Pemusatan Data : Mean , Median, Modus
Rumus Dan Contoh Soal https://www.pelajaran.co.id/2016/12/ukuran-pemusatan-
data-mean-median-modus-rumus-dan-contoh-soal.html (Diakses 9 Oktober 2019.)