CJR Fungsi Kompleks
CJR Fungsi Kompleks
CJR Fungsi Kompleks
REVIEW JOURNAL
PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK PEMBANGKIT GEOMETRI FRAKTAL
BERBASIS BILANGAN KOMPLEKS(PLFRAKOM)
DOSEN PENGAMPU :
Lasker Pangarapan Sinaga, S.Si, M.Si
Nurul Afni Sinaga, S.Pd, M.Pd
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : AGUSTIN RICHARDO JOSUA NABABAN
NIM : 4173530003
KELAS : MATIMATIKA NONDIK A 2017
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIMED
2019
A. PENDAHULUAN
Pada umumnya kurva-kurva dan permukaan memiliki struktur yang rumit,
tetapi dalam lingkungan yang sederhana bentuknya dapat berupa garis atau
bidang. Dalam dunia grafika komputer, grafik bentuk seperti lingkaran, elips,
segiempat atau bentuk-bentuk teratur lainnya mudah digambar dengan
menggunakan fasilitas fungsi tertentu yang terdapat pada perangkat lunak.
Bentuk-bentuk tersebut dalam geometri Euclides dapat dinyatakan sebagai fungsi
koordinat. Dengan demikian untuk menampilkan objek dapat digambarkan
dengan menggunakan titik-titik koordinat pada koordinat kartesian. Tetapi bentuk
objek di alam umumnya tidak beraturan dan kompleks yang tidak mudah didekati
dengan rumus matematika geometri Euclidian.
Penelitian ini ditulis dengan tujuan untuk melakukan studi terhadap geometri
fraktal dan merancang pengembangan perangkat lunak pembangkit fraktal
berbasis bilangan kompleks serta untuk membuat perangkat lunak untuk
pembangkit geometri fraktal, dengan mengikuti langkah-langkah metodologi
pengembangan perangkat lunak waterfall model. Sedangkan manfaat dari
penelitian ini adalah dapat menghasilkan gambar fraktal yang bervariasi,
tergantung pada parameter, variabel, dan warna masukan.
B. LANDASAN TEORI
1. Self-similarity Fraktal adalah objek yang memiliki kemiripan dengan dirinya
sendiri (Selfsimilarity) namun dalam skala yang berbeda, ini artinya objek fraktal
terdiri dari bagian-bagian yang memiliki sifat seperti objek tersebut. Setiap bagian
objek tersebut bila diperbesar akan identik dengan objek tersebut.
2. Dimension Fraktal adalah obyek yang memiliki dimensi bilangan riil. Untuk
membandingkan ukuran fraktal diperlukan dimensi fraktal. Dimensi fraktal
didefinisikan sebagai kerapatan fraktal menempati ruang metrik. Panjang sebuah
segmen garis (dimensi dua) dapat diketahui dengan mengukur panjang antar dua
titik. Namun objek fraktal tidak dapat diukur panjangnya, karena memiliki variasi
tak hingga
Gambar 1 menunjukkan panjang dari objek fraktal tersebut bertambah 4/3 setiap
tahap. Sehingga panjang objek fraktal tersebut = 4/3 x 4/3 x 4/3 x …. Objek fraktal
tersebut memiliki panjang tak berhingga.
Dalam geometri fraktal, fraktal adalah sebuah titik di dalam ruang metrik. Ruang
metrik disimbolkan dengan X, adalah himpunan titik-titik yang disertai dengan
fungsi d: X x X yang mengukur jarak antara dua buah titik di ruang tersebut.
Definisi 1. Sebuah ruang X adalah sebuah himpunan. Titik-titik pada ruang adalah
anggota-anggota dari himpunan.
Definisi 2. Sebuah ruang metrik (X,d) adalah sebuah ruang X bersama dengan
sebuah fungsi riil d: X x X yang mengukur jarak antara dua titik x dan y pada
X. Fungsi ini memiliki aksioma sebagai berikut:
Definisi 3. Dua buah metrik d1 dan d2 pada ruang X adalah sama jika ada bilangan
konstan 0 < c1 < c2 < sedemikian hingga: c1d1(x,y) d2(x,y) c2d1(x,y) (x,y)
X x X Sebuah titik dalam geometri fraktal dapat berupa gambar hitam putih,
yaitu himpunan bagian yang padat dari ruang X. Dalam geometri fraktal ruang
dimana fraktal hidup adalah himpunan bagian dari X dan disimbolkan dengan F.
Definisi 4. Misalkan (X, d) adalah ruang metrik, maka F(X) menyatakan ruang yang
titik-titiknya adalah himpunan bagian dari X. Titik-titik di ruang F disimbolkan
dengan huruf kapital, misalnya A, B, dan lain-lain. Jika x X dan B F(X) , maka
jarak antara titik x dengan himpunan B dalam ruang metrik adalah: d(x,B) =
minimum{d(x, y), y B}
Gambar 2. Jarak Titik ke Himpunan Sedangkan jarak antara A F(X) dan B F(X)
dalam suatu ruang metrik yang sama didefinisikan oleh d(A,B) = maksimum{d(x,
B), x A}
Definisi 6. Bilangan kompleks adalah suatu pasangan terurut yang dinyatakan oleh
(x,y) atau x + iy dengan x, y R, dengan i2= -1 Untuk memudahkan, biasanya
penulisan bilangan kompleks ditulis dengan huruf tunggal z, jadi dapat ditulis z = x
+ iy. Bilangan riil x disebut bagian riil z dan bilangan riil y disebut bagian imajiner z,
masing-masing dinyatakan sebagai Re(z) dan Im(z).
Bila bilangan kompleks dinyatakan secara geometris dalam sistem koordinat –xy,
maka sumbu-x disebut sumbu riil, sumbu-y disebut sumbu imajiner dan
bidangnya disebut bidang kompleks. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
Secara umum obyek fraktal dibangkitkan dari proses pengulangan sebuah fungsi
transformasi khusus ke titik-titik dalam suatu daerah tertentu. Jika Po adalah titik
awal yang dipilih, maka setiap iterasi dari sebuah fungsi transformasi F akan
membangkitkan obyek baru dengan ukuran atau tempat kedudukan yang
berbeda. Hal ini berlangsung terus-menerus hingga tingkat iterasi tertentu, jadi :
P1 = F(P0) P2 = F(P1) P3 = F(P2) . . Pn = F(Pn-1) Dimana fungsi transformasi
tersebut dapat berupa fungsi transformasi geometri klasik yaitu penskalaan,
translasi dan rotasi. Pada bagian ini akan dibahas tentang fungsi pembangkit
fraktal yang berbasis bilangan kompleks, yaitu Fraktal Mandelbrot, Julia, Dragon
dan Barnsley. Fraktal Mandelbrot didapatkan dengan melakukan iterasi atas
fungsi berikut : z z c n n 2 1 dengan z dan c adalah bilangan kompleks. Fraktal
Julia didapatkan dengan melakukan iterasi atas persamaan yang sama dengan
persamaan yang digunakan untuk membangkitkan fraktal Mandelbrot.
Perbedaannya terletak pada nilai bilangan kompleks c. Jika pada fraktal
Mandelbrot nilai c ditentukan oleh kedudukan titik x + iy, maka pada fraktal Julia
nilai c ditentukan oleh suatu bilangan Pval + iQval yang besarnya tetap untuk
setiap titik kompleks x + iy yang diuji. Perbedaan lainnya adalah pada penentuan
titik z0. Pada fraktal ini nilai z0 ditentukan sebagai z0 = x + iy.
C. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi
pengembangan perangkat lunak Waterfall Model (Pressman, 1997:50).
Tahapantahapan pengembangannya, yaitu
Metode perancangan yang digunakan adalah model fungsional yaitu Data Flow
Diagram (DFD). Tujuan dari tahap perancangan adalah:
1. Merealisasikan hasil tahap analisa ke dalam bentuk rancangan sistem yang
lebih rinci;
4. Membentuk struktur data atau basis data secara logik (logical database).
Fasilitas-fasilitas yang ada di dalam perangkat lunak yang diberi nama PLFraKom
ini adalah sebagai berikut:
Membangkitkan fraktal baru, dengan adanya fasilitas ini maka dapat dibuat
sebuah fraktal dengan masukan berupa file teks.
Modifikasi Fraktal, dengan fasilitas ini sebuah fraktal yang telah dibentuk dapat
dimodifikasi dengan cara memodifikasi parameterparameternya. Fraktal yang
akan dimodifikasi harus sudah ada di dalam suatu list fraktal. Di samping itu
Fraktal yang sudah dimodifikasi dapat disimpan atau dibatalkan.
2. Menyimpan data fraktal, dengan fasilitas ini suatu fraktal yang sudah
dibangkitkan atau dimodifikasi dapat disimpan ke dalam direktori tertentu atau ke
dalam list fraktal.
3. Membuka data fraktal, dengan adanya fasilitas ini pengguna dapat membuka
suatu fraktal dari list fraktal dengan cara memilih suatu file yang akan di buka.
b. Bahasa pemrograman C++ hemat ruang memori, sehingga relatif lebih cepat
menjalankannya, meskipun aplikasi yang dibuat melakukan proses terhadap
gambar;
3. Pembuatan antar muka pemakai sangat dibantu oleh pemakaian alat bantu
pengembangan perangkat lunak Borland C++ Builder, karena Borland C++ Builder
merupakan alat bantu pemrograman visual.
4. Perangkat lunak PLFraKom ini telah dapat menghasilkan keluaran seperti yang
diinginkan, yaitu pembangkitan gambar-gambar fractal Mandelbrot, Julia, Dragon
dan Barnsley.
Untuk proses pengembangan lebih lanjut, maka beberapa saran yang perlu
dipertimbangkan adalah perlu adanya fasilitas tambahan zoom untuk
memperbesar tampilan objek fraktal dan penambahan fasilitas help untuk
petunjuk pengoperasian perangkat lunak.