Laprak Amphibia Fix Banget
Laprak Amphibia Fix Banget
Laprak Amphibia Fix Banget
ANATOMI HEWAN
AMPHIBIA
Disusun Oleh:
NIM : K4318053
Kelas :C
SURAKARTA
2019
Laporan Praktikum
Anatomi Hewan
I. Judul : Amphibia
1. Morfologi
9 7
8
2
Polypedates sp. 3
5
18
6 19
7
4 1
1
17
8 9 12
1
4 13
1
Gambar Referensi
https://phys.org/newma
n/gfx/news/hires/2016/
newgoldenfro.jpg
https://tse2.mm.bing.net/
th?id=OIP.ZIDNjxKkIwOMg
kZtRA6WuAHaE8&pid=Api
&P=0&w=234&h=157
https://tse2.mm.bing.n
et/th?id=OIP.5w80_tILR
8dBKbTbTX0ilQHaE8&pi
d=Api&P=0&w=226&h
=151
Deskripsi
Morfologi :
a) Morfologi Rana sp.
Rana sp. memiliki sepasang mata yang dilapisi oleh membrane niktitans yang
berfungsi melindungi mata dari gesekan air. Memiliki sepasang hidung yang
digunakan untuk bernafas bersama dengan paru-paru. Memiliki membrane
tempanani untuk pendengaran. Untuk melompat, katak memiliki ekstremitas
anterior dan posterior. Ekstremitas posterior memiliki ukuran lebih panjang
dibandingkan ekstremitas anterior. Ekstremitas anterior terdiri dari brachium,
antebrachium, karpal dan metacarpal. Bagian ekstremitas atas terdiri atas femur,
tibia, crus, dan digiti yang dikelilingi selaput natataria yang digunakan untuk
berenang ketika berada di dalam air( Brotowidjoyo, 1989).
b) Morfologi Bufo sp.
Bufo sp. Berdasarkan pengamatan memiliki rima oris di sertai nares dan
organon visus yang berada pada bagian caput, caput berbentuk segitiga disertai
membrane temphani di bagian caudal organon visus. Pada bagian truncus terdapat
ekstremitas anterior dengan bagiannya brachium, antebrachium, manus, dan digiti.
Terdapat pula ekstremitas posterior dengan bagiannya femur, crus, dan pes dan 5
digiti. Pada bagian posterior terdapat kloaka. Memiliki kulit dengan bintil-bintil
menonjol diseluruh tubuhnya (Fatiqin, 2014)
Kulit licin, berbintil kecil. Kulit Kasar, berbintil Kulit Halus, tanpa ada
banyak dan besar. bintil.
4
7
10
5
11 1
2
9 8
Polypedates sp.
5
1
3 7
14
8
Gambar Referensi
Rana sp.
https://4.bp.blogspot.com
/-
5lsILrCFRpc/T_n5kcGCbeI/
AAAAAAAAAMw/iGjEieTrY
Vg/s320/2011-10-
17+16.11.41.jpg
Polypedates sp.
http://4.bp.blogspot.com
/HH_lv5tRJB4/UJiFOEa7C9
I/AAAAAAAAA04/DPqzXJt
qknM/w1200-h630-p-
nu/frog+2.GIF
Deskripsi
Topografi :
1) Cor, yaitu berwarna merah tua dibungkus oleh selaput pericardium yang berada di atas hati
(Iskandar, 1998). Dilengkapi dengan truncus anteriosus yang pada preparat baru saja
mati masih tampak berdenyut.
2) Pulmo, yaitu terdapat sepasang berada di sebelah kanan dan kiri jantung yang berada di atas
hati berwarna oranye yang dibungkus oleh pleura dan mengembang. Struktur tipis dan
lembut (Huda, 2017).
3) Hepar, yaitu berwarna merah kecoklatan di bawah jantung dengan bagian lobus dexter dan
lobus sinister (Campbell, 2003).
4) Ventriculus, yaitu berwarna keputihan, terdapat di sebelah kiri linea mediana.
5) Lien, yaitu kecil dan berwarna kemerahan.
6) Pankreas, yaitu ditemukan di dekat usus.
7) Intestinum, yaitu bentuknya berkelok-kelok.
8) Vesica felea, yaitu terletak di antara hepar dan cor, berwarna kehijauan.
9) Ovarium, yaitu terdapat 2 ovarium besar pada betina, berisi banyak telur-telur kecil, dan
berwarna kehitaman.
10) Oviduct, yaitu menyalurkan telur ke luar tubuh.
11) Testis, yaitu berjumbai 2 berwarna kuning, dekat dengan corda dorsal.
12) Ureter, yaitu saluran kencing yang bermuara pada kloaka
13) Vesica urinaria, yaitu kantung yang berdinding tipis dan berwarna keputihan.
3. Sistem Digesti
Bufo sp 3
4 1. Cavum oris
2. Oesophagus
3. Venriculus
1 4. Intestinum
5
5. Pancreas
6. Kloaka
Rana sp
4 3
5 2
6
1
Polypedates leucomystax
6
2
4 3
Gambar Referensi
https://zulyaminkimo.wordpress.com/vertebrata/am
phibi/
https://nurulbioedu.wordpress.com/2018/04/28/ka
tak-rana-sp/amp/
Deskripsi
Sistem digesti :
a) Tractus digestivus
1. Cavum oris. Pada cavum oris terdapat lidah (lingua) yang berfungsi menangkap
mangsa, dan kelenjar ludah yang berfungsi membantu menelan makanan.
b) Glandula digestoria
1. Vesica fallea (empedu), yaitu terletak diantara lobi hepatis berwarna kehijauan.
2. Hepar, terdapat dua bagian yaitu lobus dexter (ukura ebih kecil) dan lobus
sinister (ukuran lebih besar). Berwarna merah kehitaman.
3. Pankreas, yaitu terletak diantara ventriculus dan duodenum. Salurannya ductus
pancreaticus dan bermuara di duodenum. (Ville,1999)
Sumber
Stevens,C. E., & Ian, D. H. (2004). Comparative Physiology of the Vertebrate Digestive
System. Cambridge : Cambridge University Press.
Ville, A.Claude. (1999). Zoologi Umum (terjemahan). Jakarta : Erlangga.
4. Sistem Respirasi
3
1
1. Rongga mulut
2. Pulmo
3. Kulit
4. Bronkus
5. Glottis
Rana sp
Polypedates leucomystax
5
Gambar Referensi
http://eltracytaocktora.blogspot.com/2011/10/lapor
an-praktikum-zoologi-vertebrata_2991.html?m=1
https://nurulbioedu.wordpress.com/2018/04/28/ka
tak-rana-sp/amp/
Deskripsi
Sistem respirasi pada Rana sp, Bufo sp, dan Polypedates leucomystax terdiri dari
organ-organ respirasi, yaitu :
1. Pulmo, berupa kentung elastis berjumlah sepasang yang terletak di rongga
badan dan berhubungan dengan cavum oris melalui lubang yang disebut glottis.
Struktur paru-paru katak berdinding tipis dan elastis.
3. Kulit, pernapasan dengan kulit baik di darat maupun di air berhubungan dengan
struktur kulit yang sangat tipis dan kaya dengan kapiler darah dan selalu lembab
sehingga memungkinkan terjadinya difusi oksigen karbondoksida. (Staf Dosen
UGM, 1990)
Bufo sp.
Rana sp.
1
GAMBAR REFERENSI
https://images.search.yahoo.com/images/view
Deskripsi
1. Jantung (cor), berfungsi mengurangi geseran antara cor dan pericardii. Pada cor terdapat
:
a. Atrium, terdapat sebanyak 2 buah, yaitu atrium Dexter berfungsi menerima darah
minim oksigen dari seluruh tubuh dan atrium sisniter yang berfungsi menerima
darah dari paru-paru.
b. Ventrikel hanya ada satu buah dan terletak di sebelah caudal atrium, warnanya lebih
muda.
c. Truncus arteriosus merupakan pangkal arteri yang keluar dari cor.
d. Sinus venosus berfungsi untuk menampung darah dari pembuluh besar yang masuk
di dalam atrium Dexter. (Djuanda, 1982)
2. Arteri
a. Arteri carotis comunis, menuju kepala, bercabang lagi menjadi arteri carotis interna
dan arteri carotis eksterna, terjadi pembengkakan yang disebut labyrinth.
b. Arteri pulmocutaneus, bercabang lagi menuju arteri pulmonalis dan arteri cutanea
yang menuju ke kulit.
c. Arcus aorta (bagian tengah), menuju kanan kiri tubuh dan membentuk suatu
lengkungan ke arah posterior serta membentuk pembuluh yang menuju ke arah
posterior yang disebut aorta dorsalis dan selanjutnya bercabang menjadi aorta yang
disebut radix aorta. Aorta dorsalis bercabang menjadi aorta renalis yang memberi
darah ke arah arteri spermatica atau arteri ovarica yang memberi darah ke testis atau
ovarium.
3. Vena
a. Vena cava anterior, yaitu menerima darah dari kepala, ekstremitas anterior dan kulit
melalui vena-vena (tiga cabang).
b. Vena cava posterior, yaitu menerima darah dari cabang-cabang vena seperti vena
renalis efferent, vena hepatis 2 bauh dari Hepar, vena abdomalis yang berjalan
dibawah linea alba bersatu dengan vena hepatis dan masuk ke dalam hepar.
c. Vena pulminalis, yaitu sepasang, dexter-sinister, dari pulmonum kiri dan kanan
masuk ke dalam atrium sinister. (Sukiya, 2005)
4. Mekanisme
Dari atrium Dexter darah mengalir ke ventrikel yang kemudian dipompa melalui arteri
pulmonalis -> paru-paru -> Vena pulmonalis -> atrium dexter. Lintasan peredaran darah ini
disebut lintasan paru-paru. Selain peredaran darah paru-paru, pada katak
-> sinus venosus -> atrium kanan.
(Donan, 2014)
Sumber
Djuanda, T. (1982). Pengantar Anatomi Perbandingan Vertebrata I. Bandung: Amico
Donan Satriya Yudha. (2014). Di Sepanjang Sungai Opak Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta the Diversity of Frogs and Tiada (anura) on Aling the Opak River At The
Province of Daerah Istimewa Yogyakarta, 18(2), 52-59
Sukiya. (2005). Biologi Vertebrata. Malang : UM Press
6. Sistem Urogenitalia
3
Bufo sp.
3
Rana sp.
Gambar Referensi
https://images.search.yahoo.com/images/view
Deskripsi
1. Organon Uropeticum
a. Ginjal (ren), berbentuk bulat memanjang dan terpisah dari soelom di bawah
vertebra. Berfungsi untuk menyaring darah, zat-zat sisa urine, dan garam berlebih.
b. Ductus mesonephridius, yaitu sepasang, berupa saluran halus, masing-masing keluar
dorsolateral menuju caudal dan bermuara di dorsal cloaca.
c. Vesica urinaria, yaitu kantong tipis sebagai tonjolan dinding cloaca yang berfungsi
untuk menyimpan urine sementara. (Jasim, 2002)
2. Organ genitalia
1. Feminimum
a. Ovarium, yaitu sepasang, berwarna kuning jingga pada bagian cranialnya
menghasilkan ova, terdapat jaringan lemak Corpus adiposum dan terletak pada
ventrak mesonefros.
b. Oviduct, yaitu sepasang saluran berkelok-kelok. Oviduct bagian caudal melebar
menjadi uterus yang bermuara di dorsal cloaca.
c. Cloaca.
2. Masculinum
a. Testis, berbentuk seperti kacang buncis, berwarna putih kuning, digantung
selubung tipis bernama mesorchium, menghasilkan spermatozoa, dijumpai
Corpus adiosum. (Sukiya, 2005)
b. Vassa diferentia, yaitu saluran halus dari testis menuju bagian cranial ren.
c. Ductus wolffisive ductus mesonephridicus, yaitu keluar dari dorso lateral ren,
berjalan di lateral ren, di caudal mengadakan pelebaran kecil.
d. Vesica smeinalis, yaitu menghasilkan kelenjar untuk kehidupan sperma.
e. Cloaca
Sumber
Addaha, H., Hon, D., & Novarino, W. (1829). Variasi Morfologi Katak Pohon Bergaris
Polypedates leucomystax Gravenhorst, 1829 (Anura : Rhacophoridae) Di Sumatera
Barat Morfological Variation of Striped Tree Frog Polypedates leucomystax
Gravenhorst, 1829 (Anura: Rhacophoridae) in West Sumatera, 4(3), 348-354
Jasin, Maskoeri. (2002). Sistematika Hewan Invertebrata dan Vertebrata. Surabaya: Sinar
Wijaya
Sukiya. (2005). Biologi Vertebrata. Malang: UM Press
7. Sistem Integumen
1 5
Gambar Referensi
https://www.flickr.com/photos/63048706@N06/62
06376675
Deskripsi
1. Sistem integument pada Anura memiliki fungsi, seperti:
Sebagai perlindungan terhadap kondisi lingkungan yang berubah-ubah
Sebagai perlindungan mekanik
Sebagai pertahanan dari pengaruh kimia, penyerapan air dan respirasi.
Warna ordo Anura yang sangat beragam hal ini berperan dalam pemeliharaan suhu
tubuh dan bentuk proteksi dari predator. Perbedaan warna dipengaruhi oleh aktivitas
kromatofora. Kromotofora pada anura terdapat di dermis spongius tepat di bawah
lamina basal. Terdapat tiga jenis kromatofora yang penting dalam pewarnaan
integument pada anura ialah: melanophore (berwarna hitam atau kecoklatan),
xantophore (pigmen warna kuning) dan iridophore (struktur reflektif warna-warni).
(Syarifuddin,2006)
Sumber
Silva SG, Evenson KR, Ricardo LI, Hallal PC. Leisure-time physical activity in
pregnancy and maternal-child health: a systematic review and meta-analysis
of randomized controlled trials and cohort studies. Sports Med. 2017
Feb;47(2):295–317. doi:10.1007/s40279-016-0565-2.
Syarifuddin.(2006).Anatomi Hewan. Jakarta:Buku kedokteran
8. Sistem Muscular
Gambar Pengamatan Keterangan Gambar
9.
Bufo sp 1. Hypoglossus
2. Pectoralis major
3. Rectus abdominus
1 4. Gracilis major
5. External oblique
2
6. Gracilis minor
7. Gastrocnemius
5
3
6
4
Polypedates leucomystax
1. Hypoglossus
2. Rectus abdominus
3. Gracilis major
1 4. Gracilis minor
5. Extensor crusis
6. Flexor carpi raidalis
7. Sartorius
2
6
7
4
Rana sp
1. Hypoglossus
1 2. Pectoralis major
3. Rectus abdominus
6 4. Gracilis major
2 5. Gracilis minor
6. Flexor carpi radialis
3 7. Gastrocnemius
7
5
Gambar Referensi
Bufo sp Sumber :
https://link.pringer.com
Polypedates leucomystax
Sumber :
www.purposegames.com
Rana sp Sumber :
https://link.pringer.com
Deskripsi
2. Sistem otot aksial pada amfibi masih berbentuk matemarik yang mirip dengan
ikan, tetapi jelas terlihat perbedaan-perbedaannya. Pembatas yang sejajar
membagi otot bagian punggung dan otot bagian bawah. Bagian dari sistem otot
bagian punggung (dorsal) dapat memengaruhi gerakan kepala, otot bagian
bawah (ventral) merupakan bukti dalam pembagian sistem otot-otot setiap
bagian organ tubuh amfibia (Huda, 2017)
3. Tubuh katak juga mengandung tiga macam otot daging, yaitu otot daging
berserat halus, otot daging jantung dan otot daging berserat melintang.
Perbedaan ini berdasar susunan secara mikroskopis dan fisiologis. Otot daging
sebelah luar terdiri atas otot daging skletal atau otot daging yang melekat pad
tulang-tulang. Otot daging tersebut terkendalikan oleh kemauan pada
gerakannya. Masing-masing otot daging itu terdiri atas serat-serat yang satu
sama lain digabung oleh jaringan ikat. Kedua ujung biasanya melekat pad
tulang yang berlainan (Jasing, 1984)
Sumber
Huda, Syafaat Ariful. (2017). Jenis Hepetofauna Di Cagar Alam dan Taman
Wisata Alam Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Sains. 6(1)
Jasin, Masykoeri.(1984). Sistematika Hewan.Surabaya :Sinar Surya
Kardong, K.V. (1998). Vertebrates :Comparative Anatomy. Boston :Mc Graw
Polypedates leucomystax
Rana sp
Gambar Referensi
Bufo sp Sumber :
https://media.gettyimages.com
Polypedates leucomystax
Sumber :
www.medicine.mcgill
Rana sp
Sumber :
www.nthurston.k12
Deskripsi
A. Sistem Saraf Pusat
1. Enchepalon, tersimpan dan dilindungi oleh tulang-tulang kepala
(cranium), dibungkus oleh selaput otak, endocranialis yang
menempel langsung pada cranium, durameter yang dipisahkan oleh
endocranialis oleh ruangan spatium spidurale, pirameter yang
dipisahkan dri durameter oleh ruangan spatium subdurale, piameter
menempel langsung pada jaringan otak
2. Cephalon(otak), dilihat dorsal mempunyai bagian-bagian, lobus
olfactorius, hemisperium cerebri( cerebrum), lobus opticus,
cerebellum, medulla oblongata
3. Medula spinalis, merupakan kelanjutan dari medulla oblongata
berada di dalam canallis medulalis dari columna vertebralis.
Sumber
Huda, Syafaat Ariful. (2017). Jenis Hepetofauna Di Cagar Alam dan Taman
Wisata Alam Pangandaran Jawa Barat. Jurnal Pendidikan Sains. 6(1)
Jumilawati, Arlen dan Nursal. (2015). Penuntun Praktikum Sistematika
Hewan. Sumatera Utara
Tim Dosen dan Asisten Praktikum Anatomi Hewan.(2019). Modul Praktikum
Anatomi Hewan. Surakarta:UNS
VI. Kesimpulan
a) Pada saat praktikum dapat dilihat topografi pada amphibia yaitu Esophagus,
hepar, pulmo, ren, rectum, cor, vesica felea, ventriculus, intestinum, kloaka,
ovarium, gall blander, duodenum, pylorus, ureter.
Indikator Keterangan
Sistem urogenital, yaitu meliputi ekskresi urin pada tubuh dan organ.
VIII. Lampiran
- Foto logbook
- Foto pengamatan
- Abstrak jurnal
IX. Lembar Pengesahan