Rehabilitasi jantung fase II melibatkan evaluasi pasien, tes kebugaran jalan 6 menit, dan program latihan berjenjang untuk memulihkan pasien secara fisiologis dan mencegah komplikasi penyakit jantung. Program dilakukan oleh tim medis dan terapi untuk memastikan kondisi optimal pasien.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
42 tayangan22 halaman
Rehabilitasi jantung fase II melibatkan evaluasi pasien, tes kebugaran jalan 6 menit, dan program latihan berjenjang untuk memulihkan pasien secara fisiologis dan mencegah komplikasi penyakit jantung. Program dilakukan oleh tim medis dan terapi untuk memastikan kondisi optimal pasien.
Rehabilitasi jantung fase II melibatkan evaluasi pasien, tes kebugaran jalan 6 menit, dan program latihan berjenjang untuk memulihkan pasien secara fisiologis dan mencegah komplikasi penyakit jantung. Program dilakukan oleh tim medis dan terapi untuk memastikan kondisi optimal pasien.
Rehabilitasi jantung fase II melibatkan evaluasi pasien, tes kebugaran jalan 6 menit, dan program latihan berjenjang untuk memulihkan pasien secara fisiologis dan mencegah komplikasi penyakit jantung. Program dilakukan oleh tim medis dan terapi untuk memastikan kondisi optimal pasien.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 22
Rehabilitasi Jantung fase II
S U G E N G, SST,FTr.
Fisioterapis Pusat Jantung Nasional Harapan Kita Jakarta Definisi Rehabilitasi Kardiovaskuler
Sejumlah intervensi yg dibutuhkan untuk memastikan
kondisi terbaik dari fisik-psikologis-sosial dan vokasional pasien penyakit jantung akut maupun kronik dan diharapkan dgn usahanya sendiri ,mencapai fungsi yg optimal di masyarakat dan dpt melakukan pencegahan sekunder, (WHO.1988). TUJUAN UMUM Memulihkan penderita sesegera mungkin pada kehidupan yang aktif dan produktif Tujuan khusus Memulihkan penderita penyakit kardiovaskuler pada keadaan fisiologis, psikososial dan vokasional secara optimal Mencegah progresifitas proses aterosklerosis dan atau mengupayakan regresi pada penderita penyakit jantung koroner (PJK) yang berrisiko tinggi untuk PJK Menghilangkan angina, menurunkan infark berulang dan kematian mendadak KERJA TIM : 1.Dokter ( Kardiolog) 2.Perawat 3.Fisioterapi 4.Pelatih fisik 5.Okupasi terapi 6.Psikolog 7.Dietisien 8.Farmasi Indikasi Penderita pasca IMA, angina pektoris stabil, PJK tanpa keluhan (silent ischemia), penderita dengan faktor risiko koroner tinggi (hipertensi, hiperkolesterolemia, DM, obesitas, merokok dan inaktifitas) Pasca operasi by pass koroner (CABG) Pasca PTCA(PCI), Pasca bedah katup dan bedah korektif kelainan jantung bawaan . Geriatri CHF,PAD Kontra indikasi (exercise)
AP tidak stabil (Unstable angina pektoris)
Tekanan darah sistolik > 200 mmHg atau tekanan darah diastolik > 100 mmHg. Penurunan tekanan darh sistolik yang bermakna (20 mmHg atau lebih) dari tekanan darah harian rata-rata yng dapat dikaitkan dengan pengobatan Kelainan katup jantung moderate sampai berat Kontra indikasi (lanjutan)
Penyakit sistemik akut atau demam
Aritmia atrial atau ventrikuler yang tidak terkontrol Takhikardia yng tidak terkontrol (> 100 X/menit) Gagal jantung kongestif yng tidak terkompensasi Blok AV derajat 3 tanpa pacu jantung Kontra indikasi (lanjutan) Perikarditis atau miokarditis akut Emboli yang baru Trombophlebitis EKG istirahat menunjukkan depresi ST lebih dari 3 mm DM yang tidak terkontrol Problem ortopedi yang tidak memungkinkan Persiapan
Penderita yg dirawat dirujuk oleh dokter yg
merawat. Tidak ada kontra indikasi Telah terjadwal untuk program rehabilitasi DI FASE II Kunjungan pertama Pengkajian data dasar Pemeriksaan oleh dokter pada kunjungan awal Kunjungan kedua. Tim rehabilitasi telah mengevaluasi keadaan penderita sebelum memberikan program Lakukan tes jalan 6 menit dengan pantauan telemetri pada kunjungan kedua ini. Tes jalan 6 menit, jalan pada lintasan yg datar, panjangnya 30 meter ( ATS, 2000) Skala Borg Interpretasi 6 - 7 sangat sangat ringan 8 - 9 sangat ringan 10 - 11 agak ringan 12 - 13 mulai agak berat 14 - 15 berat 16 - 17 sangat berat 18 - 19 sangat sangat berat 20 - Hasil tes jalan 6 menit, 200 meter, berarti dalam 1 jam : 2000 meter / 2 Km. 30 menit : 1000 meter / 1 Km. 60 % : 600 meter. ( Kapasitas fungsional 60 % s/d 85% ). Kunjungan ketiga total jalan 600 meter dibagi 2. Seterusnya tiap kehadiran latihan jalan ditambah 200 meter dibagi dua. Pemberian pemanasan Kunjungan ke 12 → evaluasi : treadmill, ergocycle, armcycle.