Makala H

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Persamaan diferensial Legendre. Persamaan diferensial Legendre ini berbentuk
(𝟏 − 𝒙𝟐 )𝒚" − 𝟐𝒙𝒚′ + 𝒏 (𝒏 + 𝟏)𝒚 = 𝟎 n adalah bilangan bulat positif. Ada suatu metode
untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear homogen orde kedua dengan koefisien
variabel dengan menggunakan deret pangkat. Metode penyelesaian ini disebut metode deret
pangkat dan dengan menggunakan metode deret pangkat ini akan dihasilkan suatu
penyelesaian dalam bentuk deret pangkat.
Mengingat pentingnya persamaan diferensial Legendre dalam terapan, maka kita
perlu mempelajari secara mendalam persamaan diferensial Legendre tersebut dan
penerapannya.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara menyelesaikan persamaan diferensial legendre

C. Tujuan
Adapun Tujuan pembuatan makalah ini berdasarkan rumusan masalah diatas adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui penyelesaian persamaan diferensial legendre

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Persamaan Diferensial Legendre


Persamaan diferensial legendre merupakan persamaan diferensial linear homogen
orde kedua dengan koefisien variable yang mempunyai bentuk :
1) (𝟏 − 𝒙𝟐 )𝒚" − 𝟐𝒙𝒚′ + 𝒏 (𝒏 + 𝟏)𝒚 = 𝟎
Parameter n pada (1) adalah bilangan rill yang diberikan. Setiap penyelesaian dari (1)
dinamakan fungsi Legendre. Dengan membagi (1) dengan 1 − 𝑥 2 , maka diperoleh bentuk
2𝑥
standar (8), Pasal 4.2 yaitu 𝑦" + 𝑝(𝑥) 𝑦′ + 𝑞(𝑥) 𝑦 = 𝑟(𝑥) dengan 𝑝(𝑥) = (1−𝑥 2 ) ; 𝑞(𝑥) =
𝑛(𝑛+1)
dan 𝑟(𝑥) = 0. Koefisien-koefisien persamaan yang dihasilkan adalah analitik pada x = 0. Jadi dapat
(1−𝑥 2 )

kita gunakan metode deret pangkat.


𝑦 = ∑ 𝑎𝑚 𝑥 𝑚
𝑚=0

𝑦 = ∑ 𝑚𝑎𝑚 𝑥 𝑚−1

(𝟐)
𝑚=1

𝑦" = ∑ 𝑚(𝑚 − 1)𝑎𝑚 𝑥 𝑚−2


𝑚=2

Subtitusikan y dan turunan – turunannya kedalam (1) dan nyatakan konstanta dengan , maka
kita memperoleh :

Dengan menuliskan pernyataan pertama sebagai dua deret yang terpisa, maka kita
memperoleh persamaan :
(1*)

Yang jabarannya dituliskan :

2
Karena ini harus merupakan suatu identitas dalam x apabila (2) merupakan penyelesaian dari
(1), maka jumlah koefisien-koefisien dari setiap pangkat x haruslah nol ; karena k = n(n+1),
maka :

(3a) 2𝑎2 + 𝑛(𝑛 − 1)𝑎0 = 0 koefisien dari 𝑥 0

6. 𝑎3 + [−2 + 𝑛(𝑛 + 1)]𝑎1 = 0 koefisien dari 𝑥1

Dan umumnya, jika m = 2,3,...,

(3b) (𝑚 + 2)(𝑚 + 1)𝑎𝑚+2 + [−𝑚(𝑚 − 1) − 2𝑚 + 𝑛(𝑛 + 1)]𝑎𝑚 = 0

Sekarang pernyataan dalam kurung [...] dapat dituliskan menjadi :

−𝑚(𝑚 − 1) − 2𝑚 + 𝑛(𝑛 + 1) = −𝑚2 + 𝑚 − 2𝑚 + 𝑛2 + 𝑛 = −𝑚2 − 𝑚 + 𝑛2 + 𝑛

= −𝑚(𝑚 + 1) + 𝑛(𝑛 + 1) = (𝑛 − 𝑚)(𝑛 + 𝑚 + 1)

Sehingga dapat dituliskan menjadi :

(𝑚 + 2) + 𝑛(𝑛 + 1)𝑎𝑚+2 + [(𝑛 − 𝑚)(𝑛 + 𝑚 + 1)𝑎𝑚 = 0

(𝑚 + 2) + 𝑛(𝑛 + 1)𝑎𝑚+2 = [(𝑛 − 𝑚)(𝑛 + 𝑚 + 1)𝑎𝑚 ]

Jadi dari (3) diperoleh :

(𝑛−𝑚)(𝑛+𝑚+1)
(4) 𝑎𝑚+2 = − 𝑎𝑚
(𝑚+2)(𝑚+1)

Ini disebut hubungan rekursi (recurtion relation) atau rumus rekursi (recurtion formula).
Rumus ini memberikan untuk setiap koefisien dinyatakan dalam koefisien kedua yang
mendahuluinya, kecuali dan yang merupakan konstanta sebarang. Kita peroleh secara
berurutan.

Dengan memasukkan nilai-nilai ini ke dalam koefisien-koefisien pada (2), kita memperoleh :

3
Dimana :

(5) 𝑦(𝑥) = 𝑎0 𝑦1 (𝑥) + 𝑎1 𝑦2 (𝑥)

𝑛(𝑛+1) (𝑛−2)𝑛(𝑛+1)(𝑛+3)
(6) 𝑦1 (𝑥) = 1 − 𝑥2 + 𝑥4 − + ⋯
2! 4!

Dan

(𝑛−1)(𝑛+2) (𝑛−3)𝑛(𝑛−1)(𝑛+4)
(7) 𝑦2 (𝑥) = 𝑥 − 𝑥3 + 𝑎1 𝑥 5 − + ⋯
3! 5!

Deret ini konvergen untuk |𝑥| < 1. Karena (6) memuat hanya pangkat-pangkat genap
𝑦1
dari x sedangkan (7) hanya memuat pengkat-pangkat ganjil dari x. Maka hasil bagi bukan
𝑦2

suatu konstanta, sehingga 𝑦1 𝑑𝑎𝑛 𝑦2 tidak sebanding, jadi merupakan penyelesaian bebas
linear. Sehingga (5) merupakan penyelesaian umum (1) pada selang −1 < 𝑥 < 1.

B. Polinum Legendre

Dalam banyak penerapan, paramenter dalam persamaan legendre merupakan bilangan


bulat tak negatif . Maka ruas kanan (4) adalah nol jika , sehingga :

𝑎𝑛+2 = 0, 𝑎𝑛+6 = 0, …

Jadi bilangan n genap, 𝑦1 (𝑥)disederhanakan menjadi suatu polinom berderajat . Bila n


bilangan ganjil, diperoleh hasil yang sama untuk 𝑦2 (𝑥). Polinum –polinum ini,dikalikan
dengan suatu konstanta ,disebut polinum legendre. Kita akan membahasnya lebih terinci.
Untuk keperluan ini, kita selesaikan (4) untuk , diperoleh

4
(𝑠 + 2)(𝑠 + 1)
(𝟖) 𝑎𝑠 = 𝑎 (𝑠 ≤ 𝑛 − 2)
(𝑛 − 𝑠)(𝑛 + 𝑠 + 1) 𝑠+2

Kita dapat menyatakan semua koefisien-koefisien yang tak dihilangkan dalam koefisien dari
pangkat yang paling tinggi pada polinom. Koefisien mula-mula masih sebarang. Biasanya
kita mengambil 𝑎𝑛 = 1 jika n = 0 dan

(9)

Pengambilan ini dilakukan agar semua polinom ini mempunyai nilai 1 jika :

(9*)

Yaitu

Dengan cara yang sama :

Yaitu :

(2𝑛 − 4)!
𝑎𝑛−4 =
2𝑛 2! (𝑛 − 2)! (𝑛 − 4)!

Dengan cara yang sama pula :

5
Yaitu :

(2𝑛 − 6)!
𝑎𝑛−6 = −
2𝑛 ! (𝑛 − 3)! (𝑛 − 6)!

Dan seterusnya. Umum jika 𝑛 − 2𝑚 > 0

(10)
(2𝑛 − 2𝑚)!
𝑎𝑛−2𝑚 = (−1)𝑚
𝑎𝑛 𝑚! (𝑛− 𝑚)! (𝑛 − 2)!

Penyelesaian persamaan diferensial legendre (1) yang dihasilkan disebut polinum legendre
berderajat n dan dinyatakan oleh 𝑃𝑛 (𝑥). Dan (10) di peroleh :

(11)

n-2

𝑛 (𝑛−1)
Dimana 𝑀 = atau , yang merupakan suatu bilangan bulat.
2 2

(𝟏𝟏 ∗) 𝑃0 (𝑥) = 1 𝑃1 (𝑥) = 𝑥

1 1
𝑃2 (𝑥) = 2 (3𝑥 2 − 1) 𝑃3 (𝑥) = 2 (5𝑥 3 − 3𝑥)

1 1
𝑃4 (𝑥) = 8 (35𝑥 4 − 30𝑥 2 + 3) 𝑃5 (𝑥) = 8 (63𝑥 5 − 70𝑥 3 + 15𝑥)

Dan seterusnya

6
Contoh soal

Dengan menggunakan (11’), akan dibuktikan dengan substitusi bahwa 𝑃0 , … , 𝑃5 memenuhi


persamaan legendre

Penyelesaian :

𝑃0 (𝑥) = 𝑌0 = 1 𝑃1 (𝑥) = 𝑌1 = 𝑥`

1 1
𝑃4 (𝑥) = 𝑌4 8 (35𝑥 4 − 30𝑥 2 + 3) 𝑃3 (𝑥) = 𝑌3 = 2 (5𝑥 3 − 3𝑥)

1
𝑃5 (𝑥) = (63𝑥 5 − 70𝑥 3 + 15𝑥)
8

7
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Persamaan diferensial legendre merupakan persamaan diferensial linear homogen orde kedua
dengan koefisien variable yang mempunyai bentuk

(𝟏 − 𝒙𝟐 )𝒚" − 𝟐𝒙𝒚′ + 𝒏 (𝒏 + 𝟏)𝒚 = 0

B. Saran

Dengan diselesaikannya makalah ini, kami berharap makalah ini dapat menambah
wawasan tentang persamaan diferensial legendre. Selanjutnya kami juga mengharapkan
kritik dan saran guna peningkatan kualitas dalam penyusunan makalah ini

8
Daftar Pustaka

https://www.academia.edu/37804721/Persamaan_Diferensial_Legendre_Ringkasan_Ma
teri_Matematika_Contoh_Soal_dan_Penyelesaiannya

http://repository.usd.ac.id/27011/2/043114005_Full.pdf

Anda mungkin juga menyukai