RMK ASP Sap 13 KLP 5

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

RINGKASAN MATERI KULIAH

AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK


LAPORAN KEUANGAN YAYASAN, RUMAH SAKIT, UNIVERSITAS

Oleh Kelompok 5:
Putu Diah Meilani Puspita Dewi (1807531172)
I Gusti Ayu Ananda Eka Putri (1807531186)
Ni Putu Sukma Apriyanti (1807531197)
Putu Monik Candra Maharani (1807531226)
Ni Kadek Windi Lestari (1807531238)

Kelas 215 B1

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2019

i
A. Laporan Keuangan Yayasan
1. Laporan Posisi Keuangan / Neraca

Laporan ini bertujuan untuk menyediakan informasi mengenai aset, kewajiban, dan
aset bersih dan informasi mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada
waktu tertentu. Informasi ini dapat membantu para penyumbang, anggota organisasi,
kreditur dan pihak-pihak lain untuk menilai:

a.Kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan, dan

b.Likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya, serta


kebutuhan pendanaan eksternal.

Lebih lanjut, contoh laporan:

Yayasan XXX

Laporan Posisi Keuangan

31 Desember 20XX

ASET

Aset Lancar:

Kas XXX

Bank XXX

Uang Muka XXX

Total Aktiva Lancar Rp XXX

Aset Tidak Lancar

Peralatan Kantor XXX

1
Peralatan Kantor- Akm. Penyusutan (XXX)

Aset Tetap – Nilai Buku XXX

Total Aset Tidak Lancar Rp XXX

TOTAL ASET Rp XXX

HUTANG DAN ASET BERSIH

Hutang Lancar:

Hutang Pengurus XXX

Total Kewajiban lancar XXX

Hutang Jangka Panjang

Hutang Bank XXX

Total Hutang Jangka Panjang XXX

Aset Bersih:

Aset bersih tidak terikat XXX

Aset bersih terikat temporer XXX

Total Aset Bersih XXX

TOTAL HUTANG DAN ASET BERSIH Rp. XXX

2
2. Laporan Aktivitas

Tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan informasi mengenai pengaruh


transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset bersih, hubungan
antar transaksi, dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam
pelaksanaan berbagai program atau jasa. Perubahan aset bersih dalam laporan
aktivitas biasanya melibatkan 4 jenis transaksi, yaitu (1) pendapatan, (2) beban,
(3)gains and losses, dan (4) reklasifikasi aset bersih. Seluruh perubahan aset bersih
ini nantinya akan tercermin pada nilai akhir aset bersih yang disajikan dalam laporan
posisi keuangan.

Lebih lanjut, contoh laporan:

Yayasan XXX

Laporan Aktivitas

Untuk Tahunan Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX

PENDAPATAN DAN SUMBANGAN

Sumbangan Terikat Temporer Rp. XXX

BEBAN DAN PROGRAM

Beban Gaji XXX

Beban Sewa XXX

Beban Narasumber XXX

Beban Fasilitator XXX

Beban Penyusutan XXX

3
Total Beban dan Program Rp XXX

KENAIKAN / (PENURUNAN) ASET BERSIH XXX

ASET BERSIH – AWAL XXX

ASET BERSIH – AKHIR XXX

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara
entitas, yang menunjukan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode
dari aktivitas operasional, investasi, dan pendanaan.

Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai pernerimaan
dan pengeluaran kas dalam suatu periode.

Lebih lanjut, contoh laporan:

Yayasan XXX

Laporan Arus Kas

Untuk Tahun Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 20XX

AKTIVITAS OPERASIONAL:

Penerimaan Kas dari Sumbangan XXX

Penerimaan Kas dari Hutang XXX

Pembayaran Uang Muka XXX

Pembayaran Gaji XXX

4
Pembayaran Sewa XXX

Pembayaran Beban Narasumber XXX

Pembayaran Beban Fasilitator XXX

KENAIKAN/ (PENURUNAN) KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL XXX

AKTIVITAS INVESTASI:

Pembelian Alat Kantor XXX

KENAIKAN / (PENURUNAN) KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI XXX

AKTIVITAS PENDANAAN XXX

KENAIKAN/(PENURUNAN) KAS BERSIH XXX

KAS DAN BANK – SALDO AWAL XXX

KAS DAN BANK – SALDO AKHIR XXX

4. Catatan Atas Laporan

Catatan atas laporan keuangan menyajikan informasi kebijakan akuntansi tertentu


yang di terapkan yang relevan untuk memahami laporan keuangan.

5
B. Laporan Keuangan Rumah Sakit
1. Laporan keuangan rumah sakit terbagi 2 macam, yaitu:
a. Untuk pihak eksternal, meliputi :
1. Neraca
2. Laporan Operasi
3. Laporan Arus Kas
4. Catatan Atas Laporan Keuangan

b. Untuk pihak internal, meliputi :


1. Laporan Realisasi anggaran
2. Laporan Kinerja Unit
3. Laporan Biaya
4. Forecasting Biaya
5. Feasibility Study

2. Laporan keuangan rumah sakit BLUD sesuai pedoman akuntansi rumah sakit ada 4
macam, yaitu:
a. Neraca
b. Laporan Aktivitas / Laporan Operasi
c. Laporan Arus Kas
d. Catatan Atas Laporan Keuangan

1. Neraca
Komponen neraca terdiri dari :
1. Aset
2. Kewajiban
3. Ekuitas
TABEL NERACA
NERACA RSUD ("X")
PER 31 DESEMBER 2011 dan 2012
KENAIKAN /
ASET 2011 2012 %
PENURUNAN
Aset lancar xxx Xxx xxx
Aset Tetap xxx Xxx xxx

6
Aset Kso
Aset Lainnya
Total Aset xxx Xxx xxx
Kewajiban xxx Xxx xxx
Kewajiban Jangka Pendek xxx Xxx xxx
Kewajiban Jangka Panjang xxx Xxx xxx
Total Kewajiban xxx Xxx xxx
Ekuitas xxx Xxx xxx
Total kewajiban + Ekuitas xxx Xxx xxx

KENAIKAN /
ASET 2011 2012 %
PENURUNAN
ASET LANCAR xxx xxx xxx
kas dan setara kas xxx xxx xxx
investasi jangka pendek xxx xxx xxx
piutang pelayanan xxx xxx xxx
piutang lain-lain xxx xxx xxx
Persediaan xxx xxx xxx
uang muka xxx xxx xxx
biaya dibayar dimuka xxx xxx xxx
JUMLAH ASET LANCAR xxx xxx xxx

ASET TETAP xxx xxx xxx


tanah xxx xxx xxx
gedung dan bangunan xxx xxx xxx
peralatan dan mesin xxx xxx xxx
jalan, jaringan xxx xxx xxx
aset tetap lain xxx xxx xxx
kontruksi dalam penerjaan xxx xxx xxx
JUMLAH ASET TETAP xxx xxx xxx
Akumulasi penyusutan xxx xxx xxx
NILAI BUKU ASET TETAP xxx xxx xxx
Aset kso xxx xxx xxx

7
Aset lain-lain xxx Xxx xxx

KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek xxx Xxx xxx
hutang usaha xxx Xxx xxx
hutang pajak xxx Xxx xxx
biaya yang masih harus dibayar xxx Xxx xxx
pendapatan diterima dimuka xxx Xxx xxx
bagian lancar utang jangka pendek xxx Xxx xxx
hutang jangka pendek lainnya xxx Xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
xxx Xxx xxx
PENDEK
KEWAJIBAN JANGKA PANJANG xxx Xxx xxx
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA
xxx Xxx xxx
PENDEK

EKUITAS
ekuitas awal xxx xxx xxx
surplus / defisit tahun lalu xxx xxx xxx
surplus / defisit tahun berjalan xxx xxx xxx
ekuitas donasi xxx xxx xxx
JUMLAH EKUITAS xxx xxx xxx

2. Laporan Aktivitas / Operasi


-Laporan hasil operasi / aktivitas selama satu periode tertentu.
-Komponen laporan aktivitas / operasi :
Pendapatan
Beban

LAPORAN OPERASI RSUD "X"


TAHUN 2011 DAN 2012
KENAIKAN /
2011 2012 %
PENURUNAN
PENDAPATAN xxx Xxx xxx

8
PENDAPATAN USAHA JASA LAYANAN xxx Xxx xxx
pendapatan usaha rawat jalan xxx Xxx xxx
pendapatan usaha rawat inap xxx Xxx xxx
pendapatan usaha rawat darurat xxx Xxx xxx
HIBAH / DONASI / SUMBANGAN NON
xxx Xxx xxx
PEMERINTAH
PENDAPATAN APBN / APBD xxx Xxx xxx
Operasional xxx Xxx xxx
Investasi xxx Xxx xxx
PENDAPATAN USAHA LAINNYA xxx Xxx xxx
TOTAL PENDAPATAN xxx Xxx xxx

BEBAN xxx Xxx xxx


BEBAN LAYANAN xxx Xxx xxx
Beban pegawai xxx Xxx xxx
beban pemakaian bahan / persediaan xxx Xxx xxx
beban jasa layanan xxx Xxx xxx
beban pemeliharaan xxx Xxx xxx
beban langganan daya dan jasa xxx Xxx xxx
beban subsidi pasien xxx Xxx xxx
Bebanpenyusutan xxx Xxx xxx
JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx Xxx xxx

BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI xxx Xxx xxx


Bebanpegawai xxx Xxx xxx
Beban administrasi perkantoran xxx Xxx xxx
Beban pemeliharaan xxx Xxx xxx
Beban langganan daya dan jasa xxx Xxx xxx
Beban penyusutan xxx Xxx xxx
Beban amortisasi xxx Xxx xxx
Beban promosi xxx Xxx xxx
Beban premi asuransi xxx Xxx xxx
Bebanpenyisihan kerugian piutang xxx Xxx xxx
Beban umum dan Adm lain xxx Xxx xxx

9
TOTAL BEBAN UMUM & ADMINISTRASI xxx Xxx xxx

3. Laporan Arus Kas


-Laporan yang menunjukkan arus kas keluar dan arus kas masuk dirumah sakit.
-Informasi tentang arus kas suatu BLUD rumah sakit berguna bagi para pemakain
laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan BLU rumah sakit yang
bersangkutan didalam menghasilkan kas dan setara kas serta menilai kebutuhan BLU
rumah sakit untuk menggunakan aruskas tersebut.

LAPORAN ARUS KAS RSUD "X"


TAHUN 2011 DAN 2012
KENAIKAN /
2011 2012 %
PENURUNAN
ARUS KAS DAN AKTIVITAS OPERASI xxx Xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx Xxx xxx
Penerimaan usaha dan jasa layanan xxx Xxx xxx
Penerimaan hibah xxx Xxx xxx
Penerimaan APBN / APBD xxx Xxx xxx
Penerimaan Kas lainya xxx Xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx Xxx xxx
belanja pegawai xxx Xxx xxx
belanja barang xxx Xxx xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI xxx Xxx xxx


ARUS KAS MASUK xxx Xxx xxx
Hasil penjualan aset tetap xxx Xxx xxx
perolehan aset lainnya xxx Xxx xxx
ARUS KAS KELUAR xxx Xxx xxx
perolehan aset tetap xxx Xxx xxx
perolehan aset tetap lainnya xxx Xxx xxx
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PEDANAAN xxx Xxx xxx
ARUS KAS MASUK xxx Xxx xxx
JUMLAH BEBAN LAYANAN xxx Xxx xxx

10
perolehan pinjaman
ARUS KAS KELUAR xxx Xxx xxx
pembayaran pokok pinjaman xxx Xxx xxx

4. Catatan Atas Laporan Keuangan


Tujuan utama adalah memberikan penjelasan dan analisis ata informasi yang
ada dineraca, laporan arus kas dan informasi tambahan lainnya sehingga para
pengguna mendapatkan pemahaman paripurna atas laporan keuangan.
Informasi dalam catatan atas laporan keuangan mencakup antara :
a. Pendahuluan
b. Kebijakan akuntansi
c. Kejelasan atas pos-pos neraca
d. Kejelasan atas pos-pos laporan aktivitas
e. Kejelasan atas pos-pos laporan arus kas
f. Kewajiban kontijensi
g. Informasi tambahan pengungkapan lainnya.

Pencatatanya:
1. Pendapatan dalam sistem akrual diakui dan dicatat ketika rumah sakit mempunyai hak
untuk melakukan penagihan karena telahbmelakukan layanan.
Jurnalnya: Piutang Pelayanan xxx
Pendapatan pelayanan xxx
2. Pencatatan cadangan kerugian piutang.
Jurnalnya: Kerugian piutang / piutang tak tertagih xxx
cadangan kerugian piutang xxx
3. Pencatatan pendapatan diterima dimuka
Jurnalnya: Kas xxx
Pendapatan diterima dimuka xxx
4. Pencatatan persediaan
Jurnalnya: persediaan barang farmasi xxx
Potongangan pembelian xxx
Kas xxx

11
C. Laporan Keuangan Universitas

1. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Universitas PTN BH


Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya, laporan keuangan universitas PTN BH
disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Di samping itu,
pasal 62 Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
menyatakan bawa Perguruan Tinggi memiliki otonomi untuk mengelola sendiri
lembaganya sebagai pusat penyelenggaraan Tridharma. Selanjutnya, pasal 63
Undang-undang tersebut menyatakan bahwa otonomi pengelolaan Perguruan
Tinggi dilaksanakan berdasarkan prinsip:
a. akuntabilitas;
b. transparansi;
c. nirlaba;
d. penjaminan mutu; dan
e. efektivitas dan efisiensi.
Prinsip “nirlaba” sebagaimana dinyatakan dalam huruf c di atas menjadi dasar bagi
Universitas PTN BH untuk menggunakan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) 45 (Revisi 2011) tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba sebagai
dasar dalam penyusunan pelaporan keuanganya. Paragraf 9 PSAK 45 tersebut
mengatur bahwa jenis-jenis laporan keuangan entitas nirlaba adalah sebagai
berikut.

a. Laporan posisi keuangan (neraca);


b. Laporan aktivitas;
c. Laporan arus kas; dan
d. Catatan atas laporan keuangan.
Bagiamana keempat laporan keuangan tersebut disusun dalam praktik di lapangan
dapat dilihat pada Lampiran 1: Laporan Keuangan Universitas Indonesia Tahun
2014. Adapun pembahasan secara teorits atas setiap jenis laporan keuangan
tersebut adalah sebagai berikut.

2. Laporan Posisi Keuangan (Neraca)


Paragraf 10 PSAK 45 menyatakan bahwa laporan posisi keuangan bertujuan untuk
menyediakan informasi mengenai aset, liabilitas, serta aset neto dan informasi
mengenai hubungan di antara unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi
dalam laporan posisi keuangan yang digunakan bersama pengungkapan, dan

12
informasi dalam laporan keuangan lainnya dapat membantu para penyumbang,
anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak-pihak lain untuk menilai:
a. kemampuan entitas nirlaba untuk memberikan jasa secara berkelanjutan; dan
b. likuiditas, fleksibilitas keuangan, kemampuan untuk memenuhi kewajibannya,
dan kebutuhan pendanaan eksternal.
Laporan posisi keuangan mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan
menyajikan total aset, liabilitas, dan aset neto. Format laporan posisi keuangan
bagi universitas PTN BH yang disusun berdasarkan PSAK 45 adalah sebagai
berikut.

Gambar 2.1 Format Laporan Posisi Keuangan Universitas PTN BH


Universitas XYZ
Laporan Posisi Keuangan
Per 31 Desember 20xx
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ASET

Aset Lancar
Kas dan Setara Kas xxx
Uang Muka xxx
Investasi Jangka Pendek xxx
Piutang (setelah dikurangi penyisihan piutang
ragu-ragu) xxx
Biaya Dibayar Di Muka xxx
Persediaan xxx
Jumlah Aset Lancar xxx

Aset Tidak Lancar


Investasi Jangka Panjang xxx
Aset Tetap (setelah dikurangi akumulasi
penyusutan) xxx
Aset Lain-lain xxx
Jumlah Aset Tidak Lancar xxx

13
Jumlah Aset xxx

LIABILITAS DAN ASET NETO

Liabilitas Jangka Pendek


Hutang Pajak xxx
Biaya yang Masih Harus Dibayar xxx
Hutang Lain-lain xxx
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek xxx

Liabilitas Jangka Panjang


Hutang Lain-lain xxx
Pendapatan Diterima Dimuka xxx
Kewajiban Imbalan Paskakerja xxx
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang xxx

Aset Neto
Aset Neto Tidak Terikat xxx
Aset Neto Terikat Temporer xxx
Aset Neto Terikat Permanen xxx
Jumlah Aset Neto xxx

Jumlah Liabilitas dan Aset Neto xxx


Sumber: Universitas Indonesia (2014).
Karakteristik yang membedakan laporan posisi keuangan berdasarkan PSAK 45 di
atas dengan laporan posisi keuangan yang disusun oleh perusahaan sektor privat
adalah pada bagian pelaporan aset neto. Laporan posisi keuangan pada
perusahaan sektor privat bukan menyajikan aset neto, melaikan ekuitas. Aset neto
baik pada laporan keuangan universitas PTN BH maupun laporan keuangan entitas
nirlaba lainnya terdiri atas tiga katagori sebagai berikut.

a. Aset Neto Tidak Terikat


Paragraf 18 PSAK 45 menyatakan bahwa aset neto tidak terikat umumnya
meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau
hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut.

14
Batasan terhadap penggunaan aset neto tidak terikat dapat berasal dari sifat
entitas nirlaba (dalam hal ini universitas PTN BH). Informasi mengenai batasan-
batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Contoh aset neto tidak terikat sebagaimana dilaporkan dalam Laporan
Keuangan Universitas Indonesia (2014:30) adalah aset neto yang dapat berasal
dari
- pendapatan biaya pendidikan,
- pendapatan APBN,
- pendapatan penelitian,
- pendapatan seminar dan pelatihan, dan
- lain-lain.
b. Aset Neto Terikat Temporer
Paragraf 17 PSAK 45 menyatakan bahwa pembatasan temporer terhadap (1)
sumbangan berupa aktivitas operasi tertentu, (2) investasi untuk jangka waktu
tertentu, (3) penggunaan selama periode tertentu di masa depan, atau (4)
pemerolehan aset tetap, dapat disajikan sebagai unsur terpisah dalam
kelompok aset neto yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau
disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh
penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu dan/atau pembatasan
penggunaan.
Adapun contoh aset neto terikat temporer dalam laporan keuangan universitas
PTN BH adalah sebagaimana yang dilaporkan dalam Laporan Keuangan
Universitas Indonesia (2014:31), yaitu:
- aset neto terikat temporer yang berasal dari penelitian,
- aset neto terikat temporer yang berasal dari beasiswa, dan
- aset neto terikat temporer yang berasal dari hibah/sumbangan.
c. Aset Neto Terikat Permanen
Paragraf 16 PSAK 45 menyatakan bahwa pembatasan permanen terhadap (1)
aset, seperti tanah atau karya seni, yang disumbangkan untuk tujuan tertentu,
untuk dirawat dan tidak untuk dijual, atau (2) aset yang disumbangkan untuk
investasi yang mendatangkan pendapatan secara permanen dapat disajikan
sebagai unsur terpisah dalam kelompok aset neto yang penggunaanya dibatasi
secara permanen atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.
Pembatasan permanen kelompok kedua tersebut berasal dari hibah atau wakaf
dan warisan yang menjadi dana abadi (endowment).

15
3. Laporan Aktivitas
Paragraf 19 PSAK 45 menyatakan bahwa tujuan utama laporan aktivitas adalah
menyediakan informasi mengenai:
a. pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aset
neto,
b. hubungan antartransaksi, dan peristiwa lain, serta
c. bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program
atau jasa.
Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan
informasi dalam laporan keuangan lainnya, dapat membantu para penyumbang,
anggota entitas nirlaba, kreditur, dan pihak lainnya untuk:
a. mengevaluasi kinerja dalam suatu periode,
b. menilai upaya, kemampuan, dan kesinambungan entitas nirlaba dan
memberikan jasa, serta
c. menilai pelaksanaan tanggung jawab dan kinerja manajer.
Laporan aktivitas mencakup entitas nirlaba secara keseluruhan dan menyajikan
perubahan jumlah aset neto selama suatu periode. Perubahan aset neto dalam
laporan aktivitas tercermin pada aset neto atau ekuitas dalam posisi keuangan.
Format laporan aktivitas bagi universitas PTN BH yang disusun berdasarkan PSAK
45 adalah sebagai berikut.

Gambar 2.2 Format Laporan Aktivitas Universitas PTN BH


Universitas XYZ
Laporan Aktivitas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

PERUBAHAN ASET NETO TIDAK TERIKAT

Pendapatan
Operasional xxx
APBN xxx
Hibah/Sumbangan xxx
Lain-lain xxx
xxx

16
Aset Neto yang Berakhir Pembatasannya xxx
Jumlah Pendapatan xxx
Beban
Operasional xxx
Penyusutan dan Amortisasi xxx
Lain-lain xxx
Jumlah Beban xxx

Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Tidak Terikat xxx

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT TEMPORER

Pendapatan
Operasional xxx
Hibah/Sumbangan xxx
Lain-lain xxx
xxx
Aset Neto Terbebaskan dari Pembatasan (xxx)
Jumlah Pendapatan xxx
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Terikat Temporer xxx

PERUBAHAN ASET NETO TERIKAT PERMANEN


Pendapatan
Lain-lain xxx
Aset Neto Terbebaskan dari Pembatasan (xxx)
Jumlah Pendapatan xxx
Kenaikan (Penurunan) Aset Neto Terikat Permanen xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) ASET NETO xxx


Aset Neto Awal Tahun xxx
Koreksi Saldo Awal xxx
Kenaikan (Penurunan Efek Tersedia untuk Dijual) xxx
Aset Neto Akhir Tahun xxx
Sumber: Universitas Indonesia (2014).

17
Berdasarkan format laporan aktivitas di atas, laporan tersebut menyajikan jumlah
perubahan aset neto terikat permanen, terikat temporer, dan tidak terikat dalam
suatu periode. Paragraf 23, 24, dan 25 PSAK 45 mengatur perlakuan akuntansi
pendapatan, beban, serta keuntungan dan kerugian sebagai berikut.

a. Pendapatan diakui sebagai penambah aset neto tidak terikat, kecuali jika
penggunaannya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai
pengurang aset neto tidak terikat.
b. Sumbangan disajikan sebagai penambah aset neto tidak terikat, terikat
permanen, atau terikat temporer, bergantung pada ada tidaknya pembatasan.
Sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang
sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan
secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
c. Keuntungan dan kerugian yang diperoleh dari investasi dan aset lain (atau
liabilitas) diakui sebagai penambah atau pengurang aset neto tidak terikat,
kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Paragraf 26 PSAK 45 menyatakan bahwa pengkalisifikasian pendapatan, beban,
serta keuntungan dan kerugian dalam kelompok aset neto tidak menutup peluang
adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu
kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aset neto, entitas nirlaba
dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau
nonoperasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau
belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain.

4. Laporan Arus Kas


Paragraf 33 PSAK 45 menyatakan bahwa tujuan utama laporan arus kas adalah
menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu
periode. Format laporan arus kas bagi universitas PTN BH yang disusun
berdasarkan PSAK 45 dengan pendekatan tidak langsung adalah sebagai berikut.

18
Gambar 2.3 Format Laporan Arus Kas Universitas PTN BH
Universitas XYZ
Laporan Arus Kas
Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 20xx
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Kenaikan Aset Neto xxx


Penyesuaian:
Penyusutan xxx
Koreksi Aset Neto xxx
Imbalan Paskakerja xxx
Laba (Rugi) Efek Tersedia untuk Dijual xxx
Perubahan Modal Kerja:
Uang Muka xxx
Piutang xxx
Biaya Dibayar Dimuka xxx
Persediaan xxx
Aset Lain-lain xxx
Hutang Pajak xxx
Biaya yang Masih Harus Dibayar xxx
Hutang Lain-lain xxx
Pendapatan Diterima Di Muka xxx
Arus Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas
Operasi xxx

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Perolehan Efek Tersedia untuk Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo xxx
Pelepasan Efek Tersedia untuk Dijual dan Dimiliki Hingga Jatuh
Tempo xxx
Perolehan Aset Tetap xxx

Arusk Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas


Investasi xxx

19
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Pendanaan xxx
Arusk Kas Bersih yang Diperoleh (Digunakan) dari Aktivitas
Pendanaan xxx

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS xxx


KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN xxx
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN xxx
Sumber: Universitas Indonesia (2014).

Komponen dalam laporan arus kas tersebut adalah sebagaimana ditetapkan dalam
PSAK 2 (Revisi 2013) tentang Laporan Arus Kas sebagai berikut.
a. Aktivitas operasi
Aktivitas operasi adalah Aktivitas penghasil utama pendapatan entitas dan
aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan. Contoh
aliran kas masuk dari aktivitas operasi antara lain adalah
- penerimaan dari penjualan barang/jasa, royalti, pendapatan lain;
- penerimaan dari pendapatan sewa, restitusi pajak; dan
- penerimaan dari pemberian untuk bank dan penjualan sekuritas dari
perusahaan efek.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas operasi antara lain adalah
- pembayaran kepada pemasok barang dan jasa;
- pembayaran untuk karyawan;
- pembayaran klaim (asuransi), pembelian efek (perusahaan efek),
pengembalian kredit (bank); dan
- pembayaran biaya operasi.
b. Aktivitas investasi
Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan aset jangka panjang serta
investasi lain yang tidak termasuk setara kas. Contoh aliran kas masuk dari
aktivitas investasi antara lain adalah
- penerimaan penjualan aset tetap, aset tidak berwujud dan aset jangka
panjang lain;
- penerimaan kas dari kontrak future/ forward, future untuk pendanaan;

20
- penerimaan penjualan instrumen utang atau kas (selain diperdagangkan);
dan
- penerimaan kas dari pelunasan uang muka dan pinjaman dari pihak lain.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas investasi antara lain adalah
- pembayaran kas untuk membeli aset tidak tetap, aset tidak berwujud, biaya
pengembangan dikapiralisasi;
- pembayaran kas dari kontrak future, forward, swap untuk aktivitas
pendanaan; dan
- pembayaran untuk membeli instrumen utang/ekuitas/ ventura selain untuk
diperdagangkan.
c. Aktivitas pendanaan
Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengakibatkan perubahan dalam
jumlah serta komposisi kontribusi modal dan pinjaman entitas. Contoh aliran
kas masuk dari aktivitas pendanaan antara lain adalah
- penerimaan kas dari penerbitan saham; dan
- penerimaan kas dari penerbitan obligasi, wesel, pinjaman jangka pendek
dan jangka panjang, hipotek.
Sedangkan contoh aliran kas keluar dari aktivitas pendanaan antara lain adalah
- pembayaran kas kepada pemiliki untuk menarik atau menebus saham;
- pelunasan pinjaman; dan
- pembayaran kas oleh lessee untuk mengurangi saldo liabilitas terkait sewa
pembiayaan.
Di samping ketentuan dalam PSAK 2 tersebut, paragraf 34 PSAK 45 memberikan
tambahan sebagai berikut.
a. Aktivitas pendanaan:
- penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk
jangka panjang;
- penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang
penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan
pemeliharaan aset tetap, atau peningkatan dana abadi; dan
- bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
b. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas:
sumbangan berupa bangunan atau aset investasi.

21
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka
yang tertera dalam Laporan Aktivitas, Laporan Posisi Keuangan, dan Laporan Arus
Kas. Catatan atas Laporan Keuangan juga mencakup informasi tentang kebijakan
akuntansi yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang
diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi
Keuangan serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan
penyajian laporan keuangan secara wajar.
PSAK 1 (Revisi 2013) tentang Penyajian Laporan Keuangan menjelaskan bahwa
catatan atas Laporan Keuangan mengungkapkan/menyajikan/menyediakan hal-hal
sebagai berikut.
a. Informasi dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakan akuntansi, seperti
dasar pengukuran, kebijakan yang relevan, asumsi dalam estimasi;
b. Informasi yang disyaratkan Standar Akuntansi Keuangan yang tidak disajikan di
bagian mana pun dalam laporan keuangan;
c. Informasi yang tidak disajikan di bagian mana pun dalam laporan keuangan,
tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan.

Jurnal-Jurnal Standar
a. Jurnal penerimaan pendapatan pendaftaran ujian masuk D3
Bank tidak terikat xxx
Pendapatan tidak terikat-pendaftaran ujian masuk D3 xxx

b. Jurnal penerimaan pendapatan SPP


Bank tidak terikat xxx
Pendapatan tidak terikat-SPP xxx

c. Jurnal penerimaan pendapatan sewa gedung


Bank tidak terikat xxx
Pendapatan tidak terikat-Sewa Gedung xxx

d. Jurnal penerimaan pendapatan hibah luar negeri terikat temporer


Bank terikat temporer xxx
Pendapatan terikat tempore-hibah luar negeri xxx

22
e. Jurnal penerimaan pendapatan hibah dalam negeri terikat permanen
Bank terikat permanen xxx
Pendapatan terikat permanen-hibah dalam negeri xxx

f. Jurnal pembayaran beban honorarium mengajar


Beban tidak terikat-honorarium mengajar xxx
Bank tidak terikat xxx
g. Jurnal pembayaran honorarium penyelenggaraan ujian skripsi
Beban tidak terikat-penyelenggaraan ujian skripsi xxx
Bank tidak terikat xxx

h. Jurnal pembayaran honorarium penelitan terkait hibah luar negeri terikat


temporer
Beban terikat temporer-honorarium penelitian xxx
Bank terikat temporer xxx

i. Jurnal penempatan dana hibah dalam negeri terikat permanen pada investasi
deposito 12 bulan
Investasi terikat permanen-deposito 12 bulan xxx
Bank terikat permanen xxx

23
D. Kasus Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

Laporan Keuangan RSUD Diperiksa Wali Kota Sukabumi

Wali Kota Sukabumi, Mohamad Muraz memeriksa laporan keuangan di RSUD


Syamsudin SH pada 2013. Sebab, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melaporkan
adanya temuan dana yang tidak jelas pertanggungjawabannya senilai Rp 6,5 miliar.

"Saya harus periksa langsung hingga dua jam," ujar Wali Kota Sukabumi
Mohamad Muraz kepada wartawan di Balai Kota Sukabumi, Senin (26/1). Langkah ini
dilakukan dikarenakan adanya temuan BPK yang melaporkan adanya masalah pada
laporan keuangan RSUD Syamsudin.

Hasil pemeriksaaannya kata Muraz menunjukkan adanya kesalahan administrasi


dalam laporan keuangan yang disampaikan rumah sakit pada 2013 tersebut. Di mana,
terdapat dana pribadi yang dilaporkan dalam pembukuan rumah sakit.

Keadaan tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Kesalahan


administrasi berawal dari komitmen bersama antara dokter, bidan dan perawat untuk
menyisihkan 5-10 persen penghasilan jasa mediknya bagi bonus para staf.

Misalnya seorang dokter mendapatkan jasa tenaga medik sebesar Rp 10 juta.


Maka dana sebesar Rp 1 juta disisihkan untuk honor staf rumah sakit.

24
"Dokter tersebut menandatangani hanya menerima uang Rp 9 juta," ujar Muraz.
Padahal, seharusnya tetap menerima Rp 10 juta dan nantinya baru disisihkan untuk
bonus staf rumah sakit.

Oleh karena itu lanjut Muraz, pemkot langsung melakukan mutasi terhadap
kepala bidang (Kabid) Keungan yang bertindak sebagai bencahara di rumah sakit. Hal
ini dilakukan agar ke depan manajemen keuangan di rumah sakit semakin membaik.

25
DAFTAR PUSTAKA
Riga. 2015. Laporan Kuangan RSUD Diperiksa Walkot Sukabumi.
https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/01/27/nisr10-bermasalah-
laporan-keuangan-rsud-diperiksa-walkot-sukabumi. Diakses pada 05 November
2019.
Wanto. 2015. Pembukuan Sederhana untuk Perusahaan Nirlaba.
https://zahiraccounting.com/id/blog/pembukuan-sederhana-untuk-perusahaan-
nirlaba/. Diakses pada 05 November 2019.
Erlin. 2018. Akuntansi Rumah Sakit. https://slideplayer.info/slide/12275948/. Diakses
pada 05 November 2019.
Danar. 2015. Pelaporan Keuangan Universitas.
https://www.academia.edu/13520180/Pelaporan_Keuangan_Universitas.
Diakses pada 05 November 2019.

26

Anda mungkin juga menyukai