DOCRPIJM 1509240884bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 68

Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai

Tahun 2017 - 2021

BAB III – ARAHAN KEBIJAKAN DAN


RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR
BIDANG CIPTA KARYA

3.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya dan Arahan Penataan Ruang
3.1.1. Arahan Pembangunan Bidang Cipta Karya
Berisikan arahan pembangunan berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 02 Tahun 2015 Tentang RPJMN 2015 – 2019 dan Renstra Pekerjaan Umum 2015 –
2019.
1. RPJMN 2015 – 2019
RPJMN 2015-2019 merupakan dokumen perencanaan nasional jangka menengah hasil
penjabaran tahapan ketiga dari RPJPN 2005-2025 yang kemudian disandingkan dengan Visi,
Misi, dan Agenda Presiden/Wakil Presiden (Nawa Cita). RPJMN 2015-2019 yang disebut
dengan istiah nawacita terdiri :
Prioritas Pokok pembangunan yang terdiri dari :
 Kedaulatan Pangan
 Kedaulatan Energi
 Kemaritiman
 Pariwisata & Energi
Prioritas Wajib yang terdiri dari
 Pendidikan
 Kesehatan
 Penanggulangan Kemiskinan
Dimensi Pemerataan yang terdiri dari
 Antar Wilayah
 Antar Kelompok Pendapatan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 1


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Dalam rangka mewujudkan cita-cita dan visi pembangunan jangka panjang, periode
2015- 2019 menjadi sangat penting karena merupakan titik kritis untuk meletakkan landasan
yang kokoh untuk mendorong ekonomi Indonesia agar dapat maju lebih cepat dan
bertransformasi dari kondisi saat ini sebagai negara berpenghasilan menengah menjadi negara
maju dengan penghasilan per kapita yang cukup tinggi. Meskipun demikian, upaya peningkatan
kinerja perekonomian Indonesia perlu memperhatikan kondisi peningkatan kesejahteraan yang
berkelanjutan, warga yang berkepribadian dan berjiwa gotong royong, dan masyarakat
memiliki keharmonisan antar kelompok sosial, serta postur perekonomian yang semakin
mencerminkan pertumbuhan yang berkualitas, yakni bersifat inklusif, berbasis luas,
berlandaskan keunggulan sumber daya manusia serta kemampuan IPTEK dan bergerak menuju
kepada keseimbangan antar sektor ekonomi dan antar wilayah, serta makin mencerminkan
keharmonisan antara manusia dan lingkungan. Maka dari itu, ditetapkan visi pembangunan
nasional untuk tahun 2015-2019 adalah: “Terwujudnya Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.
Didalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang RPJMN 2015-2019 Kota
Dumai juga ditetapkan sebagai:
1. Dumai diarahkan sebagai Diarahkan sebagai pusat kegiatan nasional (PKN) dengan fokus
pusat administrasi pelintas batas yang berfungsi sebagai outlet emasaran untuk wilayah
Riau bagian timur serta berorientasi pada upaya mendorong perkembangan sektor
produksi wilayah seperti perkebunan, industri, perdagangan, pertambangan dan
perikanan.
2. Dumai sebagai bagian pengembangan kawasan pusat kegiatan strategis nasional (PKSN-
pengembangan kawasan perbatasan) diwilayah Sumatera.
3. Indikasi lokasi pengembangan kawasan industri biodiesel berbasis CPO dikecamatan medang
kampai
4. Lokasi percepatan dan penguatan pembangunan transportasi yang mendorong penguatan
industri nasional untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas
nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan globalseperti pembangunan
jalan High grade highway sumatera, pembangunan jalur Ro-RO Dumai-Malaka, penyediaan
keprintisan laut di kawasan perbatasan
5. Lokasi pembangunan pipa Dumai-medan sepanjang 380 Km dan Duri-Dumai sepanjang 50
Km
6. Jalur Kereta Api rantau Prapat-Duri-Dumai
7. Pengembangan Pelabuhan Dumai
8. Pembangunan jalan Sp.Kulim-pelabuhan Dumai

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 2


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

9. Pembangunan jalan tol pekanbaru-kandis-Dumai


10.Pembangunan Air Baku Dumai Kota Dumai (Sei Hulu Hala) Kota Dumai Kota Dumai
11. Pembangunan Intake, Pengadaan dan Jaringan Pipa Transmisi dia. 20" (Sungai Rokan) Kota
Dumai.
Muatan RPJMN tahun 2015-2019 ini dijabarkan kedalam visi, misi, tujuan dan sasaran
pembangunan kota Dumai tahun 2016-2021 yang akan dicapai melalui strategi dan arah
kebijakan pembangunan daerah.
Pembangunan infrastruktur diarahkan untuk memperkuat konektivitas nasional untuk
mencapai keseimbangan pembangunan, mempercepat penyediaan infrastruktur dasar
(perumahan, air bersih, sanitasi, dan listrik), menjamin ketahanan air, pangan dan energi untuk
mendukung ketahanan nasional, dan mengembangkan sistem transportasi massal perkotaan,
yang seluruhnya dilaksanakan secara terintegrasi dan dengan meningkatkan peran kerjasama
Pemerintah-Swasta. Adapun sasaran pokok yang ingin dicapai pada tahun 2019 terkait
pembangunan perumahan dan kawasan permukiman adalah terpenuhinya kebutuhan dasar
masyarakat untuk bertempat tinggal pada hunian yang layak yang didukung oleh prasarana,
sarana dan utilitas yang memadai, meliputi akses terhadap air minum dan sanitasi yang layak
dan terjangkau dan diprioritaskan dalam rangka meningkatkan standar hidup penduduk 40
persen terbawah.
Sasaran pembangunan kawasan permukiman yang tercantum dalam RPJMN 2015-2019
adalah sebagai berikut:
1. Tercapainya pengentasan permukiman kumuh perkotaan menjadi 0 persen;
2. Tercapainya 100 persen pelayanan air minum bagi seluruh penduduk Indonesia;
3. Optimalisasi penyediaan layanan air minum;
4. Peningkatan efisiensi layanan air minum dilakukan melalui penerapan prinsip jaga air,
hemat air dan simpan air secara nasional;
5. Penciptaan dokumen perencanaan infrastruktur permukiman yang mendukung;
6. Meningkatnya akses penduduk terhadap sanitasi layak (air limbah domestik, sampah dan
drainase lingkungan) menjadi 100 persen pada tingkat kebutuhan dasar;
7. Meningkatnya keamanan dan keselamatan bangunan gedung termasuk keserasiannya
terhadap lingkungan.

Tabel 3.1. Sasaran RPJMN 2015 - 2019

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 3


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

No Pembangunan Sasaran 2019 Arahan Kebijakan


1 Pembangunan Kawasan 5 Kawasan Pusat investasi dan penggerak pertumbuhan
Metropolitan baru di luar Pulau Perkotaan ekonomi bagi wilayah sekitarnya guna
Jawa – Bali Metropolitan mempercepat pemerataan pembangunan
di luar Jawa

2 Peningkatan peran dan fungsi 7 Kawasan Pusat kegiatan berskala global guna
sekaligus perbaikan manajemen Perkotaan meningkatkan daya saing dan kontribusi
pembangunan di Kawasan Metropolitan yang ekonomi
Perkotaan Metropolitan yang sudah ada
sudah ada

3 Optimalisasi kota otonom 20 Kota Otonom Pengendali (buffer) arus urbanisasi ke Pulau
berukuran sedang di Luar Jawa Sedang Jawa yang diarahkan sebagai pusat
sebagai PKN/PKW dan pertumbuhan ekonomi bagi wilayah
penyangga urbanisasi di Luar sekitarnya serta menjadi percontohan (best
Jawa practices) perwujudan kota berkelanjutan

4 Pembangunan 10 Kota Baru 10 Kota Baru Publik Kota mandiri dan terpadu di sekitar kota
Publik atau kawasan perkotaan metropolitan di
luar Pulau Jawa – Bali yang diperuntukkan
bagi masyarakat berpenghasilan menengah
ke bawah serta diarahkan sebagai
pengendali (buffer) urbanisasi di kota atau
kawasan perkotaan metropolitan di luar
Pulau Jawa-Bali

5 Memperkuat pusat-pusat 39 pusat peningkatan keterkaitan perkotaan dan


pertumbuhan sebagai Pusat pertumbuhan perdesaan bertujuan menghubungkan
Kegiatan Wilayah (PKW) atau diperkuat perannya keterkaitan fungsional antara pasar dan
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) kawasan produksi.

Sumber: Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019

2. Renstra Ditjen Cipta Karya 2015 – 2019


Rencana Strategis Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang selanjutnya disebut Renstra Direktorat Jenderal Cipta Karya adalah
dokumen perencanaan Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat untuk periode 5 (lima) tahun terhitung sejak tahun 2015 sampai dengan
tahun 2019 yang disusun melalui Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 4


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

No. 13/PRT/M/2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Tahun 2015-2019 yang telah disusun sebagai dokumen perencanaan dan acuan
penganggaran untuk periode lima tahun mendatang.
Kebijakan dan strategi penyelenggaraan kegiatan Direktorat Jenderal Cipta Karya
diarahkan dengan memperhatikan tugas, fungsi dan tanggung jawab Direktorat Jenderal Cipta
Karya yang meliputi kegiatan utama berupa Pengaturan, Pembinaan, dan Pengawasan
(Turbinwas), dan kegiatan pembangunan (Bang).
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2015 tentang Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat, tugas Ditjen Cipta Karya adalah menyelenggarakan perumusan
dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan
penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, Ditjen Cipta Karya
melaksanakan fungsi:
a) Perumusan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan
penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
b) Pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan kawasan permukiman, pembinaan
penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem
pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan;
c) Penyusunan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengembangan kawasan
permukiman, pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air
minum, pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta
persampahan;
d) Pemberian bimbingan teknis dan supervisi di bidang pengembangan kawasan permukiman,
pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
e) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pengembangan kawasan permukiman,
pembinaan penataan bangunan, pengembangan sistem penyediaan air minum,
pengembangan sistem pengelolaan air limbah dan drainase lingkungan serta persampahan;
f) Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Cipta Karya; dan
g) Pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Menteri.
Adapun dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, Ditjen Cipta
Karya menggunakan tiga strategi pendekatan yaitu membangun sistem, memfasilitasi

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 5


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Pemerintah Daerah Provinsi, Kota dan Kabupaten, serta memberdayakan masyarakat melalui
program-program pemberdayaan masyarakat. Dalam membangun sistem, Ditjen Cipta Karya
memberikan dukungan pembangunan infrastruktur dengan memprioritaskan sistem infastruktur
Provinsi/Kabupaten/Kota. Dalam hal fasilitasi Pemerintah Daerah, bentuk dukungan yang
diberikan adalah fasilitasi kepada Pemerintah Daerah dalam penguatan kelembagaan,
keuangan, termasuk pembinaan teknis terhadap tugas dekonsentrasi dan pembantuan. Untuk
pemberdayaan masyarakat, bentuk dukungan yang diberikan adalah pembangunan
infrastruktur keciptakaryaan melalui program-program pemberdayaan masyarakat.
Pada dasarnya untuk bidang Cipta Karya, hampir semua tugas pembangunan dikerjakan
bersama pemerintah daerah, baik pemerintah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Oleh karena
itu, peran pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya lebih terfokus kepada tugas
pengaturan, pembinaan dan pengawasan (Turbinwas). Tugas pengaturan dilakukan melalui
penyusunan kebijakan dan strategi, penyusunan Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria
(NSPK), penetapan Standar Pelayanan Minimal (SPM) serta tugas-tugas lain yang bersifat
penyusunan perangkat peraturan. Sedangkan tugas pembinaan dilakukan dalam bentuk
dukungan perencanaan, pemberian bantuan administrasi dan teknis, supervisi serta konsultasi.
Untuk tugas pengawasan, peran pemerintah pusat dilakukan dalam bentuk monitoring dan
evaluasi kinerja. Keseluruhan tugas pengaturan, pembinaan dan pengawasan ini didanai oleh
Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), disertai dukungan dari Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD).
Meskipun fokus melakukan tugas Turbinwas, Ditjen Cipta Karya juga melakukan
kegiatan pembangunan infrastruktur Cipta Karya. Berdasarkan Undang-Undang Pemerintah
Daerah, Ditjen Cipta Karya diamanatkan melakukan pembangunan infrastruktur skala nasional
(lintas provinsi), serta infrastruktur untuk kepentingan nasional. Di samping itu, Ditjen Cipta
Karya juga melakukan kegiatan pembangunan dalam rangka pemenuhan SPM sebagai stimulan
bagi Pemerintah Daerah untuk meningkatkan komitmennya dalam melakukan pembangunan
infrastruktur Cipta Karya. Pemda juga bertanggung jawab atas operasional dan pemeliharaan
infrastruktur yang terbangun.
Ditjen Cipta Karya juga menyelenggarakan pembangunan dengan pendekatan pola
pemberdayaan khususnya kegiatan yang mendorong peran serta masyarakat dalam
pembangunan lingkungannya. Untuk tugas pembangunan juga ada melalui Dana Alokasi
Khusus (DAK) untuk memenuhi target pencapaian SPM berupa bantuan khusus yang diberikan
oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya dengan
kriteria-kriteria teknis tertentu. Selain itu terdapat pola hibah, yaitu bantuan yang diberikan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 6


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk melaksanakan kegiatan strategis
nasional yang mendesak.
Dalam melaksanakan kegiatan pembangunan, proses perencanaan perlu
diselenggarakan dengan mengacu kepada amanat perundangan (Undang-Undang, Peraturan
Pemerintah, dan Peraturan Presiden), baik spasial maupun sektoral. Selain itu, perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya juga memperhatikan kondisi eksisting, isu
strategis, serta potensi daerah.

Tabel 3.2. Pendekatan Pembangunan Bidang Cipta Karya

Pendekatan Strategi Pelaksanaan


Membangun Sistem a. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Skala Regional (TPA
Regional atau SPAM Regional)
b. Pembangunan Infrastruktur Permukiman pada kawasan
strategis (kawasan perbatasan, KSN, PKN, WPS) atau kawasan
khusus (kawasan kumuh perkotaan, kawasan nelayan,
kawasan rawan air/perbatasan/pulau terluar)
c. Mendorong penyusunan Rencana Tata Bangunan dan
Lingkungan sebagai alat sinergisasi seluruh sektor dalam
menata kawasan
Fasilitasi Pemda a. Pendampingan penyusunan NSPK daerah antara lain Perda
Bangunan Gedung, SK Kumuh, dsb.
b. Penyusunan Rencana Penanganan Kawasan/Induk Sektoral
seperti Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Induk Sistem
Pengembangan Air Minum (RISPAM), dan Rencana Penataan
Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
c. Pembangunan Indrastruktur Permukiman Skala kawsan seperti
fasilitasi PDAM, fasilitasi kota hijau dan kota pusaka,
penanganan kumuh perkotaan, serta penataan bangunan dan
lingkungan.
Pemberdayaan a. Pembangunan Infrastruktur Permukiman Berbasis Masyarakt
Masyarakat
melalui kegiatan Pamsimas, Sanimas, dan P2KP.
b. Bantuan Penyusunan Rencana Kerja Masyarakat
Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-
2019
Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan,
Direktorat Jenderal Cipta Karya mengembangkan konsep perencanaan pembangunan
infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi dalam Rencana Program Investasi Jangka

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 7


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya, sebagai upaya mewujudkan keterpaduan


pembangunan di kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun oleh Pemerintah
Kabupaten/Kota melalui fasilitasi Pemerintah Provinsi yang mengintegrasikan kebijakan skala
nasional, provinsi, dan kabupaten/kota, baik kebijakan spasial maupun sektoral. RPIJM, selain
mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah, juga mengintegrasikan
rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum
(RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL),
dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang berkelanjutan.
Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan pembangunan Bidang
Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan, kelembagaan, dan
kemampuan keuangan daerah.
Dalam mewujudkan sasaran 100-0-100 diperlukan peningkatan pendanaan yang
signifikan dalam bidang Cipta Karya. Diperkirakan kebutuhan dana mencapai mencapai Rp.
830 Triliun untuk mencapai sasaran tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Pemerintah Pusat
yang selama ini mendominasi pendanaan pembangunan bidang Cipta Karya pada periode
2010-2014 (66,96% dari total seluruh pendanaan pembangunan), mempunyai keterbatasan
dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Berdasarkan prakiraan maju, baseline pendanaan
pemerintah hanya cukup memenuhi 15% kebutuhan pendanaan tersebut. Berdasarkan skenario
optimis maka pemerintah pusat dapat berkontribusi terhadap 30- 35% dari porsi pendanaan
tersebut.
Untuk mengatasi gap pendanaan, maka sumber-sumber pendanaan alternatif dari para
pemangku kepentingan lainnya perlu ditingkatkan. Pemerintah Daerah sebagai ujung tombak
penyelenggaraan pembangunan bidang Cipta Karya perlu meningkatkan komitmen sehingga
kontribusi pendanaannya meningkat dari 14,7% menjadi 25% pada periode 2015-2019. Sektor
swasta dan perbankan yang selama ini hanya berperan dalam 2,25% dari total pembangunan
bidang Cipta Karya, perlu didorong melalui skema KPS maupun CSR sehingga peranannya
meningkat signifikan menjadi 15%. Masyarakat juga dapat berkontribusi melalui kegiatan
pemberdayaan masyarakat ataupun kegiatan swadaya masyarakat sehingga diharapkan dapat
berkontribusi 15% terhadap porsi pendanaan. Dukungan pinjaman dan hibah luar negeri juga
akan dimanfaatkan, meskipun porsi kontribusinya dikurangi dari 16,09% menjadi 10% pada
tahun 2015-2019 untuk mengurangi beban hutang negara. Kebijakan kemitraan dan
peningkatan partisipasi para stakeholder merupakan strategi utama dalam mewujudkan sasaran
100-0-100.

Tabel 3.3. Sasaran Program Rencana Strategis Ditjen Cipta Karya 2015-2019

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 8


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Sumber: Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Tahun 2015-2019

3.1.2. Arahan Penataan Ruang


A. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) disusun melalui Peraturan Pemerintah
No. 26 Tahun 2008 tentangRencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) yang dijadikan
sebagai pedoman untuk:
a. Penyusunan rencana pembangunan jangka panjang nasional,
b. Penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional,
c. Pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang di wilayah nasional,
d. Perwujudan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan antar wilayah
provinsi, serta keserasian antar sektor,
e. Penetapan lokasi dan fungsi ruang untuk investasi,
f. Penataan ruang kawasan strategis nasional, dan
g. Penataan ruang wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Arahan yang harus diperhatikan dari RTRWN untuk ditindak lanjuti ke dalam RPIJM
kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
a. Penetapan Pusat Kegiatan Nasional (PKN)
Kriteria:
i. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensisebagai simpul utama kegiatan
ekspor-impor atau pintu gerbang menuju kawasan internasional,
ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan
jasa skalanasional atau yang melayani beberapa provinsi, dan/atau
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi
skala nasional atau melayani beberapa provinsi.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 9


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

b. Penetapan Pusat Kegiatan Wilayah (PKW)


Kriteria:
i. Kawasan Perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul kedua kegiatan
ekspor-impor yang mendukung PKN,
ii. ii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri
dan jasa yangmelayani skala provinsi atau beberapa kabupaten,dan/atau
iii. Kawasan perkotaan yang berfungsi atau berpotensi sebagai simpul transportasi yang
melayani skalaprovinsi atau beberapa kabupaten.

c. Penetapan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN)


Kriteria:
i. Pusat perkotaan yang berpotensi sebagai pos pemeriksaan lintas batas dengan negara
tetangga,
ii. Pusat perkotaan yang berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang
menghubungkan dengannegara tetangga,
iii. Pusat perkotaan yang merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan
wilayahsekitarnya, dan/atau
iv. Pusat perkotaan yang merupakan pusat pertumbuhan ekonomi yang dapat
mendorongperkembangan kawasan di sekitarnya.

d. Penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN)


Penetapan kawasan strategis nasional dilakukan berdasarkan kepentingan:
i. Pertahanan dan keamanan,
a) diperuntukkan bagi kepentingan pemeliharaan keamanan dan pertahanan negara
berdasarkangeostrategi nasional,
b) diperuntukkan bagi basis militer, daerah latihan militer, daerah pembuangan
amunisi dan peralatan pertahanan lainnya, gudang amunisi,daerah uji coba sistem
persenjataan, dan/ataukawasan industri sistem pertahanan, atau
c) merupakan wilayah kedaulatan negara termasuk pulau-pulau kecil terluar
yangberbatasan langsung dengan negara tetangga dan/atau laut lepas.
ii. Pertumbuhan ekonomi,
a) Memiliki potensi ekonomi cepat tumbuh,
b) Memiliki sektor unggulan yang dapat menggerakkan pertumbuhan ekonomi
nasional,
c) Memiliki potensi ekspor,

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 10


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

d) Didukung jaringan prasarana dan fasilitas penunjang kegiatan ekonomi,


e) Memiliki kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi tinggi,
f) Berfungsi untuk mempertahankan tingkatproduksi pangan nasional dalam rangka
mewujudkan ketahanan pangan nasional,
g) Berfungsi untuk mempertahankan tingkatproduksi sumber energi dalam rangka
mewujudkan ketahanan energi nasional, atau
h) Ditetapkan untuk mempercepat pertumbuhan kawasan tertinggal.

iii. Sosial dan budaya


a) Merupakan tempat pelestarian dan pengembangan adat istiadat atau
budayanasional,
b) Merupakan prioritas peningkatan kualitas sosial dan budaya serta jati diri bangsa,
c) Merupakan aset nasional atau internasional yang harus dilindungi dan
dilestarikan,
d) Merupakan tempat perlindungan peninggalan budaya nasional,
e) Memberikan perlindungan terhadap keanekaragaman budaya, atau
f) Memiliki potensi kerawanan terhadap konflik sosial skala nasional.

iv. Pendayagunaan sumber daya alam dan/atau teknologi tinggi


a. Diperuntukkan bagi kepentingan pengembangan ilmu
b. Pengetahuan dan teknologi berdasarkan lokasi sumber daya alam strategis
nasional,pengembangan antariksa, serta tenaga atomdan nuklir
c. Memiliki sumber daya alam strategis nasional
d. Berfungsi sebagai pusat pengendalian dan pengembangan antariksa
e. Berfungsi sebagai pusat pengendalian tenaga atom dan nuklir, atau
f. Berfungsi sebagai lokasi penggunaan teknologi tinggi strategis.

v. Fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.


a. Merupakan tempat perlindungan keanekaragaman hayati,
b. Merupakan aset nasional berupa kawasan lindung yang ditetapkan bagi
perlindungan ekosistem, floradan/atau fauna yang hampir punah atau
diperkirakan akan punah yang harus dilindungidan/atau dilestarikan,
c. Memberikan perlindungan keseimbangan tataguna air yang setiap tahun
berpeluang menimbulkan kerugian negara,
d. Memberikan perlindungan terhadap keseimbangan iklim makro
e. Menuntut prioritas tinggi peningkatan kualitas lingkungan hidup

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 11


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

f. Rawan bencana alam nasional


g. Sangat menentukan dalam perubahan rona alam dan mempunyai dampak luas
terhadap kelangsungan kehidupan.

Berdasarkan PP Nomor 26 Tahun 2008 tentang RTRWN, pada Kota Dumai merupakan
salah satu Kawasan Andalan di Provinsi Riau dengan sektor unggulan industri, perkebunan,
perikanan, dan pertanian. Untuk penetapan Kawasan Strategis Nasional (KSN), di Kota Dumai
terdapat Kawasan Hutan Lindung Taman Wisata Alam Sungai Dumai sebagai kawasan strategis
nasional berdasarkan aspek kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.

B. Arahan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau


Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi ditetapkan melalui Peraturan Daerah
Provinsi, dan beberapa arahan yang harus diperhatikan dari RTRW Provinsi untuk penyusunan
RPIJM Kabupaten/Kota adalah:
a. Arahan pengembangan pola ruang dan struktur ruangyang mencakup:
i. Arahan pengembangan pola ruang:
a) Arahan pengembangan kawasan lindung danbudidaya
b) Arahan pengembangan pola ruang terkaitbidang Cipta Karya seperti
pengembanganRTH.
ii. Arahan pengembangan struktur ruang terkaitkeciptakaryaan seperti pengembangan
prasaranasarana air minum, air limbah, persampahan, dandrainase
b. Strategi operasionalisasi rencana pola ruang dan strukturruang khususnya untuk bidang Cipta
Karya.

Berdasarkan Dokumen Materi Teknis RTRW Provinsi Riau, Kota Dumai ditetapkan
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kota Dumai yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional
yang sudah berkembang dan memiliki potensi perkembangan yang pesat di masa depan. Dalam
RTRWN, Kota Dumai diarahkan jenjang fungsinya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN).
Untuk menunjang aksesibilitas global PKN Kota Dumai, diarahkan 1 pelabuhan laut jenjang
fungsi Pelabuhan Hub Internasional (PHI) yaitu Pelabuhan Dumai (Yos Sudarso) dan 1 bandara
dengan jenjang fungsi Pusat Penyebaran Tersier (PPT) yaitu: Bandara Pinang Kampai. Untuk
mengantisipasi keterbatasan pengembangan Pelabuhan Dumai di masa depan, diarahkan
pengembangan pelabuhan ke Lubuk Gaung sejalan dengan rencana pengembangan kawasan
agroindustri di lokasi tersebut. Untuk Bandara Pinang Kampai yang saat ini merupakan bandara
khusus milik Pertamina, di masa depan juga diarahkan untuk melayani umum

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 12


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Selain itu, Kota Dumai ditetapkan sebagai Kawasan Strategis di Provinsi Riau. Penetapan
Kawasan Strategis di Provinsi Riau yang ditinjau berdasarkan pertumbuhan ekonomi maka
Kawasan Duri-Dumai-Rupat merupakan kawasan yang diharapkan dapat tumbuh sebagai
lokomotif pembangunan ekonomi di Provinsi Riau pada khususnya dan ekonomi regional pada
umumnya.
Berdasarkan faktor-faktor lokasi, Kota Dumai memiliki berbagai keunggulan. Faktor-
faktor lokasi yaitu terdiri dari : (a) Faktor Endowment; (b) Pasar dan Harga; (c) Bahan Baku
dan Energi; (d) Aglomerasi; (e) Kebijakan Pemerintah dan (f) Biaya Angkut. Berdasarkan
kesemua faktor lokasi tersebut, Kawasan Duri-Dumai-Rupat memiliki keunggulan yang belum
tentu dimiliki daerah lain. Dari faktor endowment, yaitu ketersediaan faktor produksi secara
kualitatif dan kuantitatif, telah dipenuhi oleh kawasan ini, yaitu dengan masih luasnya tersedia
lahan untuk pengembangan, banyaknya tersedia tenaga kerja dan banyaknya investor yang
telah menanamkan modal di Kawasan Duri-Dumai-Rupat. Faktor selanjutnya yaitu pasar dan
harga, dengan letak Kawasan Duri-Dumai-Rupat yang sangat strategis yaitu dekat dengan
negara tetangga Malaysia, Singapura dan negara ASEAN lainnya menjadi keuntungan tersendiri
dalam memasarkan produk yang dihasilkan pada kawasan ini. Ditambah lagi dengan
tersedianya bahan baku dan energi yang melimpah pada kawasan ini dan daerah hinterlandnya.
Menariknya Kota Dumai sebagai lokasi industri telah memunculkan gejala aglomerasi.
Terkumpulnya berbagai jenis industri mengakibatkan timbulnya penghematan eksternal
ekonomi, ini terjadi karena faktor-faktor luar dan dinikmati oleh semua industri yang ada di
kota tersebut, seperti ketersediaan infrastruktur dan bahan baku yang mudah didapat.

C. Rencana Tata Ruang Sebagai Arahan Spasial RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Tata Ruang Wilayah memuat arahan struktur ruang dan pola ruang. Struktur
ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang
berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki
hubungan fungsional, sedangkan pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu
wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk
fungsi budidaya. Pembangunan bidang Cipta Karya harus memperhatikan arahan struktur dan
pola ruang yang tertuang dalam RTRW, selain untuk mewujudkan permukiman yang layak
huni dan berkelanjutan juga dapat mewujudkan tujuan dari penyelenggaraan penataan ruang
yaitu keharmonisan antara lingkungan alam dan lingkungan buatan, keterpaduan dalam
penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan dengan memperhatikan sumber daya
manusia, serta pelindungan fungsi ruang dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat pemanfaatan ruang.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 13


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Kota Dumai memiliki nilai lebih di bandingkan dengan kota-kota pantai yang lain di
pantai timur di wilayah provinsi Riau, bahkan secara implisit telah di tekankan di dalam
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional bahwasanya Dumai merupakan Pusat Kegiatan Nasional
(PKN) dan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). Di dalam beberapa kajian mengenai
prospek pengembangan Kota Dumai yang telah dikaji juga menunjukkan bahwasanya kota
Dumai memiliki potensi untuk menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (Special Economic Zone/SEZ)
juga memiliki potensi untuk menjadi gerbang utama eksport - import yang di wadahi dalam
bentuk Kawasan Perdagangan Bebas / Free Trade Zone (FTZ).
Mengingat hal tersebut maka tujuan penataan ruang wilayah kota Dumai hingga tahun
2034 secara nasional penataan ruang wilayah kota Dumai ini adalah untuk mempersiapkan
kota Dumai agar mampu menjadi wadah maupun memiliki kemampuan mengakomodasi
berbagai kepentingan pada skala nasional tersebut. Untuk kepentingan itu, maka penataan
ruang wilayah kota Dumai harus di persiapkan dalam strata layanan nasional, meliputi :
ketersediaan sistem transportasi, baik darat, laut, danau, udara yang memiliki derajat layanan
yang berskala nasional, yakni mampu memberikan aksesibilitas tinggi dari dan ke pusat-pusat
layanan yang berskala Nasional lainnya. Perlu juga di dukung selain sistem jaringan
transportasi, juga sistem telematika dan telekomunikasi, sistem penyediaan sumber daya energi
(kelistrikan), dan sumberdaya air, untuk mendukung seluruh kegiatan yang di persiapkan
penataan ruang wilayahnya untuk masa depan tersebut.
Penataan ruang wilayah Kota Dumai sudah barang tentu tidak terlepas dari Sistem
Penataan ruang wilayah Provinsi Riau. Untuk menyusun Kebijakan Penataan ruang wilayah
Kota Dumai maka secara umum penataan ruang wilayah akan mengacu kepada Kebijakan
Penataan ruang wilayah Provinsi Riau secara keseluruhan.
Dapat diketahui bahwasannya Tujuan dan sasaran penataan ruang wilayah jangka
panjang Provinsi Riau sejalan dengan Visi dan Misi Penataan ruang wilayah Daerah yang telah
dikemukakan, adalah sebagai berikut :
1. Terwujud dan terciptanya masyarakat Riau yang mempunyai kemampuan ekonomi yang
mandiri baik lokal, nasional dan regional sesuai dengan perkembangan zaman.
2. Terwujudnya masyarakat Riau yang dilandasi dengan nilai-nilai hakiki kebudayaan Melayu
yang beradab, bermoral dan tangguh dalam era globalisasi dan modernisasi.

Sasaran : Terwujudnya masyarakat Riau yang maju dan mandiri, sejahtera lahir dan batin,
dan beradat istiadat Melayu yang agamis.

Visi dan Misi Kota Dumai

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 14


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Visi penataan ruang wilayah kota Dumai yang hendak di wujudkan pada Tahun 2014 adalah :

“ BERSAMA MEWUJUDKAN KOTA JASA DAN INDUSTRI YANG MODERN, SEJAHTERA,


AGAMIS SERTA BERNUANSA BUDAYA MELAYU”

Bersama, dalam membangun Kota Dumai walau berbeda suku, budaya dan agama. Kota Dumai
di diami lebih dari 15 suku besar dan kecil.

Kota Jasa Dan Industri Yang Modern, artinya melangkah ke depan menuju perubahan yang
lebih baik, menjadi kota jasa dan kota industri serta semua sector penataan ruang wilayah
daerah.

Sejahtera, artinya terpenuhi kebutuhan pokok masyarakat, keamanan dan ketentraman.

Agamis, artinya mewujudkan masyarakat yang beriman dan bertaqwa menurut agama dan
kepercayaan masing – masing.

Nuansa Budaya dan Melayu, artinya sebagai payung pemersatu dalam kehidupan sosial budaya
masyarakat.

Merujuk pada Visi penataan ruang wilayah kota Dumai yang hendak di wujudkan pada
Tahun 2034 maka penataan ruang wilayah Kota Dumai bertujuan untuk mewujudkan Kota
sebagai pusat perdagangan dan jasa, industri pengolahan migas dan non migas yang maju,
unggul, dan berkelanjutan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.

Misi Kota Dumai

Guna mewujudkan visi di atas, misi yang ingin diwujudkan adalah sebagai berikut :

a. Meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas dan professional, di landasi iman dan
taqwa (IMTAQ) dan ilmu pengetahuan teknologi (IPTEK).
b. Mewujudkan fundemen ekonomi daerah berbasis pemberdayaan ekonomi kerakyatan
(empowerment of economic society) dan potensi daerah guna merangsang jiwa
kewirausahaan.
c. Mewujudkan pemerintahan daerah yang bersih dan berpihak kepada masyarakat.
d. Mewujudkan dan meningkatkan kualitas dan kuantitas infrastruktur untuk meningkatkan
pelayanan kepada masyarakat serta memajukan sector jasa dan industri.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 15


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

e. Mewujudkan kondisi keamanan yang kondusif, pelayanan prima (terbaik) dan kepastian
huum untuk mendukung kenyamanan hidup dan aktivitas ekonomi semua kompenen
masyarakat.
f. Mengembangkan budaya Melayu sebagai jati diri kota Dumai guna memotivasi peran serta
masyarakat dalam kegiatan penataan ruang wilayah dan memfilter budaya asing yang tidak
sesuai dengan kaidahdan nilai budaya tempatan.

D. Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Dumai


Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Kota Dumai dalam Konstelasi Internasional
Dalam lingkup ASEAN telah dibentuk Kerjasama Ekonomi Sub Regional Indonesia-
Malaysia-Singapura Growth Triangle (KESR IMS-GT) dan Kerja Sama Ekonomi Sub Regional
Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KESR IMT-GT). Provinsi Riau mengambil peran
dan bagian yang sangat penting dalam KESR IMS-GT sejak dibentuk pada 17 Desember 1994,
sementara untuk KESR IMT-GT Provinsi Riau baru mengikutinya pada 20 Maret 1997.
Kebijakan KESR IMS-GT dan IMT-GT di wilayah Riau diarahkan pada upaya-upaya sebagai
berikut :
1. Meningkatkan keterkaitan dan keterpaduan dalam penyusunan program-program KESR,
meliputi, (keterkaitan dan keterpaduan antar sektor, antar lembaga, inter dan intra wilayah,
pendanaan dan penjadwalan, serta “link and match” dengan program dari negara/provinsi
lain.
2. Merumuskan kembali konsep keterkaitan dan keterpaduan program KESR antar provinsi
terkait sehingga terwujud kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja program KESR.
3. Melanjutkan upaya-upaya deregulasi dan debirokratisasi secara menyeluruh dengan
memperbesar peran Pemerintah Daerah dalam kerangka otonomi daerah.
4. Melakukan pendataan yang akurat menyangkut potensi dan peluang kerjasama yang ada
disetiap provinsi terkait, untuk ditawarkan kepada dunia usaha di negara lain peserta KESR.
5. Menerbitkan perangkat hukum dan peraturan pelaksanaannya di daerah untuk mendukung
pelaksanaan program KESR, utamanya yang berkaitan perijinan pemanfaatan lahan.
6. Meningkatkan upaya-upaya promosi investasi dan informasi kebijakan penanaman modal
di provinsi terkait melalui sistem jaringan komunikasi internet dan sistem promosi terpadu.
Kerjasama ekonomi Sub Regional (KESR) merupakan kegiatan ekonomi lintas batas yang
secara intensif dan ekstensif memanfaatkan komplementaritas ekonomi sub-wilayah yang
berbatasan untuk mempercepat penataan ruang wilayah ekonomi mulai arus masuk investasi,
pengembangan sumber daya alam, pengembangan infrastruktur dan industri bagi kepentingan
ekspor.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 16


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Selain diarahkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, kerjasama sub


regional juga diarahkan untuk mempercepat upaya pemerataan. Untuk itu pada tahun 1995
dibentuk kawasan sub regional Indonesia, Malaysia, Singapore Growth Triangle (IMS-GT).
Wilayah yang tercakup dalam kerjasama ekonomi sub regional tersebut adalah sebagai berikut:
 Indonesia : Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau (dan Kepulauan Riau), Jambi,
Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat
 Malaysia : Negara Bagian Johor, dan Penang
 Singapura
Untuk kerjasama Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT), wilayah
yang tercakup dalam kerjasama ekonomi sub regional ini adalah :
 Indonesia : Provinsi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau (dan Kepulauan Riau) Jambi,
Sumatera Selatan, dan Kalimantan Barat
 Malaysia : Negara Bagian Johor, dan Penang
 Thailand

Kebijakan Penataan ruang wilayah Kota Dumai dalam Konstelasi Nasional

Pada tanggal 25 Oktober 2002 dikeluarkan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2002


tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Riau, meliputi kabupaten Kepulauan Riau,
Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kota Batam dan Kota Tanjung Pinang.
Dengan adanya pemekaran daerah Provinsi Riau menjadi 2 (dua) provinsi berpengaruh
pada wilayah kerjasama dengan negara-negara lain. Kerjasama Ekonomi Sub Regional
Indonesia-Malaysia-Singapura Growth Triangle (KESR IMS-GT) dan Kerja Sama Ekonomi Sub
Regional Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (KESR IMT-GT) melingkupi Provinsi
Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, dan
Kalimantan Barat, sedangkan untuk kerjasama SIJORI (Singapura-Johor-Riau) adalah dengan
Provinsi Kepulauan Riau.
Dengan berdirinya Provinsi Kepulauan Riau maka lokasi penting dan strategis dalam
perdagangan internasional yaitu Kota Batam menjadi andalan Provinsi Kepulauan Riau. Oleh
karena itu, Provinsi Riau perlu menetapkan suatu kota dari bagian wilayahnya untuk disiapkan
menjadi kota andalan, yaitu Kota Dumai. Untuk menyiapkan Kota Dumai menjadi kota andalan
bagi Provinsi Riau, perlu dilakukan restrukturisasi di segala bidang sehingga Kota Dumai mampu
mengemban tugasnya sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Strategis Nasional
(PKSN), Free Trade Zone (FTZ), pusat jasa dan perdagangan serta sebagai pintu gerbang
internasional.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 17


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Kebijakan Penataan Ruang Wilayah Internal Kota Dumai

Kebijakan penataan ruang wilayah kota Dumai merupakan arah tindakan yang
ditetapkan untuk mencapai tujuan penataan ruang wilayah kota Dumai. Kebijakan penataan
ruang wilayah kota Dumai berfungsi:
a. Sebagai dasar untuk memformulasikan strategi penataan ruang wilayah Kota Dumai.
b. Sebagai dasar untuk merumuskan rencana struktur dan rencana pola ruang wilayah Kota
Dumai.
c. Memberikan arah bagi penyusunan indikasi program utama dalam RTRW Kota Dumai.
d. Sebagai dasar dalam penetapan ketentuan pengendalian pemanfaatan ruang wilayah
Kota Dumai.

Kebijakan penataan ruang wilayah Kota Dumai meliputi:

a. Peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan fungsional, berhierarki, dan terintegrasi.


b. Peningkatan fungsi kota sebagai pusat perdagangan dan jasa.
c. Pengembangan kawasan peruntukan industri berskala internasional yang berwawasan
lingkungan.
d. Peningkatan fungsi kawasan industri pengolahan migas dan non migas yang
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
e. Pengembangan infrastruktur untuk mendukung kegiatan – kegiatan perkotaan.
f. Perwujudan kawasan yang mendukung fungsi perbatasan Negara Kesatuan Republik
Indonesia.
g. Peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan.
E. Arahan dan Strategi Penataan ruang wilayah Kota Dumai

Arahan dan Strategi Kota Dumai dalam Konstelasi Internasional

Kota Dumai telah disepakati secara nasional menjadi pusat kegiatan yang harus dapat
melayani kegiatan yang bersifat internasional, yakni mewakili Provinsi Riau yang memiliki batas
wilayah berhadapan langsung dengan Negara lain yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura.
Selain itu kota Dumai juga tidak hanya melayani kepentingan Provinsi Riau tersebut tetapi juga
kota Dumai harus mampu melayani kepentingan wilayah Sumatera Utara bagian selatan dan
wilayah Sumatera barat bagian utara yang akan memerlukan layanan untuk kepentingan
kegiatan perdagangan yang bersifat internasional.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 18


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Di dalam arahan rencana penataan ruang wilayah kota Dumai hingga akhir tahun 2032
adalah meningkatkan aksesibilitas kota Dumai sebagai pusat kegiatan internasional terhadap
kawasan – kawasan yang membutuhkan layanan, yang berarti harus dilakukan penataan ruang
wilayah sistem jaringan transportasi baik darat, sungai, danau, udara, yang harus mampu
mencakup luasan wilayah yang di kehendaki untuk di layani, yakni Sumatera utara bagian
selatan, seluruh Provinsi Riau, dan Sumatra barat bagian utara.
Selain layanan yang bersifat kemudahan yang lebih tinggi (aksesibilitas) berupa sistem
jaringan transportasi, juga di perlukan persediaan sumber energi (kelistrikan) yang mampu
menunjang seluruh kegiatan layanan, agar mampu melayani sebagai mana keinginan untuk
dapat melayani secara nasional maupun internasional. Perlunya ketersediaan sumber daya air,
dan telekomunikasi serta infrastruktur fisik lainnya yang harus mampu menunjang penetapan
fungsi kota Dumai sebagi gerbang internasional sendiri.
Strategi untuk mendukung arahan penataan ruang wilayah kota Dumai sebagai gerbang
internasional, sebagai mana di uraikan di atas adalah melakukan penyusunan penataan ruang
wilayah seluruh infrastruktur maupun sub struktur dan supra struktur yang diperlukan oleh kota
Dumai untuk mampu menjadi pusat kegiatan layanan yang berskala internasional, baik
pentahapan jangka pendek (5 tahun mendatang), jangka menengah (5-10 tahun mendatang)
dan jangaka panjang (20 tahun mendatang).
Dukungan berupa infrastruktur tersebut harus di lakukan secara berkesinambungan dan
terintegrasi dengan berbagai penataan ruang wilayah yang memiliki kepentingan yang sama
meskipun dalam skala yang lebih kecil, sehingga akan terjadi integrasi penataan ruang wilayah
yang baik, penataan ruang wilayah terhadap infrastruktur yang telah ada maupun penataan
ruang wilayah infrastruktur baru yang akan dipersiapkan hingga akhir masa perencanaan jangka
panjang itu sendiri.

Arahan dan Strategi Kota Dumai dalam Konstelasi Nasional

1. Kota Dumai sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN)

Berdasarkan arahan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tahun 2006,
Kota Dumai ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN). Kriteria yang digunakan dalam
penetapan PKN adalah kawasan perkotaan yang :
a. Berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama kegiatan ekspor-impor atau pintu gerbang
ke kawasan internasional,
b. Berfungsi atau berpotensi sebagai pusat kegiatan industri dan jasa-jasa berskala nasional atau
yang melayani beberapa Provinsi, dan/atau

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 19


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

c. Berfungsi atau berpotensi sebagai simpul utama transportasi skala nasional atau yang
melayani beberapa Provinsi.

2. Kota Dumai sebagai PKSN


Berdasarkan arahan dan strategi Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional tahun 2008,
Kota Dumai ditetapkan sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN). Kriteria yang
digunakan dalam penetapan PKSN adalah kawasan perkotaan yang :
a. Terletak di dalam kawasan perbatasan negara.
b. Berpotensi dan telah disepakati sebagai Pos Pemeriksaan Lintas Batas dengan negara
tetangga.
c. Berfungsi sebagai pintu gerbang internasional yang menghubungkan dengan negara
tetangga.
d. Merupakan simpul utama transportasi yang menghubungkan wilayah sekitarnya.

Kota Dumai dipersiapkan sebagai Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade Zone- FTZ)

Dahulu, sebelum Riau dataran berpisah dengan Riau Kepulauan, Batam menjadi
kawasan Free Trade Zone (FTZ). Namun setelah terpisah dari kepulauan Riau, maka Kota
Dumai sangat sesuai untuk dijadikan kawasan perdagangan bebas.
Disiapkannya Kota Dumai sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) sudah sangat layak
karena Kota Dumai telah mempersiapkan tempat ataupun sarana lainnya. Terdapat beberapa
tempat di Kota Dumai yang dapat dijadikan kawasan Free Trade Zone (FTZ) yaitu Pelintung
dan Lubuk Gaung. Semua daerah itu memiliki potensi dan aset tersendiri yang bisa
dikembangkan. Bahkan pada lahan kedua lokasi itu cukup bagus dan memiliki peluang investasi
yang sangat layak jual. Areal di Pelintung yang memang seblumnya telah dipersiapkan menjadi
salah satu kawasan industri,namun masih memiliki lahan yang sangat luas.
Wacana untuk menjadi Dumai sebagai kawasan perdagangan bebas menggantikan
Batam dinilai sangat tepat. Ada beberapa faktor pendukung Kota Dumai untuk dijadikan
kawasan Free Trade Zone (FTZ) diantaranya :
 Infrastruktur di Kota Dumai dinilai sudah cukup memadai untuk dijadikan sebagai kawasan
Free Trade Zone (FTZ)
 Secara geografis letak Dumai sangat strategis yaitu dekat dengan negara tetangga seperti
Malaysia dan Singapura.
 Prioritas utama untuk menjadikan Kota Dumai sebagai Kawasan Free Trade Zone (FTZ) bagi
Pemerintah adalah Pembenahan infrastruktur Jalan.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 20


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Dari berbagai wacana, baik yang bersifat nasional maupun internasional, bahwasanya
Riau masa depan adalah merupakan kawasan yang strategis, karena berbatasan langsung
dengan Negara tetangga yakni Thailand, Malaysia, dan Singapura. oleh karenanya patut
dijadikan sebagai kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, khususnya di wilayah
Indonesia barat, dan bagian wilayah Pulau Sumatera bagian Utara.
Riau di anggap memiliki kesiapan yang cukup tinggi untuk menjadi kawasan
pertumbuhan ekonomi baru, khususnya di kawasan timur Pulau Sumatera, oleh karna itu
memang di perlukan itikad baik dan semangat untuk membangun, baik dari masyarakat Provinsi
Riau sendiri maupun dukungan pemerintah pusat untuk mendukung berbagai penataan ruang
wilayah dan perbaikan sarana dan prasarana yang diperlukan, baik sarana dan prasarana yang
telah ada maupun penataan ruang wilayah sarana dan prasarana yang dibutuhkan di masa
mendatang.
Sarana dan prasarana yang harus di benahi saat sekarang adalah kondisi kelistrikan,
sistem transportasi darat khususnya, agar dengan kemudahan yang ada dapat mempercepat
pergerakan komoditas dan meningkatkan volume perdagangan secara regional, sehingga akan
mendorong untuk perkembangan dan pertumbuhan ekonomi secara regioanal di wilayah
pantai timur Sumatra itu sendiri.
Kesiapan Riau menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru di Indonesia, selain di
karenakan letak daerah ini yang strategis, juga memiliki sumberdaya alam yang memiliki potensi
besar. Secara internasional provinsi Riau, yang dalam hal ini direpresentasi dari kota Dumai
merupakan pusat yang berada di daerah tengah- tengah kawasan perdagangan Dunia, khusnya
di jalur selat Malaka.
Kesiapan pemerintah provinsi Riau dalam hal ini sudah di tunjukan dengan kesiapan 3
kawasan yang akan di jadikan sebagai titik pertumbuhan kawasan ekonomi khusus, yaitu
Tanjung puton kabupaten Siak, kawasan Pelintung di kota Dumai, dan kawasan guntung di
kabupaten Indra Giri hilir.
Dalam hal pembahasan khusus mengenai potensi pengembangan kawasan perdagangan
bebas (Free Trade Zone/FTZ) dari ke tiga usulan pengembangan kawasan yang berpotensi
untuk pengembangan ekonomi khusus yang baru di Provinsi Riau tersebut, maka kota Dumai
adalah kawasan yang paling siap untuk dijadikan pintu gerbang perdagangan baik yang berskala
lokal, nasional maupun internasional, oleh karena itu kota Dumai saat sekarang dengan
berbagai penetapan baik dari pemerintah pusat (nasional), pemerintah wilayah (povinsi), yakni
sebagai Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN), maka adalah
merupakan kawasan yang paling siap untuk memiliki Kawasan Perdagangan Bebas (Free Trade
Zone/FTZ) tersebut.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 21


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Kota Dumai dipersiapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK)

Untuk mengurangi kesenjangan ekonomi antardaerah, pemerintah Pusat telah


menciptakan pusat-pusat ekonomi baru, mendampingi yang sudah ada. Pusat ekonomi baru
ini, diperlukan terutama di luar Pulau Jawa. Pemerintah menciptakan sumber pertumbuhan
baru, terutama kawasan-kawasan yang langsung berhadapan dengan pusat ekonomi dunia.
Seperti Koridor Selat Malaka dan wilayah metropolitan Batam-Bintan
Visi yang perlu dibangun adalah bagaimana Indonesia dapat memperoleh manfaat
optimal dengan dibentuknya KEK demi mewujudkan masyarakat yang adil dan sejahtera.
Koridor Selat Malaka yang dimaksud, terbentang dari Sabang hingga Dumai. Wilayah ini
memiliki potensi besar menyaingi pusat ekonomi di Singapura dan Malaysia. Diusulkan wilayah-
wilayah baru tersebut menjadi kawasan ekonomi khusus (KEK), yang telah memiliki potensi
untuk dikembangkan segera.
Prasyarat pengembangan KEK adalah pertama, harus sesuai dengan rancangan tata
ruang wilayah dan tidak berpotensi mengganggu kawasan lindung. Kedua, pemerintah provinsi
beserta pemerintah kabupaten atau kota yang terkait harus mendukung Kawasan tersebut.
Kawasan juga wajib terletak pada lokasi yang dekat dengan jalur perdagangan atau
pelayaran internasional, atau dekat wilayah yang memiliki sumber daya alam unggulan.
Keempat, kawasan harus memiliki Batas yang jelas.
Di tengah kesulitan pemerintah mengembangkan perekonomian daerah, KEK menjadi
alternatif dalam penataan ruang wilayah nasional. Pengembangan KEK haruslah melibatkan
secara penuh pengusaha-pengusaha lokal dan nasional. Sebab kalau KEK lebih memberi ruang
yang besar untuk investasi asing, misalnya, menyangkut kepemilikan properti, tidak akan
memiliki dampak ekonomis bagi perekonomian nasional.
KEK bisa menjadi pilot project untuk membangun zona perekonomian dengan basis
ekonomi menengah dan kecil. KEK harus dikembangkan dengan daya saing infrastruktur yang
memadai, sebab akan sangat sulit mengejar ketertinggalan penataan ruang wilayah infrastruktur
seperti di Singapura dan Malaysia. Memang perlu disadari bersama, bahwasanya kemampuan
pemerintah daerah dan pusat dalam membiayai penataan ruang wilayah infrastruktur, akan
menjadi persoalan tersendiri dalam pengembangan KEK. Pendanaan melalui pinjaman luar
negeri, pada akhirnya akan menambah beban utang pemerintah.
Pemerintah harus lebih melibatkan pengusaha nasional dan membangun kemitraan
yang lebih erat dengan para pelaku usaha di kawasan KEK. Dan pemerintah harus secara intensif

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 22


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

menggalang kekuatan ekonomi nasional dan daerah untuk membangun zona-zona


pertumbuhan ekonomi baru
Kesepakatan kerja sama ekonomi dalam konteks pembentukan kawasan ekonomi
khusus, telah dirancang baik oleh pemerintah Indonesia dan Singapura pertengahan tahun
2006.

Arahan dan Strategi Internal Kota Dumai

Strategi Penataan ruang wilayah yang ditetapkan untuk 2014-2034 adalah:

1) Strategi peningkatan pelayanan pusat-pusat kegiatan fungsional, berhierarki, dan terintegrasi


meliputi :
a. Meningkatkan keterkaitan antar pusat-pusat kegiatan di wilayah Kota Dumai dengan
pusat-pusat kegiatan di kawasan sekitarnya.
b. Menjaga berfungsinya pusat-pusat kegiatan yang sudah ada di Kota Dumai secara
optimal.
c. Mengendalikan pusat-pusat kegiatan yang tidak sesuai dengan fungsi dan peran yang
dikembangkan.
d. Mendorong berfungsinya pusat-pusat kegiatan baru di wilayah Kota Dumai.

2) Strategi peningkatan fungsi kota sebagai pusat perdagangan dan jasa, meliputi:
a. Mengembangkan kegiatan ekonomi yang berdaya saing dan seimbang dengan negara
lain.
b. Mengembangkan kawasan perdagangan dan jasa yang berorientasi pasar regional.
c. Menyediakan sarana dan prasarana yang seimbang dan dapat menunjang kegiatan
ekonomi.

3) Strategi pengembangan kawasan peruntukan industri berskala internasional yang


berwawasan lingkungan, meliputi :
a. Pengembangan industri dan pergudangan yang berdaya saing dan seimbang dengan
negara lain.
b. Mengembangkan kawasan peruntukan industri yang berorientasi pasar internasional.
c. Menyediakan sarana prasarana pendukung yang dapat menunjang kegiatan industri dan
pergudangan.

4) Strategi peningkatan fungsi kawasan industri pengolahan migas dan non migas yang
mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan, meliputi :
a. memantapkan sentra-sentra industri unggulan yang terdapat di Kota Dumai.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 23


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

b. mengembangkan sarana dan prasarana pendukung untuk menunjang kegiatan industri.


c. mengembangkan kawasan industri pengolahan migas dan non migas yang berdaya saing
dan seimbang dengan negara lain.
d. mengembangkan kawasan industri pengolahan migas dan non migas yang
mempertimbangkan pelestarian alam serta daya dukung dan daya tampung lingkungan.

5) Strategi pengembangan sarana dan prasarana perkotaan untuk mendukung kegiatan –


kegiatan perkotaan, meliputi :
a. meningkatkan keterpaduan inter dan intra moda transportasi darat, laut dan udara.
b. meningkatkan akses serta layanan jaringan jalan arteri, kolektor, dan jaringan jalan lokal.
c. meningkatkan kapasitas dan pengembangan sistem pelayanan energi, melalui diversifikasi
teknologi dan sumber energi, perluasan jaringan distribusi, dan peningkatan kualitas
pelayanan.
d. meningkatkan kapasitas dan pengembangan sistem pelayanan telekomunikasi dan
informasi melalui diversifikasi teknologi, perluasan jaringan pelayanan, dan peningkatan
kualitas pelayanan.
e. meningkatkan kapasitas instalasi pengolahan, perluasan jaringan distribusi, dan
peningkatan kualitas pelayanan ke arah sistem produksi air bersih siap minum.
f. mengembangkan prasarana dan sarana jaringan pejalan kaki.
g. pembangunan perumahan lama/perkampungan dilakukan secara terpadu melalui
program pembenahan lingkungan, peremajaan kawasan, perbaikan kampung,
peningkatan prasarana dan sarana perumahan.
h. mengembangkan sistem jaringan drainase air hujan, sistem pembuangan limbah
domestik, sistem pengelolaan limbah industri dan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun
(Limbah B3), serta sistem persampahan terpadu.

6) Strategi perwujudan fungsi kegiatan yang mendukung perbatasan Negara Kesatuan Republik
Indonesia, meliputi :
a. mewujudkan keterpaduan infrastruktur yang mendukung fungsi perbatasan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
b. mengembangkan kegiatan budidaya selektif pada kawasan perbatasan Negara
Kesatuan Rebulik Indonesia.
c. mengembangkan fungsi kegiatan yang mendukung perbatasan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
d. mengembangkan kawasan strategis kota untuk kawasan perbatasan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 24


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

7) Strategi peningkatan fungsi kawasan untuk kepentingan pertahanan dan keamanan,


meliputi:
a. Mendukung penetapan kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan.
b. Mengembangkan budidaya secara selektif di dalam dan di sekitar kawasan pertahanan
untuk menjaga fungsi dan peruntukannya.
c. Mengembangkan kawasan lindung dan/atau kawasan budidaya tidak terbangun di sekitar
kawasan pertahanan negara sebagai zona penyangga yang memisahkan kawasan tersebut
dengan kawasan lainnya.
d. Turut serta memelihara dan menjaga aset-aset pertahanan negara.

3.1.3. Arahan Wilayah Pengembangan Strategis dan Arahan Rencana Pembangunan Wilayah
Arahan Kebijakan Pembangunan Kota Dumai Tahun 2016 – 2020
Kebijakan umum daerah selain merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam
melaksanakan berbagai kegiatan pembangunan, sekaligus juga merupakan penjabaran visi dan
misi kepala daerah agar dapat mencapai tujuan dan sasaran pembangunan secara efektif dan
terarah dengan berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu (2016-
2021).Penyusunan kebijakan umum daerah harus didasarkan pada visi dan misi kepala daerah
terpilih dengan memperhitungkan semua potensi, peluang dan kendala serta ancaman yang
mungkin timbul.
Untuk merumuskan arah dan tujuan pembangunan Wilayah, maka dalam menyusun
kebijakan umum daerah dilakukan melalui sinergi top down dan bottom up planning sehingga
program nasional dan regional tersinergikan dengan keinginan masyarakat, setidaknya aspirasi
masyarakat yang disalurkan melalui berbagai cara atau sistem dapat terakomodasi sehingga
dalam melaksanakan kebijakan umum daerah tidak ada pihak yang dirugikan atau ditinggalkan
kepentingannya. Dengan demikian, pembangunan daerah dapat berjalan lancar dan
masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan.

A. Misi Meningkatkan Pelayanan Air Minum yang Terjangkau dan Meningkatkan


Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dasar
Penyediaan air bersih bagi masyarakat kota Dumai merupakan harapan masyarakat
Dumai sampai saat ini. Disamping hal tersebut, kondisi infrastruktur kota yang baik merupakan
faktor pendukung yang sangat penting bagi Kota Dumai dalam rangka menciptakan
kenyamanan, ketertiban dan keamanan (Amenity) yang menjamin kelancaran mobilitas orang
maupun barang khususnya bagi investor untuk berinvestasi di Kota Dumai sehingga dapat
mendorong pertumbuhan perekonomian daerah khususnya bagi masyarakat guna mendukung

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 25


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

perkembangan dan kesuksesan pembangunan sektor pelabuhan dan industri.Strategi untuk


mewujudkan tujuan dan sasaran dari misi Meningkatkan pelayanan air minum yang terjangkau
dan peningkatan pemerataan pembangunan infrastruktur dasar adalah:

1. Mengembangkan jaringan perpipaan air bersih untuk meningkatkan pelayanan ke


masyarakat
2. Mengembangkan dan memelihara sumber air baku untuk meningkatkan cakupan
pelayanan dan kontinuitas pelayanan
3. Menyediakan prasarana perhubungan yang memadai
4. Meningkatkan kualitas proses perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan
ruang untuk mewujudkan tata ruang wilayah yang efisien, berkelanjutan dan konsisten.
5. mewujudkan Infrastruktur jalan yang nyaman, berkulitas dan merata.
6. Meningkatkan lingkungan perumahan dan pemukiman yang berkualitas.
7. Mengembangkan sistem drainse dan pengendalian banjir
8. Menambah jaringan listrik dipelosok dan Membangun Titik PJU dijalan yang menjadi
kewenangan Pemerintah Kota
9. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan
10. Meningkatkan kualitas lingkungan kawasan pesisir

Adapun rumusan arah kebijakan dari kesepuluh strategi diatas untuk mewujudkan
tujuan dan sasaran misi pertama adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan kualitas jaringan perpipaan bagi pelanggan rumah tangga
2. Meningkatkan kuantitas dan kualitas distribusi air melalui kran umum dan hydrant umum
3. Meningkatkan penyediaan air baku melalui pengembangan dan pengelolaan sumber daya
air
4. Mengembangkan dan menjaga kualitas infrastruktur transportasi
5. Meningkatkan pembangunan, pemeliharaan, dan perbaikan infrastruktur transportasi
6. Meningkatkan ketaatan pemerintah, pelaku usaha dan masyarakat tentang regulasi
penataan ruang
7. Meningkatkan upaya pelaksanaan pengendalian yang tertib sesuai regulasi penataan ruang
8. Merevitalisasi kebijakan yang terkait sistem implementasi dan pengendalian tata ruang bagi
birokrasi dan masyarakat pelaku tata ruang
9. Menjaga konsistensi pola penataan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas jalan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 26


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

11. Meningkatkan kuantitas dan kualitas jalan penghubung antar kecamatan dan antara
kecamatan dengan pusat pemeintahan/kota
12. Mengembangkan kualitas sarana prasarana dasar perumahan dan permukiman
13. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan dan air limbah domestik
14. Mengembangkan sarana prasarana penunjang perumahan dan pemukiman untuk
mewujudkan kebersihan lingkungan
15. Meningkatkan sistem jaringan drainase secara bertahap pada daerah rawan banjir dan
mengurangi daerah genangan air pada kawasan permukiman
16. Normalisasi sungai dan jaringan drainase
17. Mengembangkan pemenuhan infrastruktur ketenagalistrikan
18. Meningkatkann sarana penerangan jalan umum (Saluran Kabel Udara Tegangan
Menengah/SKUTM dan Saluran Kabel Udara Tegangan Rendah/SKUTR) pada wilayah
yang belum terjangkau jaringan PLN
19. Mengembangkan pengelolaan SDA dan lingkungan hidup yang seimbang
20. Meningkatkan dan menambah pedoman pelaksanaan penjagaan dan rehabilitasi
lingkungan
21. Mengembangkan perilaku yang bijaksana untuk lingkungan Meningkatkan kualitas Sarana
dan Prasarana Lingkungan pemukiman perkotaan
22. Mengoptimalkan peran pelaku usaha dan masyarakat dalam pencapaian pembangunan
kota yang lestari
23. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kawasan pesisir.

3.1.4. Arahan Rencana Pembangunan Daerah


1. RPJMD Provinsi Riau
RPJMD Provinsi Riau masih dalam proses review
2. RPJMD Kota Dumai 2016 – 2021
Penyusunan rancangan RPJMD Kota Dumai tahun 2016-2021 memperhatikan Peraturan
Da Nomor 13 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota
Dumai tahun 2005–2025. RPJMD tahun 2016-2021 merupakan penjabaran dari tahap III
RPJPD Kota Dumai tahun 2005–2025. Pada RPJPD tersebut Visi yang akan dicapai adalah
Terwujudnya Dumai Sebagai Kota Pelabuhan Dan Industri Yang Kokoh, Dengan Masyarakat
Yang Bertumpu Pada Budaya Melayu, Menuju Dumai Madani Yang Hijau.
Adapun misi dari visi pembangunan jangka panjang daerah Kota Dumai Tahun 2005–
2025 adalah :

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 27


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

1. Mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing dan bertumpu pada


kepelabuhanan dan industri;
2. Mewujudkan sumberdaya manusia yang berkualitas, agamis dan berjati diri Melayu;
3. Mewujudkan infrastruktur wilayah yang berkualitas sesuai daya dukung dan fungsi ruang;
4. Meningkatkan kapasitas dan profesionalitas aparatur pemerintah daerah dalam rangka
mewujudkan kepemerintahan daerah yang baik;
5. Mewujudkan Dumai sebagai lingkungan yang hijau.

Selain RPJPD, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) disusun juga
memperhatikan rencana tata ruang (dikarenakan Penetapan Peraturan daerah masih terkendala
di pemerintah provinsi maka yang digunakan adalah rancangan Rencana Tata Ruang Wilayah
Kota Dumai tahun 2014-2034). Setiap kebijakan pembangunan harus memperhatikan rencana
struktur ruang, rencana pola ruang, indikasi program pemanfaatan ruang yaitu program
pembangunan sektoral wilayah kota, program pengembangan wilayah kota, dan program
pengembangan kawasan dan lingkungan strategis yang merupakan kewenangan Pemerintah
Daerah kota.
Pendekatan yang digunakan dalam penyusunan RPJMD adalah: politik; teknokratik;
partisipatif; atas-bawah (top-down); dan bawah-atas (bottom-up). Pendekatan politik adalah
pendekatan perencanaan pembangunan yang berasal dari proses politik. Menurut Undang-
Undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional menyatakan
Pendekatan politik memandang bahwa pemilihan Kepala Daerah adalah proses penyusunan
rencana, karena rakyat pemilih menentukan pilihannya berdasarkan program-program
pembangunan yang ditawarkan masing-masing calon Kepala Daerah. Oleh karena itu, rencana
pembangunan adalah penjabaran dari agenda-agenda pembangunan yang ditawarkan Kepala
Daerah pada saat kampanye ke dalam rencana pembangunan jangka menengah. Perencanaan
dengan pendekatan teknokratik, bahwa perencanaan pembangunan dilaksanakan dengan
menggunakan metode dan kerangka berpikir ilmiah oleh lembaga atau satuan kerja yang secara
fungsional bertugas untuk itu. Perencanaan dengan pendekatan partisipatif dilaksanakan
dengan melibatkan semua pihak yang berkepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan.
Pelibatan stakeholders dimaksudkan untuk mendapatkan aspirasi dan menciptakan rasa
memiliki. Sedangkan pendekatan atas-bawah dan bawah-atas dalam perencanaan dilaksanakan
menurut jenjang pemerintahan. Dokumen Rencana hasil proses perencanan atas-bawah dan
bawah-atas diselaraskan melalui musyawarah perencanaan pembangunan daerah.
Berdasarkan RPJMD Kota Dumai 2016 – 2021, Kebijakan umum daerah selain
merupakan pedoman bagi pemerintah daerah dalam melaksanakan berbagai kegiatan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 28


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

pembangunan, sekaligus juga merupakan penjabaran visi dan misi kepala daerah agar dapat
mencapai tujuan dan sasaran pembangunan secara efektif dan terarah dengan berorientasi pada
hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu tertentu (2016-2021).Penyusunan kebijakan umum
daerah harus didasarkan pada visi dan misi kepala daerah terpilih dengan memperhitungkan
semua potensi, peluang dan kendala serta ancaman yang mungkin timbul.
Untuk merumuskan arah dan tujuan pembangunan daerah, maka dalam menyusun
kebijakan umum daerah dilakukan melalui sinergi top down dan bottom up planning sehingga
program nasional dan regional tersinergikan dengan keinginan masyarakat, setidaknya aspirasi
masyarakat yang disalurkan melalui berbagai cara atau sistem dapat terakomodasi sehingga
dalam melaksanakan kebijakan umum daerah tidak ada pihak yang dirugikan atau ditinggalkan
kepentingannya. Dengan demikian, pembangunan daerah dapat berjalan lancar dan
masyarakat dapat menikmati hasil pembangunan.
Adapun kebijakan umum dalam pembangunan kota Dumai lima tahun kedepan dalam
rangka mewujudkan visi dan misi pembangunan tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pelayanan air bersih bagi masyarakat Kota Dumai dalam rangka pemenuhan
kebutuhan dasar kehidupan
2. Optimalisasi kualitas, kuantitas dan pemerataan infrastruktur dalam rangka meningkatkan
daya saing kota dan pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar masyarakat
3. Peningkatan kualitas dan daya saing Sumber daya Manusia masyarakat Kota Dumai dalam
menghadapi tantangan pembangunan global dan persaingan tenaga kerja lokal dari daerah
lain di Indonesia
4. Mempercepat pertumbuhan ekonomi Kota Dumai dan memperkecil kesenjangan
pendapatan antar kelompok masyarakat untuk mengurangi jumlah masyarakat miskin
5. Optimalisasi kualitas pelayanan publik, akuntabilitas dan transparansi penyelenggaraan
pemerintahan daerah dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan.
6. Peningkatan peran semua stakeholders (pemangku kepentingan) pembangunan daerah
dengan mewujudkan pembangunan yang bersifat partisipatif, sinergis, transparan dan
akuntabel.
7. Perencanaan dan penganggaran yang berbasis kinerja dan program prioritas (money
follows programe).
8. Pengembangan pembangunan dibidang pertanian dan optimalisasi peran sektor industri,
perdagangan dan Jasa serta peluang investasi
9. Optimalisasi Peningkatan kehidupan sosial, keagamaan dan penerapan budaya melayu
dalam rangka menghadapi tantangan budaya global

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 29


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Jika diurai kebijakan umum pembangunan kota Dumai selama lima tahun diatas dapat dilihat
pada tabel berikut:

a. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Pertama ( 2016 )

Tahun pertama dalam RPJMD Kota Dumai 2016-2021 merupakan tahun penyiapan
pendukung yang kondusif bagi kemajuan pembangunan kota untuk mewujudkan masyarakat
kota dumai yang makmur dan madani. Oleh karenanya kebijakan pembangunan pada tahun
pertama lebih ditikberatkan pada penyiapkan berbagai sistem, sumber daya dan pendukung
dalam meningkatkan pelayanan air bersih, infrastruktur dasar perkotaan, peningkatan kualitas
sumberdaya manusia yang kreatif berdaya saing, kualitas penyelenggaraan pemerintahan
daerah, perekonomian serta kehidupan sosial budaya untuk meningkatkan kemajuan dan
pemerataan pembangungan Kota Dumai.
Selain itu pembangunan pada tahun pertama juga difocuskan untuk melanjutkan
keberhasilan dan kebijakan pembangunan tahun sebelumnya serta penyelesaikan permasalahan
dan isu strategis arah kebijakan yang telah menjadi Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) tahun 2016.

b. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kedua ( 2017 )

Tahun kedua dalam RPJMD KOta Dumai 2016-2021 merupakan tahun pemantapan
penyiapan untuk mewujudkan instrumen pendukung yang kondusif bagi kemajuan
pembangunan kota untuk mewujudkan masyarakat kota dumai yang makmur dan madani.
Kebijakan pembangunan pada tahun kedua difocuskan untuk pemantapan penyiapan sistem,
sumber daya dan pendukung untuk meningkatkan pelayanan air bersih, infrastruktur dasar
perkotaan, kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah, perekonomian serta kehidupan
sosial budaya dalam kemajuan pembangunan kota guna meningkatkan kesejahteraan
masyarakat Kota Dumai.

c. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Ketiga ( 2018 )

Tahun ketiga dalam RPJMD Kota Dumai 2016-2021 merupakan tahun Menata
pendukung yang kondusif bagi kemajuan pembangunan kota untuk mewujudkan masyarakat
kota dumai yang makmur dan madani. Kebijakan program lebih diarahkan pada penataan
berbagai sistem, sarana, potensi dan sumber daya lokal, instrumen pendukung serta situasi kota
yang kondusif untuk meningkatkan pelayanan air bersih dan infrastruktur dasar perkotaan
serta perekonomian dengan fokus meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat kota Dumai.

d. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keempat ( 2019 )

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 30


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Tahun keempat dalam RPJMD KOta Dumai 2016-2021 merupakan tahun


Mengembangkan pendukung yang kondusif bagi kemajuan pembangunan kota untuk
mewujudkan masyarakat kota dumai yang makmur dan madani.

Instrumen pendukung yang kondusif bagi terwjudnya Masyarakat kota Dumai makmur
dan madani yang didukung oleh Masyarakat yang kompetitif, kreatif serta penguatan investasi
dan pasar untuk mendukung perekonomian masyarakat.

e. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Kelima ( 2020 )


Tahun kelima dalam RPJMD KOta Dumai 2016-2021 merupakan tahun Melakukan
penguatan-penguatan terhadap sistem, sarana, potensi dan sumber daya pendukung untuk
mewujudkan masyarakat kota Dumai yang makmur dan madani.

f. Arah Kebijakan Pembangunan Tahun Keenam ( 2021 )


Tahun keenam dalam RPJMD Kota Dumai Tahun 2016-2021 merupakan tahun untuk
memantapkan sistem, sarana, potensi dan sumber daya pendukung untuk mewujudkan
masyarakat kota Dumai yang makmur dan madani.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 31


BAB III : Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM)
Kota Dumai Tahun 2016-2021

Tabel 3.4. Arah Kebijakan Umum Pembangunan Kota Dumai 2016 - 2021
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021
Tahap Persiapan Tahap Pemantapan Tahap Penataan Tahap Pengembangan Tahap Penguatan Tahap Pemantapan
Persiapan
Penyiapan berbagai Pemantapan Penyiapan Menata berbagai sistem, Mengembangkan Melakukan Memantapkan sistem,
sistem, sumber daya berbagai sistem, sumber sarana dan prasarana , instrumen pendukung penguatantan terhadap sarana, potensi dan
serta sarana dan daya sarana dan dan potensi, sumber daya yang kondusif bagi sistem, sarana, potensi sumber daya
prasarana pendukung prasarana pendukung serta instrumen terwjudnya Masyarakat dan sumber daya pendukung untuk
untuk meningkatkan untuk meningkatkan pendukung yang kota Dumai makmur pendukung untuk mewujudkan
pelayanan air bersih, pelayanan air bersih, kondusif untuk dan madani yang mewujudkan masyarakat kota Dumai
infrastruktur dasar infrastruktur dasar meningkatkan didukung oleh masyarakat kota Dumai yang makmur dan
perkotaan, kualitas perkotaan, kualitas pelayanan air bersih dan Masyarakat yang yang makmur dan madani.
penyelenggaraan penyelenggaraan infrastruktur dasar kompetitif, kreatif serta madani.
pemerintahan daerah, pemerintahan daerah, perkotaan serta penguatan investasi dan
perekonomian serta perekonomian serta perekonomian dengan pasar untuk mendukung
kehidupan sosial budaya kehidupan sosial budaya fokus meningkatkan perekonomian
masyarakat untuk masyarakat kota Dumai kesejahteraan sosial masyarakat.
mewujudkan masyarakat kota Dumai.
masyarakat kota dumai
yang makmur dan
madani
Sumber : Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Dumai 2016 - 2021

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 32


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

3. Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai


Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum merupakan dokumen perencanaan Dinas
Pekerjaan Umum untuk periode 5 (lima) tahun kedepan yang memuat visi, misi, tujuan, strategi,
kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi Dinas Pekerjaan Umum serta berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Kota Dumai.
Pembangunan merupakan proses perubahan terus menerus dari kondisi kurang baik
menjadi lebih baik sehingga terjadi keseimbangan lingkungan baru. Dengan demikian
pembangunan infrasruktur Pekerjaan Umum perlu selalu dikaitkan daya dukung lingkungan
baru tersebut, agar lingkungan sebagai ruang hidup manusia tidak terdegradasi akibat daya
dukung lingkungan yang dapat menyebabkan bencana antara lain banjir, erosi, abrasi ,
penurunan kualitas air dan udara maupun pengurangan sumber daya air.
Wujud infrastruktur Pekerjaan Umum sendiri yang merupakan bangunan fisik untuk
kepentingan umum dan keselamatan umum seperti jalan, drainase, air bersih, dan berbagai
bangunan pelengkap kegiatan permukiman lainnya, merupakan prasyarat agar aktifitas
masyarakat dapat berlangsung.
Dalam menghadapai berbagai tantangan kedepan menuju kondisi yang diharapkan,
Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai secara terus menerus berusaha memanfaatkan Potensi dan
Meningkatkan Peluang agar tetap mampu memenuhi harapan dengan senantiasa
mengupayakan perubahan kearah perbaikan.
Sangat diperlukan Visi dan cita - cita sebagai Inspirasi dan Motivasi bagi Dinas Pekerjaan
Umum Kota Dumai untuk meraih hasil Pembangunan di masa yang akan datang. Pada
hakekatnya Visi merupakan cara pandang ke depan tentang dimana arah Pembangunan Kota
Dumai serta apa yang akan hendak dicapai. Berdasarkan hal tersebut di atas maka Dinas
Pekerjaan Umum Kota Dumai memiliki suatu Visi yang dirumuskan sebagai berikut :

” TERWUJUDNYA INFRASTRUKTUR, PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN YANG


LAYAK, BERKUALITAS SERTA BERKELANJUTAN UNTUK MENDUKUNG KOTA DUMAI
SEBAGAI KOTA YANG MAKMUR DAN MADANI ”.

Pernyataan Visi tersebut mengandung makna:


1. Infrastruktur
artinya pembangunan di bidang jalan, drainase, air bersih, bangunan pengaman
tebing,bangunan pengendali banjir, irigasi dan jaringan pengairan lainnya.

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 33
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

2. Perumahan
artinya kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman yang dilengkapi dengan
prasarana, sarana dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah layak huni.
3. Permukiman
artinya bagian dari lingkungan hunian yang terdiri atas lebih dari satuan perumahan
yang mempunyai prasarana, sarana dan utilitas umum serta mempunyai penunjang kegiatan
fungsi lainnya.
4. Layak
artinya memenuhi standar sarana dan prasarana.
5. Berkualitas
artinya memenuhi persyaratan teknis.
6. Berkelanjutan
artinya sarana dan prasarana yang program kegiatannya berkesinambungan.

Visi dimaksud berdasarkan pada keadaan Kota Dumai yang memiliki nilai strategis
sebagai Pintu Gerbang Pantai Timur Sumatera, maka bagian yang paling dominan dalam
meningkatkan Pembangunan adalah terciptanya infrastruktur, Pembangunan Prasarana,
Bidang Perumahan dan Permukiman Perkotaan yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
terhadap perumahan yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman dan nyaman.
Penetapan Visi perlu ditindak lanjuti dan dijabarkan kedalam Misi-misi guna
mendukung Visi tersebut. Misi merupakan pernyataan yang akan menetapkan tujuan dan
sasaran yang hendak dicapai oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai secara lebih terarah.
Pernyataan misi membawa organisasi kepada suatu arah yang menjelaskan mengapa
organisasi itu ada, apa yang dilakukannya dan bagaimana melakukannya. Misi adalah sesuatu
yang diemban atau dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai.
Dengan pernyataan misi diharapkan Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai dan stake
holder lainnya dapat mengenal dan mengetahui tugas pokok dan fungsi sesuai dengan
program dan kegiatannya.
Berkaitan dengan Visi yang telah ditetapkan, maka disusunlah Misi untuk merealisasikan
Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, yaitu:
1. Meningkatkan Pelayanan Air Bersih yang Terjangkau bagi Masyarakat
2. Mewujudkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur yang bermanfaat bagi Masyarakat
3. Mengembangkan Perumahan dan Permukiman yang Berkelanjutan

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 34
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur dan Stake Holder di Lingkup
Dinas Pekerjaan Umum

Berkaitan dengan Visi yang telah ditetapkan, maka disusunlah Misi untuk
merealisasikan Visi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai, yaitu:
1. Meningkatkan Pelayanan Air Bersih yang Terjangkau bagi Masyarakat
2. Mewujudkan Kuantitas dan Kualitas Infrastruktur yang bermanfaat bagi Masyarakat
3. Mengembangkan Perumahan dan Permukiman yang Berkelanjutan
4. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Aparatur dan Stake Holder di Lingkup
Dinas Pekerjaan Umum

Makna yang terkandung dalam rumusan Misi Dinas Pekerjaan Umum Kota Dumai yaitu :

I. Meningkatkan Pelayanan Air Bersih yang Terjangkau bagi Masyarakat


mencakup ;
a. Pengendalian dan Pengelolaan Sumber Air Baku yang berkelanjutan
b. Peningkatan Kapasitas Instalasi Pengolahan Air Bersih
c. Pengembangan Jaringan Infrastruktur Air Bersih

II. Mewujudkan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang bermanfaat bagi masyarakat
mencakup ;
A. Jalan
- Pengembangan jaringan jalan yang aman dan nyaman serta memenuhi persyaratan
teknis sesuai dengan pola dan pemanfaatan tata ruang kota yang telah di tetapkan.
Pengembangan jaringan jalan juga akan mengikuti hirarki fungsi jalan.
Pengembangan jaringan jalan di kota Dumai meliputi pengembangan jalan arteri,
kolektor dan lokal.
- Mempercepat proses penyediaan jaringan infrastruktur yang telah ada dengan
upaya-upaya untuk mencari terobosan pembiayaan melalui dana-dana di luar APBD
Kota Dumai yaitu melalui APBN dan APBD Propinsi Riau.
- Mempertahankan tingkat pelayanan dan kenyaman yang telah dibangun dengan
mengadakan program pembangunan jalan dan jembatan serta program
rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan.

A. Pembangunan Drainase

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 35
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

- Pengembangan jaringan drainase yang teritegrasi dan ramah lingkungan serta


memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan konsep pengendalian genangan/banjir.
- Meningkatkan konservasi, pendayagunaan dan pengendalian air.

B. Pembangunan Turap/Talud/Bronjong

- Peningkatan Pembangunan Pengaman Tebing guna mengurangi atau meminimalisir


abrasi yang terjadi di Kota Dumai agar tercapainya permukiman penduduk yang
terbebas dari bahaya abrasi dan banjir.

C. Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan Pengairan Lainnya

- Peningkatan Jumlah jaringan irigasi yang dapat meningkatkan hasil pertanian


menuju ketahanan pangan.

D. Pengendalian Banjir

- Peningkatan Bangunan Pengendali Banjir untuk mengatasi banjir dilokasi rawan


banjir dan Pasang ROB .

E. Peningkatan Peralatan dan Pengujian


- Peningkatan Fasilitas Peralatan dan Pengujian yang Memadai untuk Meningkatkan
Kualitas dan Kuantitas Pembangunan Infrastruktur ke PU-an

F. Pembangunan Gedung Kantor


- Pemenuhan kebutuhan gedung kantor pemerintahan yang aman, nyaman dan
memenuhi syarat teknis sesuai dengan mengutamakan teknologi ramah lingkungan.

G. Pengembangan Pembangunan Kawasan Strategis


- Peningkatkan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur yang terintegrasi untuk mendukung
kawasan strategis sesuai dengan kebijakan nasional.

III. Mengembangkan Perumahan dan Permukiman yang Berkelanjutan.

mencakup ;
- Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Kawasan Perumahan dan Permukiman yang
Layak Huni.
- Meningkatkan Sarana dan Prasarana Serta Utilitas Umum yang Mendukung Fungsi
Kawasan Perumahan dan Permukiman.
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis
III - 36
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

- Mendorong Pemenuhan Kebutuhan Rumah Layak Huni bagi Masyarakat Miskin dan
Berpenghasilan Rendah.

IV. Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Aparatur dan Stake Holder di Lingkup Dinas
Pekerjaan Umum

mencakup ;
- Meningkatkan Kapasitas Sumber Daya Aparatur terhadap perkembangan globalisasi
dan teknologi
- Meningkatkan Pembinaan Stake Holder sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
- Meningkatkan Kompetensi Sumber Daya Aparatur melalui pendidikan dan pelatihan
sesuai ketentuan yang berlaku.

3.2. Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya


Bagian ini berisikan rangkuman dari rencana masing-masing sektor di lingkup Cipta
Karya, baik untuk sektor pengembangan kawasan permukiman, penataan bangunan dan
lingkungan, air minum, dan sanitasi.

3.2.1. Rencana Kawasan Permukiman Kota Dumai


Tujuan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman Perkotaan Kota
Dumai untuk periode 2015-2034 sebagaimana yang tercantum dalam dokumen RP2KP Kota
Dumai, adalah;

“MEWUJUDKAN PERMUKIMAN (KAWASAN PERUMAHAN) YANG SEHAT (Sejahtera,


Harmonis, Aman dan Tertib) DAN BERKEADILAN”

Dari rumusan tujuan diatas kemudian dikembangkan dalam beberapa kata kunci yang
menjadi dasar/acuan dalam perumusan Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Permukiman Perkotaan. Beberapa kata kunci tersebut adalah ;

Sejahtera : Bermakna pembangunan permukiman diarahkan untuk menciptakan


kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang dan dalam rangka
menaikkan taraf hidup serta meningkatkan kesejateraan masyarakat khususnya
yang bertempat tinggal di dalam kawasan permukiman.

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 37
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Harmonis : Bermakna permukiman harus memberikan nuansa nyaman, sehat yang


didukung dengan suasana yang asri dan hijau dalam rangka meningkatkan
kualitas lingkungan tempat tinggal dan juga

sebagai wadah aktifitas berkumpul dan bersosialisasi antar warga sehingga


memberikan ketenangan bagi masyarakat yang bertempat tinggal di dalamnya.

Aman : Bermakna permukiman juga harus memberikan rasa aman, tentram, damai
bagi penghuninya dari masalah dan konflik yang ada seperti; sengketa lahan,
sengketa batas tanah, dll. Permukiman juga akan memberikan rasa aman bagi
penghuninya apabila didukung oleh layanan infrastruktur yang handal dari sisi
konstruksi, terintegrasi satu sama lain dan layak/memadai sesuatu standar
infastruktur permukiman.

Tertib : Bermakna pembangunan permukiman harus terencana dengan baik dalam


rangka penataan kawasan permukiman yang dilakukan secara terkendali,
teratur dan memiliki ijin (IMB) serta dilaksanakan sesuai dengan peraturan
peruntukan lahan, zoning regulation dan garis sempadan dalam rangka
menciptakan kesinambungan terhadap lingkungan.

Berkeadilan : Bermakna setiap orang, keluarga dan kelompok masyarakat memiliki hak yang
sama tanpa terkecuali untuk mendapat hunian dan lingkungan tempat tinggal
yang layak sesuai tingkat kemampuannya tanpa adanya diskriminasi. Hak ini
merupakan salah satu hak asasi yang dimiliki oleh setiap manusia di dunia ini
dan pemerintah berkepentingan untuk membantu perwujudan hak ini sebatas
kewenangan dan kemampuan yang ada.

Rumusan Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman


Perkotaan Kota Dumai untuk periode 2015-2034 diturunkan dari masing-masing kata kunci dari
rumusan tujuan diatas dan dikembangkan dalam lingkup pembangunan dan pengembangan
permukiman perkotaan serta pembangunan dan pengembangan infrastruktur permukiman
perkotaan. Dengan perumusan ini diharapkan upaya untuk mewujudkan kawasan permukiman
perkotaan Kota Dumai sesuai tujuan yang telah dirumuskan diatas dapat tercapai melalui
penjabarannya menjadi beberapa kebijakan pembangunan yang sesuai dengan tujuan dan
harapan yang ingin dicapai.Penjabaran Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Permukiman Perkotaan Kota Dumai adalah sebagai berikut;

1. Kebijakan mengenai Pembangunan dan Pengembangan Permukiman Perkotaan, antara lain;

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 38
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

a. Peningkatan Kualitas Hunian & Permukiman (Kawasan Perumahan) Perkotaan.


b. Pengembangan Permukiman (Kawasan Perumahan) Yang Sehat dan Berkualitas
c. Pengembangan Permukiman (Kawasan Perumahan) Yang Sesuai Dengan Arahan Tata
Ruang Perkotaan Dan Memperhatikan Daya Dukung Lingkungan Permukiman
d. Peningkatan Upaya Pengendalian Pengembangan Hunian /Permukiman Dalam Rangka
Penataan Dan Menciptakan Keteraturan /Ketertiban.
e. Penyediaan Hunian Yang Layak Bagi Semua Golongan Masyarakat

2. Kebijakan mengenai Pembangunan dan Pengembangan Infrastruktur Permukiman


Perkotaan, antara lain;
a. Peningkatan Keindahan Dan Kualitas Ruang Perkotaan
b. Peningkatan Kualitas Layanan Sistem Jaringan Infrastruktur Perkotaan Yang Handal,
Terintegasi dan Memadai.
c. Pengembangan Prasarana Yang Dapat Mengurangi Dampak Resiko Terhadap
Lingkungan dan Mendukung Kehidupan Sosial Perkotaan
d. Pengembangan Infrastruktur Yang Dapat Mempercepat Pemerataan Pembangunan
Antar Wilayah Kawasan Perkotaan

Implementasi Kebijakan Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Permukiman


Perkotaan Kota Dumai merupakan harapan bersama masyarakat dan pemangku kepentingan
pemerintah daerah sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah untuk meningkatkan derajat
kehidupan dan kesejahteraan masyarakat Kota Dumai melalui peningkatan kualitas lingkungan
permukiman. Sehingga pelaksanaannya harus melibatkan berbagai unsur terkait, tidak hanya
dibidang ke-Ciptakaryaan semata namun juga semua instansi terkait seperti; bidang pekerjaan
umum, kesehatan, lingkungan hidup, sosial, tata kota, pertanahan, dll.
Dalam rangka mencapai target pembangunan permukiman 100-0-100 hingga 2019,
yaitu 100% akses air minum, 0% permukiman kumuh dan 100% akses sanitasi yang layak yang
telah ditetapkan dalam RPJMN III 2015-2019 maka secara umum dapat dirumuskan beberapa
isu strategis pembangunan permukiman perkotaan di Kota Dumai, antara lain;
a) Penyediaan sanitasi yang layak dan memadai pada permukiman tepian dan permukiman
atas rawa.
b) Pengembangan sarana dan prasarana air minum perkotaan
c) Pengembangan jaringan drainase perkotaan yang terintegrasi
d) Pengelolaan persampahan dan air limbah terpadu perkotaan
e) Pengelolaan sungai dan daerah tangkapan air secara terpadu
f) Pengelolaan bencana banjir dan erupsi air laut.
Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis
III - 39
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

g) Penataan struktur ruang perkotaan berkepadatan tinggi.


h) Penguasaan kepemilikan masyarakat terhadap lahan konsesi (eks. CPI)
i) Pengembangan RTH Lingkungan Permukiman
j) Pembangunan perumahan, infrastuktur permukiman, fasum dan fasos kawasan permukiman
perkotaan baru / sedang berkembang.
k) Pembangunan kawasan pengembangan baru (bagan besar)

Kajian lain mengenai isu strategi pembangunan perkotaan Kota Dumai, juga dapat
dilihat dari dokumen Rencana Pembangunan dan Pengembangan Kawasan Permukiman
(RP2KP) Kota Dumai 2015-2034 yang telah disusun oleh Pemerintah Kota Dumai pada tahun
2014 yang lalu, yang mana merupakan hasil review dari dokumen SPPIP Kota Dumai 2012-
2031.
Isu-isu pembangunan permukiman dan infrastruktur permukiman perkotaan dirumuskan
berdasarkan kajian kondisi eksisting dan kebijakan yang berlaku dalam lingkup bidang ke-
Ciptakaryaan meliputi telaahan terhadap aspek permukiman, air bersih, air limbah, drainase,
persampahan dan jalan lingkungan. Kajian menurut kondisi eksisting dijabarkan menurut
tingkat pelayanan, sebaran dan kualitas. Dari kajian terhadap kondisi eksisting kemudian
menjadi isu pembangunan dari kondisi eksisting yang dikomparasi/disandingkan dengan isu
pembangunan dari sisi arah kebijakan untuk melihat korelasi diantara keduanya sehingga
menjadi isu strategis pembangunan permukiman perkotaan Kota Dumai. Untuk lebih jelasnya
isu strategis pembangunan permukiman perkotaan Kota Dumai dapat dilihat pada tabel 3.5
dibawah ini.

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis


III - 40
Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.5. Isu – Isu Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Pemukiman Perkotaan Kota Dumai

Aspek Yang Diamati Isu Pembangunan Dari Sisi Kondisi Eksisting Isu Pembangunan Dari Sisi Arahan Kebijakan Isu Strategis

Kawasan Permukiman Menurut SK Walikota No.234/BAPPEDA/2014, di Kota Kegiatan bantuan pembangunan Rumah Peningkatan pemenuhan kebutuhan akan
Dumai terdapat lingkungan permukiman kumuh yang Sederhana Layak Huni (RSLH) untuk rumah layak huni khususnya kawasan
menyebar di 17 lokasi kelurahan. masyarakat MBR yang dilaksanakan setiap permukiman kumuh dan bagi masyarakat
tahunnya. berpenghasilan rendah (MBR) perkotaan.
Air Bersih Tingkat pelayanan jaringan perpipaan air bersih PDAM Kegiatan pengembangan Air Minum hingga Terbatasnya pelayanan air minum jaringan
masih sangat terbatas dan tidak merata. Sebagian besar saat ini belum bisa dirasakan manfaatnya oleh perpipaan yang disediakan PDAM dan
masyarakat masih tergantung pada air non perpipaan masyarakat. Terbatasnya sumber air baku yang distribusinya belum merata. Sebagian besar
seperti; air sumur galian, sumur bor, air hujan hingga berkualitas dan layak minum menjadi kendala masyarakat masih bergantung pada air non
membeli air bersih meskipun tidak layak minum. penyediaan air bersih di Kota Dumai. perpipaan seperti; air sumur galian, sumur bor,
air hujan hingga membeli air perusahaan.
Sanitasi & Air Limbah Masih terdapat 35% (2010) masyarakat yang tinggal di Teridentifikasi kualitas sanitasi yang memenuhi Teridentifikasinya permasalahan dan
kawasan permukiman perkotaan yang belum memiliki syarat kesehatan. Belum ada kebijakan konkrit pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana
sistem sanitasi /sarana penanganan air limbah RT yang bantuan pembangunan sanitasi untuk sanitasi masyarakat miskin perkotaan.
layak dan ramah lingkungan. masyarakat miskin (MBR).
Drainase Pembangunan drainase perkotaan belum merata dan Peningkatan kualitas drainase sekunder yang Belum meratanya pembangunan drainase
masih banyak drainase lingkungan yang belum ada dan dilakukan di kawasan pusat kota belum perkotaan dan lingkungan permukiman dan
sebagiannya masih berupa parit alam. berfungsi secara optimal serta belum terintegasi belum terintegrasi dengan baik dari saluran
dengan baik. tersier, saluran sekunder hingga ke saluran akhir
(saluran primer).
Persampahan Pelayananan persampahan masih sangat terbatas yakni Pengembangan kinerja pengelolaan Kurangnya kinerja pelayanan persampahan
dengan tingkat kinerja 53% (2010) untuk 3 persampahan melalui peningkatan prasarana baik dari sisi pengelolaan maupun ketersediaan
kecamatan. Sedangkan kecamatan lainnya belum persampahan. sarana prasarana persampahan dari lingkungan
terlayani. Begitu juga ketersediaan sarana prasarana permukiman hingga pembuangan akhir.
persampahan masih sangat minim. TPA masih
berbentuk open dumping.
Jalan Lingkungan Pembangunan jaringan jalan lingkungan belum Pembangunan jaringan jalan lingkungan Belum meratanya pembangunan infrastruktur
dilakukan merata dan kebanyakan terkonsentrasi di terutama bagi percepatan pembangunan jalan lingkungan permukiman perkotaan
sekitar pusat kota. Pada kawasan permukiman kota wilayah strategis cepat tumbuh dan terutama dalam mendukung percepatan
lainnya, kondisi sebagian jalan ada yang masih berupa peningkatan infrastruktur lingkungan pembangunan wilayah strategis cepat tumbuh
jalan tanah khususnya kawasan baru berkembang. perdesaan. perkotaan.
Sumber : Dokumen RP2KP Kota Dumai 2015 - 2034

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 41


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

3.2.2. Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kota Dumai
Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kota Dumai merupakan
dokumen perencanaan pengembangan SPAM secara umum, baik dengan jaringan perpipaan
maupun bukan jaringan perpipaan, serta menjadi pedoman bagi penyelenggara dalam
mengembangkan SPAM di Kota Dumai dalam periode 2014-2033.
Rencana induk SPAM Kota Dumai difokuskan pada pengembangan 4 (empat) unit yaitu;
unit air baku, unit produksi, unit distribusi dan unit pelayanan. Unit air baku meliputi sumber
air baku, penyadapan air baku (intake), sistem aliran air baku ke unit produksi dengan sistem
pompa, dan pipa transmisi yang membawa air dari sumber air baku sampai dengan bak
pengolahan. Unit produksi meliputi instalasi pengolahan air, pembubuhan bahan kimia dan bak
tampungan air olahan (reservoar). Unit distribusi meliputi pompa distribusi, ME, jaringan pipa
distribusi utama, sekunder dan tersier. Unit pelayanan yang terdiri dari sambungan rumah, kran
umum dan hidran umum.

1. Kebijakan Pengembangan
Ada 4 (empat) kebijakan dan program pembangunan air minum, yaitu;
a) Meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap perlunya prilaku hidup bersih dan
sehat;
b) Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air
minum;
c) Pengembangan kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan air minum;
d) Pengembangan kinerja terhadap pengelolaan air minum dapat dilakukan melalui :
 Restrukturisasi manajemen kelembagaan yang ada;
 Penurunan tingkat kebocoran melalui penggantian pipa bocor dan berumur,
penegakan hukum terhadap sambungan liar (illegal connection) dan peningkatan
efisiensi penagihan;
 Peningkatan operasi dan pemeliharaan; Penurunan kapasitas yang tidak terpakai
(idle capasity);
 Optimalisasi dan perbaikan terhadap sistem penyediaan air minum yang telah
terbangun;
 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan dan pengelolaan air
minum;
 Pengembangan pelayanan air minum yang berbasis masyarakat;
 Penyediaan sarana air minum pada kawasan permukiman bagi masyarakat
berpenghasilan rendah;

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 42


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

 Pengembangan teknologi pengolahan air minum;


 Perbaikan prasarana dan sarana air minum yang rusak serta pembangunan di
beberapa permukiman baru sesuai dengan arah perkembangan kota.

2. Strategi Pengembangan SPAM Kota Dumai


Strategi pengembangan air minum Kota Dumai antara lain sebagai berikut:
a) Mengurangi tingkat kebocoran air terutama di jalur pipa distribusi utama, dengan
melakukan penggantian pipa;
b) Mengganti water meter induk yang tidak berfungsi untuk setiap sumber;
c) Mengganti water meter pelanggan yang rusak;
d) Menambah cakupan pelayanan dengan melakukan pemasangan pipa distribusi tertier
ke komplek-komplek perumahan masyarakat serta kawasan yang potensial untuk
pengembangan cakupan pelayanan;
e) Optimalisasi sumber-sumber air baku;
f) Pembangunan sumber baru untuk mencapai target MDGs (Millenium Development
Goals);
g) Meningkatkan pelayanan sistem air minum non perpipaan terutama untuk daerah-
daerah rawan air yang jauh dari pusat kota dengan bantuan-bantuan sumur gali
terlindungi/sumur bor kepada masyarakat.
h) Peningkatan Kapasitas produksi dan perluasan jaringan pelayanan perpipaan dengan
lebih mengutamakan sumber pendanaan alternatif di luar APBD Kota Dumai.
i) Menyiapkan skema kerjasama yang menarik bagi swasta dengan pola Kerjasama
Pemerintah Swasta (KPS) atau bisnis to bisnis (B to B) sesuai dengan peraturan yang
berlaku

3. Rencana Pengembangan (5 tahun pertama)


a) Sistem Perpipaan
Pengembangan sistem perpipaan Kota Dumai untuk 5 tahun yang akan datang adalah:
 Peningkatan Kapasitas produksi dari 40 l/dtk menjadi 160 l/dtk
 Rehab dan pengembangan jaringan perpipaan serta penambahan sambungan rumah
dari 1800 SR menjadi 12.800 SR.
 Peningkatan status kelembagaan penyelenggara air minum dari UPT menjadi PDAM.
 Peningkatan pelayanan dan perbaikan kualitas air bersih
 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) penyelenggara air minum.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 43


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

b) Sistem Non Perpipaan


Untuk pengembangan sistem air bersih untuk skala non perpipaan dapat dilakukan
secara komunal yaitu dengan pengembangan pelayanan pada Perlindungan Mata Air
(PMA), Pembuatan tangkapan air hujan dengan sistem reservoir alam dan Penampung
Air Hujan (PAH). Pelaksanaan pembangunan untuk non perpipaan ini akan dibagi
dalam beberapa tahapan.

3.2.3. Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai


Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) Kota Dumai adalah suatu dokumen perencanaan
strategis yang disusun untuk dijadikan pedoman bagi pelaksanaan pembangunan Sanitasi Kota
Dumai secara komprehensif, berkelanjutan dan partisipatif untuk memberikan layanan Sanitasi
bagi masyarakat Kota Dumai selama 5 (lima) tahun kedepan dan untuk tercapainya target
minimal layanan Sanitasi yang tertuang dalam RPJMN 2014-2019.
Arah pengembangan Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai diarahkan untuk
mendukung visi dan misi pembangunan Kota Dumai. Visi dan misi sanitasi ini menjadi arah
dalam pengembangan sanitasi kota yang bersifat komprehensif, terpadu dan berskala kota. Visi
pengembangan sanitasi Kota Dumai adalah ; “Terwujudnya masyarakat Dumai Sehat, Mandiri
dan Hidup Produktif, secara Sosial dan Ekonomi Tahun 2019”. Sedangkan misi pengembangan
sanitasi Kota Dumai dibagi dalam beberapa sektor pengembangan sanitasi, yaitu;

1. Misi Pengembangan Air Limbah Domestik


a) Meningkatkan akses pelayanan Air Limbah melalui penyediaan Prasarana dan Sarana Air
Limbah berdasarkan tanggap kebutuhan dengan melibatkan partisipasi aktif masyarakat
dan kemitraan dengan swasta
b) Mengembangkan sistem pengelolaan Air Limbah yang efektif, efisien dan berkelanjutan
untuk meningkatkan kualitas sumberdaya air dan lingkungan
c) Meningkatkan pengelolaan Air Limbah melalui pengembangan kapasitas kelembagaan
dan sumberdaya manusia
d) Optimalisasi potensi berbagai sumber pendanaan dalam penyelenggaraan sistem
pengelolaan Air Limbah
e) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan Air
Limbah
f) Meningkatkankemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian

2. Misi Pengembangan Persampahan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 44


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

a) Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pemilahan dan pengolahan sampah.


b) Mengurangi timbulan sampah dalam rangka pengelolaan persampahan yang
berkelanjutan
c) Meningkatkan Prasana dan sarana serta manajemen pengelolaan persampahan
d) Memberdayakan masyarakat dan meningkatkan peran aktif dunia usaha/swasta
e) Meningkatkan kemampuan manajemen dan kelembagaan
f) Optimalisasi potensi berbagai sumber pendanaan
g) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan
Persampahaan
h) Meningkatkankemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian

3. Misi Pengembangan Drainase


a) Meningkatkan kualitas prasarana dan sarana drainase dalam mewujudkan derajat
kesehatan masyarakat.
b) Meningkatkan kemampuan pembiayaan daerah menuju ke arah kemandirian.
c) Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pemanfaatan dan pemeliharaan prasarana
dan sarana drainase serta mendorong parsipatif masyarakat.
d) Menyiapkan peraturan perundangan dalam penyelenggaraan sistem pengelolaan
Drainase.

4. Misi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat


a) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat baik
individu , keluarga dan kelompok / organisasi
b) Membina kemitraan antara masyarakat, pemerintah dan swasta untuk terciptanya
perubahan perilkau masyarakat kearah yang diharapkan dalam mempercepat
pembangunan kesehatan
c) Mendorong diberlakukannya kebijakan dan peraturan perundangan-undangan yang
berwawasan kesehatan
d) Mengintegrasikan promosi kesehatan, khususnya pemberdayaan masyarakat dalam
program kesehatan
e) Meningkatkan investasi dalam bidang promosi kesehatan pada khususnya dan bidang
kesehatan pada umumnya.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 45


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Gambar 3.1. Peta Tahapan Pengembangan Air Limbah Kota Dumai


Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 46


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Gambar 3.2. Peta Tahapan Pengembangan Drainase Kota Dumai


Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 47


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Gambar 3.3. Peta Tahapan Pengembangan Persampahan Kota Dumai


Sumber : Laporan Final RPKPKP Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 48


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Tabel 3.6. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembagan Air Limbah Domestik Kota Dumai
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
 Meningkatnya akses masyarakat  Menyusun dokumen perencanaan  Terealisasinya dokumen perencanaan  Menyusun master plan air limbah
terhadap pelayanan pengelolaan air Master Plan Air Limbah pada tahun Master Plan air limbah pada tahun skala kota.
limbah permukiman dengan sistem 2016 2016.  Memaksimalkan fungsi Pokja Sanitasi
setempat (on-site) individual dan  Berkurangnya angka BABS sebanyak  Kota dumai tidak ada lagi BABS atau dan Pokja AMPL dalam penyusunan
Sistem komunal. 6,87% atau 5.544 KK menjadi 0 % menjadi 0 % pada tahun 2019. Perda Pengolahan Air Limbah
 Membentuk karakter atau prilaku pada tahun 2019. (intrumen profil  Berkurangnya penggunanaan Jamban Domestik
masyarakat dalam menjaga sanitasi ). Cubluk menjadi 4 % pada tahun  Memanfaatkan pokja sanitasi, pokja
kelestarian lingkungan dalam  Mengurangi kepemilikan jamban 2019. AMPL untuk Membentuk SKPD untuk
pengelolaan air limbah cubluk dari 23,41 % menjadi 4%  Bertambahnya penggunaan tangki menangani air limbah domestik
permukiman pada tahun 2019. pada tahun 2019. septic individual menjadi 90 % pada  Memaksimalkan penganggaran untuk
 Meningkatkan kepemilikan Tangki tahun 2019. membangun sarana dan prasarana
Septik individual dari 69, 64 %  Bertambahnya system komunal pengolahan air limbah domestik.
manjadi 90% pada tahun 2019. menjadi 7,5 % pada tahun 2019.  Memaksimalkan Fungsi pokja sanitasi,
 Meningkatkan sistem komunal dari  Terbangunanya sarana IPLT yang pokja AMPL, untuk meningkatkan
0,07 % menjadi 7,5 % pada tahun dapat mengolah pemanfaatan akhir koordinasi antar SKPD, pemerintah
2019. lupur tinja di tahun 2018. daerah, Provinsi dan Pusat serta
 Tersedianya dan terkelolanya lumpur Swasta (CSR )
tinja yang berasal dari Tangki Septik  Memaksimalkan kegiatan komunikasi
Individual Sistim On site dan Tangki berupa sosialisasi dan kampanye
Septik sistim komunal sebanyak 30 % pengolahan air limbah berfungsi
pada tahun 2018 untuk meningkatkan kesadaran

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 49


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran
masyarakat yang dilakukan oleh
pemda daerah.
 Memanfaatkan tenaga ahli terlatih
untuk penanganan pengolahan air
limbah.
 Memaksimalkan pemicuan untuk
perubahan perilaku masyarakat
tentang pengolahan air limbah
domestik.
Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 50


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Tabel 3.7. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Persampahan Kota Dumai
Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran

 Berkurangnya volume sampah yang Volume sampah yang tertangani sebesar Jumlah RT Tahun 2014 untuk 7  Membuat masterplan persampahan
belum tertangani dari 71% atau 75 % atau 562.56 M³ tahun 2019 kecamatan yang menjadi wilayah kajian yang telah disusun dalam rangka
483.84 M³ menjadi 25% atau Sebanyak 60472 RT telah melakukan yaitu 1320 KK meningkatkan pelayanan kebersihan
187.52 M³ pada tahun 2019 pengolahan sampah setempat. Jumlah sampah yang belum terlayani Nasional
 Peningkatan pengelolaan sampah 48384 m3  Membuat masterplan yang telah
dari sumbernya dari 28,59% pada disusun untuk mendapatkan
tahun 2014 menjadi layanan 75% tambahan pendanaan bagi
pada tahun 2019 pengelolaan sampah baik melalui
Pemerintah pusat, swasta maupun
dana hibah
 Meningkatkan anggaran belanja sub
sektor persampahan dari sumber
pendanaan APBD untuk
memaksimalkan peluang pendanaan
dari APBN, APBD Propinsi serta
lembaga multilateral
 Mengoptimalkan sarana prasarana
serta alat operasional persampahan
yang telah tersedia untuk pelayanan
kebersihan yang meliputi seluruh
masyarakat

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 51


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran

 Memaksimalkan pemberian informasi


dan pengetahuan yang diberikan
kepada masyarakat tentang
pengurangan sampah dari sumbernya
untuk mendorong keterlibatan
masyarakat maupun swasta dalam
pengelolaan persampahan.
 Meningkatkan kegiatan komunikasi
mengenai pengelolaan Persampahan
oleh Pemda dengan melibatkan
media komunikasi yang ada
 Memaksimalkan sarana prasarana
serta alat operasional persampahan
yang telah tersedia untuk pengelolaan
persampahan ditingkat
kelurahan/kecamatan yang
melibatkan perempuan dan laki-laki
 Meningkatkan Program/Proyek
Layanan Persampahan yang berbasis
masyarakat yang diselenggarakan oleh
Pemerintah Kota Dumai
Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 52


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Tabel 3.8. Tujuan, Sasaran dan Strategi Pengembangan Drainase Kota Dumai

Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran

 Tercapainya SPM untuk drainase Pada tahun 2019, kota Dumai bebas luas genangan berkurang 71.72%  Memaksimalkan Program-program
pada tahun 2019, dengan genangan air Nasional yang telah ada untuk mengatasi
terbangunnya sistem jaringan persoalan drainase yang ada dilingkungan
drainase skala kawasan dan skala masyarakat
Kota maupun pengurangan  Meningkatkan anggaran belanja sub sektor
genangan persampahan dari sumber pendanaan
APBD untuk memaksimalkan peluang
pendanaan dari APBN, APBD Propinsi serta
lembaga multilateral
 Memaksimalkan penggunaan dana yang
tersedia untuk pemeliharaan drainase yang
berkelanjutan
 Memaksimalkan kondisi topografi dan
hidrologi di Kota Dumai untuk membuat
suatu sistem drainase yang terarah
 Memaksimalkan Program yang membidik
khususnya masyarakat miskin dan
masyarakat luas umumnya dalam
pengelolaan drainase lingkungan

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 53


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Sasaran
Tujuan Strategi
Pernyataan Sasaran Indikator sasaran

 Memaksimalkan peran serta masyarakat


dalam pengelolaan drainase
 Terwujudnya PERDA mengenai Peningkatan cakupan layanan saluran  Meningkatkan kegiatan komunikasi
Pengelolaan Drainase Lingkungan Drainase lanjutan dari 55.76% menjadi mengenai pengelolaan drainase oleh Pemda
Perkotaan 71.72% dengan melibatkan media komunikasi yang
ada
 Memaksimalkan pemberian informasi dan
pengetahuan yang diberikan kepada
masyarakat tentang pemeliharaan drainase
lingkungan yang baik dan benar untuk
mendorong keterlibatan masyarakat
maupun swasta dalam pengelolaan drainase
yang berkelanjutan

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 54


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Berdasarkan rumusan tujuan, sasaran dan strategi diatas maka disusunlah beberapa
program dan kegiatan pengembangan sanitasi Kota Dumai yang dijabarkan pada masing-
masing sektor antara lain;

Tabel 3.9. Program dan Kegiatan Pengembangan Air Limbah Domestik Kota Dumai

Program Kegiatan

Pengembangan Air Limbah Domestik Penyusunan Masterplan Sistem Air Limbah


Tanki septik Individual (Program STBM)
Pembangunan IPLT
Infrastruktur Air Limbah Sistem Terpusat (Off
Site) Skala Kawasan
Pembangunan IPAL Komunal
Pembangunan MCK++ (Komunal)

Pengembangan Lingkungan Sehat Pembangunan Instalasi Pengelolaan Air


Limbah (IPAL) di Puskesmas
Pengadaan Incenerator (Pengelolaan Limbah
Padat Medis) di Puskesmas
Operasional dan Pemeliharaan

Pengaturan Kelembagaan Daerah Penyusunan Peratraun Daerah (PERDA) Kota


Dumai tentang Pengelolaan Air Limbah

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Pengembangan Media Promosi dan Informasi


Masyarakat Sadar Hidup Sehat (Pengelolaan Air Limbah
domestik)
Penyuluhan Masyarakat Prilaku Hidup Sehat
(Pengelolaan Air Limbah Domestik)

Kerjasama Informasi dan Media Massa Penyebarluasan informasi yang bersifat


penyuluhan bagi masyarakat

Pembangunan Sanitasi Sekolah Pembangunan Sarana Air Minum dan Sanitasi


di Sekolah Dasar

Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian
Alam Kerusakan Sumber-Sumber Air

Sumber : Strategi Sanitasi Kota (SSK) Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 55


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.10. Program dan Kegiatan Pengembangan Persampahan Kota Dumai

Program Kegiatan

 Pengembangan Pengelolaan Peningkatan Kinerja Layanan TPA


Persampahan Pembangunan Dan Pengelolaan TPA Sanitary Landfil

 Pengelolaan Sampah dari Sumbernya  Penyuluhan tentang persampahan kepada


masyarakat dan kelompok masyarakat
 Kampanye pengurangan sampah dari sumbernya
 Kampanye tatacara dan gerakan pemilihan sampah
dari sumbernya
 Pengadaan Tempat Sampah terpilah ditempat
umum/jalan
 Pembentukan kader warga peduli lingkungan di
setiap kelurahan
 Pelatihan 3R bagi aparat pengelola persampahan
 Pelatihan Pengolahan sampah 3R bagi kader desa
dan RT/RW
 Pengadaan keranjang sampah komposter
 Pengadaan Gerobag Sampah
 Pengadaan Gerobag Sampah bermotor
 Pengadaan Mobil Pick Up Sampah

 Pengelolaan Sampah Ke TPA Pengadaan TPS Biasa


Pemantauan dan Evaluasi Pelaksanaan Pelayanan
Persampahan
Sosialisasi Perda No. 9 Tahun 2012

Sumber : SSK Kota Dumai, 2015

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 56


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Tabel 3.11. Strategi, Program dan Kegiatan Pengembangan Drainase Kota Dumai

Program Kegiatan

Perencanaan Umum Drainase Penyusunan Data Base Sistem drainase

Pengelolaan Drainase Primer Pembangunan Saluran Drainase Primer


Pemeliharaan Saluran Drainase Primer

Pengelolaan Drainase Sekunder Pembangunan Saluran Drainase Sekunder


Pemeliharaan Saluran Drainase Sekunder

Pengelolaan Drainase Tersier Pembangunan Saluran Drainase Tersier


Pemeliharaan Saluran Drainase Tersier

Penanganan Drainase Lingkungan Pembangunan Kolam Retensi


Pembangunan Pintu Air

Pengaturan dan Kelembagaan Penyusunan Perda tentang Pengelolaan Sistem


Drainase
Sosialisasi Perda Pengelolaan Sistem Drainase
Pembentukan Kelompok Masyarakat Pengelola
Sistem Drainase Lingkungan Mandiri
Penyuluhan Masyarakat Prilaku Hidup Bersih dan
Sehat (Pemeliharaan Sarana Drainase)

Sumber : Strategi SanitasiKota (SSK) Kota Dumai, 2015

3.2.4. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) Kota Dumai


1. Program Bangunan dan Lingkungan
Dalam skala makro, nilai kearifan lokal akan menjadi “wakil” representasi suatu
komunitas yang diwujudkan dalam bentuk rancangan fisik dan non fisik. Pendekatan fisik
dilakukan untuk menciptakan suasana, bentuk, ruang dan tatanan yang dapat memperkuat
citra/kesan lokasi.
Sedangkan non fisik lebih ditunjukan pada upaya untuk tetap mempertahankan,
menjaga dan mengembangkan aspek-aspek non fisik dalam memperkuat citra.Pendaketan non
fisik melalui aspek konsep, nilai, dan sistem sosial budaya. Penggunaan elemen rancangan
arsitektural yang digali dari konsep eklektik melayu bahari, yakni bangunan dengan sebagian
atapnya terdapat ornamen lembayung, dikombinasikan dengan layar perahu yang diletakkan
pada bangunan, untuk beberapa fungsi bangunan tertentu. Fungsi bangunan secara umum
menggunakan langgam melayu di kombinasikan dengan modern.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 57


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Menurut Peraturan Pemerintah Np 15. Tahun 2010, Tentang Penyelenggaraan Penataan


Ruang Zona peruntukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 154 ayat (2) secara hierarki
meliputi: zona peruntukan dibagi ke dalam sub-sub zona, sub zona peruntukan yang dibagi ke
dalam blok-blok peruntukan; dan blok peruntukan yang dibagi ke dalam petak/persil
peruntukan.
Sedangkan menurut Permen PU No. 20/PRT/M/2011 Pedoman Penyusunan Rencana
Detail Tata Ruang Dan Peraturan Zonasi Kabupaten/Kota dijelaskan bahwa zona adalah
kawasan atau area yang memiliki fungsi dan karakteristik spesifik.
Kemudian menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 06/Prt/M/2007
Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan Dan Lingkungan, penetapan atau
pembagian blok pengembangan Kawasan dan Program Penanganan didasarka pada kriteria
sebagai berikut:
1. Secara fungsional:
a) Kesamaan fungsi, karakter eksisting atau pun karakter yang ingin diciptakan;
b) Kesamaan dan potensi pengembangan;
c) Kebutuhan pemilahan dan organisasi pekerjaan serta strategi pengembangannya.
2. Secara fisik:
a) Morfologi blok;
b) Pola/paftem blok;
c) Kemudahan implementasi dan prioritas strategi.
3. Dari sisi Iingkungan (daya dukung dan kelestarian ekologi Iingkungan):
a) Keseimbangan dengan daya dukung Iingkungan, dan perwujudan sistem ekologis yang
berkelanjutan;
b) Peningkatan kualitas kehidupan ruang publik melalui penyediaan Iingkungan yang
aman, nyaman, sehat dan menarik serta berwawasan ekologis.
4. Dari sisi pemangku kepentingan:
Tercapainya keseimbangan berbagai kepentingan yang ada antarpara pelaku.

2. Rencana Umum dan Panduan Rancangan


Panduan perancangan dalam RTBL dipertegas dengan pemberlakuan aturan dasar yang
meliputi aturan wajib dan aturan anjuran, beserta pendelegasian kewenangan untuk
memutuskan keterlibatan desain dalam konsep penataan kawasan, serta mengontrol
imlementasi atas aturan dasar tersebut.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 58


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Elemen perancangan yang diatur adalah peruntukan lahan makro dan peruntukan lahan
mikro, lahan/kaveling, luas lantai, KDB, KLB, ketinggian bangunan, GSB, jarak bebas, orientasi
bangunan, Arahan bentuk gubahan dan komposisi bangunan, trotoar atau jalur pejalan,
sirkulasi kendaraan, entrance/exit kaveling, sistem perparkiran, ruang terbuka hijau, jalur hijau,
tata informasi (signage), perlengkapan jalan (street furniture), dan jaringan drainase.
Panduan ini akan membantu dalam pengembangan setiap zona perencanaan, terutama
pada pembangunan baru baik berupa sisipan parsial (infill development) atau pun
pembangunan baru (new development). Namun demikian, bentuk penataan bangunan dan
lingkungan berupa peremajaan kota (urban renewal) dan pelestarian tetap dapat mengacu pada
panduan ini sebab, arahan ini disusun berdasarkan skenario pembangunan dan konsep
perancangan yang bersifat aplikatif.
Pada dasarnya konsep bangunan dan lingkungan akan diatur melalui besaran intensitas
peruntukan ruang yang mencakup KDB, ketiggian, GSB, sempadan, dan orientasi, bentuk massa
bangunan serta elemen lingkungan. Konsep bangunan dan lingkungan, diarahkan untuk dapat
membentuk satu kesatuan yang kompak dan serasi. Aspek yang mempengaruhi terhadap
penyusunan konsep wujud bangunan dan lingkungan, lebih banyak tergantung pada
kepemilikan lahan, fungsi bangunan yang akan ditempatkan di lahan tersebut, daya dukung
lahan, sarana pergerakan dan potensi alam lingkungan.
Beberapa aspek-aspek perancangan yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Koefisien Lantai Bangunan (KLB)
a) Koefisien Lantai Bangunan (KLB) adalah angka perbandingan jumlah luas bidang seluruh
lantai bangunan terhadap luas tanah atau lahan perpetakan/daerah perencanaan yang
dapat dibangun diatasnya.Koefisien Lantai Bangunan (KLB) merupakan penetapan
besaran maksimum luas lantai yang dapat terbangun dari masing-masing peruntukan
lahan.
b) Penetapan koefisien lantai bangunan pada dasarnya juga mengacu kepada daya dukung
lahan, berapa proyeksi jumlah pengguna bangunan dikaitkan dengan standar orang/m2
untuk kebutuhannya tergantung fungsi dari bangunan atau alokasi lahan yg direncanakan.
c) Dengan KLB bisa diatur jumlah luas lantai bangunan yang diperkenankan, dan berikutnya
dapat diperkirakan jumlah pengguna yang dapat ditampung. Konsep ini selanjutnya
bermanfaat positif terhadap upaya penghematan energi, penghematan penggunaan air,
dan penurunan emisi karbon, serta pengurangan produksi limbah. Dapat pula
diperhitungkan alur sirkulasi kendaraan yang akan keluar dan masuk ke dalam bangunan,
ketinggian bangunan serta prasarana utilitas bangunan. Selain dari sisi fisik citra dan
karakter kawasan ikut terbentuk.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 59


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

2. Koefisien Dasar Bangunan (KDB)


Koefisien Dasar Bangunan (KDB) adalah angka presentase bangunan yang dihitung
berdasarkan perbandingan luas lantai dasar bangunan atau area perkerasan terhadap luas
tanah perpetakan (daerah perencanaan yang dikuasai) sesuai dengan rencana kota atau
masterplan. Konsep KDB di kawasan perencanaan di arahkan sesuai dengan rencana fungi
bangunan dan lokasi lahan, seperti:
a) zona sempadan pantai dan rekreasi ditetapkan KDB rendah, dalam arti, semakin dekat
dengan pantai KDB nya diarahkan lebih rendah dari zona yang lebih jauh dari pantai.
b) Sebaliknya semakin kedarat mendekati jalan regional KDB direncakan lebih besar dari
zona dekat dengan pantai.

3. Koefisien Dasar Hijau (KDH)


Koefisien Dasar Hijau (KDH) adalah luas lahan terbuka untuk penanaman tanaman dan atau
peresapan air (reservasi) terhadap luas tanah perpetakan/daerah perencanaan yang dikuasai.
Bagian lahan yang berfungsi sebagai resapan air hujan merupakan lahan terbuka tanpa
bangunan diatasnya. Selain itu, Koefisien Daerah Hijau (KDH) didefinisikan sebagai nilai rasio
atau perbandingan antara daerah buatan dengan daerah yang alami yang mempunyai tata
hijau atau tata vegetasi alami. Koefisien daerah hijau dapat berupa nilai sisa dari KDB atau
koefisien dasar bangunan.

4. Ketinggian Bangunan
a) Ketinggian Bangunan perlu di atur pertama untuk mendapatkan garis langit/sky line
kawasan yang harmonis. Kedua untuk keserasian wajah kota yang terkait dengan wajah
bangunan, terutama wajah bangunan komersial, rumah toko, toko dan bangunan
komersial lainnya.
b) Garis langit merupakan garis titik tertinggi bangunan yang terbentuk oleh perbedaan
ketinggian masing-masing bangunan pada tiap-tiap zona yang direncanakan. Perbedaan
ketinggian ini bertujuan untuk menciptakan suasana ruang yang menarik dan tidak
monoton. Karena dengan terbentuknya garis langit yang tepat terjadi kesan ruangan
yang dinamis.
c) Ketinggian Bangunan yang mengatur garis langit bangunan perlu mempertimbangkan
kesempatan bagi bangunan tersebut dirancang menggunakan langgam arsitektur
etnik/tradisi setempat.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 60


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

5. Sempadan Bangunan
Pengaturan garis sempadan bangunan direncanakan dengan mempertimbangkan fungsi atau
kelas jalan yang menjadi orientasi letak bangunan, dengan ketentuan ½ dari lebar jalan,
diukur dari batas luar GSJ atau sama dengan lebar ROW yang diukur dari as jalan

3. Rencana Investasi
Rencana investasi disusun berdasarkan dokumen RTBL yang memperhitungkan
kebutuhan nyata para pemangku kepentingan (mulai dari masyarakat sampai pemerintah)
dalam proses pengendalian investasi dan pembiayaan dalam penataan lingkungan/kawasan.
Rencana ini merupakan rujukan bagi para pemangku kepentingan untuk menghitung kelayakan
investasi dan pembiayaan suatu penataan ataupun menghitung tolok ukur keberhasilan
investasi, sehingga tercapai kesinambungan pentahapan pelaksanaan pembangunan.
Rencana ini menjadi alat mobilisasi dana investasi masing-masing pemangku
kepentingan dalam pengendalian pelaksanaan sesuai dengan kapasitas dan perannya dalam
suatu sistem wilayah yang disepakati bersama, sehingga dapat tercapai kerjasama untuk
mengurangi berbagai konflik kepentingan dalam investasi/pembiayaan. Rencana investasi juga
mengatur upaya percepatan penyediaan dan peningkatan kualitas pelayanan prasarana/sarana
dari suatu lingkungan kawasan.
Sejalan dengan strategi pembiayaan, mengingat luasnya kawasan perencanaan dan
banyaknya kawasan yang harus ditangani dan besarnya anggaran yang dibutuhkan sesuai
dengan rencana yang telah di susun dalam dokumen RTBL, maka besar kemungkinan tidak
semua kawasan dapat dilaksanakan selama 5 tahun kalau seandainya pelaksanaan
pembangunan hanya bertumpu pada sumber dana APBN yang terbatas. Oleh karena itu
pelaksanaan pembangunan perlu didukung oleh berbagai sumber dana. Pendanaan tidak saja
dari dari sumber dana APBN, tetapi sumber dana yang lebih besar justru diharapkan dari APBD,
dan alternatif lain kemitraan Pemda dengan pihak swasta/investor juga perlu lebih ditingkatkan
untuk mendapatkan sumber dana, pihak swasta/investor diberi peluang lebih besar untuk
berinvestasi sehingga program yang telah disusun dapat dilaksanakan.
Oleh karena itu dalam upaya menggali sumber-sumber pembiayaan bagi pelaksanaan
pembangunan Kawasan Teluk Makmur, maka perlu dilakukan:
a) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) oleh pemerintah daerah;
b) Peningkatan dan pemanfaatan usaha-usaha swasta yang memiliki kekuatan pembiayan
yang potensial bagi pembangunan;
c) Melakukan usaha-usaha pembangunan dengan pinjaman jangka panjang dan menengah
untuk usaha produktif dan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan umum;

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 61


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

d) Meningkatkan partisipasi masyarakat secara swadaya agar mampu memelihara hasil-


hasil pembangunan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan dari pemerintah.

Sehubungan dengan hal tersebut, maka pembinaan perkotaan tidak akan terlepas dari
ketentuan-ketentuan hukum yang berkenaan dengan pendapatan atau penghasilan
pemerintahan kota. Untuk melaksanakan pembiayaan program-program pembangunan
daerah, maka perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a) Pembiayaan program lebih diarahkan untuk menangani kegiatan yang mempunyai
implikasi langsung terhadap pengembangan kawasan;
b) Pembiayaan program diarahkan pada penciptaan lahan kerja dan dapat menumbuhkan
roda perekonomian kawasan khsusnya dan desa; kecamatan umumnya;
c) Pembiayaan pembangunan diarahkan pada penggalian potensi sumber pendapatan
serta melestarikan kelestarian lingkungan;
d) Pembiayaan pembangunan diarahkan pada peningkatan kuantitas dan kualitas
infrastruktur kawasan;

3.2.5. Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya


Berisikan rangkuman dari uraian rencana masing-masing sektor ke dalam satu tabel.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 62


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

Tabel 3.12. Matriks Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

PRODUK STATUS
NO ARAHAN PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
RENCANA (ADA/TDK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. RKP Ada a) Peningkatan pemenuhan kebutuhan akan rumah a) Penyediaan sanitasi yang layak dan a) Kawasan Laksamana Rimbas,
layak huni khususnya kawasan permukiman memadai pada permukiman tepian dan Kecamatan Dumai Kota,
kumuh dan bagi masyarakat berpenghasilan permukiman atas rawa. Kelurahan Laksamana & Rimba
rendah (MBR) perkotaan. b) Pengembangan sarana dan prasarana air Sekampung
b) Mewujudkan Infrastruktur Wilayah Yang minum perkotaan b) Kawasan Dumai Kota,
Berkualitas Sesuai Daya Dukung dan Fungsi c) Pengembangan jaringan drainase Kecamatan Dumai Kota,
Ruang perkotaan yang terintegrasi Kelurahan Dumai Kota
c) Mewujudkan Dumai Sebagai Lingkungan yang d) Pengelolaan persampahan dan air limbah c) Kawasan Buluh Kasap,
Hijau terpadu perkotaan Kecamatan Dumai Timur,
e) Pengelolaan sungai dan daerah tangkapan Kelurahan Buluh Kasap
air secara terpadu d) Kawasan Bukit Bintan Jadi,
f) Pengelolaan bencana banjir dan erupsi air Kecamatan Dumai Kota,
laut. Kelurahan Bukit Datuk, Bintan
g) Penataan struktur ruang perkotaan dan Sukajadi
berkepadatan tinggi. e) Kawasan Mukti Palas,
h) Penguasaan kepemilikan masyarakat Kecamatan Dumai Timur,
terhadap lahan konsesi (eks. CPI) Kelurahan Jaya Mukti dan
i) Pengembangan RTH Lingkungan Tanjung Palas
Permukiman f) Kawasan Teluk Binjai,
j) Pembangunan perumahan, infrastuktur Kecamatan Dumai Timur,
permukiman, fasum dan fasos kawasan
Kelurahan Teluk Binjai
permukiman perkotaan baru / sedang
berkembang. g) Kawasan Pangkalan Sesai,
k) Pembangunan kawasan pengembangan Kecamatan Dumai Barat,
baru (bagan besar)
Kelurahan Pangkalan Sesai
h) Kawasan STDI Rimba Pangkalan,
Kecamatan Dumai Barat,

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 63


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

PRODUK STATUS
NO ARAHAN PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
RENCANA (ADA/TDK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)


Kelurahan Simpang Tetap Darul
Ihsan, Rimba Sekampung dan
Pangkalan Sesai
i) Kawasan Bumi Ayu, Kecamatan
Dumai Selatan, Kelurahan Bumi
Ayu
j) Kawasan Ratu Sima, Kecamatan
Dumai Selatan, Kelurahan Ratu
Sima

2. RISPAM Ada Pengembangan sistem perpipaan Kota Dumai a) Meningkatkan kesadaran masyarakat Seluruh Kecamatan yang ada di
adalah: terhadap perlunya prilaku hidup bersih dan Kota Dumai
sehat;
 Peningkatan Kapasitas produksi dari 40 l/dtk b) Meningkatkan partisipasi masyarakat
menjadi 160 l/dtk
dalam pembangunan dan pengelolaan air
 Rehab dan pengembangan jaringan perpipaan minum;
serta penambahan sambungan rumah dari 1800 SR c) Pengembangan kelembagaan yang terkait
menjadi 12.800 SR. dengan pengelolaan air minum;
 Peningkatan status kelembagaan penyelenggara air d) Pengembangan kinerja terhadap
minum dari UPT menjadi PDAM. pengelolaan air minum dapat dilakukan
 Peningkatan pelayanan dan perbaikan kualitas air melalui :
bersih  Restrukturisasi manajemen kelembagaan
 Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang ada;
penyelenggara air minum.  Penurunan tingkat kebocoran melalui
penggantian pipa bocor dan berumur,
Untuk pengembangan sistem air bersih untuk skala penegakan hukum terhadap sambungan
non perpipaan dapat dilakukan secara komunal liar (illegal connection) dan peningkatan
yaitu dengan pengembangan pelayanan pada efisiensi penagihan;

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 64


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

PRODUK STATUS
NO ARAHAN PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
RENCANA (ADA/TDK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Perlindungan Mata Air (PMA), Pembuatan  Peningkatan operasi dan pemeliharaan;


tangkapan air hujan dengan sistem reservoir alam Penurunan kapasitas yang tidak terpakai
dan Penampung Air Hujan (PAH). Pelaksanaan (idle capasity);
pembangunan untuk non perpipaan ini akan dibagi  Optimalisasi dan perbaikan terhadap
dalam beberapa tahapan. sistem penyediaan air minum yang telah
terbangun;
 Peningkatan peran serta masyarakat
dalam pembangunan dan pengelolaan air
minum;
 Pengembangan pelayanan air minum
yang berbasis masyarakat;
 Penyediaan sarana air minum pada
kawasan permukiman bagi masyarakat
berpenghasilan rendah;
 Pengembangan teknologi pengolahan air
minum;
 Perbaikan prasarana dan sarana air
minum yang rusak serta pembangunan di
beberapa permukiman baru sesuai
dengan arah perkembangan kota.

3. SSK Ada  Pengembangan Air Limbah Domestik  Meningkatkan akses pelayanan Air Seluruh Kecamatan di Kota Dumai
 Pengembangan Persampahan Limbah melalui penyediaan Prasarana
 Pengembanagan Drainase Lingkungan dan Sarana Air Limbah berdasarkan
tanggap kebutuhan dengan melibatkan
partisipasi aktif masyarakat dan
kemitraan dengan swasta

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 65


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

PRODUK STATUS
NO ARAHAN PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
RENCANA (ADA/TDK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

 Mengembangkan sistem pengelolaan Air


Limbah yang efektif, efisien dan
berkelanjutan untuk meningkatkan
kualitas sumberdaya air dan lingkungan
 Mengurangi timbulan sampah dalam
rangka pengelolaan persampahan yang
berkelanjutan
 Meningkatkan Prasana dan sarana serta
manajemen pengelolaan persampahan
 Meningkatkan peran serta masyarakat
dalam pemanfaatan dan pemeliharaan
prasarana dan sarana drainase serta
mendorong parsipatif masyarakat.
 Menyiapkan peraturan perundangan
dalam penyelenggaraan sistem
pengelolaan Drainase.

4. RTBL Ada RTBL Kawasan Teluk Makmur  Penetapan kebijakan daerah; Kawasan Teluk Makmur
 Rencana struktur peruntukan lahan
secara makro maupun mikro;
 Rencana intensitas pemanfaatan lahan
 Aturan bangunan;
 Rencana sirkulasi transportasi;
 Sistem prasarana dan utilitas lingkungan;
 Ruang terbuka hijau;

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 66


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai Tahun 2017 – 2021

PRODUK STATUS
NO ARAHAN PEMBANGUNAN INDIKASI PROGRAM/ KEGIATAN LOKASI
RENCANA (ADA/TDK)

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

 Tata informasi dan wajah jalan;


 Batas halaman dan pagar; dan
 Mitigasi bencana.

Bab III - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 67


Rencana Terpadu dan Program Infrastruktur Jangka Menengah (RPIJM) Kota Dumai
Tahun 2017 - 2021

Bab II - Arahan Kebijakan Dan Rencana Strategis III - 68

Anda mungkin juga menyukai