Materi Analisis Future

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

Analisis Kontrak Berjangka (Futures)

Pengertian Futures

Kontrak futures merupakan perjanjian antara pembeli dan penjual yang berisi hal-hal berikut ini:

Pembeli futures setuju untuk membeli sesuatu (suatu komoditi atau aset tertentu) dari penjual
futures, dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan
dalam kontrak.

Penjual futures setuju untuk menjual suatu komoditi atau aset tertentu kepada pembeli futures,
dalam jumlah tertentu, dengan harga tertentu, dan pada batas waktu yang ditentukan dalam
kontrak.

Dari pengertian di atas, kontrak futures bisa didefinisikan juga sebagai suatu kesepakatan kontrak
tertulis antara dua pihak (pembeli dan penjual) untuk melakukan dan menerima penyerahan
sejumlah aset/komoditi dalam jumlah, harga dan batas waktu tertentu.

Dalam kontrak futures, ada beberapa terminologi penting yang perlu diperhatikan antara lain
sebagai berikut:

Sesuatu (komoditi/aset) yang disetujui kedua pihak untuk dipertukarkan disebut dengan underlying
asset.

Tanggal yang ditetapkan untuk melakukan transaksi disebut dengan settlement date atau delivery
date.

Harga yang telah disepakati oleh kedua belah pihak yang berkepentingan untuk melakukan transaksi
disebut dengan futures price.

Pihak yang menyetujui kontrak untuk membeli aset yang menjadi patokan di kemudian hari disebut
sebagai pemilik (owner) kontrak futures, atau dikatakan mengambil posisi long futures atau long
position.

Pihak yang menyetujui kontrak untuk menjual aset patokan tersebut di kemudian hari disebut
sebagai penjual (seller) kontrak futures, atau disebut juga berada pada posisi short futures atau
short position.

Ilustrasi Kontrak Futures dari kontrak future dapat dicontohkan sebagai berikut:

Sebuah kontrak futures diperdagangkan dengan underlying asset berupa aset XYZ, dan settlement
date ditentukan tiga bulan dari sekarang. Misalnya Ani bertindak sebagai pembeli futures dan
membeli kontrak futures yang ditawarkan oleh Budi sebagai penjual kontrak futures tersebut.Harga
yang disetujui pada transaksi di masa datang adalah Rp 1.000 (harga futures). Pada saat settlement
date (tiga bulan kemudian) Budi akan memberikan (deliver) aset XYZ tersebut kepada Ani, dan
selanjutnya Ani akan membayarkan Rp 1.000 (harga futures) kepada Budi.

Sejarah Kontrak Future

Latar belakang munculnya perdagangan futures pada dasarnya bisa dijelaskan dari teori evolusi
pasar. Bentuk perdagangan pertama kali dilakukan dengan system berter (pertukarang langsung).
Barter akan terjadi jika ada dua pihak yang memiliki kepentingan dan minat yang sama untuk
melakukan pertukaran barang. System perdagangan seperti ini seringkali menemui kegagalan akibat
tidak adanya dukungan informasi dan transportasi yang memungkinkan pertemuan kepentingan
pihak – pihak yang ingin melakukan barter.

Perkembangan lebih lanjut, seiring dengan kemajuan teknologi produksi dan transportasi yang
memungkinkan manusia untuk memproduksi produk secara massal dan selanjutnya menukarkan
produk tersebut dengan produk lainnya, mengakibatkan munculnya pusat – pusat perdagangan
sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli.

Seringkali, akibat kendala komunikasi dan transportasi yang belum memadai di antara pembeli dan
penjual, menyebabkan munculnya hambatan – hambatan dalam perdagangan. Hal ini tentu saja bisa
merugikan pihak pembeli maupun penjual. Barang yang terlalu lama disimpan atau tidak laku akan
bisa menyebabkan produk yang dijual membusuk ataupun herganya menjadi sangat rendah. Kondisi
seperti ini dahulu memunculkan inisiatif di Eropa untuk menemukan suatu mekanisme perdagangan
komoditi pertanian yang bisa mengatasi masalah tersebut. Untuk mengatasi masalah tersebut,
mselanjutnya menemukan suatu mekanisme perdagangan dengan menggunakan instrument yang
disebut kontrak forward. Dalam kontrak forward ini, dua belah pihak penjual dan pembeli
bernegosiasi dan menandatangani kontrak tertulis yang berisi kesanggupan kedua belah pihak untuk
memperjualbelikan suatu komoditi dalam jumlah dan kualitas tertentu, pada tingkat harga tertentu
di kemudian hari. Mekanisme ini ditujukan untuk mengurangi risiko ketidakpastian harga komoditi di
masa datang. Tapi, permasalahan yang muncul selanjutnya adalah seringnya ditemui kesulitan untuj
menjual kembali komoditi tersebut pada pihak yang benar – benar akan menggunakan komoditi
setelah pelunasan kontrak (banyak pembeli kontrak forward yang tidak menggunakan komoditi
tersebut untuk keperluan sendiri). Di samping itu, belum adanya standarisasi spesifikasi asset
(karena spesifikasi merupakan produk negosiasi) selanjutnya akan memunculkan masalah likuiditas
dari kontrak forward itu sendiri.

Selanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut kontrak forward ini banyak diperjualbelikan di pasar
yang terorganisir sebagai bentuk sekuritas berharga yang bisa diperjualbelikan, yang sudah memuat
spesifikasi komoditi yang sudah terstandarisasi dan terjamin mutunya. Bentuk perdagangan kontrak
forward yang sudah memenuhi standar yang ditetapkan melalui mekanisme pasar yang terorganisir
ini selanjutnya menimbulkan bentuk sekuritas derivative baru yang disebut sebagai kontrak futures.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa dalam beberapa hal kontrak forward dan kontrak
futures memiliki kesamaan, meskipun bisa ditarik dua perbedaan yang mendasar. Perbedaan
pertama adalah bahwa kontrak forward merupakan kontrak yang dinegosiasikan oleh kedua belah
pihak (terkadang melibatkan perantara bank investasi), dan diperjualbelikan di pasar non-reguler.
Sedangkan, kontrak futures merupakan kontrak yang dilakukan oleh dua pihak (juga melibatkan
broker dan lembaga kliring) yang memuat spesifikasi yang terstandarisir pada pasar regular yang
terorganisir.

Perbedaan kedua terkait dengan bagaimana memperlakukan perubahan harga dan arus kas yang
terjadi. Pada kontrak forward, nilai dan arus kas ditentukan pada tanggal penyerahan/pelunasan
kontrak. Nilai ini bisa negative atau positif tergantung dari selisih harga pasar komoditi tersebut pada
saat jatuh tempo dengan harga komoditi yang disepakati dalam kontrak forward. Sedangkan, pada
kontrak futures, nilai futures dan arus kas diseusaikan setiap hari sesuai dengan perubahan harga
pasar komoditi yang terjadi setiap harinya. Perlakuan seperti ini diistilahkan marked-to-market dapat
digambarkan sebagai berikut:
MEKANISME DAN FUNGSI BURSA KONTRAK FUTURES

Perdagangan kontrak futures merupakan perkembangan dari system perdagangan kontrak forward.
Perdagangan kontrak futures merupakan hail perkembangan dari system perdagangan kontrak
forward yang terstandarisasi dan dilakukan pada pasar yang terorganisir. Standarisasi ini pada
awalnya bertujuan untuk meningkatkan likuiditas kontrak forward sehingga pemegang kontrak
forward menjual kembali kontrak tersebut dengan mudah. Beberapa spesifikasi yang distandarisir
dalam kontrak futures adalah jumlah, kualitas, waktu penyerahan, tempat penyerahan, serta syarat
– syarat pembayaran dan prosedur dalam penyerahan komoditi yang menjadi asset patokan dalam
kontrak. Dengan demikian, komponen yang akan dinegosiasikan dalam transaksi kontrak futures
antara penjual dan pembeli adalah komponen harga. Kemudahan tersebut akan membuat likuiditas
jual/beli kontrak berjangka menjadi semakin tinggi.

Harga dari suatu kontrak futures ditetapkan melalui persaingan terbuka antarpelaku pasar/anggota
bursa melalui dua cara. Pertama, penetapan harga dilakukan dengan system lelang terbuka di lantai
bursa; cara kedua, dengan melalui system perdagangan elektronik dengan menggunakan computer.

Semua aktivitas dalam transaski kontrak futures yang sudah terstandarisir dilakukan dalam bursa
yang teroganisir, dengan bantuan sebuah lembaga kliring. Dengan demikian, perdagangan dalam
bursa kontrak futures akan berfungsi sebagai berikut:

Transfer risiko (risk transfer). Bursa konyrak futures bisa dijadikan sarana oleh para hedger (pihak
yang melakukan hedging) untuk mengendalikan risikop harga yang melekat pada komoditas yang
menjadi patokan kepada pihak speculator yang melakukan perhitungan risiko untuk mendapatkan
keuntungan.

Pembentukan harga (price discovery). Bursa kontrak futures bisa dijadikan sarana pembentukan
harga pasar yang transparan dan terbuka karena dibentuk melalui proses persaingan harga yang
terbuka. Harga yang terbentuk nantinya juga sudah akan mencerminakn kekuatan Tarik menarik
antara permintaan dan penawaran dari komoditi yang menjadi asset patokan.

Stabilitas keuangan (financial stability). Para hedger yang melakukan lindung nilai (hedging) terhadap
asset yang dijadikan patokan akan lebih mudah menentukn tingkat keuntungan yang diharapkannya,
karena dalam perdagangan di bursa kontrak futures, kepastian pencapaian nilai dari asset yabg akan
dijual sudah dilindungi nilainya.

Pengawasan mutu (quality control). Spesifikasi tentang mutu asset patokan yang tercantum secara
spesifik dalam kontrak futures akan bisa dijadikan acuan untuk menjamin kesesuaian mutu asset
secara fisik dengan spesifikasi mutu yang tercantum dalam kontrak futures.

Pengumpulan informasi yang efisien (efficient information gathering). Dengan adanya bursa
terorganisir, maka informasi antar pelaku padar yang ingin bertransaksi akan bisa dilakukan dengan
efisien (cept, mudah, dan sekaligus murah)

MANFAAT KONTRAK FUTURES

Perkembangan transaksi futures yang sangat pesat menunjukkan betapa sekuritas derivative itu
sudah menjelma menjadi alternative investasi yang cukup menarik dan banyak diilih investor. Pada
dasanya ada dua motivasi utama dari para investor yang melakukan investasi dalam bentuk transaksi
kontrak futures, yang terkait dengan manfaat yang ditawarkan oleh sekuritas ini, yaitu: pertama,
sebagai sarana untuk melakukan lindung nilai (hedging) terhadap risiko perubahan harga di masa
depan; dan kedua, juga sebagai ajang melakukan spekulasi untuk memperoleh keuntungan.

Futures sebagai Lindung Nilai

Salah satu manfaat utama yang bisa diberikan kontrak futures adalah untuk melindungi nilai
(hedging) asset yang dijadikan patokan dari ancaman risiko ketidakpastian peruabhana harga di
masa dpean. Manfaat ini juga sejalan dengan motivasi awal yang melatarbelakangi munculnya
instrument kontrak futures ini.

Piahk yang melakukan transaksi dalam kontrak futures untuk tujuan lindung nilai disebut juga para
hedger. Para hedger ini bisa melakukan kegiatan perdagangan komoditi secar fisik dan juga
memanfaatkan kontrak futures untuk mengurangi risiko perubahan harga di masa depan. Para
hedger ini biasanya terdiri dari para produsen, maupun para pedagang komoditi.

Dalam penggunaan futures sebagai lindung nilai, investor harus emngambil psosisi yang ebrlawanan
dengan posisis investor ebrsangkutan pada perdagangan asset secara fisik. Oleh karena itu, ada dua
alternative posisi hedging yang bisa dilakukan investor adalah sebagai berikut:

Short hedge (menjual futures). Investor yang mengambil posisi ini mempunyai komoditi atau asset
yang menjadi underlying dalam kontrak futures yang dijualnya secara fisik. Dengan menjual futures
maka investor akan terlindung dari risiko penuruannan harga yang mungkin akan terjadi di masa
depan. Alternatif posisi ini biasanya dilakukan oleh ppara petani yang bertujuan untuk mendapatkan
kepastian harga sesuai dengan yang diharapkannya.

Long hedge (membeli futures). Pada posisi ini investor tidak memiliki komoditi atau asset yang
menjadi undelying pad kontrak futures yang akan dibelinya. Hal ini dilakukan investor yang
berkeinginan untuk memiliki komoditia atau asset tersebut di amsa datang, sehingga dengan cara
membeli kontrak futures terhadap komoditi atau asset tersebut, maka investor dapat terlindung dari
risiko kenaikan harga di masa yang akan datang. Pihak yang biasanya melakukan alternative posisi
hedging seperti ini adalah para eksportir atau pemakai bahan baku untuk menjaga kontinuitas
persedianaanya.

Futures sebagai Sarana Spekulasi

Manfaat utama lain yang bisa diperoleh dari transaksi kontyrak futures adlaah sebagai ajang
spekulasi untuk memperoleh keuntungan dari perubahan harga yang terajdi. Pihak – pihak yang
melakuakn transaksi kontrak futures untuk tujuan spekulasi sering disebut juga sebagai para
speculator. Para speculator ini secara sukarela menanamkan modalnya dalam yransaksi kontrak
futures yang berisiko untuk memeproleh keuntungan secara cepat. Bagi seornag speculator salah
satu car tercepat untuk memeproleh keuntungan adalah dengan cara membeli sata harga rendag
dan menjual ketika harga tinggi. Peran para speculator ini tidka selamanya terkesan negative, justru
seblaiknya dengan adanya para speculator pasar menjadi lebih likuid. Dalam kenyataannya, para
speculator ini memang hanya mengerjar return dari pergerakan harga di masa depan saja,s ehingga
mereka jarang melakukan transasi pada perdagangn komoditi atau asset yang menjadi underlying.

Contoh :

Berdasarkan analisisnya, anggap Ibu Yani meyakini harga emas akan naik. Harga kontrak berjangka
saat ini untuk penyerahan (delivery) dalam tiga bulan adalah Rp40.000 per ons.
Ibu Yani membeli (long position) 5 kontrak emas dan tiap kontrak emas menyatakan 100 ons emas.
Keyakinan Ibu Yani ternyata terbukti bahwa pada waktu jatuh tempo kontrak, harga pasar emas
adalah Rp42.000 per ons.

Berapakah keuntungan atau kerugian Ibu Yani?

Jawab:

Nilai kontrak Ibu Yani adalah

Rp40.000 x 100 ons x 5 kontrak = Rp20.000.000.

Untuk posisi long, Ibu Yani menerima penyerahan 500 ons emas pada harga Rp40.000 dan segera
menjual emas pada harga pasar Rp42.000 per ons.

Keuntungan Ibu Yani adalah Rp2.000 per ons atau total keuntungan adalah Rp2.000 x 500 ons =
Rp1.000.000, dikurangi biaya komisi dan biaya transaksi lainnya yang belum dipertimbangkan.

Arus Kas dalam Kontrak Futures

Pada saat seorang investor sudha mengambil suatu posisis pad kontrak futures, maka investor harus
menyimpan sejumlah dana minimum per kontrak yang telah ditentukan pada lembaga kliring.
Jumlah dana minimum tersebut disebut dengan margin awal. Masing – masing broker bebas untuk
menentukan margin awal yang diisyaratka, di ata batas minimum yang telah ditetapkan lembaga
kliring. Margin awal itu kemudian akan dimasukkan dalam rekneing, dan saldo dalam rerkening itu
akan menunjukkan ekuitas yang dimiliki investor. Psosis ekuitas investor akan berubah seusaiu
dengan fluktuasi harga kontrak futures.

Selanjutnya, pada akhir hari perdagangan akan ditentukan settlement price untuk kontrak future.
Harga settlement tersebut berbeda dengan harga penutupan yang telah banyak dikenal orang
sebagai harga akhir sekuritas pada saat perdagangan terakhir pada hari tersebut. Harga settlement
adalah nilai yang dianggap representative untuk akhir hari perdagangan. Sebuah komite dalam
lembaga kliring, disebut dengan pit committee, akan melihat semua perdagangan pada menit –
menit terakhirdan mengidentifikasiakn rata – rata harga yang terjadi. Lembaga kliring kemudian
menggunakan harga settlement tersebut untuk menentukan posisi investor, sehingga keuntungan
atau kerugian akibat harga tersebut akan dengan cepat direfleksikan dalam rekening ekuitas
investor.

Penilaian Futures

Salah satu hal utama yang perlu dipahami dalam kontrak futures adalah bagaimana menentukan
harga futures. Dalam penentuan harga futures ini, perlu memperhatikan strategi yang dipakai oleh
pihak – pihak yang melakukan transaksi kontrak futures ada tiga komponen utama yang perlu
diperhatikan dalam penentuan harga futures yang wajar dalam posisi ekulibrium,sebagai berikut:

Harga asset yang menjadi patokan (underlying asset) di pasar;

Yield yang bisa diperoleh sampai dengan settlement date. Yield ini biasanya dihitung dalam
persentase, yang menunjukkan tingkat return hrapan dari kontrak futures pada saat settlement
date.
Tingkat suku bunga untuk meminjam atau menabung dana sampai dengan settlement date. Dalam
periode pemegangan kontrak futures, ada kemungkinan bahwa pihak – pihak yang terlibat dalam
transaksi kontrak futures meminjam sejumlah dana untuk memenuhi margin minimal yang harus
dipertahankan yang telah melewati batas minimum, atau menabung kelebihan dana yang
diperolehnya dari maintenance margin.

Komponen-komponen di atas akan dilambangkan dengan notasi sebagai berikut:

r = suku bunga pinjaman (%)

y = yield (%)

P = harga di pasar (Rp)

F = hargafutures (Rp)

Seperti telah disebutkan di depan, investor yang melakukan transaksi kontrak futures bisa
menerapkan beberapa strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan
mengkombinasikan tindakan berikut:

Menjual kontrak future sebesar harga F

Membeli aset dengan harga P

Meminjam sebesar P pada tingkat bunga sebesar r sampai dengan settlement date

Dengan strategi itu, pendapatan saat settlement date adalah:

Profit yang diperoleh dari strategi tersebut akan sama dengan persamaan berikut:

Profit = (P + rP) - (F +yP)

Pada posisi ekuilibrium maka harga futures adalah harga dimana profit yang diperoleh dari strategi
arbritase adalah nol, sehingga:

(F +yP) - (P + rP) = 0

Dari persamaan tersebut maka kita dapat menentukan harga futures adalah sebesar:

F = P + P (r – y) = 0

Seperti telah disebutkan di depan, investor yang melakukan transaksi kontrak futures bisa
menerapkan beberapa strategi. Salah satu strategi yang bisa dilakukan adalah dengan
mengkombinasikan tindakan berikut:

Membeli kontrak future sebesar harga F

Menjual aset dengan harga P

Menabung sebesar P pada tingkat bunga sebesar r sampai dengan settlement date

Dengan strategi itu, pendapatan saat settlement date adalah:


Profit yang diperoleh dari strategi tersebut akan sama dengan persamaan berikut:

Profit = (P + rP) - (F +yP)

Pada posisi ekuilibrium maka harga futures adalah harga dimana profit yang diperoleh dari strategi
arbritase adalah nol, sehingga:

(F +yP) - (P + rP) = 0

Dari persamaan tersebut maka kita dapat menentukan harga futures adalah sebesar:

F = P + P (r – y) = 0

Contoh Perhitungan :

Aset XYZ dijual di pasar dengan hargaRp 1.000,Aset XYZ akan membayar kepada pemiliknya Rp 200
selama setahun dan dibayar secara triwulan, sehingga setiap tiga bulan pemilik aset XYZ akan
memperoleh Rp 50, Settlement date kontrak futures tersebut adalah tiga bulan dari
sekarang,Tingkat suku bunga triwulan yang berlaku adalah 8% per tahun.Dengan menggunakan
asumsi-asumsi tersebut hargafutures yang dianggap fair adalah:

F = 1000+ 1000(0,02 –0,05) = 990

Misalnya harga futures ditentukan sebesar Rp 1.050, jika investor menggunakan alternatif strategi
yang pertama, yaitu:

Menjual kontrak futures pada Rp 1.050

Membeli aset XYZ dengan hargaRp 1.000

Meminjam Rp 1000 pada tingkat bunga triwulan sebesar 8% per tahun

Dengan demikian, pendapatan investor pada saat settlement date adalah sebagai berikut:

Kontrak Berjangka Indeks Saham

Kontrak berjangka indeks merupakan kontrak berjangka dengan menggunakan variabel pokok
(underlying) suatu indeks saham.

Di BEI, ada empat kontrak berjangka pada indeks pasar saham, yaitu:

LQ futures,

Mini LQ futures,

DOW Futures,

JP Futures.

Kontrak Berjangka Indeks di BEI


Keuntungan dan Kerugian Kontrak Berjangka Indeks

Dalam perdagangan kontrak berjangka adalah posisi kontrak berjangka dapat ditutup kapan saja,
investor tidak harus memegang kontrak sampai jatuh tempo. Investor menutup posisi kontrak
berjangkanya dengan memerintahkan pada broker. Untuk menutup posisi investor, broker akan
melakukan reserve trade, yang maksudnya secara sederhana adalah menyelesaikan kontrak sebelum
jatuh tempo dengan mengambil posisi yang berlawanan dari posisi transaksi semula. Bagi transaksi
jual (short position), penyelesaian dilakukan dengan cara transaksi beli (long position). Dan
sebaliknya bagi transaksi beli (long position), penyelesaian dilakukan dengan cara melakukan
transaksi jual (short position). Keuntungan atau kerugian investor dihitung dari selisih harga jual
dengan harga beli kontrak

Contoh:

Anggap hari ini indeks DJIA adalah 11.500. Bapak Yapto memperkirakan indeks akan turun. Dia
memasang 10 kontrak jual pada harga 11.500 sehingga nilai kontraknya

Rp500.000 x 220 = Rp110 juta.

Apabila indeks DJIA ternyata malah naik misalnya ke 11.505, berapakah keuntungan atau kerugian
kontrak berjangka DOW futures ini?

Jawab:

Multiplier untuk Dow futures adalah Rp40.000. Kerugian yang diperoleh Bapak Yapto adalah

5 poin x Rp40.000 x 10 kontrak = Rp2.000.000.

Indeks Abitrage

Penilaian kontrak berjangka yang telah dibahas pada seksi sebelumnya merupakan dasar bagi
strategi perdagangan yang dikenal sebagai arbitrase indeks (index arbitrage).

Dengan menerapkan arbritase indeks, pedagang memonitor harga kontrak berjangka indeks dan
level indeks variabel pokok untuk mengekploitasi penyimpangan dari keseimbangannya.

Contoh:

Harga kontrak berjangka ini seharusnya:

F = P + P(r – y)

= 2.000 + 2.000 (0,10 – 0,05)

= 2.100.

Dengan demikian, harga kontrak berjangka adalah terlalu tinggi.

Lindung Nilai Risiko Pasar Saham dengan Kontrak Berjangka Indeks

Kontrak berjangka indeks juga dapat digunakan untuk menurunkan risiko memegang portofolio
sekuritas.

Contoh:
Bapak Nanda bertanggung jawab untuk mengelola sebuah portofolio saham dengan nilai saat ini
adalah Rp10 milyar.

Untuk melindungi portofolionya, Bapak Nanda melakukan short hedge dengan menggunakan
kontrak berjangka indeks.

Banyaknya kontrak berjangka indeks yang disyaratkan untuk secara efektif dapat melindungi nilai
tergantung pada tiga input, yaitu:

Nilai portofolio saham saat ini,

beta portofolio saham tersebut, dan

Nilai kontrak dari kontrak berjangka indeks yang digunakan untuk melindungi.

Bapak Nanda memutuskan untuk melakukan short hedge dengan menggunakan LQ futures dengan
variabel pokok indeks LQ45 yang digunakan Bapak Nanda untuk menghitung beta portofolionya.

Dari market info yang dikeluarkan BES, Bapak Nanda memperoleh informasi bahwa saat ini harga LQ
futures untuk kontrak berjatuh tempo tiga bulan adalah 290.

Karena kontrak LQ futures mempunyai multiplier Rp500.000 per poin indeks, maka nilai satu kontrak
berjangka indeks adalah Rp500.000 x 290 = Rp145.000.000.

Banyaknya kontrak LQ futures yang diperlukan Bapak Nanda untuk melindungi portofolio saham
adalah:

Keterangan: (p = Beta portofolio saham.

Vp = Nilai portofolio saham.

Vf = Nilai satu kontrak berjangka.

Apabila portofolio saham senilai Rp10 milyar yang dikelola Bapak Nanda mempunyai beta portofolio
1,20, maka banyaknya kontrak berjangka LQ futures yang disyaratkan adalah

= (1,20 x Rp10 milyar) / Rp145 juta

= 82,76( 83.

Jadi, agar dapat secara efektif melindungi nilai portofolio sahamnya, Bapak Nanda disyaratkan untuk
melakukan posisij ual (short position) sebanyak 83 kontrak LQ futures.

Anda mungkin juga menyukai